Anda di halaman 1dari 19

SI

IS A
AL
S I
SO
SERTIPIKASI TANAH
Program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap
(PTSL)

Sosialisasi
Tim PTSL Kab Tanah Laut
2022
DASAR HUKUM
Bumi, Air dan kekayaan alam
UNDANG UNDANG DASAR 1945 untuk sebesar-besarnya bagi
PASAL 33 AYAT (3) kemakmuran rakyat

UNDANG-UNDANG No.5 TH Pemerintah melaksanakan


1960 TENTANG Pokok-pokok pendaftaran tanah di seluruh
Agraria Indonesia

PP No. 24 TH 1997
Ttg Pendaftaran Tanah

PMNA/Ka.BPN No. 3 TH PMATR/Ka.BPN No.6 Tercapainya data


1997 Th 2018 pertanahan
Ttg Perat Pelaks Ttg Percepatan
PP.24/97 Pendaftaran
diseluruh Indonesia
Pendaftaran Tanah
Tanah Sistematik Lengkap
2
Dasar Hukum Pelaksanaan PTSL
Di Kab Tanah Laut
• Peraturan Mentri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6
Tahun 2018 Tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
Sebelumnya Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 01
Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Mentri Agraria dan Tata Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.

• Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran


Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Indonesia.

• Petunjuk Teknis PTSL 2022 Nomor 1/Juknis-100.Hk.02.01/I/2022 tanggal 26 Januari 2022

• SK Kepala Kantor Pertanahan Kab Tanah Laut No. 09/KEP-100.63.01/I/2022 tanggal 03


Januari 2022 Tentang Penetapan Lokasi Kegiatan Pelaksanaan PTSL Aparatur Sipil Negara
Partisipasi Masyarakat Kab Tanah Laut TA 2022.

• SK Kepala Kantor Pertanahan Kab Tanah Laut No. 48/KEP-100.63.01/II/2022 tanggal 02


Pebruari 2022 Tentang Penetapan Lokasi Kegiatan Pelaksanaan PTSL Partisipasi Masyarakat
Oleh Pihak Ketiga Kab Tanah Laut TA 2022.

• MoU Antara Pemerintah Kab Tanah Laut dengan Kantor Pertanahan Kab Tanah Laut Nomor:
188,45/20-MoU/KUM/2021 dan Nomor: 451/100.2-63.01/IV/2021 tanggal 29 April 2021
Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap

• Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Dalam perkembangannya, Pendaftaran Tanah


Sistematis yang dilaksanakan desa demi desa di wilayah kabupaten dan kelurahan demi
kelurahan di wilayah perkotaan yang meliputi semua bidang tanah di seluruh wilayah
Republik Indonesia menjadi Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

• Kebijakan ini menjadi Program Strategis Nasional dengan konsep membangun data bidang
tanah baru dan sekaligus menjaga kualitas data bidang tanah yang ada agar seluruh bidang-
bidang tanah terdaftar lengkap dan akurat.

• Pendaftaran Tanah Kabupaten/Kota Lengkap (PTKL) merupakan Pendaftaran Tanah berbasis


Desa/Kelurahan Lengkap yang dilakukan dalam suatu Kabupaten/Kota yang jumlah bidang
tanah terdaftarnya di atas 80% (delapan puluh perseratus) dan bidang tanah belum
terdaftarnya tersebar secara sporadis.

• Pendaftaran Tanah Lintas Sektor Kegiatan Pendaftaran Tanah : Lintas Sektor meliputi
sertipikasi Nelayan Tangkap, Budidaya, UMK dan Petani Sawit Mandiri yang berasal dari
Perjanjian Kerja Sama antar Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit dan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yang obyeknya berada di
dalam penetapan lokasi PTSL Desa/Kelurahan dilaksanakan melalui mekanisme PTSL.
Penyelesaian Kegiatan PTSL

• Kluster 1 (K1) adalah bidang tanah yang data fisik dan data yuridisnya memenuhi syarat untuk diterbitkan sertipikat hak
atas tanah. Dalam rangka pengendalian dan pengawasan, terhadap Tanah objek landreform yang RTRW nya telah
berubah menjadi tanah Non Pertanian, Tanah Absentee, Tanah kelebihan maksimum, Tanah Transmigrasi yang memenuhi
ketentuan Pasal 13 ayat (3) huruf b Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria, dapat menjadi K1
apabila data fisik dan data yuridisnya memenuhi syarat untuk diterbitkan sertipikat hak atas tanah.

