Anda di halaman 1dari 34

MODUL PENGABDIAN MASYARAKAT

TEKNOLOGI TEPAT GUNA


TANAMAN HIDROPONIK

Oleh:
Kelompok 30 KKN Tematik MBKM

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


“VETERAN” JAWA TIMUR
2022
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul modul : Teknologi Tepat Guna Tanaman
Hidroponik
2. Nama Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : Ir. Didiek Tranggono, M.Si.
b. NIP : 195812251990011001
c. Nomor HP : 085335892025
d. Alamat Email : di2ektranggono@gmail.com
3. Nama Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Fitria Ramadhani
b. NPM : 19042010116
c. Program Studi : Administrasi Bisnis
d. Nomor HP : 082139009190
e. Alamat Email :
19042010116@student.upnjatim.ac.id
4. Lokasi kegiatan : Kelurahan Krembangan
Selatan, Surabaya
5. Anggota
1. Nama Lengkap : Daiva Savero Christiawan
NPM : 19013010136
Program Studi : Akuntansi
Nomor HP : 081331168831
Alamat Email : 19013010136@student.upnjatim.ac.id
2. Nama Lengkap : Rafina Waiyun Nafis
NPM : 19013010133
Program Studi : Akuntansi
Nomor HP : 085785171822
Alamat Email : 19013010133@student.upnjatim.ac.id
3. Nama Lengkap : Arya Widi Lesmana
ii
NPM : 19013010134
Program Studi : Akuntansi
Nomor HP : 0895397103967
Alamat Email : 19013010134@student.upnjatim.ac.id
4. Nama Lengkap : Catherine Andriani
NPM : 19024010070
Program Studi : Agribisnis
Nomor HP : 08970357722
Alamat Email : 19024010070@student.upnjatim.ac.id
5. Nama Lengkap : Nisrina Beauty Alfirdaus
NPM : 19034010082
Program Studi : Teknik Lingkungan
Nomor HP : 082358733033
Alamat Email : 19034010082@student.upnjatim.ac.id
6. Nama Lengkap : Intan Nur Indah
NPM : 19012010292
Program Studi : Manajemen
Nomor HP : 081944884761
Alamat Email : 19012010292@student.upnjatim.ac.id
7. Nama Lengkap : Eky Marcin Yuyun Andriyanti
NPM : 19042010092
Program Studi : Administrasi Bisnis
Nomor HP : 085732811729
Alamat Email : 19042010092@student.upnjatim.ac.id
8. Nama Lengkap : Dwi Retno Anom Sari
NPM : 19042010080
Program Studi : Administrasi Bisnis
iii
Nomor HP : 089669614781
Alamat Email : 19042010080@student.upnjatim.ac.id
9. Nama Lengkap : Alisia Eka Afriana
NPM : 19042010146
Program Studi : Administrasi Bisnis
Nomor HP : 087854801474
Alamat Email : 19042010146@student.upnjatim.ac.id

Surabaya, 14 Juni 2022


Menyetujui,
Dosen Pendamping Ketua Kelompok 30
Lapangan

Ir. Didiek Tranggono, M.Si Fitria Ramadhani


NIP.195812251990011001 NPM. 19042010116

iv
Mengetahui,
Ketua LPPM Kapusdimas dan KKN

Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP. Dr. Z. Abidin Achmad, M. Si., M.Ed.
NIP. 19660114 199203 2 001 NPT. 373059901701

v
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa, berkat-Nya modul ini dapat kami
selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Modul ini kami beri
judul, “Teknologi Tepat Guna Tanaman Hidroponik”. Berangkat
dari sebuah permasalahan dibidang pertanian perkotaan, dimana di
wilayah Kantor Kelurahan Krembangan Selatan kekurangan lahan
yang bisa digunakan untuk bercocok tanam.

Modul ini kami buat dalam rangka untuk memperdalam dan


memperluas pengetahuan tentang teknologi tepat guna berupa
tanaman hidroponik. dan sekaligus melakukan apa yang menjadi
tugas mahasiswa sebagai luaran kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik MBKM 2022.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan


kesalahan dalam proses penyususnan modul ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan modul ini,
terutama dosen pembimbing lapangan kami yaitu Bapak Ir. Didiek
Tranggono, M.Si. yang telah membimbing dan mengarahkan kami
selama proses penyusunan modul ini.

Harapan kami, modul ini dapat digunakan dengan bijak


sehingga nantinya akan bermanfaat tidak hanya bagi kami, namun
juga bisa bermanfaat untuk seluruh khalayak.

vi
Surabaya, 14 Juni 2022

Fitria Ramadhani
19042010116

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii


KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
2. PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................ 4
2.1 Lokasi Kegiatan ............................................................................. 4
2.2 Jenis Kegiatan................................................................................ 4
2.3 Susunan Acara Kegiatan................................................................ 4
2.4 Metode Pelaksanaan ...................................................................... 5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 7
3.1 Pengertian Hidroponik................................................................... 7
3.2 Hidroponik Sebagai Solusi Ketahanan Pangan ............................. 8
3.3 Pengertian Penyemaian................................................................ 11
3.4 Pengertian Nutrisi AB Mix .......................................................... 12
3.5 Manfaat Nutrisi AB Mix ............................................................. 13
3.6 Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik ...................................... 14
3.7 Manfaat Hidroponik .................................................................... 15
3.8 Langkah-Langkah Pembuatan ..................................................... 15
4. PENUTUP ........................................................................................ 20
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 20
4.2 Saran ............................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 21
viii
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................. 22

ix
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
TANAMAN HIDROPONIK

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi
yang sangat membantu manusia dalam beraktivitas, bahkan dari
segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang masih selaras dengan
perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran
manusia, sehingga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan
dalam segi penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah
banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga yang
kita lihat desa ini, yaitu pembukaan lahan untuk menanam tanaman
yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk
memperkaya diri.
Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin
memenuhi kebutuhan pangan menghadapi lahan tanam yang
semakin berkurang? Zaman yang serba modern ini bertanam tak
lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam
bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah
bertanam secara hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara
bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada masalah yang
di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun
dengan sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi
yang menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau
iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara
untuk menumbuhkan tanaman pangan dengan mudah. Juga, di
daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit
didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok
tanam.
1
Hidroponik merupakan salah satu metode dalam budidaya
menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media
tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi
bagu tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit
daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik
menggunakan air yang lebih efisien, jadi cukup cocok bila
diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro
yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik
memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan
menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau
dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari
pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara
hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia
terhadap pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Untuk sebuah tanaman, dimana pun tempat tumbuhnya
akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi yang
dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah
adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan
pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir
inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan
hidroponik, dimana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan
nutrisi tanaman.
Sistem hidroponik dapat digunakan untuk memecahkan
masalah kekurangan lahan yang semakij tahun semakin menyempit
terutama di daerah perkotaan. Sehingga, diharapkan hidroponik
mampu menjadi manfaat untuk masa depan karena mampu
diberdayakan dalam kondisi lahan sempit.
1.2 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui proses pembuatan dan maintenance
sistem hidroponik. Sekaligus melihat apakah sistem hidroponik

2
bisa dan cocok untuk digunakan di daerah perkotaan. Selain itu,
tujuan penulisan ini adalah untuk mengenalkan teknologi
hidroponik teruntuk daerah perkotaan yang notabene memiliki
lahan yang cukup minim untuk melakukan kegiatan bercocok
tanam.

3
2. PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Lokasi Kegiatan
Tempat pelaksanaan pengerjaan hidroponik dilakukan di
Kantor Kelurahan Krembangan Selatan.

Lokasi KKN-T MBKM 30 terletak di Kelurahan


Krembangan Selatan, Surabaya, yang mana merupakan lokasi dari
pelaksanaan kegiatan program kerja kami, yaitu “Teknologi Tepat
Guna Tanaman Hidroponik”. Kelurahan tersebut merupakan
sebuah kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Krembangan,
Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

2.2 Jenis Kegiatan


Jenis kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan berupa
praktik pembuatan Teknologi Tepat Guna (TTG). Teknolgi Tepat
Guna yang dikerjakan berupa sistem penanaman tumbuhan dengan
metode hidroponik di Kelurahan Krembangan Selatan, Surabaya.

2.3 Susunan Acara Kegiatan

4
Berikut ini merupakan susunan acara pada kegiatan
pembuatan Teknologi Tepat Guna berupa hidroponik di Kelurahan
Krembangan Selatan, Surabaya.

No. Waktu Kegiatan

1 19 Mei Pembelian alat dan bahan yang


2022 akan digunakan

2 20 Mei Pembersihan alat hidroponik


2022 dan proses penyemaian benih
tanaman

3 30 Mei Pembuatan nutrisi yang akan


2022 diberikan selama proses
penyemaian

4 3 Juni 2022 Proses perakitan alat hidroponik


dan penataan tempat alat
hidroponik

5 13 Juni Proses pemindahan benih


2022 tanaman ke pipa hidroponik

2.4 Metode Pelaksanaan


Kegiatan penanaman dialkukan di Kantor Kelurahan Krembangan
Selatan oleh seluruh anggota kelompok 30 KKN Tematik MBKM
dan dibantu oleh para Bapak dan Ibu yang ada di Kantor Kelurahan
Krembangan Selatan. Adapun alat dan bahan yang digunakan
selama proses pembuatan tanaman hidroponik yaitu sebagai
berikut.

5
Alat: Bahan:
- Pipa - Benih Sawi
- Ember - Rockwoll
- Pompa air - Nutrisi AB Mix
- Netpot
- Cutter

6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Hidroponik
Merupakan metode atau cara tanam yang tidak menggunakan
tanah merupakan definisi dari hidroponik itu sendiri. Kebutuhan
nutrisi yang diperlukan oleh tanaman ini berasal dari air, yang
dimana segala kebutuhan dari tanaman itu sendiri berasal dari sana.
Hidroponik sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, dimana
kata hidroponik terbagi menjadi dua suku kata,
yakni “hidros” dan “ponos” . Hidros (hydro dalam bahasa inggris)
artinya air, sedangkan Ponos (ponic dalam bahasa inggris) artinya
mengerjakan. Jadi secara istilah bahasa, hidroponik adalah metode
bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai medianya.
Jadi yang membedakan metode bercocok tanam hidroponik
dengan bercocok tanam konvensional adalah pada media bercocok
tanamnya. Pada hidroponik kita menggunakan media air,
sedangkan pada metode konvensional kita menggunakan tanah.
Sehingga bisa dibilang termasuk kedalam inovasi perkembangan
teknik bercocok tanam yang modern.
Ternyata teknik menanam yang satu ini sudah dikenal sejak
dahulu, tepatnya sejak tahun 1627. Saat itu terdapat tulisan dari
Francis Bacon yang menuliskan tentang hidroponik, ia menjelaskan
bahwa tanaman juga bisa ditanam dengan media lainnya selain
tanah yaitu menggunakan media air.
Baru di tahun 1699 dilakukan penelitian yang lebih lengkap
tentang ini, yang saat itu dilakukan oleh John Woodward. Namun
hasilnya berbeda, hasil dari tanaman yang ditanam dengan
hidroponik ini lebih bagus dengan menggunakan air yang keruh
dibanding air yang bersih/jernih.
Maka dari itu Ia menyimpulkan bahwa air yang digunakan
untuk menanam tanaman tidak memiliki cukup nutrisi untuk
membuat tanaman itu menjadi subur. Pada tahun 1842 penelitian
semakin ditingkatkan, ternyata dari hasilnya ditemukan 9 elemen
nutrisi yang diperlukan oleh tanaman supaya tanaman tersebut

7
menjadi subur. Peneliti yang menemukan hal itu adalah Julius von
Sachs dan Wilhelm Knop.
Kemudian dibuatlah nutrisi yang di dalamnya terdapat 9
elemen nutrisi yang diperlukan oleh tanaman, yang berupa larutan.
Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 1859-1865.
Penelitian tersebut akhirnya menjadi cikal bakal munculnya
hidroponik, karena masih ada elemen lainnya selain tanah yang
mampu menjadi pengganti unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman tersebut.

3.2 Hidroponik Sebagai Solusi Ketahanan Pangan

Pertanian adalah suatu sektor andalan sebagai peningkat


kesejahteraan penduduk Indonesia, hampir 50-70% penduduk
Indonesia bertempat tinggal di pedesaan tentunya bekerja di sektor
pertanian. Diketahui, sektor pertanian di topang oleh sub sektor
lainnya mulai dari perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan
hingga produksi pangan yang merupakan turunan dari sektor
pertanian. Sektor tanaman pangan sampai saat ini menjadi prioritas
dikarenakan sebagian besar penduduk membutuhkan konsumsi
pangan untuk bertahan hidup khususnya negara Indonesia yang
dahulu disebut negara agraris pertahun memaksimalkan sektor
tersebut. Tak dapat dipungkiri, banyak konflik yang terkait dengan
bertani yang mana beberapa daerah lahan beralih fungsi secara
besar-besaran, banyaknya pesawahan beralih menjadi industri,
perumahan dan sentra bisnis. Sangat disayangkan, penduduk
khususnya generasi muda yang lebih tertarik kehidupan
perkantoran dibanding pertanian, yang katanya perkantoran adalah
jalan hidup yang menjanjikan. Bahkan, mereka menganggap
bertani tidak membawakan hasil yang maksimal terkadang rugi,
dikutip dari kompasiana.com.

8
Indonesia mengalami peledakan penduduk. Pada tahun 2015
sebesar 238.518.000 jiwa, diprediksi pada tahun 2020 akan
meningkat sebesar 271.066.000 jiwa. Tak dapat dipungkiri, hal ini
berdampak pada sektor pertanian. Salah satu kendala tercapainya
swasembada komoditas pertanian di Indonesia adalah makin
sempitnya lahan pertanian yang ditandai dengan berkurangnya
aktivitas pertanian. Salah seorang petani yang biasanya bertani
lantas berubah, mengubah kegiatan lain seperti properti dan
lainnya. Melihat peluang yang besar seketika, membuka mata
petani ikut serta menggeluti bisnis tersebut.

Bertambahnya jumlah penduduk Indonesia berbanding


lurus dengan kebutuhan akan tempat tinggal. Sehingga bisnis
properti atau perumahan merupakan pilihan terakhir petani karena
keuntungan yang menjanjikan. Bisnis properti yang senantiasa
memakan lahan pertanian semakin menjamur. Lahan pertanian
yang memiliki tekstur tanah bagus menjadi rebutan para petugas
properti. Petani yang di kasih harga miring sangat tertarik untuk
menjual karena harga yang ditawarkan sangatlah tidak sedikit
sehingga mendorong petani untuk menjualnya. Sawah yang telah
terjual langsung diproses pemasangan patok tanah sebagai
pembatas antar perumahan dikhawatirkan petani berubah fikiran.
Sangat miris, hal ini terjadi di Desa Besuk Agung, Kabupaten
Probolinggo yang mana hektaran tanah yang telah terbeli oleh
petugas properti kunjung tak laku sehingga menjadi areal yang tak
terpakai, hanya patok pembatas yang berdiri di lokasi.

Dilansir dari jabarnews.com, tidak hanya bisnis properti yang


meraja lela tetapi hal ini terjadi di wilayah perbatasan Kecamatan
Ligung dan Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka di mana
telah berdiri sejumlah pabrik yang awalnya lahan tersebut
merupakan bekas dari sektor pertanian. Beberapa petani merasa
9
khawatir adanya pembangunan sejumlah pabrik tersebut.
Pembanguan pabrik ini kunjung membuat para petani yang
kemungkinan besar tidak bisa bercocok tanaman lagi. Diungkapkan
oleh petani di wilayah Leuwiliam, Kecamatan Ligung, Kabupaten
Majalengka sangat dikhawatirkan karena saat ini sebagian tanah
pertanian diwilayah perbatasan tepatnya di areal kebun tebu kini
telah nyaris terjual untuk pembagunan pabrik.

