Anda di halaman 1dari 98

Blended

Learning

Pembelajaran

AGENDA - I

Dwi Rahmanendra, 2022


SYNC KE-1

Dwi Rahmanendra, 2022


PERKENALAN DAN APERSEPSI
Silahkan jelaskan :
 Nama Lengkap
 Jabatan
 Instansi/Unit Kerja

Apa materi yang sudah Anda pahami


dan apa yang Anda harapkan pada sesi
Pembelajaran Agenda I ini
(baik proses maupun subtansinya) ?
Dwi Rahmanendra, 2022
KURIKULUM, KOMPETENSI DAN SASARAN PELATIHAN DASAR CPNS

KURIKULUM : KOMPETENSI : FUNGSI ASN : SASARAN :


A.Pembentukan Karakter 1. Menunjukkan SPBN UU ASN, Psl 10 : PNS Profesional
1. SPBN 2. Mengaktualisasikan NND 1. Pelaksana Kebijakan Sesuai Bidang Tugas
(WK&NBN, AIK & KBN) 3. Mengaktualisasikan KPPNS Publik; yang Memiliki
2. NND PNS 4. Menunjukkan KTBT 2. Pelayan Publik; dan Karakter Sebagai
3. K&P PNS utk Mendukung 3. Perekat & Pemersatu Pelayan Masyarakat
Terwujudnya SMART Bangsa. Berlandaskan pada
GOVERNANCE Core Values ASN
4.Habituasi (Aktualisasi) 1 2 3
5.Orientasi (KP SDM, DK,
MTSL, OVERVIEW &
REVIEW)
SPBN NND K&P PNS
DESAIN
B. Penguatan KTBT 4 PEMBELAJARAN
1. Administratif
2. Substantif
TERINTEGRASI
HABITUASI
Dwi Rahmanendra. 2022
1
SPBN

Dwi Rahmanendra. 2022


Agenda pembelajaran ini membekali peserta dengan
pemahaman wawasan kebangsaan melalui pemaknaan
TUJUAN terhadap nilai-nilai belanegara, sehingga peserta
memiliki kemampuan untuk menunjukkan Sikap
PEMBELAJARAN Perilaku Bela Negara dalam suatu kesiapsiagaan yang
AGENDA I mencerminkan sehat jasmani dan mental menghadapi
isu kontemporer dalam menjalankan tugas jabatan
sebagai PNS profesional pelayan masyarakat.

Amanat Pembelajaran :
Seluruh Mata Pelatihan pada Agenda ini dirancang dan disampaikan secara terintegrasi untuk
mencapai tujuan Kurikulum Agenda Sikap Perilaku Bela Negara dengan memberi
penekanan pada kemampuan praktik.

Indikator Hasil Belajar :


1) Menjelaskan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai yang mendasari sikap perilaku bela negara;
2) Menjelaskan analisis isu kontemporer; dan
3) Melakukan praktik yang mencerminkan kesiapsiagaan fisik dan mental dalam suatu kegiatan yang melatih
kedisiplinan, kepemimpinan, kerja sama, dan prakarsa agar dapat mewujudkan kesiapsiagaan bela
negara. Dwi Rahmanendra, 2022
TARGET CAPAIAN PEMBELAJARAN AGENDA 1

TAHU Teori/Sejarah/Regulasi

MAU Semangat/Motivasi/Gairah

MAMPU Implementasi/Aksi

BAHAN PEMBELAJARAN PENGAMPU MATERI


(Modul, BT, Penugasan, dll.) (Strategi dan Desain)
Dwi Rahmanendra. 2022
A. Pengertian Wasbang A. Sejarah
B. Konsensus Dasar : B. Ancaman & Wasdin A. Konsep Perubahan
1. Pancasila C. Pengertian, ND & B. Perubahan Lingstra
2. UUD NRI 1945 Ind. C. Modal Insani A. KorupsI
D. PKBN & Aktualisasi
3.
4.
NKRI
Bhinneka Tunggal Ika
NILAI BELA NEGARA SINTESIS PERUBAHAN LINGSTRA B. Narkoba
C. Terorisme/Radikalisme
WAWASAN KEBANGSAAN MODUL 1 MODUL MODUL 2 ISU2 STRAKOM (AGHT)
C. Lambang2 Negara :
1.
2.
Bendera Negara
Bahasa Negara
SANKRI SPBN TEKNIK ANALISIS ISU
D. Money Laundring
E. Proxy War
F. Mass Communication
A. Bentuk & Sistem NKRI A. Isu Kritikal
3. Lambang Negara B. Per-Kes & Nasionalisme B. Teknik Tapisan Isu
4. Lagu Kebangsaan C. Landasan Negara
D. Keb. Publik & Peran ASN C. Teknik Analisis Isu

KERANGKA KBN MODUL 3 KEMAMPUAN AWAL


A. Konsep KBN A. Kesp&Kesh Jas&Men
B. KBN dlm Latsar CPNS KEGIATAN KBN B. Etika, Etiket & Moral
C. Manfaat KBN A. PBB dan TU C. Kearifan Lokal
B. Keprotokolan
C. Kewaspadaan Dini
D. Membangun Tim
E. CM dan ASBN
RENCANA AKSI BN

Dwi Rahmanendra, 2022


MENUNJUKKAN SPBN 1 dari 4 Kompetensi LATSAR CPNS
KONTRIBUSI AGENDA I DALAM
PENYUSUNAN RANCANGAN AKTUALISASI

Dwi Rahmanendra, 2022


ALUR PIKIR PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN AKTUALISASI LATSAR CPNS
Environmental Scanning Teknik Teknik Tapisan Isu: Pernyataan negatif, Teknik Teknik Konsultasikan dgn
APKL/USG/DLL* singkat, jelas, ada FB/MM/SWOT/DLL* Problem Solving/DLL*
(Sikap Peduli & Kritis)* Issue Scan* Mentor
fokus, lokus, waktu.
Role Models
Pengertian Isu :
 Hangat Wujudkan
Identifikasi Deskripsikan Tetapkan Buatlah Lakukan Carilah
dibicarakan Gagasan dlm
Isu (3) Isu (3) Core Isu (1) Rumusan Isu Analisis Isu Gagasan Kreatif
 Kesenjangan Kegiatan (Min. 4)
(Masalah)
MP. Agenda III

Refleksikan kondisi di  Data/Fakta Konsultasikan Uraikan langkah-langkah sistematis, rinci dan Rumuskan
Instansi dengan Materi  Dampak dgn Mentor terukur untuk melakukan suatu Kegiatan. Tahapan Kegiatan
MP Agenda III  Agenda III

Produk yang dihasilkan dari setiap Kegiatan atau Rumuskan


Sumber Isu : Lingkup Isu : Tahapan Kegiatan, yg sekaligus sbgi bukti belajar. Output/Hasil
 Individu  Tusi Jabatan
 Unit Kerja  Tusi Unit Kerja
 Organisasi  Tusi Organisasi Uraikan bagaimana penerapan/aktualisasi MP. Keterkaitan
Agenda II dalam pelaksanaan Kegiatan tersebut. Substansi MP

Uraikan kontribusi hasil kegiatan terhadap Kontribusi Visi/


pencapaian Visi/Misi/Tusi/Tujuan Organisasi. Misi/Tusi/Tujuan

Uraikan kontribusi hasil kegiatan terhadap Penguatan Nilai


CATATAN : )* MP. Analisis Isu Kontemporer, Agenda SPBN Penguatan Nilai-Nilai Organisasi. Organisasi
Dwi Rahmanendra. 2022
INFORMASI TUGAS
Dwi Rahmanendra, 2022
SYNC KE-2

Dwi Rahmanendra, 2022


REVIEW SYNC KE-1
Dwi Rahmanendra, 2022
PAPARAN TUGAS ASYNC

INDIVIDU 1 KELOMPOK
Ringkasan Modul Video Visualisasi Bangsa

INDIVIDU 2 KELOMPOK
Analisis Isu Instansi Analisis Isu Kontemporer

INDIVIDU 3 KELOMPOK
RABN -
Dwi Rahmanendra, 2022
WAWASAN KEBANGSAAN DAN
NILAI-NILAI BELA NEGARA 1
Dwi Rahmanendra. 2022
WASBANG BELNEG
SANKRI
“Kenalilah dengan Baik, hingga
Anda Tulus Mencintainya, maka
Anda akan Antusias dan Ikhlas
untuk Membela serta
Mengelolanya”
(dwi_rahmanendra, 2021)

PNS PROFESIONAL

VISI DAN TUJUAN


NEGARA
• DASAR HUKUM, PENGERTIAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
Pasal 27 Ayat (3) : UUD NRI Pasal 30 Ayat (1) :
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. TAHUN 1945 dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Definisi Upaya Bela Negara : UU No. 3 Permenhan No. 32 Tahun 2016


Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh Tahun 2002 Pedoman Pembinaan Kesadaran Bela Negara
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Pertahanan Negara Rumusan 5 Nilai Bela Negara :
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan 1) Cinta Tanah Air;
hidup bangsa dan negara. 2) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara;
3) Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara;
UU No. 23 4) Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara; dan
Definisi Bela Negara : Tahun 2019 5) Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara.
Tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif Pengelolaan Rumusan 5 Nilai Dasar Bela Negara :
Sumberdaya Nasional 1) Cinta Tanah Air;
dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
utk Pertahanan Negara 2) Sadar Berbangsa dan Bernegara;
wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang 3) Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara;
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan 4) Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara; dan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan 5) Kemampuan Awal Bela Negara.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2021
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
Ancaman. 23 Tahun 2019
Dwi Rahmanendra. 2022
1. CINTA TANAH AIR
1) Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayah
Indonesia.
2) Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia.
3) Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
4) Menjaga nama baik bangsa dan negara.
5) Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
6) Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia.
2. SADAR BERBANGSA DAN BERNEGARA 3. SETIA PADA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1) Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi
maupun politik. 1) Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
2) Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai 2) Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Ikut serta dalam pemilihan umum. 3) Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
4) Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa & 4) Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
negaranya. 5) Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.
5) Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa & negara.
4. RELA BERKORBAN UNTUK BANGSA DAN NEGARA 5. KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA
1) Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk 1) Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
kemajuan bangsa dan negara. 2) Senantiasa memelihara jiwa dan raga
2) Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
3) Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah
3) Berpartisipasi aktif dlm pembangunan masyarakat, bangsa & negara.
4) Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan. diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
5) Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya 4) Gemar berolahraga.
tidak sia-sia. 5) Senantiasa menjaga kesehatannya.
Spektrum Implementasi Bela Negara Sangat LUAS

Mulai dari DIRI KITA


Mulai dari HAL KECIL
Mulai dari SAAT INI

Berikan Dharma Bhakti Terbaik untuk Nusa & Bangsa

Dwi Rahmanendra, 2022


ANALISIS ISU KONTEMPORER
2
Dwi Rahmanendra. 2022
Sintesis Modul 2 • Korupsi 3

Agenda SPBN •
Narkoba
Terorisme/Radikalisme
• Money Laundry
2 Kualitas
Cara Positif • Proxy War
Hidup • Mass Communication
Sifat Manusia yang Kehidupan Perubahan
Dampak
Bernafsu & Berakal Dinamis LingStra 4 • Kontemporer
Global Hasil Negatif AGHT Isu Kritikal • Berkembang
Society • Potensial

Community/ Modal Insani :


Culture Dihadapi
I-Em-S-Kt-Et-Ks
Family
Kemampuan :
Individu Diidentifikasi
ES, PS, AT

Model Pentahelix : Dipahami


Issue Scan :
G-A-B-C-M MS, ED, KO, PPO,
PL
APKL (Kualitas)
Dipilih/Ditapis
USG (Prioritas)
FB/MM/SWOT/
Dianalisis dan lain-lain.
Alternatif
Diselesaikan
Rekomendasi
Dwi Rahmanendra. 2022
TEKNIK ANALISIS ISU

Dwi Rahmanendra, 2022


TAHAPAN PENYELESAIAN ISU

IDENTIFIKASI & MENDALAMI /


1 DESKRIPSI ISU ANALISIS ISU 3
4
TAHAPAN
MEMILAH / ALTERNATIF
2 MENAPIS ISU PENYELESAIAN 4
Dwi Rahmanendra, 2022
IDENTIFIKASI &
DESKRIPSI ISU IDENTIFIKASI ISU

Kepekaan dan kepedulian seseorang terhadap


tuntutan dan/atau kondisi lingkungan.

Kemampuan
Enviromental Scanning Berpikir Kritis

Mengkaji gap/kesenjangan antara kondisi yang


seharusnya dengan yg nyata terjadi (Masalah).