• Kluster 2 (K2) adalah bidang tanah yang data fisik dan data yuridisnya memenuhi syarat untuk diterbitkan sertipikat hak
atas tanah namun terdapat perkara di Pengadilan dan/atau sengketa.

• Kluster 3 (K3) terbagi menjadi :


• Kluster 3.1, adalah produk PTSL yang telah selesai dilaksanakan sampai dengan tahap pengumpulan data fisik,
pengumpulan data yuridis dilanjutkan dengan kegiatan penelitian data yuridis untuk pembuktian hak dan pengumuman
data fisik dan data yuridis, namun tidak dapat dibukukan dan diterbitkan sertipikat hak atas tanah karena subjek dan/atau
objek haknya belum memenuhi persyaratan tertentu, yaitu: a. subjek tidak bersedia membuat surat pernyataan
terhutang BPHTB dan/atau PPh; b. lokasi (obyek) PTSL berada di areal Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru
(PIPPIB). (mengacu Surat Sekjen HR.01/634-100/IV/2020 tanggal 20 April 2020).
• Kluster 3.2, adalah produk PTSL yang telah selesai dilaksanakan sampai dengan tahap pengumpulan data fisik dan
pengumpulan data yuridis dilanjutkan dengan kegiatan penelitian data yuridis untuk pembuktian hak dan pengumuman
data fisik dan data yuridis, namun tidak dapat dibukukan dan diterbitkan sertipikat hak atas tanah karena tanahnya
merupakan objek P3MB, Prk5, ABMAT, Tanah Ulayat; Rumah Negara Golongan III yang belum lunas sewa beli; Obyek
Nasionalisasi. atau Subjek merupakan Warga Negara Asing, BUMN/BUMD/BHMN, Badan Hukum Swasta; Konsolidasi
tanah yang tidak dapat diterbitkan sertipikat sesuai dengan ketentuan.
• Kluster 3.3, adalah produk PTSL yang dilaksanakan sampai dengan tahap pengumpulan data fisik karena: a. tidak tersedia
anggaran SHAT di tahun anggaran berjalan; b. yang bersangkutan bersedia menunjukan batas-batas bidang tanahnya,
namun belum bersedia diterbitkan sertipikatnya.
• Kluster 3.4, adalah produk PTSL yang dilaksanakan sampai dengan tahap pengumpulan data fisik karena yang
bersangkutan bersedia menunjukan batas-batas bidang tanahnya, namun belum bersedia diterbitkan sertipikatnya.
• Kluster 4 (K4) adalah bidang tanah yang objek dan subjeknya sudah terdaftar dan sudah bersertipikat hak atas tanah, yang
belum dipetakan .
RINCIAN TARGET TAHUN 2022

NASIONAL
PBT 6.576.472 Bidang
SHAT 8.357.365 Bidang

PROVINSI KALSEL
PBT = 367.159 Bidang
SHAT = 103.751 Bidang

KAB TANAH LAUT


PBT = 20.000 bidang
Recofusing mnjd 10.000

bidang
SHAT = Bidang

PTSL 02
Sertipikat PTSL 2022
Target
PBT SHAT K4
20.000 14.000 1.000
Realisasi
PBT th lalu 3.500 ASN
Pihak 3 PM 10,500 Partisipasi Masyarakat

- Banyaknya Bidang tanah terdaftar


HKM namun belum teridentifikasi
- Peta analog yang belum di
digitalisasi

SOLUSI
- Berkoordinasi dengan aparat desa
- Melakukan Identifikasi Bidang
- Digitalisasi Peta Analog

PTSL 02
Nama Desa/ Kelurahan Yang Ditetapkan

No Kecamatan Desa Target PBT


1 Atu atu 700
2 Panggung 1.000
3 Tampang 800
4 Pelaihari Pelaihari 1.000
5 Sungai Riang 900
6 Pemuda 900
7 Ambungan 1.000
       
