LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun oleh :
NPM : 411117128
2018/2019
A. TANGGAL PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi STIKES
Jenderal Achmad Yani Cimahi pada tanggal 14, 15, dan 16 Mei 2019.
B. TEORI DASAR
1. Identifikasi
C. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri campuran Gram positif
dan Gram negatif pada sampel No.1
3. Lampu Spirtus - 1
5. Objek Glas - 2
6. Mikroskop - 1
8. Cawan Petri Ø 15 cm 4
2. Bahan
Tabel 2. Bahan yang Digunakan Praktikum
6. Alkohol 70 %
96%
7. Akuades -
8. Minyak Imersi -
9. H2O2 -
E. PROSEDUR KERJA
Metode:Pewarnaan Gram
Bentuk : basil
Susunan : monobasil
Warna : Merah
Perbesaran : 1000x
Metode:Pewarnaan Gram
Bentuk : Coccus
Susunan: Staphylococcus
Warna : Ungu
Perbesaran : 1000x
Katalase : Positif
Plasma koagulase : Positif
Antiobiotik novobiosin : Resisten
Glukosa : Fermenter
Sukrosa : fermenter
G. PEMBAHASAN
Pada hasil penanaman di media Agar darah dan MSA pada hari
pertama didapatkan koloni mengarah pada bakteri S. aureus . Untuk di agar
darah koloninya berukuran besar, berbentuk bulat, permukaannya licin, tepi
koloni rata, warna koloni krem/ putih dan β hemolisis ditandai dengan
terbentuknya zona transparan. Perbedaan jenis hemolisis disebabkan oleh
produksi oksigen ketika pertumbuhan. Pada uji katalase pada koloni yang
mengarah pada bakteri S. aureus dapat menghasilkan gelembung-
gelembung oksigen karena adanya pemecahan H2O2 oleh enzim katalase
yang dihasilkan oleh bakteri itu sendiri sehingga bakteri ini termasuk ke dalam
bakteri katalase positif. Komponen H2O2 ini merupakan salah satu hasil
respirasi aerobik bakteri, dimana hasil respirasi tersebut justru dapat
menghambat pertumbuhan bakteri karena bersifat toksik.
Mekanisme enzim katalase memecah H2O2 yaitu saat melakukan
respirasi, bakteri menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya
H2O2. Dengan enzim katalase, H2O2 diurai dengan reaksi sebagai berikut :
2 H2O2. 2H2O + O2
Staphylococcus dapat bersifat fermenter mannitol dan nonfermenter
manitol. Cara membedakan sifat tersebut salah satunya dengan pembiakan
koloni tersangka Staphylococcus pada media Manitol Salt Agar (MSA). Hasil
positif ditandai oleh warna media yang berubah menjadi kuning sehingga
koloni juga berwarna kuning. Hal ini menandakan bakteri S. aureus adalah
bakteri yang dapat memfermentasikan manitol. Sebaliknya hasil negtif
ditandai dengan tidak berubahnya warna media, tetap merah. Hal ini
menandakan bakteri S. epidermidis adalah bakteri nonfermenter manitol.
Pada koloni yang mengarah ke Staphylococcus dapat bersifat patogen
dan kurang patogen/ non patogen. Cara membedakan sifat tersebut dapat
melalui uji koagulase. Prinsip uji ini adalah terjadi/ tidak terjadinya
penggumpalan plasma darah (plasma darah kelinci) setelah ditambahkan
isolat biakan bakteri. Penggumpalan terjadi pada plasma darah yang
ditambahkan isolat bakteri S. aureus sehingga uji koagulase positif untuk S.
aureus. Hasil positif ini menandakan bahwa bakteri S. aureus adalah bakteri
patogen. Hasil negatif terjadi pada bakteri S. epidermidis karena plasma
darah tetap cair sesudah ditambahkan isolat bakteri.
Pada uji biokimia didapatkan hasil fermenter sukrosa dan glukosa.
Serta pada uji resistensi didapatkan hasil resisten terhadap antibiotic
novobiosin hal ini dinyatakan resisten karena zona hambatnya < 14 mm.
Seharusnya jika bakteri ini mengarah pada S. aureus hal ini dapat terjadi
karena pada saat pembuatan suspense bakteri 0,5 MC Farland menggunakan
koloni pada Agar Darah yang kemungkinan terkontaminasi dengan bakteri
lain lebih memungkinkan , berbeda halnya bila diambil dari koloni yang
terdapat pada media MSA karena media MSA merupakan medium selektif
untuk golongan Staphylococcus dan differensial terhadap Staphyloccocus
yang dapat memfermentasikan mannitol dan nonfermenter mannitol.
Selanjutnya pada koloni di MAC yang merupakan hasi isolasi dari hari
pertama dilakukan penanaman sampel No.1 pada media Mac Conkey agar
dengan teknik isolasi strik 4 kuadran. Kemudian di inkubasi pada suhu 370C
selama 24 jam. Pada hari selanjutnya diamati dan diidentifikasi pada media
Mac Conkey agar bahwa Escherichia coli memiliki ciri memfermentasi lakotas
pada Mac Conkey agar sehingga tetap berwarna merah dan koloni berwarna
pink, dengan ukuran 1-2 mm, berbentuk bulat, eleveasi cembung, pinggiran
rata, permukaan basah. Pada koloni yang terpisah dan menjadi tersangka
Escherichia coli dilakukan pewarnaan Gram. Dari hasil pewarnaan Gram
didapatkan bakteri berwarna merah yang dapat dinyatakan bersifat Gram
Negatif (-) berbentuk batang (basil) dengan susunan monobasil.
Setelah dilakukan pewarnaan Gram , dilakukan inokulasi pada media
uji biokimia bakteri pada koloni tersangka. Uji biokimia yang dilakukan
diantaranya yaitu uji sitrat (media Simmon’s Citrate), uji urease, uji sulfur, uji
indol, uji motilitas, uji pada media TSIA, uji gula-gula, uji MR, dan uji VP.
Kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Pada hari selanjutnya dilakukan pengamatan hasil uji biokimia
tersebut, pada uji gula-gula yaitu glukosa, laktosa, mannitol, dan sukrosa,
bakteri ini dapat memfermentasi ke-4 media gula-gula tersebut dengan
terlihatnya perubahan warna dari ungu menjadi kuning dan terdapat gas pada
tabung durham. Pada uji sitrat menggunakan media SC tidak terjadi
perubahan warna yang menandakan bahwa bakteri ini tidak dapat
menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya. Pada uji urease tidak terjadi
perubahan warna karena pHnya asam sehingga tetap kuning hal ini
disebabkan bakteri tersangka tidak memiliki enzim urease yang dapat
menghasilkan amoniak yang menyebabkan perubahan warna menjadi pink
dikarenakan pHnya menjadi basa hal ini dibantu dengan indikator phenol red
yang terdapat pada media uji urease. Pada media SIM dialkukan uji sulfur,
indol, dan motilitas. Hasil yang didapatkan pada media tersebut yaitu tidak
ada terbentuk warna hitam yang menandakan tidak adanya membentuk gas
sulfur, dan terdapat zona pergerakan sperti akar pada daerah sekitar
penusukan dan terdapat seperti awan pada atas media sehingga motilitas
dapat dinyatakan positif, indol dinyatakan positif (+) karena terdapatnya cincin
ungu pada bagian atas media , hal ini menandakan bahwa bakteri ini
mempunyai enzim triptopanase yang mengoksidasi asam amino triptopan
membentuk indol. Pada media TSIA (Triple Sugar Iron Agar) sesuai dengan
nama medianya yaitu mengandung 3 jenis karbohidrat yaitu pada lereng
terdapat glukosa dan pada dasar terdapat laktosa dan sukrosa, dengan
bantuan indikator phenol red maka dapat dibedakan yang dapat
memfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa. Pada hasil uji didapatkan
warna kuning/kuning yang menandakan dapat memfermentasi ke-3
karbohidrat tersebut dengan sifat Asam/Asam. Sesuai dengan nama media
TSIA mengandung iron atau besi sebagai pendeteksi adanya gas H2S yang
kemudian akan membentuk warna hitam karena reaksi 𝐻2 𝑆 + 𝐹𝑒 2+ → 𝐹𝑒𝑆 dan
media ini mengadung sulfur sebagai salah satu sumber karbon namun tidak
digunakan oleh bakteri tersebut, dapat dilihat bahwa media tidak berwarna
hitam. Hasil pada TSIA dan gula-gula dapat disesuaikan karena komposisi
TSIA terdapat 3 jenis karbohidrat yang di ujikan pula pada uji gula-gula.
Pada uji MR didapatkan warna merah pada media pepton yang telah
diinkubasi setelah ditambahkan methyl red 1% hal ini menandakan bahwa
bakteri dapat memfermentasikan dan menghasilkan asam campuran
(metilenglikon) yang dapat menyebabkan berwarna merah. Pada uji VP tidak
didapatkan perubahan setelah ditambahkan -naphtol 5% dan KOH 40%, hal
ini menandakan tidak menghasilkan asetil karbinol (asetoin) dari hasil
fermentasi glukosa sehnigga tidak menyebabkan perubahan warna/ tidak
menjadi merah.
Tabel 5. Derajat Kemiripan
Uji Biokimia Hasil Praktikum Escherichia coli
F(+),G(+)
Laktosa F(+),G(+)
MR + +
VP - -
UREASE - -
SC - -
SULFUR - -
INDOL + +
MOTIL + +
TSIA :
A/A A/A
Lereng/Dasar
SULFUR - -
GAS + +
14
x 100% = 100% mengarah pada bakteri Escherichia coli
14
Katalase + + + +
Plasma + + - -
koagulase
5
x 100% = 83% mengarah pada bakteri Staphylococcus aureus
6
4
6
x 100% = 66% mengarah pada bakteri Staphylococcus epidermidis
3
6
x 100% = 50% mengarah pada bakteri Staphylococcus saprophyticus
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik
Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem
Info. No.1(1) : 190-195.
Arifin, Munif. 2009. “Jarak Aman antara Septic Tank dengan Sumur Gali”
(online), http://environmentalsanitation.wordpress.com/ category/jarak-
septic-tank/, diakses tanggal 17 Maret 2019) _____________. 2012.
“Angka Kuman Peralatan Makanan” (online),
(http://helpingpeopleideas.com/publichealth/index.php/2012/02/angka-
kuman -peralatan-makanan/, diakses 17 Maret 2019)
Buxton R. 2013. Blood Agar Plates and Hemolysis Protocols. [Internet]
[diakses 2015 November 18]. Tersedia pada: http://microbelibraby.org
Cappuccino, J.G. & N. Sherman. 1987. Microbiologyu A Laboratory Manual.
California : The Benjamin/Cummings Publishing Company.
Elfita, Muharni, Munawar, Salni, dan Ade Oktasari. 2010. Senyawa
Antimalaria dari Jamur Endofitik Tumbuhan Sambiloto (Andographis
paniculata Nees). Jurnal Natur Indonesia. No.13(2) : 123-129.
Hawa, L.C., Susilo, Bambang., Jayasari, N.E. 2011. Studi Komparasi
Inaktivasi Escherichia coli Dan Perubahan Sifat Fisik Pada Pasteurisasi
Susu Sapi Segar menggunakan Metode Pemanasan Dan Tanpa
Pemanasan Dengan Kejut Medan Listrik. Jurnal Keteknikan Pertanian,
Universitas Brawijaya ,Malang. P. 34.
Irianto, K. 2012. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikrooganisme Jilid I. Bandung:
Yrama Widya
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
James J, Baker C, Swain H. 2002. Principles of Science for Nurses.
Jakarta(ID): Erlangga.
Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mamalia) I. Edisi Kedua. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Media MSA
Media AD sudah
ditanam
Indol (+)
Motilitas (+)
Manitol : F(+)/G(+)
Glukosa : F(+)/G(+)
Laktosa : F(+)/G(+)
Sukrosa : F(+)/G(+)
Gula- Gula
Uji Vp
Uji Vp(-)
Uji MR
MR(+)
Gas : Positif
Sulfur : negatif
(411117128)