BAKTERIOLOGI
Disusun oleh:
Kelompok 1
Adelia Angellica P07234019001
Dimas Arya Pangestu P07234019014
Fernando Rahul S.P.P P07234019017
Marezha Aulia Putri S P07234019029
Meidita Tiyasmara P07234019030
Novia Arifathul Lavin P07234019035
Novia Putri Ramadani P07234019036
Suci Wahyuningtyas P07234019045
Syahraini P07234019047
Vivi Humairotul Afifah P07234019049
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................2
KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI BAKTERI GRAM
BERBENTUK BASIL (BATANG)..............................4
BAKTERI BASIL GRAM NEGATIF.......................4
1. Escherichia coli....................................4
2. Escherichia vulneris..............................5
BAKTERI BASIL GRAM POSITIF.........................6
1. Bacillus anthracis.................................6
2. Bacillus Cereus.....................................8
KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI BAKTERI GRAM
BERBENTUK COCCUS (BULAT).............................9
BAKTERI COCCUS GRAM NEGATIF...................9
1. Neisserria gonorrhoeae...........................9
2. Neisseria meningitidis...........................11
BAKTERI COCCUS GRAM POSITIF...................12
1. Shatpylococus aureus........................12
2. Satphylococus epidermidis.................13
2
A. Bakteri Coccus Gram Negatif.................15
Neisseria sp................................................15
B. Bakteri Basil Gram Negatif.....................17
Escerichia coli............................................17
C. Bakteri Coccus Gram Positif...................19
1. Staphylococcus aureus.......................19
2. Staphylococcus epidemis...................21
D. Bakteri Basil Gram Positif......................23
Bacillus anthracis.......................................23
PROSEDUR PEWARNAAN GRAM.......................25
A. Prinsip....................................................25
B. Alat........................................................26
C. Bahan....................................................26
D. Cara Kerja :............................................26
E. Interpretasi Hasil...................................28
DAFTAR PUSTAKA :............................................29
3
KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
BAKTERI GRAM BERBENTUK
BASIL (BATANG)
4
Bakteri E. coli ditemukan pada
tahun 1885 oleh Theodor Escherich dan
diberi nama sesuai dengan nama
penemunya. E. coli merupakan bakteri
berbentuk batang dengan panjang sekitar
2 micrometer dan diamater 0.5
micrometer. Volume sel E. coli berkisar
0.6-0.7 m3 . Bakteri ini dapat hidup pada
rentang suhu 20-400 C dengan suhu
optimumnya pada 370 C dan tergolong
bakteri gram negative.
2. Escherichia vulneris
5
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia vulneris
E. vulneris adalah dari genus
Escherichia , yang dibagikan dengan E. coli
yang lebih dikenal. Strukturnya seperti batang
(basil), dan dibuat motil oleh flagela
peritrichous (menutupi seluruh tubuh
bakteri). E. vulneris adalah anaerob fakultatif,
dan tidak membentuk spora. Pertumbuhan
optimal terjadi pada 35-37° C, dan dapat
berkoloni pada medium nutrisi sederhana.
Koloni umumnya halus dan cembung rendah
dengan permukaan mengkilap.
6
(Gambar 1.1 Bakteri Bacillus anthracis)
Kingdom : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus anthracis
Bacillus Anthracis berukuran besar
yaitu 1-1,3 X 3-10 mikron meter, dengan
ke-empat sudutnya membentuk siku-siku.
Bakteri anthrax mampu membentuk spora,
berbentuk oval, yang berukuran 0,75 X 1,0
mikron meter. Berbentuk batang lurus
dengan susunan dua dua atau seperti rantai.
Kuman anthrax banyak ditemukan pada
penyakit zoonosis. Kuman dikeluarkan
melalui feses, urin dan saliva binatang
yang terinfeksi dan bertahan hidup di
7
ladang dalam bentuk spora.
2. Bacillus Cereus
(Gambar 1.2
Bakteri Bacillus Cereus)
Kingdom : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Species : Bacillus cereus
8
terutama ditandai dengan pembentukan
spora.
9
Family : Neisseriaceae
Genus : Neisseria
Spesies : Neisserria gonorrhoeae
Morfologi bakteri Neisseria
gonorrhoeae, diplokokus gram
negatif, tidak bergerak dan tidak
berspora. Bentuk menyerupai biji
kopi dengan lebar 0,8 µm dan panjang
1,6 µm bagian yang berdekatan adalah
datar (rata). Bersifat anaerob obligat,
tidak tahan lama diudara bebas, cepat
mati pada keadaan kering, tidak tahan
zat desinfektan Hidup optimal pada
suhu 25,5ºC dan pH 7,4 untuk
pertumbuhan optimal diperlukan kadar
CO2 2-10%. Menyebabkan penyakit
gonore.
