H2
C
Me
C
Me
H
C
Me
Me
Akan tetapi, jika serangan oleh spesies triplet maka dua elektron tak-berpasangan
tersebut tidak dapat keduanya membentuk ikatan kovalen baru karena keduanya
mempunyai spin yang paralel.
CH2
H
Me
CH
CH
CH2
H
Me
Me
tumbukan
CH
Me
CH2
CHMe
Me
H2
C
C
Me
CHMe
CC
sehingga
dihasilkan
campuran
cis-
dan
trans-1,2-
CPh2
HC
+
+
Struktur geometri metilen triplet adalah molekul bengkok dengan sudut sekitar
136o, sedangkan CH2 yang terbentuk dari fotolisis diazometan adalah singlet dan
bengkok dengan sudut sekitar 103o.
C
H
136
C
OH
103
Singlet CCl2 dan CBr2 juga bengkok dengan sudut masing-masing sekitar 100o dan
114o. Sudah lama juga diketahui bahwa karben aril triplet adalah bengkok.
-H+
Cl
Cl
Cl
C
R
Conto
h yang paling umum untuk proses ini adalah pembentukan diklorokarben melalui
pengolahan kloroform dengan suatu basa, tetapi banyak contoh lain yang dikenal.
Sebagian di antaranya adalah sebagai berikut:
pembakaran
COO-
3LCC
+ CH2
NaI
Ph
Hg
R2C + Z
Dua cara pembentukan CH2 yang paling penting adalah: fotolisis keten dan
dekomposisi isoelektronik diazometan
2HC
CH2
hv
N+
N-
CH2 +
hv
pirolisis
CH2 +
CH3
H2
C
CH3
CH2 3HC
H2
C
H2
C
CH3 + CH3
H
C
CH3
CH3
karben yang terbentuk dari fotolisis diazometan meberikan tiga produk. Hal ini
menunjukkan bahwa karben tidak selektif. Prinsip yang menyatakan bahwa
semakin tinggi reaktivitas suatu spesies maka semakin rendah selektivitasnya
akhir-akhir ini sudah mulai dipertanyakan, karena banyak perkecualian yang
ditemukan. CH2 singlet yang dihasilkan dari fotolisis diazometan kemungkinan
adalah spesies organik yang diketahui paling reaktif, tetapi CH 2 triplet sedikit
kurang reaktif, dan karben yang lain masih kurang reaktif lagi. Berikut ini adalah
deret peneurunan reaktivitas berdasarkan perbedaan antara reaksi penyisipan
dengan adisi: CH2 > HCCOOR > PhCH > BrCH ClCH. Umumnya dihalokarben
sama sekali tidak memberikan reaksi penyisipan. Penyisipan karben ke dalam
ikatan lain juga telah diperlihatkan, meskipun bukan penyisipan ke dalam CC.
3. Reaksi dimerisasi seharusnya menjadi reaksi penting bagi karben, tapi
kenyataannya tidak. Hal ini karena reakstivitalnya sangat kuat sehingga
tidak ada waktu bagi karben untuk menemukan karben lain, dan juga
karena dimer umumnya mempunyai energi yang sangat tinggi sehingga
terurai kembali.
R2C + R2C
R2C
CR2
R2C + R2CN2
CR2 + N2
3HC
H2
C
C
H
CH
3HC
H2
C
CH
CH2
CH
CH
RCH
CH
R
CH
CHR
CH
R
Karben triplet dapat mengabstraksi hidrogen atau radikal bebas yang lain. Sebagai
contoh:
++
CH2 + CH2CH3
CH3+ + +CH2CH3
Hal ini tidaklah mengherankan karena karben triplet adalah radikal bebas. Karben
singlet juga dapat memberikan reaksi ini, meskipun dalam hal ini hanya atom
halogen yang diabstraksi, bukan hidrogen.
DAFTAR PUSTAKA
Bansal, R. K, 1980, Organic Reaction Mechanisms, McRaw-Hill Publishing
Company Limited, New Delhi.
Ferguson, L. N., 1966, The Modern Structural Theory of Organic Chemistry,
Prentice- Hall of India (Private) LTD, New Delhi.
Isaacs, N. S., 1975, Reactive Intermediates in Organic Chemistry, Jihn Woley &
Sons, London.
Isaacs, N. S., 1995, Physical Organic Chemistry, 2nd Edition, Prentice Hall,
London.
March, J., 1985, Advanced Organic Chemistry Reactions, Mechanisms, and
Structure, 3rd Edition, New York.