Anda di halaman 1dari 6

Florea Volume 2 No.

2, Nopember 2015 (52-57)

IDENTIFIKASI GASTROPODA DI SUB DAS ANAK SUNGAI


GANDONG DESA KERIK TAKERAN

Mustika Wahyuning Tyas1), Joko Widiyanto2)


1, 2)
Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI Madiun
E-mail: joko_widiyanto@ymail.com
Diterima 3 September 2015 disetujui 15 Oktober 2015

ABSTRACT
The aim of research to determine the diversity and Gastropod that predominate in sub watershed
tributary village Gandong Takeran Kerik. Descriptive qualitative research method with type of
observational study. Determination and site selection studies using transect sampling method, the
size of 1x1 m transect quadrant. Research station at 3 stations with 3 points each station. The data
was analyzed after identifying the calculation dominance index and diversity index. Gastropod
identification results found 4 genera Thiara, Melanoides, Brotia, and Clea. The highest abundance
of gastropods at station II, namely 13.7 ind/m2. Thiara highest dominance index is 0.654, indicating
that Thiara mendominansi in sub watershed tributary village Gandong Takeran Kerik. Diversity
index of each station 0.617, 0.765, and 0.615, indicating that the diversity of gastropods in sub
watershed tributary village Gandong Takeran Kerik is very low. Environmental parameters air
temperature 30C - 31C, 28C - 29C water temperature, pH 7 to 7.3, and dissolved oxygen (DO) 5mg
/l - 5,4mg /l.

Keywords: Gastropod, diversity, Gandong

PENDAHULUAN
Gastropoda termasuk dalam lain Sungai Gandong di Kabupaten
kelasMollusca, yang menggunakan perut Magetan, yang melewati Desa Kerik
untuk bergerak. Gastropoda banyak Kecamatan Takeran Magetan. Isnaeni
ditemukan di perairan air tawar, air laut, dan (dalam Rakhmanda, 2011) berpendapat
darat. Gastropoda air tawar banyak bahwa kehidupan di sungai dijumpai
ditemukan di habitat yang berlumpur, yang tidak hanya pada badan sungai, tetapi juga
aliran airnya cukup deras, dan sebagian ada pada dasar sungai yang padat. dasar sungai,
yang terdapat pada persawahan yang jumlah kehidupan sangat terbatas karena
sebagai hama bagi tanaman padi (Wahyono, ketersediaan nutrient yang terbatas, maka
2005). Populasi Gastropoda sangat di hewan yang hidup di air dalam hanya
pengaruhi oleh kondisi fisik dan kimia hewan-hewan yang dapat hidup dengan
dari perairan di lingkungan tersebut. jumlah dan jenis nutrient terbatas. Pratiwi
Daerah Aliran Sungai (DAS) juga dkk., (dalam Rakhmanda, 2011)
merupakan satu satu kesatuan dengan menyampaikan bahwa hewan-hewan yang
sungai dan anak sungainya, yang dapat hidup dengan keterbatasan tersebut
berfungsi menampung, menyimpan, dan yaitu makrozoobentos yang meliputi kijeng,
mengalirkan air yang berasal dari curah kerang, cacing pipih, Gastropoda (siput
hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang tanpa operkulum, dan siput yang
serta masih terpengaruh aktivitas daratan memiliki operkulum).
(Dwi, 2011). DAS yang terkenal salah Hasil penelitian Hartoni dan Andi
satunya yaitu DAS Bengawan Solo, (2013) tentang kelimpahan Gastropoda dan
yang memiliki beberapa SUB DAS Bivalvia di Ekosistem Mangrove Muara
antara lain Kali Madiun. Kali Madiun Sungai menemukan sebanyak 12 Family
memiliki beberapa SUB DAS yang antara yaitu Bullidae, Cerithiidae, Muricidae,

52
Identifikasi gastropoda di sub DAS

Ellobiidae, Planaxidae, Littorinidae, Pengamatan dan Identifikasi


Melampidae, Mitridae, Naticidae, Gastropoda
Neritidae, Potaminididae, dan Synceriidae. Selanjutnya gastropoda yang telah
Sedangkan penelitian tentang identifikasi didapatkan diawetkan kemudian diamati
populasi Gastropoda yang dilakukan oleh ciri-ciri morfologi serta diidentifikasi
Sri Wahyono (2005) di Waduk Saguling menurut petunjuk Freshwater Snails
menemukan 6 spesies Gastropoda yaitu (Mollusca: Gastropoda) of North America.
Pomaceae caniculata, Bellamya javanica, Pengarang J. B. Burch (1982).
Lymnaea rubiginosa, Indoplanorbis exustus,
Gyraulus convexiusculus, dan Melanoides Analisis Data
tuberculata. Teknik analisis data dilakukan untuk
mengetahui kemelimpahan gastropoda,
METODE nilai indeks dominansi, dan nilai indeks
Metode penelitian dilakukan secara keanekaragaman. Kemelimpahan individu
deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian gastropoda dihitung menggunakan rumus
observasi. Lokasi pengambilan sampel Shannon-Wener Odum (1993) (dalam
Gastropoda di Sub Sub DAS Anak Sungai Wulan Suci, dkk, 2012).
Gandong Desa Kerik Takeran Magetan
pada bulan April 2015. Y = 10000 x a
b
Prosedur Pengambilan Sampel yaitu Y = kemelimpahan (ind/m2)
Langkah-langkah yang dilakukan a = jumlah individu seluruhnya (ind)
dalam pengambilan sampel yaitu metode
line transek dengan membuat 3 stasiun b = Luas kuadran (m2)
sepanjang garis transek dengan jarak
100m antar stasiunnya, dan tiap stasiun Jika indeks dominansi (C) mendekati
memiliki 3 titik dengan jenis metode 0 berarti hampir tidak ada individu yang
kuadran 1 x 1m. Pengambilan sampel mendominansi dan jika indeks dominansi
dilakukan dengan cara aduk badan (C) mendekati 1 bearti salah satu genera
sungai dan dinding sungai yang yang mendominansi.
menjorok ke dalam dengan cara Indeks keanekaragaman dapat dihitung
menginjak-injak dan menggoyang- menggunakan rumus Shanon-Wiener
goyangkan, pada substrat bebatuan Koesoebiono (1987) (dalam Wulan Suci,
tempatkan jaring pada tempat yang mudah dkk, 2012).
dijangkau dan diambil Gastropoda, pada
substrat pasir tempatkan jaring sedikit di 𝑖
H’ = - Σ ln
atas dasar sungai agar pasir tidak banyak
pasir yang terbawa, dan yang menempel Kategori penilaian tingkat keanekaragaman
pada batang, kayu, atau bebatuan bisa jenis berdasarkan indeks dominansi adalah
langsung diambil. Pengambilan sampel H’ ≤ 1 = Keanekaragaman sangat rendah
dilakukan pada pagi dan sore hari setiap 1 ≤ H’ ≤ 1,59 = Keanekaragaman rendah
stasiunnya. Gastropoda yang ditemukan 1,6 ≤ H’ ≤ 2 = Keanekaragaman sedang
kemudian diawetkan dalam alkohol 70% H’ ˃ 2 = Keanekaragaman tinggi
dan formalin 0,4%. Bersamaan dengan
pengambilan sampel dilakukan pengukuran HASIL DAN PEMBAHASAN
parameter lingkungan meliputi suhu udara, Hasil penelitian identifikasi
suhu air, pH, dan DO pada masing-masing gastropoda di Sub DAS Anak Sungai
stasiun. Gandong Desa Kerik Takeran ditemukan
3 famili antara lain sebagai berikut.

