Anda di halaman 1dari 17

Penanganan

Syok
Oleh:
Yulita Elvira Silviani, SST,
M.Kes
Defenisi
 Pasokan darah tidak mencukupi untuk kebutuhan
organ-organ di dalam tubuh
 Perfusi jaringan menurun
Klasifikasi Syok
• Syok Hypovolemik : Penurunan volume intravaskuler, misal : perdarahan,
dehidrasi

• Syok Kardiogenik : Kegagalan pompa jantung, abnormalitas katub atau arritmia

• Syok Obstruktif : Hambatan aliran darah yg kembali kejantung( venous return ),


misal : tension pneumothoraks

• Syok Distributif :Kegagalan perfusi dan suplai oksigen disebabkan oleh


menurunnya tonus vaskuler mengakibatkan vasodilatasi arterial, penumpukan
vena dan redistribusi aliran darah.

• Syok endokrin : Disebabkan oleh hipothyroidisme, hiperthyroidism dengan


kollaps cardiac dan insufisiensi adrenal.
Diagnosis Syok
 Syok secara klinis didiagnosa dengan adanya
gejala-gejala seperti berikut:
 1. Hipotensi: tekanan sistole kurang dari 80 mmHg
atau TAR (tekanan arterial rata-rata) kurang dari 60
mmHg, atau menurun 30% lebih.
 2. Oliguria: produksi urin kurang dari 20 ml/jam.
 3. Perfusi perifer yang buruk
GEJALA KLINIS

Syok Hipovolemi
GEJALA KLINIS

Syok Kardiogenik
GEJALA KLINIS

Syok Distributif
 SYOK SEPSIS

1. temperatur >38 C atau < 36 C,


2. heart rate >90x/mnt,
3. Frekuensi nafas >20x/mn atau PaCO2 < 4,3 kPa,
4. Lekosit >12.000 sel/mm atau < 4000 sel/mm
atau>10% bentukimatur
Syok Distributif
Syok Distributif
SYOK ANAFILAKTIK
Syok anafilaktik adalah hipotensi yang merupakan
bagian dan sindroma klinis reaksi imunologis
antibody-mediated bersifat sistemik
Efek klinis anafilaktik mengenai sistem pernafasan
dan sistem sirkulasi.
Syok Distributif
 SYOK NEUROGENIK

Sering pada cervical atau high thoracic spinal cord


injury.
Gejala klinis : hipotensi disertai bradikardi.
Gangguan neurologist : paralisis flasid, reflex
extremitas hilang dan priapismus.
Syok Obstruktif
Manajemen Syok
Syok Hipovolemik
Infus cepat kristaloid melalui kanula vena besar
(dapat lebih satu tempat) atau melalui vena sentral.
Pada perdarahan maka dapat diberikan 3-4 kali dari
jumlah perdarahan
Dapat disusul dengan pemberian tranfusi darah
Manajemien Syok
Syok Obstruktif
Penyebab syok obstruktif harus diidentifikasi dan segera
dihilangkan.
– a. Pericardiocentesis atau pericardiotomi untuk
tamponade jantung
– b. Dekompressi jarum atau pipa thoracostomy atau
keduanya pada pneumothorax tension
– c. Dukungan ventilasi dan jantung, mungkin thrombolisis,
dan mungkin prosedur radiologi intervensional untuk
emboli paru.
Manajemen Syok
Syok Kardiogenik
– Optimalkan prabeban dengan infus cairan
– Optimalkan kontraktilitas jantung dengan inotropes sesuai
keperluan. Dapat dipakai dobutamin, amrinone dan obat
vasoaktif lain.
– Sesuaikan pascabeban untuk memaksimalkan CO. Dapat
dipakai vasokonstriktor bila pasien hipotensi dengan SVR
rendah. Dapat dipakai nitroprusside dan nitroglycerin.
– Diberikan diuretik bila jantung dekompensasi
– PAC dianjurkan dipasang untuk penunjuk terapi
– Penyakit jantung yang mendasari harus diidentifikasi dan
diobati.
Manajemen Syok
• Syok Sepsis

• Pengobatan sesuai kausal sepsis


Manajemen Syok
Syok Anafilaktik
 Tindakan umum
 Epinephrine (1:1,000), 0.2 – 0.5 ml i.m; sampai 3 dosis
dengan interval 1- 5 menit.
 Torniket proksimal dari suntikan atau sengatan/gigitan
 Epinephrine (1: 1,000), 0.1 – 0.3 ml infiltrasi pada
masuknya antigen
Kesimpulan
 Tujuan utama pengelolaan syok mencapai
normalisasi hemodinamik melalui resusitasi 
meningkatkan hantaran dan penggunaan oksigen
oleh jaringan dan sel.

Anda mungkin juga menyukai