Dwi Rahmanendra, 2022


IDENTIFIKASI &
DESKRIPSI ISU DESKRIPSI ISU
Lingkup Isu :
 Instansi/Tempat Kerja
 Masyarakat
 Nasional (Bangsa/Negara)
Deskripsi Isu :
 Kondisi “Masalah/Isu” saat ini (disertai data dan fakta pendukung).
 Dampak jika “Masalah/Isu” tidak diselesaikan (Hubungan Kausalitas).
 Parapihak yang terlibat.
Rumusan Isu :
Pernyataan negatif mengenai suatu isu yang ditulis secara singkat dan
jelas dengan memuat fokus, lokus dan waktu terjadinya isu tersebut.

Contoh Kalimat Rumusan Isu :


“Masih maraknya praktik “pungli” yang dilakukan oleh Polisi Kehutanan
terhadap Moda Angkutan Kayu di Kantor “X” selama tahun 2022”. Dwi Rahmanendra, 2022
MEMILAH /
MANAPIS ISU TEKNIK APKL
1. Aktual (A)
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2. Problematik (P)
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya.

3. Kekhalayakan (K)
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

4. Kelayakan (L)
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Dwi Rahmanendra, 2022
MEMILAH /
MANAPIS ISU TEKNIK USG

URGENCY
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.

SERIOUSNESS
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.

GROWTH
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaiamana mestinya.

Dwi Rahmanendra, 2022


MEMILAH /
MANAPIS ISU

1) Sudah ada kecenderungan pilihan sebelum


menggunakan Teknik Tapisan Isu. --- (FORMALITAS)
2) Kriteria Penilaian untuk tiap-tiap Indikator tidak
dibuat atau tidak jelas.

Dwi Rahmanendra, 2022


MEMILAH /
MANAPIS ISU CONTOH TEKNIK APKL

MATRIK PENILAIAN KUALITAS ISU DENGAN ANALISIS APKL


ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS
A 5 3 4 4 16 III
B 5 4 3 3 15 IV
C 5 5 4 3 17 II
D 5 5 5 4 19 I
E 5 3 2 3 13 V

SETIAP KRITERIA DIBERI SKOR NILAI 1-5


DIMANA ANGKA 5 ► SANGAT !
Berdasarkan Analisis Penilaian Kualitas Isu dengan Kriteria
APKL, maka isu yang dipilih adalah isu “D”.
Dwi Rahmanendra, 2022
MEMILAH /
MANAPIS ISU CONTOH TEKNIK USG

Dwi Rahmanendra, 2022


MENDALAMI /
ANALISIS ISU
TAHAPAN FISHBONE

Dwi Rahmanendra, 2022


MENDALAMI /
ANALISIS ISU
TAHAPAN FISHBONE

Kategori 6M - Industri Manufaktur :


Machine, Method, Material, Man and
Mind Power, Measurement dan Mother
Nature

Kategori 8P - Industri Jasa :


Product, Price, Place, Promotion, People,
Process, Physical Evidence dan
Productivity & Quality.

Kategori 5S - Industri Jasa :


Surroundings , Suppliers, Systems, Skills,
dan Safety.

Dwi Rahmanendra, 2022


MENDALAMI /
ANALISIS ISU
TAHAPAN FISHBONE

Dwi Rahmanendra, 2022


MENDALAMI /
ANALISIS ISU
TAHAPAN FISHBONE

Sebab-sebab yang muncul


pada lebih dari 1 kategori :
Sebab Pokok

Kesimpulan :
Berdasarkan Diagram Fishbone
tersebut diketahui bahwa akar
penyebab masalah (sebab pokok)
Bahaya Radikalisme tersebut
adalah insentif yang tidak cukup.
Dwi Rahmanendra, 2022
MENDALAMI /
ANALISIS ISU
CONTOH FISHBONE (2)

Dwi Rahmanendra, 2022


ALTERNATIF
PENYELESAIAN

ISU : Bahaya Radikalisasi


PENYEBAB : Insentif tidak cukup
ALTERNATIF TAHAPAN SETIAP HASIL YANG
NO. PARA PIHAK
PENYELESAIAN ALTERNATIF DIHARAPKAN
1 a.
b.
c.
2 a.
b.
c.

Dwi Rahmanendra, 2022


“Kita sebagai PNS harus memiliki
kepekaan dan kepedulian serta bersedia
memberikan kontribusi nyata dengan
mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif (inovatif) dalam
menghadapi berbagai Isu Kontemporer
yang berpotensi menimbulkan AGHT
terhadap keutuhan dan kedaulatan NKRI
sebagai wujud dari upaya Bela Negara”.

Dwi Rahmanendra, 2022


NARKOBA

TERORISME/
KORUPSI RADIKALISME

Isu-Isu Strategis
Kontemporer
DLL.??
COVID-19
(AGHT) ?
SIAP-SIAGA
MASS MONEY
COMMUNICATION LAUNDRING

PROXY
WAR

Dwi Rahmanendra, 2022


KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
3
Dwi Rahmanendra. 2022
“Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik
secara fisik, mental, maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam yang
dilakukan berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga, merawat, dan
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara”. Dwi Rahmanendra, 2022
Sintesis Modul 3 3 A.
B.
PBB dan TU
Keprotokolan
5
A. Kedisiplinan
Agenda SPBN •

Fisik
Mental
• Kesehatan, Kesiapsiagaan
Jasmani & Mental
C. Kewaspadaan Dini
B. Kepemimpinan
C. Kerjasama
D. Membangun Tim
• Sosial • Etika, Etiket & Moral D. Prakarsa
E. Caraka Malam & ASBN
• Spiritual • Kearifan Lokal

• Olah Raga
Hak dan Kewajiban Nilai-Nilai Kesiapsiagaan Kemampuan
Dilatihkan • Olah Rasa
BN Warga Negara Bela Negara BN Awal BN • Olah Pikir

Aktualisasikan
2 Manfaat Kesiapsiagaan BN :
1) Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas, dan pengaturan kegiatan lain
Minimalisir 2) Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
Fungsi ASN
AGHT seperjuangan.
3) Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
2 4) Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai
dengan kemampuan diri.
Rencana Aksi BN 5) Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
dalam materi Team Building.
4 6) Membentuk Iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu.
7) Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
8) Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam
melaksanakan kegiatan.
9) Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, dll.
10) Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar
By : Dwi Rahmanendra. 2021
sesama.
Dwi Rahmanendra. 2022
INFORMASI TUGAS
Dwi Rahmanendra, 2022
DESKRIPSI TUGAS UNTUK PEMBELAJARAN KLASIKAL

