Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RUMAH JAMUR SEBAGAI PENUNJANG PEREKONOMIAN


MASYARAKAT DI DESA SENDANG AGUNG

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:

Insan Muhammad Fauzi 18/432307/SV/16243 (2018)


Fadzilatul Lutfia 18/432302/SV/16238 (2018)
Nikolas Ananda Prasetya 18/43399/PN/15716 (2018)

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Rumah Jamur Sebagai Penunjang


Perekonomian Masyarakat di Desa
Sendang Agung
2. Bidang Kegiatan : PKM – M
3. Pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Insan Muhammad Fauzi
b. NIM : 18/432307/SV/16243
c. Jurusan : D3 Teknologi Listrik
d. Universitas : Universitas Gadjah Mada
e. Alamat Rumah : RT 01 RW 04 Desa Kalirejo Kabupaten
Kebumen Jawa Tengah
f. No. Tel. / HP : 081328137410
g. Email : Insan.muhammad.fauzi@mail.ugm.ac.id
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan : Ma’un Budiyanto, S.T., M.T.
Gelar
b. NIDN : 0007077004
c. Alamat Rumah : Jl. Amerta VII No. 13 Jombor Kavling,
Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY
d. No. Tel. / HP : 08122724544
5. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemenristekdikti : Rp 12.472.000,00
b. Sumber Lain : Rp 0,00
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Menyetujui, Yogyakarta, 5 September 2018


Ketua Program Studi D3 Teknologi Listrik Ketua Pelaksana

Ma’un Budiyanto Insan Muhammad Fauzi


NIP. 197007071999031002 NIM. 18/432307/SV/16243

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Dosen Pendamping


Pengajaran dan Kemahasiswaan

Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr Ma’un Budiyanto, S.T., M.T.
NIP. 195911221986121001 NIP. 197007071999031002

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 2
1.4 Manfaat penelitian.............................................................................. 2
1.5 Luaran................................................................................................. 2
BAB II GAMBARAN UMUM DESA MITRA
Gambaran Umun Desa Mitra................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pelaksanaan Program............................................................ 4
3.2 Langkah Pelaksanaan Program.......................................................... 5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9
LAMPIRAN.................................................................................................. 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing............... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan............................................. 13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas. 15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan........................................ 16
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra............................... 17
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja......................................... 18

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M............................................. 8


Tabel 4.1 Jadwal Kegiatna PKM-M............................................................... 8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Lokasi Desa Sendang Agung................................................ 8

iv
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi Indonesia dewasa ini cukup pesat berkisar 5,07%
pada tahun 2017, namun pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak disertai
dengan pemerataan pembangunan sehingga terjadi kesenjangan yang cukup
signifikan antar daerah kabupaten atau kota. Pertumbuhan ekonomi yang tidak
disertai dengan perkembangan ekonomi serta pemerataan pembangunan
menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan dan rendahnya kesejahteraan
masyarakat di daerah tertinggal.
Di daerah tertinggal yang minim sumber daya biasanya masyarakatnya
hanya bekerja sebagai buruh ataupun pembantu rumah tangga ataupun
menjadi petani dengan sistem tadah hujan yang hasilnya tidak menentu.
Kurangnya edukasi pada masyarakat serta kurangnya edukasi masyarakat
menyebabkan minimnya lapangan kerja di daerah tertinggal. Masyarakat di
daerah tertinggal cenderung hanya melirik komoditas makanan pokok seperti
beras, ketela, dan lain lain, padahal masih banyak komoditas lain yang lebih
menjanjikan salah satunya adalah jamur tiram.
Jamur Tiram ( P. Ostreatus ) adalah jamur pangan dari kelompok
basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri – ciri
umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk
setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.
Jamur tiram memiliki banyak kandungan gizi. Berdasarkan penelitian Sunan
Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas
Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan
sisanya berupa zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Selain memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi terutama serat, jamur tiram
juga memiliki rasa yang enak sehingga digemari masyarakat dan memiliki
nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Budidaya jamur tiram cukup mudah dan menjanjikan. Budidaya jamur
tiram tidak mengenal musim karena jamur tiram cukup toleran terhadap
kondisi lingkungan yang artinya budidaya jamur dapat menghasilkan
keuntungan sepanjang tahun. Bahkan budidaya jamur tiram dapat diusahakan
di daerah yang cukup panas dengan memodifikasi kumbung dan
meningkatkan intensitas penyiraman. Bahan baku untuk budidaya jamur tiram
juga murah dan mudah didapatkan, ada berbagai pilihan media untuk
budidaya jamur tiram seperti serbuk kayu, jerami padi, kompos dedaunan dan
rerumputan, ampas tebu, bonggol jagung, dan lain lain. Semuanya merupakan
barang limbah yang murah dan mudah didapat. Jamur tiram juga dapat
dibudidayakan di lahan yang sempit. Penggunaan sistem bertingkat dengan
menggunakan rak rak menghasilkan efisiensi ruang yang baik. Selain itu hasil
budidya jamur tiram juga mudah terserap pasar karena minat masyarakat yang
2

