Anda di halaman 1dari 44

09/04 23

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI

SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR

“EMULSI”

Kelas/Kelompok : F.3

● NURLAEYLA KUSUMAH ASIH (2021210119)


● ANDI INTAN LUTFIANA (2021210120)
● ESTER ELISABETH SIANIPAR (2021210121)
● EKA KHOIRUN NISA (2021210122)
● CHRISTIAN YOEL (2021210123)
● ANDHEINI (2021210124)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2023
I. Judul Praktikum
Emulsi Castor Oil

II. Tujuan
Membuat sediaan emulsi dengan menggunakan emulgator alam dan sintesis serta
pengaruh bahan pengental kemudian diamati stabilitas fisik sediaan emulsi

III. Data Preformulasi


A. Zat Aktif

Castor oil (FI VI h. 1180, Martindale 36th p.2278, HOPE 6 p.126)

Pemerian :Cairan kental, transparan, kuning pucat atau hampir tidak berwarna;
bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa khas.

Kelarutan :Larut dalam etanol; dapat bercampur dengan etanol mutlak, dengan
asam asetat glasial, dengan kloroform dan dengan eter.

Stabilitas : stabil dan tidak menjadi tengik kecuali dengan panas berlebihan

Khasiat : emolien, pencahar

pH : 6,0-8,1

dosis : Dewasa 15-30 mL; anak-anak 4-15 mL

Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, dan hindarkan dari panas
berlebihan.

B. Eksipien
1. Span 80 (HOPE 6 p. 676)

Rumus Molekul : C24H44O6

Bobot Molekul : 429

Pemerian : Cairan kental seperti minyak jernih, kuning, bau, asam lemak
khas.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, etanol 95%, sukar larut dalam paraffin
cair dalam minyak biji kapas.

Kegunaan : Emulgator terhadap minyak, emulsifying agent

pH : Kurang dari atau sama dengan 8


Konsentrasi : 1-10% (m/a) (HOPE Edisi VI, 2009 hal 676) 1-15% (a/m)
(HOPE Edisi VI, 2009 hal 676)

HLB : 4,3 (HOPE Edis VI, 2009 hal 678)

Stabilitas : Pada suasana asam lemah/basa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup penyimpanan

OTT : Asam/Basa kuat

2. Tween 80 (HOPE VI hal. 549)

Rumus Molekul = C16H124O26

Berat Molekul = 1310

Pemerian = Cairan berminyak warna kuning; rasa pahit

Kelarutan = Larut dalam air dan etanol

Kegunaan = Dispersing agent; emulsifying agent; nonionic surfactant;


solubilizing agent

Konsentrasi = 1-15%

pH = 6,0-8,0

Stabilitas = Stabil terhadap elektrolit dan asam lemah dan basa;


higroskopik

Wadah dan Penyimpanan = Dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari


cahaya; di tempat sejuk dan kering,

3. HPMC (HOPE 6 p. 326)

Rumus molekul : CH3CH(OH)CH2

Pemerian : Serbuk berwarna putih krem, tidak berbau dan

tidak berasa, serbuk yang stabil, meskipun

bersifat higroskopis setelah pengeringan


Kelarutan : Larutan hidroksipropil metilselulosa larut dalam air dingin
memiliki pH sebesar 5,5, praktis larut dalam air dingin, praktis tidak larut
dalam kloroform, etanol, dan eter, tetapi larut dalam campuran
etanol-diklorometana, metanil diklormetan, dan air-alkohol, campuran
diklometan dan propanol

Konsentrasi : 0,25%-5% (HOPE Edisi VI, 2009 hal 326)

Kegunaan : Thickening agent (pengental)

pH : 3-11 (HOPE Edisi VI, 2009 hal 328)

Stabilitas : Serbuk yang stabil, meskipun bersifat higroskopis setelah


pengeringan.

OTT : Beberapa agen pengoksidasi kuat.

Penyimpanan : Ditempat tertutup baik, terlindung dari cahaya dari tempat


yang kering

4. Methylparaben (HOPE 6 h. 441)

Rumus molekul : C8H8O3

Bobot molekul : 152.15

Pemerian : kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih

Kelarutan : larut dalam 1 bagian dari 400 air, larut dalam 1 bagian dari 3
etanol (95%)

Kegunaan : pengawet

Konsentrasi : 0,18%

Penyimpanan : wadah tertutup rapat di tempat dingin dan kering

5. Propylparaben (HOPE 6 h. 596)

Rumus molekul : C10H12O3

Bobot molekul : 180.20

Pemerian : serbuk putih, kristal, tidak berbau, dan tidak berasa


Kelarutan : larut dalam 1 dari 1,1 bagian etanol (95%)

Kegunaan : pengawet

Konsentrasi : 0,02%

Penyimpanan : wadah tertutup rapat di tempat dingin dan kering

6. BHT (FI Ed VI Hal 340; HOPE Ed 6 Hal 75)

Rumus molekul : C15H24O

Bobot molekul : 220,35

Pemerian : Hablur padat, putih, bau khas lemah

Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam propilenglikol; mudah larut
dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter

Kegunaan : Gelling agent

Konsentrasi : 0,0075 – 1,0%

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

7. Propilen glikol (FI Edisi VI 2020 Hal. 1446-1447, HOPE Edisi 6 Hal. 624)

Rumus Molekul : C3H8O2

Berat Molekul : 76,09

Pemerian: Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau; menyerap air pada udara lembab.

Kelarutan: Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan


kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial; tidak
dapat bercampur dengan minyak lemak.

Konsentrasi : 10-25%

Stabilitas : Propilen glikol secara kimiawi stabil bila dicampur dengan


etanol (95%), gliserin, atau air.

Inkompatibilitas : Propilen glikol tidak kompatibel dengan reagen


pengoksida seperti kalium permanganat.
Kegunaan : Humektan dan pengawet.

Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

8. Aquadest (FI Edisi VI 2020 Hal. 69-70, HOPE Edisi 6 Hal.766-768)

Rumus Molekul : H2O

Berat Molekul : 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.

Konsentrasi : 100%

Stabilitas : Stabil secara kimiawi disemua kondisi fisik

Inkompatibilitas : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipien


lainnya yang mudah terhidrolisis.

