Anda di halaman 1dari 10

Tugas Analisis dan Perencanaan Tapak

PURA TAMAN AYUN

Kelompok : Lanskap Buatan


Ni Komang Dharma Yanti
Desak Putu Lola Ambarani
I Made Pebri Andi Setiawan

PS AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lanskap merupakan lahan/tapak di muka bumi ini yang memiliki karakter


dimana didalamnya terdapat kegiatan kehidupan yang bersifat alami dan non
alami. Lanskap dengan kegiatan kehidupan (seperti lingkungan hidup manusia,
tumbuhan, hewan dll) di dalamnya saling mempengaruhi satu sama lain. Kegiatan
dalam arsitektur lanskap merupakan gabungan dari ilmu dan seni dimana
lingkupnya meliputi perencanaan, desain, dan pengelolaan lanskap. Sehingga
dalam kegiatan tersebut harus memperhatikan nilai fungsi yaitu efisiensi, sesuai
kebutuhan,nyaman, aman, sehat dan berkelanjutan, serta memperhatikan nilai
estetika dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan lanskap
dilakukan dalam rangka pemeliharaan. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti menyiram, memupuk, dan memangkas tanaman, serta
menggunakan teknologi-teknologi baru yang terus berkembang.

Semua bentuk, posisi, dan pola lanskap di bumi ini tersusun secara acak,
dimana semuanya ditentukan oleh proses terjadinya yang terbagi menjadi lanskap
alami (terjadi secara alami) & lanskap buatan (dibuat oleh manusia (archetype).
Lanskap alami adalah lanskap yang terjadi secara alami contohnya pantai dan
pegunungan. Lanskap buatan adalah lanskap yang tercipta akibat campur tangan
manusia seperti taman kota, taman rumah, taman nasional dan lain-lain.

Taman Ayun merupakan salah satu produk lanskap buatan. Dalam laporan
ini akan dibahas mengenai elemen-elemen lanskap yang menimbulkan keindahan
pada lanskap Taman serta fungsi lanskap tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :


Apa saja elemen-elemen yang menimbulkan keindahan pada lanskap
Taman Ayun ?
Apa saja fungsi lanskap lanskap Taman Ayun?

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang maka tujuan pembuatan laporan ini adalah :

Untuk mengetahui elemen-elemen yang menimbulkan keindahan pada


lanskap Taman Ayun
Untuk mengetahui fungsi lanskap Taman Ayun.
BAB II

METODELOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Analisis dan Perencanaan Tapak ini dilaksanakan pada Sabtu,


25 April 2015 yang mengambil tempat di Taman Ayun, Mengwi, Badung.

2.2 Alat dan Bahan

Alat :

- Kamera
- Buka
- Pulpen

Bahan :

- Lanskap Taman Ayun

2.3 Metode Praktikum

Praktikum dilaksanakan dengan metode pengamatan langsung.


BAB III

HASIL & PEMBAHASAN

3.1 Elemen Elemen Lansekap yang Menimbulkan Keindahan

Pura Taman Ayun terletak di desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Pura
Taman Ayun berjarak sekitar 18 km dari Kota Denpasar. Pura Taman Ayun
awalnya dibangun sebagai tempat wisata keluarga kerajaan Mengwi.
Pembangunan dilaksanakan pada tahun 1634 oleh raja pertama kerajaan Mengwi
yang bernama I Gusti Agung Putu. Pada tahun 2002 Pura Taman Ayun oleh
Pemda Bali kepada UNESCO untuk dimasukkan dalam World Heritage List.

Pura Taman Ayun merupakan Pura


lbu (Paibon) bagi kerajaan Mengwi. Pura
ini dibangun oleh Raja Mengwi, I Gusti
Agung Putu, pada tahun 1556 Saka (1634
M). Pada mulanya, I Gusti Agung Putu
membangun sebuah pura di utara Desa

Gambar 3.1 Pura Taman Ayun Mengwi untuk tempat pemujaan


leluhurnya. Pura tersebut dinamakan
Taman Genter. Ketika Mengwi telah berkembang menjadi sebuah kerajaan besar,
I Gusti Agung Putu memindahkan Taman Genter ke arah timur dan memperluas
bangunan tersebut.