TUGAS INDIVIDU
INDIVIDU
PELAKSANAAN AKSI BELA NEGARA (PABN)
 Mengacu pada Rencana Aksi Bela Negara yang telah disusun dan/atau
dipaparkan, namun demikian Indikator dan Aksi yang dilaksanakan dapat
mengalami perubahan/penyesuaian dari rencananya.
 RABN yang dibuat untuk dilaksanakan/diimplementasikan selama Masa
Habituasi (30 hari).
 Direkomendasikan Peserta dapat melaporkan progres/perkembangan
pelaksanaan Aksi BN kepada Mentor setiap minggu.
 Diakhir waktu implementasi RABN, Mentor memberikan penilaian terhadap
hasil implementasi tersebut pada Form Laporan Aksi BN utk selanjutnya
disampaikan kpd Panitia Penyelenggara Pelatihan.
 Peserta mempresentasikan Laporan Pelaksaaan Aksi Bela Negara berikut
dokumentasinya (video dengan durasi maksimal 5 menit) pada saat
Pembelajaran Klasikal Agenda SPBN.
 Peserta mengumpulkan Laporan Pelaksanaan Aksi Bela Negara berikut
video dokumentasinya sebagai salah satu lampiran dari Laporan Aktualisasi.
 Bentuk file Laporan : Matrik Pelaksanaan Aksi Bela Negara (pdf) & Video
 Waktu pembuatan Laporan PABN : Selama Masa Habituasi.
 Waktu paparan & pengumpulan LPABN : Pembelajaran Klasikal Agenda I.
By : Dwi Rahmanendra. 2022
DESKRIPSI TUGAS UNTUK PEMBELAJARAN KLASIKAL
TUGAS KELOMPOK

KELOMPOK
YEL-YEL & KOMITMEN BELA NEGARA
 Buatlah Yel-Yel mencerminkan Semangat dan Komitmen untuk
berkontribusi dalam upaya-upaya Bela Negara.
 Disertai dengan koreografi (gerakan) yang relevan dan menarik.
 Waktu pembuatan : sampai dengan Pembelajaran Klasikal Agenda I.
 Waktu penampilan : saat Pembelajaran Klasikal Agenda I.
 Krieria penilaian :
1) Keterkaitan subtansi Nilai-Nilai Bela Negara.
2) Kejelasan Komitmen Kontribusi Bela Negara.
3) Koreografi (gerakan).
4) Kerjasama dan kekompakan kelompok.
By : Dwi Rahmanendra. 2022
KLASIKAL

Dwi Rahmanendra, 2022


REVIEW FASE DL
Dwi Rahmanendra, 2022
PAPARAN TUGAS

INDIVIDU 1 KELOMPOK
Laporan Aksi BN Yel-Yel & Komitmen BN

Dwi Rahmanendra, 2022


BAHAN PENGUATAN TUGAS
LAPORAN AKSI, YEL-YEL & KOMITMEN BN
1
Dwi Rahmanendra. 2022
1. CINTA TANAH AIR
1) Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayah
Indonesia.
2) Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia.
3) Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
4) Menjaga nama baik bangsa dan negara.
5) Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
6) Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia.
2. SADAR BERBANGSA DAN BERNEGARA 3. SETIA PADA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1) Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi
maupun politik. 1) Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
2) Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai 2) Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Ikut serta dalam pemilihan umum. 3) Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
4) Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa & 4) Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
negaranya. 5) Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.
5) Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa & negara.
4. RELA BERKORBAN UNTUK BANGSA DAN NEGARA 5. KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA
1) Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk 1) Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
kemajuan bangsa dan negara. 2) Senantiasa memelihara jiwa dan raga
2) Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
3) Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah
3) Berpartisipasi aktif dlm pembangunan masyarakat, bangsa & negara.
4) Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan. diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
5) Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya 4) Gemar berolahraga.
tidak sia-sia. 5) Senantiasa menjaga kesehatannya.
Spektrum Implementasi Bela Negara Sangat LUAS

Mulai dari DIRI KITA


Mulai dari HAL KECIL
Mulai dari SAAT INI

Berikan Dharma Bhakti Terbaik untuk Nusa & Bangsa

Dwi Rahmanendra, 2022


BAHAN PENGUATAN MATERI
PRAKTIK KEPROTOKOLAN 2
Dwi Rahmanendra. 2022
Dwi Rahmanendra, 2022
KEPROTOKOLAN adalah
(UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan)

Serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam


Acara Kenegaraan atau Acara Resmi yang meliputi Tata Tempat,
Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk
penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan
dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau
masyarakat.
HAK PROTOKOLER DAN RUANG LINGKUP KEPROTOKOLAN
Hak Protokoler menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 :
“Hak seseorang untuk memperoleh penghormatan berkenaan dengan jabatannya
dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi maupun dalam melaksanakan tugasnya”.
Pengaturan diberlakukan hanya dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi bagi :
A. Pejabat Negara;
B. Pejabat Pemerintahan;
C. Perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional; dan
D. Tokoh Masyarakat Tertentu.
Ruang Lingkup Pengaturan Keprotokolan dalam UU No. 9 Tahun 2010 ini meliputi :
A. Tata Tempat;
B. Tata Upacara; dan
C. Tata Penghormatan.
DEFINISI ACARA KENEGARAAN DAN ACARA RESMI

Acara Kenegaraan Acara Resmi


ADALAH acara yang diatur dan ADALAH acara yang bersifat resmi
dilaksanakan oleh panitia negara yang diatur dan dilaksanakan oleh
secara terpusat, dihadiri oleh Pemerintah atau Lembaga Negara
dalam melaksanakan tugas dan fungsi
Presiden dan/atau Wakil
tertentu dan dihadiri oleh Pejabat
Presiden, serta Pejabat Negara Negara dan/atau Pejabat
dan undangan lainnya. Pemerintahan serta undangan
lainnya.
(Upacara Bendera dan Upacara
Bukan Upacara Bendera). (Upacara Bendera dan Upacara
Bukan Upacara Bendera).
LANDASAN DAN SUMBER HUKUM KEPROTOKOLAN
A. PERSETUJUAN INTERNASIONAL
 Konvensi Wina Tahun 1815, 1961 dan 1963.
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
 UU Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pengesahan Konvensi Wina Tahun 1961 dan 1963;
 UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri;
 UU Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan;
 PP Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan
Tata Penghormatan;
 PP Nomor 39 tahun 2018 tentang Pelaksanaan UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan;
 Perpres No. 71 Tahun 2018 tentang Tata Pakaian pada Acara Kenegaraan dan Acara Resmi;
 Keppres Nomor 32 Tahun 1971 tentang Protokol Negara; dan
 Permensesneg Nomor 13 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keprotokolan Presiden dan Wakil
Presiden RI.
C. TRADISI, ADAT ISTIADAT DAN KEBIASAAN SETEMPAT
D. AZAS TIMBAL BALIK (RESIPROSITAS)
E. PRAKTIK PERGAULAN INTERNATIONAL
F. LOGIKA UMUM (COMMON SENSE)
FUNGSI KEPROTOKOLAN
1. Terciptanya suasana yang dapat
memperlancar jalannya kegiatan.
2. Terciptanya Tata Krama pergaulan
seseorang dengan orang lain, meskipun
membatasi kepentingan pribadi.
3. Terciptanya suatu upacara/acara yang
khidmat dan tertib.
4. Terciptanya pemberian perlindungan.
5. Terciptanya ketertiban dan rasa aman
dalam menjalankan tugas.
YANG PERLU DIPAHAMI OLEH SEORANG PETUGAS PROTOKOL
DALAM SUATU UPACARA/ACARA
A. MENGETAHUI KETENTUAN/ATURAN KEPROTOKOLAN;
B. MENGETAHUI SUSUNAN ACARA/UPACARA;
C. MENGETAHUI SIAPA YANG MEMBUKA/MENUTUP ACARA;
D. MENGETAHUI SIAPA YANG DIUNDANG/PESERTA UPACARA;
E. MENGETAHUI PERLENGKAPAN/KELENGKAPAN/PETUGAS UPACARA/ACARA;
F. MENGETAHUI ALUR KELUAR MASUK TEMPAT ACARA;
G. MENGETAHUI TEMPAT TRANSIT PEJABAT VIP/VVIP;
H. MENGETAHUI RUANG MAKAN;
I. MENGATUR KEDATANGAN PEJABAT VIP/VVIP;
J. MENGETAHUI TEMPAT IBADAH DAN TOILET;
K. DAN HAL LAIN TERKAIT ACARA/UPACARA
swiss
corporate

TATA TEMPAT
TATA TEMPAT adalah

Pengaturan tempat bagi pejabat negara, pejabat pemerintahan,


perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta tokoh
masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi.

 Mengandung unsur tentang siapa yang berhak didahulukan dan siapa


yang berhak mendapat prioritas.
 Prinsip utamanya adalah selalu mengkanankan seseorang yang
Jabatan/Kedudukan/Martabat-nya lebih tinggi.
Ketentuan Pengaturan Tata Tempat
 Bila Berjabat Tangan : + (Etiket Bersalaman)
A. BERDIRI
P P = Presiden/Pimpinan/VIP

5 4 3 2 1

M 1 = Presiden/Pimpinan/VIP
1 2 3 4 5 M = Masyarakat

 Bila Tidak Berjabat Tangan :


GANJIL GENAP

5 3 1 2 4 4 2 1 3
Ketentuan Pengaturan Tata Tempat
 Dalam Rapat Meja bentuk “U” :

13 12 B. DUDUK
11 10
9 8
7 6
5 3 1 2 4
1 = Pimpinan Rapat
 Dalam Rapat Meja Bulat :
7 6
5 4
3 2
1
Ketentuan Pengaturan Tata Tempat

B. DUDUK
 Dalam Pertemuan / Tatap Muka (Theater) : (Lanjutan)

6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6

4 2 1 3 1 = Pimpinan
Ketentuan Pengaturan Tata Tempat
TEMPAT ACARA PERESMIAN
Berhadapan : Satu Arah :

C. LAY OUT

Kursi Utama/Main Seat Kursi Perangkat Podium


Tombol Sirine
Kursi Menteri/ Rombongan Kursi Muspida Daerah
Meja Prasasti
Resmi Presiden Para Undangan lainnya
Ketentuan Pengaturan Tata Tempat
TEMPAT ACARA JAMUAN SANTAP MALAM KENEGARAAN

C. LAY OUT

Kursi Utama/Main Seat Para Ka. Lembaga Negara, Undangan lain


Menteri dan Romb. Resmi
Tamu Negara
TATA PENGHORMATAN
DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN

Dasar Hukum Pengertian


Yang dimaksud dengan
Pasal 31 UU No. 9 Tahun 2010, penghormatan dan perlakuan sesuai
“Pejabat Negara, Pejabat dengan kedudukannya dan
Pemerintahan, Perwakilan martabatnya adalah sikap perlakuan
Negara Asing dan/atau yang bersifat protokol yang harus
organisasi internasional serta diberikan kepada seseorang dalam
acara kenegaraan atau acara resmi
Tokoh Masyarakat Tertentu
sesuai dengan jabatan dan/atau
mendapat penghormatan.
kedudukannya dalam negara,
pemerintahan atau masyarakat.
BENTUK PENGHORMATAN
1) Dengan pemberian tata tempat
(preseance).
2) Dengan Bendera Negara.
By : Dwi Rahmanendra. 2020
3) Dengan Lagu Kebangsaan.
4) Terhadap Jenazah.
5) Dengan pemberian bantuan sarana
dan prasarana yang diperlukan.
6) Dengan perlakuan, contoh :
kedatangan/kepulangan, sambutan,
naik/turun kendaraan, dll).
swiss
corporate

TATA UPACARA
TATA UPACARA adalah
Aturan untuk melaksanakan upacara dalam
Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.
(Pasal 1 (5) UU No. 9 Tahun 2010 dan Pasal 1 (7) PP No. 62 Th 1990)

Adalah pedoman yang telah dibakukan dan wajib dipenuhi


serta dilaksanakan yang dalam penyelenggaraan upacara
untuk mengatur keseluruhan komponen rangkaian dan
peserta secara tertib, teratur, disiplin, dan khidmat.
JENIS UPACARA
Upacara Bendera Bukan Upacara Bendera

ADALAH kegiatan pengibaran ADALAH kegiatan yang memerlukan


atau penurunan bendera merah pengaturan protokol (dapat
putih yang dilaksanakan dalam dilaksanakan untuk Acara
rangka memperingati hari-hari Kenegaraan atau Acara Resmi),
seperti : Penerimaan Tamu-Tamu
besar nasional, seperti HUT
Negara/Presiden, Credentials,
Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Penganugerahan Tanda Kehormatan,
Kebagkitan Nasional, Hari Peresmian Pembukaan
Pahlawan dll. Munas/Rakernas, dll.
KELENGKAPAN & PERLENGKAPAN UPACARA BENDERA
DALAM ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI

Kelengkapan Perlengkapan

1) Inspektur Upacara; 1) Bendera;


2) Komandan Upacara; 2) Tiang Bendera dengan Tali;
3) Perwira Upacara; 3) Mimbar Upacara;
4) Peserta Upacara; 4) Naskah Proklamasi;
5) Naskah Pancasila;
5) Pembawa Naskah; 6) Naskah Pembukaan Undang-
6) Pembaca Naskah; dan Undang Dasar Negara Republik
7) Pembawa Acara. Indonesia Tahun 1945; dan
8) Pembawa/Pengibar Bendera 7) Teks Do'a.
Perwira
Upacara

Pejabat Eselon I/II Adc/ Pejabat Eselon III/IV


Ajudan

Irup

Paskibra
Musik
Korps
Pancasila
Paduan Suara

UUD 1945
Doa
Danup
Peserta Upacara

Peserta Upacara
Peserta Upacara Peserta Upacara Peserta Upacara Peserta Upacara
TATA URUTAN
Upacara Bendera Bukan Upacara Bendera

1) Pengibaran Bendera Negara 1) Menyanyikan dan/atau


diiringi dengan Lagu Kebangsaan mendengarkan Lagu
Indonesia Raya;
Kebangsaan Indonesia Raya;
2) Mengheningkan cipta;
2) Pembukaan;
3) Pembacaan naskah Pancasila;
4) Pembacaan Pembukaan Undang- 3) Acara Pokok; dan
Undang Dasar Negara Republik 4) Penutup.
Indonesia Tahun 1945; dan
5) Pembacaan doa
TATA URUTAN UPACARA BENDERA
Hari Besar Nasional HUT Kemerdekaan RI

1) Pengibaran bendera diiringi lagu 1) Pengibaran bendera diiringi Lagu


kebangsaan Indonesia Raya Kebangsaan Indonesia Raya
2) Mengheningkan cipta 2) Mengheningkan cipta
3) Pembacaan Naskah Pancasila 3) Mengenang detik-detik
4) Pembacaan Pembukaan Undang- Proklamasi diiringi tembakan
Undang Dasar Negara Republik meriam, sirine, bedug, lonceng
Indonesia Tahun 1945; dan gereja (60 detik)
5) Pembacaan Doa 4) Pembacaan Teks Proklamasi
5) Pembacaan Doa
Hari-hari yang diperingati dengan UPACARA BENDERA
1. Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI (Keppres 65/99)
2. Hari Kebangkitan Nasional (Keppres 316/59)
3. Hari Kesaktian Pancasila (Keppres 153/67)
4. Hari Sumpah Pemuda (Keppres 316/59)
5. Hari Pahlawan (Keppres 316/59)
6. Hari KORPRI (Keppres 82/71)
7. Hari Ibu (Keppres 316/59)
8. Hari Ulang Tahun K/L/I/Provinsi/Kabupaten/Kota, dll
Tata Pakaian Pada Acara Kenegaraan dan Acara Resmi
(Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2018)
Acara Kenegaraan Acara Resmi
No Non Upacara Non Upacara
Upacara Bendera Upacara Bendera
Bendera Bendera
1. PSL PSL PSL
2. Pakaian Dinas PSN Pakaian Dinas
3. Pakaian Kebesaran Pakaian Kebesaran Pakaian Kebesaran
4. Pakaian Nasional Pakaian Nasional Pakaian Nasional
5. Pakaian Sipil Harian/ Seragam Resmi
6. Pakaian lainnya yang telah ditentukan (PSN)
Keterangan :
1. PSL  PSL untuk laki-laki : berupa jas berwarna gelap, kemeja lengan panjang
putih, celana panjang yang berwarna sama dengan jas, dasi, dan sepatu
hitam.
 PSL untuk perempuan : berupa jas berwarna gelap, kemeja putih, rok atau
celana panjang yang berwarna sama dengan jas, dan sepatu hitam.
 PSL dapat digunakan untuk kunjungan kenegaraan, kunjungan resmi,
kunjungan kerja, kunjungan pribadi, dan perjalanan transit ke luar negeri.
2. Pakaian Dinas Pakaian Dinas Upacara bagi TNI dan POLRI serta pakaian dinas yang ditetapkan
Kementerian/Lembaga Negara.
3. Pakaian Kebesaran Berupa pakaian khusus yang digunakan pada upacara resmi, kenegaraan, atau
adat.
4. Pakaian Nasional Pakaian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang dapat digunakan
pada Acara Kenegaraan dan Acara Resmi sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Panitia Negara/Kesekretariatan K/L Negara.
5. Pakaian Sipil Harian/ Ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga Negara.
Seragam Resmi
6. PSN  Berupa jas beskap tertutup dan memakai saku, celana panjang berwarna
sama dengan jas, sarung fantasi, dan peci nasional.
 Dapat juga digunakan pada :
1) Upacara penyerahan surat-surat kepercayaan (credentials) Duta Besar
Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia kepada kepala
negara/kepala pemerintahan negara asing;
2) Jamuan atau resepsi pada Acara Kenegaraan dan Acara Resmi di dalam
negeri; dan
3) Jamuan atau resepsi pada kunjungan kenegaraan atau kunjungan resmi di
https://www.youtube.com/watch?v=o6DTkJ8P9rE luar negeri.
BAHAN PENGUATAN MATERI
PRAKTIK PBB 3
Dwi Rahmanendra. 2022
Dwi Rahmanendra, 2022
DEFINISI DAN PEDOMAN PBB
“BARIS BERBARIS ADALAH SUATU WUJUD LATIHAN FISIK YANG
DIPERLUKAN GUNA MENANAMKAN KEBIASAAN DALAM TATA CARA
KEHIDUPAN YANG DIARAHKAN KEPADA TERBENTUKNYA SUATU
PERWATAKAN TERTENTU”.

Pedoman Peraturan Baris Berbaris yang


digunakan adalah :
Peraturan Panglima TNI No. 58 Tahun 2018
tentang Peraturan Baris Berbaris TNI
MAKSUD DAN TUJUAN LATIHAN PBB
“GUNA MENUMBUHKAN SIKAP
JASMANI YANG TEGAP TANGKAS,
RASA PERSATUAN,
RASA DISIPLIN DAN RASA
TANGGUNG JAWAB”.
A. Menumbuhkan Sikap Jasmani yang Tegap dan Tangkas adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara
jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
B. Rasa Persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikaran yang
kuat dalam menjalankan tugas.
C. Rasa Disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan
pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan
hati sendiri.
D. Rasa Tanggung Jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung
resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak
mudah melakukan tindakan tindakan yang akan dapat merugikan.
KETENTUAN POKOK PBB (Untuk Sipil)
1. ABA-ABA : 3. GERAKAN BERJALAN/BERLARI TANPA SENJATA :
a) Aba-Aba Petunjuk
(Untuk Perhatian, Kepada Pemimpin Upacara, dll) Macam, Panjang dan Tempo Langkah :
b) Aba-Aba Peringatan a) Langkah biasa : 60 cm/96 tiap menit.
(Hadap Kanan/Kiri, Balik Kanan, Maju, Hormat, dll) b) Langkah tegap : 60 cm/96 tiap menit.
c) Aba-Aba Pelaksanaan c) Langkah perlahan : 40 cm/30 tiap menit.
(Grak, Jalan, Mulai, Selesai) d) Langkah ke samping : 40 cm/70 tiap menit.
e) Langkah ke belakang : 40 cm/70 tiap menit.
2. GERAKAN DI TEMPAT TANPA SENJATA f) Langkah ke depan : 60 cm/70 tiap menit.
1) Sikap Sempurna g) Langkah waktu lari : 70 cm/166 tiap menit.
2) Sikap Istirahat :
a) Istirahat Biasa (Posisi Berdiri, Duduk & Bersila) 1) Gerakan Berjalan dan Berlari, terdiri dari :
b) Istirahat Parade (Berdiri) a) gerakan dari berhenti ke berjalan;
3) Lencang Kanan/Kiri b) gerakan dari berhenti ke berlari;
4) Setengah Lencang Kanan/Kiri c) gerakan dari berjalan ke berjalan;
5) Berhitung d) gerakan berjalan ke berhenti;
6) Periksa Kerapihan e) gerakan dari berjalan ke berlari;
7) Buka dan Tutup Barisan f) gerakan dari berlari ke berjalan; dan
8) Perubahan Arah : g) gerakan dari berlari ke berhenti.
a) Hadap Kanan/Kiri 2) Gerakan Perubahan Arah Berjalan dan Berlari:
b) Hadap Serong Kanan/Kiri 3) Gerakan Ganti Langkah
c) Balik Kanan 4) Gerakan Haluan Kanan/Kiri
9) Bubar Jalan 5) Gerakan Melintang Kanan/Kiri
10) Jalan di Tempat 6) Berhimpun dan Berkumpul
11) Memberi Hormat 7) Keluar dan Masuk Barisan
POSISI TELAPAK dan JARI TANGAN dalam PBB
Menggenggam Mengepal

Ibu jari berada di atas atau menghadap ke


Ibu jari menyentuh jari tengah, seperti orang
muka, bentuknya seperti tangan yang sedang
hendak memukul.
memeras santan.
Digunakan pada gerakan : sikap sempurna,
Digunakan pada gerakan istirahat di tempat
lencang kanan/kiri, lencang depan, langkah
dan lari maju.
tegap dan langkah biasa.
POSTUR TUBUH IDEAL DALAM PBB
CONTOH BEBERAPA GERAKAN DASAR DALAM PBB

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=O-74OkW6ILY
BAHAN PENGUATAN MATERI
KEWASPADAAN DINI 4
Dwi Rahmanendra. 2022
Menjamin keselamatan, kedamaian, dan
kesejahteraan warga negara,
masyarakat, dan bangsa serta
melindungi kedaulatan dan keutuhan AGHT PADA
wilayah negara, serta keberlangsungan NEGARA
pembangunan nasional dari segala
ancaman.
Kewaspadaan Dini Nirmiliter :
Kesiapsiagaan BN Unsur Utama pertahanan nirmiliter
BAGIAN DARI SISTEM
dilaksanakan oleh K/L sebagai leading
KEAMANAN NASIONAL sector, sesuai dengan sifat dan bentuk
KEWASPADAAN ancaman yang dihadapi.
DINI Mengembangkan
Kewaspadaan Dini adalah :
Sikap :
kemampuan yang dikembangkan untuk Kewaspadaan Dini Bagi CPNS :
mendukung sinergisme penyelenggaraan  Sensitif
KESADARAN LAPOR CEPAT, thd setiap
pertahanan militer dan pertahanan potensi ancaman, baik di lingkungan  Peduli
nirmiliter secara optimal, sehingga
Deteksi Dini dan  Responsif
pekerjaan maupun pemukiman baik
terwujud kepekaan, kesiagaan, dan Peringatan Dini lisan (langsung) maupun tulisan kepada
antisipasi setiap warga negara dalam aparat/pejabat terkait sesuai dgn Kemampuan Dasar
menghadapi potensi ancaman. Inputan bagi potensi ancaman yg ditemukan. Intelejen
Pembuat Kebijakan
Tujuan Kewaspadaan Dini adalah : dan Pengambil Pengetahuan Mekanisme Merencanakan,
untuk mengantisipasi berbagai dampak Keputusan Penyampaian Informasi : Mengumpulkan,
ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan Mengolah dan
budaya yang bisa menjadi ancaman bagi  Atasan
Menyajikan Informasi
kedaulatan, keutuhan NKRI dan AKSI ATAU  FKDM (Provinsi s/d Desa/Kel.)
keselamatan bangsa TINDAKAN  Kominda (Provinsi & Kab/Kota)
By : Dwi Rahmanendra. 2020  Aparat Berwajib
KEWASPADAAN DINI DI DAERAH

PERMENDAGRI NO. 12 TAHUN 2006

FKDM
Wadah bagi elemen masyarakat yang dibentuk dalam rangka menjaga dan
memelihara kewaspadaan dini masyarakat. Keanggotaan FKDM terdiri atas
unsur wakil organisasi kemasyarakatan, tenaga pendidik, tokoh pemuda,
tokoh adat, tokoh agama atau elemen masyarakat lainnya.

TUJUAN Untuk mewujudkan ketenteraman, ketertiban dan


perlindungan masyarakat yang dilakukan dengan
FKDM : upaya-upaya kewaspadaan dini oleh masyarakat.
STRUKTUR
KELEMBAGAAN FKDM
Ketua Wakil Gubernur
PROVINSI Sekretaris Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Anggota Instansi Terkait dan Elemen Masyarakat di Tingkat Provinsi

Ketua Wakil Bupati/Wakil Walikota


KAB./KOTA Sekretaris Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab./Kota
Anggota Instansi terkait dan Elemen Masyarakat di Tingkat Kab./Kota

Ketua Camat
KECAMATAN Sekretaris Sekertaris Camat
Anggota Instansi terkait dan Elemen Masyarakat di Tingkat Kecamatan

Ketua Kepala Desa/Lurah


DESA/KEL. Sekretaris Sekertaris Desa/Kelurahan
Anggota Instansi terkait dan Elemen Masyarakat di Tingkat Desa/Kel.
DETEKSI DINI DAN PERINGATAN DINI DI DAERAH

PERMENDAGRI No. 11 Tahun 2006 jo No. 16 Tahun 2011

KOMINDA

Forum komunikasi dan koordinasi unsur


Intelijen dan unsur pimpinan daerah di provinsi dan
kabupaten/kota.

TUJUAN : Untuk mengantisipasi ancaman terhadap


integritas nasional dan tegaknya kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia secara berjenjang.
STRUKTUR
KELEMBAGAAN KOMINDA
Ketua Gubernur
Pelaksana Harian Kepala Badan Intelijen Daerah
Sekretaris Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
PROVINSI Keanggotaan Unsur Intelijen dari BIN, TNI, POLRI , Kejaksaan Tinggi,
Imigrasi, Bea dan Cukai, Pajak, Perbankan da unsur terkait
lainnya di tingkat Provinsi.

Ketua Bupati/Walikota
Pelaksana Harian Unsur Intelijen dari Kepolisian Republik Indonesia
Sekretaris Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab./Kota
KAB./KOTA Keanggotaan Unsur Intelijen dari BIN, TNI, POLRI , Kejaksaan Tinggi,
Imigrasi, Bea dan Cukai, Pajak, Perbankan dan unsur terkait
lainnya di tingkat Kabupaten/Kota.
CONTOH FORMATInformasi
Laporan LAPORAN INFORMASI NERACA PENILAIAN INFORMASI
Kepercayaan terhadap Sumber-Sumber
Keterangan :
A = Dipercaya sepenuhnya.
B = Biasanya dapat dipercaya.
C = Agak dapat dipercaya.
D = Biasanya tidak dapat dipercaya.
E = Kepercayaannya tak dapat dinilai.
Kebenaran Isi Bahan Keterangan :
1 = Kebenarannya ditegaskan oleh sumber lain.
2 = Sangat mungkin benar.
3 = Mungkin benar.
4 = Kebenarannya meragukan.
5 = Tidak mungkin benar.
6 = Kebenarannya tidak dapat dinilai.

By : Dwi Rahmanendra. 2020


ESENSI MATERI

“Kewaspadaan Dini dalam perspektif Bela Negara


merupakan sesuatu yang sangat penting dilakukan
oleh seluruh elemen masyarakat, bangsa dan negara
sesuai dengan kapasitas dan kewenangannya sebagai
antisipasi terhadap potensi AGHT yang dapat
mengganggu stabilitas, keutuhan serta kedaulatan
Bangsa dan Negara”.

Dwi Rahmanendra, 2022


BAHAN REVIEW AGENDA I
5
Dwi Rahmanendra. 2022
A. Pengertian Wasbang A. Sejarah
B. Konsensus Dasar : B. Ancaman & Wasdin A. Konsep Perubahan
1. Pancasila C. Pengertian, ND & B. Perubahan Lingstra
2. UUD NRI 1945 Ind. C. Modal Insani A. KorupsI
D. PKBN & Aktualisasi
3.
4.
NKRI
Bhinneka Tunggal Ika
NILAI BELA NEGARA SINTESIS PERUBAHAN LINGSTRA B. Narkoba
C. Terorisme/Radikalisme
WAWASAN KEBANGSAAN MODUL 1 MODUL MODUL 2 ISU2 STRAKOM (AGHT)
C. Lambang2 Negara :
1.
2.
Bendera Negara
Bahasa Negara
SANKRI SPBN TEKNIK ANALISIS ISU
D. Money Laundring
E. Proxy War
F. Mass Communication
A. Bentuk & Sistem NKRI A. Isu Kritikal
3. Lambang Negara B. Per-Kes & Nasionalisme B. Teknik Tapisan Isu
4. Lagu Kebangsaan C. Landasan Negara
D. Keb. Publik & Peran ASN C. Teknik Analisis Isu

KERANGKA KBN MODUL 3 KEMAMPUAN AWAL


A. Konsep KBN A. Kesp&Kesh Jas&Men
B. KBN dlm Latsar CPNS KEGIATAN KBN B. Etika, Etiket & Moral
C. Manfaat KBN A. PBB dan TU C. Kearifan Lokal
B. Keprotokolan
C. Kewaspadaan Dini
D. Membangun Tim
E. CM dan ASBN
RENCANA AKSI BN

Dwi Rahmanendra, 2022


MENUNJUKKAN SPBN 1 dari 4 Kompetensi LATSAR CPNS
TARGET CAPAIAN PEMBELAJARAN AGENDA 1

TAHU Teori/Sejarah/Regulasi

MAU Semangat/Motivasi/Gairah

MAMPU Implementasi/Aksi

BAHAN PEMBELAJARAN PENGAMPU MATERI


(Modul, BT, Penugasan, dll.) (Strategi dan Desain)
Dwi Rahmanendra. 2022
SIMPULAN MATERI

“ASN adalah tulang punggung pengelolaan Bangsa


dan Negara, sudah sepatutnya ASN menjadi teladan
di tengah-tengah masyarakat dalam memberikan
kontribusi pada upaya-upaya BELA NEGARA”.

Dwi Rahmanendra, 2022


TERIMA KASIH

Dwi Rahmanendra. 2022

Anda mungkin juga menyukai