Anda di halaman 1dari 19

PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI

SATDIK DIKLAPA II

LEMBAR PENUGASAN
RENCANA TINDAKAN KONTIJENSI

NAMA : KAPTEN MAR HUDA PRAWIRA S, S.E


NOSIS : 180
KELAS : B - OUT CAMPUS

Jakarta, Oktober 2019.


PUSAT PENDIDKAN INFANTERI
DEPARTEMEN STAF

NAMA : KAPTEN MAR HUDAPRAWIRA S, S.E


NOSIS : 180
KELAS : B OUT CAMPUS
LP : RENCANA TINDAKAN KONTIJENSI

RESUMA RENCANA TINDAKAN KONTINJENSI

Rencana tindakan kontinjensi (Rentinkon) merupakan dokumen bersifat strategis


jangka pendek (satu tahun) yang dibuat oleh Kotama Ops TNI yang berisi tentang
rencana penggunaan kekuatan nyata yang ada di bawah Komando dan wilayah kerja
yang menjadi tanggung jawabnya. Rencana penggunaan kekuatan tersebut disusun
berdasarkan analisa ancaman dan gangguan maupun perkembangan situasi lingkungan
wilayah terkini (update). Penggunaan kekuatan Kotama Ops TNI bersinergi dengan
komando samping maupun instansi terkait di daerah atau wilayahnya untuk mencapai
daya gerak serta kecepatan tindakan TNI yang tinggi dalam menghadapi kontinjensi.

Rencana Kontinjensi adalah:


1) suatu rencana untuk menghadapi peristiwa krisis yang
diduga mempunyai peluang besar yang terjadi di masa depan;
dan
2) suatu persiapan menghadapi peristiwa/kejadian yang
besar yang telah diantisipasi sebelumnya di mana peristiwa
tersebut bila terjadi akan berpengaruh kepada keamanan
nasional.

Rencana Tindakan Menghadapi Kontinjensi (Rentinkon)


Kotamaops. Rencana Tindakan Menghadapi Kontinjensi
(Rentinkon) Kotamaops adalah merupakan suatu dokumen
rencana strategis jangka pendek yang dibuat oleh Kotamaops
TNI. Rentinkon Kotamaops tersebut dibatasi pada lingkup
tanggung jawab Kotama (sesuai Tupoknya) baik menghadapi
kemungkinan ancaman yang terjadi maupun pencegahan dan
penanggulangannya kurun waktu 1 tahun mendatang serta hanya
menggunakan kekuatan yang ada di bawah komandonya.
Kekuatan nyata belum memperhitungkan adanya tambahan
kekuatan baru dari alokasi hasil pembangunan kekuatan.

Rencana Tindakan Menghadapi Kontinjensi (Rentinkon).


Rencana Tindakan Menghadapi Kontinjensi (Rentinkon) adalah
suatu dokumen rencana strategis jangka pendek, bertujuan
membahas, menganalisis dan merumuskan rencana penggunaan
kekuatan nyata yang ada di bawah Komandonya untuk
menghadapi kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi kurun
waktu 1 tahun mendatang.
❖ Rentinkon Kotamaops TNI. Penyusunan Rentinkon Kotama Ops TNI
disusun mengikuti ketentuan yang telah ditentukan. Ketentuan umum penyusunan
Rentinkon Kotama Ops TNI diarahkan agar menjadi jelas dan tidak ada yang
terlewatkan. Ketentuan umum meliputi prinsip-prinsip, tujuan dan sasaran, metode
penyusunan, macam kontinjensi, ketentuan administrasi penyusunan, macam-macam
kontinjensi, kedudukan dokumen Rentinkon, pengawasan dan pengendalian, pengujian
lampiran serta ketentuan format penyusunan Rentinkon Kotama Ops TNI dan lampiran-
lampirannya.

❖ Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI dibuat dengan tujuan agar
tercapai kesamaan persepsi, keselarasan dokumen, konsisten, terpadu dan dapat
dioperasionalkan.

b. Sasaran:

1) tercapainya kesamaan persepsi/pemahaman dalam tata cara dan


mekanisme serta ketentuan penyusunan Rentinkon Kotama Ops TNI;
2) terwujudnya Rentinkon Kotama Ops TNI yang konsisten dan selaras
dengan ketentuan Jukref penyusunan; dan
3) tercapainya penyusunan RO Kotama Ops TNI sebagai bagian dari
lampiran dokumen Rentinkon.

❖ Metode Penyusunan. Menggunakan mekanisme Proses Pengambilan


Keputusan Militer (PPKM) dan atau Prosedur Hubungan Komandan dan Staf di
lingkungan Kotama Ops TNI.

❖ Ketentuan Administrasi Penyusunan.

a. Orientasi Penyusunan Dokumen. Penyusunan naskah Rentinkon Kotama


Ops TNI berorientasi pada tugas pokok dan fungsi Angkatan untuk menghindari
tumpang tindih pelibatan antar Kotama Ops TNI di lapangan.

b. Ketentuan Penyusunan Rentinkon Kotama Ops TNI.

1) Rentinkon Kotama Ops TNI disusun oleh Panglima Kotama Ops TNI
dan pelaksanaan penyusunan dikoordinasi oleh Kepala Staf Kotama Ops
TNI;
2) Rentinkon Kotama Ops TNI diawali dan berpedoman pada direktif
yang dikeluarkan oleh Panglima TNI serta pokok-pokok arahan atau
petunjuk perencanaan Panglima Kotama Ops TNI. Adapun analisa
kontinjensi bersumber dari Perkiraan Intelijen Strategis Jangka Pendek dari
Bais TNI, Perkiraan Intelijen Kotama Ops TNI serta didukung
perkembangan situasi wilayah terkini di wilayah Kotama Ops TNI;
3) Rentinkon Kotama Ops TNI disahkan oleh Panglima Kotama Ops
TNI yang selanjutnya disebut sebagai dokumen Rentinkon Kotama Ops
TNI; dan
4) Rentinkon Kotama Ops TNI merupakan dokumen pendukung untuk
penyusunan rencana kerja Kotama Ops TNI dan dokumen pendukung
penyusunan rencana kontinjensi TNI dalam rangka OMSP untuk tahun
berikutnya.

c. Revisi Rentinkon Kotama Ops TNI.

1) dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI mempunyai jangka waktu satu


tahun dan dapat direvisi setiap saat, mengikuti perkembangan situasi
wilayah;
2) revisi dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI dapat dilakukan, apabila
terdapat temuan atau hasil evaluasi terhadap RO pada saat Latihan
Kesiapsiagaan Operasi (LKO) atau dari hasil wasrik Inspektorat. Tataran
kewenangan revisi Rentinkon Kotama Ops TNI berada pada PangKotama
Ops TNI;
3) mekanisme pelaksanaan revisi Rentinkon Kotama Ops TNI diatur
oleh masing-masing Kotama Ops TNI; dan
4) hasil revisi Rentinkon Kotama Ops TNI harus segera didistribusikan
ke Komando atas (Mabes TNI dan Mabes Angkatan), komando samping
Kotama Ops TNI lainnya (Kostrad, Kopassus, Kolinlamil) dan komando
bawah satu tingkat dari Kotama Ops TNI pembuat Rentinkon
(Korem/Lantamal/Lanud/Kosekhanudnas) paling lambat satu minggu
setelah revisi ditandatangani.

d. Jangka Waktu Penyusunan. Jangka waktu penyusunan Rentinkon Kotama


Ops TNI selama 4 bulan dimulai setelah menerima direktif dari Panglima TNI pada
Minggu II Januari sampai dengan Minggu IV April Tahun Anggaran Berjalan
(TAB).

e. Penerimaan Dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI. Para pejabat Komando


samping dan Komando bawah yang menerima dokumen Rentinkon sesuai daftar
distribusi harus memberikan laporan penerimaan dengan sandi “NYATAKAN
MENGERTI” kepada PangKotama Ops TNI u.p. Asops PangKotama Ops TNI.
Penerimaan dokumen paling lambat tiga puluh hari setelah dokumen diterima di
tahun anggaran berjalan.

f. Klasifikasi Rentinkon Kotama Ops TNI. Perlakuan Rentinkon Kotama Ops


TNI berklasifikasi RAHASIA.

g. Distribusi Rentinkon Kotama Ops TNI. Rentinkon Kotama Ops TNI


berklasifikasi rahasia, maka pendistribusian dokumen tersebut terbatas pada
Komando atas (Mabes TNI dan Mabes Angkatan), komando samping, Kotama
Ops TNI lainnya (Kostrad, Kopassus, Kolinlamil), Kotama Ops TNI terkait yang
berada di wilayah kerja dan komando bawah satu tingkat dari Kotama Ops TNI
yaitu Korem/Lantamal /Lanud/Kosekhanudnas.

h. Penerimaan dokumen. Dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI harus


sudah diterima oleh Panglima TNI u.p. Asops Panglima TNI pada Minggu II Mei
tahun anggaran berjalan.
i. Dukungan Anggaran. Dukungan anggaran penyusunan Rentinkon Kotama
Ops TNI, didukung oleh Mabes TNI dhi. Staf Operasi TNI.

10. Kontinjensi. Suatu kontinjensi yang terjadi dapat diprediksi dengan menganalisis
kejadian-kejadian sebelumnya dan perkembangan situasi yang terjadi serta kemungkinan
kontinjensi yang akan dihadapi. Kontinjensi dihadapi dengan OMSP melalui operasi-
operasi yang dilakukan oleh Kotama Ops TNI. Macam-macam kontinjensi:

a. Ancaman Bersenjata.

