RAMDHINI, M.SI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG 2. 2. Karakteristik Umum Bakteri Bersifat uniseluler, bentuk bervariasi (batang, spiral, atau bola) Dasar Klasifikasi Hanya dapat diamati dengan Mikroskop 0,1 m (1 mikron = 0,001 mm) Biasanya hidup berkoloni Pada makanan yang telah busuk (cairan kental, lengket seperti lendir yang berwarna putih kekuningan). Bersifat Heterotrof tidak memiliki klorofil, beberapa bersifat autototrof Reproduksi Membelah diri (Secara Biner) 3. 3. Bakteri bersifat Prokariot atau Eukariot?? 4. 4. MORFOLOGI BAKTERI Di Dalam kromosom tersimpan “Materi Genetik” DNA atau RNA 5. 5. Variasi Bentuk Bakteri 6. 6. Tipe Flagella Bakteri 7. 7. IDENTIFIKASI BAKTERI: MORFOLOGI Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil spiral, dan sebagainya) dapat dibedakan menggunakan Pewarna/pengecatan • Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarna- pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa). • Tipe Pewarnaa: • Pewarnaan sederhana • Pewarnaan Gram (Gram Positif dan Gram Negatif) • Pewarnaan tahan asam 8. 8. Pewarnaan Sederhana Prinsip Dasar: bakteri mudah bereaksi dengan pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka dengan basa). Menggunakan satu jenis zat warna (kristal violet, metylen blue, karbol , fuchsin , dan safranin Tujuan untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui morfologi dan susunan selnya Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapatdibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana 9. 9. PEWARNAAN SEDERHANA: Bakteri Escherichia coli Pengamatan Mikroskop cahaya perbesaran 40x Pewarna Methylen Blue Koloni nampak bewarna ungu Bentuk E. coli tampak seperti batang (basil) pendek yang membentuk koloni yang tersusun seperti rantai yang memanjang. 10. 10. PEWARNAAN GRAM Metode untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif Ditemukan oleh: Hans Christian Gram (1853–1938) Pengelompokan berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap zat warna yang ditentukan oleh komposisi dinding selnya Bakteri Gram-negatif Berwarna merah karena mengikat zat warna sekunder berwarna merah. Bakteri gram- positif Berwarna ungu, karena bakteri tersebut mengikat kompleks zat warna kristal ungu-iodium. Perbedaan tersebut struktur dinding sel bakteri dan kandungan asam ribonukleat antara bakteri Gram positif dan Gram negatif 11. 11. Bakteri Gram Positif Bakteri yang dinding selnya menyerap warana violet dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. 12. 12. Gram Positif: Stapylococcus aureus Klasifikasi Staphylococcus aureus : Divisio : Protophyta Class : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Famili : Micrococcaceae Genus : Staphylococcus Spesies : Stapylococcus aureus 13. 13. Karakteristik Berbentuk bulat atau kokus dengan diameter 0,4-1,2 µm Untuk membiakkan diperlukan suhu optimal antara 28-38 atau sekitar 35 0C pH optimal untuk pertumbuhan Stapylococcus aureus adalah 7,4 Bakteri Stapylococcus aureus terdapat pada hidung, mulut, tenggorokan, pori-pori dan permukaan kulit, kelenjar keringat dan saluran usus Infeksi Staphylococcus aureus dapat berupa jerawat, bisul, abses dan luka 14. 14. Bakteri Gram Negatif Bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Lapisan peptidoglikan pada Bakteri gram negatif terletak di ruang perpilasmik antara membran plasma dengan membran luar Tidak mengandung asam teikoik tetapi mengandung sejumlah polosakarida dan lebih rentan terhadap kerusakan mekanik dan kimia 15. 15. Gram Negatif: Escherichia coli Klasifikasi Escherichia coli Divisio : Protophyta Kelas : Shizomycetes Ordo : Eubacteriaceae Famili : Enterobacteriaceae Suku : Escherichiaeae Genus : Escherichia Spesies : Escherichia coli 16. 