5253
Tyas dkk
Florea Volume 2 No. 2, Nopember 2015 (52-57)

Famili Thiaridae Famili Pleuroceridae

a b

c d Gambar 2. Genus Brotia

Gambar 1. Genus Thiara (a,b), Genus Melanoides


(c), Genus Melanoid (d) Genus Brotia pengamatan morfologi
gastropoda yang memiliki ciri panjang 22-
Genus Thiara pengamatan morfologi 40 mm, tempurung memanjang kerucut,
gastropoda yang memiliki ciri panjang 1-2 padat, bagian ulir utama membesar,
cm, tempurung bermenara, permukaan permukaan cangkang halus, padat, dan
luarnya dengan pergoresan kasar dan tebal, berwarna gelap dari kecoklatan
lapisan luarnya memiliki bintil, berwarna hingga hitam, kuning hingga coklat, dan
coklat muda, kecoklat- coklatan hitam, dan kecoklat-coklatan nyala (Ristiyanti M.M
kuning terang (J. B. Burch, 1982). Kunci dan Nur R.I, 2012). Kunci determinasi
determinasi menurut J. B. Burch (1982) menurut J. B. Burch (1982) sebagai berikut:
sebagai berikut: 1-2-8-8(2)............Genus 1-2-5-34-36..........Genus Brotia.
Thiara. Genus Thiara menunjukkan
pengamatan morfologi gastropoda yang Famili Buccinidae
memiliki ciri panjang 1-4 cm, tempurung
memanjang dengan ulir utama membesar,
lapisan luar memiliki bintil, berwarna coklat
hingga kehitaman dan putih bercak-cak
coklat (J. B. Burch,1982). Kunci
determinasi menurut J. B. Burch (1982)
sebagai berikut: 1-2-8- Gambar 3. Genus Brotia
8(1)...................Genus Melanoides. Famili
Thiaridae paling banyak ditemukan di Sub Genus Clea menunjukkan
Sub DAS Anak Sungai Gandong. Hal ini pengamatan morfologi gastropoda yang
sesuai dengan penelitian Z. Suspian and A. memiliki ciri panjang 1-3 cm,permukaan
M. Ikhwannudin (2002) bahwa tempurung cangkang bergelombang membentuk garis-
famili Thiaridae menunjukkan garis, cangkang berwarna coklat muda dan
keistimewaan struktur tertentu sebagai coklat tua berselang seling (J. B. Burch,
respon kehidupannya di perairan mengalir. 1982). Kunci determinasi menurut J. B.
Burch (1982) sebagai berikut: 1-2-3-
4............Genus Clea

52
54
Identifikasi gastropoda di sub DAS

Tabel 1. Klasifikasi Gastropoda


Phylum Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus
Mollusca Gastropoda Prosobranchia Sorbaeconcha Thiaridae Thiara
Melanoides
Pleuroceridae Brotia
Buccinidae Clea

Tabel 2. Parameter lingkungan


Parameter Stasiun I Stasiun II Stasiun III
Suhu udara 31˚C 30˚C 30,5˚C
Suhu air 29˚C 28,5˚C 28˚C
pH 7,3 7 7,2
DO 5,2 mg/l 6,1 mg/l 5,4 mg/l

Tabel 3. Tabel Hasil Pengamatan Keanekaragaman Gastropoda


No. Genus Stasiun I Stasiun II Stasiun III Jumlah Nilai toleransi
1 2 3 1 2 3 1 2 3 (ti)
1 Thiara 152 40 34 180 94 43 132 61 44 780 6
2 Melanoides 12 8 6 22 17 8 18 7 3 101 6
3 Brotia 5 6 4 18 8 5 7 4 3 60 6
4 Clea 6 - - 9 4 3 7 - - 29 8
Jumlah 175 54 44 229 123 59 164 72 50 970 -

Tabel 4. Parameter lingkungan


Genus Stasiun I Stasiun II Stasiun III Ʃ indeks Dominansi
Thiara 0,683 0,594 0,685 0,654
Melanoides 0,0090 0,0129 0,0094 0,0140
Brotia 0,0029 0,0059 0,0029 0,0029
Clea 0,0004 0,0014 0,0006 0,0006