Kegunaan : Pelarut atau pengompleks

Wadah dan Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kemasan wadah non


reaktif yang dirancang untuk mencegah masuknya mikroba.

IV. Formula

Bahan Formula 1 Formula 2

Castor Oil 10% 10%

Span 80 2% 4%

Tween 80 2% 4%

HPMC 1,5% 1,5%

Methylparaben 0,1% 0,1%

Propylparaben 0,2% 0,2%

BHT 0,05% 0,05%

Propilen glikol 10% 10%


Aquadest ad 300ml ad 300ml

V. Perhitungan dan Penimbangan


a. Perhitungan
1. Formula 1
Castor oil : 10% × 300 ml = 30 g
HLB castrol oil : 14
2
Emulgator : 100 𝑚𝑙
x 300 ml = 6 g
1
Span 80 : 4,3 1= 10,7
× 6 g = 0,5607 ml
\ /
14
/ \
9,7
Tween 80 : 15 9,7 = 10,7
× 6 g = 5,4393 g
Air untuk Tween 80 : 2 × 5,4393 = 10,8786 ml
HPMC : 1,5% × 300 ml = 4,5 g
Air untuk HPMC : 20 × 4,5 g = 90 g
Methylparaben : 0,1% × 300 ml = 0,3 g
Propylparaben : 0,2% × 300 ml = 0,6 g
BHT : 0,05% × 300 ml = 0,15 g
Propilen glikol : 10% × 300 ml = 30 ml
Aquadest : 300 ml - (30 + 0,5607 + 5,4393 + 10,8786 + 4,5 +
90 + 0,3 + 0,6 + 0,15 + 30) = 127,5714 ml

2. Formula 2
Castor oil : 10% × 300 ml = 30 g
HLB castrol oil : 14
4
Emulgator : 100 𝑚𝑙
x 300 ml = 12 g
1
Span 80 : 4,3 1= 10,7
× 12 g = 1,12 ml
\ /
14
/ \
9,7
Tween 80 : 15 9,7 = 10,7
× 12 g = 10,88 g
Air untuk Tween 80 : 2 × 10,88 = 21,76 ml
HPMC : 1,5% × 300 ml = 4,5 g
Air untuk HPMC : 20 × 4,5 g = 90 g
Methylparaben : 0,1% × 300 ml = 0,3 g
Propylparaben : 0,2% × 300 ml = 0,6 g
BHT : 0,05% × 300 ml = 0,15 g
Propilen glikol : 10% × 300 ml = 30 ml
Aquadest : 300 ml - (30 + 1,12 + 10,88 + 21,76 + 4,5 + 90 +
0,3 + 0,6 + 0,15 + 30) = 110,69 ml

b. Penimbangan

Bahan Teoritis Praktik Teoritis Praktik


Formula 1 Formula 2

Castor Oil 30 g 30 g

Span 80 0,5607 g 1,12 g

Tween 80 5,4393 g 10,88 g

Air untuk 10,8786 ml 21,76ml


Tween 80

HPMC 4,5 g 4,5 g

Air untuk 90 g 90 g
HPMC

Methylparabe 0,3 g 0,3 g


n

Propylparabe 0,6 g 0,6 g


n

BHT 0,15 g 0,15 g

Propilen 30 ml 30 g
glikol

Aquadest 127,5714 ml 110,69 ml


(ad 300 ml)

VI. Cara kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang masing-masing bahan
3. Dikalibrasi botol 60 ml
4. Dikembangkan HPMC dengan aquadest panas di dalam beaker glass
5. Dipanaskan mortir dengan memasukkan air panas ke dalam mortir, setelah mortir
panas, dibuang air
6. Dibuat fase minyak dengan cara: Castor oil, span 80, dan Methylparaben
dicampurkan di lumpang panas bersuhu 60°C (titik leleh Span 80), setelah dingin
ditambah BHT.
7. Dimasukkan Tween 80 kedalam cawan, dilarutkan menggunakan aquadest (Fase
air)
8. Ditambahkan Propylparaben dan Propilen Glikol ke dalam fase air, kemudian
dipanaskan di atas waterbath dengan suhu 70°C. (fase air)
9. Fase minyak digerus dalam mortir panas dan ditambahkan fase air sedikit demi
sedikit sambil digerus, sampai terbentuk corpus emulsi
10. Dimasukkan HPMC kedalam corpus emulsi dan ditambahkan air sedikit demi
sedikit, digerus sampai homogen
11. Dimasukkan sediaan kedalam botol 60 mL, diberi etiket dan brosur
12. Dilakukan uji evaluasi menggunakan sisa sediaan
VII. Evaluasi dan Tabulasi Data
1. Uji Organoleptik (Drug Stability vol 17 hal. 2631)
Alat : Kaca Arloji
Cara :
1) Disiapkan wadah kaca arloji.
2) Dimasukkan sediaan secukupnya pada kaca arloji.
3) Diamati bau, warna, bentuk sediaan.

Organoleptik Formula 1 Formula 2


Bau
Warna
Bentuk

2. Uji Volume Sedimentasi (Martin Farmasi Fisika ed V hal. 633)


Alat : Tabung Sedimentasi
Cara :
1) Dimasukkan sediaan ke dalam tabung sedimentasi (25 mL).
2) Diamati pada selang waktu 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60
menit.
Syarat: F = 1 atau F mendekati 1
Rumus : F = Vu/V0
V0 : volume mula mula
Vu : volume sedimentasi

Waktu Vu V0 F

3. Uji Tipe Emulsi (Martin Farmasi Fisika ed V hal. 641 dan Lachman
hal. 1040)
Metode Zat Warna (Sudan III dan Methylene Blue)
Cara :
1) Disiapkan sediaan yang akan dilakukan uji tipe emulsi.
2) Disiapkan object glass dan cover glass (2 pasang).
3) Diteteskan sediaan pada tiap object glass.
4) Object glass 1 berisi sediaan dan sudan III, kemudian tutup
dengan cover glass.
5) Object glass 2 berisi sediaan dan methylene blue, kemudian
tutup dengan cover glass.
6) Diamati di mikroskop dan gambar hasilnya.
Syarat :
1) Methylene Blue : Larut dalam air (warna biru) tipe m/a
2) Sudan III : Larut dalam minyak (warna merah) tipe a/m

Sampel Metilen blue Sudan III Tipe emulsi


4. Uji pH (Farmakope Indonesia ed VI hal. 2066)
Cara :
1) Diambil alat pH meter.
2) Dimasukkan ke dalam sediaan yang akan diuji.
3) Dilihat berapa pH yang terukur.

