LAPORAN SEMENTARA
“EMULSI”
Kelas/Kelompok : F.3
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
I. Judul Praktikum
Emulsi Castor Oil
II. Tujuan
Membuat sediaan emulsi dengan menggunakan emulgator alam dan sintesis serta
pengaruh bahan pengental kemudian diamati stabilitas fisik sediaan emulsi
Pemerian :Cairan kental, transparan, kuning pucat atau hampir tidak berwarna;
bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa khas.
Kelarutan :Larut dalam etanol; dapat bercampur dengan etanol mutlak, dengan
asam asetat glasial, dengan kloroform dan dengan eter.
Stabilitas : stabil dan tidak menjadi tengik kecuali dengan panas berlebihan
pH : 6,0-8,1
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, dan hindarkan dari panas
berlebihan.
B. Eksipien
1. Span 80 (HOPE 6 p. 676)
Pemerian : Cairan kental seperti minyak jernih, kuning, bau, asam lemak
khas.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, etanol 95%, sukar larut dalam paraffin
cair dalam minyak biji kapas.
Konsentrasi = 1-15%
pH = 6,0-8,0
Kelarutan : larut dalam 1 bagian dari 400 air, larut dalam 1 bagian dari 3
etanol (95%)
Kegunaan : pengawet
Konsentrasi : 0,18%
Kegunaan : pengawet
Konsentrasi : 0,02%
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam propilenglikol; mudah larut
dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter
7. Propilen glikol (FI Edisi VI 2020 Hal. 1446-1447, HOPE Edisi 6 Hal. 624)
Pemerian: Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau; menyerap air pada udara lembab.
Konsentrasi : 10-25%
Konsentrasi : 100%
IV. Formula
Span 80 2% 4%
Tween 80 2% 4%
2. Formula 2
Castor oil : 10% × 300 ml = 30 g
HLB castrol oil : 14
4
Emulgator : 100 𝑚𝑙
x 300 ml = 12 g
1
Span 80 : 4,3 1= 10,7
× 12 g = 1,12 ml
\ /
14
/ \
9,7
Tween 80 : 15 9,7 = 10,7
× 12 g = 10,88 g
Air untuk Tween 80 : 2 × 10,88 = 21,76 ml
HPMC : 1,5% × 300 ml = 4,5 g
Air untuk HPMC : 20 × 4,5 g = 90 g
Methylparaben : 0,1% × 300 ml = 0,3 g
Propylparaben : 0,2% × 300 ml = 0,6 g
BHT : 0,05% × 300 ml = 0,15 g
Propilen glikol : 10% × 300 ml = 30 ml
Aquadest : 300 ml - (30 + 1,12 + 10,88 + 21,76 + 4,5 + 90 +
0,3 + 0,6 + 0,15 + 30) = 110,69 ml
b. Penimbangan
Castor Oil 30 g 30 g
Air untuk 90 g 90 g
HPMC
Propilen 30 ml 30 g
glikol
Waktu Vu V0 F
3. Uji Tipe Emulsi (Martin Farmasi Fisika ed V hal. 641 dan Lachman
hal. 1040)
Metode Zat Warna (Sudan III dan Methylene Blue)
Cara :
1) Disiapkan sediaan yang akan dilakukan uji tipe emulsi.
2) Disiapkan object glass dan cover glass (2 pasang).
3) Diteteskan sediaan pada tiap object glass.
4) Object glass 1 berisi sediaan dan sudan III, kemudian tutup
dengan cover glass.
5) Object glass 2 berisi sediaan dan methylene blue, kemudian
tutup dengan cover glass.
6) Diamati di mikroskop dan gambar hasilnya.
Syarat :
1) Methylene Blue : Larut dalam air (warna biru) tipe m/a
2) Sudan III : Larut dalam minyak (warna merah) tipe a/m
Sediaan pH
NO Formula 1 Formula 2
Skala Diameter Skala Diameter
b. Etiket
c. Kemasan
IX. Daftar Pustaka
09/04 23
LAPORAN SEMENTARA
“KRIM”
Kelas/Kelompok : F.3
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
I. Judul Praktikum
Krim Kalamin
II. Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan dan formula sediaan krim
2. Mengamati pengaruh basis terhadap karakteristik sediaan
B. Eksipien
1. Vaselin Album (FI ed III Hal. 633)
Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap
setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin
tanpa diaduk. Berflouresensi lemah, juga jika
dicairkan; tidak berbau; hampir tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
(95%) P; larut dalam kloroform P, dalam eter P
dan dalam eter minyak tanah P, larutan
kadang-kadang beropalesensi lemah.
Jarak Lebur : Antara 38º dan 56º
Stabilitas : Tidak boleh dipanaskan dalam waktu lama.
Kegunaan : Zat tambahan
Wadah : Dalam wadah tertutup baik
Konsentrasi : 10 - 30 %
pH : 5 - 5,5
2. Asam Stearat (Farmakope Indonesia III hal 58 ; HOPE 6 hal 697)
Rumus Molekul : C18H36O2
Berat Molekul : 284,47 g/mol
Bobot Jenis : 0,980 g/cm3
Pemerian : Padatan kristal keras, putih atau
agak kuning, agak mengkilap, atau bubuk
putih atau putih kekuningan, bau, dan rasa
seperti lemak
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut
dalam 20 bagian etanol 95%, dalam 2
bagian kloroform dan dalam 3 bagian eter
Suhu lebur : Tidak kurang dari 54℃
pH : 5,5
Konsentrasi : 1-20% (HOPE hal 697)
Kegunaan : Emulsifying agent atau Lubrikan
Stabilitas : Bahan yang stabil dan antioksidan dapat
ditambahkan ke dalamnya.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan sebagian besar
hidroksida logam dan mungkin tidak sesuai
dengan basa, zat pereduksi, dan zat
pengoksidasi.
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup baik di
tempat yang sejuk dan kering
Kalamin 3%
Asam Stearat 9%
Oleum Olivarum 6%
Setil Alkohol 5%
Gliserin 4%
Aquadest Ad 100%
Kalamin 3%
Tween 80 5%
Span 80 5%
Oleum Cocos 8%
Setil Alkohol 5%
Propilen Glikol 10%
Aquadest Ad 100%
2) Penimbangan
Kalamin 9g
Gliserin 11,64 g
Aquadest 207,0966 mL
B. Formula 2
1) Perhitungan
Dibuat krim 300 gram
● Kalamin : 3% x 300 g :9g
● Basis krim
- Vaseline album : 30% HLB : 8
- Oleum cocos : 8% HLB : 8
- Setil alkohol : 5% HLB : 15,5
- Formula : 43%
● HLB butuh fase minyak
- Vaseline album : 30/45 x 100% : 66,7%
- Oleum cocos : 8/45 x 100% : 17,8%
- Setil alkohol : 5/45 x 100% : 11,11%
● HLB butuh total
- Vaseline album : 66,7% x 8 : 5,336
- Oleum cocos : 17,8% x 8 : 1,424
- Setil alkohol : 11,11% x 15,5 : 1,7221
- HLB total : 8,4
- Tween 80 : 15 4,1 : 4,1/10,7 x 100% : 38,32%
\ /
8,4
/ \
- Span 80 : 4,3 6,6 : 6,6/10,7 x 100% : 61,68%
● Konsentrasi span 80 dan tween 80 : 5% x 300 g : 15 g
- Tween 80 : 38,32% x 15 g : 5,75 g
- Span 80 : 61,68% x 15 g : 9,25 g
● Vaseline album : 30% x 300 g : 90 g
● Oleum cocos : 8% x 300 g : 24 g
● Setil alkohol : 5% x 300 g : 15 g
● Propilen glikol : 10% x 300 g : 30 g
● Metil paraben : 0,2% x 300 g : 0,6 g
● Propil paraben : 0,02% x 300 g : 0,06 g
● Aquadest : 300 - (9 + 5,75 + 9,25 + 90
+ 24 + 15 + 30 + 0,6 + 0,06)
: 116,34 mL
2) Penimbangan
Kalamin 9g
Tween 80 5,75 g
Span 80 9,25 g
Vaseline Album 90 g
Oleum Cocos 24 g
Setil Alkohol 15 g
Propilen Glikol 30 g
Propil Paraben 90 g
Aquadest 116,34 mL
Formula 2 A/M
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang masing-masing bahan
3. Dilebur bahan bahan fase minyak (vaseline album, span 80, oleum cocos, setil
alkohol) di atas waterbath dengan cawan penguap
4. Ditambahkan aquades ke dalam bahan bahan fase air (tween 80 dan propilen
glikol) lalu dicampur bersama sama dan dipanaskan seperti fase minyak dan
dengan pengadukan yang konstan.
5. Campuran fase air ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam fase minyak dengan
pengadukan yang konstan.
6. Digerus kalamin di dalam mortir ad halus
7. Setelah konsistensi krim mulai mengeras memadat ke dalam formula ditambahkan
zat aktif kalamin
8. Dilebur propil paraben dengan fase air dan metil paraben dengan fase minyak,
aduk ad homogen
9. Digerus hingga homogen.
10. Dilakukan uji evaluasi.
11. Ditimbang dan dimasukan kedalam wadah, diberi etiket dan dikemas.
Bentuk
Warna
Bau
Formula Homogenitas
Piroksikam
Formula pH
A/M
M/A
Diameter (cm)
B. Kemasan
C. Brosur
“SIRUP”
Kelas/Kelompok : F.3
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2023
I. Judul Praktikum
Sirup Efedrin HCl
II. Tujuan
Mengetahui cara pembuatan dan komposisi bahan dalam sediaan sirup.
B. Bahan Pembantu
1. Glukosa (FI Ed VI Hal. 374)
Rumus Molekul : C₆H₁₂O₆.H₂O
Berat Molekul : 180,16
Pemerian : Habur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk
granul putih; tidak berbau; manis.
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air mendidih; mudah
larut dalam air; larut dalam etanol mendidih; sukar
larut dalam etanol.
Konsentrasi : 3%-15%
pH : 3,5-6,5
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan.
Kegunaan : Pemanis.
Wadah : Dalam wadah tertutup baik.
IV. Formula
1. Formula 1
Ephedrine HCl 20mg/5mL
Glukosa 25%
Propilen glikol 10%
Na CMC 1%
Na Benzoat 0,2%
Strawberry Essence 0,2%
FD&C Red 0,025%
Aquadest ad 300mL
2. Formula 2
Ephedrine HCl 20mg/5mL
Sukrosa 20%
Propilen glikol 10%
Na CMC 1%
Na Benzoat 0,2%
Strawberry Essence 0,2%
FD&C Red 0,025%
Aquadest ad 300mL
B. Penimbangan
Glukosa 75 g -
Sukrosa - 60 g
Propilen glikol 30 mL 30 mL
Na CMC 3g 3g
Air untuk Na 60 mL 60 mL
CMC
- Formula 2
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Ditimbang bahan yang akan digunakan.
3. Dikembangkan Na CMC selama 24 jam dengan air panas dalam beaker
glass
4. Dikalibrasi botol 60 mL.
5. Dilarutkan sukrosa dengan air panas hingga larut sempurna.
6. Dilarutkan Ephedrine HCl dengan aquadest secukupnya dalam beaker
glass ad larut.
7. Dimasukkan Na CMC yang sudah dikembangkan ke dalam lumpang,
digerus ad homogen, lalu masukkan ke dalam beaker glass yang berisi
larutan obat campuran zat aktif, diaduk ad homogen.
8. Dilarutkan Na Benzoat dengan aquadest, aduk ad larut. Lalu masukkan ke
beaker glass yang berisi larutan obat.
9. Ditambahkan propilen glikol ke dalam beaker glass, aduk ad larut.
10. Ditambahkan larutan sukrosa, aduk ad larut.
11. Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit, aduk ad larut.
12. Ditambahkan strawberry essence, aduk ad larut.
13. Dimasukkan sirup ke dalam botol ad tanda kalibrasi, diberi etiket, dikemas
dan diserahkan.
14. Dilakukan uji evaluasi pada sisa sirup.
1.
2.
Formula pH
1.
2.
1.
2.
4. Uji Viskositas dan sifat alir (Martin hal. 706; Lachman hal. 292)
Cara :
1. Sampel dimasukkan ke dalam wadah
2. Spindel dipasang dan ditentukan ukurannya kemudian spindel
dicelupkan ke dalam wadah
3. RPM ditentukan kemudian alat dinyalakan dan skala dicatat
4. Hitung dan tentukan sifat alirnya
Syarat : 10-30 cPs
Rumus: η = skala x faktor
F = skala x KV
KV = 673,7 dyne/cm3
Formula 1
Formula 2
1.
2.
Organoleptik Formula 1
Warna
Bau
Rasa
Organoleptik Formula 2
Warna
Bau
Rasa
7. Uji Kejernihan
Cara:
1. Sediaan sirup dituang ke dalam 2 tabung reaksi
2. Diamati dan dibandingkan selama 60 menit dengan latar belakang
hitam tegak lurus ke arah tabung
Syarat: Sediaan sirup yang akan dihasilkan jernih dan tidak keruh
15
30
60
C. Brosur
IX. Daftar Pustaka
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
3. Sweetman, S et al. 2009. Martindale. 36th ed. London: The Pharmaceutical Press.
4. Sianko, J Patrick. 2011. Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasi Edisi V. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
5. Rowe, Raymond C., dkk. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth
Edition. London: Pharmaceutical Press.