Anda di halaman 1dari 18

I Nyoman Jirna,SKM., M.

Si
Morfologi
- Bakteri Gram positif
- Bentuk kokus
- Tersusun serupai bentuk rantai yg khas
- Rantai tersusun 8 buah kokus/ lebih
- Diameter 0,5 1 m
- Dikenal dgn Strepcoccus beta hemolilyticus

Katalase negatif
Obligat & fakultatif anaerob, tumbuh pada
media dengan 5-10% CO
2
Tumbuh selektif menyukai media yang
mengandung darah
Infeksi cenderung menyebar
Sensitif terhadap penicillin



Streptococcus pyogenes menampakkan antigen grup
A di dinding selnya dan beta-hemolisis saat dikultur
di plat agar darah. Streptococcus pyogenes khas
memproduksi zona beta-hemolisis yang besar,
gangguan eritrosit sempurna dan
pelepasan hemoglobin, sehingga kemudian
disebut Streptococcus Grup A (beta-hemolisis).
Streptococcus bersifat katalase-negatif.
STREPTOCOCCOS PYOGENES
DI BAWAH MIKROSKOP
GENUS STREPTOCOCCUS DAPAT
DI BEDAKAN BERDASARKAN :
1. Reaksi hemolisis terhadap sel darah merah


2.Struktur antigen dan sifat antigenik

BERDASARKAN SIFAT HEMOLITIKNYA

1. Hemolisis tipe beta : membentuk zona
bening di sekeliling koloninya; tidak ada sel
darah merah yang masih utuh ( S. pyogenes)
2. Hemolisis tipe alfa : membentuk warna
kehijauan disekeliling koloninya,
menghemolisis sebagian (S. viridans)
3. Hemolisis tipe gamma : tidak menyebabkan
hemolisis (S. anhemolytic)
BERDASARKAN STRUKTUR DAN SIFAT ANTIGENIK
(LANCEFIELD GROUP)
Merupakan penggolongan secara serologi
Berdasarkan struktur antigen, Streptococcus
digolongkan menurut abjad (A, B , C, D, dst)
Streptococcus group A dinding sel tersusun
atas unit-unit N-asetilglukosamin dan N-asetil
muramat yg merupakan komponen
peptidoglikan
S. pnumoniae dan S. viridans tidak termasuk
dalam klasifikasi group

Klasifikasi Streptococcus
Klasifikasi Streptococcus
Streptoccus beta hemolitik
Hemolisis total
Diklasifikasikan berdasarkan komposisi
antigen spesifik (karbohidrat c) pada dinding
sel Lancefield grouping
Terdiri dari Streptococcus group A, B, C, D
Umumnya patogen pada manusia

Patogenitas S. pyogenes
Infeksi saluran pernafasan
pharyngitis (sore throat), tonsillitis
otitis media, sinusitis

Infeksi pada kulit dan sub kutan
Pyoderma/infeksi kulit, cellulitis/infeksi kulit mendalam,impetigo/infeksi
pd kulit dpt dangkal
necrotising fasciitis (flesh eating bacteria)

Infekasi sistemik akibat pelepasan toksin bakteri S. pyogenes
yang di awali oleh infeksi S pyogenes
Acute rheumatic fever usually follows streptococcal pharyngitis
Acute glomerulonephritis usually follows pyoderma

Lab diagnosis S. pyogenes
Specimen:
- throat swab/swab tenggorokan
- pus atau nanah
- blood

Microscopy :Gram positif dalam rantai

Kultur: media BA
-Coloni membentuk beta hemolytic

Uji Identifikasi :
-Test Catalase Negative
- test sensitifitas
Bacitracin sensitive
Penicillin sensitive
DNAase B test
Sampel
Ditanam pada media
Transpor Carry and Bair
Hari pertama I
selama 37
0
C selama 24 jam
Sampel ditanam pada media selektif yaitu MSA, BAP, NA,HCG Agar base
Kemudain dilakukan pewarnan gram pewarnan gramApabiala didapatkan cocus gram
negative (+)untuk streptococcusmaka dilanjutkan penanaman untuk biokimia ,ditanam media gula

Hari II
Pembacaan media uji biokimia
Skema pemeriksaan
Hari III
pencegahan
Pada penderita dgn infeksi streptococus
group A diberikan pengobatan dgn antibiotika
yg sesuai secara intensif
Pada penderita yg pernah mendapat serangan
demam rheuma harus diberikan antibiotika
dalam dosis profilaksis.
Eradikasi streptococus grup A dari carrier.

Suksma..

Anda mungkin juga menyukai