Sediaan pH

5. Uji Viskositas dan Sifat Alir (Farmakope Indonesia ed VI hal. 2065


dan Martin ed V hal. 718)
Alat : Viskometer Brookfield
Cara :
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Disiapkan cairan dan bahan yang akan digunakan.
3) Dimasukkan cairan sirup ke dalam viskometer dan dipasang
spindle yang sesuai hingga batas yang telah ada
4) Dinyalakan alat dan pastikan RPM viskometer berada pada
angka nol.
5) Diputar pada RPM tertentu sampai jarum menunjukkan pada
skala konstan.
6) Sifat alir ditentukan dengan cara yang sama dengan RPM yang
berbeda.

No spindel Skala (r ) RPM Faktor n F


6. Uji Ukuran Globul (Martin Farmasi Fisika II ed III hal. 1993)
Alat : Mikroskop Optik
Cara :
1) Emulsi diletakkan di atas kaca objek dan ditutup dengan gelas
penutup.
2) Diamati menggunakan mikroskop optik dengan perbesaran 100
kali 10 x 10) terlebih dahulu dilakukan penyesuaian skala.
3) Dihitung diameter partikel rata-rata globulnya.
Syarat : Ukuran diameter globul (emulsi) adalah 0,1-50 mm.

NO Formula 1 Formula 2
Skala Diameter Skala Diameter

7. Uji Volume Terpindahkan (Farmakope Indonesia Ed VI hal 2121)


Cara Kerja :
1) Dituang perlahan-lahan isi dari tiap wadah ke dalam gelas ukur
tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah
dikalibrasi, secara hati-hati untuk menghindarkan pembentukan
gelembung udara pada waktu penuangan.
2) Didiamkan selama tidak lebih dari 30 menit untuk wadah dosis
ganda dan 5 menit untuk wadah dosis tunggal kecuali
dinyatakan lain dalam monografi.
3) Diukur volume dari tiap campuran jika telah bebas dari
gelembung udara.
4) Dihitung volume untuk sediaan volume kecil yang dikemas
dalam wadah dosis tunggal sebagai berikut:
- Dikeluarkan isi dari wadah ke dalam wadah yang sesuai dan
telah ditara (dibiarkan mengalir sampai tidak lebih dari 5 detik)
- Ditentukan bobot isi dari wadah
- Dihitung volume setelah penetapan bobot jenis
Syarat :
1) Sediaan wadah dosis ganda: volume rata-rata cairan yang
diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak ada
satu wadah pun volumenya kurang dari 95% yang tertera pada
etiket.
2) Sediaan wadah dosis tunggal : volume rata-rata cairan yang
diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan volume
dari masing-masing 10 wadah terletak dalam rentang 95% -
110%.

Formula Sebelum Sesudah


VIII. Rancangan Kemasan
a. Brosur

b. Etiket

c. Kemasan
IX. Daftar Pustaka
09/04 23

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI

SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR

“KRIM”

Kelas/Kelompok : F.3

● NURLAEYLA KUSUMAH ASIH (2021210119)


● ANDI INTAN LUTFIANA (2021210120)
● ESTER ELISABETH SIANIPAR (2021210121)
● EKA KHOIRUN NISA (2021210122)
● CHRISTIAN YOEL (2021210123)
● ANDHEINI (2021210124)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2023
I. Judul Praktikum
Krim Kalamin
II. Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan dan formula sediaan krim
2. Mengamati pengaruh basis terhadap karakteristik sediaan

III. Data Preformulasi


A. Zat Aktif
1. Kalamin (FI ed VI Hal.789; FI ed III Hal. 120 )
Rumus Molekul : Fe2O4Zn
Berat Molekul : 265,33
Pemerian : Serbuk halus; merah muda; tidak berbau; praktis
tidak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam asam
mineral.
Dosis : 4%
pH : 6-7
Stabilitas : Stabil dalam bentuk ointment, stabil jika tidak
dipanaskan melebihi 150℃.
Khasiat : Antiinflamasi topikal dan antipruritic
Wadah : Dalam wadah tertutup baik.

B. Eksipien
1. Vaselin Album (FI ed III Hal. 633)
Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap
setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin
tanpa diaduk. Berflouresensi lemah, juga jika
dicairkan; tidak berbau; hampir tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
(95%) P; larut dalam kloroform P, dalam eter P
dan dalam eter minyak tanah P, larutan
kadang-kadang beropalesensi lemah.
Jarak Lebur : Antara 38º dan 56º
Stabilitas : Tidak boleh dipanaskan dalam waktu lama.
Kegunaan : Zat tambahan
Wadah : Dalam wadah tertutup baik
Konsentrasi : 10 - 30 %
pH : 5 - 5,5
2. Asam Stearat (Farmakope Indonesia III hal 58 ; HOPE 6 hal 697)
Rumus Molekul : C18H36O2
Berat Molekul : 284,47 g/mol
Bobot Jenis : 0,980 g/cm3
Pemerian : Padatan kristal keras, putih atau
agak kuning, agak mengkilap, atau bubuk
putih atau putih kekuningan, bau, dan rasa
seperti lemak
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut
dalam 20 bagian etanol 95%, dalam 2
bagian kloroform dan dalam 3 bagian eter
Suhu lebur : Tidak kurang dari 54℃
pH : 5,5
Konsentrasi : 1-20% (HOPE hal 697)
Kegunaan : Emulsifying agent atau Lubrikan
Stabilitas : Bahan yang stabil dan antioksidan dapat
ditambahkan ke dalamnya.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan sebagian besar
hidroksida logam dan mungkin tidak sesuai
dengan basa, zat pereduksi, dan zat
pengoksidasi.
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup baik di
tempat yang sejuk dan kering

