Anda di halaman 1dari 25

Micrococcaceae

&
Streptococcaceae
Deby Rika Difinubun (P3.73.34.2.21.018)
Gevita rahmawati (p3.73.34.2.21.024)
Septiana Ayu Widiati (P3.73.34.2.21.042)
Widi Dwi Kuncoro (P3.73.34.2.21.051)
Micrococcaceae
DEFINISI

Micrococcaceae merupakan jenis famili yang termasuk


ke dalam bakteri gram positif. Micrococcaceae juga
merupakan bagian dari golongan Eubacteria. Ciri-ciri
bakteri Micrococcaceae bisa dilihat dari bentuknya,
yaitu bentuk sel bakteri ini seperti peluru dan seperti
koloni tetrade, massa dari bakteri ini juga tidak beraturan
klasifikasi famili
Micrococcaceae

Ordo: Eubacteriales
Famili: Micrococcaceae
Genus: Staphylococcus
Spesies:
- S. Aureus
- s. albus
- s. epidermidis
- s. citreus
staphylococcus
aureus • Merupakan bakteri gram positif,
• Berbentuk bulat,
• Berdiameter 0,7-1,2 µm,
• Fakultatif anaerob
• Tidak membentuk spora,
• Bakteri ini tumbuh pada suhu
optimum 37 ºC, tetapi membentuk
pigmen paling baik pada suhu
kamar (20-25 ºC)
Media
Pertumbuh
an Blood Agar
Mannitol Salt Agar (MSA)
(BA)
BA membedakan bakteri hemolitik
staphylococcus aureus pada media MSA akan terlihat dan
sebagai pertumbuhan koloni nonhemolitik yaitu berdasarkan
berwarna kuning di kelilingi zona kuning ke kemampuan mereka untuk
emasan karena melisiskan
kemampuan memfermentasi manitol. Jika bakteri selsel darah merah . Ciri - ciri koloni
tidak mampu
bakteri staphylococcus aureus :
memfermentasi mannitol , maka tidak akan tampak
bula t , sedang , putih , cembung ,
zona .
rata , kering .
sifat Uji Katalase
biokimia • Prinsipnya untuk memeriksa keberadaan enzim
katalase pada bakteri yang menghidrolisis hidrogen
peroksida H₂ O₂ ke dalam air H₂ O dan oksigen O₂ .
• Tes katalase membedakan staphylococcus (positif),
dan streptococcus (negatif).
• Katalase positif ditunjukkan adanya gelembunggas
(O2) yang diproduksi oleh genus Staphylococcus
sifat Uji Koagulase
biokimia • Uji koagulase merupakan uji yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya enzim koagulase yang dihasilkan
oleh Staphylococcus.sp.
• Hasil positif ditunjukkan terbentuk gumpalan pada objek
kaca.
• Interpretasi hasil,
Hasil positif: Bila terbentuk gumpalan
Hasil negatif: Bila tidak terbentuk gumpalan
sifat Uji DNAse
biokimia • Ambil 1 koloni bakteri dari MSA kemudian ditanam pada
media Dnase dengan cara membuat 2 garis sejajar lalu
diinkubasi selama 24 jam di dalam inkubator.
• Setelah tumbuh koloni tadi diteteskan HCl 3N
sifat Uji Hemolisa
biokimia Hemolisin merupakan toksin yang dapat membentuk
suatu zona hemolisis disekitar koloni bakteri.
Hemolisin pada S. aureus terdiri atas α-hemolisin,
β-hemolisin, dan γ-hemolisin.staphylococcus aureus
yang menghasilkan α-hemolisin akan membentuk zona
terang di sekitar koloni, yang menghasilkan β-hemolisin
akan membentuk zona gelap agak bening di sekitar koloni
dan yang menghasilkan γ-hemolisin tidak membentuk
hemolisisin (Khusnan et al., 2008).
Produk Metabolik

1. Nontoksin
2. Eksotoksin
3. Bakteriosin
4. Enterotoksin
1. Antigen Kapsuler
Ada beberapa strain Staphylococcus aureus yang
Sifat berkapsul dan bakteri tersebut lebih virulent
daripada yang tidak berkapsul. Kapsul polisakarida
Antigenik menghambat fagositosis dan memfasilitasi
organisme ke sel inang. (Vasanthakumari, 2007)
2. Antigen Dinding Sel
Dinding sel terdiri dari peptidoglikan, asam teikoik,
dan protein A.
Patogenitas
1. Infeksi kulit (jerawat, pioderma, impetigo)
2. Infeksi yang lebih serius (pneumonia, mastitis,
meningitis)
3. Infeksi saluran urin
4. Infeksi kronis (osteomielitis, endokarditis)
5. Infeksi nosokomial
6. Keracunan makanan
Pemeriksaan
Laboratorium

Spesimen Swabbing atau langsung dari darah, pus, sputum atau


liquor serebro spinalis.
Cara Pemeriksaan
1. Langsung
- Buat sediaan dari spesimen, lakukan pewarnaan gram.
- Bedakan Staphylococcus yang patogen dan non patogen.
1. Perbenihan/Penanaman(Inokulasi)
- Tanam spesimen pada media Blood Agar lalu inkubasikan hingga
menghasilkan koloni.
STREPTOCOCCACEAE
Streptococcaceae adalah famili DEFINISI
bakteri Gram-positif, ditempatkan
dalam urutan Lactobacillales.
Streptococcaceae
Genera perwakilan (genus)
meliputi Lactococcus, Lactovum, • Scientific classification
• Domain: Bacteria
dan Streptococcus. • Phylum: Bacillota
• Class: Bacilli
• Order: Lactobacillales
• Family: Streptococcaceae

Genera :
• Floricoccus
• Lactococcus
• Lactovum
• Okadaella
• Streptococcus
steptococcus
Streptococcus adalah salah satu genus dari
bakteri non motil yang mengandung sel gram
positif, berbentuk buat, oval dan membentuk
rantai pendek, panjang atau berpasangan.
Bakteri ini tidak membentuk spora. Bakteri ini
dapat ditemukan di bagian mulut, usus
manusia dan hewan.
sifat morfologi
Morfologi dan Sifat Streptococcus adalah
bakteri Gram positif dengan bentuk
coccus atau bulat, memiliki karakteristik
yaitu membentuk untaian seperti rantai.
Membelah diri dengan cara memanjang
pada rangkaian rantai tersebut. Rantai
memiliki panjang yang beragam dan
dapat disebabkan oleh faktor lingkungan.
MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI
MEDIA SELEKTIF ATAU DIFERENSIAL

Blood agar MSA


SIFAT
BIOKIMIA TOXIN DAN ENZIM
SIFAT BIOKIMIA
Exotoxines Pyrogenic Streptococcus (EPS) atau erythrogenis toxin
mempunyai tiga tipe :
1. EPS A (menyebabkan kematian)
2. EPS B
3. EPS C superantigen.
Erythrogenis toxin bekerja dengan cara menstimulasi atau mengaktivasi sel T
dengan mengikat molekul MHC kelas II secara langsung dan tidak spesifik.
Dengan superantigen sekitar 20%, sel T dapat dirangsang dan menghasilkan
pelepasan sitokin ( interleukin IL-1 dan IL-2, tumour necrosis factor-α
(TNF-α), dan interferon-γ ) yang sangat merugikan karena dapat
PRODUK METABOLIT

PROTEIN M PROTEIN F PROTEIN F STREPTOLISIN O

STREPTOLISIN S STREPTOKINASE STREPDONORNASE

HYALURONASE
SIFAT ANTIGENIK
Dinding sel bakteri merupakan struktur yang kompleks,
terdiri dari protein spesifik, asam lipoteikoat,
peptidoglikan, dan karbohidrat polisakarida grup A, serta
mengandung berbagai struktur antigenik, dibentuk oleh
polimer N-asetil-D-glukosamin dan
N-asetil-D-muraminic acid yang dihubungkan oleh asam
amino.
PATOGENISITAS
Streptococcus pyogenes merupakan salah satu patogen yang banyak menginfeksi
manusia. Diperkirakan 5-15% individu normal memiliki bakteri ini dan biasanya
terdapat pada saluran pernafasan, namun tidak menimbulkan gejala penyakit.
Streptococcus pyogenes dapat menginfeksi ketika pertahanan tubuh menurun atau
ketika organisme tersebut mampu berpenetrasi melewati pertahanan yang ada. Bila
bakteri ini tersebar sampai ke jaringan yang rentan, maka infeksi supuratif dapat terjadi.
Infeksi ini dapat berupa faringitis, tonsilitis, impetigo dan demam scarlet. Streptococcus
pyogenes juga dapat menyebabkan penyakit invasif seperti infeksi tulang, necrotizing
fasciitis, radang otot, meningitis dan endokarditis. Demam rematik dan
glomerulonefritis merupakan penyakit streptokokus akibat komplikasi non supuratif
atau sekuele. Demam rematik akut dapat terjadi apabila penderita yang terinfeksi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• SMEAR
• UJI KATALASE
• UJI BASITRATSIN
• TEST SEROLOGI
• KULTUR
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai