Psl 1 angka 3 Per Pres 36/ 2005: “setiap kegiatan untuk men-
dapatkan tnh dg cara memberikan ganti rugi kpd yg melepas-
kan/ menyerahkan tnh, bang, tnmn & yg berkaitan/ pencabut-
an HAT”
UU 20/1961
Karakteristik: Optimum Remedium, Urgensi
kebth tanah
2 (Dua) Mekanisme Pencabutan HAT:
a. Biasa
b. Mendesak
© Ganti Rugi tanah, bangunan tanaman
Pokok Bahasan 2: Pencabutan HAT Lan-
jutan………
Upaya Hukum: Banding ke Peng Tinggi (Psl 8 yo PP
No.39/ 1973, tdk menunda tindk penc
thd TN maks 1 bln (Psl 9)
♣ Analisis Hukum: transparansi tinggi, pengg asas “Dis-
kresi sangat terbatas”
♠ Perlind Hukum : krg berbobot (tdk ada keseimbangan
kekuatan/ tdk ada pengws DPR/D
♥ Delegasi Perund: sangat terbatas (Psl 4, 8)
Kesimpulan: 1. Upaya paksa
2. Optimum Remedium
3. Melalui Kep Pres
Pokok Bahasan 3: Pembebasan
HAT
A.Pengertian: Psl 1 Ay (1) “melepaskan hub hk antara pem HAT
dgn cara memberikan Ganti Rugi”
☻B.Filosofi: Neo Kapitalisme
C.Dasar : PerMenDaGri No.15/1975
D.Tujuan: 1.Memenuhi kebth tnh untk pem & swasta
2.Memberikan gnti rugi scr tertib & seragam
E.Obyek : 1. tnh hak, 2.komunal/ Ulayat
F.Subyek: 1.Pem Pus, 2.Prop, 3. Kab/ Kota (Psl 2-10)
4. Swasta (Psl 11)
G.Syarat: 1.Ket status tnh, 2.GS, 3.Maksud & tujuan,
pengg tnh, 4. Bukti tlh musyw ttg GR
H.Jenis Kepanitiaan:1. Prop (dg SK Gub), 2.Kab/Kota (dgn SK
Bup/Walkot
I. Tugas Panitia:1.invts oby, 2.melakukan negosiasi, 3.menaksir
Ganti Rugi, 4. Membuat BAP pencb HAT, 5.Me-
nyaksikan pemby GR (Psl 3)
Pokok Bahasan 3: Pembebasan
HAT Lanjutan……..
J.Upaya Hk: banding ke Gub mengukuhkan/lain
K.Kewajiban: GR langsung, tunai, menyed penampu-
ngan (Psl 13)
L.Honor Panitia: 0,25% dari taks GR maks 1,5 % (Psl
12)
M.Analisis HAN: Enumeratif mutlak, cacat hk, inkonsis-
tensi dgn UUPA, transp tdk ada
1.Pengadaan tanah bagi pelaksanaan
pembangunan untuk kepentingan umum
dilakukan dengan dua cara yaitu: pelepasan /
penyerahan hak atas tanah atau pencabutan hak
atas tanah
2.Jika tanah telah ditetapkan sebagai lokasi
pelaksana pemb bagi kepentingan umum, maka
siapa saja yang melakukan pembelian tanah lebih
dahulu harus memperoleh persetujuan tertulis
dari bupati/ walikota/ gubernur sesuai
kewenangannya;
3. Musyawarah mengenai penyelesaian tanah harus
dilakukan dlm waktu 90 hr sejak undangan
musyawarah diterima; jika tidak tercapai
keepakatan dan terjadi sengketa, panitia pengadaan
tanah menetapkan bentuk dan besarnya ganti rugi
serta menitipkan uang ganti rugi ke PN setempat;
4. Bentuk ganti rugi tanah bagi pemb untuk
kepentingan umum, selain uang, tanah pengganti/
pemukiman kembali, bisa berupa kompensasi
berupa penyertaan modal (saham) yg sesuai UU;
5. Penggantian atas bidang tanah ulayat diberikan
dalam bentuk pemb fasum/ bntklain yg bermnfaat;