10
2. Neisseria meningitidis
11
Berdiameter mendekati 0,8 µm, masing-
masing dari kokus berbentuk seperti
ginjal, memiliki oksidase dan tumbuh
dengan baik pada perbenihan yang
mengandung zat-zat organik yang
kompleks.Menyebabkan penyakit
meningitis
Kindom : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Coccoi
12
Ordo : Bacillales
Famili : Satphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah
bakteri gram positif dengan diameter 0,5-
1,0 mm, berbentuk serangkaian buah
anggur, tidak membentuk spora dan tidak
bergerak. Staphylococcus adalah bakteri
berbentuk kokus, gram-positif dan
memiliki diameter 0,5-1,0 mm,
berkelompok, berpasangan dan kadang
berantai pendek.
2. Satphylococus epidermidis
13
(Gambar 2.1 Bakteri Satphylococus
epidermidis)
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacili
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Species : Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus epidermidis adalah
berbentuk kokus, berdiameter 0,5-1,5
µm. Staphylococcus epidermidis
berkoloni mengerombol menyerupai buah
anggur, koloni biasanya berwarna putih
atau krem. Bakteri ini merupakan Gram
positif. Staphylococcus epidermidis
bersifat aerob fakultatif. Kuman ini tidak
memiliki protein A pada dinding selnya.
Bersifat koagulasi negatif, dalam keadaan
14
anaerob tidak meragi manitol.
15
IDENTIFIKASI DAN UJI
BIOKIMIA
Thayer Martin
inkubasi 24-48 jam
suhu 35-370C
3%-5% CO2
Koloni : transparan,
tidak berpigmen,
berkilau, cembung
dan meninggi.
16
Test MTM
17
B. Bakteri Basil Gram Negatif
Escerichia coli
Specimen : Urine
Koloni:
Sedang, merah bata atau
merah tua, metalic, Berbentuk basil lurus,
halus tidak berspora,
keping atau sedikit berwarna merah dan
”Fermentasi glukosa” gram negatif (-)
Shigella sp.
18
Specimen : Urine
Penanaman spesimen
inkubasi 24 jam
suhu 35 - 370C
19
C. Bakteri Coccus Gram Positif
1. Staphylococcus aureus
Sample : Pus,bisul, Nanah
MSA, BA.
Inkubasi 370C
selama 24 jam
Koloni : Kuning,
sedang,
bulat,cembung,
rata, kering
20
Uji Katalase
1 koloni + 1
tetes H2O2 3%
(+) gelembung.
Uji Koagulase
1 koloni + 4 tetes
plasma sitrat di
objek glass,
homogenkan.
Aglutinasi (+)
Uji DNase
Tambah HCl 2-3 N
di koloni. Zona
jernih (+)
21
2. Staphylococcus epidemis
Sample
Koloni: bulat,
cembung,
berwarna cream
Pewarnaan Gram
Bulat
bergerombol spt
anggur, ungu
22
Uji Biokimia
Uji Katalase
1 koloni + 1 tetes
H2O2 3% (+)
Gelembung
Uji Koagulase
1 koloni + 4 tetes
plasma sitrat,
homogenkan.
Aglutinasi (+)
Uji Fermentasi
Karbohidrat
(+) Media berubah
menjadi kuning.
23
D. Bakteri Basil Gram Positif
Bacillus sp
24
UJI BIOKIMIA
Lecithinase test
Reduksi nitrate
Pertumbuhan Nutrient
broth,diinkubasi 420 C
Urease
Indol Test
Motility
25
PROSEDUR PEWARNAAN
GRAM
A. Prinsip
Prinsip pewarnaan gram didasarkan pada
perbedaan struktur dari dinding sel
bakterinya, dimana bakteri gram positif yang
terwarnai ungu memiliki dinding sel yang
tebal dan tersusun oleh sebagian besar
peptidoglikan, hal ini dikarenakan bakteri
gram positif akan mempertahankan zat
warna crystal violet setelah dicuci dengan
alcohol sehingga tampak berwarna ungu tua
dan berdinding tebal di bawah mikroskop.