Keterbatasan lahan di perkotaan ternyata bukanlah hambatan


untuk bertani. Ide yang terkuak di benak petani setelah melihat
sebagian besar lahan pertanian beralih fungsi, petani tersebut
berinspirasi menumbuhkan tanaman diatas paving yang disebut
hidroponik. Penggunaan sistem pertanian hidroponik hambatan
lahan bisa diatasi, hasil yang diperoleh juga tak kalah bagusnya
dengan sistem pertanian konvensional diperkampungan.
Hidroponik dapat di kembangkan dengan menggunakan berbagai
jenis pipa yang berukuran lumayan besar untuk menampung air
supaya akar tanaman berkembang. Pipa dapat disusun ke atas
seperti pola terasering/tingkat sehingga menghemat tempat/lahan
tersebut. Hidroponik adalah inovasi dalam pembudidayaan
tanaman tanpa menggunakan media tanah melainkan
menggunakan air (H2O). Hidroponik merupakan lintasan terahir
untuk mencukupi kebutuhan pangan kota. Tidak selamanya kota
bergantung pada desa dengan adanya sistem hidroponik mengajari
kota lebih mendiri. Hidroponik sangat mudah dikembangkan
dengan memanfaatkan lahan sempit bahkan dapat di kembankan di
atas atap. Tak disadari, banyaknya sampah seperti botol plastik
bekas atau gelas plastik yang dapat di manfaatkan sebagai media
tanam di sistem hidroponik.

Sistem hidroponik selain mudah dilakukan juga memiliki sejuta


manfaat seperti meminimalisir biaya pembelian bahan pangan
10
bilamana memiliki areal hidroponik sendiri, selain itu juga bebas
residu pestisida dan sehat di konsumsi. Perkotaan tentunya
memiliki lahan yang dapat dibilang sempit, tanah yang sebagian
besar tertutup paving sehingga jarang di jumpai pesawahan namun
tak perlu berduka karena dapat diatasi dengan pertanian hidroponik.
Pasalnya, lahan yang sempit tersebut dapat disulap menjadi areal
hidroponik yang indah. Tidak disangka, kota adalah lahan yang
cocok untuk menggiat sistem hidroponik tersebut. Kelebihan
hidroponik selain penggunaan lahan yang terbatas juga dapat
tumbuh tak kenal tempat, serta tak tergantung pada musim.
Keuntungan hidroponik di kota sangatlah memuaskan dari biaya
pembuatan hingga produksi yang relatif murah juga tidak
memerlukan pestisida dan pupuk lainnya. Malahan, sistem
hidropoik ini hanya membutuhkan air saja, selain itu tanaman
tumbuh lebih cepat dibanding dengan penanaman di media tanah.
Bahkan, hasil dari hidroponik ini berlipat ganda meskipun
tempatnya tak sebegitu luas.

3.3 Pengertian Penyemaian

Penyemaian merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru


sebelum di tanam pada lahan penanaman. Penyemaian ini sangat
penting, terutama pada benih tanaman yang halus dan tidak tahan
faktor faktor luar yang dapat menghambat proses pertumbuhan
benih menjadi bibit tanaman. Beberapa faktor yang menentukan
dalam melakukan penyemaian benih adalah pemilihan benih,media
tanam, wadah persemaian dan tempat persemaian.

1. Pemilihan Benih
Benih menjadi faktor utama dalam bercocok tanam. Semakin bagus
benih yang didapat, semakain besar pula kesempatan untuk
mendapatkan hasil tanaman yang bagus.
11
2. Media Tanam
Untuk media tanamnya sendiri bisa menggunakan media tanah
yang subur dan di campur dengan pupuk kandang + dengn sekam
padi perbandingan 2: 1: 1
3. Wadah Persemaian
Untuk menyemaian benih bisa menggunakan tray pembenihan,
polybag, pot atau wadah alternatif lainnya
4. Tempat Persemaian
Ada baiknya untuk memilih tempat persemaian dengan kriteria
tidak langsung ataupun hujan.

3.4 Pengertian Nutrisi AB Mix


Dalam sistem budi daya dengan hidroponik, nutrisi menjadi
bagian penting untuk pertumbuhan tanaman. Nah, pemberian
nutrisi yang baik akan membuat tanaman hidroponik tumbuh
dengan baik pula. Nutrisi ini bak “nyawa” dalam sistem hidroponik.
Keunggulan nutrisi dalam hidroponik, semua zat 100%
akan terserap dalam air dan tidak menimbulkan endapan. Inilah
keistimewaan dari nutrisi hidroponik. Di pasaran, nutrisi
hidroponik dikenal dengan nama nutrisi AB mix
Nutrisi AB mix dikenal dalam budi daya hidroponik.
Penamaan ini diambil dari dua jenis nutrisi yang digunakan.
Tujuannya untuk memudahkan dalam mengingat nama nutrisi.
Nutrisi A mewakili unsur makro hara dan nutrisi B
mewakili unsur mikro hara. Beberapa unsur makro hara yang
dimaksud mengandung N (nitrogen), P (fosfor), K (kalium, Mg
(magnesium), dan lain sebagainya. Sementara contoh nutrisi unsur
mikro hara antara lain: Fe (besi), Cu (tembaga), Cl (khlor), dan
lainnya.
Menurut jenisnya, nutrisi AB mix, terdiri dari dua bentuk:
cairan dan butiran. Mana yang mesti kita pilih? Sebenarnya,