Berdasarkan Tabel 2 parameter juga dipengaruhi oleh substrat tiap stasiun,


lingkungan tempat penelitian masih terlihat karena pada dasar substrat memiliki
baik untuk perkembangbiakan dari kandungan bahan organik sebagai cadangan
gastropoda dengan suhu udara berkisar makanan bagi gastropoda. Substrat yang
antara 30-31˚C, suhu air 28-29˚C, pH 7- berlumpur memiliki lebih banyak
7,3, dan DO 5,2-6,1 mg/l. kandungan bahan organik daripada substrat
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan yang berpasir, hal ini didukung oleh
bahwa Genus Thiara paling banyak Sari (dalam Wulan, 2012) bahwa
ditemukan, sedangkan yang paling jarang bahan organik yang mengendap di dasar
ditemukan Genus Clea. Stasiun II yang perairan merupakan sumber makanan bagi
paling banyak ditemukan gastropoda, hal ini organisme bentik, sehingga jumlah dan laju
karena habitatnya yang banyak bebatuan pertambahannya mempunyai pengaruh
sehingga gastropoda dapat menempel pada terhadap populasi organisme dasar.
bebatuan dan memiliki substrat yang Kemelimpahan gastropoda pada
berlumpur dan berpasir sehingga memiliki stasiun I rendah disebabkan tidak
cadangan makanan yang cukup bagi banyaknya bebatuan untuk menempel,
gastropoda, serta memiliki parameter karena gastropoda banyak dijumpai
lingkungan suhu udara 30˚C, suhu air menempel pada bebatuan, atau kayu,
28,5˚C, pH 7,dan DO 6,1 mg/l. Selain itu tingginya aktifitas manusia seperti

54
55
Tyas dkk
Florea Volume 2 No. 2, Nopember 2015 (52-57)

pengambilan pasir dan batuan sehingga Nilai Indek Dominansi (C) yang
mempengaruhi kehidupan biota pada tinggi pada Genus Thiara akan berhubungan
stasiun I , memiliki substrat yang dengan nilai indeks keanekaragaman
berpasir sehingga kurang memiliki bahan (H’) yang rendah. Poole (dalam Jakomina,
organik untuk cadangan makanan bagi 2011) menjelaskan bahwa keanekaragaman
gastropoda, serta memiliki parameter tidak hanya bergantung dari jumlah spesies
lingkungan Dissolved Oxygen (DO) pada atau genera dalam suatu komunitas tetapi
stasiun I rendah yaitu 5,2 mg/l, karena juga tergantung dari kemelimpahan setiap
stasiun I substratnya berupa pasir yang spesies atau genera. Odum (dalam Wulan,
banyak sehingga kadar oksigennya rendah. 2012) menyatakan bahwa keanekaragaman
Hal ini didukung penelitian Andhika mencakup dua hal penting yaitu banyak
Rakhmanda (2011:5) bahwa ukuran partikel jenis dalam suatu komunitas dan
yang sangat halus disertai dengan sudut kelimpahan dari masing-masing jenis,
dasar sedimen yang datar menyebabkan air sehingga semakin kecil jumlah jenis dan
di dalam sedimen tidak mengalir keluar dan variasi jumlah individu tiap jenis memiliki
tertahan di dalam substrat, sehingga penyebaran yang tidak merata, maka
akan menghasilkan penurunan kadar keanekaragaman akan mengecil.
oksigen. Semakin tinggi sedimentasi maka Sebagian hasil penelitian identifikasi
semakin berkurang kandungan oksigen gastropoda dijadikan sebagai petunjuk
terlarut. Kemelimpahan gastropoda pada praktikum Mata Kulian Taksonomi Hewan
stasiun III sedang yaitu 9,53 ind/m2 Invertebrata. Berdasarkan hasil validasi
disebabkan karena habitatnya banyak yang telah dilakukan, buku petunjuk
bebatuan untuk menempel,, tetapi memiliki praktikum Taksonomi Hewan Invertebrata
substrat berpasir sehingga kurang memiliki memperoleh nilai akhir 62, dengan rata- rata
bahan organik untuk cadangan makanan total 31. Prosentase rata-rata petunjuk
bagi gastropoda, dan memiliki parameter praktikum yaitu 77,5%, maka dapat
lingkungan suhu udara 30,5˚C, suhu air dikategorikan bahwa bahan penyusun
28˚C, pH 7,2, dan DO 5,4 mg/l. petunjuk praktikum “cukup layak” untuk
dijadikan buku petunjuk praktikum.
Tabel 5. Analisis nilai indeks keanekaragaman
Stasiun pengambilan Indeks SIMPULAN
keanekaragaman Berdasarkan penelitian identifikasi
Stasiun I 0,617 Gastropoda di Sub DAS Anak Sungai
Stasiun II 0,765 Gandong Desa Kerik Takeran maka dapat
Stasiun III 0,615 disimpulkan bahwa Gastropoda yang
ditemukan di Sub Sub Das Anak Sungai
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan indeks Gandong Desa Kerik Takeran terdiri dari 3
keanekaragaman (H’) gastropoda di famili, 4 Genus yaitu Genus Thiara, Genus
SubSub Das Anak Sungai Gandong Desa Melanoides, Genus Brotia, dan Genus Clea.
Kerik Takeran berkisar antara 0,615-0,765. Berdasarkan nilai indeks dominansi Genus
Stasiun I nilai indeks keanekaragaman Thiara memiliki nilai yang paling tinggi
(H’) yaitu 0,617 ≤ 1, maka yaitu 0,654 mendekati 1, sehingga Genus
keanekaragamannya sangat Rendah, Thiara yang mendominasi di Sub Sub
Stasiun II nilai indeks keanekaragaman Das Anak Sungai Gandong Desa Kerik
yaitu 0,765 ≤ 1, maka keanekaragamannya Takeran
sangat rendah, stasiun III nilai indeks
keanekaragaman yaitu 0,615 ≤ 1, maka
keanekaragamannya sangat rendah.

