MODUL LUMBAL

PUNGSI

Dr.Ika Mariana Gultom

DR.dr.Kiking Ritarwan, MKT, Sp.S (K)
PENDAHULUAN
 Lumbal Pungsi pertama kali
dipernalkan oleh Quinke pada tahun
1891.
 Tindakan ini dilakukan untuk
tujuan diagnostik dan terapi.
INDIKASI LUMBAL PUNGSI
Lumbal Pungsi Diagnostik :
 Infeksi Susunan Saraf Pusat ( meningitis,
ensefaliti). Umumnya ditemukan peningkatan
tekanan, pleositosis, penurunan kadar glukosa,
peningkatan protein
 Meningitis Aseptik  pleositosis dan
peningkatan protein
 Infeksi parameningeal dan abses  perubahan
LCS non spesifik, evaluasi lebih baik dengan
pencitraan.
 Perdarahan Subarachnoid (SAH)
CONT
 Penyakit demielinisasi  ditemukan
abnormalitas dari IgG.
 Inflamatory Polineuropati

 Leptomeningeal metastase

 Sindrom paraneoplastik

 Tumor Otak

 Pseudotumor serebri

 Normal Pressure Hydrocephalus

 Septik Serebral Emboli

 Lupus Eritematosa Sistemik

 Ensefalopati Hepatik.
KONTRA INDIKASI
 Peningkatan tekanan intrakranial yang
disebabkan massa intrakranial atau
penyumbatan aliran LCS yang memiliki resiko
herniasi dan kematian
 Infeksi di lokasi LP

 Trombositopenia (< 20.000) atau pemanjangan

PT dan APTT yang tidak terkoreksi
 Trauma medula spinalis akut
KOMPLIKASI
 Herniasi Serebri
 Postspinal Positional Headache

 Nyeri Punggung lokal

 Perdarahan lokal

 Infeksi lokal
LUMBAL PUNGSI TERAPEUTIK
Indikasi :
 Infeksi  mengitis kriptokokus dengan
peningkatan intrakranial
 Neoplasma kemoterapi intrateekal

 Nyeri  meredakan nyeri dengan menyuntikkan

morfin dosis kecil
 Nyeri kepala pada hipertensi
intrakranialidiopatik
Kontra Indikasi :
 Peningkatan tekanan intrakranial yang
disebabkan massa intrakranial atau
penyumbatan aliran LCS yang memiliki resiko
herniasi dan kematian
 Infeksi di lokasi LP

 Trombositopenia (< 20.000) atau pemanjangan

PT dan APTT yang tidak terkoreksi
 Trauma medula spinalis akut

 Alergi obat yang disuntikkan

LUMBAL PUNGSI INSIDENTAL
 Untuk tindakan mielografi, LP perlu dilakukan
untuk menyuntikkan media kontras. Tindakan
ini dilakukan dengan panduan fluoroskopi
setelah tindakan foto polos vertebra.