12
membeli nutrisi dalam bentuk butiran lebih menguntungkan bagi
pembudidaya karena harganya menjadi lebih murah dibandingkan
dengan nutrisi dalam bentuk cairan.

3.5 Manfaat Nutrisi AB Mix


Seperti halnya manusia, tanaman membutuhkan nutrisi
untuk hidup dan berkembang. Nutrisi tanaman biasanya didapatkan
dari dalam tanah secara langsung. Namun jika tanah kekurangan
nutirisi, wajib untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan. Baik
menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik. Salah satu
jenis pupuk yang mengandung nutrisi sangat lengkap, baik makro
maupun mikro adalah AB mix. Pupuk ini banyak digunakan untuk
tanaman sayur yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik.
Namun juga bisa digunakan dengan sistem tanah, sebagai
pemupukan dengan sistem kocor.

Selain Sayur, Pupuk AB Mix sangat bagus digunakan dalam


budidaya bunga seperti matahari, anggrek, melati, mawar, dan
sebagainya. Selain bunga juga bisa digunakan untuk
memaksimalkan pertumbuhan tanaman hias yang ditanam dengan
sistem hidpoponik seperti puring, aglaonema, adenium, euphorbia,
anthurium, dan lain sebagainya.
Kandungan dan Manfaat AB Mix
Berikut ini manfaat unsur hara makro bagi tanaman :

1. Unsur Nirogen. Dibutuhkan tanaman dalam proses


pertumbuhan vegetatif tanaman, seperti batang, daun,
batang.
2. Phosphor, dibutuhkan oleh tanaman dalam proses
pembentukan akar, benih, bunga, dan buah.
3. Kalium. Dibutuhkan tanaman pada sistem fisiologi
tanaman, seperti pemenuhan air dan karbohidrat ke
seluruhan bagian tumbuhan.
13
4. Magnesium, dibutuhkan tanaman ketika fotosintesis.
5. Kalsium. Dibutuhkan tanaman menjaga kekuatan dinding
sel dan proses pertumbuhan akar.
6. Sulfur. Sangat penting bagi tanaman dalam pembuatan
protein.

Selain Unsur hara Mikro, AB Mix juga mengandung unsur


hara Mikro yang dibutuhkan tanaman. Berikut kegunaanya :

1. Boron, digunakan dalam perkembangan sel tanaman.


2. Tembaga, berperan ketika fotosentesis dan reproduksi
tanaman.
3. Zinc, berperan ketika fotosintesis dan mengaktifkan enzim
tanaman.
4. Besi, berperan dalam pembuatan protein, dan juga dalam
proses fotosintesis.
5. Unsuer Mo, dibutuhkan oleh tanaman untuk proses fiksasi
nitrogen.
6. Klor, juga diperlukan dalam proses fotosintesis.

3.6 Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik


3.6.1 Kelebihan Hidroponik
Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dari tanaman
hidroponik misalnya seperti:

 Produksi tanaman lebih tinggi jika di bandingkan


dengan metode tanam dengan tanah.
 Tanaman dapat terbebas dari penyakit dan juga hama.
 Pemakaian pupuk lebih hemat dan tumbuh tanaman
lebih cepat.
 Dapat mengganti tanaman dengan mudah.
 Mempermudah pekerjaan maupun perawatan tanaman.
14
 Tanaman akan memberikan hasil secara berkelanjutan.

3.6.2 Kekurangan Hidroponik


Beberapa kekurangan dai metode tanam hidroponik,
diantaranya:

 Memerlukan biaya lebih di awal-awal, terutama jika


berencana untuk menanam tanaman secara hidroponik
dalam sekala besar.
 Membutuhkan alat-alat khusus. Alat-alat untuk metode
tanam hidroponik masih jarang di temukan di sekitar
kita.
 Memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus
karena metode tanamnya tidak pada lahan tanah.
 Dan juga membutuhkan ketelitian yang lebih, karena
nutrisi untuk tanaman harus benar-benar di awasi secara
cermat.

3.7 Manfaat Hidroponik


1. Hasil dan kualitas tanaman yang dihasilkan lebih tinggi
2. Lebih menghemat penggunaan pupuk dan air
3. Mengatasi keterbatasan lahan untuk pertanian terutama di daerah
perkotaan
4. Hasil produksi lebih kontinu dan lebih tinggi dibandingkan
dengan penanaman di tanah
5. Perawatan lebih praktis serta gangguan hama lebih terkontrol
6. Harga jual produksi hidroponik lebih tinggi dari produk non
hidroponik

3.8 Langkah-Langkah Pembuatan


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk proses
penyemaian

15
2. Buatlah potongan-potongan kecil berbentuk persegi pada
rockwoll

3. Buatlah lubang kecil pada rockwoll, lubang kecil tersebut


nantinya akan berguna sebagai tempat untuk peletakan benih
tanaman.

4. Mulailah proses pembenihan dengan meletakkan benih pada


lubang yang sudah dibuat pada rockwoll (Masing-masing
lubang diisi oleh 1 benih tanaman).

16
5. Siramlah benih tanaman dengan air secukupnya dan letakkan
tanaman pada tempat yang mendapatkan cahaya langsung
selama proses penyemaian. (Proses penyiraman dilakukan
rutin satu hari sekali)

6. Sembari menunggu proses penyemaian berlangsung (Proses


penyemaian benihberlangsung kurang lebih 12-15 hari),

17
mulailah membuat nutrisi AB mix yang akan diberikan ke
tanaman selama proses penyemaian dan pasca penyemaian.

7. Setelah penyemaian selesai, mulailah pindahkan tanaman ke


netpot dan masukkan ke lubang pipa yang ada pada alat
hidroponik.

18
8. Tanaman sudah bisa ditanam setelah kurang lebih 2 Bulan
sejak proses penyemaian

19
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, landasan teori, dan hasil
penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa Melakukan
budidaya sayuran secara hidroponik lebih efisien dibandingkan
dengan melakukan budidaya sayuran secara konvensional, hal ini
dapat dilihat dari penggunaan luas lahan dan produktifitasnya.
Sehingga sistem hidroponik sangat cocok diterapkan sebagai upaya
dalam menerapkan sistem pertanian perkotaan. Keunggulan dari
teknik hidroponik,di antaranya kualitas tumbuhan yang dihasilkan
lebih baik, tanaman yang bebas dari pestisida (lebih segar), teknik
yang mudah diterapkan, bahan – bahan yang digunakan sebagai
wadah media tanam dapat disesuaikan dengan kemampuan,
menghemat air dan lahan, dan lain sebagainya.
4.2 Saran
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) MBKM 2022
yang diadakan selama tiga bulan mulai dari bulan April hingga Juni
ini berjalan sebagaimana mestinya. Antusias para pihak yang
terlibat terlihat ketika dimulainya proses demi proses dalam
penanaman tanaman hidroponik di Kantor Kelurahan
Krembanagan Selatan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan warga Kelurahan
Krembangan Selatan dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan
dan dapat menjaga serta merawat dengan sebaik mungkin agar hasil
yang didapatkanpun maksimal. Ditengah kondisi semakin
berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam segi penanaman
bahan pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan
pemukiman. Diharapkan teknologi hidropinik ini mampu menjadi
solusi untuk masalah-masalah pertanian terutama untuk pertanian
di wilayah perkotaan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Budiana, N.S. (2018). Hidroponik Portabel


Jakarta: Penebar Swadaya

Herwibowo, Kunto. (2014). Hidroponik Sayuran


Jakarta: Penebar Swadaya

21
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1:
Peta Lokasi Kegiatan KKN

22
Lampiran 2:
Dokumentasi Kegiatan

23
24
Lampiran 3:
Surat Kesediaan Kerjasama Mitra

25

Anda mungkin juga menyukai