Ciri khas kingdom Monera adalah selnya masih bersifat prokariotik (belum mempunyai
membran inti atau selaput inti)
Yang termasuk di kingdom Monera: Archaebacteria, Eubacteria,
Cyanobacteria/Cyanophyta
1. Archaebacteria
Ciri khas Archaebacteria: hidup di lingkungan yang ekstrem
Ada 3 jenis Archaebacteria:
a. Archaebacteria termofilik: bakteri yang hidup pada suhu sangat panas, biasa
disebut juga Archaebacteria thermoasidofil: bakteri yang hidup pada suhu panas
dan kadar asam tinggi
b. Archaebacteria halofilik: bakteri yang hidup pada kadar garam yang tinggi
c. Archaebacteria metanogenik: bakteri yang menggunakan CO2 untuk
mengoksidasi H2 kemudian membebaskan metan sebagai sisa metabolisme.
Bakteri ini biasanya hidup di dasar danau atau rawa-rawa dan hidup di saluran
pencernaan hewan ruminansia (hewan yang makanannya banyak mengandung
selulosa, seperti: sapi, kerbau, rusa) dan rayap
2. Eubacteria
Macam-macam bentuk bakteri lihat cetak hal 92-93 dan gambar 5.3 hal 93
Struktur tubuh bakteri lihat cetak hal 93 gambar 5.4
Bagian-bagian tubuh bakteri lihat cetak hal 94 nomor 1-7
Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi 2
yaitu:
a. Bakteri Autotrof: bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri atau
bakteri yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik
Bakteri autotrof dibagi menjadi dua yaitu: Bakteri fotoautotrof (mensintesis
makanan sendiri dengan menggunakan energi matahari) dan bakteri
kemoautotrof (mensintesis makanan sendiri dengan menggunakan energi
kimia)
b. Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri
atau bakteri yang tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik)
Bakteri heterotrof dibagi menjadi dua yaitu: bakteri saprofit (bakteri
yang makanannya diperoleh dari sisa organisme lain yang telah mati)
1
dan bakteri parasit (bakteri yang makanannya diperoleh langsung dari
organisme lain)
Pernapasan Bakteri. Berdasarkan hal tersebut bakteri dibedakan menjadi tiga
kelompok yaitu:
a. Bakteri aerob atau aerob obligat: bakteri yang memerlukan oksigen bebas
untuk memecah zat pada mediumnya
b. Bakteri anaerob atau anaerob obligat: Bakteri yang dalam memecah zat
tidak memerlukan oksigen bebas
c. Bakteri anaerob fakultatif: bakteri yang dapat hidup pada lingkungan yang
mengandung O2 dan juga dapat hidup pada lingkungan yang tidak
mengandung O2
Reproduksi bakteri
a. Secara Aseksual: dengan pembelahan biner (dari 1 sel menjadi 2 sel)
b. Secara seksual, biasa disebut paraseksual dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Transformasi: perpindahan sedikit materi genetik berupa DNA dari sel
bakteri yang satu ke bakteri sejenis lainnya dengan proses fisiologis
yang kompleks
2. Konjugasi: bergandengnya dua bakteri ( + dan - ) dengan membentuk
jembatan untuk pemindahan materi genetik
3. Transduksi: pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri:
1. Temperatur atau suhu
2. Kelembapan
3. Sinar matahari
4. Zat kimia
5. Ketersediaan cadangan makanan dan zat sisa metabolisme
2
Kurva pertumbuhan bakteri
1. Fase Lag
a. Disebut juga fase penyesuaian atau fase adaptasi atau fase tenggang
b. Terjadi pertumbuhan lambat dan terjadi pembentukan protein dan
enzim yang berguna untuk pertumbuhan
c. Bakteri mulai menyesuaikan diri dengan media tumbuhnya
2. Fase eksponensial
a. Disebut juga fase Log atau tahap perkembangbiakan bakteri
b. Terjadi pertumbuhan cepat
3. Fase stasioner
a. Disebut juga fase pertumbuhan tetap
b. Jumlah bakteri yang hidup sama dengan jumlah bakteri yang mati
4. Fase kematian
a. Jumlah bakteri berkurang karena jumlah makanan di media berkurang
dan sisa metabolisme menumpuk, sehingga pertumbuhan bakteri
terhambat
3
3. Streptococcus thermophilus : meningkatkan kadar keasaman pada
pembuatan yoghurt
4. Lactobacillus casei : pembuatan yakult
5. Bakteri untuk kesuburan tanah
DENITRIFIKASI
NITRIFIKASI
4
b. Bakteri yang merugikan
Lihat buku cetak halaman 100 Tabel 5.2
Ralat:
a. Neisseria gonorrhoeae : menyebabkan penyakit kencing nanah
b. Treponema pallidum : menyebabkan penyakit sifilis atau raja singa
5
membunuh semua bakteri, baik patogen maupun tidak.
3. Alga biru
Ciri khas: mempunyai pigmen biru atau fikosianin, habitat di tempat lembab, sering
disebut sebagai organisme perintis (karena mampu hidup pada lingkungan yang
kurang menguntungkan)
Reproduksi secara aseksual: membelah diri, fragmentasi atau hormogonium,
heterokist (sel yang bentuknya berbeda dari sel-sel sekitarnya dengan dinding sel yang
tebal dan berfungsi untuk mengikat nitrogen), akinet (sel yang berukuran lebih besar
dari sel-sel sekitarnya, dindingnya tebal dan kaya zat cadangan makanan).
Heterokist dan akinet dapat bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan
Contoh alga biru
1. Spirulina: dapat menjadi sumber makanan alternatif di masa depan karena
mengandung PST (Protein Sel Tunggal)
2. Anabaena cycadae yang bersimbiosis dengan pakis haji (Cycas rumphii) dan
Anabaena azollae yang bersimbiosis dengan paku air (Azolla pinnata) dapat
menyuburkan tanah karena dapat mengikat nitrogen bebas
3. Oscillatoria
4. Nostoc commune
6
7