Anda di halaman 1dari 26

RAHASIA

KODIKLAT ANGKATAN DARAT Lamp III Kep Danpusenif Kodiklatad


PUSATKESENJATAN INFANTERI Nomor Kep/56/XII/ 2018
Tanggal 6 Desember 2018

OPERASI MILITER TNI AD

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Tugas pokok Tentara Nasional Indonesia adalah menegakkan kedaulatan


negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara.

b. TNI AD sebagai bagian dari TNI dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut
menyelenggarakan operasi militer secara profesional, efektif, efisien dan modern
yang disesuaikan dengan kemungkinan ancaman yang timbul, baik ancaman yang
bersifat militer maupun non militer. Pelaksanaan operasi militer TNI AD merupakan
perpaduan antara pengerahan kekuatan, kemampuan dan gelar pasukan
dihadapkan pada bentuk ancaman, dengan didasari oleh legitimasi politik dan
payung hukum melalui Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer
Selain Perang (OMSP).

c. Sebagai calon Perwira TNI AD yang akan menjadi pimpinan di satuan-


satuan jajaran TNI AD maka Perwira siswa perlu dibekali materi pelajaran Operasi
Militer TNI AD (Opsmil TNI AD) yang meliputi OMP dan OMSP sebagai bekal
pengetahuan dalam pelaksanaan tugas di satuan.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah Sekolah ini sebagai pedoman bagi pendidikan Perwira


TNI AD.

b. Tujuan. Agar Pasis pendidikan Perwira TNI AD mengerti tentang Operasi


Militer TNI AD sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas di satuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Pokok Operasi Militer TNI AD.
c. Penggunaan dalam Operasi Militer untuk Perang
d. Penggunaan dalam Operasi Militer Selain Perang.
e. Penutup.

RAHASIA
2

4. Pengertian.

a. Operasi Militer adalah kegiatan terencana yang dilaksanakan oleh satuan


militer dengan sasaran waktu, tempat, dan dukungan logistik yang telah ditetapkan
sebelumnya melalui perencanaan yang terinci.

b. Operasi Militer untuk Perang (OMP) adalah segala bentuk pengerahan


dan penggunaan kekuatan TNI, untuk melawan kekuatan militer negara lain yang
melakukan agresi terhadap Indonesia, dan atau dalam konflik bersenjata dengan
suatu negara lain atau lebih, yang didahului dengan adanya pernyataan perang
dan tunduk pada hukum perang Internasional.

c. Operasi Militer Selain perang (OMSP) adalah operasi militer yang


dilaksanakan bukan dalam rangka perang dengan negara lain, melainkan untuk
tugas-tugas lain, seperti melawan pemberontakan bersenjata gerakan separatis,
tugas mengatasi kejahatan lintas negara, tugas bantuan, tugas kemanusiaan, dan
tugas perdamaian.

d. Ancaman Militer adalah ancaman yang dilakukan oleh militer suatu negara
kepada negara lain.

e. Ancaman Non Militer adalah ancaman yang berbentuk sparatis, teroris,


perompakan dan pembajakan, penyelundupan, imigran gelap, illegal fishing, illegal
logging yang pada hakekatnyamerupakan aksi yang membahayakan kedaulatan,
dan keutuhan wilayah NKRI, serta membahayakankeselamatan segenap bangsa
Indonesia.

BAB II
KETENTUAN POKOK OPERASI MILITER TNI AD

5. Umum. Operasi militer TNI AD (Opsmil TNI AD) merupakan pelaksanaan


tugas TNI AD dalam menghadapi ancaman militer maupun non militer yang datang dari
dalam maupun luar negeri yang diselenggarakan melalui operasi militer untuk perang dan
operasi militer selain perang. Dalam mengoptimalkan penyelenggaraan operasi militer TNI
AD maka perlu dipedomani ketentuan pokok operasi militer TNI AD yang meliputi dasar,
tujuan dan sasaran, penggunaan kekuatan, prinsip penggunaan, macam/jenis operasi,
serta wewenang dan tanggungjawab.

6. Dasar Opsmil TNI AD. Aturan yang mendasari pelaksanaan operasi militer TNI
AD adalah:

a. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/474/VII/2012 tgl 25 Juli 2012


tentang naskah Doktrin TNI (Tridek).
b. Undang-undang Nomor 34 tahun 2004 tanggal 16 Oktober 2004 tentang
Tentara Nasional Indonesia.
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 tanggal 26 April 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
d. Undang-undang RI Nomor 23/Prp/1959 tentang Keadaan Bahaya.
e. Undang-undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
f. Keputusan Kasad Nomor Kep/480/XII/2013 tanggal 4 Desember 2013
tentang Nakas sementara Doktrin TNI AD (KEP).
3

g. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1960 Tentang Bantuan Militer.


h. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/94/XII/2008 tgl 12 Desember 2008 Bujuk
Operasi tentang Operasi Militer TNI AD.

7. Tujuan dan Sasaran Opsmil TNI AD. Tujuan dan sasaran pelaksanaan operasi
militer TNI AD adalah sebagai berikut:

a. Tujuan. Tujuan operasi militer yang menggunakan kekuatan TNI AD


adalah untuk mencegah, menangkal dan menindak setiap bentuk ancaman militer
dan non militer baik dari luar maupun dari dalam negeri di wilayah daratan
terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa serta pemulihan
terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan,
dan membantu terselenggaranya kepentingan nasional.

b. Sasaran. Sasaran operasi militer yang menggunakan kekuatan TNI AD


adalah untuk:

1) Terwujudnya daya tangkal yang optimal di wilayah daratan.

2) Teratasinya setiap bentuk ancaman militer dan non militer baik yang
berasal dari negara lain maupun yang timbul di dalam negeri yang
mengganggu kedaulatan negara di wilayah daratan.

3) Pulihnya kondisi keamanan negara yang terganggu akibat ancaman


militer dan bersenjata yang berasal dari negara lain maupun di dalam negeri.

4) Terbantunya pemerintah dan instansi lain (termasuk Polri) dalam


mengatasi permasalahan yang terjadi di wilayah daratan.

5) Terlaksananya operasi dalam rangka melaksanakan tugas


perdamaian dunia sesuai kebijakan politik negara.

8. Penggunaan Kekuatan Opsmil TNI AD. Operasi militer TNI AD


menggunakan kekuatan TNI AD dan dapat ditambahkan kekuatan lain diluar TNI AD
dalam rangkan pelaksanaan OMP dan OMSP.

a. Penggunaan kekuatan dalam OMP. Penggunaan kekuatan TNI AD


dalam OMP dilaksanakan untuk menghadapi agresi musuh dari luar negeri yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan prinsip penyelenggaraan pertahanan negara
yang bersifat pertahanan defensif aktif.

1) Tindakan pencegahan terhadap timbulnya ancaman dari luar negeri


merupakan tindakan yang diprioritaskan.

2) Apabila ada tindakan permusuhan dari luat negeri, maka penggunaan


kekuatan TNI AD diarahkan untuk melaksanakan tindakan
preventif/Penangkalan.

3) Apabila musuh terus melakukan tindakan permusuhan maka tindakan


yang dilaksanakan adalah tindakan refresif/penindakan.
4

4) Apabila musuh berhasil menguasai sebagian atau seluruh wilayah


daratan nasional, maka dilaksanakan operasi perlawanan wilayah dalam
bentuk perang berlarut yang bersifat perang semesta.

b. Penggunaan kekuatan dalam OMSP. Penggunaan kekuatan TNI AD


dalam OMSP dilaksanakan untuk menghadapi ancaman dan gangguan di dalam
negeri, baik tugas yang bersifat tempur maupun tugas-tugas lain yang bersifat non
tempur dalam rangka kepentingan pertahanan negara dan mendukung
kepentingan nasional.

9. Prinsip Penggunaan Opsmil TNI AD.

a. Perencanaan terpadu. Perencanaan operasi militer TNI AD harus


terpadu dengan perencanaan operasi satuan lainnya, agar operasi dapat berjalan
lancar sesuai rencana.

b. Pelaksanaan dan pengendalian operasi secara mandiri. Pelaksanaan


operasi militer TNI AD pada prinsifnya dilaksanakan secara mandiri tetapi memiliki
hubungan dengan operasi lainnya.

c. Terkoordinasi.Dalam penyelenggaraan operasi militer TNI AD koordinasi


mutlak dilaksanakan sehingga efektivitas dan efisiensi kegiatan dapat diperoleh
untuk menghindari tumpang tindih kegiatan.

d. Kehandalan komunikasi. Komunikasi yang handal sangat diperlukan


dalam penyelenggaraan operasi militer TNI AD, sebab komunikasi diperlukan untuk
menunjang koordinasi dan pengendalian operasi.

e. Keamanan. Selama perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran


pengamanan informasi harus diutamakan karena kebocoran rencana operasi dapat
mempengaruhi keberhasilan operasi serta untuk menghindari korban di pihak
rakyat.

f. Legitimasi.Pengerahan kekuatan dalam operasi militer TNI AD berdasarkan


peraturan perundang-undangan yang berlaku/kebijakan serta keputusan politik
negara.

g. Proporsional.Kekuatan, persenjataan dan peralatan TNI AD yang


digunakan dalam pelaksanaan operasi militer TNI AD dilakukan secara sepadan,
tidak berlebihan, memiliki prosedur standar operasi yang jelas, terhindar dari
tindakan di luar batas kewajaran.

h. Kesatuan komando.Kesatuan komando mutlak diperlukan karena dapat


dijamin adanya kesatuan usaha dan kegiatan yang sangat diperlukan dalam
melaksanakan pertempuran dan dapat dihindari adanya duplikasi usaha yang tidak
perlu.

10. Macam/Jenis Opsmil TNI AD.

a. Macam/jenis pada Operasi Militer untuk Perang (OPM). Macam/jenis


pada OMP yang dapat dilakukan TNI AD meliputi operasi gabungan, operasi matra
darat dan operasi bantuan.
5

1) Operasi Gabungan. Operasi gabungan dapat dilaksanakan oleh TNI


AD bersama komponen utama lainnya (TNI AL, dan TNI AU) dan dapat
melibatkan komponen cadangan serta pendukung dibawah suatu komando
gabungan dengan jenis operasi yang dapat dilaksanakan meliputi:

a) Operasi Lintas Udara.


b) Operasi Pertahanan Udara.
c) Operasi pertahanan Pantai.
d) Operasi Darat Gabungan.
e) Operasi Pendaratan Administrasi.

2) Operasi Matra Darat. Operasi matra darat dapat dilaksanakan oleh


satuan TNI AD dan dapat melibatkan komponen cadangan serta komponen
pendukung dengan jenis operasi yang dapat dilaksanakan meliputi:
a) Operasi Tempur (operasi serangan, operasi pertahanan,
operasi pemindahan kebelakang, operasi pergantian, operasi dalam
kondisi khusus, operasi dengan pengaruh Nubika, operasi Pernika,
operasi Mobud, operasi gerilya, operasi lawan gerilya, dan operasi
khusus).

b) Operasi Intelijen (operasi penyelidikan, operasi pengamanan


dan operasi penggalangan).

c) Operasi Teritorial (pemberdayaan wilayah).

3) Operasi Bantuan.Operasi bantuan dapat dilaksanakan untuk


memberikan bantuan kepada unsur TNI lainnya dan operasi gabungan
maupun operasi matra darat yang dilaksanakan dengan jenis operasi
sebagai berikut:

a) Operasi Bantuan Intelijen.


b) Operasi Bantuan Perlindungan.
c) Operasi Bantuan Raid.
d) Operasi Bantuan Tembakan.
e) Operasi Bantuan SAR Tempur.
f) Operasi Bantuan Teritorial.
g) Operasi Bantuan Pernika.
h) Operasi Bantuan Angkutan.
i) Operasi Bantuan Keamanan.

b. Macam/jenis pada Operasi Militer SelainPerang (OMSP). Macam/jenis


pada OMSP terdiri dari 14 tugas dengan 8 tugas bersifat tempur dan 6 tugas
bersifat non tempur.
6

1) OMSP yang bersifat tempur. Operasi dilaksanakan baik secara


mandiri maupun bersama-sama instansi/lembaga non TNI yang dapat
dilaksanakan dengan:

a) Operasi militer dalam rangka mengatasi gerakan sparatis


bersenjata.

b) Operasi militer dalam rangka mengatasi pemberontakan


bersenjata.

c) Operasi militer dalam rangka mengatasi aksi terorisme.

d) Operasi militer dalam rangka mengamankan wilayah


perbatasan.

e) Operasi militer dalam rangkamengamankan obyek vital


nasional yang bersifat strategis.

f) Operasi militer dalam rangka melaksanakan tugas perdamaian


dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri.

g) Operasi militer dalam rangka mengamankan Presiden dan


Wakil Presiden beserta keluarganya.

h) Operasi militer dalam rangka mengamankan tamu negara


setingkat kepala negara dan perwakilan asing yang sedang berada di
Indonesia.

2) OMSP yang bersifat non tempur. Operasi dilaksanakan baik secara


mandiri maupun bersaama-sama instansi/lembaga non TNI yang dapat
dilaksanakan dengan:

a) Operasi pemberdayaan wilayah pertahanan dan kekuatan


pendukung.

b) Operasi membantu pemerintah di daerah.

c) Operasi membantu Kepolisian Negara RI dalam rangka tugas


keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam Undang-
undang.

d) Operasi membantu menanggulangi akibat bencana alam,


pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.

e) Operasi membantu pencarian dan pertolongan dalam


kecelakaan (SAR).

f) Operasi membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran


dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan
penyelundupan.
7

11. Wewenang dan Tanggung Jawab.

a. Wewenang dan Tanggung jawab Tingkat Pusat.

1) Wewenang dan tanggung jawab penggunaan kekuatan TNI AD baik


pada OMP maupun OMSP di tingkat pusat berada pada Panglima TNI dan
bertanggung jawab kepada Presiden RI.

2) Panglima TNI berwenang mengendalikan dan membuat kebijakan


yang berkaitan dengan penggunaan kekuatan TNI AD.

b. Wewenang dan Tanggung jawab Tingkat Kotama.

1) OMP. Wewenang dan tanggung jawab penggunaan kekuatan TNI AD


pada OMP di tingkat Kotama berada di tangan Panglima TNI, sedangkan
untuk Komando dan pengendalian penyelenggaraan operasi berada di
tangan Pangkotama selaku Panglima Komando Operasi memiliki wewenang
dan tanggung jawab sebagai berikut:

a) Merumuskan dan menjabarkan kebijakan Panglima TNI yang


berkaitan dengan penggunaan kekuatan terpusat atau kekuatan
kewilayahan selaku Komando Operasi;

b) Mengkoordinasikan dengan Komando Operasi lainnya baik di


lingkungan TNI AD maupun di lingkungan TNI;

c) Wewenang Komando dan pengendalian penyelenggaraan


operasi gabungan dapat didelegasikan oleh Panglima TNI kepada
Pangkoopsgab yang ditunjuk atau Pangkotama yang ditunjuk;

d) Wewenang komando dan pengendalian operasi perlawanan


wilayah dapat didelegasikan kepada Pangdam selaku Panglima
Komando Operasi wilayah pertahanan darat; dan

e) Pelaksanaannya dilaporkan kepada Panglima TNI.

2) OMSP. Wewenang dan tanggung jawab penggunaan kekuatan TNI


AD pada OMSP di tingkat Kotama berada di tangan Panglima TNI,
sedangkan untuk Komando dan pengendalian penyelenggaraan operasi
diatur sebagai berikut:

a) Operasi yang bersifat tempur.

(1) Wewenang Komando dan pengendalian operasi berada


di tangan Pangkoops TNI yang ditunjuk oleh Panglima TNI.

(2) Operasi yang bersifat tempur seperti pengamanan


wilayah perbatasan, pengamanan obvitnas dan pengamanan
Presiden/Wakil Presiden dan tamu Negara setingkat,
wewenang kodal berada di tangan Pangdam selaku
Pangkoops.
8

b) Operasi yang bersifat non tempur. Operasi yang bersifat


membantu seperti operasi membantu Pemerintah Daerah, Polri, SAR,
kemanusiaan, pengungsian dan penanggulangan bencana alam,
wewenang komando dan pengendalian berada di tangan Pangdam
selaku Pangkotamaops.

c. Wewenang dan Tanggung jawab Tingkat Satuan.

1) OMP. Komando dan pengendalian berada di tangan


Komandan satuan TNI AD yang ditunjuk dari Komando Atas.

2) OMSP. Komando dan pengendalian penyelenggaraan operasi


diatur sebagai berikut:

a) Operasi yang bersifat tempur.

(1) Wewenang komando dan pengendalian berada di


tangan Komandan Satuan TNI AD.

(2) Operasi yang bersifat tempur seperti pengamanan


wilayah perbatasan, pengamanan obvitnas dan pengamanan
Presiden/Wakil Presiden dan tamu Negara setingkat, Kodal
berada pada Dansat sesuai lingkup tugas yang diterimanya.

b) Operasi yang bersifat non tempur. Operasi yang bersifat


membantu seperti operasi membantu Pemerintah Daerah, Polri, SAR,
kemanusiaan, pengungsian dan penanggulangan bencana alam,
Kodal berada pada Dansat sesuai lingkup tugas dan tanggung jawab
yang diberikan oleh masing-masing instansi yang meminta bantuan.

BAB III
PENGGUNAAN KEKUATAN TNI AD
DALAM OPERASI MILITER UNTUK PERANG

12. Umum. Penggunaan kekuatan TNI AD dalam OMPdilaksanakan TNI AD


untuk mencegah, menangkal dan mengatasi ancaman dari luar negeri dalam bentuk
agresi langsung maupun tidak langsung dalam rangka menegakkan kedaulatan negara di
darat, menjaga keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia. Penggunaan kekuatan TNI AD dalam OMP dilaksanakan dengan 3
macam/jenis operasi yaitu Operasi Gabungan, Operasi Matra Darat dan Operasi Bantuan.

13. Penggunaan dalam Operasi Gabungan.

a. Operasi Lintas Udara. Operasi lintas udara adalah suatu operasi


gabungan yang dilancarkan melalui udara oleh satuan udara dan satuan Linud,
termasuk logistik dan peralatannya, dengan cara diterjunkan atau didaratkan di
daerah sasaran dalam rangka melaksanakantugas taktis atau strategis.

1) Tujuan. Operasi lintas udara bertujuan untuk merebut dan menduduki


sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka membentuk tumpuan
udara (TU), penyusunan kekuatan, melaksanakanserangan pendadakan,
danatau untuk kepentingan operasi selanjutnya.
9

2) Sasaran. Sasaran operasi lintas udara adalah sasaran yang


menentukan yang bersifat taktis dan strategis.

b. Operasi Pertahanan Udara. Adalah suatu operasi gabungan TNI yang


bersifat khusus, yang diselenggarakan oleh Kohanudnas dengan satuan udara
sebagai kekuatan inti dan satuan darat serta satuan lautsebagai perkuatan, dalam
rangka menggagalkan serangan udara musuh dan mewujudkan keunggulan udara
serta pencegahan dan penanggulangan sebagai akibat serangan udara musuh.

1) Tujuan. Untuk mencapai keunggulan udara di wilayah udara nasional,


penegakkan hukum udara terhadap pelanggaran wilayah udara serta
melindungi objek vital terhadap ancaman serangan udara musuh.

2) Sasaran. Sasaran pertahanan udara adalah agar tetap


terpeliharanya kondisi aman di wilayah objek vital nasional dari ancaman
serangan udara.

c. Operasi Pertahanan Pantai. Adalah suatu operasi gabungan yang


diselenggarakan oleh satuan laut, satuan udara dan satuan darat dalam rangka
mempertahankan daerah pantai tertentu dari serangan Amfibi musuh.

1) Tujuan.

a) Menggagalkan usaha musuh dalammembuat tumpuan pantai.

b) Mencegah penggunaan suatu daerah pantai tertentu atau


fasilitas-fasilitas lainnya oleh musuh.

c) Menggagalkan tujuan-tujuan yang lain dari operasi amfibi


musuh.

2) Sasaran.

a) Gagalnya usaha pendaratan musuh.

b) Putusnya bantuan logistik musuh.

c) Hilangnya niat dan keinginan amfibi musuh untuk


menerobosdaratan melalui tepi pantai.

d) Mencegah amfibi musuh untuk menggunakan suatu daerah


pantai tertentu atau fasilitas-fasilitas lainnya.

e) Terhambatnya jalannya operasi amfibi musuh.

f) Menghancurkan amfibi musuh yang berusaha masuk di daerah


pantai yang dipertahankan.

d. Operasi Darat Gabungan.Operasi darat gabungan adalah suatu operasi


gabungan yang dilaksanakan oleh satuan darat, satuan laut dan satuan udara
dalam rangka merebut dan menguasai kembali wilayah yang telah dikuasai musuh
atau mempertahankan suatu wilayah daratan dari serangan musuh.
10

1) Tujuan. Untuk merebutdan menduduki kembali wilayah daratanyang


diduduki musuh atau mempertahankan wilayah daratan tertentu agar tidak
direbut dan diduduki musuh.

2) Sasaran. Sasaran operasi darat gabungan adalah:

a) mempertahankan wilayah daratan;

b) menghentikan gerak maju musuh;

c) menghalau dan menghancurkan musuh; dan

d) menguasai wilayah daratan tertentu dengan titik berat sasaran


darat dengan implikasinya berupa kegiatan operasi di laut dan/atau
diudara.

e. Operasi Pendaratan Administrasi. Suatu operasi gabungan untuk


melaksanakan pemindahan kekuatan satuan darat beserta peralatannya dari
titikembarkasi melalui laut untuk didaratkan melalui tumpuan pantai yang telah
dikuasai.

a) Tujuan. Operasi pendaratan administrasi bertujuan memindahkan


kekuatan unsur Kogasgabrat untuk didaratkan ke pantai yang telah dikuasai
satuan sendiri dengan metode pendaratan administratif, sehingga satuan
yang diangkut tiba di daerah persiapan dalam kondisi siaga operasional. Hal
ini dapat dipertegasbahwa titik berat perhatian adalah bagaimana
memindahkan seluruh kekuatan unsur Subkogasgabrat ke daerah persiapan
dengan aman, sehingga operasi lanjutan di darat dapatsegera dilaksanakan
sesuai dengan rencana.

b) Sasaran. Terlaksananya pemindahan kekuatan unsur Kogasgabrat


kewilayah daratan dalam rangka operasi lanjutan didarat.

14. Penggunaan dalam Operasi Matra Darat. Operasi darat merupakan bagian
dari operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, (dalam
implementasinya operasi tersebut dapat bersifat tempur maupun non tempur) dengan
kekuatan utama dari matra darat dan dapat diperkuat oleh matra lain.

a. Operasi Tempur. Operasi tempur merupakan suatu kegiatan, tindakan,


dan usaha secara berencana dengan menitikberatkan penggunaan sistem senjata
teknologi untuk menghancurkan musuh. Operasi tempur meliputi:

1) Operasi serangan. Merupakan bagian dari bentuk operasi tempur


yang memadukan antara manuver tembakan dalam rangka menyerang
musuh guna memperoleh suatu keputusan. Adapun tujuan, sasaran dan
penyelenggaraan serangan adalah sebagai berikut:

a) Tujuan.

(1) Merebut dan menguasaisuatu daerah atau medan


penting untuk keperluan taktis.

(2) Menghancurkan kekuatan musuh didarat.


11

(3) Merebut sumber kebutuhan dan logistik musuh.

(4) Mengalihkan perhatian musuh dari daerah lain yang


menentukan.

(5) Mengembangkan keadaan sehingga me-nguntungkan


pasukan sendiri.

b) Sasaran.

(1) Terebut dan terkuasainya suatu daerahatau medan


penting untuk keperluan operasi.

(2) Hancurnya kekuatan musuh di darat.

(3) Terebutnya sumber kebutuhan dan logistik musuh.

(4) Teralihnya perhatian musuh dari suatu daerah lain yang


menentukan.

(5) Terwujudnya perkembangan situasi atau keadaan yang


menguntungkan pasukan sendiri.

c) Jenis operasi serangan.

(1) Gerak maju untuk kontak.

(2) Pengintaian paksa.

(3) Serangan yang dikoordinasikan.

(4) Eksploitasi.

(5) Pengejaran.

2) Operasi pertahanan. Operasi pertahanan merupakan bagian dari


bentuk operasi tempur yang memadukan antara medan dan tembakan untuk
menghambat, menahan dan menghancurkan gerakan dan serangan musuh.

a) Tujuan.

(1) Menahan gerak maju musuh untuk mengembangkan


kondisi pasukan sendiri dalam rangka melakukan tindakan
ofensif.

(2) Menghemat tenaga di suatu daerah agar mengerahkan


kekuatan yang menentukan di daerah lain.

(3) Mencegah musuh masuk kedalam suatu daerah.

(4) Menjebak musuh di daerah yang telah ditentukan


untuk dihancurkan.

b) Sasaran.
12

(1) Tertahannya gerak maju musuh untuk


mengembangkan kondisi pasukan sendiri dalam rangka
melakukan tindakan opensif.

(2) Terpeliharanya kekuatan untuk dikerahkan ke daerah


yang menentukan.

(3) Tersalurnya musuh kedalam suatu daerah yang


direncanakan.

(4) Hancurnya kekuatan musuh ditempat yang telah


direncanakan.

3) Operasi pemindahan belakang. Operasi pemindahan ke belakang


merupakan bagian dari bentuk operasi tempur yang memadukan manuver
dan tembakan, dilaksanakan melalui gerakan ke arah belakang, samping
atau menjauhi musuh.

a) Tujuan.

(1) Melepaskan diri dari pertempuran.

(2) Menghindari pertempuran dalam kondisi yang tidak


menguntungkan.

(3) Membawa musuh dalam situasi yang tidak


menguntungkan.

(4) Memperoleh waktu tanpa terlihat dalam pertempuran


menentukan.

(5) Menempatkan pasukan ke dalam suatu kedudukan


yang menguntungkan dalam hubungan dengan pasukan
kawan.

(6) Memungkinkan penggunaan sebagian pasukan di


tempat lain.

b) Sasaran.

(1) Terlepasnya pasukan sendiri dari pertempuran.

(2) Terhindarnya pertempuran dalam kondisi yang tidak


menguntungkan.

(3) Terbawanya musuh dalam situasi yang tidak


menguntungkan.

(4) Diperolehnya waktu tanpa terlibat dalam pertempuran


yang menentukan.

(5) Ditempatkannya pasukan kedalam suatu kedudukan


yang menguntungkan dalam hubungan dengan pasukan
kawan.
(6) Terwujudnya penggunaan sebagian pasukan di tempat
lain.
13

4) Operasi pergantian. Operasi pergantian merupakan bagian dari


bentuk operasi tempur yang dilaksanakan melalui suatu operasi pergantian
tugas dan tanggungjawab suatu pasukan di daerah pertempuran.
a) Tujuan. Untuk memelihara momentum operasi, daya tempur
dan penghematan tenaga.

b) Sasaran.

(1) Terpeliharanya moril pasukan.

(2) Terpeliharanya daya tempur pasukan sendiri.

(3) Tercapainya penghematan tenaga pasukan sendiri.

5) Operasi dalam kondisi khusus. Operasi dalam kondisi khusus


merupakan bagian dari bentuk operasi tempur, dilaksanakan pada kondisi
daerah/medan tertentu yang memerlukan penggunaan satuan dan peralatan
khusus.

a) Tujuan.

(1) Memaksa lawan bertempur pada kondisi tertentu


sehingga daya tempurnya terpecah-pecah.

(2) Memperbesar penerobosandi kedudukan lambung


musuh.

(3) Mengawasi dan menghancurkan garis perhubungan


musuh.

(4) Membatasi daya tembak dan pengintaian musuh.

(5) Mempersiapkan serangan selanjutnya.

b) Sasaran.

(1) Tersalurnya musuh ke daerah tertentu yang disiapkan


sehingga mudah dihancurkan

(2) Tercapainya penerobosan dikedudukan lambungmusuh.

(3) Hancurnya garis perhubungan musuh.

(4) Terhindarnya dari tembakan dan pengintaian musuh.

(5) Tersedianya waktu untuk mempersiapkan rencana


serangan selanjutnya.

6) Operasi dengan pengaruh nubika. Operasi dalam pengaruh nubika


merupakan bagian dari bentuk operasi tempur yang dilaksanakan untuk
menghindari pengaruh akibat ledakan atau penyebaran senjata-senjata
nuklir, biologi dan kimia.
14

a) Tujuan. Melaksanakan operasi dengan cara cepat untuk


menghindari pengaruh akibat ledakan atau penyebaran radiasi akibat
senjata-senjata nuklir, biologi dan kimia.

b) Sasaran.

(1) Terlaksananya operasi secara cepat.

(2) Mengurangi jatuhnya korban akibat dampak nubika.

7) Operasi pernika. Penggunaan kekuatan dan keahlian dengan


pancaran gelombang elektromagnetik oleh pihak-pihak yang bermusuhan
untuk mencapai keunggulan komunikasi dengan cara elektronis dan atau
fisik, secara aktif dan pasif guna mengurangi dan meniadakan efektifitas
serta kekuatan/kemampuan elektronika pihak lain.

a) Tujuan. Agar satuan yang melaksanakan operasi


mampumenyelesaikan tugasnya dengan bantuan kemampuan
pernika dan satuan perhubungan TNI AD.

b) Sasaran.

(1) Memperbesar daya tempur sendiri.

(2) Memperlemah daya tempur lawan.

(3) Memperlancar komunikasi sendiri.

8) Operasi mobud. Operasi mobud merupakan bagian dari bentuk


operasi tempur yang dilaksanakan untukmenghancurkan kekuatan musuh di
darat dengan menggunakan sarana pesawat helikopter.

a) Tujuan. Dilaksanakan untukmemberikan tekanan psikologis


musuh, mengatasi jarak dan rintangan serta mempercepat proses
pelaksanaan operasi.

b) Sasaran.

(1) Tertekannya psikologis musuh.

(2) Teratasinya jarak dan rintangan.

(3) Terwujudnyapercepatan proses pelaksanaan operasi.

9) Operasi gerilya. Operasi gerilya merupakan bagian dari bentuk


operasi tempur yang dilaksanakan oleh satuan-satuan kecil dengan
peralatan yang terbatas dalam rangka operasi perlawanan wilayah untuk
menghadapi kekuatan musuh yang lebih kuat.

a) Tujuan. Untuk merongrong kekuatan musuh yang besar


dan kuat tanpa mengambil resiko kehancuran kekuatan sendiri.
15

b) Sasaran.

(1) Hancurnya kekuatan satuan musuh secara bertahap


terutama satuan musuh yang lemah dan berada di daerah
terpencil.

(2) Hancurnya instalasi logistik, pusat komunikasi dan


posko musuh.

(3) Melemahnya kemauan bertempur pasukan musuh


untuk menghadapi gerilya serta hancurnya semangat tempur
dan moril musuh.

(4) Terputusnya hubungan dansaling bantu diantara


kekuatan musuh dan rakyat yang memihak.

(5) Timbulnya kesulitan musuh dalam


menyusun/mengkonsolidasi kekuatannya.

10) Operasi lawan gerilya. Operasi lawan gerilya adalah salah satu
operasi tempur dari pola operasi militer untuk perang dalam rangka
menghancurkan kekuatan gerilya musuh dan pendukungnya.

a) Tujuan.

(1) Mengisolasi pasukan-pasukan gerilya terhadap


sumbersumber yang memberi kehidupan/kelangsungan
perlawanan.

(2) Memisahkan kekuatan gerilya dengan pasukan gerilya


lainnya dan antara pasukan gerilya dengan rakyat yang
mendukung.

(3) Melumpuhkan kekuatan-kekuatan pasukan gerilya


musuh.

(4) Melemahkan semangat perlawanan melalui kegiatan


propaganda dan kontra propaganda.

b) Sasaran

(1) Terisolasinya sumber-sumber kelangsungan hidup


gerilya.

(2) Terpisahnya kekuatan gerilya dengan gerilya, dan


kekuatan gerilya dengan rakyat yang mendukung.

(3) Lumpuhnya kekuatan gerilya.

(4) Terciptanya perlawanan propaganda dan kontra


propaganda.
16

11) Operasi khusus. Operasi khusus merupakan bagian dari bentuk


operasi tempur yang dilaksanakan oleh pasukan khusus terhadap sasaran
yang bernilai strategis dan terpilih yang dikuasai/dipengaruhi oleh lawan
dalam rangka melaksanakan tugas khusus.

a) Tujuan.

(1) Mengatasi bentuk ancaman yang harus ditanggulangi


dengan kemampuan khusus.

(2) Mempercepat proses penciptaan/pematangan kondisi


yang diinginkan.

(3) Mendapatkan keunggulanruang dan waktu,


mengacaukan, mengalihkan dan menghilangkan
keseimbangan kekuatan musuh untuk menyelesaikan sasaran
yang bersifat khusus.

(4) Menanggulangi aksi teror yang dilaksanakan secara


cepat dan tepat terhadap sasaran strategis terpilih.

b) Sasaran.

(1) Teratasinya bentuk ancaman yang harus diatasi dengan


kemampuan khusus.

(2) Terciptanya kondisi dan opini yang diinginkan.

(3) Terebutnya sasaran yang bersifat khusus.

(4) Terampasnya, hancurnya dokumen, peralatan musuh


serta menyelamatkan personel kawan yang ditawan.

(5) Terbebasnya objek strategis terpilih yang disandera


serta tertangkap dan hancurnya terorisme berskala tinggi.

b. Operasi Intelijen. Merupakan bentuk operasi darat yang dilaksanakan


oleh unsur-unsur intelijen dengan melaksanakan segala usaha, kegiatan dan
tindakan yang terencana dan terarah baik secara terbuka maupun tertutup,
memiliki ruang dan waktu yang ditetapkan atas perintah dari atasan yang
berwenang dengan tujuan untuk mengumpulkan/mendapatkan bahan
keterangan,menciptakan atau mematangkan suatu kondisi yang
dibutuhkan/dikehendaki untuk mencapai sasaran dan melakukan usaha/kegiatan
untukmelawan dan menggagalkan penyelenggaraan operasi intelijen musuh.
Operasi Intelijen meliputi operasi penyelidikan, operasi pengamanan dan operasi
penggalangan.

1) Operasi Intelijen Penyelidikan. Operasi penyelidikan adalah segala


usaha, kegiatan dan tindakan yang terencana dan terarah atas perintah
pejabat yang berwenang dalam ruangdan waktu tertentu untuk
mengumpulkan keterangan dalam rangka menyajikan intelijen.
17

a) Tujuan. Mencari dan mengumpulkan bahan keterangan yang


berkaitan tentang cuaca, medan dan musuh.

b) Sasaran. Diperolehnya keterangan tentang cuaca, medan dan


musuh dalam rangka penyelesaian produk intel yang akan
disampaikan kepada Komando atas yang memberi perintah.

2) Operasi Intelijen pengamanan. Operasi intelijen pengamanan adalah


segala usaha, kegiatan dan tindakan yang terencana dan terarah atas
perintah pejabat yang berwenang dalamruang dan waktu tertentu dalam
rangka pengamanan yang diwujudkan pada kerawanan diri sendiri maupun
terhadap jaring intelijen lawan yang diselenggarakan melalui kontra intelijen.

a) Tujuan.

(1) Mencegah musuh memperoleh keterangan tentang


pasukan sendiri.

(2) Mencegah musuh melakukan sabotase terhadap obyek-


obyek vital nasional.

(3) Mencegah atau melumpuhkan usaha dan kegiatan


penggalangan yang dilakukan oleh musuh terhadap personel
militer maupun rakyat.

(4) Mencegah, melumpuhkan atau menghancur-kan


penyusupan musuh ke dalam daerah atau sistem urat nadi
penyelenggaraan operasi.

b) Sasaran.

(1) Tercegahnya musuh memperoleh keterangan tentang


pasukan sendiri.

(2) Tercegahnya sabotase musuh.

(3) Tercegahnya penggalangan yang dilakukan oleh musuh


terhadap personel militer maupun rakyat.

(4) Tercegahnya penyusupan musuh ke dalam daerah


atausistem urat nadi penyelenggaraan operasi.

3) Operasi Intelijen Penggalangan. Operasi intelijen penggalangan


adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan yang terencana dan terarah
atas perintah pejabat yang berwenang dalam ruang dan waktu tertentu,
dilaksanakan oleh badan pelaksana Intelijen Kotamaops TNI AD dan satuan
sandi yudha secara tertutup dengan tujuan untuk menciptakan atau
mengubah situasi dan kondisi yang dikehendaki.

a) Tujuan.

(1) Menghilangkan pengaruh musuh di daerah operasi


maupun didalam negeri.
18

(2) Melemahkan kekuatan psikis musuh.

(3) Melemahkan semangat perlawanan musuh.

b) Sasaran.

(1) Hilangnya pengaruh musuh di daerah operasi maupun


didalam negeri.

(2) Lemahnya dan terceraiberainya kekuatan psikis musuh.

(3) Lemahnya semangat perlawanan musuh.

c) Operasi Teritorial. Operasi teritorial merupakan bentuk operasi darat yang


dilaksanakan oleh satuan militer yang dibatasi oleh waktu dan tempat dengan
memberdayakan potensi wilayah dalam rangka memperoleh dukungan rakyat guna
menghadapi setiap bentuk ancaman yang mengganggu kedaulatan negara.

1) Tujuan. Membangkitkan semangat perlawanan rakyat untuk


mencegah, menggagalkan, dan menghancurkan musuh yang melakukan
invasi ke wilayah NKRI serta merehabilitasi daerah operasi yang rusak dan
mengendalikan pengungsi akibatoperasi militer.

2) Sasaran.

a) Terwujudnya jiwa perlawanan rakyat untuk menentang dan


menghancurkan musuh.

b) Terbentuknya kekuatan nyata komponen perlawanan rakyat


untuk membantu TNI dalam menghadapi musuh.

c) Terjaminnya rasa aman para pengungsi di daerah


penampungan.
d) Terlaksananya rehabilitasi daerah-daerah yang rusak akibat
perang.

15. Penggunaan dalam Operasi Bantuan. Operasi bantuan merupakan operasi yang
dilakukan oleh satuan TNI AD untuk mendukung dan atau membantu operasi yang
dilakukan oleh satuan TNI AD dan atau unsur TNI lainnya, guna meningkatkan
kemampuan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh satuan yang dibantu.

a. Operasi Bantuan Intelijen.Adalah operasi yang dilaksanakan oleh satuan


intelijen TNI AD dalam bentuk penyelidikan, pengamanan dan penggalangan
dengan menyajikan intelijen taktis yang meliputi Cumemukarla, maupun strategis
yang meliputi sembilan komponen strategis kepada satuan lainnya yang
memerlukan.

1) Tujuan. Menyajikan intelijen baik taktis maupun strategis bagi satuan


yang sedang melaksanakan operasi militer perang.

2) Sasaran.

a) Terbongkarnya jaringan intelijen lawan.


19

b) Terungkapnya setiap rencana tindakan lawan.

c) Gagalnya setiap tindakan lawan.

d) Melemahnya motivasi tempur lawan.

e) Terpecah belahnya kekuatan lawan.

b. Operasi Bantuan Perlindungan. Merupakan operasi yang dilaksanakan


oleh satuan TNI AD dalam rangka mengamankan tujuan dan sasaran operasi dan
atau meningkatkan keberhasilan tugas pokok.

1) Tujuan. Melindungi keamanan wilayah darat agar Komando tugas


operasi yang dibantu tidak mendapat serangan lawan dari darat.

2) Sasaran. Teratasinya serangan darat lawan/musuh di daerah operasi


Komando tugas operasi yang dibantu (misalnya lapangan udara dan
obyek/instalasi vital militer/TNI lainnya).

c. Operasi Bantuan Raid. Merupakan operasi yang dilakukan satuan TNI


AD untuk melaksanakan penyergapan terhadap sasaran tertentu di luar
kemampuan satuan yang dibantu sesuai permintaan dari satuan yang
melaksanakan operasi.

1) Tujuan.

a) Mendapatkan keunggulan ruang dan waktu, mengacaukan,


mengalihkandan menghilangkan ke-seimbangan kekuatan musuh
untuk menyelesaikan sasaran yang bersifat strategis.

b) Merampas peralatan strategis dan mendapatkan informasi/


dokumen tentang musuh serta mengevakuasitawanan/personel
kawan.

2) Sasaran. Sasaran operasi bantuan raid adalah sasaran strategis,


meliputi:
a) instalasi/obyek vital;

b) personel; dan

c) materiil.

d. Operasi Bantuan Tembakan.Merupakan operasi yang dilakukan oleh


satuan TNI AD berupa tembakan kepada satuan lain yang melaksanakan operasi
sesuai permintaan.

1) Tujuan. Menghancurkan kekuatan lawan sebelum dan selama


operasi berlangsung yang dilaksanakan oleh Komando tugas operasi
dibantu.

2) Sasaran.

a) Lemahnya Alutsista lawan.


20

b) Hancurnya perkuatan medan lawan.

c) Lemahnya kemauan bertempur lawan.

e. Operasi Bantuan SAR Tempur. Merupakan operasi bantuan yang


dilakukan oleh satuan TNI AD dalam rangka penyelamatan dan evakuasi kepada
satuan yang melaksanakan operasi sesuai permintaan.

1) Tujuan. Melaksanakan pencarian, penyelamatan korban,


mengevakuasi korban yang selamat dan yang meninggal serta pengamanan
dokumen dan materiil militer.

2) Sasaran.

a) Personel.

b) Materiil.

c) Dokumen militer.

f. Operasi Bantuan Teritorial.Merupakan operasi bantuan yang dilakukan


oleh satuan Komando kewilayahan untuk memberi bantuan teritorial dalam
pelaksanaan operasi diwilayahnya.

1) Tujuan.

a) Membangun jiwa dan rasa kebangsaan rakyat Indonesia untuk


menentang militer asing menduduki dan menguasai wilayah
Indonesia.

b) Mengkoordinasikan para relawan dalam menentang


keberadaan militer asing menduduki dan menguasai wilayah
Indonesia.

c) Mengkoordinasikan operasi perlawanan wilayah.

d) Merehabilitasi daerah pemukiman dan perkotaan yang rusak


akibat perang.

2) Sasaran.

a) Terebutnya hati dan pikiran masyarakat untuk melakukan


perlawanan terhadap keberadaan militer asing di Indonesia.

b) Terbentuknya suatu koordinasi perlawanan masyarakat untuk


menentang keberadaan militer asing di Indonesia.

c) Terkendalinya pelaksanaan rehabilitasi kerusakan daerah.

d) Terbentuknya rehabilitasi daerah pemukiman dan perkotaan


yang rusak akibat perang.
21

g. Operasi BantuanPernika. Merupakan operasi bantuan yang dilakukan


oleh satuan TNI AD dalam rangka melumpuhkan daya tempur musuh dan
memperbesar daya tempur sendiri di bidang komunikasi elektronika.

1) Tujuan.Agar satuan yang melaksanakan operasi mampu


menyelesaikan tugasnya dengan bantuan pernika dari satuan TNI AD.

2) Sasaran.

a) Memperbesar daya tempur sendiri.

b) Memperlemah daya tempur lawan.

c) Memperlancar komunikasi sendiri.

h. Operasi Bantuan Angkutan. Operasi bantuan yang dilaksanakan oleh


satuan TNI AD dalam rangka memberikan bantuan angkutan kepada satuan yang
melakukan operasi untuk melaksanakan gerakan pemindahan
personel,materiil/alat peralatan dan perbekalan militer.

1) Tujuan. Membantu memindahkan/mengangkut personel,materiil,


logistik dan Alutsista untuk mendukung operasi Komando tugas yang
dibantu.

2) Sasaran. Terlaksananya pergeseran personel, materiil, logistik


dan Alutsista Komando tugas operasi yang dibantu.

i. Operasi Bantuan Keamanan. Operasi bantuan yang dilaksanakan


satuan TNI AD guna memberikan bantuan keamanan kepada satuan yang
melaksanakan operasi pada pola OMP.

1) Tujuan. Agar satuan yang melaksanakan operasi dapat


melaksanakan pengamanan di wilayahnya lebih maksimal dengan adanya
bantuan keamanan dari satuan TNI AD.

2) Sasaran. Satuan operasi yang dibantu agar dapat dicapai hasil


yang maksimal.

BAB IV
PENGGUNAAN KEKUATAN TNI AD
DALAM OPERASI MILITER SELAIN PERANG

16. Umum. Penggunaan kekuatan TNI AD dalam OMSP dilaksanakan dalam


rangka menyikapi perkembangan lingkungan strategis dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Penggunaan kekuatan TNI AD dalam OMSPmerupakan pelibatan TNI AD
dalam operasi yang bersifat tempur maupun non tempur.

17. Penggunaan dalam Operasi yang bersifat Tempur. OMSP bersifat tempur
dilaksanakan bersama-sama instansi/lembaga non TNI, dapat dilaksanakan, melalui:

a. Operasi militer dalam rangka mengatasi gerakan separatis bersenjata.


22

1) Tujuan.

a) Melumpuhkan gerakan separatis bersenjata.

b) Membongkar jaringan gerakan separatis bersenjata.

c) Merebut dan memenangkan hati dan pikiran rakyat.

d) Meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat yang telah


dipengaruhi oleh kekuatan saparatis bersenjata.

2) Sasaran.

a) Lumpuhnya kekuatan sparatis bersenjata.

b) Terbongkarnya jaringan sparatis bersenjata.

c) Terebut dan dimenangkannya hati dan pikiran rakyat.

d) Menanamkan rasa nasionalisme masyarakat di daerah


kelabu.

b. Operasi militer dalam rangka mengatasi pemberontakan bersenjata.

1) Tujuan.

a) Melumpuhkan pemberontakan bersenjata.

b) Membongkar jaringan pemberontakan bersenjata.

c) Merebut dan memenangkan hati dan pikiran rakyat.

2) Sasaran.

a) Lumpuhnya kekuatan pemberontak bersenjata.

b) Terbongkarnya jaringan pemberontakan bersenjata.

c) Hilangnya keinginan pemberontak untuk menggulingkan


pemerintah yang sah.

d) Terebut dan dimenangkannya hati dan pikiran rakyat.

c. Operasi militer dalam rangka mengatasi aksi terorisme.

1) Tujuan.

a) Melumpuhkan aksi terorisme.

b) Membongkar jaringan terorisme.

2) Sasaran.

a) Lumpuhnya aksi terorisme.

b) Terbongkarnya jaringan terorisme.


23

d. Operasi militer dalam rangka mengamankan wilayah perbatasan.

1) Tujuan.

a) Mencegah semua kegiatan ilegal, baik yang akan masuk


maupun keluar wilayah RI, yang melalui perbatasan.

b) Mencegah tindakan negara lain yang berbatasan langsung


dengan wilayah RI untuk melakukan perluasan wilayah di perbatasan.

c) Mencegah kegiatan infiltrasi dari negara lain yang akan


melewati wilayah perbatasan.

2) Sasaran.

a) Tercegahnya semua kegiatan ilegal baik yang akan masuk


keluar wilayah RI yang melalui perbatasan.

b) Tercegahnya tindakan negara lain yang berbatasan langsung


dengan wilayah RI untuk melakukan perluasan wilayah di perbatasan.

c) Tercegahnya kegiatan infiltrasi dari negara lain yang akan


melewati perbatasan.

e. Operasi militer dalam rangka mengamankan objek vital nasional yang


bersifat strategis.

1) Tujuan. Membantu mengamankan dan mempertahankan objek


vital nasional yang bersifat strategis dari ancaman serangan maupun
sabotase musuh.

2) Sasaran.

a) Terwujudnya keamanan di wilayah obyek vital nasional yang


bersifat strategis.

b) Teratasinya setiap ancaman dan gangguan yang timbul


diwilayah obyek vital nasional yang bersifat strategis.

f. Operasi militer dalam rangka melaksanakan tugas perdamaian dunia


sesuai dengan kebijakan politik luar negeri.

1) Tujuan.

a) Membantu PBB dalam mewujudkan perdamaian di negara


yang sedang konflik.

b) Memberikan pengalaman kepada prajurit dan satuan TNI


untuk melaksanakan penugasan operasi perdamaian dunia di negara
yang sedang konflik.

2) Sasaran.
24

a) Terbantunya PBB dalam mewujudkan perdamaian di negara


yang sedang konflik.

b) Diperolehnya pengalaman kepada prajurit dan satuan TNI


untuk melaksanakan penugasan operasi perdamaian dunia di negara
yang sedang konflik dalam rangka meningkatkan kepercayaan.

c) Meningkatnya citra Indonesia di forum Internasional.

g. Operasi militer dalam rangka mengamankan Presiden dan Wakil


Presiden RI beserta keluarganya.

1) Tujuan.

a) Untuk menjamin keselamatan, keamanan dan kelancaran


kegiatan Presiden dan Wakil Presiden RI beserta keluarganya.

b) Untuk menjamin keamanan wilayah selama kegiatan Presiden


dan Wakil Presiden RI beserta keluarganya.

2) Sasaran.

a) Terjaminnya keselamatan dan keamanan pribadi serta


kegiatan Presiden dan Wakil Presiden RI beserta keluarganya.

b) Terjaminnya keamanan wilayah selama kegiatan Presiden dan


Wakil Presiden RI beserta keluarganya.

h. Operasi militer dalam rangka mengamankan tamu negara setingkat


kepala negara dan perwakilan asing yang sedang berada di Indonesia.

1) Tujuan.

a) Untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kelancaran


kegiatan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan asing
yang sedang berada di Indonesia.

b) Untuk menjamin keamanan wilayah selama kegiatan Presiden,


Wakil tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan asing yang
sedang berada di Indonesia.

2) Sasaran.

a) Terjaminnya keselamatan dan keamanan pribadi serta


kegiatan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan asing
yang sedang berada di Indonesia.

b) Terjaminnya keamanan wilayah selama kegiatan Presiden,


Wakil tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan asing yang
sedang berada di Indonesia.
25

18. Penggunaan dalam operasi yang bersifat non tempur. OMSP bersifat non
tempur dilaksanakan baik secara mandiri maupun bersama-sama instansi/lembaga non
TNI, dapat dilaksanakan, melalui:

a. Operasi dalam rangka memberdayakan wilayah pertahanan di darat.

1) Tujuan. Memberdayakan potensi pertahanan nasional di darat


menjadi kekuatan bertahan dalam rangka mewujudkan pertahanan semesta.

2) Sasaran. Dapat digunakannya kekuatan pertahanan di darat dalam


rangka mewujudkan pertahanan semesta.

b. Operasi dalam rangka membantu tugas pemerintahan di daerah.

1) Tujuan. Membantu pemerintah daerah dalam rangka memperlancar


tugas-tugas pemerintah daerah.

2) Sasaran.Terbantunya kelancaran tugas-tugas pemerintah daerah.

c. Operasi membantu Kepolisian Negara RI dalam rangka tugas


keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang.
1) Tujuan. Membantu Kepolisian Negara RI dalam rangka mewujudkan
keamanan dan ketertiban masyarakat.

2) Sasaran.

a) Terbantunya Kepolisian Negara RI dalam mewujudkan


keamanan dan ketertiban masyarakat.

b) Terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat yang


kondusif.

d. Operasi membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian


dan pemberian bantuan kemanusiaan.

1) Tujuan. Membantu mengatasi dan mengkoordinasikan seluruh


penyelesaian penanggulangan bencana alam dengan komponen bangsa
lain baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri

2) Sasaran. Terciptanya situasi keamanan yang kondusif di daerah


bencana dan terwujudnya pertolongan darurat terhadap korban bencana
alam serta terwujudnya rehabilitasi daerah dan situasi kehidupan
masyarakat yang normal kembali.

3) Macam Operasi.

a) Operasi bantuan penanggulangan bencana alam.

b) Operasi pengungsian.

c) Operasi bantuan kemanusiaan.


RAHASIA
26
26
e. Operasi membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan
(SAR).

1) Tujuan. Mencari, menyelamatkan dan mengamankan korban jiwa/


harta benda akibat kecelakaan atau bencana alam.

2) Sasaran.Ditemukan, terselamatkan dan keamanan korban jiwa/harta


benda akibat kecelakaan atau bencana alam.

f. Operasi membantu pemerintah dalam rangka pengamanan pelayaran


dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

1) Tujuan. Membantu pemerintah dalam mengamankan pelayaran dan


penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

2) Sasaran.

a) Terbantunya pemerintah dalam mengamankan pelayaran,


penerbangan, pembajakan, perompakan dan penyelundupan.

b) Tertangkapnya para pembajak, perompak dan penyelundup


pada saat berada didaratan.

BAB V
PENUTUP

19. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagitenaga pendidik dan Pasis dalam proses belajar mengajar materi pelajaran
Operasi Militer TNI AD pada pendidikan Perwira TNI AD.

Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri,

Tri Soewandono
Mayor Jenderal TNI

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai