BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bakteri Asam Laktat merupakan bakteri yang mampu mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi
asam laktat. Efek bakterisidal dari asam laktat berkaitan dengan penurunan pH lingkungan menjadi 3-4,5
sehingga pertumbuhan bekteri lain termasuk bakteri pembusuk akan terhambat (Amin dan Leksono, 2001).
Pada umunnya mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran pH 6-8 (Amano, 1962). Berdasarkan
taksonomi, terdapat sekitar 20 genus bakteri yang termasuk dalam BAL (Aerococcus, Bifidobacterium,
Carnobacterium, Enterococccus, Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc, Oenococcus, Pediococcus,
Streptococcus, Tetragenococcus, Vegococcus, dan Weissella).
Bakteri asam laktat digunakan dalam bidang fermentasi, misalnya dalam pembuatan yoghurt, keju,
mentega, susu asam dll. Bakteri asam laktat dalam fermentasi berguna untutk melindungi produk dari
pencemaran bakteri patogen, meningkatkan nutrisi , serta berpotensi memberikan dampak yang positif bagi
kesehatan manusia (Wikipedia, 2011). Bukti bahwa mikroorganisme sangat bermanfaat dituliskan dalam
Al-Quran surah Al-Baqaroh ayat 164 :
Sesungguhnya pada kejadian semua langit dan bumi dan perubahan malam dan siang dan kapal yang
berlayar di lautan membawa barang yang bermanfaat bagi manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari
langit dari ada air, maka dihidupkanNya dengan (air) itu bumi, sesudah matinya , seraya disebarkanNya
padanya dari tiap-tiap jenis binatang, dan peredaran angin, dan awan yang diperintah di antara langit
dan bumi; adalah semuanya itu tanda-tanda bagi kaum yang berakal.
Sifat dari bakteri asam laktat ini adalah amilolitik, dimana BAL dapat
mendegredasi pati. Sifat-sifat fisik dari BAL ini dapat diketahui dengan pengamatan
morfologi koloni, pengamatan mikroskopis (pewarnaan gram), uji fisiologis,
metabolik (biokimia) atau dengan kemotaksonomi. Sedangkan untuk identifikasi dari
genotipik nya dapat dilakukan dengan menggunakan metode molekuler yaitu dengan
sekuensing gen pengkode 16S rRNA bakteri dengan metode polymerase chain
reaction(PCR)-sekuensing, fungsinya untuk mengetahui jenis gen nya dengan
mencocokan gen dari ke 20 genus pada bakteri asam laktat. Digunakan metode PCR
karena enzim polimerase itu sendiri dapat memecah ikatan antar basa nitrogen.
Pisang merupakan buah yang memiliki kandugan karbohidrat yang cukup
tinggi fungsi dari karbohidrat itu sendiri untuk menghasilkan energi dalam tubuh.
Karena dalam pisang tersebut memiliki karbohidrat cukup tinggi maka dapat
menghasilkan bakteri asam laktat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dan dapat
melindungi bahan-bahan fermentasi dari bakteri patogen yang berbahaya bagi
kesehatan. Pisang yang digunakan merupakan pisang yang berasal dari daerah
lumajang, selain dapat meningkatkan manfaat pisang sebagai distributor bakteri asam
laktat juga dapat meningkatkan hasil ekonomi warga lumajang.
2.
1.3 Tujuan
3.
4.
Pisang yang digunakan merupakan produk asli indonesia dengan jenis Pisang var.
Agung Semeru (Musa paradisiaca formatypica)
6.
Memberikan informasi mengenai fenotipik serta genotipik dari Bakteri Asam Laktat
8.
Memberikan ilmu baru dalam bidang kimia tentang genetika dengan menggunakan
komputasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagian besar BAL dapat tumbuh sama baiknya di lingkungan yang memiliki
dan tidak memiliki O2 (tidak sensitif terhadap O2), sehingga termasuk anaerob
aerotoleran.Bakteri yang tergolong dalam BAL memiliki beberapa karakteristik
tertentu yang meliputi: tidak memiliki porfirin dan sitokrom, katalase negatif, tidak
melakukan fosforilasi transpor elektron, dan hanya mendapatkan energi dari
fosforilasi substrat. Hampir semua BAL hanya memperoleh energi dari metabolisme
gula sehingga habitat pertumbuhannya hanya terbatas pada lingkungan yang
menyediakan cukup gula atau bisa disebut dengan lingkungan yang
kaya nutrisi.Kemampuan mereka untuk mengasilkan senyawa (biosintesis) juga
terbatas dan kebutuhan nutrisi kompleks BAL meliputi asam amino, vitamin, purin,
dan pirimidin.
Berdasarkan studi genetika, beberapa sifat BAL yang berhubungan dengan
fermentasi cenderung disandikan oleh gen-gen di [plasmid] (DNA
ekstrakromosomal).Sifat-sifat yang dimaksud meliputi produksi proteinase,
metabolisme karbohidrat, transpor sitrat, produksi eksopolisakarida, produksi
bakteriosin, dan resistensi terhadap bakteriofag.DNA plasmid dapat ditransfer
antarbakteri dengan beberapa mekanisme, seperti konjugasi yang umum terjadi
pada Lactococcus sehingga sifat-sifat tersebut dapat menyebar.
BAB III
Metodologi
3.1 Metode
Bakteri asam
laktat
Isolasi
bakteri asam
laktat
Analisis
urutan
DNA
pengko
de 16S
rRNA
Identifikasi
fenotipik
dengan
menggunakan
API 50CH
Identifikasi
genotipik
menggunakan
PCR dan analisis
urutan DNA
pengkode 16S
rRNA
Amplifikasi
DNA
pengkode
16S rRNA
dengan PCR
isolat dari BAL FSnh 1 dan FSnh A diamplifikasi dengan menggunakan primer 63F dan 1378R.
Berdasarkan marker pita DNA yang digunakan mendekati 1500 pasang basa. Hasil tersebut relevan dengan
produk PCR yang dihasilkan sekitar 1400 pasang basa.
Analisis hasil sekuensing diawali dengan melakukan :
1.
Melakukan pensejajaran urutan basa DNA pengkode 16S rRNA pada kesua isolat BAL dari sekuen forward (F)
dan sekuen Reverse (R) dengan menggunakan proram bioedit CAP contig assembly program. Sekuen parsial
DNA pengkode 16S rRNA disejajarkan dengan sekuen lengkap Genbank DNA pengkode 16S rRNA dari
beberapa genus bakteri asam laktat dengan menggunakan program perangkat lunak
2.
DNA pengkode menunjukan bahwa isolat FSnh 1 dan FSnh A merupakan family dari Latobacillaceae. Genus
lactobacillus memeliki skor 75 sedangkan untuk genus Weissella yang paling rendah yaitu sebesar 41 untuk
isolat FSnh 1 dan 39 untuk isolat FSnh A.