2.
3.
4. Cara Kerja dan Data Pengamatan
a. Identifikasi
b. Hasil Identifikasi
c. Pembakuan Larutan NaOH dengan KHP
d. Data Pembakuan
e. Perhitungan Normalitas
f. Verifikasi Metode Penetapan Kadar
i. Orientasi Bahan Baku
ii. Uji Akurasi dan Presisi Konsentrasi 80%
1. Buat simulasi tablet asam mefenamat konsentrasi 80% dengan cara
menimbang ±460,8 mg asam mefenamat kemudian dicampurkan
kedalam matriks pengisi sebanyak 289,2 mg.
2. Timbang saksama serbuk simulasi tablet ±125 mg lalu masukkan ke
dalam erlenmyer 100 mL lalu tambahkan etabol yang telah dinetralkan
hingga serbuk larut sempurna.
3. Tambahkan 2-3 tetes indikator fenol merah
4. Titrasi dengan NaOH 0,1 N hingga warna larutan berubah menjadi
merah muda.
1 mL NaOH 0,1 N setara dengan 24,13 mg asam mefenamat
5. Ulangi prosedur sebanyak tiga kali lalu hitung kadar asam mefenamat
dalam sediaan.
1. Konsentrasi 80%
0,0955 N x 3,16 ml x 241,29
% Kadar 1= x 100 % ×1,312=¿75,92%
125,8 mg
0,0955 N x 3,14 ml x 241,29
% Kadar 2= x 100 % ×1,312=¿75,64%
125,5 mg
∑ ( x− x̄ )2 = (75,92−75,41)2 +(75,64−75,41)2+(74,67−75,41)2 0,
RSD=
√ n−1 √ 3−1
=¿
655
RSD 0,655
% KV = x 100 %= x 100 %=0,868 %
x̄ 75,41
2. Konsentrasi 100%
3. Konsentrasi 120%
0,0955 N x 3,68ml x 241,29
% Kadar 1= x 100 % ×1,312=¿ 88,44%
125,8 mg
1. Konsentrasi 80%
75,92%
%UPK = x 100 %=123,25%
61,62%
75,64 %
%UPK = x 100 %=122,75 %
61,62 %
74,67 %
%UPK = x 100 %=121,18 %
61,62 %
2. Konsentrasi 100%
3. Konsentrasi 120%
88,83 %
%UPK = x 100 %=133,54 %
66,52 %
86,79 %
%UPK = x 100 %=130,47 %
66,52 %
87,62 %
%UPK = x 100 %=131,72%
66,52%
Pembahasan
Presisi
Akurasi
Akurasi (kecermatan) adalah ukuran yang menunjukkan derajat
kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi
dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang
ditambahkan. Akurasi hasil analisis sangat tergantung kepada sebaran
kesalahan sistematik di dalam keseluruhan tahapan analisis. Untuk mencapai
kecermatan yang tinggi dapat dilakukan dengan cara mengurangi kesalahan
sistematik seperti menggunakan peralatan yang telah dikalibrasi,
menggunakan pereaksi dan pelarut yang baik, pengontrolan suhu, dan
pelaksanaannya yang cermat, taat asas sesuai prosedur Persyaratan akurasi
diperoleh dengan menghitung % perolehan kembali (%UPK) dengan
ketentuan ketentuan hasil yang memenuhi persyaratan akurasi berada pada
rentang 98-102%. (Harmita, 2004)
Uji akurasi dilakukan dengan tiga konsentrasi berbeda yaitu 80%,
100% dan 120%. Pada uji akurasi, dilakukan metode simulasi yaitu metode
dimana sejumlah analit zat aktif (asam mefenamat) ditambahkan ke dalam
pembawa sediaan farmasi (plasebo) kemudian campuran tersebut
dihomogenkan dan dianalisis.
Setelah preparasi sampel, dilakukan titrasi terhadap sampel sebanyak 3
kali (triplo) pada masing-masing konsentrasi. Sampel berupa serbuk dilarutkan
dengan alcohol yang telah dinetralkan dan ditambahkan indikator fenol merah
lalu dititrasi dengan NaOH.
Dari hasil percobaan, diperoleh nilai UPK untuk sampel konsentrasi
80% dan 120% tidak memenuhi persyaratan akurasi karena %UPK melebihi
102%.
Hasil yang tidak sesuai dapat disebabkan karena beberapa hal antara lain:
1. Proses pelarutan zak aktif dan matriks yang kurang sempurna,
sehingga bobot zat aktif tidak dapat dikuantifikasi dengan akurat
2. Kurang telitinya praktikan selama proses preparasi, baik dalam
penimbangan maupun ketika memasukkan sampel ke dalam
Erlenmeyer
3. Ketidakcermatan praktikan dalam melakukan titrasi yaitu ketika
mengamati serta menentukan titik akhir dan volume titran yang
digunakan.
Daftar Pustaka
Buku Penuntun Praktikum Analisis Sediaan Farmasi. Depok: Fakultas Farmasi UI
Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya.
Departemen Farmasi FMIPA UI: Majalah Ilmu Kefarmasian.