Anda di halaman 1dari 4

Jika sistem vena serebral dalam tersumbat, gambaran klinis seringkali parah dengan koma, defisit mental, dan

paresis

 Pada trombosis sinus kavernosa, terdapat sakit kepala, nyeri orbital, kemosis, proptosis, ptosis, diplopia, dan
kelumpuhan oculomotor. Trombosis vena kortikal menghasilkan defisit motorik dan atau sensorik juga kejang
 Pada Oklusi sinus sagitalis defisit motorik bisa unilateral atau bilateral, dan kejang fokal atau umum sering terjadi
 Trombosis sinus lateral yang terisolasi sering hadir sebagai hipertensi intra kranial terisolasi, tetapi afasia sering
terjadi pada oklusi sinus transversus kiri
• A simple solution may be to compare risks
based on two validated scoring systems
developed on the same cohort of patients
from the Euro Heart Survey for AF study.
Bleeding risk on anticoagulation can be
assessed using the validated HAS-BLED
score and can be compared to the
thromboembolic risk without
anticoagulation using the validated CHA 2
DS 2 -VASc scoring system
• The decision on whether or not to restart
anticoagulation in patients who present
with CSDH whilst on anticoagulation is a
diffi cult one with little empirical evidence
to support a decision either way. Whilst the
use of the HAS-BLED and CHA 2 DS 2 -VASc
scores may serve as a useful intermediary,
more data are required to allow clinicians
to make informed decisions about whether
or not to restart anticoagulation, and if so,
which drug, at what time-point and at what
dose/therapeutic target
Case Report di India : • Dia dirawat dengan manitol, LMWH (dan kemudian
antikoagulan oral), dan inhibitor proton pump.
• Seorang pria berusia 58 tahun : mengalami sakit Perawatan tanpa komplikasi di rumah sakit dan
kepala parah dan pusing selama 3 hari tanpa muntah, membaik setelah 15 hari tanpa neurodefisit.
kejang, atau tidak sadarkan diri
• Pemeriksaan sistem saraf pusat sadar, bingung,
gelisah, menggerakkan keempat anggota badan
dengan pupil normal, dan adanya bilateral refleks
Babinski. Sisa pemeriksaan normal
• MRI kepala menunjukkan trombosis sinus sagital
superior dengan infark hemoragik bilateral parietal
dengan pembentukan edema perifer, perdarahan
subaraknoid ringan (SAH) di daerah parieto-oksipital
kiri, dan hematoma subdural (SDH) sepanjang
konvexitas tengkorak depan kanan tanpa pergeseran
garis tengah

Khatib KI, Baviskar AS. Treatment of cerebral venous sinus thrombosis with subdural hematoma and subarachnoid hemorrhage. J Emerg Trauma Shock 2016;9:155-6
CSVT dengan SDH dan SAH
• CVST jarang bermanifestasi
dengan SDH atau SAH
• Pada Studi Internasional tentang
Vena Serebral dan Dural Sinus
Thrombosis (ISCVT), tidak ada
pasien (n = 624) yang dilaporkan
menderita SDH atau SAH
• Studi lain dari database bedah
saraf rawat inap mengidentifikasi
hanya tiga pasien CVST dengan
SDH dalam 6 tahun
• Manajemen CVST dengan SDH
dan SAH kontroversial dan belum
valid. diusulkan algoritma untuk
manajemen pasien CSVT dengan
SDH dan SAH
Khatib KI, Baviskar AS. Treatment of cerebral venous
sinus thrombosis with SDH and SAH. J Emerg Trauma
Shock 2016;9:155-6

Anda mungkin juga menyukai