Sedangkan bakteri gram negative yang
terwarnai merah, memiliki dinding sel yang
relative tipis oleh membran luar yang
mengandung lipoposakarida dan tidak bisa
mempertahankan zat warna. Hal ini
disebabkan karena bakteri gram negative
26
akan kehilangan zat warna crystal violet
setelah dicuci oleh alcohol, dan sewaktu
diberi zat pewarna air fuchsin atau safranin
akan tampak berwarna merah.
B. Alat
Objek glass, spiritus, korek apsi, ose, pipet
tetes, bak pewarnaan, mikroskop
C. Bahan
Air suling/air kran, kristal violet,
lugol/iodium, alkohol, dan fuchsin/safranin
D. Cara Kerja :
1. Buatlah sediaan pada objek glass dengan
cara melingkar diameter 2-3 cm
2. Fiksasi diatas api spiritus dengam
melewatkannya sebanyak 2-3 kali
27
3. Genangi sediaan dengan karbol gentian
violet, diamkan selama 30 detik,
kemudian cuci dengan air
4. Lalu genangi sediaan dengan
lugol/iodium selama 30 detik, kemudian
cuci dengan air dan keringkan
5. Lalu genangi sediaan dengan alkohol
sampai zat warna larut selama 20 detik,
kemudian cuci dengan air dan keringkan.
6. Lalu genangi sediaan dengan
fuchsin/safranin selama 30 detik,
kemudian cuci dengan air dan keringkan.
7. Lalu periksa di mikroskop dengan
perbesaran 100×
28
E. Interpretasi Hasil
29
DAFTAR PUSTAKA :
30
o Hayati, Tika. TT. Morfologi dan Patogenesis
Neisseria Gonorrhoeae. . Diakses pada [30
Maret 2020] dikutip pada
https://www.academia.edu/36956063/MORF
OLGI_DAN_PATOGENITAS_NEISSERIA
_GONORRHOEA_GONOREA.pdf
o Harda, Ulic. TT. Neisseria Gonorrhoeae dan
Neisseria Meningitis. Diakses pada [30 Maret
2020] dikutip pada
https://www.academia.edu/12839303/Neisser
ia_Gonorrhoeae_dan_Neisseria_Meningitis
o Arianda, Dedy. 2019. Buku Saku Analis
Kesehatan revisi ke-7. Bekasi: AM-
Publishing. Diakses pada [30 Maret 2020]
dikutip pada
https://alponsin.wordpress.com/2019/01/05/p
ewarnaan-gram/
o Irianto, Koes. 2014. Bakteriologi, Mikologi &
Virologi: Panduan Medis & Klinis.
Bandung:Penerbit Alfabeta
o Ibrahim Jumriani. 2017. TINGKAT
31
CEMARAN BAKTERI Staphylococcus
aureus PADA DAGING AYAM YANG
DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL
MAKASSAR. Di akses pada [03 April 2020]
di kutip pada https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repositor
i.uin-alauddin.ac.id/4033/1/JUMRIANI
%2520IBRAHIM.pdf&ved=2ahUKEwitzNn
Ev8roAhXWgUsFHT6jCcYQFjAXegQIBhA
B&usg=AOvVaw13KDi7G9Z_D3iQKrxYou
FN
o Karimela EJ, dkk. 2017. KARAKTERISTIK
Staphylococcus aureus YANG DI ISOLASI
DARI IKAN ASAP PINEKUHE HASIL
OLAHAN TRADISIONAL KABUPATEN
SANGIHE. Manado. Di akses pada [03 April
2020] di kutip pada
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.
ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/16506/
12108&ved=2ahUKEwitzNnEv8roAhXWgU
32
sFHT6jCcYQFjAVegQICBAB&usg=AOvVa
w1nWMMqAaGKV4dc87lEomOL&cshid=1
585857063349
o Damayanti Anita. 2018. MORFOLOGI DAN
PATOGENITAS (INFEKSI KULIT)
Staphylococcus epidermidis. Banjar baru. Di
akses pada [03 April 2020] di kutip pada
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.a
cademia.edu/37018053/MORFOLOGI_DAN
_PATOGENITAS_Staphylococcus_epidermi
dis_&ved=2ahUKEwju6Jqmw8roAhXBmuY
KHT80DIQFjAPegQIBBAH&usg=AOvVaw
0vPei0W0iz_grl7zISE2J&cshid=1585858679
832
o Aini Dina. 2015. BAKTERI BATANG
GRAM POSITIF. Medan. Di akses pada [03
April 2020] di kutip pada
https://www.academia.edu/25641563/BAKT
ERI_BATANG_GRAM_POSITIF
33