cukup tinggi. Disamping memiliki daya serap pasar yang tinggi budidaya
jamur tiram hanya memerlukan modal usaha yang relative rendah karena
media yang dipakai adalah media limbah dan tidak memerlukan lahan yang
luas.
Harapannya dengan adanya program rumah jamur dapat menjadi jawaban
atas kemiskinan yang terjadi di daerah tertinggal karena program rumah jamur
diharapkan dapat memberdayakan roda perekonomian masyarakat pada daerah
tertinggal dengan sumber daya yang murah namun memiliki hasil yang
menjanjikan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengatasi kemiskinan pada daerah tertinggal lewat
program rumah jamur?
2. Bagaimana cara membangun jiwa kewirausahaan pada masyarakat di
daerah tertinggal?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengatasi kemiskinan masyarakat di daerah tertinggal lewat
budidaya dan pengolahan jamur tiram.
2. Membangun jiwa kewirausahaan masyarakat di daerah tertinggal.

1.4. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah meningkatnya perekonomian
masyarakat di daerah tertinggal lewat pengenalan dan pengarahan budidaya
dan pengolahan jamur tiram dan menambah wawasan masyarakat tentang
budidaya dan kewirausahaan. Hal tersebut diharapkan mampu menciptakan
masyarakat dengan taraf hidup yang layak dan sejahtera.

1.5. Luaran
1. Terciptanya daerah mitra yang sejahtera secara finansial lewat program
rumah jamur.
2. Terciptanya desa mitra yang dapat menjadi daerah rujukan bagi daerah
tertinggal lainnya dalam hal peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat.
3. Sebagai referensi bagi peneliti lain sehingga dapat mengembangkan
program ini maupun program serupa.
3

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MITRA

Sendang Agung merupakan daerah yang terletak di wilayah Desa


Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang. Secara hidrologis, Desa
Sendang Agung adalah Desa yang kering dan gersang dengan curah hujan yang
rendah. Pengairan di desa Sendang Agung hanya menggantungkan pada sumber
mata air bawah tanah yang terbatas setiap musim kemarau. Secara geografis,
hampir 70% daerah Desa Sendang Agung merupakan areal persawahan dan
daerah hijau. Masih belum dipadati oleh pemukiman warga. Berdasarkan kondisi
yang ada, potensi Desa Sendang Agung masih tetap ada di bidang pertanian dan
peternakan. Hal tersebut juga didukung dengan mayoritas masyarakat yang
bermata pencaharian sebagai petani padi dan berternak meskipun daerahnya
merupakan daerah kering. Hal ini yang akan dioptimalkan dengan mengubah
komoditi yang sudah ada dengan komoditas lain yang lebih cocok dengan kondisi
geografis Desa Sendang Agung yang kering.
Sistem perairan pada persawahan di Desa Sendang Agung adalah sistem
tadah hujan sehingga dalam satu tahun hanya dapat panen dua kali itupun tidak
pasti. Karena saat kemarau panjang sumber air di Desa Sendang Agung juga
kurang memadai, sehingga biasanya para petani beralih menanam ketela, jagung
dan tanaman musim kemarau lain. Hal tersebut tentunya mempengaruhi
perekonomian warga di Desa Sendang Agung. Rata – rata penduduk di Desa
Sendang Agung adalah keluarga miskin. Tingkat pendidikan warganya juga
rendah. Rata – rata penduduk di Desa Sendang Agung adalah lulusan SD, dan
tidak memiliki keterampilan sehingga banyak pemuda Desa Sendang Agung
hanya menjadi buruh tani bahkan pengangguran.
Sasaran dalam program ini di fokuskan pada warga Desa Sendang Agung
yang berada pada usia produktif khususnya para pemuda karena jumlah pemuda
menganggur yang cukup tinggi. Nantinya para pemuda dapat di berdayakan dalam
budidaya jamur tiram sedangkan ibu rumah tangga dalam bidang pengelolaan
hasil budidaya jamu tiram.
4

Gambar 1. Peta Desa Sendang Agung

BAB III METODE PELAKSANAAN

Persiapan

Assesment Dasar Pelaksanaan

Perancangan dan
Pembuatan Model Pelaksanaan

Peningkatan kapasitas fasilitator

Pelaksanaan

Sosialisasi terhadap warga.

Pelatihan dan workshop mengenai


program Rumah Jamur

Pendataan warga sebagai partisipan


program

Penentuan lokasi dan pembangunan


Rumah Jamur

Pelaksanaan budidaya jamur

Penyaluran hasil budidaya ke


koperasi

Distribusi produk ke pasar

Evaluasi program
5

3.1 Metode Pelaksanaan Program


Metode yang akan digunakan pada program ini adalah budidaya jamur
tiram lewat program Rumah Jamur yang terintegrasi dengan industri
rumahan pengelolaan hasil budidaya jamur, rinciannya:
a. Dasar Pelaksanaan Rumah Jamur
Dalam rangka menyiapkan sebuah kehidupan masyarakat yang
lebih sejahtera secara finansial serta merata diseluruh desa tanpa ada
kesenjangan, dibutuhkan sebuah wadah usaha yang berdasar asas
koperasi. Yaitu gabungan petak budidaya jamur tiram yang
digabungan menjadi rumah jamur yang terintegrasi dengan industri
rumah tangga sebagai pengelola hasil budidaya.
b. Desain Rumah Jamur
Desain Model Rumah Jamur meliputi bagian bagian yang
menjadikan satu kesatuan. Bagian bagiannya antara lain adalah:
i. Lahan sebagai pusat rumah jamur.
ii. Rak atau tempat budidaya jamur.
iii. Sistem pengairan budidaya jamur.
iv. Tempat pengolahan hasil panen jamur menjadi barang olahan.
v. Koperasi Rumah Jamur sebagai saran penjualan produksi
olahan jamur.
c. Tata Laksana
i. Sosialaisasi terhadap warga desa.
ii. Pelatihan dan workshop mengenai cara budidaya jamur,
pengelolaan hasil budidaya jamur, dan sistem koperasi
Rumah Jamur.
iii. Pendataan warga yang aktif sebagai anggota Rumah
Jamur.
iv. Pembentukan pengurus initi koperasi pengelola Rumah
Jamur.
v. Pembangunan Rumah Jamur bersama warga.
vi. Pelaksanaan dan evaluasi budidaya jamur tiram
dilakukan setiap minggu.
vii. Penyaluran hasil budidaya ke koperasi Rumah Jamur
yang dihargai sesuai dengan jamur yang dihasilkan oleh
per individu.
viii. Distribusi jamur tiram hasil budidaya oleh koperasi
rumah jamur. Sebagian langsung dijual dipasar dan
sebagian disalurkan kepada industri rumahan binaan
Rumah Jamur untuk kemudian diolah menjadi produk
olahan jamur bernilai ekonomis tinggi.
6

ix. Hasil penjualan jamur kepada industri rumahan binaan


maupun yang disalurkan ke pasar 10% digunakan untuk
operasional koperasi rumah jamur yang dikelola oleh
anggota sendiri secara bersama sama.

3.2 Langkah Pelaksanaan Program


Garis besar yang akan dilakukan dalam program ini adalah :
a. Persiapan
i. Asesstment Dasar Komunitas
Asesstment dasar meliputi proses wawancara dan observasi
kepada komunitas yang akan dijadikan sasaran dalam hal ini
adalah Desa Sendang Agung sebagai desa mitra. Tidak
hanya pemuda saja, dilakukan analisa juga komponen lainnya
yang berhubungan dengan pemuda di komunitas tersebut,
antara lain keluarga, lingkungan dan lainnya. Tujuan dari
asesstement ini adalah mendapatkan data yang menyeluruh
mengenai komunitas pemuda di Desa Sendang Agung.
ii. Perancangan dan Pembuatan Model Pelaksanaan
Model pelaksanaan yang akan digunakan menggunkan
desain Rumah Jamur yang diajukan sejak awal, namun dengan
menyesuaikan keadaan setelah Asesstment Dasar Komunitas.
Perencanaan Spesifik pada tahap ini meliputi kepastian
kerjasama yang akan dilakukan, cara sosialaisasi program,
pelaksanaan dan keberlangsungan program serta aspek lain
yang mendukung jalannya Program.
iii. Peningkatan kapasitas fasilitator
Peningkatan Kapasitas Fasilitator sangat penting karena
target dari program ini berkaitan dengan peningkatan
pendapatan masyarakat lewat berwirausaha dan juga
mempengaruhi kesuksesan pencapaian tujuan program ini.
Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas fasilitator dalam
rangka meningkatkan kemampuan berbicara, kemampuan
terampil dalam budidaya hingga penjualan hasil, serta
pemberian makna agar program ini dapat terlaksana secara
berkelanjutan dan mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program dilakukan oleh tim pelaksana yang telah
dilatih untuk menjadi fasilitator pelaksanaan program. Target jangka
waktu yang direncanakan dalam pelaksanaan program utama ini
adalah selama enam kali pertemuan, satu kali pertemuan setiap
minggunya.
7

i. Kesiapan Alat
Kesiapan alat dilakukan untuk meyakinkan bahwa program
ini dapat berjalan denga baik dan benar, dengan adanya alat
yang lengkap maka program dapar berjalan dengan lancar.
ii. Pelaksanaan budidaya
Pelaksanaan budidaya dilakukan setiap hari oleh anggota
dengan evaluasi dan bimbingan 2 kali setiap minggu. Untuk
program koperasi rumah jamur berjalan setiap sehabis masa
panen dan pelatihan dilakukan seminggu sekali bersamaan
dengan pelatihan kewirausahaan dalam pengelolaan hasil
budidaya jamur tiram.
iii. Pembekalan  Program Selanjutnya
Pembekalan program dalam hai ini mengenai keberlanjutan
program sehingga Rumah Jamur dapat menjadi mata
pencaharian tetap warga Sendang Agung dan dapat menjadi
desa rujukan desa desa lain dalam budidaya jamur tiram.
c. Evaluasi pelaksanaan Program
Evaluasi dilakukan dari data yang didapat dari dari asesstment
yang dilakukan. Hasil secara keseluruhan diperbandingkan dengan
kondisi lingkungan di lapangan. Evaluasi akan menentukan perbaikan
terhadap strategi yang akan dijadikan follow up program selanjutnya.
Pembuatan laporan dilaksanakan setelah adanya evaluasi dari tim.
d. Keberlanjutan Program
Poin tambahan dari kemudahan dalam pembuatan dan
pengaplikasian model rumah jamur ini adalah cara budidaya yang mudah
dan bermanfaat bagi seluruh kalangan di desa sehingga dapat dengan
mudah ditansfer konsepnya ke berbagai wilayah lainnya yang bermasalah
dengan perekonomian yang sulit karena minimnya sumber daya dan
kurangnya modal. Hanya butuh penyesuaian materi pengelolaan budidaya
jamur tiram yang akan disampaikan sesuai dengan keadaan lingkungan di
wilayah yang akan menggunakan.
Pengawasan secara berlanjut juga akan dilaksanakan di desa
Sendang Agung oleh tim pelaksana. Hal ini dilakukan untuk memastikan
optimalnya intervensi yang dilakukan kepada ibu-ibu di dusunsindon.
Sehingga dapat dijaga pola intervensi yang diberikan, baik di
tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi ataupun keberlanjutan program.
8

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rancangan Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan penunjang Rp250.000
2 Bahan habis pakai Rp9.020.000
3 Perjalanan Rp1.000.000
4 Lain-lain Rp2.202.000
Jumlah Rp12.472.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V


URAIAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penetapan daerah
sasaran.                                        

Peninjauan
beberapa lokasi                                        

Pengamatan ling.
Masyarakat                                        

Izin pelaksanaan                                        

Sosialisasi
program ke
masyarakat                                        

Pelaksanaan
program dan
Evaluasi program

Menyusun laporan                                        
9

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Khoirul. 10 Alasan Budidaya Jamur Tiram.


(https://oemahjamur.blogspot.com/2011/11/10-alasan-bisnis-budidaya-jamur-
tiram.html) diakses pada 5 September 2018.

Wikipedia. Jamur Tiram. (https://id.m.wikkipedia.org/wiki/jamur-tiram) diakses


pada 5 September 2018.
10

Anda mungkin juga menyukai