1) Pelanggaran wilayah perbatasan.


2) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan teroris
internasional atau yang bekerja sama dengan teroris dalam negeri atau
terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
3) Sabotase untuk merusak instalasi penting dan objek vital nasional
yang membahayakan keselamatan bangsa.
4) Gerakan separatisme bersenjata.
5) Pemberontakan bersenjata.
6) Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata
dengan kelompok masyarakat bersenjata lainnya.
7) Keamanan Presiden/Wakil Presiden (Wapres) beserta keluarganya.
8) Keamanan tamu negara setingkat kepala Negara dan perwakilan
pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia.
9) Kontinjensi lain yang ditetapkan oleh Presiden dan dinyatakan
sebagai Kondisi Luar Biasa (KLB).

b. Ancaman Nonmiliter.

1) Ideologi. Ancaman berdimensi ideologi yang bertentangan dengan


Pancasila, seperti liberalisme, komunisme, anarkisme yang dilakukan oleh
kelompok radikal dan tindakan inkonstitusional dengan alasan keagamaan,
golongan fundamental anti kemapanan, kecenderungan menguatnya ego
kedaerahan dan primordialisme sempit (ethno-nationalism).
2) Politik. Ancaman berdimensi politik dapat berasal dari luar dan
dalam negeri
3) Ekonomi. Ancaman berdimensi ekonomi dari dalam dan luar negeri
antara lain berupa embargo atau bentuk-bentuk penghalang non tarif
terhadap produk-produk ekspor maupun impor barang-barang kebutuhan
strategis. Ancaman berdimensi ekonomi dari dalam negeri antara lain inflasi
yang tinggi, pengangguran, kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan
infrastruktur yang buruk.
4) Sosial Budaya. Ancaman berdimensi sosial budaya dapat berupa
masuknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal dan penyimpangan kebijakan
pemerintah tentang TKA, konflik horisontal seperti pertikaian suku, agama,
ras, dan antar golongan serta munculnya perilaku anarkis (hooliganism).
Penggunaan teknologi informasi yang tidak terkontrol/hoax dapat memicu
terjadinya benturan antar peradaban termasuk dampak peredaran dan
penyalahgunaan narkoba yang dapat mengancam generasi muda.
5) Bencana. Bencana alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Khusus bencana nonalam berupa gagal teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit; sedangkan bencana sosial meliputi konflik
sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.
6) Kontinjensi lain yang ditetapkan oleh Presiden dan dinyatakan
sebagai Kondisi Luar Biasa (KLB).

❖ Kedudukan Dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI dalam Sistem Rencana


Strategi TNI.

a. Rentinkon Kotama Ops TNI merupakan dokumen bersifat strategis jangka


pendek. Penyusunannya dan pengesahan Rentinkon Kotama Ops TNI menjadi
tanggung jawab PangKotama Ops TNI.
b. Rentinkon Kotama Ops TNI merupakan dokumen pendukung dalam
penyusunan Renkon TNI dalam rangka OMSP dan program kerja Kotama Ops
TNI pada tahun berikutnya.
c. Bagan kedudukan Rentinkon dalam Sistem Perencanaan Pembangunan
TNI Jangka Pendek.

❖ Tempat Penyusunan Rentinkon Kotama Ops TNI. Tempat penyusunan


Rentinkon Kotama Ops TNI dilaksanakan di lingkungan Mako Kotama Ops TNI.

❖ Ketentuan Format Penyusunan Rentinkon dan Rencana Operasi Kotama


Ops TNI. Dapat dilihat pada contoh terlampir.

❖ Organisasi Penyusunan.

a. Penanggung jawab : Panglima Kotama Ops TNI


b. Narasumber : 1) Staf Ahli Kotama Ops TNI.
2) Liaison Officer/LO Kodam.
3) Instansi terkait.

c. Kelompok Kerja (Pokja) Penyusun.

1) Koordinator : Kas Kotama Ops TNI.


2) Ketua Pokja : Asops Kotama Ops TNI.
3) Wakil Ketua Pokja : Asren Kotama Ops TNI.
4) Sekretaris 1 : Pabandya Ops Sops Kotama Ops
TNI/Pejabat setingkat.
5) Sekretaris 2 : Pabandya Ren Sren Kotama Ops
TNI/Pejabat setingkat

6) Subpokja Bidang Intelijen.

a) Ketua : Asintel Kotama Ops TNI


b) Anggota : Pabandya Sintel Kotama Ops TNI.
7) Subpokja Bidang Operasi.

a) Ketua : Waasops Kotama Ops TNI/Pejabat


Setingkat
b) Anggota : Pabandya Ren Ops Kotama Ops
TNI/pejabat setingkat

8) Subpokja Bidang Teritorial.

a) Ketua : Aster/Aspotmar/Aspotdirga Kotamaops


TNI.
b) Anggota : Waaster/Spotmar/Spotdirga
Kotamaops TNI.

9) Subpokja Bidang Logistik.

a) Ketua : Aslog Kotama Ops TNI.


b) Anggota : Waaslog/Paban Slog Kotama Ops TNI.

10) Subpokja Bidang Personel.

a) Ketua : Aspers Kotama Ops TNI.


b) Anggota : Staf Pers

11) Subpokja Bidang Komlek.

a) Ketua : Ka Hub/Kadis Komlek Kotama Ops TNI


b) Anggota : Staf Hub/Komlek

12) Subpokja Bidang Perencanaan dan Anggaran.

a) Ketua : Waasren/Paban Srena Kotama Ops TNI


b) Anggota : Staf Sren

13) Subpokja Bidang Hukum.

a) Ketua : Kakum/Kadiskum Kotamaops TNI


b) Anggota : Staf Hukum

14) Subpokja Bidang Penerangan.

a) Ketua : Kapen/Kadispen Kotama Ops TNI


b) Anggota : Staf Penerangan

15) Pendukung : Perwira atau Personel di jajaran


Kotama Ops TNI yang ditunjuk
sesuai kebutuhan.
17. Tahapan Penyusunan.

a. Tahap perencanaan.

1) Perencanaan dimulai setelah PangKotama Ops TNI menerima


direktif dari Panglima TNI selanjutnya melakukan analisa tugas pokok.
2) Perencanaan diakhiri setelah Pangkotama Ops TNI memastikan
seluruh rangkaian kegiatan di tahap perencanaan sudah dilaksanakan.

b. Tahap Persiapan.

1) Persiapan dimulai setelah seluruh rangkaian kegiatan di tahap


perencanaan sudah dilaksanakan. Pangkotama Ops TNI dan staf terkait
melakukan kegiatan-kegiatan antara lain:

a) Pengumpulan data dan informasi. Proses pengumpulan data


dan informasi sebagai bahan penyusunan Rentinkon Kotama Ops
TNI dimulai setelah penyampaian Jukcan PangKotama Ops TNI
tentang pokok-pokok penyusunan Rentinkon. Masing-masing
pejabat penyusun melakukan mengumpulkan data dan informasi
terkini sesuai bidang.
b) Proses pengumpulan data dan informasi dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan kerja rutin yang telah diprogramkan.
c) Menyiapkan peranti lunak atau buku-buku referensi-referensi,
alat peralatan pendukung, mengaplikasikan tool analysis serta
personel staf untuk menyusun Rentinkon Kotama Ops TNI.

2) Persiapan diakhiri setelah Pangkotama Ops TNI memastikan seluruh


rangkaian kegiatan di tahap persiapan sudah dilaksanakan.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Pelaksanaan dimulai setelah penyampaian keputusan PangKotama


Ops TNI (konsep umum Rentinkon yang harus disusun) kepada Pokja.
Penyampaian keputusan diawali dengan kegiatan-kegiatan antara lain:

a) penyampaian perkiraan intelijen terkini oleh Asintel Kotama


Ops TNI;
b) penyampaian tentang strategi Kotama Ops TNI melalui OMSP
dengan menggunakan kekuatan TNI yang akan disiagakan oleh
Asops Pangkotama Ops TNI.
c) Penyampaian konsep umum oleh PangKotama Ops TNI
berdasarkan dari perkiraan intelijen serta strategi Kotama Ops TNI
dan petunjuk-petunjuk lain yang terkait dengan penyusunan
Rentinkon.
d) Penyusunan Rentinkon. Penyusunan Rentinkon berdasarkan
keputusan dan konsep umum yang disampaikan oleh PangKotama
Ops TNI. Selanjutnya, Kas Kotama Ops TNI mengoordinasikan para
staf untuk memulai menyusun Rentinkon.
e) Pengujian naskah Rentinkon. Naskah Rentinkon Kotamops
TNI diuji oleh Pokja. Pengujian dilakukan melalui uji naskah dengan
metode TFG (Tactical Floor Game), TMG (Tactical Manuver Game)
dan TAMG (Tactical Air Manuver Game).
f) Paparan naskah Rentinkon Kotama Ops TNI. Naskah
Rentinkon Kotama Ops TNI dan lampirannya yang telah diuji,
dipaparkan oleh Asops Kotama Ops TNI selaku Kapokja di hadapan
PangKotama Ops TNI. Paparan tersebut dihadiri oleh Kas Kotama
Ops TNI, Ir, para Asisten, dan pejabat utama Kotama Ops TNI serta
narasumber (instansi terkait).
g) Penyempurnaan naskah Rentinkon Kotama Ops TNI.
Penyempurnaan naskah Rentinkon Kotama Ops TNI dilakukan
apabila masih terdapat koreksi, saran dan tanggapan pada saat
paparan atau pada saat pengujian.
h) Dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI dan RO dilakukan uji
LKO oleh Kodiklat TNI. Apabila terdapat temuan atau evaluasi maka
dokumen tersebut harus dilakukan revisi kembali.

2) Pelaksanaan diakhiri setelah Pangkotama Ops TNI memastikan


seluruh rangkaian kegiatan di tahap pelaksanaan sudah dilakukan.

d. Tahap Pengakhiran. Pengakhiran merupakan tahap akhir dimana


naskah Rentinkon telah disahkan oleh Pangkotama Ops TNI, dan dinyatakan
sebagai dokumen resmi Kotama Ops TNI. Kegiatan-kegiatan pada tahap
pengakhiran antara lain:
1) Pendistribusian dokumen Rentinkon dan lampirannya yang sudah
disahkan oleh Pangkotama Ops TNI ditujukan kepada komando atas,
komando samping dan komando bawah.
2) Evaluasi dan pembuatan laporan hasil kegiatan penyusunan
dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI dilakukan setelah satu minggu
selesai kegiatan.

❖ Pengawasan dan Pengendalian merupakan suatu kegitan yang dilaksanakan


oleh setiap pejabat sesuai dengan tataran kewenangan yang telah ditentukan guna
mengetahui tentang Rencana Tindakan Kontijensi (Rentinkon) di masing-masing
Kotamaops TNI dihadapkan dengan Rentinkon TNI.
a. Pengawasan dan supervisi selama proses penyusunan Rentinkon Kotama
Ops TNI dilakukan oleh Tim Mabes TNI terdiri dari Sintel, Sops, Bais TNI dan
Sesko TNI. Tujuan pengawasan dan supervisi ini agar dapat diperoleh dokumen
yang selaras dengan perkembangan situasi yang terjadi maupun kebijakan-
kebijakan Panglima TNI.
b. Pengawasan menyeluruh selama proses penyusunan yang dikoordinasi
oleh Kepala Staf Kotama Ops TNI mulai tahap perencanaan sampai dengan
pengakhiran dilakukan oleh PangKotama Ops TNI. PangKotama Ops TNI
melakukan pengawasan guna memastikan bahwa hal-hal yang menjadi perhatian
dari tim Mabes TNI telah ditindaklanjuti oleh staf-staf terkait.
c. Pengawasan selama proses penyusunan di masing-masing staf
PangKotama Ops TNI dilakukan oleh Kepala Staf Kotama Ops selaku koordinator.
Pengawasan tersebut meliputi penyusunan strategi dan rencana pelibatan,
penyusunan Rentinkon dan lampirannya, kegiatan paparan Rentinkon Kotama
Ops TNI kepada Panglima Kotama Ops TNI, penyempurnaan dan penerbitan
serta distribusi.
d. Pengawasan teknis proses penyusunan sesuai dengan bidang masing-
masing dilakukan oleh para Asisten Kotama Ops TNI.

❖ Pengendalian. Pengendalian menyeluruh selama proses penyusunan yang


dikoordinasi oleh Kepala Staf Kotama Ops TNI mulai tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan sampai dengan tahap pengakhiran dilakukan oleh PangKotama Ops TNI.
Pengendalian oleh PangKotama Ops TNI guna memastikan bahwa proses penyusunan
sesuai dengan instruksi atau petunjuknya serta tidak keluar dari tata aturan yang telah
ditetapkan. Pengendalian dapat didelegasikan secara berjenjang sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.

21 Pengujian Lampiran Rentinkon Kotama Ops TNI. Rentinkon Kotama Ops


TNI yang telah disusun dan RO harus dapat dioperasionalkan oleh Kotama Ops TNI dan
komando dibawahnya. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa lampiran Rentinkon
Kotama Ops TNI yang terdiri dari beberapa RO dapat dimengerti dan dipahami oleh
pelaku (siapa, kapan, dimana, berbuat apa dan bagaimana) maka perlu dilakukan
pengujian. Pengujian di tataran Kotama Ops TNI dilakukan oleh PangKotama Ops TNI
melalui Kapokja dan Kasubpokja yang dikoordinir oleh Kas Kotama Ops TNI.
CONTOH 1
KODIKLAT ANGKATAN DARAT
PUSAT KESENJATAAN INFANTERI

KEDUDUKAN RENTINKON DALAM SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN TNI


JANGKA PENDEK
KODIKLAT ANGKATAN DARAT CONTOH 2
PUSAT KESENJATAAN INFANTERI

SKEMA MEKANISME PENYUSUNAN S.D. PENGESAHAN DOKUMEN


RENTINKON KOTAMAOPS TNI

TATARAN KOTAMAOPS TNI TATARAN MABES

DIREKTIF PANGLIMA KEP KEGIATAN PAPARAN PENYEMPURNAA


TNI TTG SUN PANG UJI NASKAH PANGLIMA TNI
N NASKAH
RENTINKON KOTAMAOPS RENTINKON
KOTAMAOPS TNI TNI

JUKCAN/PENGARAHAN REVISI
PANGKOTAMAOPS TNI
BALAKPUS
PENGESAHAN
DOKUMEN
ANALISIS KONTINJENSI
& SUN STRATEGI

FEEDBACK UJI LKO


DANKODIKLAT
PENYUSUNAN TNI
RENTINKON &
LAMPIRAN
DOKUMEN WAS & SUPERVISI

• KIR ANCAMAN TNI • PROGBANGKUAT


/ANGKATAN KOTAMAOPS TNI • KOMANDO ATAS (MABES
• KIRINTEL KOTAMAOPS • KIR INTEL TNI DAN MABES ANGKATAN)
TNI KOTAMAOPS TNI • KOMANDO SAMPING
• ANALISA ANCAMAN • KOMANDO BAWAH
(KOTAMAOPS TNI) (MABES TNI)
• KEMAMPUAN & KUAT
NYATA KOTAMAOPS
TNI

Keterangan :
Uji LKO : Latihan Kesiapsiagaan Operasi
KODIKLAT ANGKATAN DARAT CONTOH 4
PUSAT KESENJATAAN INFANTERI

TAHAPAN RENTINKON DALAM SISRENSTRA TNI


(RENGUNKUAT TNI DALAM RANGKA MENGHADAPI KONTINJENSI)

RENKON TNI DIREKTIF


PANG TNI
KIR KADEK
BAIS TNI

KON TERPILIH

KIR ANCAMAN
RENOPS PO
TNI/ANGKATAN/
PROGLAT RENLAT
KOTAMAOPS TNI

RENTINKON
KOTAMAOPS TNI
RENBINTER
KOTAMAOPS
TNI

KONTINJENSI
PROBANGKUAT
KUAT NYATA
KODIKLAT ANGKATAN DARAT CONTOH 5
PUSAT KESENJATAAN INFANTERI

BANGSIT WIL
TANGGUNGJAWAB
KOTAMAOPS TNI

• TUGAS POKOK • KIR ANCAMAN


KOTAMAOPS DLM ANALISIS KOTAMAOPS TNI
OMSP • KIR ANCAMAN
• RENBINTER BAIS TNI
KOTAMAOPS • KIR ANCAMAN
• PROBANGKUAT ANGKATAN
KOTAMAOPS TNI • LAPORAN SITUASI
• KEKUATAN NYATA ANCAMAN SATUAN BAWAH
TERKAIT TUGAS
KOTAMAOPS
DALAM OMSP

• GEOGRAFI ANALISIS
• KONSOS

• POTENSI
KONFLIK
KEPENTINGAN
• NIAT
• KEMAMPUAN
• KESEMPATAN

ANCAMAN

KONTINJENSI
TERKAIT TUGAS
OMSP

//Jawaban Lembar Penugasan...


Jawaban Lembar Penugasan

2. Suatu kontinjensi yang terjadi dapat diprediksi dengan menganalisis kejadian-


kejadian sebelumnya dan perkembangan situasi yang terjadi serta kemungkinan
kontinjensi yang akan dihadapi. Kontinjensi dihadapi dengan OMSP melalui operasi-
operasi yang dilakukan oleh Kotama Ops TNI. Jelaskan macam-macam kontinjensi !

Jawaban :
➢ Macam-macam kontinjensi yaitu :
a. Ancaman Bersenjata.

2) Pelanggaran wilayah perbatasan.


a) Pelanggaran Wilayah Perbatasan Darat Negara. Pelanggaran
wilayah perbatasan darat dapat berupa penggeseran patok batas dan
kegiatan pelanggaran ilegal yang bersifat transnasional yang
dilakukan oleh warga negara asing.
b) Pelanggaran Wilayah Laut. Pelanggaran di wilayah laut dapat
berupa penggunaan wilayah laut Indonesia oleh kapal negara dan
kapal sipil asing yang tidak sesuai dengan ketentuan.
c) Pelanggaran Wilayah Udara. Pelanggaran wilayah udara
dapat berupa pesawat udara negara dan sipil asing melalui
(masuk/melintas) wilayah udara Indonesia yang tidak sesuai dengan
ketentuan
2) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan teroris
internasional atau yang bekerja sama dengan teroris dalam negeri atau
terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
3) Sabotase untuk merusak instalasi penting dan objek vital nasional
yang membahayakan keselamatan bangsa.
4) Gerakan separatisme bersenjata.
5) Pemberontakan bersenjata.
6) Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata
dengan kelompok masyarakat bersenjata lainnya.
7) Keamanan Presiden/Wakil Presiden (Wapres) beserta keluarganya.
8) Keamanan tamu negara setingkat kepala Negara dan perwakilan
pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia.
9) Kontinjensi lain yang ditetapkan oleh Presiden dan dinyatakan
sebagai Kondisi Luar Biasa (KLB).

b. Ancaman Nonmiliter.

1) Ideologi. Ancaman berdimensi ideologi yang bertentangan dengan


Pancasila, seperti liberalisme, komunisme, anarkisme yang dilakukan oleh
kelompok radikal dan tindakan inkonstitusional dengan alasan keagamaan,
golongan fundamental anti kemapanan, kecenderungan menguatnya ego
kedaerahan dan primordialisme sempit (ethno-nationalism).
2) Politik. Ancaman berdimensi politik dapat berasal dari luar dan
dalam negeri. Ancaman dari luar negeri dapat berupa tekanan embargo
militer dan intervensi politik, dengan menggunakan isu global seperti
penegakan HAM, lingkungan hidup, demokratisasi, dan penyelenggaraan
pemerintahan. Pada ancaman dari dalam negeri dapat berupa kurangnya
tingkat kedewasaan berpolitik yang berujung pada mobilisasi massa atau
penggalangan kekuatan politik yang bertujuan melemahkan,
menumbangkan pemerintah yang sah, dan memisahkan diri dari NKRI.
Bentuk dari ancaman tersebut antara lain: pemberontakan tanpa bersenjata
(kudeta) dan gerakan separatis tanpa bersenjata (referendum).
3) Ekonomi. Ancaman berdimensi ekonomi dari dalam dan luar negeri
antara lain berupa embargo atau bentuk-bentuk penghalang non tarif
terhadap produk-produk ekspor maupun impor barang-barang kebutuhan
strategis. Ancaman berdimensi ekonomi dari dalam negeri antara lain inflasi
yang tinggi, pengangguran, kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan
infrastruktur yang buruk.
4) Sosial Budaya. Ancaman berdimensi sosial budaya dapat berupa
masuknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal dan penyimpangan kebijakan
pemerintah tentang TKA, konflik horisontal seperti pertikaian suku, agama,
ras, dan antar golongan serta munculnya perilaku anarkis (hooliganism).
Penggunaan teknologi informasi yang tidak terkontrol/hoax dapat memicu
terjadinya benturan antar peradaban termasuk dampak peredaran dan
penyalahgunaan narkoba yang dapat mengancam generasi muda. Demikian
pula rendahnya kualitas SDM menyebabkan lemahnya daya saing yang
berakibat meningkatnya korupsi dan pengangguran sehingga dapat memicu
terjadinya kerawanan sosial.
5) Bencana. Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan/penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh
faktor tertentu, baik faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia. Hal ini mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan hidup, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Ancaman
bencana dapat berupa bencana alam, bencana nonalam, dan bencana
sosial. Bencana alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Khusus
bencana nonalam berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit; sedangkan bencana sosial meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.
6) Kontinjensi lain yang ditetapkan oleh Presiden dan dinyatakan
sebagai Kondisi Luar Biasa (KLB).

3. Penggunaan kekuatan Kotama Ops TNI bersinergi dengan komando samping


maupun instansi terkait di daerah atau wilayahnya untuk mencapai daya gerak serta
kecepatan tindakan TNI yang tinggi dalam menghadapi kontinjensi. Apakah perbedaan
Rentinkon dan Renkon ?

Jawaban :
Perbedaan Rentinkon dan Renkon yaitu :
a. RENTINKON KOTAMA OPS TNI ( BOTTOM UP ) : Disusun oleh PANGKOTAMA
OPS, Dokumen Renstra Jadek yg dibuat Kotamaops TNI, Dibatasi lingkup tg jawab
an
Rengunkuat Nyata yg ada dibawah Komandonya, Rencana Tindakan Kotamaops TNI dlm

kurun wkt 1 (Satu) Th mendatang.

b. RENKON TNI ( TOP DOWN ) : Dokumen Rencana Strategis Hankamneg yg


dibuat oleh Mabes TNI, Disusun berdasarkan Rencana Kontinjensi Kotamaops TNI dlm
rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi atau ancaman faktual & potensial yg
diperkirakan akan terjadi & cara menanggulanginya berdasarkan kekuatan serta
kemampuan nyata dlm kurun waktu 2 (dua)Th mendatang.

4. Jelaskan tentang ketentuan administrasi penyusunan Rencana Tindakan


Kontijensi !

Jawaban :
Ketentuan administrasi penyusunan Rencana Tindakan Kontijensi yaitu :
a. Orientasi Penyusunan Dokumen. Penyusunan naskah Rentinkon Kotama
Ops TNI berorientasi pada tugas pokok dan fungsi Angkatan untuk menghindari
tumpang tindih pelibatan antar Kotama Ops TNI di lapangan.

b. Ketentuan Penyusunan Rentinkon Kotama Ops TNI.

1) Rentinkon Kotama Ops TNI disusun oleh Panglima Kotama Ops TNI
dan pelaksanaan penyusunan dikoordinasi oleh Kepala Staf Kotama Ops
TNI;
2) Rentinkon Kotama Ops TNI diawali dan berpedoman pada direktif
yang dikeluarkan oleh Panglima TNI serta pokok-pokok arahan atau
petunjuk perencanaan Panglima Kotama Ops TNI. Adapun analisa
kontinjensi bersumber dari Perkiraan Intelijen Strategis Jangka Pendek dari
Bais TNI, Perkiraan Intelijen Kotama Ops TNI serta didukung perkembangan
situasi wilayah terkini di wilayah Kotama Ops TNI;
3) Rentinkon Kotama Ops TNI disahkan oleh Panglima Kotama Ops TNI
yang selanjutnya disebut sebagai dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI; dan
4) Rentinkon Kotama Ops TNI merupakan dokumen pendukung untuk
penyusunan rencana kerja Kotama Ops TNI dan dokumen pendukung
penyusunan rencana kontinjensi TNI dalam rangka OMSP untuk tahun
berikutnya.

c. Revisi Rentinkon Kotama Ops TNI.

1) dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI mempunyai jangka waktu satu


tahun dan dapat direvisi setiap saat, mengikuti perkembangan situasi
wilayah;
2) revisi dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI dapat dilakukan, apabila
terdapat temuan atau hasil evaluasi terhadap RO pada saat Latihan
Kesiapsiagaan Operasi (LKO) atau dari hasil wasrik Inspektorat. Tataran
kewenangan revisi Rentinkon Kotama Ops TNI berada pada PangKotama
Ops TNI;
3) mekanisme pelaksanaan revisi Rentinkon Kotama Ops TNI diatur
oleh masing-masing Kotama Ops TNI; dan
4) hasil revisi Rentinkon Kotama Ops TNI harus segera didistribusikan
ke Komando atas (Mabes TNI dan Mabes Angkatan), komando samping
Kotama Ops TNI lainnya (Kostrad, Kopassus, Kolinlamil) dan komando
bawah satu tingkat dari Kotama Ops TNI pembuat Rentinkon
(Korem/Lantamal/Lanud/Kosekhanudnas) paling lambat satu minggu setelah
revisi ditandatangani.

d. Jangka Waktu Penyusunan. Jangka waktu penyusunan Rentinkon Kotama


Ops TNI selama 4 bulan dimulai setelah menerima direktif dari Panglima TNI pada
Minggu II Januari sampai dengan Minggu IV April Tahun Anggaran Berjalan (TAB).

e. Penerimaan Dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI. Para pejabat Komando


samping dan Komando bawah yang menerima dokumen Rentinkon sesuai daftar
distribusi harus memberikan laporan penerimaan dengan sandi “NYATAKAN
MENGERTI” kepada PangKotama Ops TNI u.p. Asops PangKotama Ops TNI.
Penerimaan dokumen paling lambat tiga puluh hari setelah dokumen diterima di
tahun anggaran berjalan.

f. Klasifikasi Rentinkon Kotama Ops TNI. Perlakuan Rentinkon Kotama Ops


TNI berklasifikasi RAHASIA.

g. Distribusi Rentinkon Kotama Ops TNI. Rentinkon Kotama Ops TNI


berklasifikasi rahasia, maka pendistribusian dokumen tersebut terbatas pada
Komando atas (Mabes TNI dan Mabes Angkatan), komando samping, Kotama Ops
TNI lainnya (Kostrad, Kopassus, Kolinlamil), Kotama Ops TNI terkait yang berada
di wilayah kerja dan komando bawah satu tingkat dari Kotama Ops TNI yaitu
Korem/Lantamal /Lanud/Kosekhanudnas.

h. Penerimaan dokumen. Dokumen Rentinkon Kotama Ops TNI harus


sudah diterima oleh Panglima TNI u.p. Asops Panglima TNI pada Minggu II Mei
tahun anggaran berjalan.

i. Dukungan Anggaran. Dukungan anggaran penyusunan Rentinkon Kotama


Ops TNI, didukung oleh Mabes TNI dhi. Staf Operasi TNI.

Anda mungkin juga menyukai