1. Cocamide DEA 5 ml
2. SLS 10 g
3. Gliserin 5 ml
4. NaCl 3,5g
5. Propilen Glikol 5g
6. Na2EDTA 0,1 g
7. Fragrance 0,1 ml
8. CMC Na 3 g
9. Tween 80 5 ml
10. Natrium Benzoat 0,2 g
(Jurnal Farmasi
Indonesia, 2012)
(PHARMACON, 2017)
8. Uji Tempel Mengoleskan larutan shampoo pada 1g Tidak ada reaksi atau
(Jurnal farmasi punggung hewan coba yang sudah kemerahan
sains praktis vol. diukur selama 3 hari
IV No.2, 2018 hlm
65)
9. Uji Iritasi Meneteskan 10% larutan pada mata 1g Tidak ada reaksi atau
(Jurnal farmasi hewan uji dan satu mata lagi kemerahan
sains praktis vol. sebagai kontrol negatif pengamatan
IV No.2, 2018 hlm dilakukan selama 7 hari
65)
10. Pengukuran Bobot Bobot jenis diukur menggunakan 0,1% Bobot jenis sediaan
Jenis piknometer pada suhu ruang. Bobot harus memenuhi
jenis dari 0,1% larutan formula persyaratan yang
diukur untuk menghitung faktor ditetapkan oleh
koreksi dalam menentukan Standar Nasional
tegangan permukaan formula. Indoneisa untuk
Pengukuran bobot jenis sediaan shampo yaitu
menggunakan piknometer yang minimal 1,02 g/ml
dilengkapi dengan termometer
dengan cara: ditimbang saksama (Jurnal Ilmu
piknometer kosong (A), piknometer Kefarmasian
berisi aquadest (B), dan piknometer Indonesia, 2008)
berisi 0,1% larutan formula (C).
Bobot jenis sediaan dihitung dengan
rumus:
𝐶−𝐴
BJ= 𝐵 − 𝐴
11. Pengukuran Tegangan permukaan 0,1% larutan 0,1% Shampo harus dapat
Tegangan sediaan dalam aquadest diukur menurunkan
Permukaan dengan menggunakan alat tegangan permukaan
tensiometer cincin du-Nuoy air dari 78 dyne/cm
menjadi 40 dyne/cm
(Jurnal Ilmu Kefarmasian pada konsentrasi 0,1-
Indonesia, 2008) 0,2% atau maksimum
mempunyai tegangan
permukaan 27-46
dyne/cm pada
konsentrasi 1%
(Jurnal Ilmu
Kefarmasian
Indonesia, 2008)
12. Uji Aktivitas Aktivitas antiketombe diuji dengan 1g Pada cawan petri
Antiketombe metode difusi agar yaitu dengan menunjukkan adanya
cara media NA diinokulasi bakteri diameter zona hambat
sebanyak 100 mikroliter yang ditandai dengan
dimasukkan ke dalam cawan petri, daerah bening yang
didiamkan hingga memadat. Setelah terbentuk disekitar
memadat, dibuat lubang dengan lubang
menggunakan perforator. Sebanyak
1 g sediaan dimasukkan dalam (FORTE JOURNAL,
inkubator selama 18-24 jam dengan 2021)
suhu 37 C kemudian diamati dan
diukur diameter hambatannya
(Indonesian Journal of
Pharmaceutical Science and
Technology, 2015)