NIM : 11194761910432
Kelas : IV B
Rangkuman
Anitbiotik sintesis protein
1. Aminoglikosida
• Tidak diabsorbsi secara oral, diberikan rute parenteral
• Bakterisida, Gram positif dan Gram negatif
• IT sempit,berpotensi toksik
• Diekskresi oleh ginjal, Gangguan ginjal menyebabkan akumulasi dan
risiko efek samping toksik yg lebih besar.
• ESO : ototoksisitas dan nefrotoksik
• Dapat mengganggu transmisi neuromuskular ,KI pada pasien miastenia
gravis
• Resistensi terhadap aminoglikosida karena : – Produksi enzim yg
menginaktivasi obat melalui asetilasi, fosforilasi, atau adenilasi –
Perubahan selubung untuk mencegah akses obat – perubahan lokasi ikatan
pada pada subunit 30S, obat tidak terikat (hanya streptomisin)
a) Gentamisin
Digunakan untuk infeksi gram negatif yg mengancam jiwa (misal :
Pseudomanas aureginosa) di RS sampai sensitivitas antibiotik diketahui.
Memiliki efek yg sinergis dgn penisillin dan vankomisin dapat
dikombinasi untuk mengatasi bbrp infeksi misal pada terapi endokarditis
streptokokus
b) Streptomisin
Aktif melawan Mycobacterium tuberkulosis, tp karena ESO ototoksisitas
yg berkaitan dgn dosis terutama pada terapi jangka panjang atau intensif,
streptomisin diganti rifampicin.
c) Amikasin
Kurang dipengaruhi enzim yg menginaktivasi aminoglikosida digunakan
pada infeksi gram negatif yg resisten gentamisin
d) Netilmisin
Kurang toksik dibandingkan gentamisin
e) Neomisin
terlalu toksik untuk penggunaan parenteral, topikal pada infeksi kulit dan
secara oral mensterilkan usus sebelum pembedahan
2. Makrolida
Oral TETAPI eritromisin dan klaritromisin prn i.v
Spektrum antimikroba = benzilpenicillin (yaitu spektrum sempit, gram
positif), dapat digunakan sbg alternatif pasien yg sensitiv terhadap
penicillin.
Perbedaan dgn penicillin : – Makrolida efektif terhadap Mycoplasma
pneumoniae dan penyakit Legionnare
Resisitensi : – Karena adanya perubahan yg dikendalikan oleh plasmid
pada reseptornya dalam subunit 50S ribosom bakteri dengan mengurangi
ikatan
Eritromisin, dimetabolisme hati, aman untuk pasien CKD, kecuali jika
CKD berat.
Makrolida obat yg sangat aman
ADR : – Dosis tinggi mual dan muntah (untuk AZITRIOMISIN dan
KLARITROMISIN, efek ini jarang terjadi)
Makrolida, menghambat sitokrom P450, menyebabkan akumulasi
warfarin
3. Tetrasiklin
Oral dan parenteral
Absorbsi terganggu dgn ion kalsium (susu), ion magnesium (antasida),
makanan dan sediaan besi
tetrasiklin akan terikat pada kalsium dalam tulang dan gigi yg sedanh
tumbuh diskolorasi gigi pada anak.
Spektrum luas : – Akan tetapi tetrasiklin digunakan untuk infeksi karena
organisme intraselular, karena mampu menembus makrofag dgn baik.
Resistensi :
– Melibatkan gen
– gen yg ditransmisikan oleh plasmid dan sangat berkaitan dgn gen
– gen resistensi terhadap obat lain.
4. Kloramfenikol
Oral dan i.v
Spektrum Aktivitas luas
ADR : menimbulkan efek yg serius, aplasia sum – sum tulang, supresi
reversibel sel darah merah dan sel darah putih, ensefalopati, dan neuritis
optik, diperlukan hitung darah jika digunakan dalam dosis tinggi unruk
jangga waktu lama.
Metabolisme di hati
neonatus tidak dapat memetabolisme obar dgn cepat dan akumulasi
menyebabkan grey baby syndrome
Mampu berpenetrasi dgn baik ke otak
Penggunaanya terbatas : untuk demam tifoid dan meningitis Haemophilus
influenzae.
5. Streptogamin
Streptogramin, obat baru untuk bakteri Gram Positif – Hanya digunakan
untuk infeksi serius yang resisten terhadap obat lain misalnya terhadap
MRSA
Bekerja mirip dgn makrolida
Diberikan secara kombinasi, karena kurang efektif jika digunakan tunggal.
ADR : mual, Muntah, diare dan mialgia
6. Clindamisin
Golongan lyncosamide semisintetik
Spektrum aktivitas sempit : hanya bakteri gram positif
Mekanisme kerja : – Menghambat sintesis protein dengan cara mengikat
secara revirsibel subunit ribosom 50S ,menghalangi reaksi tranpeptidasi/
translokasi
Penetrasi clindamysin pd sebagian jaringan baik, kecuali pada otak dan
cairan serebrospinal. Penetrasi pada abses baok
ADR : diare, mual dan ruam kulit, terkadang kerusakan fungsi hati.
Resistensi :
– Mutasi reseptor pada ribosom
– Modifikasi reseptor oleh enzim methylase
– Inaktivasi clindamycin secara enzimatis