Anda di halaman 1dari 15

POLA PERESEPAN OBAT ASMA BRONKIAL

PADA PASIEN RAWAT JALAN


DI RUMAH SAKIT X KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2018

DI SUSUN OLEH :
FEMITA ELLENDRIASARI
NIM : 171040400131

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KHARISMA PERSADA
TANGERANG SELATAN
2019
OUTLINE

LATAR TUJUAN MANFAAT


BELAKANG PENELITIAN PENELITIAN

DEFINISI KERANGKA TINJAUAN


OPERASIONAL KONSEP PUSTAKA

METODOLOGI
LATAR BELAKANG Penyakit asma merupakan proses inflamasi kronik
saluran pernafasan yang melibatkan banyak sel dan elemennya
TUJUAN PENELITIAN (WHO, 2011).
Asma merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak menular
menurut World Health Organization (WHO) yang bekerja sama
MANFAAT dengan organisasi asma di dunia yaitu Global asthma Network
(GAN) memprediksikan saat ini jumlah pasien asma didunia
TINJAUAN PUSTAKA mencapai 334 juta orang, diperkirakan angka ini akan terus
mengalami peningkatan sebanyak 400 juta orang pada tahun 2025
dan terdapat 250 ribu kematian akibat asma termasuk anak-anak
KERANGKA KONSEP
(GAN, 2014).

DEFINISI OPERASIONAL Dari data yang diperoleh menunjukan prevalensi


penyakit asma di Indonesia 4,5%, prevalensi penyakit asma
provinsi Banten sebanyak 3,8%, prevalensi asma kota tangerang
METODOLOGI
selatan sebanyak 4,0%, prevalensi asma berdasarkan kelompok
umur atau tahun yaitu 1-4 tahun sebanyak 3,8%, 5-14 tahun
sebanyak 3,9%, 15-24 tahun sebanyak 5,6%, 25-34 tahun sebanyak
5,7%, 35-44 tahun sebanyak 5,6%, 45-54 tahun sebanyak 3,4%, 55-
64 tahun sebanyak 2,8%, >65-74 tahun sebanyak 2,9%, >75tahun
sebanyak 2,6% (Riskesdas, 2013).
LATAR BELAKANG TUJUAN UMUM

TUJUAN PENELITIAN Mengetahui Pola Peresepan Obat Asma Bronkial pada


pasien rawat jalan di Rumah sakit X Kota Tangerang
Selatan Tahun 2018.
MANFAAT
TUJUAN KHUSUS
TINJAUAN PUSTAKA a. Mengidentifikasi pola peresepan Asma Bronkial pada
pasien rawat jalan di RS X Kota Tangerang Selatan
KERANGKA KONSEP Tahun 2018 berdasarkan karakteristik pasien.
b. Mengidentifikasi pola peresepan Asma Bronkial pada
pasien rawat jalan di RS X Kota Tangerang Selatan
DEFINISI OPERASIONAL
Tahun 2018 berdasarkan jumlah penggunaan obat.
c. Mengidentifikasi pola peresepan Asma Bronkial pada
METODOLOGI pasien rawat jalan di RS X Kota Tangerang Selatan
Tahun 2018 berdasarkan bentuk sediaan obat.
d. Mengidentifikasi pola peresepan Asma Bronkial pada
pasien rawat jalan di RS X Kota Tangerang Selatan
Tahun 2018 berdasarkan golongan obat.
e. Mengidentifikasi pola peresepan Asma Bronkial pada
pasien rawat jalan di RS X Kota Tangerang Selatan
Tahun 2018 berdasarkan dosis obat.
LATAR BELAKANG
Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu

TUJUAN PENELITIAN pengetahuan dan wawasan tentang penyakit


Manfaat
bagi Peneliti asma, mengetahui penatalaksanaan asma
MANFAAT yang tepat dan baik serta dijadikan pelajaran
untuk memahami proses penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA KONSEP Hasil penelitian ini dapat menambah wacana


Manfaat
dan informasi terhadap masalah kesehatan
bagi Institusi
DEFINISI OPERASIONAL terutama tentang penyakit asma.

METODOLOGI
Hasil penelitian ini dapat memberikan

Manfaat bagi informasi yang dapat menumbuhkan


Masyarakat motivasi dan sikap yang koorporatif untuk
pengobatannya.
LATAR BELAKANG
a. Pengertian Asma Bronkial
TUJUAN PENELITIAN Asma bronkial adalah kelainan inflamasi kronis saluran
nafas dimana berbagai sel memainkan perannya, khususnya
MANFAAT
sel mast, eosinophil, dan limfosit T. pada individu yang
rentan, inflamasi ini menyebabkan episode berulang bising
TINJAUAN PUSTAKA
mengi, sesak nafas, dada terasa tegang serta batuk
KERANGKA KONSEP khususnya diwaktu malam atau dini hari. Gejala ini
berhubungan dengan penyempitan saluran nafas yang
DEFINISI OPERASIONAL sangat luas dan bervariasi dan sebagian reversible baik
secara spontan maupun dengan pengobatan. Proses
METODOLOGI
inflamasi dapat meningkat dengan dipacu beberapa faktor
pencetus antara lain udara dingin, infeksi, makanan, bau
bahan kimia, bulu binatang, gangguan pikiran dan lain-lain
(GINA, 2016).
LATAR BELAKANG b. Tanda dan gejala asma
Gejala asma sering timbul pada waktu malam hari dan
TUJUAN PENELITIAN pagi hari. Gejala yang ditimbulkan berupa batuk-batuk pada pagi
hari, siang hari, dan malam hari, sesak nafas atau susah bernafas,
MANFAAT
bunyi saat bernafas (whezzing atau mengi) rasa tertekan didada,
TINJAUAN PUSTAKA dan gangguan tidur karena batuk atau sesak nafas atau susah
bernafas. Gejala ini terjadi secara reversibel dan episodik
KERANGKA KONSEP berulang. Gejala asma dapat menjadi lebih buruk dengan
terjadinya komplikasi terhadap asma tersebut, sehingga
DEFINISI OPERASIONAL
bertambahnya gejala terhadap distress pernafasan yang biasa
dikenal dengan Status Asmaticus (Rohman, 2015).
METODOLOGI
c. Etiologi Asma Menurut (Kelly et, al., 2008) :
1. infeksi pernafasan
2. Alergi
3. Lingkungan hidup
4. Emosi
LATAR BELAKANG 5. Olahraga
6. Obat atau pengawet
TUJUAN PENELITIAN 7. Rangsangan pekerjaan
d. Terapi Asma
MANFAAT •
MANFAAT Terapi farmakologi
Asma merupakan penyakit kronis, sehingga membutuhkan
TINJAUAN PUSTAKA
pengobatan yang perlu dilakukan secara teratur untuk mencegah
kekambuhan. Berdasarkan penggunaanya, maka obat asma terbagi
KERANGKA KONSEP
dalam dua golongan yaitu pengobatan jangka panjang (long-term
DEFINISI OPERASIONAL medicines) dan pengobatan cepat (quick-relief medication). Beberapa
obat yang digunakan untuk pengobatan jangka panjang antara lain
METODOLOGI inhalasi steroid, β2-agonis aksi panjang, sodium kromoglikat atau
kromolin, nedokromil, modifier leukotriene dan golongan metilxantin.
Sedangkan untuk pengobatan cepat sering digunakan suatu
bronkodilator (β2-agonis aksi cepat, antikolinergik, metilxantin) dan
kortikosteroid oral (sistemik). Obat-obat asma dapat dijumpai dalam
bentuk oral, larutan nebulizer, dan metered-dose inhaler (Ikawati,
2006).
LATAR BELAKANG
e. Golongan obat hipertensi
1. Agonis β2
TUJUAN PENELITIAN 2. Kortikosteroid
3. Metilxantin
MANFAAT 4. Antikolinergik
5. Kromolin natrium dan Nedokromil natrium
6. Modifikator Leukotrien
TINJAUAN PUSTAKA 7. Kombinasi terapi pengontrol
8. Omalizumab
KERANGKA KONSEP 9. Methoreksat

DEFINISI OPERASIONAL

METODOLOGI
LATAR BELAKANG

TUJUAN PENELITIAN Variabel Variabel


Independen Dapenden
MANFAAT
1. Karakteristik pasien Persentase pola
TINJAUAN PUSTAKA berdasarkan: peresepan asma bronkial
- usia pada pasien rawat jalan di
- jenis kelamin Rumah Sakit X Kota
KERANGKA KONSEP Tangerang Selatan tahun
2. Pola penggunaan obat
berdasarkan : 2018.
DEFINISI OPERASIONAL - jumlah pengunaan
obat
- bentuk sediaan obat
METODOLOGI
- golongan obat
- dosis obat
LATAR Variabel Definisi Parameter dan Alat ukur Skala ukur
Operasional kategori
BELAKANG
Variabel Independen
TUJUAN
Usia 1-4 tahun Persentase usia Lembar Interval
PENELITIAN 5-14 tahun terbanyak Observasi
15-24 tahun
25-34thun
MANFAAT 35-44 tahun
45-54 tahun
TINJAUAN 55-64 tahun
65-74 tahun
PUSTAKA >75 tahun
(Kemenkes RI,
KERANGKA 2009).
KONSEP
Jenis Kelamin Jenis kelamin Persentase Jenis Lembar Nominal
DEFINISI pasien asma Kelamin Observasi
OPERASIONAL bronkial Rawat terbanyak
jalan di RS X Kota
Tangerang
Selatan.
METODOLOGI Jumlah Obat yang sering 1.Persentase Lembar Nominal
penggunaan digunakan untuk jumlah Observasi
obat pasien asma penggunaan obat
bronkial Rawat terbanyak.
jalan di RS X Kota 2. Persentase
Tangerang jumlah
Selatan penggunaan obat
sesuai dengan
pustaka.
LATAR BELAKANG
Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala ukur
Operasional dan Kategori
TUJUAN PENELITIAN
Bentuk Bentuk sediaan 1.Persentase Lembar Nominal
sediaan yang sering bentuk observasi
obat digunakan sediaan obat
MANFAAT pasien asma terbanyak.
bronkial Rawat 2.Persentase
jalan di RS X bentuk
TINJAUAN PUSTAKA Kota Tangerang sediaan obat
Selatan sesuai dengan
pustaka.
KERANGKA KONSEP
Golongan Golongan obat 1.Persentase Lembar Nominal
DEFINISI OPERASIONAL obat yang sering golongan observasi
digunakan obat
pasien asma terbanyak
bronkial rawat 2.Persentase
METODOLOGI
jalan di RS X golongan
Kota Tangerang obat sesuai
Selatan dengan
pustaka.
LATAR BELAKANG
Variabel Definisi Parameter dan Alat ukur Skala ukur
Operasional kategori
TUJUAN PENELITIAN Dosis obat Jumlah atau 1.Persentase Lembar Nominal
takaran obat dosis obat observasi
yang sering terbanyak
MANFAAT digunakan 2.Persentase
pasien asma dosis obat
bronkial Rawat sesuai dengan
TINJAUAN PUSTAKA jalan di RS X pustaka
Kota Tangerang
Selatan
KERANGKA KONSEP Variabel Dependen

Pola % penggunaan 1.Persentase Lembar Nominal


peresepan obat asma masing-masing observasi
DEFINISI OPERASIONAL obat Asma bronkial indikator
Bronkial pada terbanyak 2.Persentase
pasien rawat sesuai dengan kesesuaian
METODOLOGI jalan di RS X masing-masing masing-masing
Kota indikator. indikator
Tangerang dengan
Selatan. pustaka.
LATAR BELAKANG Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian
yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola
TUJUAN PENELITIAN peresepan obat Asma Bronkial pada pasien rawat jalan di RS X
Kota Tangerang Selatan Tahun 2018.
MANFAAT Pengambilan data dilakukan dengan cara melihat data
rekam medic secara retrospektif. Retrospektif merupakan
penelitian yang melihat kebelakang (Backward looking) artinya
TINJAUAN PUSTAKA pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah
terjadi (Notoatmodjo, 2010). Yaitu mengumpulkan data pasien
KERANGKA KONSEP rawat jalan di RS X Kota Tangerang Selatan Tahun 2018.

DEFINISI OPERASIONAL

METODOLOGI

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua data rekam medik


pasien Asma bronkial di RS X Kota Tangerang Selatan Tahun
2018 populasi penyakit asma bronkial di RS X Kota Tangerang
Selatan sebanyak 1.147.

Anda mungkin juga menyukai