mikrobiologi-virologi
PRAKTIKUM 1-9
FARMASI 3C
UNIVERSITAS SARI MULIA
KELOMPOK 5
Hasil pengamatan pertama : Staphylococcus aureus merupakan bakteri fakultatif anaerob. Bakteri ini
tumbuh pada suhu optimum 37 °C, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (20-25 °C).
Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai kuning keemasan, berbentuk bundar, halus,
menonjol, dan berkilau.
Hasil pengamatan kedua : Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam
saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Escherichia coli merupakan bakteri Gram
negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 μm, diameter 0,7 μm, lebar 0,4-
0,7μm dan bersifat anaerob fakultatif. Bentuk sel dari bentuk seperti coocal hingga membentuk
sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora.
Hasil pengamatan ketiga : Salah satu protista mirip hewan yang ditemukan dalam air rendaman jerami
adalah Paramecium Sp. Paramecium Sp berukuran sekitar 50-350ɰm dan memiliki selubung inti
(Eukariot) serta terdapat alat gerak berupa silia. Hewan ber sel satu terdiri dari organel sel: silia, inti sel,
plasmolema, flagelata, protoplasma. Pada pengamatan yang kami lakukan mikroorganisme yang terdapat
pada air rendaman jerami berbentuk oval yang bergerak-gerak.
Hasil pengamatan keempat praktikum ini kami mengamati aquadest : bakteri pada aquades dengan
perbesaran 10x dapat dilihat hanya kotoran yang dapat di lihat.
Kesimpulan yang dapat diambil dari
praktikum ini adalah setiap mikroorganisme
mempunyai ciri morfologi yang berbeda
sehingga memudahkan untuk
mengidentifikasinya. Dalam penamaan
KESIMPULAN bakteri, kita juga dapat mengetahui bentuk
bakteri tersebut. Sifat – sifat morfologi
bakteri dapat dikenali dengan cara melihat
bentuk koloni bakteripada media tumbuh,
melihat sel bakteri dengan pewarnaan
sederhana dan pewarnaan gram yang
kemudian diamati dengan mikroskop.
PRAKTIKUM 2
PEMBUATAN PREPARAT KERING DAN
PEWARNAAN BAKTERI
1. Pewarnaan sederhana
Jenis bakteri Zat warna Gambar Keterangan
Staphylococcus Methyllene blue Bentuk : 1. Pewarnaan negatif
detik hitam
Bentuk : Bacillus
Susunan :
monobacillus Susunan : monobacillus
1. Pewarnaan gram
Jenis bakteri Warna dan jenis gambar Keterangan
reaksi gram
Eschericia coli Bentuk : Bulat,
batang atau
filamen
Susunan :
Beberapa grup
dapat membentuk
endspora
Susunan : Tidak
dapat membentuk
endospora
PEMBAHASAN
PRAKTIKUM:
Pada praktikum kali ini kami membuat preparat kering sel bakteri dan mewarnainya dengan metode pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif,
serta pewarnaan gram pada bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli. Tujuan dari pewarnaan adalah untuk memudahkan
melihat bakteri dengan mikroskop
Pewarnaan negatif dengan bakteri Escherichia coli metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya pada
pewarnaan Ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) bentuk bakteri tersebut adalah batang dan pada latarnya Sebagian
terdapan warna hitam gelap. Pewarna yang digunakan adalah pewarnaan negatif yaitu larutan nigrosin. Pewarnaan nigrosine tidak mewarnai
bekteri, tapi mewarnai preparat sehingga bakteri terlihat transparan. Hal ini disebabkan kerena nigrosine dan bakteri sama sama bermuatan
negatif akibatnya nigrosin langsung mewarnai preparat, tidak mewarnai bakteri. Pada pewarnaan Gram yang dilakukan digunakan gram A, gram
B, gram C, dan gram D. Gram A merupakan cat yang terdiri dari campuran kristal violet 2 gram, etil alkohol 95% 20 ml, ammonium oksalat 0,8
gram, aquades 80ml. Kristal violet merupakan bahan kimia dengan rumus kimia C18H15N3O3, bukan merupakan bahan kimia berbahaya, dan
biasa digunakan dalam teknik pewarnaan microscopy Certistain (Merck, 2007). Gram B merupakan merupakan cat yang terdiri dari campuran
yodium 1 gram, kalium yodida 2 gram, akuades 300ml. Gram B merupakan larutan mordan yang berfungsi untuk meningkatkan afinitas
pengikatan zat warna oleh akteri sehingga pengikatan zat warna oleh bakteri lebih kuat, memperjelas warna dari zat warna tersebut,
mempersulit pelarutan zat warna. Pada pewarnaan gram , penambahan larutan mordan menyebabkan terbentuknya persenyawaan kompleks
kristal violet-yodium. Tanpa penambahan larutan mordan, zat warna kristal violet akan larut saat penambahan larutan pemucat. Gram C
merupakan cat yang terdiri dari campuran aseton 50ml dan etil alkohol 95%50ml. Gram C merupakan larutan pemucat . larutan pemucat
berfungsi untuk melarutkan lipida pada membrane bakteri gram negative yang akan menyebabkan pori-pori sel membesar sehingga
meningkatkan daya larut persenyawaan kristal violet-yodium. Gram D merupakan cat yang terdiri dari campuran safranin 0, 25 gram , etil
alkohol 95% 10ml, dan akuades 90ml. Safranin pada gram D tidak akan menyebabkan perubahan warna pada bakteri positif karena
persenyawaan kompleks kristal violet-yodium tetap terikat pada dinding sel. Pada bakteri gram negatif penambahan safranin akan menyebabkan
warna bakteri berubah menjadi merah karena warna ungu yang dihasilkan oleh kristal violet-yodium telah luntur dengan lisisnya membran sel
sehingga safranin dapat terikat. Oleh sebab itu, gram D atau zat pewarna kedua berfungsi sebagai pembeda terhadap zat warna kristal violet
Pewarnaan bertujuan agar bakteri dapat
terlihat oleh mikroskop, karena pada
dasrnya bakteri tidak memiliki zat warna.
Ada tiga macam prosedur pewarnaan, yaitu
pewarnaan sederhana (simple stain),
pewarnaan diferensial (differential strain),
KESIMPULAN dan pewarnaan khusus (special strain).
Esherichia coli merupakan bakteri gram
negatif karena berwarna merah,
morfologinya kokobasil, dan bentuk yang
cenderung ke batang panjang atau Bacillus.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri
gram positif karena berwarna ungu,
morfologinya stafilokokus, berbentuk bulat
Coccus.
PRAKTIKUM 3,4 DAN 5
STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME & ISOLOSI BAKTERI
MEDIA GAMBAR
HASIL
PRAKTIKUM 3 Sterilisasi Alat
menggunakan
Autoklaf
HASIL PRAKTIKUM:
MEDIA GAMBAR
HASIL
PRAKTIKUM 4
Nutrien Agar
HASIL PRAKTIKUM:
PRAKTIKUM 5
PRAKTIKUM 3 PRAKTIKUM 4 Dalam praktikum ini digunakan metode
Pada praktikum 3 untuk sterilisasi Pada Praktikum 4 yaitu cawan tuang, metode cawan tuang yaitu
menggunakan sterilisasi basah yaitu pembuatan medium Nutrien agar teknik isolasi dengan cara membuat
autoklaf dan alat yang disterilkan adalah dengan ketetapan 20 gram untuk pengenceran secara berturut turut
cawan petri. 1 liter aquades. menggunakan menggunakan jarum inokulasi dan pipet.
Perlakuan pada cawan petri yang akan di cawan petri dengan kapasitas Kemudian hasil pengenceran tersebut
sterilisasi menggunkan autoklaf yaitu 25ml. Didapatkan hasil dicampurkan dengan agar sampai
dengan membungkusnya menggunakan perhitungan 4 gram dilebihkan 2 memadat.
kertas koran pada seluruh permukaan gram, jadi nutrient yang Setelah agar memadat, totolkan bakteri
cawan petri dengan rapi lalu dipanaskan digunakan adalah 6 gram Nutrient Escheria coli. Kemudian diinkubasikan
dengan suhu yang berkisar antara 110°C Agar didalam 200ml aquades. pada inkubator dengan suhu 37°C selama
dan 121°C. Didapatkan Nutrient Agar yang 24 jam.
Prinsip kerja autoklaf adalah memadat. Medium Nutrient Agar Hasil yang kami dapatkan adalah adanya
menggunakan uap air bertekanan untuk ini nantinya digunakan untuk sejumlah koloni sel mikroba yang
mensterilisasikan suatu benda dengan wadah biakan mikroba. tumbuh pada sampel tanah yang
mengkoagulasikan protein pada bakteri dilakukan pengenceran berseri dengan
sehingga bakteri akan mati. konsentrasi 25%.
Alat dan bahan yang akan
digunakan dalam
praktikum mikrobiologi
harus dalam keadaan steril
atau bebas dari
mikroorganisme baik
yang patogen atau pun
yang tidak. Baik yang
vegetatif maupun yang Dari praktikum pada media
non-vegetatif (spora). pertumbuhan mikroba dapat
KESIMPULAN disimpulkan bahwa Fungsi
medium (NA) berdasrkan
susunan kimianya merupakan
medium non sintetik atau semi
ilmiah, berdasarkan konsistennya
Isolasi mikroba adalah merupakan medium padat,
untuk memisahkan untuk menumbuhkan bakteri,
(PDA) termasuk media padat,
satu jenis mikroba yang
berdasarkan susunan kimianya
berasal dari biakan termasuk sintetik untuk
campuran menjadi menumbuhkan jamur.
biakan murni.
PRAKTIKUM 6 DAN 7
PEMERIKSAAN POTENSI ANTIBIOTIK DAN
UJI KEPEKAAN BAKTERI
NAMA GAMBAR
Dilusi Padat
Dilusi Cair
2. MPN
5 ml NB
1 ml sampel
3. MPN
5 ml NB
0,1 ml sampel
4. MPN
0 ml NB
10 ml sampel
PEMBAHASAN
PRAKTIKUM: