Anda di halaman 1dari 13

STAPHYLOCOCCUS

KELOMPOK III
PENDAHULUAN
Sejarah
Bakteri staphylococcus pertama kali di kenal oleh
Pasteur pada tahun 1880 dan Ogstron pada tahun 1881
dari pus seorang penderita. Selanjutnya, Becker pada
tahun 1883 berhasil melakukan biakan murni kemudian
pada tahun 1884 Resonbach untuk pertama kalinya
mengetahui adanya kausal antara timbulnya suatu
penyakit osteomeilitis dengan bakteri staphylococcus.
Family
Bakteri yang tergolong berbentuk kokus gram positif ada dua
famili yaitu :
Famili Micrococcaceae dan Famili Streptococcaceae. Anggota
FamiliMicrococcaceae ditandai dengan adanya enzim
sitokrom yang memberikan tes benzidin dan katalase positif.
Famili ini memiliki 2 genus yaitu : genus Staphylococcus dan
genus Micrococcus. Sedangkan anggota Famili
Streptococcaceae tidak ditemukan enzim sitokrom sehingga
dengan tes benzidin dan test katalase hasilnya negatif.
Famili ini memiliki 2 genus yaitu : genus Streptococcus dan
genus Aerococcus.
Morfologi
Bakteri yang memiliki genus Staphylococcus ini
mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
• warna koloni putih susu atau agak krem,
• bentuk koloni bulat, tepian timbul,
• sel bentuk bola, diameter 0,5-1,5 um,
terjadi satu demi satu, berpasangan, dan dalam
kelompok tidak teratur,Menurut Holt et al, (1994),
bakteri Staphylococcus sp. Gram +, tidak berspora,tidak
motil, fakultatif anaerob, kemoorganotrofik, metil red
positif.
Tumbuh optimum pada suhu 30-37°C dan tumbuh baik
pada NaCl 1-7%, dengan dua pernapasan dan
metabolisme fermentatif. Koloni biasanya buram, bisa
putih atau krem dan kadang-kadang kuning orange.
SIFAT BIAKAN
Koloni pada pembenihan tampak bulat, halus dan
menonjol dan berkilau-kilau membentuk berbagai
pigmen, albus putih, aureus emas, citrius kehijauan
seperti jeruk, paling baik membentuk pigmen pada suhu
20-27°C. Staphylococcus mudah tumbuh pada media
bakteri, pada suhu potomim 37ºC.
Reaksi Biokimia
Uji biokimia dilakukan untuk melihat karakteristik bakteri
melalui reaksi biokimia, yang biasa dilakukan
diantaranya:
· TSIA (Tripel Sugar Iron Agar)
Digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif
batang, untuk melihat kemampuan meragi glukosa dan
sukrosa atau laktosa.
· Fermentasi karbohidrat/gula-gula
Uji gula-gula dilakukan untuk menentukan kemampuan
dari bakteri untuk menfermentasikan beberapa jenis
gula-gula seperti glukosa, laktosa, maltose, manitol dan
sukrosa.
·
. MR/VP (methyl red /voges proskauer)
Uji ini dilakukan untuk menentukan organisme yang
memproduksi dan mengelola asam dan produk-
produknya dari hasil fermentasi glukosa,
memperlihatkan kemampuan sistem buffer dan
menentukan organisme yang menghasilkan produk
netral (asetil metal karbinol atau aseton) dari hasil
fermentasi glukosa
· SIM(sulfur, indol, motility)
Uji ini untuk mengetahui pergerakkan bakteri, produksi
indol dan pembentukkan gas H2S
· Simon Citrate (SCA)
Uji ini dilakukan untuk menentukkan bakteri yang
menggunakan sitrat sebagai sumber karbon.

STRUKTUR ANTIGEN
Struktur antigen dari Staphylococcus terdiri atas :
1) Peptidoglikan
2) Asam teikhoik
3) Protein A
4) Kapsul
5)Enzim dan toksin-toksin yang ada pd Staphylococcus
Resistensi Test
Staphylococcus masih sensitif untuk beberapa antibiotik
yang baru ditemukan tapi resistensi bisa terjadi sangat
cepat. Sebagian besar Staphylococcus sudah resisten
terhadap golongan penicillin karena bakteri ini
menghasilkan penicilinase atau beta-laktamase.
Patogenesis
Kuman Staphylococcus Umumnya dapat menimbulkan
penyakit pembengkakan (abces) seperti :
Jerawat, Periapikal absces, Infeksi saluran kemih
(primer), Infeksi ginjal (sekunder) dan infeksi kulit.
Gejala Klinis
Infeksi oleh stafilokokus menyebabkan penyakit dengan
manifestasi klinis yang sangat bervariasi; mulai dari
timbulnya pustula sampai kepada sepsis yang
menyebabkan kematian. Mula-mula terbentuk lesi
dengan pus yang kemudian berkembang menjadi abses.
Virulensi berbagai strain stafilokokus yang sangat
bervariasi.
Sumber Penularan
1. Orang yang mempunyai lesi berair atau
yang mengeluarkan discharge purulen.
2. Tangan adalah instrumen yang paling penting
dalam penyebaran infeksi.
3. Rongga mulut.
Pencegahan
Berikan penyuluhan kepada masyarakat tentang
kebersihan perorangan,khususnya membudayakan
kebiasaan cuci tangan dan menghindari pemakaian
bersama alat alat di toilet (handuk, sapu tangan, dll).
Obati dengan segera penderita yang ditemukan, anak-
anak maupun angota keluarga lainnya.
Bahan Pemeriksaan
1. Apusan mukosa atau kulit
2. Nanah
3. Darah
4. Bilasan trachea atau bronchus
Pustaka

Prodi 3, 2013. Makalah Staphylococcus. Makasar:


Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia Timur

Pustaka Kedokteran, (2009, 10 Nopember). Penyakit-


Penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus.
Tersedia: https://penyakit dalam.wordpress.com
SKEMA ISOLASI IDENTIFIKASI BAKTERI

Anda mungkin juga menyukai