16. Karakteristik Bakteri gram negatif, bersifat aerobik dan anaerobik fakultatif, sering dijumpai didalam usus bagian bawah Penyebab utama infeksi saluran kemih,diare dan maningtis pada bayi Escherichia coli dalam usus besar bersifat patogen apabila melebihi dari jumlah normalnya. Bakteri ini menjadi patogen yang berbahaya bila hidup di luar usus seperti pada saluran kemih, yang dapat mengakibatkan peradangan selaput lendir (sistitis) Dapat dipindahsebarkan melalui air yang tercemar tinja atau air seni orang yang menderita infeksi pencernaan, sehingga dapat menular pada orang lain 17. 17. Prinsip Dasar Pewarnaan Bakteri Tahan Asam Dinding bakteri lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembus cat. Pengaruh fenol dan pemanasan lapisan lilin dan lemak dapat ditembus cat basic fuchsin. Pada waktu pencucian lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada pencucian dengan asam alkohol warna fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan luntur dan mengambil warna biru dari methylen blue Contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab Tuberkolosis) 18. 18. Antibakteri Bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer Bahan kimia yang mematikan bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan disebut bakteriostatik 19. 19. Antibiotik Zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang mempunyai khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Prinsip penggunaan antibiotik didasarkan pada: Penyebab infeksi, pemberian antibiotik yang paling ideal berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman. Faktor pasien Fungsi ginjal, fungsi hati, riwayat alergi, daya tahan terhadap infeksi, daya tahan terhadap obat, beratnya infeksi, 20. 20. Mekanisme kerja antibakteri 1. Merusak dinding sel 2. Mengganggu permeabilitas sel 3. Merusak molekul protein dan asam nukleat 4. Menghambat aktivitas enzim 5. Menghambat sintesa asam nukleat 21. 21. Resistensi Bakteri Karena pengobatan tidak sempurna dosis tidak cukup, atau pengobatan terlalu cepat dihentikan sehingga bakteri tidak sampai musnah seluruhnya, dan dapat menyesuaikan diri terhadap antibiotik tersebut. Macam Resisteni: 1. Resistensi Alamiah 2. Resistensi Kromosomal 3. Ekstrakromosomal 22. 22. Resistensi Alamiah Beberapa mikroba tidak peka terhadap antibiotik tertentu karena sifat mikroba secara alamiah tidak dapat diganggu oleh antibiotik tersebut. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya reseptor yang cocok atau dinding sel mikroba tidak dapat tembus oleh antibiotik. 23. 23. Resistensi Kromosomal Resistensi kromosomal terjadi karena mutasi spontan pada gen kromosom dengan frekuensi 1 : 107 sampai 1 : 1212 Pada mutasi spontan terjadi seleksi oleh antibiotik dimana bibit yang peka akan musnah dan bibit yang resisten tetap hidup dan berkembang biak 24. 24. Ekstrakromosomal Dalam resistensi ekstrakromosomal yang berperan adalah faktor R yang terdapat di luar kromosom yaitu di dalam sitoplasma. Faktor R ini diketahui membawakan resistensi bakteri terhadap berbagai antibiotik 25. 25. TUGAS INDIVIDU 1. Staphylococus 2. Streptococus 3. Enterococus 4. Listeria 5. Basillus 6. Clostridium : 7. Mycobacterium 8. Mycoplasma 9. Salmonella 10. Escherichia 26. 26. 11. Escherichia 12. Shigella 13. Pseudomonas 14. Hellicobacter 15. Haemophilus 16. Bordetella 17. Chlamydia 18. Vibrio 19. Neisseria 20. Treponema 21. Coryneabacterium 27. 27. Isi Makalah 1. Deskripsi tentang spesies (klasifikasi taksonomi, karakteristik spesies, termasuk jenis bakteri (gram positif/negatif atau lainnya) 2. Cantumkan gambar spesies yang jelas dan lengkap denga keterangan 3. Penyakit yang ditimbulkan, jelaskan secara detail penyakit tersebut termasuk penularannya bagaimana.