Anda di halaman 1dari 29

PREFORMULASI SEDIAAN LOTIO

dari Extra Virgin Olive Oil sebagai Anti-Aging

KELOMPOK 1 :

Eka Ning Tyas Wat (171040400149)


Eka Nurfitriansyah (171040400127)
Erpilia Apri Yani (171040400142)
Muhammad Reza Andriansyah (171040400150)
Nur Nisa (171040400103)
Salma Dewita (171040400136)
Tasya Khoirunisa (171040400119)
OUTLINE

MINYAK PROSEDUR
LOTIO ZAITUN PEMBUATAN

ANTI AGING PREFORMULASI


LOTIO
Merupakan sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai obat luar, dapat
berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang
cocok atau emulsi tpe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok. Pada penyimpanan
mungkin terjadi pemisahan. Dapat ditambahkan zat warna, zat pengawet, dan zat wangi yang
cocok (Dirjen POM, 1979).

Penandaan
Harus juga tertera : 1. “Obat Luar”
2. “Kocok Dahulu”
ANTI-AGING
Produk-produk yang populer digunakan untuk menghambat proses penuaan dini
adalah produk anti-aging atau anti penuaan adalah sediaan yang berfungsi
menghambat proses kerusakan pada kulit (degeneratf), sehingga mampu
menghambat tmbulnya tanda-tanda penuaan pada kulit (Muliyawan dan Suriana,
2013).
Anti-aging merupakan bagian dari kosmetk yang mengandung bahan untuk
mengurangi kerutan (wrinkle) dan meningkatkan level kelembaban (moisture) dari
kulit. Fungsi utama dari sediaan ant-aging adalah Mengurangi kerutan (wrinkle) dan
bintk noda (spot). (Sharma, dkk., 2014).
MINYAK ZAITUN
◦ Minyak zaitun merupakan campuran dari gliserida asam lemak. Minyak zaitun memiliki
proporsi asam lemak tdak jenuh yang tnggi. Minyak zaitun merupakan cairan minyak
berwarna jernih atau kuning, transparan. Minyak zaitun umumnya berfungsi sebagai
pembawa berminyak. Aplikasinya biasa digunakan dalam enema, linimen, salep, plaster, dan
sabun (Rowe, dkk., 2009).

◦ Komposisi minyak zaitun mencakup sebagian besar asam lemak tak jenuh (oleat, linoleat dan
asam linolenat), mikronutrien terutama vitamin (A, E dan ß-karoten), dan mikrokonsttuen
(senyawa misalnya fenolik atau bahan kimia yang terdapat dalam fraksi yang tak
tersaponifikasi) dan squalene yang diperoleh dari Olea europaea (Mondal, dkk., 2015).
...Con’t
◦ Minyak zaitun selain digunakan untuk berbagai masakan juga berkhasiat untuk perawatan
kecantkan. Minyak zaitun kaya vitamin E yang merupakan ant penuaan dini. Minyak zaitun
juga bermanfaat untuk menghaluskan dan melembabkan permukaan kulit tanpa menyumbat
pori. Minyak zaitun merupakan pelembab yang baik untuk melembabkan kulit wajah dan
tubuh. Selain itu, minyak zaitun bermanfaat untuk melepaskan lapisan sel-sel kulit mat
(Surtningsih, 2005).
◦ Vitamin E adalah antoksidan alami yang mampu menangkal oksidasi di dalam tubuh yang bisa
merusak sel, sehingga kandungan ini efektf untuk mencegah penuaan dini (Agung, 2014).
◦ Aktvitas antoksidan vitamin E dari minyak zaitun mencegah iritasi kulit dan penuaan,
sementara sifat regenerasi vitamin A nya melindungi kulit dari penuaan dan menjaga
kelembutan, kehalusan, ketegasan, dan elastsitasnya (Mondal, dkk., 2015).
PREFORMULASI
Resep I Resep II
R/ Minyak Zaitun ekstra murni 5% R/ Minyak Zaitun ekstra murni 20%
Tween 80 1,26%
Tween 80 1,26%
Span 80 3,73%
Span 80 3,73% Metl Paraben 0,1 %
Metl Paraben 0,1 % Propil Paraben 0,02%
Propilen glikol 10%
Propil Paraben 0,02%
Gliserin 15%
Propilen glikol 10% CMC Na 1%
Gliserin 15% BHT 0,075%
Pasta Anggur gtt I
CMC Na 1% Ol. Lavandulae gtt III
Aqua Destllata ad 100% Aqua Destllata ad 100%
PERHITUNGAN DAN
PENIMBANGAN BAHAN
NO NAMA BAHAN JUMLAH YANG DITIMBANG
1 Oleum Olivae
2 Tween 80
3 Span 80
4 Methyl Paraben
5 Propyl Paraben
6 Propilenglikol
7 Gliserin
8 BHT
9 Na CMC
Air Na CMC
10 Pasta Anggur 1 tetes
11 Oleum Lavandulae 3 tetes
12 Aquadest 100 ml – 71,185 = 28,815 ml
@10 botol
100 ml x 10 = 1000 ml
NO NAMA BAHAN JUMLAH YANG DITIMBANG
1 Oleum Olivae

2 Tween 80

3 Span 80

4 Methyl Paraben

5 Propyl Paraben

6 Propilenglikol

7 Gliserin

8 BHT

9 Na CMC
Air Na CMC
10 Pasta Anggur 10 tetes (0,5 ml)

11 Oleum Lavandulae 3 tetes x 10 = 30 tetes


(30 tetes x 0,05 ml = 1,5 ml)
12 Aquadest 1000 ml – 713,85 = 286,15 ml
@100 botol
100 ml x 100 = 10000 ml
NO NAMA BAHAN JUMLAH YANG DITIMBANG
1 Oleum Olivae

2 Tween 80

3 Span 80
4 Methyl Paraben

5 Propyl Paraben

6 Propilenglikol

7 Gliserin

8 BHT

9 Na CMC
Air Na CMC
10 Pasta Anggur 1 tetes x 100= 100 tetes
(100 tetes x 0,05 ml = 5 ml)
11 Oleum Lavandulae 3 tetes x 100 = 300 tetes
(300 tetes x 0,05 ml = 15 ml)
12 Aquadest 10.000 ml – (7.138,5) = 2.861,5 ml
@1000 botol
100 ml x 1000 = 100000 ml
NO NAMA BAHAN JUMLAH YANG DITIMBANG
1 Oleum Olivae
2 Tween 80
3 Span 80
4 Methyl Paraben
5 Propyl Paraben
6 Propilenglikol
7 Gliserin
8 BHT
9 Na CMC
Air Na CMC
10 Pasta Anggur 1 tetes x 100.000 = 100.000 tetes
100.000 x 0,05 = 5.000 ml
11 Oleum Lavandulae 3 tetes x 100.000 = 300.000 tetes
300.000 x 0,05 = 15.000 ml
12 Aquadest 100.000 ml – (91.185) = 8.815ml
FORMULASI SEDIAAN
KONSENTRASI YANG DIGUNAKAN
NAMABAHAN FUNGSI KONSENTRASI KADAR SUMBER
DALAM FORMULA (b/v)
Oleum Ant-aging 5%, 10%, 15%, 20% 20% Oktavia, 2014
Olivarium
Tween 80 Emulgator 1-15% 1,26% Handbook of Pharmaceutcal Excipients
6thediton (Hal. 550)

Span 80 Emulgator 1-15% 3,73% Handbook of Pharmaceutcal Excipients


6thediton (Hal. 676)

Metl Paraben Pengawet 0,02-0,3% 0,1% Handbook of Pharmaceutcal Excipients


6thediton (Hal. 442)

Propil Paraben Pengawet 0,01-0,6% 0,02% Handbook of Pharmaceutcal Excipients


6thediton (Hal. 596)

Propilenglikol Pelarut Pengawet dan 5-80% 10% Handbook of Pharmaceutcal Excipients


Pengental 6thediton (Hal. 592)

Gliserin Humektan 15% Handbook of Pharmaceutcal Excipients


6thediton (Hal. 283)

BHT Antoksidan 0,0075-0.1% 0,075% Handbook of Pharmaceutcal Excipients


6thediton (Hal. 75)

Na CMC Pengental 0,25-1% 1% Handbook of Pharmaceutcal Excipients


6thediton (Hal. 119)

Pasta Anggur Pewarna - 1 tetes -

Ol. Lavandulae Pewangi - 3 tetes -

Aquadest Pelarut - 51,185% -


ALASAN PEMILIHAN BAHAN
KONSENTRASI YANG
NAMA BAHAN ALASAN SUMBER
DIGUNAKAN
Semakin tnggi konsentrasi minyak zaitun ekstra murni yang digunakan,
semakin baik pemulihan kulit. Pada konsentrasi 20% mampu
Oleum memulihkan kondisi kadar air dari dehidrasi menjadi normal, kulit
20% menjadi halus, ukuran pori menjadi lebih kecil, jumlah noda menjadi Oktavia, 2014
Olivarium
lebih sedikit, kulit berkeriput parah dengan kedalaman keriput 0,41 mm
menjadi tdak berkeriput.
Tween 80 dan span 80 merupakan emulgator nonionik yang aman
Tween 80 1,26% digunakan untuk sediaan topikal dan tdak toksik. Emulgator nonionik
tdak bermuatan dimana tersebar luas digunakan sebagai zat pengemulsi Tungadi, 2014
Span 80 3,73%
karena dapat menyeimbangkan kerja molekul hidrofil dan lipofil.
Penggunaan kombinasi metl paraben dan propil paraben dapat
Metl Paraben 0,1%
Propil Paraben 0,02% meningkatkan efek preservatf, metl paraben efektf untuk jamur dan Rowe, dkk., 2009
propil paraben efektf untuk bakteri.
Karena metl paraben dan propil paraben inkompatbel dengan
surfaktan, maka metl paraben dan propyl paraben dilarutkan dalam
Propilenglikol 10% propilen glikol, karena propilen glikol telah terbukt dapat Rowe, dkk., 2009
mempotensiasi aktvitas antmikroba dan mencegah terjadinya interaksi
antara paraben dengan polisorbat.
NAMA BAHAN KONSENTRASI YANG ALASAN SUMBER
DIGUNAKAN
Gliserin merupakan komponen higroskopis yang dapat
mengikat air dan mengurangi julah air yang meninggalkan
Gliserin 15% kulit. Efektfitas gliserin tergantung pada kelembaban Mitsui, 1997
lingkungan disekitarnya. Humektan dapat melembabkan
kulit pada kondisi kelembaban tnggi.
Digunakan sebagai antoksidan, dimana merupakan
senyawa yang dapat menunda atau memperkecil laju reaksi
oksidasi pada bahan yang mudah teroksidasi terutama
BHT 0,075% pada sediaan yang mengandung lemak atau minyak dengan Anwar, 2012
asam lemak tak jenuh yang menimbulkan ketengikan pada
bahan minyak.
Penambahan Na CMC berfungsi sebagai bahan pengental,
Na CMC 1% dengan tujuan untuk membentuk sistem dispersi koloid Potter, 1986
dan meningkatkan viskositas.
Untuk menyesuaikan dengan aroma sediaan yang
Pasta Anggur 1 tetes diformulasikan
Sebagai pewangi digunakan untuk menimbulkan aroma
Ol. Lavandulae 3 tetes wangi pada kulit
Sebagai pelarut pembawa dalam pembuatan obat dan
Aquadest 63,815% sediaan farmasi lainnya. Rowe, dkk., 2009
MONOGRAFI
1. OLEUM OLIVARIUM
Nama Lain Minyak Zaitun
Berat Molekul -
Rumus Molekul -
Pemerian Cairan berminyak bening, tdak berwarna atau kuning. (HOPE 6th ed, hal 470)
Kelarutan -

Kegunaan Ant-aging
Penyimpanan Harus disimpan di tempat sejuk dan kering dalam wadah yang ketat, diisi dengan baik. (HOPE
6th ed, hal 470)
Stabilitas Minyak zaitun harus terlindung dari cahaya. (HOPE 6th ed, hal 470)
Kadar yang digunakan 20%
2. TWEEN 80
Nama Lain Polysorbate 80 (HOPE 6th ed, hal 549)
Berat Molekul C64H124O26 (HOPE 6th ed, hal 549)
Rumus Molekul 1310 (HOPE 6th ed, hal 549)
Pemerian Memiliki bau yang khas dan hangat, rasanya agak pahit, warna dan bentuk fisik pada 25 0C
adalah cairan minyak berwarna kuning. (HOPE 6th ed, hal 550)
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air, larut dalam etanol, tdak larut dalam minyak mineral. (HOPE 6 th
ed, hal 551)
Kegunaan Pengemulsi = 1-15% (HOPE 6th ed, hal 550)
Penyimpanan Dalam wadah yang tertutup, sejuk dan kering. (HOPE 6th ed, hal 551)
Stabilitas Stabil pada elektrolit, asam lemah dan basa lemah; saponifikasi bertahap terjadi dengan asam
dan basa kuat. (HOPE 6th ed, hal 550)
Kadar yang digunakan 1,26%
3. SPAN 80
Nama Lain Sorbitan Monooleate (HOPE 6th ed, hal 675)
Berat Molekul 429 (HOPE 6th ed, hal 675)
Rumus Molekul C24H44O6 (HOPE 6th ed, hal 675)
Pemerian Krim cair atau padat dengan warna kekuningan dengan bau khas dari rasa. (HOPE 6th ed, hal 676)
Kelarutan Pada umumnya larut di minyak, dalam pelarut organik lain. Tidak larut di air. (HOPE 6th rd, hal 676)
Kegunaan Pengemulsi = 1-15% (HOPE 6th ed, hal 676)
Penyimpanan Dalam wadah yang tertutup, sejuk dan kering. (HOPE 6th ed, hal 677)
Stabilitas Stabil dalam asam lemah atau basa. (HOPE 6th ed, hal 677)
Kadar yang digunakan 3,73%
4. METIL PARABEN
Nama Lain Methylparaben (HOPE 6th ed, hal 441)
Berat Molekul 152,15 (HOPE 6th ed, hal 441)
Rumus Molekul C8H8O3 (HOPE 6th ed, hal 441)
Pemerian Kristal berwarna atau kristal puth. Tidak berbau atau hampir tdak berbau dan memiliki sedikit rasa
terbakar. (HOPE 6th ed, hal 442)
Kelarutan Etanol 1 di 2, Etanol (95%) 1 dari 3, Etanol (50%) 1 dari 6, Eter 1 dari 10, Gliserin 1 di 60, Minyak mineral
prakts tdak larut, Minyak kacang tanah 1 dari 200, Propilen glikol 1 dari 5, Air 1 di 400, 1 dari 50 di 500C, 1
di 30 di 800C. (HOPE 6th Ed, hal 443)
Kegunaan Pengawet sediaan topikal = 0.02%-0.3% (HOPE 6th ed, hal 442)
Penyimpanan Methyl paraben harus disimpan dalam wadah yang tertutup dalam sejuk dan kering. (HOPE 6th ed, hal 443)
Stabilitas Larutan Methylparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada suhu 1200C selama 20 menit,
tanpa dekomposisi. Larutan pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada
suhu kamar, sedangkan larutan pada pH 8 atau di atas 8 terjadi hidrolisis cepat. pH aktvitas antmikroba: 4-
8. (HOPE 6th ed, hal 443)
Kadar yang digunakan 0,1%
5. PROPIL PARABEN
Nama Lain Propyl Paraben (HOPE 6th ed, hal 596)
Berat Molekul 180,20 (HOPE 6th ed, hal 596)
Rumus Molekul C10H12O3 (HOPE 6th ed, hal 596)
Pemerian Kristal puth, tdak berbau, tdak berasa (HOPE 6th Ed, hal 596)
Kelarutan Mudah larut di aseton dan eter, larut di Ethanol (95%) 1:1,1, Ethanol (50%) 1:5,6, Glycerin
1:250, minyak air 1:3330, minyak kacang 1:70, Propylene glycol 1:3,9, Propylene glycol (50%)
1:110, Air 1:4350, pada suhu 1580C 1:2500 dan 1:225 pada suhu 800C (HOPE 6th Ed, hal 597)
Kegunaan Pengawet sediaan topikal= 0.01%–0.6% (HOPE 6th ed, hal 596)
Penyimpanan Propyl paraben harus disimpan dalam wadah yang tertutup dalam sejuk dan kering.
(HOPE 6th ed, hal 597)
Stabilitas Larutan Propyl paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada suhu 120 0C selama
20 menit, tanpa dekomposisi. pH aktvitas antmikroba = 4-8
(HOPE 6th ed, hal 597)
Kadar yang digunakan 0,02%
6. PROPILEN GLIKOL
Nama Lain Propylene Glycol (HOPE 6th ed, hal 592 )
Berat Molekul 76.09 (HOPE 6th ed, hal 592)
Rumus Molekul C3H8O2 (HOPE 6th ed, hal 592)
Pemerian Cairan kental, jernih, tdak berwarna, rasa khas, prakts tdak berbau, rasa sedikit pedas menyerupai
glycerin. (HOPE 6th ed, hal 592)
Kelarutan Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%), gliserin, dan air; larut pada 1 pada 6 bagian eter;
tdak larutdengan minyak minyak atau mineral tetap ringan, tetapi akan larut beberapaminyak esensial.
(HOPE 6th ed, hal 592)
Kegunaan Pelarut pengawet, Topikal= 5-80%
(HOPE 6thed, hal 592)
Penyimpanan Propylene glycol bersifat higroskopis dan harus disimpan di wadah tertutup baik, lindungi dari cahaya,
dalam keadaan dingin, dan tempat kering. (HOPE 6thed, hal 593)
Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam tertutup kontainer, tetapi pada suhu tnggi, di tempat
terbuka, ia cenderung untuk mengoksidasi,sehingga menimbulkan produk sepert propionaldehida, asam
laktat, piruvat asam, dan asam asetat. Propylene glycol stabil secara kimiawi saatdicampur dengan etanol
(95%), gliserin, atau air; larutan airdapat disterilkan dengan autoklaf. (HOPE 6thed, hal 593)
Kadar yang digunakan 10%
7. GLISERIN
Nama Lain Glycerin(HOPE 6th ed, hal 283)
Berat Molekul 92.09(HOPE 6th ed, hal 283)
Rumus Molekul C3H8O3(HOPE 6th ed, hal 283)
Pemerian Jernih, tdak berwarna, tdak berbau, kental, cairan higroskopis, memiliki rasa manis, kira-kira
0,6kali lebih manis sepert sukrosa. (HOPE 6th ed, hal 283)
Kelarutan Larut di aseton dan di etanol (95%), prakts tdak larut di benzen dam kloroform, larut 1:500 di
eter, 1:11 di etl asetat. (HOPE 6th ed, hal 284)
Kegunaan
Penyimpanan Dalam wadah yang tertutup, sejuk dan kering (HOPE 6th ed, hal 285)
Stabilitas Gliserin higroskopis, gliserin murni tdak rentan terhadap oksidasi oleh udara di bawah kondisi
penyimpanan biasa, terurai pada pemanasan dengan perubahan akrolein beracun. Campuran
gliserin dengan air, etanol (95%) dan propilen glikol yang stabil secara kimiawi.
(HOPE 6th ed, hal 284)

Kadar yang digunakan 15%


8. BHT
Nama Lain Butylated Hydroxytoluene (HOPE 6th Ed, hal 75)
Berat Molekul 220.35 (HOPE 6th Ed, hal 75)
Rumus Molekul C15H24O (HOPE 6th Ed, hal 75)
Pemerian Butylated Hydroxytuluena merupakan kristal padat berwarna kuning, kuning puth atau pucat
dengan bau fenolik yang samar. (HOPE 6th Ed, hal 75)
Kelarutan Prakts tdak larut dalam air, gliserin, propilenglikol, larutan hidroksida, alkali dan asam mineral
berair. Bebas larut dalam aseton, benzena, etanol (95%), eter, toluena, minyak tetap, dan
minyak mineral. Lebih larut dari butylated hydroxynisde dalam minyak dan lemak makanan.
(HOPE 6th Ed, hal 75)
Kegunaan Ant oksidan Formulasi topikal= 0.0075–0.1% (HOPE 6th Ed, hal 75)
Penyimpanan Dalam wadah kedap udara dan di tempat sejuk. (HOPE 6th Ed, hal 76)
Stabilitas Paparan cahaya, kelembaban, dan panas menyebabkan perubahan warna dan hilangnya
aktvitas. (HOPE 6th Ed, hal 76)
Kadar yang digunakan 0,075% (HOPE 6th Ed, hal 75)
9. CMC Na
Nama Lain Carboxymethylcellulose Sodium (HOPE 6th Ed, hal 118)
Berat Molekul -
Rumus Molekul -
Pemerian Berwarna puth atau hampir puth, tdak berbau, tdak berasa, butran bubu. Bersifat higroskopis setelah
pengeringan. (HOPE 6th Ed, hal 119)
Kelarutan Prakts tdak larut dalam aseton, etanol (95%), eter, dan toluena. Mudah terdispersi dalam air pada semua
suhu membentuk larutan koloid jernih. Kelarutan air bervariasi dengan derajat substtusinya (DS).
Kegunaan Pengental 0.25%–1.0% (HOPE 6th Ed, hal 120)
Penyimpanan Dalam wadah yang tertutup, sejuk dan kering. (HOPE 6th Ed, hal 120)
Stabilitas Carboxymethylcellulose Sodium stabil meskipun higroskopis. Pada kelembapan yang tnggi,
Carboxymethylcellulose Sodium dapat mengabsorpsi air dalam jumlah besar (>50%). Kelarutan air stabil
pada pH 2-10. Pengendapan dapat terjadi pada pH di bawah 2. Dan viskositas larutan dapat menurun
dengan cepat pada pH di atas 10. Umumnya, larutan menunjukkan viskositas maksimal dan stabil pada pH
7-9. Carboxymethylcellulose Sodium dapat disterilisasi dalam keadaan kering pada suhu 160 0C selama 1
jam. Namun, proses ini menghasilkan penurunan yang signifikan terhadap viskositas dan beberapa sifat
penurunan larutan yang dibuat dari bahan yang disterilkan. (HOPE 6th Ed, hal 120)
Kadar yang digunakan 1%
10. AQUA DESTILLATA
Nama Lain Air (HOPE 6th ed, hal 766)
Berat Molekul 18.02
Rumus Molekul H2O
Pemerian Air adalah cairan bening, berwarna tdak berbau, tdak berasa. (HOPE 6 th ed, hal 766)
Kelarutan Larut dengan sebagian besar pelarut polar. (HOPE 6th ed, hal 766)
Kegunaan Nilai khusus air yang digunakan untuk aplikasi tertentu dalam konsentrasi hingga 100%. (HOPE
6th ed, hal 768)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. (HOPE 6th ed, hal 766 )
Stabilitas Secara kimia air stabil di semua bentuk fisikanya yaitu (uap, air, cairan). (HOPE 6 th ed, hal 766 )
Kadar yang digunakan 63,815%
ALAT DAN BAHAN
Bahan :
• Minyak zaitun
• Tween 80
Alat : • Span 80
• Lumpang dan alu • Metl paraben
• Cawan penguap • Propil paraben
• Beaker glass 50 ml • Propilen glikol
• Sudip • Gliserin
• Gelas ukur 100 ml • CMC Na
• Kertas perkamen • BHT
• Hot plate • Pasta anggur
• Timbangan analitk • Ol. Lavandulae
• Termometer • Aqua destllata
Fase
Fase minyak:
minyak: Campurkan
Campurkan minyak
minyak
zaitun
zaitun extra
extra murni
murni dan
dan BHT
BHT ke
ke

PROSEDUR PEMBUATAN
Timbang semua bahan satu satu per dalam beaker glass,
dalam beaker glass, aduk ad
ad
Siapkan alat & bahan
satu. Kalibrasi botol
botol ad 100 ml
ml homogen.
homogen. (+)(+) span
span 80
80 ke
ke dalam
dalam
beaker,
beaker, aduk
aduk adad homogen
homogen & &
dipanaskan
dipanaskan pdpd suhu 60℃
60℃

Fase
Fase air:
air: Campurkan aqua dest,
metl
metl paraben, propil
propil paraben, Kembangkan
Kembangkan massa
massa CMC CMC NaNa Masukkan
Masukkan fase air air ke dalam
dan
dan PPG
PPG keke dalam
dalam beaker
beaker glass,
glass, didalam
didalam lumpang dg dg aqua
aqua dest
dest lumpang
lumpang lain,
lain, gerus
gerus ad
ad homogen.
homogen.
aduk
aduk ad homogen. (+) tween 80 80 , panas sebanyak
sebanyak 2020 kali
kali massa
massa (+)
(+) sedikit
sedikit demi sedikit
sedikit fase
fase
aduk
aduk ad homogen. (+) gliserin CMC Na Na adad terbentuk
terbentuk massa
massa minyak,
minyak, gerus
gerus homogen
homogen ad ad
aduk
aduk ad homogen. Panaskan
Panaskan pd
pd larutan
larutan yang kental & transparan
kental & transparan terbentuk massa emulsi
terbentuk massa emulsi
suhu 60℃
suhu 60℃

Masukkan
Masukkan massa emulsi sedikit
demi
demi sedikit
sedikit ke
ke dalam
dalam lumpang
lumpang Masukkan
Masukkan ke dalam botol
botol , (+)
berisi
berisi CMC
CMC Na, Na, gerus
gerus cepat
cepat aqua dest ad ad batas
batas kalibrasi.
kalibrasi.
sampai
sampai terbentuk emulsi yang
terbentuk emulsi Kocok ad larut
kental
kental
DOKUMENTASI

Pengukuran suhu Pencampuran


fase minyak & fase Pencampuran fase massa emulsi & Pemberian oleum
Pengembangan CMC Na
dg aqua dest air air & minyak massa CMC Na lavandulae (3tts)
(60℃) setelah di gerus
DAFTAR PUSTAKA
Agung, I. (2014). Dahsyatnya Tin dan Zaitun. Surakarta: Al-Qudwah Publishing.
Anwar, Effionora. (2012). Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Jakarta: Dian Rakyat.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Hakim, N. A. (2017). Formulasi dan Evaluasi Nanoemulsi dari Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni)
Sebagai Anti-Aging. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Mitsui, T. (1997). New Cosmetic Science. Edisi Pertama. Amsterdam: Elsevier Science.
Mondal, S.C. (2015). Ageing and Potential Anti-Aging Phytochemicals: An Over view. Review Artcle. World Journal Of
Pharmacy and Pharmaceutcal Science.
Muliyawan, D., dan Suriana, N. (2013). A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta: PT Elex Media Komputndo.
Oktavia, D. (2014). Formulasi Krim Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) Sebagai Anti-Aging.Skripsi.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Potter, N. Norman. 1986. Food Science. The AVI Publishing. Inc. Wesrport, Connectcut.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quin. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th Edition. London: Pharmaceutcal
Press and American Pharmacist Associaton.
Sharma, H., Sahu, G., dan Sahu, S. (2014). A Review Of Current And Novel Trends For Anti-Ageing Formulation.
Internatonal Journal Of Pharmaceutcal, Chemical, And Biological Sciences.
Surtningsih. (2005). Cantik dengan Bahan Alami. Jakarta: PT Elex Media Komputndo.
Tungadi, Robert. (2014). Bahan Ajar Farmasi Fisika. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

Anda mungkin juga menyukai