Anda di halaman 1dari 38

RAHASIA

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran II Keputusan Direktur Peralatan


DIREKTORAT PERALATAN Nomor Kep / / / 2019
Tanggal 2019

ADMINISTRASI MATERIIL PERALATAN DI SATMINKAL


BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Peralatan Angkatan Darat selaku pembina materiil Peralatan TNI AD mempunyai


kewenangan tehnis dalam pengurusan materiil Peralatan di Satminkal. Dalam
penyelenggaraannya perlu diatur ketentuan administrasi yang dilaksanakan secara
tertib melalui siklus materiil yang berawal dari penerimaan, pencatatan, permintaan,
penyerahan, pertanggungjawaban dan diakhiri dengan pengembalian materiil.

b. Pelaksanaan kegiatan Administrasi Materiil Peralatan di Satminkal berpedoman


pada ketentuan umum yang berlaku dan diselenggarakan sesuai tugas dan tanggung
jawab dalam organisasi sehingga pelaksanaannya saling terkait baik antara
Kotama/Kodam, Pembina Materiil dan Satminkal dengan pentahapan kegiatan mulai
dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai dengan pengakhiran sehingga
dapat berjalan dengan tertib, teratur, lancar dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Administrasi Materii Peralatan di Satminkal penting diberikan kepada Siswa


sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan yang menunjang dalam pelaksanaan
tugas di satuan Peralatan.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah Sekolah ini disusun sebagai pegangan/pedoman Gadik/


instruktur dan siswa dalam proses belajar mengajar.

b. Tujuan. Agar Siswa memahami tentang Administrasi Materiil Peralatan di


Satminkal, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

RAHASIA
2

3. Ruang Lingkup.
a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum dan Pelaksanaan.
c. Organisasi Penyelenggara.
d. Pelaksana Kegiatan.
e. Wasdal
f. Penutup.

4. Pengertian. (Sublampiran A).

BAB II
KETENTUAN UMUM DAN PELAKSANAAN

5. Umum. Dalam penyelenggaraan Administrasi Materiil Peralatan di Satminkal perlu


dibuat ketentuan umum mengenai sasaran, prinsip-prinsip dan azas-azas serta ketentuan
pelaksanaan mengenai pengurusan administrasi dan bentuk-bentuk administrasi yang
digunakan untuk dipedomani.

6. Ketentuan Umum. Secara umum ketentuan dalam penyelenggaraan Administrasi


Materiil Peralatan di Satminkal meliputi sasaran, prinsip-prinsip dan azas-azas
penyelenggaraan yang harus dipedomani.
a. Sasaran. Terwujudnya keseragaman pemahaman, kesamaan pelaksanaan
secara tertib dan lancar, dalam kegiatan administrasi penerimaan, pencatatan,
permintaan, penyerahan, pertanggungjawaban dan pengembalian materiil Peralatan di
Satminkal.
b. Prinsip-prinsip penyelenggaraan Administrasi Materiil Peralatan.
1) Ketelitian. Teliti dalam bentuk, susunan, jumlah, kondisi materiil, serta
hasil pengetikan bentuk-bentuk laporan administrasi materiil yang berhubungan
antara kondisi nyata dengan data Administrasi yang telah ada.
3

2) Jelas. Seluruh kegiatan pengurusan administrasi materiil Peralatan


yang dimulai dari penomoran surat, pengetikan isi laporan sampai dengan
penandatanganan, harus jelas terbaca dan dapat dimengerti oleh penerima
laporan materiil.
3) Efektif. Penyusunan laporan administrasi materiil Peralatan harus tepat
sesuai jenis, jumlah dan kondisi materiil yang diterima atau dikeluarkan.
4) Singkat dan Padat. Dalam penyusunan laporan, Berita Acara dan
penulisan kartu-kartu pada administrasi materiil Peralatan dirumuskan secara
singkat, padat dengan menggunakan kalimat-kalimat yang efektif tanpa
mengubah arti. Hal-hal yang tidak perlu dan singkatan-singkatan yang tidak
dimengerti agar dihilangkan.

c. Azas-azas penyelenggaraan Administrasi Materiil Peralatan.


1) Azas Tanggung Jawab. Satminkal dan Satwahnya bertanggung
jawab terhadap penyeleggaraan kegiatan administrasi materiil Peralatan di
Satuan masing-masing.
2) Azas Keamanan. Semua laporan dan penyelenggaraan Administrasi
Materiil Peralatan memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan pengamanannya
harus selalu dijaga.
3) Azas Saluran Administrasi. Penyelenggaraan administrasi materiil
Peralatan hendaknya mengikuti seluran administrasi yang telah ditentukan,
sehingga seluruh proses dapat diselesaikan dengan cepat dengan
memperhatikan pengawasan serta pengendalian dan dapat dipertanggung
jawabkan.
4) Azas Kesinambungan. Dalam penyelelenggaraan administrasi
materiil Peralatan pada dasarnya merupakan suatu proses yang
berkesinambungan sehinga penyelengaraannya harus tertib dan aktual agar
memudahkan dalam pengambilan keputusan.
5) Azas kecepatan. Penyelenggaraan administrasi materiil Peralatan
harus dapat diselesaikan tepat pada waktunya, guna mendukung kelancaran
pengelolaan alat dan peralatan satuan.
4

7. Ketentuan Pelaksanaan Administrasi. Ketentuan pelaksanaan Administrasi


meliputi penggolongan Materiil Peralatan, Pengurusan Administrasi Materiil Peralatan dan
bentuk-bentuk Administrasi Materiil Peralatan di Satminkal, sebagai berikut :

a. Penggolongan Materiil Peralatan.

1) Kendaraan Bermotor (Ranmor).


a) Kendaraan Umum (Ranum).
(1) Kendaraan Administrasi (Ranmin).
(2) Kendaraan Taktis (Rantis).
(3) Kendaraan Khusus (Ransus).
b) Kendaraan Tempur (Ranpur).
(1) Panser.
(2) Tank.

2) Senjata/Optik.
a) Senjata Ringan.
(1) Senjata genggam.
(2) Senjata pinggang.
(3) Senjata Pundak.
(a) Senapan serbu.
(b) Senapan penembak runduk.
(4) Senjata Kelompok.
(a) Senapan mesin ringan.
(b) Senapan mesin sedang.
(c) Senapan pelontar granat.
(d) Senjata lawan tank.
(e) Senjata bantuan.
b) Senjata Berat.
(1) Meriam Artileri Pertahanan Udara.
(2) Meriam Artileri Medan.
(3) Kanon Kavaleri.
c) Aloptik.
(1) Kompas.
(2) Teropong.
(3) Alat bidik.
5

3) Munisi dan Bahan Peledak.


a) Munisi Kaliber Kecil (MKK) adalah munisi yang digunakan untuk
senjata kaliber .22 (5,56 mm) sampai dengan kaliber .50 (12,7 mm).
b) Munisi Kaliber Besar (MKB) adalah munisi yang digunakan untuk
senjata lintas datar atau lintas lengkung diatas kaliber .50 (12,7 mm).
c) Munisi Khusus adalah munisi yang diperlakukan secara khusus,
contoh detonator, sumbu ledak, sumbu api dll.

4) Tehnologi Mekanik
a) Mesin-mesin bengkel.
b) Alat perkakas tangan.
c) Alat perkakas mesin.
d) Alat pendukung bengkel.
e) Alat ukur.
f) Bahan tehnik.
g) Alat pengaman instalasi pembekalan/pemeliharaan.
h) Alkas/Alkab gudang.

b. Pengurusan Administrasi Materiil Peralatan.

1) Semua materiil yang dikeluarkan oleh Badan Pembina Materiil yang


diserahkan kepada Satminkal, berlaku peraturan-peraturan tentang
pertanggungjawaban administrasi materiil milik negara.
2) Dan/Ka Satminkal yang menerima materiil Peralatan, bertanggung jawab
melaksanakan pengurusan administrasi materiil Peralatan yang ada di
kesatuannya, dan berkewajiban membuat pertanggungjawaban terhadap semua
perubahan yang terjadi.
3) Dan/Ka Satwah yang menerima materiil Peralatan dari Satminkalnya,
bertanggung jawab melaksanakan pengurusan administrasi materiil Peralatan
yang ada di kesatuannya.
4) Pengurusan administrasi semua materiil Peralatan baik yang
dipergunakan untuk operasional satuan, yang disimpan di gudang Satminkal
maupun yang berada di kesatuan bawah diserahkan kepada pejabat logistik
Satminkal.
6

5) Bila pada Satminkal terdapat materiil persediaan atau cadangan


penyimpanannya harus terpusat di gudang Satminkal dan menurut kebutuhan
dapat dikeluarkan kepada Satwah, namun bila letak dan keadaan Satwah
memungkinkan untuk menyimpan maka materiil persediaan atau cadangan
tersebut dapat diberikan dan disimpan di satwah, atas persetujuan Dan/Ka
Satminkal.

6) Jumlah materiil di kesatuan telah ditentukan berdasarkan Tabel


Organisasi dan Perlengkapan (TOP) dan Daftar Susunan Personel dan
Perlengkapan (DSPP), sedangkan untuk munisi sesuai Tabel Bekal Pokok (BP)
Munisi.

c. Bentuk-bentuk Administrasi Materiil Peralatan di Satminkal.

1) Bentuk-1 : Kartu persediaan dan pertanggung jawaban materiil di


Satminkal.
2) Bentuk-1A : Kartu persediaan dan pertanggung jawaban Materiil di
Satwah.
3) Bentuk-1B : Kartu persediaan dan pertanggung jawaban Materiil
Kendaraan bermotor di Satminkal.
4) Bentuk-1C : Kartu persediaan dan pertanggung jawaban Materiil di
Satminkal yang tidak mempunyai Satwah.
5) Bentuk-2 : Daftar Nomor Berurut
6) Bentuk-3 : Permintaan materiil perlengkapan pertama.
7) Bentuk-3A : Permintaan materiil diawasi/tidak diawasi untuk menambah
perlengkapan pertama.
8) Bentuk-4 : Permintaan materiil untuk penggantian.
9) Bentuk-5 : Permintaan materiil pemeliharaan dan materiil dipakai habis.
10) Bentuk-6 : Tanda Penyerahan.
11) Bentuk-6A : Tanda Penyerahan materiil antar Satminkal.
12) Bentuk-7 : Tanda peminjaman perorangan.
13) Bentuk-7A : Tanda peminjaman kelompok.
14) Bentuk-7B : Tanda peminjaman antar Satminkal.
7

15) Bentuk-8 : Permintaan materiil oleh Satwah.

16) Bentuk-9 : Pengembalian Materiil dari Satwah.

17) Bentuk-10 : Tanda Pengembalian materiil dari Satminkal.

18) Bentuk-16 : Laporan pertanggung jawaban Materiil.

19) Bentuk-17 : Berita acara tentang serah terima materiil dari pertanggung
jawaban di Satminkal.

20) Bentuk-18 : Berita Acara tentang kelebihan/kekurangan pada saat serah


terima.

21) Bentuk-19 : Daftar materiil yang disimpan sebagai titipan.

22) Bentuk-20 : Laporan penggantian kerugian.

23) Bentuk-21 : Berita acara tentang materiil yang hilang.

24) Bentuk-22 : Tanda Pembukuan pemasukan materiil yang diketemukan.

25) Bentuk-22A : Tanda Pembukuan pemasukan sementara materiil


rampasan/pungutan/hibah.

26) Bentuk-24 : Berita acara tentang pemeriksaan materiil yang diterima


oleh Satminkal.

27) Bentuk-25 : Laporan pemakaian munisi dan bahan peledak dari Satwah
kepada Satminkal.

28) Bentuk-26 : Laporan penggunaan munisi dan bahan peledak.

29) Bentuk-27 : Permintaan munisi/bahan peledak untuk latihan.

30) Bentuk-28 : Laporan tentang munisi dan bahan peledak yang telah
digunakan untuk latihan.

31) Bentuk-29 : Daftar rekapitulasi dari munisi dan bahan peledak yang telah
digunakan untuk latihan.
8

BAB III
ORGANISASI PENYELENGGARA

8. Umum. Penyelenggaraan Administrasi Materiil Peralatan di Satminkal tidak


memiliki bentuk organisasi secara khusus, namun tersusun atas tugas dan tanggung jawab
sesuai jabatan di dalam organisasi baik pada Kotama, Pembina Materiil maupun Satminkal.
Khusus di Satminkal pengurusan administrasi materiil peralatan dilaksanakan oleh pejabat
bidang logistik yang berada di satuan atas/utama/markas dan di satuan bawah.

9. Organisasi Penyelenggara.
a. Tingakt Kotama dilaksanakan oleh Panglima Kodam.
b. Tingkat Pembina Materiil Daerah, dilaksanakan oleh Kapaldam
c. Tingkat Satminkal dilaksanakan oleh Dan/Ka Satminkal.

10. Tugas dan Tanggungjawab.


a. Panglima Kodam.
1) Mengeluarkan petunjuk dan pelaksanaan program kerja bidang
pengadaan pemeliharaan materiil Peralatan Angkatan Darat diwilayahnya secara
terbatas.
2) Mengeluarkan perintah administrasi pendistribusian dan pengeluaran
materiil Peralatan baik senjata, kendaraan, munisi dan bahan peledak serta alat
Tekmek sesuai dengan pengajuan permintaan dari Satminkal diwilayahnya.
3) Mengeluarkan perintah tentang kegiatan penyerahan materiil baik
penyerahan antar Satminkal maupun materiil yang akan dipinjamkan kepada
Satminkal lain, baik diwilayahnya maupun pada Kotama lainnya sesuai kebijakan
Kasad.
4) Mengeluarkan perintah tentang pemeriksaan komisi pada saat Serah
Terima Jabatan, pembubaran Satminkal serta penggantian Satminkal didaerah
operasi.
5) Mengajukan usul penghapusan materiil Peralatan AD kepada Kasad.
6) Bertanggungjawab terhadap kebenaran dan kelengkapan materiil
Peralatan Satminkal yang terdapat diwilayahnya.
7) Mendelegasikan tugas pengawasan dan pengendalian pengurusan
administrasi materiil Peralatran kepada staf dan unsur Pimpinan Bawahan
didaerahnya masing-masing sesuai mekanisme hierarkhi Organisasi (Dan/Ka
Atasan Satminkal).
9

b. Kapaldam.
1) Merencanakan kebutuhan materiil Peralatan AD diwilayahnya dan
mengajukan kepada Pangdam dan Kasad Up. Dirpalad.
2) Menerima materiil Peralatan hasil pengadaan dan mendata sesuai sistem
pertanggungjawaban materiil Peralatan Angkatan Darat.
3) Mendistribusikan mateiil Peralatan hasil pengadaan kepada Satminkal
sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, dan menyerahkan materiil
Peralatan sesuai pengajuan dari Satminkal berdasarkan perintah administrasi
dari Pangdam.
4) Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan materiil Peralatan Angkatan
Darat diwilayah area service.
5) Menginventarisir dan melaksanakan penghapusan materiil Peralatan yang
telah ditetapkan oleh Pangdam sesuai Keputusan Kasad.
6) Melaksanakan pemeriksaan administrasi pertanggungjawaban materiil
Peralatan yang dibuat Satminkal di wilayahnya.
7) Dalam pelaksanaan pembinaan materiil Peralatan, secara operasional
Kapaldam bertanggungjawab kepada Pangdam dan secara tehnik pembinaan
bertanggungjawab kepada Dirpalad.

c. Dan/Ka Satminkal.
1) Mengajukan permintaan kebutuhan materiil Peralatan dan melaksanakan
penerimaan, pencatatan, pengajuan permintaan, penyerahan, pertanggung
jawaban, dan pengembalian materiil Peralatan yang dipertanggungjawabkan
Satminkal.
2) Menerbitkan surat kuasa dan surat perintah komisi penerimaan dan
pertanggungjawaban materiil Peralatan di Satminkal.
3) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan penerimaan,
pencatatan, permintaan, penyerahan, pertanggungjawaban serta pengembalian
materiil serta segala proses administrasi yang diakibatkan dari adanya
kehilangan dan kerusakan materiil Peralatan baik yang diterima dari Gudang
Peralatan/Munisi Daerah maupun dari Satminkal lain.
4) Mengeluarkan perintah peminjaman materiil Peralatan (Senjata,
Kendaraan) kepada perseorangan, kelompok dan Satminkal lainnya sesuai
petunjuk dari Komando Atas.
10

5) Melaksanakan pertanggungjawaban materiil Peralatan yang akan diserah


terimakan kepada pejabat pengganti meliputi jumlah, jenis dan kondisi serta
kelengkapannya.
6) Mendistribusikan materiil Peralatan yang dibutuhkan oleh Satwah
dilingkungan Satminkalnya.

11. Pejabat Penyelenggara dan Pengurus Administrasi Materiil Peralatan di


Satminkal.

a. Untuk melaksanakan tugas mengenai perawatan dan pengurusan Administrasi


Materiil Peralatan pada setiap Satminkal dilaksanakan oleh :
1) Kepala Bagian Logistik (Kabag Log).
2) Kepala Seksi Logistik (Kasi og).
3) Kepala Urusan Logistik (Kaur Log).
4) Perwira Seksi Logistik (Pasi Log).
5) Bintara Materiil (Ba Mat).
6) Bintara Angkutan (Ba Ang).
7) Bintara Furir (Ba Furir).
b. Para pejabat tersebut diatas langsung berada dibawah perintah Dan/Ka
Satminkal dan bertanggung jawab terhadap semua Materiil dan pengurusan
administrasinya.
c. Bila salah satu dari pejabat tersebut tidak ada (berhalangan) maka Dan/Ka
Satminkal menunjuk anggotanya untuk mewakili jabatan-jabatan tersebut.
d. Pada Kesatuan Bawahan, pejabat yang ditugaskan untuk mengerjakan urusan
Administrasi Materiil Peralatan dan perawatan semua Materiil adalah Furir.
e. Furir berada langsung dibawah perintah Dan/Ka Satuan Bawahan dan
bertanggung jawab penuh atas semua Materiil dan pengurusan administrasinya.

12. Tugas dan tanggung jawab. Tugas dan tanggung jawab masing-masing pejabat diatur
sebagai berikut :
a. Perwira Logistik.
1) Perwira pejabat logistik seperti Kabag log, Kasi Log, Kaur Log dan Pasi
Log untuk selanjutnya disebut sebagai Perwira Logistik ditunjuk oleh Dan/Ka
Satminkal. Surat perintah penunjukan sebagai Perwira Logistik diberikan
tembusannya kepada Paldam, Denpal, Kagudmurah dan Kagudpalrah setempat.
11

2) Perwira Logistik bertugas :


a) Memelihara data logistik, khususnya materiil peralatan satminkal.
b) Menyelenggarakan administrasi bidang logistik yang meliputi
materiil dan sarana prasarana satuan sesuai denagn ketentuan yang
berlaku.
c) Mengurus semua pemeliharaan materiil peralatan satminkal.
d) Melayani semua perlengkapan satminkal termasuk kesatuan
bawahannya dan bertanggung jawab atas semua materiil peralatan
(senjata dan optik, munisi, bahan peledak, kendaraan beserta alat
perlengkapan dan alat pemeliharaannya) agar selalu dalam keadaan
lengkap dan siap pakai.
e) Mengawasi dan memeriksa segala materiil peralatan yang ada
pada satminkal, serta pengurusan pertanggungjawaban administrasinya.
f) Mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh pejabat logistik di
bawahnya termasuk pejabat logistik yang di bawahnya termasuk pejabat
logistik satuan bawah (satwah) agar dijalankan dengan baik dan secara
teratur memeriksa pengurusan administrasi di satwah.
3) Dalam pengurusan materiil peralatan dan administrasinya di satminkal
dan di satwah bertanggung jawab kepada Dansatminkal.

b. Bintara Materiil.
1) Bintara yang membantu Perwira Logistik dalam pengurusan Materiil
Peralatan untuk selanjutnya disebut sebagai Bintara Materiil.
2) Bintara Materiil bertugas :
a) Membantu Perwira Logistik dalam memelihara Materiil yang berada
di Satminkal serta melaksanakan pengurusan administrasinya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b) Materiil Peralatan yang menjadi tanggung jawab pengurusan
Bintara Materiil adalah : Senjata dan Optik, Munisi dan bahan peledak
serta Alat dan bahan tehnik.
c) Dalam melaksanakan tugasnya Bintara Materiil diawasi oleh
Perwira Logistik dan bertanggung jawab kepada Perwira Logistik dan
Komandan Satminkal.
12

d) Bintara Materiil berupaya agar semua Materiil yang diperlukan oleh


Satminkal sesuai dengan TOP/DSPP dan Tabel Bekal Pokok Munisi,
serta Materiil lain yang dibutuhkan untuk pemeliharannya agar diminta
tepat waktu.
3) Dalam pengurusan materiil peralatan dan administrasinya di satminkal
bertanggung jawab kepada Perwira Logistik.

c. Bintara Angkutan.
1) Bintara Angkutan membantu Perwira Logistik didalam pengurusan
Materiil Kendaraan.
2) Bintara Angkutan bertugas :
a) Memelihara langsung semua Kendaraan bermotor yang berada
pada Satminkal termasuk Satuan Bawahan, serta menyelenggarakan
pengurusan administrasi Materiil tersebut.
b) Bintara Angkutan melakukan tugasnya dibawah pengawasan dan
pemeriksaan Perwira Logistik dan bertanggung jawab kepada Perwira
Logistik dan kepada Dan/Ka Satminkal.
c) Bertugas agar kendaraan bermotor yang dibutuhkan menurut
TOP/DSPP serta Materiil yang dibutuhkan untuk pemeliharannya
dimintakan pada waktu dan jumlah yang tepat.
d) Mengembalikan kendaraan bermotor yang tidak dibutuhkan lagi
atau tidak dapat digunakan lagi ke Gudpalrah atau Gudpallap Denpal.
e) Bintara Angkutan bertanggung jawab atas penyimpanan dan
pemeliharaan kendaraan bermotor yang hilang tidak dipakai.
3) Dalam pengurusan materiil peralatan dan administrasinya di satminkal
bertanggung jawab kepada Perwira Logistik.

d. Bintara Furir.
1) Bintara Furir membantu Dan Satwah didalam pengurusan Administrasi
Materiil Peralatan (Senjata & Optik, Kendaraan, Munisi dan Bahan peledak,
Tekmek) di Satuan Bawahan.
2) Bintara Furir bertugas :
a) Melaksanakan pemeliharaan Materiil yang dibutuhkan oleh Satwah
agar selalu siap pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat.
13

b) Mengembalikan Materiil yang tidak dibutuhkan lagi/rusak dan


Materiil yang harus diperbaiki di Instalasi pemeliharaan kepada Bintara
Materiil.
c) Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pemeliharaan Materiil
yang ada di gudang Satwah.
d) Dalam melakukan tugasnya dibawah pengawasan Bintara Materiil
dan Perwira Logistik serta bertanggung jawab kepada Perwira Logistik
dan Dan Satwah.
3) Dalam pengurusan materiil peralatan dan administrasinya di Satwah
bertanggung jawab kepada Perwira Logistik.

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

13. Umum. Kegiatan Administrasi Materiil Peralatan di Satminkal pada dasarnya


dilaksanakan oleh Satminkal, Pembina Materiil dan Kotama/Kodam dalam suatu rangkaian
kegiatan yang saling berhubungan sesuai siklus materiil yang dimulai dari kegiatan
penerimaan materiil, pencatatan, permintaan, penyerahan, pertanggungjawaban sampai
dengan pengembaliannya ke gudang Pembina Materiil.

14. Kegiatan Administrasi Penerimaan Materiil.


a. Kegiatan Administrasi Penerimaan Materiil Peralatan.
1) Kegiatan penerimaan materiil Peralatan yang berlangsung disuatu
Satminkal dilaksanakan berupa kegiatan antara lain :
a) Penerimaan materiil dari Gudang Peralatan/Munisi Daerah.
b) Penerimaan materiil dari Satminkal lain.
2) Apabila Satminkal akan menerima materiil dari Gudang Peralatan Daerah,
maka terlebih dahulu akan menerima pemberitahuan dari Gudang yang akan
mengeluarkan materiil kepada Satminkal tersebut dengan Tanda Pengeluaran
Materiil (TPM). Dalam Tanda Pengeluaran Materiil dicantumkan macam,
jenis dan jumlah materiil yang akan diterima, disamping itu dinyatakan pula
apakah materiil harus diambil sendiri (tanda huruf A) atau materiil tersebut dikirim
(tanda K).
14

3) Pada saat pengambilan materiil Peralatan dari Gudang Peralatan / Munisi


Daerah dilengkapi dengan surat kuasa dari Dan/Ka Satminkal, serta dalam
menerima materiil Peralatan dibentuk tim komisi penerimaan yang bertugas
memeriksa jenis, jumlah dan kondisi materiil serta membuat Berita Acara
pemeriksaan materiil yang diterima oleh Satminkal (Bentuk-24).

b. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Penerimaan Materiil Peralatan.

1) Perencanaan.
a) Satminkal merencanakan penerimaan materiil, yaitu :
(1) Personel yang akan melaksanakan penerimaan materiil
(2) Transportasi/angkutan.
(3) Tempat/gudang.
(4) Tim Komisi penerimaan materiil.
b) Pembina Materiil merencanakan pelaksanaan dan kelengkapan
administrasi distribusi materiil baik diambil maupun dikirim sesuai rencana
yang telah ditetapkan oleh satuan atas.
c) Kodam merencanakan pendistribusian materiil dan koordinasi
dengan Paldam tentang persediaan materiil.

2) Persiapan.
a) Satminkal.
(1) Mempersiapkan hal-hal yang telah direncanakan.
(2) Mempersiapkan surat perintah pengambilan materiil.
(3) Mempersiapkan surat kuasa penerimaan materiil.
b) Pembina Materiil.
(1) Mempersiapkan materiil yang akan didistribusikan (jenis,
jumlah dan kondisi)
(2) Mempersiapkan Tim Komisi pengeluaran materiil peralatan.
c) Kotama/Kodam.
(1) Mempersiapkan perintah administrasi tentang
pendistribusian materiil peralatan kepada Kapaldam.
(2) Mempersiapkan perintah dukungan layanan angkutan
kepada Kabekangdam.
15

3) Pelaksanaan.
a) Satminkal.
(1) Membuat surat kuasa untuk pengambilan materiil Peralatan
serta membentuk Tim Komisi Satuan untuk menerima materiil.
(2) Bintara Materiil mengambil materiil dan memeriksa jenis,
jumlah dan kondisi materiil yang diberikan dengan menyerahkan
surat kuasa.
(3) Tim Komisi bertugas memeriksa jenis, jumlah dan kondisi
materiil yang diterima.
(4) Apabila tidak ditemukan perbedaan jenis, jumlah dan
kondisi maka Tim Komisi membuat Berita Acara (BA) penerimaan
materiil (Bentuk-24). Bila ada perbedaan, Berita Acara (Bentuk–24)
diberikan keterangan serta alasan tentang keadaan materiil.

b) Pembina Materiil.
(1) Menerbitkan Perintah Pengeluaran Materiil (PPM) kepada
Kepala Gudang daerah untuk mendistribusikan materiil, dengan
ketentuan :
(a) Untuk materiil yang diawasi, sesuai perintah
administrasi dari Pangdam.
(b) Untuk materiil yang tidak diawasi, sesuai permintaan
dari Satminkal, dengan memperhitungkan stock gudang
persediaan.
(2) Selanjutnya Kepala Gudang melaksanakan :
(a) Membuat Tanda Pengeluaran Materiil (TPM) tentang
jenis, jumlah dan kondisi materiil.
(b) Membubuhkan keterangan (dikirim atau diambil).
(c) Mengirimkan TPM kepada Satminkal.
(d) Melaksanakan pengeluaran materiil dari gudang
sesuai prosedur, aturan dan ketentuan administrasi
pergudangan.
(3) Tim Komisi pengeluaran materiil memeriksa jenis, jumlah
dan kondisi materiil yang akan dibekalkan ke Satminkal.
16

c) Kotama/Kodam.
(1) Menerbitkan perintah administrasi pendistribusian materiil
peralatan kepada Kapaldam.
(2) Mengeluarkan perintah dukungan sarana angkutan kepada
Kabekangdam.

4) Pengakhiran.
a) Satminkal.
(1) Menandatangani Berita Acara komisi penerimaan sebagai
pengesahan.
(2) Materiil diterima dan dilaksanakan pencatatan.
(3) Mengevaluasi kegiatan penerimaan materiil.
b) Pembina Materiil.
(1) Melaporkan pelaksanaan pendistribusian materiil, baik
kepada Pangdam maupun Dirpalad.
(2) Mengevaluasi kegiatan pengeluaran materiil.
(3) Menindak lanjuti sesuai Berita Acara penerimaan materiil
yang dibuat Satminkal (Bentuk - 24) bila dalam penerimaan materiil
terjadi perubahan jenis, jumlah dan kondisi.
c) Kotama/Kodam mengadakan evaluasi dan membuat laporan
pelaksanaan pendistribusian materiil peralatan kepada Kasad.

15. Kegiatan Administrasi Pencatatan Materiil. Kegiatan ini hanya dilakukan oleh
Satminkal, dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Administrasi Pencatatan Materiil .


1) Setiap penerimaan, pengeluaran dan pengembalian materiil Peralatan
harus dibukukan dengan tanda bukti yang sah.
2) Materiil Peralatan yang telah diterima oleh Satminkal, dilaksanakan
pencatatan terhadap semua jenis , jumlah serta bukti-bukti yang menguatkannya
seperti Tanda Pengeluaran Materiil (TPM) dan surat perintah komisi.
3) Bentuk-bentuk yang digunakan dalam pencatatan materiil Peralatan
menggunakan :
17

a) Kartu persediaan dan pertanggung jawaban materiil di Satminkal


(Bentuk-1), yang berfungsi mencatat semua materiil yang terdapat di
Satminkal dan Satwah, kecuali materiil kendaraan bermotor dan materiil
yang dipakai habis dicatat dalam bentuk lain (Bentuk–1B).
b) Kartu persediaan dan pertanggung jawaban materiil di Satwah
(Bentuk-1A), berfungsi mencatat semua materiil yang terdapat di Satwah,
kecuali materiil kendaraan bermotor dan materiil yang dipakai habis.
c) Kartu persediaan dan pertanggung jawaban kendararn bermotor di
Satminkal (Bentuk 1-B), berfungsi mencatat smua kendaraan bermotor
yang terdapat di Satminkal dan Satwah.
d) Kartu persediaan dan pertanggung jawaban materiil di Satminkal
yang tidak mempunyai Satwah (Bentuk-1C), berfungsi mencatat smua
materiil di Satminkal yang tidak mempunyai Satwah, kecuali materiil
kendaraan bermotor dan materiil yang dipakai habis, dicatat dengan
menggunakan Bentuk-1B.
e) Daftar nomor berurut (Bentuk-2), yang berfungsi mencatat semua
bukti-bukti dalam penerimaan, pengeluaran, pengembalian dan
sebagainya yang dapat merubah jumlah materiil persediaan yang
dipertanggung jawabkan pada Satminkal dan Satwah, dan dibukukan
dengan semua tanda bukti penerimaan, pengeluaran dan pengembalian
materiil.

b. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Pencatatan Materiil Peralatan.


1) Perencanaan.
a) Merencanakan pencatatan sesuai bentuk dan kartu pertanggung
jawaban yang terdapat di Satminkal.
b) Meneliti data materiil yang dipertanggungjawabkan di Satminkal.
2) Persiapan.
a) Mempersiapkan bentuk dan kartu pencatatan materiil Peralatan di
Satminkal.
18

b) Meneliti ulang data materiil yang dipertanggung jawabkan di


Satminkal, baik penerimaan yang terjadi maupun pengeluaran materiil
yang telah dilaksanakan.

3) Pelaksanaan.
a) Bintara Materiil mendata semua materiil yang terdapat di Satminkal
dan menggolongkannya berdasarkan materiil yang diawasi, tidak diawasi,
diatur dan dipakai habis.
b) Untuk materiil diawasi kecuali kendaraan bermotor yang terdapat di
Satminkal, Bintara Materiil mencatat pada kartu Bentuk-1.
c) Untuk materiil diawasi yang terdapat di Satwah, Bintara Furrir
mencatat pada kartu Bentuk-1A.
d) Untuk materiil kendaraan bermotor yang terdapat di Satwah dan
Satminkal Bintara Materiil mencatat pada kartu Bentuk-1B.
e) Untuk materiil yang terdapat di Satminkal yang tidak mempunyai
Satwah Bintara Materiil mencatat pada kartu Bentuk-1C.
f) Untuk materiil yang tidak dapat digunakan lagi (rusak berat),
Bintara Materiil mencatat dalam kartu-kartu tersebut tepatnya di belakang
nama materiil tanda rusak berat “RB”.
g) Perwira logistik, Bintara Materiil, Bintara Angkutan dan Furir
menutup kartu pada :
(1) Tanggal 31 Desember tiap tahun
(2) Serah terima Dan/Ka Satminkal.
(3) Pemeriksaan Tim Komisi/Stock opname.
(4) Pembubaran Satminkal.
h) Pada pembubaran Satminkal Perwira Logistik maupun saat serah
terima Dan/Ka Satminkal, jika ternyata ada perbedaaan maka dibuatkan
berita acara Bentuk-18 dan dilampirkan, sebagai bukti pembukuan
terakhir.
i) Seluruh penerimaan dan pengeluaran materiil Peralatan yang
terdapat di Satminkal, dicatat oleh Bintara Materiil menurut waktu
penerimaan dan pengeluaran dengan menggunakan Bentuk-2.
4) Pengakhiran.
19

a) Seluruh kartu dan bentuk administrasi pencatatan materiil


Peralatan diarsipkan dan disimpan di lemari yang tertutup dan aman.
b) Mengevaluasi hasil pendataan dan pencatatan pertanggung
jawaban materiil yang terdapat di Satminkal.

16. Kegiatan Administrasi Permintaan Materiil.

a. Kegiatan Administrasi Permintaan Materiil .


1) Kegiatan permintaan materiil yang dilaksanakan Satminkal adalah :
a) Permintaan materiil untuk perlengkapan pertama.
b) Permintaan penambahan kekurangan materiil perlengkapan
pertama.
c) Permintaan materiil penggantian.
d) Permintaan materiil pemeliharaan.
2) Apabila Satminkal akan mengajukan permintaan materiil maka :
a) Untuk barang yang diawasi seperti kendaraan, Senjata/optik,
munisi dan bahan peledak, surat pengajuan dialamatkan kepada
Pangdam dengan tembusan Kapaldam.
b) Untuk barang yang diatur dan barang yang tidak diawasi seperti
Alkap (tali sandang, minyak senjata dan lain-lain) dialamatkan kepada
Kapaldam tembusan Pangdam.
3) Bentuk-bentuk administrasi yang digunakan didalam mengajukan
permintaan materiil Peralatan menggunakan :
a) Permintaan materiil perlengkapan pertama (Bentuk-3). Satminkal
mengajukan permintaan perlengkapan pertama sesuai dengan
TOP/DSPP Satminkal menggunakan Bentuk-3.
b) Permintaan penambahan kekurangan materiil perlengkapan
pertama (Bentuk-3A). Bila Satminkal menerima sebagian dari materiil
sesuai TOP/DSPP, maka pengajuan permintaan penambahan materiil
menggunakan Bentuk-3A.
c) Permintaan penggantian materiil (Bentuk-4). Bila terdapat materiil
yang rusak dan hilang, maka Satminkal mengajukan permintaan
penggantiannya dengan menggunakan permintaan penggantian materiil
(Bentuk-4).
20

d) Permintaan materiil penambahan dan materiil dipakai habis


(Bentuk-5). Dalam waktu-waktu tertentu, Satminkal mengajukan
permintaan pemeliharaan dan materiil dipakai habis dengan
menggunakan permintaan materiil pemeliharaan dan materiil dipakai habis
(Bentuk-5).
e) Permintaan materiil oleh Satuan Bawahan (Bentuk-8).
Apabila Satwah membutuhkan materiil Peralatan, dan materiil tersebut
tersedia di Satminkal, maka diajukan dengan menggunakan permintaan
materiil oleh Kesatuan Bawahan (Bentuk-8 )
f) Permintaan munisi latihan (Bentuk-27). Untuk mendukung Mu/
handak latihan, Satminkal meminta Muhandak latihan dengan
menggunakan Permintaan munisi latihan (Bentuk-27).

b. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Administrasi Permintaan Materiil


Peralatan.

1) Perencanaan.
a) Satminkal menyusun dan meneliti rencana kebutuhan materiil
Peralatan untuk :
(1) Perlengkapan pertama.
(2) Penambahan kekurangan perlengkapan pertama.
(3) Penggantian.
(4) Pemeliharaan dan materiil yang dipakai habis.
b) Pembina Materiil dan Kotama/Kodam menyusun rencana dan
meneliti secara administrasi maupun kondisi nyata kebutuhan materiil
Peralatan baik yang diawasi, tidak diawasi dan yang diatur.

2) Persiapan.
a) Satminkal melaksanakan koordinasi dengan satuan Paldam/
Denpal dan mempersiapkan bentuk-bentuk administrasi yang akan
digunakan dalam mengajukan permintaan materiil Peralatan.
b) Pembina Materiil melaksanakan koordinasi dengan Staf Logistik
Kotama/Kodam tentang pengajuan dari Satminkal, baik jenis, jumlah dan
kondisi yang tersedia di gudang daerah dan mempersiapkan bentuk-
bentuk administrasi.
21

c) Kotama/Kodam melaksanakan koordinasi dengan Satuan


Angkutan tentang sarana angkutan apabila penerimaan materiil dengan
cara dikirim.

3) Pelaksanaan.
a) Satminkal.
(1) Mengajukan Permintaan Materiil Perlengkapan Pertama
(Bentuk-3) sesuai TOP/DSPP dan tabel bekal pokok munisi
kepada Pangkotama/Pangdam dengan tembusan Kapaldam.
(2) Mengajukan Permintaan penambahan kekurangan materiil
perlengkapan pertama (Bentuk-3A), apabila materiil perlengkapan
pertama tidak lengkap atau berubah jumlah dan jenis sesuai TOP /
DSPP kepada Pangkotama/Pangdam tembusan Kapaldam.
(3) Mengajukan Permintaan Penggantian Materiil (Bentuk-4),
dengan ketentuan :
(a) Apabila materiil yang ada dalam kondisi rusak berat,
hilang serta muhandak bekal pokok yang telah digunakan.
(b) Bintara Materiil menggolongkan pengajuan terhadap :
Barang yang diawasi (dikirim ke Pangkotama/Pangdam
tembusan Kapaldam). Barang yang tidak diawasi (dikirim ke
Kapaldam tembusan Pangkotama/Pangdam). Barang yang
diatur.
(c) Penggantian tidak berlaku bagi materiil yang dipakai
habis.
(d) Untuk materiil yang hilang, pengajuan penggantian
disertai berita acara kehilangan materiil.
(e) Untuk penggantian muhandak Bekal Pokok
dilampirkan laporan penggunaan munisi dan bahan peledak
(Bentuk-26) disertai penyerahan “ sisa-sisa yang terpakai”
(Peluru kets, kelongsong, kotak pengepak).
(4) Permintaan materiil pemeliharaan dan materiil dipakai habis
(Bentuk-5) kepada Paldam/Denpal, apabila masih terdapat materiil
pemeliharaan yang belum terpakai agar dilaporkan.
22

(5) Permintaan munisi latihan (Bentuk–27), dengan ketentuan


sebagai berikut :
(a) Dibuat setelah menerima tembusan PPM Kapaldam.
(b) Jumlah dan jenis sesuai indeks latihan berdasarkan
Direktif latihan dari Pangkotama/Pangdam.

(c) Diajukan ke Pangkotama/Pangdam up. Asops


Kasdam tembusan Aslog Kasdam dan Kapaldam.
(d) Bintara Materiil mengambil dengan membawa surat
kuasa dari Dan/Ka Satminkal selanjutnya menandatangani
TPM gudang.
(e) Munisi latihan tidak dibukukan dalam kartu Bentuk –
1/1A/1C tetapi tercatat pada Bentuk–2.
(6) Menerima permintaan materiil dari Kesatuan Bawahan,
diajukan oleh Bintara Furir Satwah dengan menggunakan Bentuk–
8. Khusus untuk munisi Bekal Pokok, dilampirkan laporan
penggunaan munisi dan bahan peledak (Bentuk–25).

b) Pembina Materiil.

a) Untuk barang yang diawasi, Kapaldam mengeluarkan PPM kepada


Kepala Gudang Daerah berdasarkan perintah administrasi dari
Pangkotama/Pangdam. Sedangkan untuk barang yang tidak diawasi dan
diatur cukup berdasarkan pengajuan dari Satminkal dengan
memperhitungkan stock persediaan gudang.
b) Khusus untuk permintaan penggantian muhandak Bekal Pokok,
Kapaldam harus menerima laporan Bentuk–26 disertai laporan
penyerahan Bentuk–10 untuk “sisa yang terpakai” (peluru kets,
kelongsong dan kotak pengepak).
c) Selanjutnya Kepala Gudang melaksanakan :
(1) Membuat Tanda Pengeluaran Materiil (TPM) tentang jenis,
jumlah dan kondisi materiil.
(2) Membubuhkan keterangan (dikirim atau diambil).
(3) Mengirimkan TPM kepada Satminkal.
23

(4) Melaksanakan pengeluaran materiil dari gudang sesuai


prosedur, aturan dan ketentuan administrasi pergudangan.
3) Kotama/Kodam menerbitkan perintah administrasi pengeluaran dengan
memperhatikan persediaan yang harus ada di gudang Paldam.

d. Pengakhiran.
1) Satminkal.
a) Seluruh bentuk-bentuk permintaan materiil diarsipkan sesuai waktu
pelaksanaannya dan tercatat dalam tata kearsipan logistik Satminkal.
b) Mengevaluasi seluruh permintaan materil dan melaporkan
penerimaan dukungan materiil Peralatan yang diawasi kepada
Pangkotama.
2) Pembina Materiil mengevaluasi dan melaporkan tentang dukungan yang
telah diberikan terhadap permintaan yang diajukan oleh Satminkal kepada
Pangkotama.
3) Kotama/Kodam mengevaluasi dan menyampaikan koreksi/temuan
tentang dukungan, pendistribusian dan penerimaan materiil terhadap permintaan
yang diajukan.

17. Kegiatan Administrasi Penyerahan Materiil.

a. Kegiatan Administrasi Penyerahan Materiil .

1) Kegiatan penyerahan materiil Peralatan yang berlangsung disuatu


Satminkal dilaksanakan berupa kegiatan antara lain :
a) Penyerahan materiil kepada Satuan Bawah.
b) Penyerahan materiil antar Satminkal.
c) Penyerahan materiil yang dipinjamkan kepada perorangan
d) Penyerahan materiil yang dipinjamkan secara kelompok
e) Penyerahan materiil yang dipinjamkan antar Satminkal

2) Bentuk-bentuk administrasi yang digunakan didalam kegiatan penyerahan


materiil Peralatan menggunakan :
24

a) Penyerahan Materiil kepada Satuan Bawah (Bentuk-6).


Satminkal menyerahkan materiil kepada Satwah dengan menggunakan
tanda penyerahan Materiil (Bentuk-6).
b) Penyerahan Materiil antar Satminkal (Bentuk-6A). Penyerahan
materiil antar Satminkal hanya dilakukan atas perintah Pangkotama, dan
administrasi pertanggung jawaban berpindah ke Satminkal yang dituju,
dengan menggunakan tanda penyerahan Materiil antar Satminkal
(Bentuk-6A).
c) Materiil yang dipinjam untuk perorangan (Bentuk-7). Untuk
mendukung pelaksanaan tugas, Satminkal dapat meminjamkan materiil
pertanggungjawabannya kepada perorangan organik Satminkal dengan
menggunakan administrasi tanda peminjaman perorangan (Bentuk-7).
d) Materiil yang dipinjam untuk kelompok (Bentuk-7A).
Peminjaman materiil peralatan yang terdapat di Satminkal juga diberikan
kepada kelompok dengan menggunakan tanda peminjaman kelompok
(Bentuk-7A).
e) Materiil yang dipinjam antar Satminkal (Bentuk-7B). Bila suatu
Satminkal memerlukan materiil yang tidak dimilikinya, maka Satminkal
tersebut dapat mengajukan pinjaman kepada Satminkal lain dengan
persetujuan dari Komando Atasan dan menggunakan tanda peminjaman
materiil antar Satminkal (Bentuk-7B).

b. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Penyerahan Materiil Peralatan.

1) Perencanaan.
a) Satminkal merencanakan materiil untuk penyerahan/peminjaman
kepada Satwah, kelompok dan perorangan maupun penyerahan/
peminjaman kepada Satminkal lainnya atas perintah Pangkotama/
Pangdam.
b) Pembina Materiil Daerah berkoordinasi dengan Satminkal maupun
Kapaldam yang dituju guna merencanakan jenis jumlah materiil yang
layak untuk penyerahan/peminjaman baik kepada Satminkal lainnya
maupun antar Kotama/Kodam.
25

c) Kotama/Kodam merencanakan jenis jumlah materiil yang


ditentukan untuk penyerahan/peminjaman dan berkoordinasi tentang
pelaksanaannya baik antar Satminkal maupun antar Kotama/Kodam.
2) Persiapan.
a) Satminkal.
(1) Mempersiapkan materiil baik jenis, jumlah dan kondisi.
(2) Meneliti administrasi penyerahan/peminjaman materiil
sesuai kebutuhan pengguna.
(3) Melaksanakan koordinasi dengan Satminkal yang
menerima/meminjam.
b) Pembina Materiil memberikan asistensi tentang administrasi yang
digunakan.
c) Kotama/Kodam mempersiapkan perintah pelaksanaan
penyerahan/peminjaman kepada Satminkal.

3) Pelaksanaan.
a) Satminkal.
(1) Penyerahan materiil kepada Kesatuan Bawahan
menggunakan formulir Bentuk–6.
(2) Penyerahan materiil antar Satminkal menggunakan formulir
Bentuk–6A.
(3) Penyerahan materiil yang dipinjam untuk perorangan
menggunakan Bentuk–7.
(4) Penyerahan materiil yang dipinjam untuk kelompok
menggunakan Bentuk–7A.
(5) Penyerahan materiil yang dipinjam antar Satminkal
menggunakan Bentuk–7B.
b) Pembina Materiil.
(1) Mengeluarkan dari pertanggungjawaban untuk Paldam asal
materiil demikian sebaliknya untuk Paldam penerima materiil.
(2) Perbaikan atas kerusakan materiil yang dipinjamkan menjadi
tanggung jawab Satminkal peminjam.
c) Kotama/Kodam mengeluarkan perintah pelaksanaan penyerahan/
peminjaman dan mengawasi atas pelaksanaannya.
26

4) Pengakhiran.
a) Satminkal mengarsipkan seluruh Tanda Penyerahan/Peminjaman
dan mengevaluasi kegiatan penyerahan/peminjaman.
b) Pembina Materiil mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan
pelaksanaan penyerahan/peminjaman kepada Pangkotama/Pangdam.
c) Kotama/Kodam mengevaluasi dan menyampaikan koreksi/temuan
tentang kegiatan penyerahan/peminjaman.

18. Kegiatan Administrasi Pertanggungjawaban Materiil.

a. Kegiatan Administrasi Pertanggungjawaban Materiil .


1) Kegiatan administrasi pertanggungjawaban materiil peralatan yang
berlangsung di suatu Satminkal dilaksanakan berupa kegiatan antara lain :
a) Laporan pertanggungjawaban Materiil
b) Laporan pertanggunjawaban serah terima materiil Satminkal
c) Laporan pertanggungjawaban serah terima materiil Satwah Bintara
Materiil dan Bintara angkutan
d) Materiil yang disimpan sebagai titipan
e) Laporan pertanggungjawaban materiil yang hilang
f) Laporan pertanggungjawaban materiil pungutan/rampasan/hibah
g) Laporan pertanggungjawaban penggunaan munisi dan bahan
peledak bekal pokok
h) Laporan perttanggungjawaban penggunaan munisi dan bahan
peledak latihan
i) Pemindahan Satminkal
j) Pembubaran Satminkal disertai pengembalian materiil pertanggung
jawaban
k) Pembubaran Satwah disertai pengembalian materiil pertanggung
jawaban
l) Penggantian Satminkkal di daerah operasi
m) Penggantian Satwah di daerah operasi.
27

2) Bentuk-bentuk administrasi yang digunakan dalam kegiatan


pertanggungjawaban materiil Peralatan menggunakan :
a) Laporan pertanggungjawaban materiil (Bentuk-16)
(1) Seluruh materiil yang terdapat di Satminkal kecuali materiil
yang dipakai habis, harus dibuat laporan per-tanggungjawabannya
secara periodik dengan menggunakan laporan pertanggung
jawaban Materiil (Bentuk-16).
(2) Laporan pertanggungjawaban dipisahkan materiil yang
diawasi dengan mateiil yang lain.

b) Berita Acara serah terima pertanggungjawaban mateiil Satminkal


(Bentuk-17).
(1) Pada saat pergantian pimpinan Satminkal, maka pimpinan
yang diganti masih bertanggungjawab atas semua materiil yang
ada pada Satminkalnya sampai dengan pejabat yang baru
mendatangani Berita Acara Serah Terima.
(2) Seluruh tanggung jawab terhadap materiil dan pengurusan
adminitrasinya dinyatakan selesai setelah disahkan oleh Kapaldam
(3) Seluruh materiil Peralatan Satminkal diperiksa jumlah dan
kondisinya oleh suatu tim komisi Serah Terima Jabatan, yang
dibentuk oleh Komando Atasan dari Satminkal, yang berisikan
Badan Pengawas, Badan Pengamanan, dan Badan Logistik Satuan
atas serta Badan Pembina Materiil Daerah.
(4) Bila Satminkal memiliki gudang penyimpanan materiil
persediaan, maka jumlah dan kondisi materiil persediaan
dimasukkan dalam lampiran Bentuk-17 dan disebutkan digudang
mana materiil tersebut disimpan pada kolom keterangan.
c) Berita Acara tentang kelebihan /kekurangan pertanggung jawaban
materiil pada saat Serah Terima Satminkal (Bentuk-18).
(1) Apabila dalam Serah Terima jJbatan Dan/Ka Satminkal
terjadi perbedaan jumlah maka dibuat Berita Acara tentang
kelebihan/kekurangan pertanggungjawaban materiil pada saat
Serah Terima Satminkal (Bentuk-18)
(2) Bila terdapat kelebihan dan kekurangan maka per-bedaan
tersebut dibukukan kedalam kartu persediaan.
28

d) Serah Terima Dan/Ka Satwah dan penggantian Bintara Materiil dan


Bintara Angkutan, berlaku ketentuan seperti pada saat Serah Terima
Dan/Ka Satminkal.
e) Materiil yang disimpan sebagai titipan (Bentuk-19). Materiil yang
disimpan sebagai titipan dilaksanakan bila anggota Satminkal
melaksanakan cuti, pendidikan, tahanan dan izin keluar kesatrian lebih
dari 24 jam.
f) Laporan penggantian kerugian (Bentuk-20). Dan Berita Acara
tentang materiil yang hilang (Bentuk-21).
(1) Bila materiil hilang, dicuri, kebakaran, bencana alam
ataupun rusak maka Dan/Ka Satminkal membentuk tim komisi
pemeriksaan, yang didalamnya terdapat Pejabat Logistik dan
Pengamanan.
(2) Bila materiil yang hilang, dicuri, kebakaran, bencana alam
ataupun rusak bukan karena kelalaian maka dibuat Berita Acara
tentang materiil yang hilang (Bentuk-21).
(3) Bila materiil yang hilang, dicuri, kebakaran, bendana alam,
atau rusak akibat kelalaian maka dibuat laporan penggantian
kerugian (Bentuk-20).
g) Materiil yang ditemukan kembali (Bentuk-22). Bila materiil yang
hilang dittemukan kembali, maka dimasukkan kedalam
pertanggungjawaban materiil Satminkal dengan menggunakan tanda
pembukuan pemasukan materiil yang ditemukan (Bentuk-22).
h) Pembukuan sementara materiil rampasan/temuan/hibah (Bentuk-
22A). Bila Satminkal menemukan materiil hasil temuan/rampasan/hibah
maka dilaporkan kepada Paldam/Denpal setempat, dengan menggunakan
Bentuk-22A.
i) Laporan pemakaian Munisi dan Bahan Peledak dari Satwah
kepada Satminkal (Bentuk-25). Bila Satwah melaksanakan suatu
operasi atau tugas lain dimana Munisi dan Bahan Peledak Bekal Pokok
terpakai, maka Satwah melaporkan penggunaan Munisi dan Bahan
Peledak tersebut kepada Satminkalnya.
j) Laporan penggunaan Munisi dan Bahan Peledak (Bentuk-26).
Satminkal pada waktu-waktu tertentu melaporkan penggunaan Munisi dan
29

Bahan Peledak Bekal Pokok kepada Paldam, sebagai pertanggung


jawaban.
k) Laporan pemakaian Munisi dan Bahan Peledak latihan (Bentuk-
28). Bila Satminkal melaksanakan latihan menembak maka Komandan
latihan membuat laporan penggunaan Munisi dan Bahan Peledak latihan
kepda Satminkal.
l) Daftar rekaputilasi pemakaian Munisi dan Bahan Peledak latihan
(Bentuk-29). Jika Satminkal telah selesai melaksanakan latihan
menembak seluruh penggunaan Munisi dan Bahan Peledak dilaporkan
penggunaannya kepada Paldam.

m) Pemindahan Satminkal.
(1) Bila Satminkal dipindahkan ketempat lain, maka segala
materiil yang ada didalam pertanggungjawaban beserta
administrasi turut dibawa, kecuali bila ada peraturan lain untuk hal
tersebut.
(2) Bila pemindahan antar Kotama, maka Kapaldam yang
ditinggalkan menyerahkan segala surat-surat pertanggungjawaban
yang ada dalam arsipnya (yang belum genap 5 tahun) dari
Satminkal tersebut kepada Kapaldam yang didatangi.

n) Pembubaran Satminkal. Bila suatu Satminkal dibubarkan, maka


segala materiil yang ada padanya diserahkan kembali kepada Gudang
Badan Pembina Materiil beserta seluruh admintrasi pengurusannya
secara lengkap.

o) Pembubaran Kesatuan bawah. Bila suatu Kesatuan Bawahan


dalam lingkungan suatu Satminkal dibubarkan, maka segala materiil yang
ada pada Kesatuan Bawahan tersebut diserahkan kembali kepada Bintara
Materiil dan Bintara Angkutan Satminkalnya, beserta seluruh administrasi
pengurusannya secara lengkap.

p) Serah terima mateiil Satminkal di daerah Operasi.


(1) Bila suatu Satminkal diganti oleh Satminkal lainnya di
daerah operasi maka materiil dan administrasinya diserah
30

terimakan kepada Kesatuan pengganti dan tidak dikembalikan


kepada gudang Peralatan/Munisi Daerah.
(2) Bila hanya sebagaian materiil yang diserahkan kepada
kesatuan pengganti dan sebagian lagi diserahkan kepada Gudang
Peralatan/Munisi Daerah, maka penyelesainnya sesuai dengan
Bentuk-10 dan Bentuk-6A.

q) Serah terima materiil Satwah di daerah operasi. Bila Satwah


diganti oleh Satwah lain dalam Satminkal yang sama, dan disertai
penyerahan materiil, maka berlaku seperti pada ketentuan dalam serah
terima pimpinan Satwah.

b. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Administrasi pertanggungjawaban


Materiil Peralatan.
1) Perencanaan.
a) Satminkal.
(1) Merencanakan jadwal pembuatan laporan pertanggung
jawaban.
(2) Menginventarisir, meneliti dan mencocokkan kondisi nyata
dengan data administrasi baik yang ada di Satminkal maupun
Satwah.
(3) Merencanakan jadwal kegiatan laporan pertanggung
jawaban dalam rangka serah terima jabatan.
(4) Merencanakan pembentukkan Tim Komisi pemeriksaan
pada :
(a) Serah terima.
(b) Kehilangan materiil.
(c) Pembubaran Satminkal/Satwah.
(d) Penggantian Satminkal/Satwah di daerah operasi.
2) Pembina Materiil.
a) Merencanakan jadwal pemeriksaan laporan pertanggungjawaban
materiil yang dibuat Satminkal.
b) Berkoordinasi tentang kegiatan laporan pertanggungjawaban
materiil pada saat serah terima jabatan.
31

c) Menginventarisisr semua materiil yang terdapat pada Satminkal


sesuai data di Paldam.
d) Merencanakan pembentukkan Tim Komisi pemeriksaan pada :
(1) Serah terima.
(2) Kehilangan materiil.
(3) Pembubaran Satminkal/Satwah.
(4) Penggantian Satminkal/Satwah di daerah operasi.
3) Kotama/Kodam.
a) Berkoordinasi dengan Paldam dan Satminkal tentang kegiatan
laporan pertanggungjawaban.

b) Merencanakan pembentukkan Tim Komisi pemeriksaan pada :


(1) Serah terima.
(2) Kehilangan materiil.
(3) Pembubaran Satminkal/Satwah.
(4) Penggantian Satminkal/Satwah di daerah operasi.

b. Persiapan.
1) Satminkal.
a) Mempersiapkan sarana dan prasarana serta bentuk-bentuk
administrasi yang digunakan dalam laporan pertanggungjawaban.
b) Berkoordinasi dengan satuan terkait pada proses penyelesaian :
(1) Serah terima.
(2) Kehilangan materiil.
(3) Pembubaran Satminkal/Satwah.
(4) Penggantian Satminkal/Satwah di daerah operasi.
2) Pembina Materiil memberikan asistensi tentang administrasi yang
digunakan.
3) Kotama/Kodam mengawasi kegiatan persiapan baik yang dilakukan oleh
Satminkal maupun Paldam.

c. Pelaksanaan.
1) Satminkal.
32

a) Membuat laporan pertanggungjawaban materiil dengan


menggunakan Bentuk-6 yang ditandatangani oleh Dan/Ka Satminkal
untuk disahkan oleh Pembina Materiil.
b) Membuat Berita Acara serah terima pertanggungjawaban materiil
sesuai pemeriksaan Tim Komisi dengan menggunakan Bentuk–17, bila
terdapat perbedaan jumlah maka dibuatkan Berita Acara tentang
kelebihan/kekuranagn dengan menggunakan Bentuk–18.
c) Membuat daftar materiil yang disimpan sebagai titipan dengan
menggunakan Bentuk–19.
d) Membuat Berita Acara tentang materiil yang hilang dengan
menggunakan Bentuk–21 sesuai hasil pemeriksaan Tim Komisi dengan
dilampirkan dokumen pelengkap, yaitu :

(1) Surat perintah Komando Atas yang berwenang.


(2) Lapsus tentang timbulnya kejadian/kasus.
(3) Skep PDW tentang pembebanan kerugian.
(4) Denah lokasi kejadian.
(5) Risalah hasil pemeriksaan Polisi Militer setempat.
e) Membuat laporan penggantian kerugian materiil bila hilang akibat
kelalaian dengan menggunakan Bentuk–20 yang dilampiri dengan
Permintaan Pergantian menggunakan Bentuk–4.
f) Membuat tanda pembukuan pemasukan materiil yang ditemukan
dengan menggunakan Bentuk–22.
g) Membuat tanda pembukuan pemasukan sementara materiil
rampasan/temuan dengan menggunakan Bentuk–22A.
h) Menerima laporan pemakaian munisi dan bahan peledak Satwah
dalam suatu operasi yang dibuat oleh Bintara Furir Satwah dengan
menggunakan Bentuk–25
i) Menerima laporan pemakaian munisi dan bahan peledak latihan
yang dibuat oleh masing-masing Danlat dengan menggunakan Bentuk–28
dan ditandatangani oleh Perwira Logistik Satminkal.
j) Membuat rekapitulasi pemakaian munisi dan bahan peledak latihan
dengan menggunakan Bentuk–29, yang merupakan rekapitulasi dari tiap-
tiap Bentuk–28 dan ditandatangani oleh Dan/Ka Satminkal. Sedangkan
33

untuk sisa-sisa yang terpakai dikembalikan dengan menggunakan


Bentuk–10 kepada Paldam/Denpal.

2) Pembina Materiil.
a) Meneliti laporan pertanggungjawaban materiil (Bentuk–16) yang
dibuat oleh Satminkal.
b) Menerbitkan surat perintah untuk membantu pelaksanaan Tim
Komisi pemeriksaan serah terima jabatan Satminkal dan mengesahkan
Berita Acara serah terima hasil pemeriksaan Tim Komisi.
c) Pemeriksaan dan pencocokkan Bentuk–18 serta menyampaikan
saran pendapat (rekomendasi) kepada Pangkotama/Pangdam.
d) Pemeriksaan dan penelitian Berita Acara materiil yang hilang/rusak
dan menetapkan harga materiil maupun biaya perbaikan kerusakan.

e) Pengesahan tanda pembukuan materiil yang ditemukan (Bentuk–


22) dan memasukkan kembali ke pertanggungjawaban/daftar materiil
Satminkal.
f) Penerimaan administrasi materiil rampasan/temuan (Bentuk–22A)
dan menandatanganinya untuk dikirimkan ke Ditpalad, serta menerima
materiil rampasan/temuan sebagai pengembalian untuk dimasukkan ke
dalam materiil persediaan.
g) Penerimaan administrasi pertanggungjawaban penggunaan munisi
dan bahan peledak latihan (Bentuk–29) dan menandatanganinya, serta
menerima munisi yang baik (tidak terpakai) dan sisa yang tidak terpakai
sebagai pengembalian untuk dimasukkan ke dalam materiil persediaan.

3) Kotama/Kodam.
a) Menerbitkan surat perintah pelaksanaan Tim Komisi pemeriksaan
serah terima jabatan.
b) Menerbitkan surat perintah pelaksanaan Tim Komisi pemeriksaan
tentang materiilyang hilang.

d. Pengakhiran.
34

1) Satminkal.
a) Mengirim seluruh laporan pertanggungjwaban ke Paldam.
b) Mengarsipkan seluruh laporan pertanggungjwaban pada arsip
logistik Satminkal.
c) Mengevaluasi seluruh kegiatan pertanggungjawaban materiil.
2) Pembina Materiil.
a) Mengembalikan laporan Bentuk–16 kepada Satminkal apabila tidak
sesuai baik format maupun data yang benar dan memberikan saran.
b) Mengevaluasi seluruh kegiatan pertanggungjawaban materii yang
dilakukan oleh Satminkal.
3) Kotama/Kodam menerima dan mengevaluasi seluruh laporan
pertanggungjawaban materiil yang telah dilaksanakan Satminkal.

19. Kegiatan Administrasi Pengembalian Materiil.


a. Kegiatan Administrasi Pengembalian Materiil .
1) Kegiatan administrasi pengembalian materiil peralatan yang berlangsung
di suatu Satminkal dilaksanakan kegiatan antar lain :
a) Pengembalian materiil dari Satwah kepada Satminkal
b) Pengembalian materiil dari Satminkal kepada Pembina Materiil.
2) Bentuk-bentuk administrasi yang digunakan dalam kegiatan
pengembalian materiil Peralatan menggunakan :
a) Pengembalian materiil dari Satwah kepada Satminkal (Bentuk-9).
Satwah mengembalikan materiil pertanggungjawabannya yang tidak
dipergunakan lagi kepada Satminkal dengan menggunakan laporan
administrasi Bentuk-9.
b) Tanda pengembalian materiil dari Satminkal (Bentuk-10). Bila
materiil yang dipertanggungjawabkan Satminkal berlebih, tidak standard,
rusak berat, serta materiil hasil rampasan dan pungutan maka Dan/Ka
Satminkal berkewajiban mengembalikan materiil tersebut kepada Paldam,
dengan menggunakan tanda pengembalian materiil dari Satminkal
(Bentuk-10).
b. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Pengembalian Materiil Peralatan.
1) Perencanaan.
35

a) Satminkal menginventarisir materiil yang akan dikembalikan ke


gudang Pembina Materiil karena tidak bisa digunakan lagi.
b) Pembina Materiil merencanakan pemeriksaan tehnis dan
penerimaan materiil yang akan dikembalikan oleh Satminkal.
c) Kotama/Kodam menginventarisir seluruh materiil yang
dikembalikan untuk diajukan penghapusan kepada Kasad.
2) Persiapan.
a) Satminkal.
1) Berkoordinasi dengan Paldam/Denpal tentang
pengembalian materiil.
2) Mempersiapkan bentuk-bentuk administrasi pengembalian
materiil.

3) Mempersiapkan laporan materiil yang tidak bisa digunakan


lagi, dilengkapi identitas, tempat/lokasi keberadaannya serta
sebab/alasannya.
b) Pembina Materiil.
1) Berkoordinasi dengan Satminkal tentang pengembalian
materiil.
2) Mempersiapkan administrasi pemeriksaan materiil
pengembalian.
c) Kotama/Kodam.
1) Mempersiapkan pembentukkan Tim Komisi pencelaan
materiil yang dikembalikan atas dasar rekomendasi Paldam.
2) Berkoordinasi dengan Paldam/Denpal tentang
pengembalian materiil dan personel yang ditunjuk sebagai panitia
pencelaan daerah.

3) Pelaksanaan.

a) Satminkal.
1) Penerimaan pengembalian materiil dari Satwah yang dibuat
oleh Bintara Furir dengan menggunakan Bentuk–9.
36

2) Menghimpun materiil pengembalian dari Satwah dan


mengembalikannya dengan menggunakan Bentuk–10 yang
ditandatangani oleh Dan/Ka Satminkal.
b) Pembina Materiil.
1) Penerimaan materiil pengembalian oleh gudang dan
diperiksa secara tehnis oleh Tim Komisi untuk didapatkan risalah
tehnis kerusakan.
2) Pengesahan oleh Kapaldam dengan menandatangani
Tanda Pengembalian Materiil dari Satminkal (Bentuk–10).
3) Melaksanakan penghapusan materiil bila diperlukan, sesuai
perintah pelaksanaan dari Pangkotama/Pangdam dan petunjuk
tehnis dari Ditpalad.

c) Kotama/Kodam.
1) Menerbitkan surat perintah pembentukan Tim Komisi
pencelaan daerah dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara
pencelaan/pemeriksaan materiil.
2) Bila diperlukan dan atas saran Kapaldam, mengajukan usul
penghapusan materiil kepada Kasad, tembusan Dirpalad.
3) Aslog Kasdam atas nama Pangdam menerbitkan Surat
Keputusan penghapusan materiil yang wewenang penghapusannya
dilimpahkan kepada Pangdam.

4) Pengakhiran.

a) Satminkal.
1) Seluruh tanda pengembalian materiil diarsipkan pada arsip
logistik Satminkal.
2) Setelah disahkan/disetujui Pembina Materiil, Satminkal
mengeluarkan materiil dari pertanggungjawaban Satminkal.
3) Mengevaluasi seluruh kegiatan pengembalian.

b) Pembina Materiil.
37

1) Mengevaluasi kegiatan dan melaporkan pengembalian


materiil baik jenis, jumlah dan kondisi kepada Pangdam, serta
memberikan rekomendasi tehnis untuk usul penghapusannya.
2) Mengeluarkan dari pertanggungjawaban materiil Satminkal.

c) Kotama/Kodam.
1) Atas dasar laporan Kapaldam, Pangdam melaporkan
pelaksanaan pengembalian disertai usul penghapusan materiil bila
diperlukan kepada Kasad up. Aslog Kasad.
2) Mengevaluasi seluruh kegiatan pelaksanaan pengembalian
materiil oleh Satminkal.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

20. Umum. Guna terselenggaranya tertib administrasi yang optimal dalam setiap
pelaksanaan kegiatan Administrasi Materiil Peralatan di Satminkal maka perlu adanya
Pengawasan dan Pengendalian yang dilakukan oleh Pangkotama/Pangdam, Kapaldam dan
Komandan Satminkal.

21. Pengawasan. Pengawasan dilakukan sesuai kebijakan, wewenang tehnis dan


pelaksanaan, dengan pengaturan sebagai berikut :
a. Pangkotama/Pangdam. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengawasan
dan atas kegiatan penerimaan, pencatatan, permintaan, penyerahan,
pertanggungjawaban dan pengembalian materiil Peralatan di wilayahnya agar berjalan
sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku.
b. Kapaldam. Melaksanakan pengawasan tehnis terhadap penyelenggaraan
kegiatan penerimaan, pencatatan, permintaan, penyerahan, pertanggungjawaban dan
pengembalian materiil Peralatan di wilayah areal servicenya secara tepat, akurat dan
berkesinambungan.
RAHASIA
38
38

c. Dan/Ka Satminkal. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan


penerimaan, pencatatan, permintaan, penyerahan, pertanggungjawaban dan
pengembalian materiil Peralatan di Satminkal secara tertib administrasi.

22. Pengendalian. Pengendalian dilakukan berdasarkan tanggung jawab wilayah, areal


service dan satuan masing-masing, dengan pengaturan sebagai berikut :
a. Pangkotama/Pangdam. Mengendalikan kegiatan penerimaan, pencatatan,
permintaan, penyerahan, pertanggungjawaban dan pengembalian materiil Peralatan di
wilayahnya agar berjalan sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku.
b. Kapaldam. Mengendalikan secara tehnis pelaksanaan kegiatan
penerimaan, pencatatan, permintaan, penyerahan, pertanggungjawaban dan
pengembalian materiil Peralatan di wilayah areal servicenya secara tepat, akurat dan
berkesinambungan.
c. Dan/Ka Satminkal. Mengendalikan secara tehnis pelaksanaan kegiatan
penerimaan, pencatatan, permintaan, penyerahan, pertanggungjawaban dan
pengembalian materiil Peralatan di Satminkal secara tertib administrasi.

BAB VI
PENUTUP

23. Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran dan
dijadikan pedoman bagi Gadik dan Siswa dalam proses belajar mengajar tentang Minmatpal di
Satminkal.

Direktur Peralatan,

Subagyo, S.E.,M.M.
Brigadir Jenderal TNI

Dwi Atmadja H.P


Kolonel Cpl NRP 30142

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai