A. Meningoensefalitis
1. Pengertian Meningoensefalitis
2. Etiologi Meningoensefalitis
a. Infeksi virus:
(David, 2008).
komponen ensefalitis.
kandidosis, koksidiodomikosis.
4) Protozoa: plasmodium, tripanosoma, toksoplasma.
5) Staphylococcus aureus
6) Streptococcus
7) E. Colli
8) Mycobacterium
c. Pasca infeksi
1) Campak
2) Rubella
3) Varisela
4) Virus Pox
3. Patofisiologi
VVZ, atau HSV : atau dengan penyebaran hematogen dari nyamuk atau
masuk aliran darah menyebabkan infeksi beberapa organ. Pada stadium ini
(fase ekstraneural) ada sakit demam, sistemik, tapi jika terjadi multiplikasi
sejumlah virus dapat terjadi. Invasi SSS disertai dengan bukti klinis
Penyakit Campak
Cacar Air
Herpes
Bronchopneumonia
Resiko Trauma
Resiko kejang
Suhu Tubuh berulang Nyeri Ketidakseimbangan
Meningkat akut nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Defisit cairan
Deficit Cairan
Penumpukan sekret
Gambar 2.2 Pathways Keperawatan dengan kasus ME (Sumber: Arif, 2008; hlm.
87)
4. Manifestasi klinis
meningoensefalitis, yaitu :
c. Kaku kuduk.
sensitivitas mikroorganisme.
d. Pemeriksaan laboratorium.
(Elizabeth, 2009).
6. Penatalaksanaan
a. Antibiotik