3. Oleum cocos (FI ed III hal 870; HOPE ed 6 Hal. 725)


Pemerian : Cairan kuning pucat, kuning
kehijauan, pucat, bau lemah, tidak tengik,
rasa agak pedas
Kelarutan : sukar larut dalam etanol,bercampur dengan
eter,kloroform,dan dengan karbon disulfida
Suhu Lebur : 23º sampai 26º
Kegunaan : Antioksidan (pelembab)
Bobot jenis : 0,910-0,913
Konsentrasi : 40-96 %
pH : 4,5 - 6,5
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya, ditempat sejuk
4. Setil Alkohol (HOPE 6 hal 155-156)
Rumus molekul : C16H34O
Berat Molekul : 242,44 g/mol
Pemerian : Lilin, serpihan putih, butiran, kubus, atau
coran. Ini memiliki bau khas yang samar
dan rasa hambar.
Kelarutan : Bebas larut dalam etanol (95 %) dan eter,
kelarutan meningkat dengan meningkatnya
suhu; praktis tidak larut dalam air. Larut
saat dilebur dengan lemak, parafin cair dan
padat, dan isopropil miristat.
Titik Leleh : 45-52℃
pH : 6-6,5
Kegunaan : Emollient dan Emulsifying agent
Konsentrasi : 2-5 %
Stabilitas : Stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya
dan udara ; tidak menjadi tengik
Inkompatibilitas : Dengan oksidator kuat
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik ditempat yang
sejuk dan kering

5. Triethanolamine (HOPE 6 hal 754)


Rumus molekul : C6H15NO3
Berat Molekul : 149,19 g/mol
Kelarutan : mudah larut dalam air, ethanol 95% P,
dan dalam kloroform.
Pemerian : Cairan kental berwarna bening, tidak
berwarna hingga kuning pucat yang
memiliki sedikit bau amoniak
pH : 10,5
Kegunaan : Emulsifying agent
Konsentrasi : 2-4 % (HOPE hal 754)
Stabilitas : Dapat berubah menjadi coklat pada
paparan udara dan cahaya
Inkompatibilitas : Bereaksi dengan asam mineral membentuk
garam kristal, dan ester, dengan asam
lemak yang lebih tinggi membentuk garam
yang larut air dan memiliki karakteristik
sabun, dengan tembaga membentuk garam
kompleks
Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara terlindung dari
cahaya di tempat yang sejuk dan kering
6. Oleum Olivarum (HOPE 6 hal 470 ; FI VI hal 1204)
Bobot Jenis : 0,910 atau 0,915
Pemerian : Minyak berwarna kuning pucat atau kuning
kehijauan terang, bau dan rasa khas lemah
dengan rasa ikutan agak pedas
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; bercampur
dengan eter, kloroform dan dengan
karbondioksida.
Kegunaan : Emollient
Konsentrasi : 0,5-5% (HOPE hal 470)
Stabilitas : Saat didinginkan, minyak zaitun menjadi
keruh pada suhu sekitar 10°C, dan menjadi
massa seperti mentega pada suhu 0°C.
Inkompatibilitas : Minyak zaitun rentan terhadap oksidasi
karena mengandung proporsi asam lemak
tak jenuh yang tinggi, dan tidak cocok
dengan zat pengoksidasi.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan
dari panas berlebih.

7. Gliserin (FI ed VI hal 681 ; HOPE 6 hal 283)


Rumus molekul : C3H8O3
Berat Molekul : 92,09 g/mol
Pemerian : Cairan yang jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, kental, higroskopis; memiliki rasa
manis, kira-kira 0,6 kali lebih manis dari
sukrosa.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan
etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam
eter, dalam minyak lemak, dan dalam
minyak menguap
pH :7
Kegunaan : Wetting agent
Konsentrasi : ≤30%
Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin
murni tidak rentan terhadap oksidasi oleh
atmosfer dalam kondisi penyimpanan biasa,
tetapi terurai pada pemanasan dengan
akrolein.
Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak jika dicampur
dengan zat pengoksidasi kuat seperti
kromium trioksida, kalium klorat, atau
kalium permanganat. Perubahan warna
gliserin menjadi hitam terjadi dengan
adanya cahaya, atau pada kontak dengan
seng oksida atau bismut nitrat basa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, di tempat
yang sejuk.

8. Metil Paraben (FI ed VI hal 1144 ; HOPE ed 6 hal 442)


Rumus Molekul : C8H8O3
Bobot Molekul : 152,15 g/mol
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk
hablur, putih; tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzen dan
dalam karbon tetraklorida; mudah larut
dalam etanol dan dalam eter.
pH : 3-6
Stabilitas : Mudah terurai oleh cahaya
Kegunaan : Antimikroba, pengawet
Konsentrasi : 0,02 - 0,3%
Inkompatibilitas : Dengan senyawa bentonite, magnesium
trisilikat, talk, tragakan, sorbitol, atropine
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik pada suhu
kamar

9. Propil Paraben (HOPE hal 596 - 597; FI ed VI hal 1448)


Rumus Molekul : C10H12O3
Bobot Molekul : 180,20 g/mol
Pemerian : Serbuk putih, hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; sukar larut
dalam air mendidih; mudah larut dalam
etanol dan dalam eter
pH : 3-6
Stabilitas : Dapat disterilkan dengan autoklaf
Kegunaan : Antimikroba
Konsentrasi : 0,02 - 0,18%
Inkompatibilitas : Surfaktan ionic membentuk misel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik pada suhu
kamar

10. Span 80 (HOPE edisi 6 hal. 675)


Pemerian : Cairan kental, kuning atau padatan
berwarna kuning dengan bau dan rasa yang
khas.
Kekentalan : lebih kurang 600 cP pH : 6.0-8.0 untuk
larutan berair 5% b/v
Kelarutan : Larut dalam etanol, tidak larut dalam
minyak mineral, tidak larut dalam minyak
sayur, larut dalam air
Kegunaan : Agen pengemulsi, surfaktan nonionic, agen
kelarutan, pembasah, agen
pendispersi/suspending
Stabilitas : Polisorbat stabil untuk elektrolit dan asam
lemah dan basa; saponifikasi bertahap
terjadi dengan asam kuat dan basa
Konsentrasi : 1-15%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

11. Aquadest (Farmakope Indonesia VI hal 112 ; HOPE hal 766)


Rumus Molekul : H2O
Bobot Molekul : 18,2 g/mol
Pemerian : Cairan jernih tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna
Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar
pH : 6,8 – 7
Stabilitas : Dalam semua keadaan fisik (es, cairan,
udara)
Kegunaan : Pelarut
Konsentrasi : 22,5%
Viskositas : 0,89 mPa s (0,89cP) pada 25oC
Titik Didih : 100°C
Inkompatibilitas : Bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien
lain yang rentan terhadap hidrolisis,
bereaksi dalam logam alkali
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
IV. Formula
1. Formula Krim Kalamin M/A
Bahan Formula (%)

Kalamin 3%

Asam Stearat 9%

Oleum Olivarum 6%

Setil Alkohol 5%

Trietanolamin (TEA) 1,5%

Gliserin 4%

Metil Paraben 0,2%

Propil Paraben 0,04%

Aquadest Ad 100%

2. Formula Krim Kalamin A/M


Bahan Formula (%)

Kalamin 3%

Tween 80 5%

Span 80 5%

Vaseline Album 30%

Oleum Cocos 8%

Setil Alkohol 5%
Propilen Glikol 10%

Metil Paraben 0,2%

Propil Paraben 0,02%

Aquadest Ad 100%

V. Perhitungan dan Penimbangan


A. Formula 1
1) Perhitungan
Dibuat krim 300 gram
- Kalamin : 3% x 300 g :9g
- Basis vanishing krim : 300 g - 9 g : 291 g
- Asam stearat : 9% x 291 g : 26,19 g
- Oleum olivarum : 6% x 291 g : 17,46 g
- Setil alkohol : 5% x 291 g : 14,55 g
- TEA : 1,5% x 291 g : 4,365 g
- Gliserin : 4% x 291 g : 11,64 g
- Metil paraben : 0,2% x 291 g : 0,582 g
- Propil paraben : 0,04% x 291 g : 0,1164 g
- Aquadest : 291 g - (9 + 26,19 + 17,46 + 14,55 +
4,365 + 11,64 + 0,582 + 0,1164)
: 291 g - 83,9034
: 207,0966 mL

2) Penimbangan

Bahan Bobot Teoritis Bobot Praktik

Kalamin 9g

Asam Stearat 26,19 g

Oleum Olivarum 17,46 g

Setil Alkohol 14,55 g

Trietanolamin (TEA) 4,365 g

Gliserin 11,64 g

Metil Paraben 0,582 g

Propil Paraben 0,1164 g

Aquadest 207,0966 mL
B. Formula 2
1) Perhitungan
Dibuat krim 300 gram
● Kalamin : 3% x 300 g :9g
● Basis krim
- Vaseline album : 30% HLB : 8
- Oleum cocos : 8% HLB : 8
- Setil alkohol : 5% HLB : 15,5
- Formula : 43%
● HLB butuh fase minyak
- Vaseline album : 30/45 x 100% : 66,7%
- Oleum cocos : 8/45 x 100% : 17,8%
- Setil alkohol : 5/45 x 100% : 11,11%
● HLB butuh total
- Vaseline album : 66,7% x 8 : 5,336
- Oleum cocos : 17,8% x 8 : 1,424
- Setil alkohol : 11,11% x 15,5 : 1,7221
- HLB total : 8,4
- Tween 80 : 15 4,1 : 4,1/10,7 x 100% : 38,32%
\ /
8,4
/ \
- Span 80 : 4,3 6,6 : 6,6/10,7 x 100% : 61,68%
● Konsentrasi span 80 dan tween 80 : 5% x 300 g : 15 g
- Tween 80 : 38,32% x 15 g : 5,75 g
- Span 80 : 61,68% x 15 g : 9,25 g
● Vaseline album : 30% x 300 g : 90 g
● Oleum cocos : 8% x 300 g : 24 g
● Setil alkohol : 5% x 300 g : 15 g
● Propilen glikol : 10% x 300 g : 30 g
● Metil paraben : 0,2% x 300 g : 0,6 g
● Propil paraben : 0,02% x 300 g : 0,06 g
● Aquadest : 300 - (9 + 5,75 + 9,25 + 90
+ 24 + 15 + 30 + 0,6 + 0,06)
: 116,34 mL

2) Penimbangan

Bahan Bobot Teoritis Bobot Praktik (g)

Kalamin 9g

Tween 80 5,75 g

Span 80 9,25 g
Vaseline Album 90 g

Oleum Cocos 24 g

Setil Alkohol 15 g

Propilen Glikol 30 g

Metil Paraben 0,6 g

Propil Paraben 90 g

Aquadest 116,34 mL

VI. Cara kerja


Formula 1 M/A
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang masing-masing bahan
3. Dimasukkan asam stearat, metil paraben, oleum olivarum, dan setil alkohol ke
cawan penguap, dan dilelehkan di atas waterbath dengan suhu 70°C (fase
minyak).
4. Dilarutkan Triethanolamine, dan propil paraben dengan gliserin di atas cawan
penguap, ditambahkan air ad larut, dan dipanaskan diatas waterbath dengan suhu
70°C (fase air).
5. Dimasukkan campuran fase minyak ke beaker glass, ditambahkan campuran fase
air sedikit demi sedikit, lalu diaduk dengan stirrer 200 RPM ad terbentuk basis
krim.
6. Digerus kalamin di dalam mortir ad halus.
7. Dimasukkan basis krim yang sudah terbentuk ke dalam mortir yang sudah berisi
kalamin dan diaduk ad homogen.
8. Krim yang sudah jadi ditimbang sebanyak 10 gram dan dimasukkan ke dalam
wadah
9. Diberi etiket dan dikemas.
10. Dilakukan uji evaluasi pada sediaan krim

Formula 2 A/M
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang masing-masing bahan
3. Dilebur bahan bahan fase minyak (vaseline album, span 80, oleum cocos, setil
alkohol) di atas waterbath dengan cawan penguap
4. Ditambahkan aquades ke dalam bahan bahan fase air (tween 80 dan propilen
glikol) lalu dicampur bersama sama dan dipanaskan seperti fase minyak dan
dengan pengadukan yang konstan.
5. Campuran fase air ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam fase minyak dengan
pengadukan yang konstan.
6. Digerus kalamin di dalam mortir ad halus
7. Setelah konsistensi krim mulai mengeras memadat ke dalam formula ditambahkan
zat aktif kalamin
8. Dilebur propil paraben dengan fase air dan metil paraben dengan fase minyak,
aduk ad homogen
9. Digerus hingga homogen.
10. Dilakukan uji evaluasi.
11. Ditimbang dan dimasukan kedalam wadah, diberi etiket dan dikemas.

VII. Evaluasi dan Tabulasi Data


1. Uji Organoleptik (FI V Hal 1442)
- Cara : Dilakukan dengan mengamati sediaan gel dari bentuk,bau, dan
warna sediaan, dengan panca indera.
- Syarat : Gel biasanya jernih dengan konsistensi setengah padat, dan tidak
berbau tengik.

Parameter uji Hasil

Bentuk

Warna

Bau

2. Uji Homogenitas (Martindale 36 hal. 674)


- Alat : plat kaca
- Cara :
1) Sediaan gel dioleskan pada object glass secara merata, kemudian
ditutup dengan kaca preparat (cover glass).
2) Diamati homogenitas zat aktif dan partikel yang diuji
- Syarat : Dinyatakan homogen jika tidak terdapat butiran kasar pada
sediaan uji

Formula Homogenitas

Piroksikam

3. Penetapan pH (FI VI hal.2066)


- Alat : pH meter
- Cara :
1) Dikalibrasi terlebih dahulu dengan pH 7 dan pH 4
2) Dicatat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH
meter
3) Dicatat suhu pada saat pengukuran pH dan laporkan hasilnya
4) Dibilas kembali elektroda dengan air bebas mineral setelah
pengukuran
- Syarat : memenuhi kriteria pH kulit dan tidak mengiritasi yaitu dalam
interval 4,5-6,5

Formula pH

4. Uji Viskositas (Martin hal.706)


- Alat : Viskometer brookfield RV
- Cara :
1) Sediaan gel dimasukkan kedalam gelas viskometer
2) Pasang spindel yang sesuai
3) Gelas yang berisi sediaan diletakkan di bawah spindel
4) Turunkan spindel sampai tanda batas
5) RPM tertentu diatur sampai jarum menunjukkan pada skala dan
konstan
6) Penentuan sifat alir dilakukan dengan cara sama namun RPM
berbeda
7) Hal yang sama dilakukan pada setiap formula
- Syarat : Viskositas gel yang baik sebesar 2000-4000 cps
KV = 673,7 dyne/cm3
- Rumus: η = skala x faktor
F = skala x KV

No. spindel rpm Skala Faktor n F

5. Penentuan Tipe Krim (Martin Farmasi Fisika Ed. V hal. 641)


- Metode zat warna (Sudan III dan Metilen blue)
- Syarat: Metilen blue : Larut dalam air (warna biru) tipe m/a
Sudan III : Larut dalam minyak (warna merah) tipe a/m
- Cara :
1) Disiapkan sediaan yang akan dilakukan uji tipe emulsi
2) Disiapkan object glass dan cover glass (2 pasang)
3) Diteteskan sediaan pada tiap object glass
4) Object glass 1 berisi sediaan dan sudan III, kemudian tutup dengan
cover glass
5) Object glass 2 berisi sediaan dan Metilen blue, kemudian tutup
dengan cover glass
6) Diamati di mikroskop dan gambar hasilnya

Formula Metilen Blue Sudan III Tipe Emulsi

A/M

M/A

6. Uji Daya Sebar (FI VI Hal. 2111)


- Alat : Plat kaca dan anak timbangan
- Cara :
1) Diletakkan sebanyak 0,5 g sampel gel pada bagian tengah kaca
bulat
2) Kaca lainnya diletakkan di atasnya dan biarkan selama 1 menit,
diameter sebar gel diukur
3) Ditambahkan 200 g beban tambahan dan didiamkan selama 1
menit, lalu diukur diameter yang konstan
- Syarat : Daya sebar sediaan semisolid yang baik yaitu 5-7 cm

Diameter (cm)

Vertikal Horizontal Rata-rata

VIII. Rancangan Kemasan


A. Etiket

B. Kemasan
C. Brosur

IX. Daftar Pustaka


1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
4. Sweetman, S et al. 2009. Martindale. 36th ed. London: The Pharmaceutical Press.
5. Sianko, J Patrick. 2011. Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasi Edisi V. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
09/04 23
LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI

SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR

“SIRUP”

Kelas/Kelompok : F.3

● NURLAEYLA KUSUMAH ASIH (2021210119)


● ANDI INTAN LUTFIANA (2021210120)
● ESTER ELISABETH SIANIPAR (2021210121)
● EKA KHOIRUN NISA (2021210122)
● CHRISTIAN YOEL (2021210123)
● ANDHEINI (2021210124)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2023
I. Judul Praktikum
Sirup Efedrin HCl

II. Tujuan
Mengetahui cara pembuatan dan komposisi bahan dalam sediaan sirup.

III. Data Preformulasi


A. Zat Aktif
1. Ephedrin HCl (FI Ed VI Hal. 479)
Rumus Molekul : C10H15NO.HCl
Berat Molekul : 201,69
Pemerian : Serbuk atau hablur halus, putih; tidak berbau;
terpengaruh oleh cahaya.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; larut dalam etanol; tidak
larut dalam eter.
pH : 4,5-6,5
Dosis : Sekali 50 mg, sehari 150mg.
Khasiat : Bronkodilator.
Wadah : Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.

B. Bahan Pembantu
1. Glukosa (FI Ed VI Hal. 374)
Rumus Molekul : C₆H₁₂O₆.H₂O
Berat Molekul : 180,16
Pemerian : Habur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk
granul putih; tidak berbau; manis.
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air mendidih; mudah
larut dalam air; larut dalam etanol mendidih; sukar
larut dalam etanol.
Konsentrasi : 3%-15%
pH : 3,5-6,5
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan.
Kegunaan : Pemanis.
Wadah : Dalam wadah tertutup baik.

2. Sukrosa (FI Ed. VI Hal. 1507)


Rumus Molekul : C12H22O11
Berat Molekul : 342,30
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna; massa hablur
atau berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih;
tidak berbau; rasa manis, stabil di udara. Larutannya
netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut
dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol; tidak
larut dalam kloroform dan dalam eter.
Konsentrasi : 15-20%
pH : 3,5-6,5
Stabilitas : Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu
kamar.
Kegunaan : Pemanis.
Wadah : Dalam wadah tertutup rapi.

3. Strawberry Essence (HOPE 6 Hal. 421)


Rumus Molekul : C6H6O3
Berat Molekul : 126,11
Pemerian : Cairan jenuh berwarna merah dan berasa manis
Kelarutan : Larut dalam etanol 95%, agak sukar larut dalam
gliserin, larut dalam propilen glikol, agak sukar
larut dalam air.
pH : 5,3
Inkompatibilitas : Larutan konsentrat dalam wadah metal, termasuk
beberapa level stainless steel mungkin dapat
mengurangi warna.
Stabilitas : Lindungi dari cahaya, simpan dalam wadah plastik
atau kaca.
Kegunaan : Pewarna, Perasa dan Pewangi.
Wadah : Dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.

4. Na. benzoat (FI Ed VI Hal 1215, HOPE Ed 6 Hal 627)


Rumus Molekul : C7H5NaO2
Berat Molekul : 144,11
Pemerian : Butiran putih atau kristal, tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam 1 dari 1,8 air
Konsentrasi : Untuk penggunaan oral 0.02% - 0.5%
pH :8
Stabilitas : Higroskopis.
Kegunaan : Pengawet.
Wadah : Dalam wadah tertutup rapat.

5. Propilen glikol (FI ed VI hal. 1446, HOPE ed 6 hal 624)


Rumus Molekul : C3H8O2
Berat Molekul : 76,09
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas;
praktis tidak berbau; menyerap air pada udara
lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan
dengan kloroform; larut dalam eter dan dalam
beberapa minyak esensial; tidak dapat bercampur
dengan minyak lemak.
pH : 3-6
Konsentrasi : 10-25%
KD : 33,0
Stabilitas : Propilenglikol stabil secara kimia jika dicampur
dengan etanol 95%, gliserin.
Kegunaan : Anticaplocking.
Wadah : Dalam wadah tertutup rapat.

6. FD&C Red (Martindale 36 hal 1471)


Pemerian : Serbuk halus berwarna merah
Kelarutan : Larut dalam air
Kegunaan : Coloring agent dosis ≤ 1 %

7. Aquadest (FI Ed VI Hal 69-70, HOPE Ed 6 Hal 766-768)


Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,9
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau;
Kelarutan : Dapat bercampur dengan sebagian besar pelarut
polar;
pH :8
Stabilitas : Stabil dalam semua keadaan fisik (es, cair dan
uap).
Kegunaan : Pelarut.
Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan kemasan wadah non reaktif
yang dirancang untuk mencegah masuknya
mikroba;

8. Na CMC (FI Ed VI Hal 823-833)


Rumus Molekul : C36H70MgO4
Berat Molekul : 591,25
Pemerian : Serbuk atau granul putih sampai krem;
higroskopik
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan
koloidal; tidak larut dalam etanol, eter dan pelarut
organik lain.
pH : 6,5-8,5
Stabilitas : Tahan terhadap cahaya pada suhu 30 derajat
Kegunaan : Thickening agent
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

IV. Formula
1. Formula 1
Ephedrine HCl 20mg/5mL
Glukosa 25%
Propilen glikol 10%
Na CMC 1%
Na Benzoat 0,2%
Strawberry Essence 0,2%
FD&C Red 0,025%
Aquadest ad 300mL

2. Formula 2
Ephedrine HCl 20mg/5mL
Sukrosa 20%
Propilen glikol 10%
Na CMC 1%
Na Benzoat 0,2%
Strawberry Essence 0,2%
FD&C Red 0,025%
Aquadest ad 300mL

V. Perhitungan dan Penimbangan


A. Perhitungan
- Formula 1
Dibuat sirup sebanyak 300 mL
● Ephedrine HCl = 20mg/5mL x 300mL = 1.200 mg = 1,2 g
● Glukosa = 25% x 300mL = 75 g
● Propilen glikol = 10% x 300mL = 30 mL
● Na CMC = 1% x 300 mL = 3 g
● Air untuk Na CMC = 3 g x 20 mL = 60 mL
● Na. Benzoat = 0,2% x 300mL = 0,6g
● Strawberry essence = 0,2% x 300mL = 0,6mL
● FD&C Red = 0,025% x 300mL = 0,075g
● Aquadest = 300mL-(1,2+75+30+3+60+0,6+0,6+0,075)
= 129,525 mL
- Formula 2
Dibuat sirup sebanyak 300 mL
● Ephedrine HCl = 20mg/5mL x 300mL = 1.200 mg = 1,2 g
● Sukrosa = 20% x 300mL = 60g
● Propilen glikol = 10% x 300mL = 30mL
● Na CMC = 1% x 300 mL = 3 g
● Air untuk Na CMC = 3 g x 20 mL = 60 mL
● Na. Benzoat = 0,2% x 300mL = 0,6g
● Strawberry essence = 0,2% x 300mL = 0,6mL
● FD&C Red = 0,025% x 300mL = 0,075g
● Aquadest = 300mL-(1,2+60+30+3+60+0,6+0,6+0,075)
= 129,525mL

B. Penimbangan

Komposisi Formula 1 Formula 1 Formula 2 Formula 2


teoritis praktikum teoritis praktikum

Ephedrine HCl 1,2 g 1,2 g

Glukosa 75 g -

Sukrosa - 60 g

Propilen glikol 30 mL 30 mL

Na CMC 3g 3g

Air untuk Na 60 mL 60 mL
CMC

Na. Benzoat 0,6 g 0,6 g

Strawberry 0,6 mL 0,6 mL


Essence

FD&C Red 0,075 g 0,075 g

Aquadest Ad 300 mL Ad 300 mL

VI. Cara kerja


- Formula 1
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang bahan yang akan digunakan.
3. Dikembangkan Na CMC selama 24 jam dengan air panas dalam beaker
glass
4. Dikalibrasi botol 60 mL.
5. Dilarutkan glukosa dengan air panas hingga larut sempurna.
6. Dilarutkan Ephedrine HCl dengan aquadest secukupnya dalam beaker
glass ad larut.
7. Dimasukkan Na CMC yang sudah dikembangkan ke dalam lumpang,
digerus ad homogen, lalu masukkan ke dalam beaker glass yang berisi
larutan obat campuran zat aktif, diaduk ad homogen.
8. Dilarutkan Na Benzoat dengan aquadest, aduk ad larut. Lalu masukkan ke
beaker glass yang berisi larutan obat.
9. Ditambahkan propilen glikol ke dalam beaker glass, aduk ad larut.
10. Ditambahkan larutan glukosa, aduk ad larut.
11. Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit, aduk ad larut.
12. Ditambahkan strawberry essence, aduk ad larut.
13. Dimasukkan sirup ke dalam botol ad tanda kalibrasi, diberi etiket, dikemas
dan diserahkan.
14. Dilakukan uji evaluasi pada sisa sirup.

- Formula 2
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang bahan yang akan digunakan.
3. Dikembangkan Na CMC selama 24 jam dengan air panas dalam beaker
glass
4. Dikalibrasi botol 60 mL.
5. Dilarutkan sukrosa dengan air panas hingga larut sempurna.
6. Dilarutkan Ephedrine HCl dengan aquadest secukupnya dalam beaker
glass ad larut.
7. Dimasukkan Na CMC yang sudah dikembangkan ke dalam lumpang,
digerus ad homogen, lalu masukkan ke dalam beaker glass yang berisi
larutan obat campuran zat aktif, diaduk ad homogen.
8. Dilarutkan Na Benzoat dengan aquadest, aduk ad larut. Lalu masukkan ke
beaker glass yang berisi larutan obat.
9. Ditambahkan propilen glikol ke dalam beaker glass, aduk ad larut.
10. Ditambahkan larutan sukrosa, aduk ad larut.
11. Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit, aduk ad larut.
12. Ditambahkan strawberry essence, aduk ad larut.
13. Dimasukkan sirup ke dalam botol ad tanda kalibrasi, diberi etiket, dikemas
dan diserahkan.
14. Dilakukan uji evaluasi pada sisa sirup.

VII. Evaluasi dan Tabulasi Data


1. Uji Organoleptik (Drug Stability Vol. 17 hal. 263).
Cara : Diamati, dicatat warna, bau, dan bentuk.
Syarat : Tidak ada gumpalan, rasa manis, warna homogen, dan baunya harum.
Formula Bentuk Warna Bau

1.

2.

2. pH larutan (Farmakope Indonesia ed V hal. 1563)


Cara : Dikalibrasi pH meter dengan buffer pH 7. pH meter dibilas dengan
aquadest. Dilakukan pengukuran.

Formula pH

1.

2.

3. Bobot Jenis (Farmakope Indonesia ed VI hal. 2054)


Cara :
1. Piknometer kosong dibersihkan dan dikeringkan kemudian ditimbang.
2. Piknometer diisi dengan aquadest lalu ditimbang (suhu 25℃).
3. Piknometer dibersihkan kemudian diisi dengan sampel (suhu 25℃) lalu
ditimbang.
4. Hitung bobot jenis larutan sampel.
Syarat : 1,3
Rumus: (piknometer+sampel)-piknometer kosong/ (piknometer+air)-
piknometer kosong

Formula Piknometer Piknometer Piknometer Berat jenis


kosong (g) + air (g) + sampel (g)

1.

2.

4. Uji Viskositas dan sifat alir (Martin hal. 706; Lachman hal. 292)
Cara :
1. Sampel dimasukkan ke dalam wadah
2. Spindel dipasang dan ditentukan ukurannya kemudian spindel
dicelupkan ke dalam wadah
3. RPM ditentukan kemudian alat dinyalakan dan skala dicatat
4. Hitung dan tentukan sifat alirnya
Syarat : 10-30 cPs
Rumus: η = skala x faktor
F = skala x KV
KV = 673,7 dyne/cm3

Formula 1

No. spindel rpm Skala Faktor η F

Formula 2

No. spindel rpm Skala Faktor η F

5. Volume Terpindahkan (Farmakope Indonesia Ed. VI hal. 2121)


Cara : Dituang kembali sirup yang ada di dalam wadah ke gelas ukur. Dilihat
dan dicatat volumenya sesuai atau tidak.
Syarat : Tidak lebih dari 100% dan tidak kurang dari 95%

Formula Volume Sediaan Hasil Pengamatan

1.

2.

6. Stabilitas (Farmakope Indonesia ed VI hal. 998)


Cara : Diamati secara visual menggunakan lampu senter yang disorot ke
sediaan.

Syarat : Stabil pada bau, rasa, warna, dan kejernihan.

Organoleptik Formula 1

0 menit 15 menit 30 menit 60 menit

Warna

Bau

Rasa

Organoleptik Formula 2

0 menit 15 menit 30 menit 60 menit

Warna

Bau

Rasa

7. Uji Kejernihan
Cara:
1. Sediaan sirup dituang ke dalam 2 tabung reaksi
2. Diamati dan dibandingkan selama 60 menit dengan latar belakang
hitam tegak lurus ke arah tabung
Syarat: Sediaan sirup yang akan dihasilkan jernih dan tidak keruh

Menit ke- Pengamatan Pengamatan


(Formula 1) (Formula 2)

15

30

60

VIII. Rancangan Kemasan


A. Kemasan
B. Etiket

C. Brosur
IX. Daftar Pustaka
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
3. Sweetman, S et al. 2009. Martindale. 36th ed. London: The Pharmaceutical Press.
4. Sianko, J Patrick. 2011. Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasi Edisi V. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
5. Rowe, Raymond C., dkk. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth
Edition. London: Pharmaceutical Press.

Anda mungkin juga menyukai