Pura yang telah diperluas tersebut diresmikan sebagai Pura Taman Ayun
pada hari Selasa Kliwon - Medangsia bulan keempat tahun 1556 Saka. Sampai
sekarang, setiap hari Selasa Kliwon wuku Medangsia menurut pananggalan Saka,
di pura ini diselenggarakan piodalan (upacara) untuk memperingati peresmian.

Pura Taman Ayun telah mengalami beberapa kali perbaikan. Perbaikan


secara besar-besaran dilaksanakan tahun 1937. Pada tahun 1949 dilaksanakan
perbaikan terhadap kori agung, gapura bentar, dan pembuatan wantilan yang
besar. Perbaikan ketiga tahun 1972 dan yang terakhir tahun 1976.
Menuju area Taman Ayun, terdapat
sebuah jembatan yang menjadi penghubung
antara area luar taman dengan area dalam
taman. Di bawah jembatan tersebut mengalir
sungai Ayun yang juga mengelilingi Kawasan
Pura Taman Ayun. Setelah melintasi jembatan,

Gambar 3.2 Jembatan Menuju maka kita akan menuju ke sebuah pintu
Taman Ayun gerbang berupa gapura bentar. Gapura tersebut
merupakan jalan masuk ke pelataran dalam yang dikelilingi oleh pagar batu. Di
jalan masuk menuju jembatan dan di depan gapura terdapat sepasang arca raksasa.

Kompleks Pura Taman Ayun


menempati lahan seluas 100 x 250 m2 Pura
Taman Ayun dibagi menjadi 3 daerah. Daerah
pertama yang disebut Nista Mandalaatau Jaba
Pisan. Di sisi kanan Nista Mandala (Jaba),
terdapat sebuah bangunan besar yang disebut
Gambar 3.3 Air Mancur di Wantilan. Tempat ini sering digunakan untuk
Taman Ayun pertemuan dan pertunjukan seni. Saat ini
wantilan tersebut dibangun beberapa patung dengan konsep aktivitas tabuh rah
(sabung ayam) yang bertujuan untuk memperlihatkan salah satu tradisi Bali
kepada wisatawan. Keunikan lainnya adalah keberadaan air mancur yang
mengarah ke 9 penjuru mata angin.

Pada bagian madya mandala, terdapat candi kurung (bagian nista mandala
menuju madya mandala), di sisi kanan juga terdapat 'bale kulkul' yakni sebuah
tower setinggi 15 meter yang didalamnya terdapat sebuah kulkul. Kulkul adalah
sebuah kentungan berukuran basar yang tingginya berkisar 1 meter dan dibuat
dengan menggunakan kayu khusus. Kulkul ini mengapa diletakkan di atas tower
karena fungsinya adalah sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan seluruh
warga desa mengwi. Setiap irama ketukan dari kulkul memiliki arti masing-
masing, sehingga maksud dari membunyikan kulkul ini sudah dapat diketahui
oleh warga sekitar. Jika anda para wisatawan diperbolehkan untuk menaiki bale
kulkul ini, maka dari sana anda dapat melihat seluruh keindahan areal Taman
Ayun. Selain itu, di sisi kiri juga terdapat sebuah galeri seni yang menampilkan
beberapa lukisan khas seniman setempat dan sebuah barong. Di sisi belakang area
madya mandala juga dibangun beberapa gazebo gazebo yang dapat dijadikan
tempat untuk beristirahat bagi pengunjung.

Pada bagian Utama mandala adalah tempat persembahyangan yang


didalamnya terdiri dari beberapa meru. Keunukan Pura Taman Ayun dengan pura
lainnya di bali adalah jumlah tumpang merunya. Meru di pura taman ayun ini
berjumlah solas atau sebelas, yang biasanya meru jenis ini hanya diperuntukan
atau disembah oleh para bangsawan jaman dulu. Namun meru tumpang sebelas di
pura taman ayun ini dapat disembah oleh seluruh warga masyarakat hindu. Pura
tersebut dikelilingi oleh sungai yang terlihat lebih kecil dari sungai yang
mengelilingi Taman Ayun.

Vegetasi yang dapat ditemui pada Taman Ayun terutama pada Madya dan
Utama Mandalanya adalah vegetasi tanaman khas Bali seperti: soka, kamboja,
mangga, purnajiwa, lengkeng, kelapa, mengkudu, mahoni, pudak, bambu dan
maja. Selain itu terdapat juga hiasan tanaman yang dibentuk berupa parterre
(terbuat dari soka, puring, kembang kertas dan jempiring) yang dapat memberikan
kesan perpaduan taman Bali dengan taman Eropa.

3.2 Fungsi Lansekap

Funsgi Religi

Lansekap Taman Ayun memiliki fungsi religi dikarenakan pada lanskap


tersebut terdapat Pura Taman Ayun yang pada hari hari tertentu dijadikan
sebagai tempat persembahyangan bagi umat Hindu.

Fungsi Sosial

Fungsi sosial Lansekap Taman Ayun adalah sebagai tempat interaksi


sosial wisatawan wisatawan yang berkunjung ke Taman Ayun tersebut.
Fungsi Wisata

Pura Taman Ayun merupakan salah satu tempat wisata yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara.

Fungsi Estetika

Taman Ayun memiliki fungsi estetika yang luar biasa, dimulai dari ukuran
di jembatan menuju area taman, dan patung patung pada jembatan tersebut.
Keunikan yang lain terlihat dari ukiran Bali pada candi bentar dan lukisan Bali
pada galeri di madya mandala serta, meru tumpang sebelas pada utama mandala.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada


lanskap buatan Pura Taman Ayun kita dapat menikmati keindahan Taman Ayun
melalui soft material dan hard materialnya. Soft material yang menjadikan daerah
tujuan wisata ini indah adalah dengan adanya elemen air pada jalatunda di bagian
depan dan pada sungai yang mengelilingi Taman Ayun. Selain itu adanya
beberapa vegetasi khas Bali dan penataan vegetasi yang menambah keindahan
dari Taman Ayun. Sedangkan hard material yang membuat indah adalah
bangunan bangunannya yang di buat dengan arsitektur bali (bale dan gapura),
meru pada area utama mandala pura dan sebuah bangunan galeri yang memajang
lukisan lukisan.

4.2 Saran

Lanskap lanskap buatan seperti di Taman Ayun harus dilestarikan dan


keberadaan harus tetap dijaga seperti keadaan semula. Sebagai daerah tujuan
wisata seperti Pura Taman Ayun yang menjadi ikon dari Badung, pemerintah
Badung sangat memberikan perhatian lebih pada objek ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://museumbecakindonesia.blogspot.com/2013/06/pura-taman-ayun-
mengwi.html. Diakses pada 26 April 2015.

http://www.wisatabaliutara.com/2014/12/wisata-pura-taman-ayun-mengwi-
bali.html. Diakses pada 26 April 2015.

Lesmana Putra, Jaka. 2013. Perencanaan Lanskap Tersedia online :


http://www.jakalesmanaputra.com/2013/10/perencanaan-lanskap-resensi-
materi-uts.html. Diakses 28 April 2015

Susilo Arifin, Hadi. 2014. Pengenalan Arsitektur Lanskap


http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/2014/09/05/1st-task-practical-class-
fundamentals-landscape-architecture/. Diakses 28 April 2015

Anda mungkin juga menyukai