52
56
Identifikasi gastropoda di sub DAS

DAFTAR PUSTAKA Fakultas Pertanian UGM.No. 1:1-7.


Ristiyanti M. Marwoto and Nur R.
Dwi Putri. (2011). Kebijakan Pemerintah Isnaningsih. ( 2012). The
Dalam Pengendalian Pencemaran Freshwater Snail Genus
Air Sungai Siak (Studi pada Sulcospira Troschel, 1857
Daerah Aliran Sungai Siak From Java, With Description Of
Bagian Hilir). Dosen Program A New Species From
Studi Ilmu Pemerintahan, Tasikmalaya, West Java,
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Indonesia (Mollusca: Gastropoda:
Politik Universitas Maritim Raja Pachychilidae). THE RAFFLES
Ali Haji. Jurnal Ilmu Politik dan BULLETIN OF ZOOLOGY 2012
Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, 60 (1): 1–10.
No. 1 Stevi Mardiani M. Maruru. ( 2012). Studi
Hartoni dan Agussalim. ( 2013). Kualitas Air Sungai Bone
Komposisi dan Kemelimpahan Dengan Metode Biomonitoring.
Moluska (Gastropoda dan Jurusan Kesehatan Masyarakat,
Bivalvia) di Ekosistem Mangrove Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan
Muara Sungai Musi Kabupaten Keolahragaan, Universitas Negeri
Banyuasin Provinsi Sumatera Gorontalo.
Selatan. Maspari Journal. 5 (1), 6- Wahyono, S. (2005). Identifikasi
15. Populasi Gastropoda Air Tawar
Jakomina, M, Juliana, M. Y. Beruatjaan. di Waduk Seguling dan sekitarnya.
(2011). Kelimpahan Gastropoda Jurnal Teknologi Lingkungan P 3
pada Habitat Lamun Di TL-BPPT, 6. (1): 274-282.
Perairan Teluk Un Maluku Wulan, S., W.Retna Melani, dan
Tenggara. Makalah disajikan T.Said Raza’i. 2012. Struktur
dalam Prosiding Seminar Nasional Komunitas Moluska Bentik
Pengembangan Pulau-pulau Kecil. Berbasis TDS (Total Dissolved
Program Studi Budidaya Perairan, Solid) Padatan Terlarut dan
Politeknik Perikanan Negeri Tual. TSS (Total Suspended Solid)
ISBN: 978-602-98439-2-7. Padatan Tersuspensi di Pesisir
J. B. Burch. ( 1982). Freshwater Snails Perairan Sungai Kawal Kabupaten
(Mollusca: Gastropoda) Of Bintan
North America. Environmental Supian and Ikhwanuddin. (2002).
Monitoring and Support Laboratory Population Dynamics Of
Office of Research and Freshwater Molluscs (Gastropod:
Development U.S. Environmental Melanoides Tuberculata) In
Protection Agency Cincinnati, Crocker Range Park, Sabah.
Ohio 45268. ASEAN Review of Biodiversity and
Rakhmanda, A. (2011). Estimasi Environmental Conservation
Gastropoda di Sungai Tambak (ARBEC).
Bayan Yogyakarta. Jurnal Ekologi
Perairan. Laboratorium Ekologi
Perairan Jurusan Perikanan

56
57

Anda mungkin juga menyukai