8 Bentok Kampung 1.000
9 Bati Bati Pandahan 1.000
10 Ujung 700
       
11 Takisung Ranggang Dalam 1.000
  Total 10.000
Tujuan PTSL

 Terwujudnya Pemetaan Desa / Kelurahan Lengkap


 Mempercepat dan Memudahkan Investasi serta memberikan
jaminan usaha kepada PERBANKAN bagi masyarakat yang
membutuhkan modal.
 Percepatan Sertipikasi yang memberikan perlindungan dan kepastian
Hukum serta mengurangi sengketa dan konflik Pertanahan.
 Membangun Sistem Informasi Geospasial Pertanahan berbasis
bidang yang pemanfaatan untuk peningkatan dan pengembangan
layanan publik seperti :
 Pengendalian Tata Ruang
 Kegiatan Pengadaan Tanah
 Pajak Bumi dan Bangunan
 IMB dan Perijinan Lainnya
Penetapan Lokasi PTSL

a. Lokasi yang persentase jumlah bidang tanah terdaftarnya masih


relatif rendah;

b. Prioritaskan Desa/Kelurahan yang mempunyai potensi bidang-


bidang tanah yang sudah terpetakan sebelumnya (Produk K3
Tahun 2017 dan 2018, serta produk K3.1 dan K3.3 tahun 2019 dan
2021) sebagai lokasi PTSL 2022;

c. Lokasi Desa/Kelurahan yang ditetapkan menjadi lokasi PTSL 2022


dan tahun berikutnya diusahakan adalah Dsa/Kelurahan yang
berbatasan dengan Desa/Kelurahan pada tahun sebelumnya yang
sudah mempunyai NDL namun belum mencapai 100%.
Tahapan Pelaksanaan PTSL

1. Penyuluhan
Tahapan ini dilakukan oleh petugas BPN di wilayah desa atau kelurahan. Penyuluhan wajib diikuti oleh peserta
PTSL. a.
2. Pendataan
Pada tahap ini, petugas akan menanyakan riwayat kepemilikan tanah, seperti pemilik sebelumnya, dasar
kepemilikan (apakah warisan, hibah, atau jual beli) dan riwayat pajak (BPHTB dan PPh)
3. Pengukuran
Petugas akan mengukur dan meneliti batas-batas kepemilikan lahan. Pada tahap ini, pemohon harus dapat
menunjukkan letak, bentuk bidang, luas tanah, serta batas bidang tanah. Selain itu, pengukuran lahan harus juga
memerlukan persetujuan dari pemilik tanah yang berbatasan.
4. Sidang Panitia A
Petugas akan meneliti data yuridis dan melakukan pemeriksaan lapangan. Selain itu, petugas yang terdiri tiga
anggota BPN dan satu orang petugas desa/kelurahan, akan mencatat sanggahan, kesimpulan dan meminta
keterangan tambahan.
5. Pengumuman dan Pengesahan
Selama 14 hari pengumuman persetujuan pengajuan sertifikat tanah akan ditempel di kantor desa, kelurahan atau
kantor pertanahan setempat.
6. Penerbitan Sertifikat
Pada tahap ini, pemohon akan menerima sertifikat. Sertifikat tanah akan diserahkan oleh petugas dari ATR/BPN
kepada pemilik.
Proses PTSL masih dilakukan secara langsung melalui kantor pertanahan
Beda PTSL ASN dengan PTSL PM

a. Seluruh kegiatan dikerjakan oleh ASN BPN


b. Dibentuk Panitia Ajudikasi PTSL, Satgas Yuridis dan Satgas
Fisik;
PTSL ASN
c. Pelaksanaan 1 tahun anggaran

a. Kegiatan Berbasis partisipasi dari masyarakat sebagai


Puldatan
b. Sebagian kegiatan dikerjakan oleh Pihak lain / Partisipan dari
PTSL PM Desa lokasi tanah yang ditetapkan dalam penetapan lokasi
diluar ASN BPN
c. Dibentuk Panitia Ajudikasi PTSL PM, satgas Yuridis; satgas Fisik
dan Tim Puldatan
d. Pelaksanaan 1 tahun anggaran
Pengumpul Data Pertanahan (Puldatan) adalah: minimal berjumlah 6 orang
1.kelompok masyarakat yang diberi pelatihan dan ditugaskan untuk menjadi fasilitator
sekaligus pelaksana proses pengumpulan Data Fisik dan Data Yuridis.
2.Petugas yang membantu pengumpulan data fisik dan pengumpulan data yuridis dalam
skema PTSL berbasis partisipasi masyarakat.
Struktur Anggaran PTSL

 Struktur anggaran PTSL terbagi menjadi dua kategori berdasarkan keluaran


(output) yaitu : output Peta Bidang Tanah (PBT) dan output Sertipikat Hak Atas
Tanah (SHAT).

 Output PBT terdiri dari empat kategori pelaksana kegiatan, yaitu :


1. ASN (swakelola);
2. Pihak Ketiga;
3. ASN dengan Partisipasi Masyarakat;
4. Pihak Ketiga dengan Partisipasi Masyarakat.

 Output SHAT terdiri dari dua kategori pelaksana kegiatan, yaitu :


1. ASN (swakelola);
2. ASN dengan Partisipasi Masyarakat.
Pengumpulan Data Yuridis

1. Dilaksanakan beriringan dengan pengumpulan data fisik bidang tanah.


2. Dilaksanakan oleh Satgas Yuridis dan dapat dibantu oleh Pengumpul Data Yuridis dari berbagai unsur
atau profesi.
3. Menggunakan Peta Kerja atau Peta/sketsa bidang hasil kerja hasil Satgas Fisik pada hari sebelumnya.
4. Meliputi pengumpulan dokumen alat bukti kepemilikan/penguasaan tanah, baik bukti tertulis,
keterangan saksi dan/atau pernyataan yang bersangkutan dari setiap bidang tanah.
5. Petugas Puldadis menyerahkan dan mengumpulkan Formulir Pendaftaran.
6. Dapat dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa/Kelurahan dan dapat dilakukan secara kolektif dengan
melibatkan partisipasi masyarakat di lokasi PTSL.
7. Kegiatan pengumpulan data yuridis sedapat mungkin mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
8. Jenis alat bukti antara lain :
a. Alas hak, misalnya bukti perpajakan yang dimiliki sebelum tahun 1960;
b. Bukti peralihan hak, misalnya akta jual beli atau surat pernyataan di bawah
tangan; dan
c. Apabila peserta PTSL tidak dapat menyediakan bukti kepemilikan baik yang
berupa bukti tertulis maupun bentuk lain yang dapat dipercaya, pembuktian hak
dapat dilakukan tidak berdasarkan bukti kepemilikan melainkan berdasarkan
bukti penguasaan fisik yang dilakukan oleh peserta PTSL dan pendahulunya.
1. Menggunakan aplikasi Survey Tanahku dan mengunggah data (paling kurang):
a. scan KTP; b. scan formulir pendaftaran; d. scan formulir pernyataan penguasaan fisik; e. scan bukti
alas hak; f. scan PBB; dan g. dokumen lainnya yang diperlukan
Pelaksanaan MoU Program PTSL
Di Kab Tanah Laut

• MoU Antara Pemerintah Kab Tanah Laut dengan Kantor Pertanahan Kab Tanah
Laut Nomor: 188.45/20-MoU/KUM/2021 dan Nomor:
451/100.2-63.01/IV/2021 tanggal 29 April 2021

• Mengingat tingginya minat Warga Tanah Laut untuk sertipikasi tanah aset
warga sedangkan anggaran dari APBN terbatas maka melalui MoU ini
diharapkan dapat direalisasikan terhadap Peta Bidang Tanah (PBT) yang
merupakan hasil PTSL dari tahun sebelumnya.

• Target Sertipikat Hak Atas Tanah (SHAT) melalui anggaran APBD Pemkab Tanah
Laut tahun 2022 sejumlah 10.000 bidang tanah ini terhadap PBT PTSL tahun
2021 dan sebelumnya (ASN).

• Pelaksanaanya direncanakan mulai bulan Juni sampai Desember 2022


Pelaksanaan PTSL gunakan Anggr Daerah

Pelaksanaan PTSL gunakan Anggr Daerah Di Indonesia

• PemKab Tanah Laut Prov Kalsel untuk hibah SHAT


• Pemkab Kediri Prov Jatim untuk hibah PBT
• Pemkab Gresik Prov Jatim untuk hibah PBT
• Pemkab Bogor Prov Jabar untuk hibah PBT dan SHAT

Pelaksanaan PTSL gunakan Anggr Daerah Di Kalsel


• MoU Antara Pemerintah Kab Tanah Laut dengan Kantor
Pertanahan Kab Tanah Laut Nomor:
188,45/20-MoU/KUM/2021 dan Nomor:
451/100.2-63.01/IV/2021 tanggal 29 April 2021 .
PERSYARATAN

1) Foto Copy KTP

2) Foto Copy Kartu Keluarga

3) Foto Copy SPPT-PBB tahun berjalan

4) Segel/Bukti Perolehan Tanah : Surat Jual Beli Putus / Surat Keterangan


Waris / Surat Pernyataan Hibah (Pemberian) / Surat Keterangan Pemilikan
Tanah

5) Mengisi Blanko ( disediakan Kantor Pertanahan )

1. SURAT PERNYATAAN PENGUASAAN FISIK BIDANG TANAH

( SPORADIK ) Materai 10.000

2. SURAT PERNYATAAN Materai 10.000


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai