Anda di halaman 1dari 22

Skim PKM : Penerapan Program UMKM

PROPOSAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Usaha Mikro Kecil dan Menengah


(UMKM)

KELOMPOK 17 (TIM 5)

KETUA : M. DIDI ARDIANSYAH (2101120023.P)


ANGGOTA : FADILAH PUTRI INDRIANI (1901110260)
RULINDIA LESTARI W (1901120033)
SITI ISNAINI (1901110089)
HABIBIE NUGROHO (1901110562)

UNIVERSITAS TRIDINANTI
MARET 2023
LAMPIRAN:

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Usaha Mikro Kecil dan Menengah


2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Bidang Ilmu : Ekonomi
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama : M. Didi Ardiasnyah
b. NIM : 2101120023.P
c. Jurusan/Prodi : Akuntansi
d. Universitas : Universitas Tridinanti Palembang
e. Alamat/No. Hp : Lr. Hasyiman No. 31 / No Hp, 081279475866
f. Alamat E-mail : aditdidi15@gmail.com
5. Anggota : 1. Fadilah Putri Indriani (1901110260)
2. Rulindia Lestari W (1901120033)
3. Siti Isnanini (1901110089)
4. Habibi Nugroho (1901110562)
6. Tempat Kegiatan PKM : RT 31, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako
7. DPL
a. Nama : Rizal Effendi, S.E, M.Si
b. NIP/NIDN : 0204046501
c. Alamat Rumah :-
d. No. Hp : 082373951091

Palembang, 7 Maret 2023


Dosen Pembimbing, Ketua Pelaksana,

Rizal Effendi, S.E, M.Si M. Didi Ardiansyah


NIDN. 0204046501 NIM. 2101120023.P

Mengetahui,
Kecamatan Sako, LPPM UTP,
Camat Ketua

Dr. Amiruddin Sany, S.STP, M.Si Dr.agr.Ir. Faridatul Mukminal, M.Sc.agr


NIP. 198406252003121001 NIP. 1962073119890320003
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Nama Mahasiswa :1. M. Didi Ardiasnyah (2101120023.P) Prodi : Akuntansi


2. Fadilah Putri Indriani (1901110260) Prodi : Manajemen
3. Rulindia LW (1901120033) Prodi : Akuntansi
4. Siti Isnaini (1901110089) Prodi : Manajemen
5. Habibie Nugroho (1901110562) Prodi : Manajemen

Judul Proposal : Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Tempat Kegiatan : RT 31, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako.

DPL : Rizal Effendi, S.E, M.Si

Tanggal Masalah Yang dibahas Keterangan Paraf

Usaha Mikro Kecil dan


28 Februari 2023 Menengah (UMKM) untuk Banyak dapat
menciptakan nilai tambah dukungan support
disekitar lingkungan rumah, langsung oleh
sedikitnya warga yang masyarakat dari
melakukan UMKM segi tenaga dan
sehingga termotivasilah biaya.
untuk membuka usaha kecil
di sekitar lingkungan ini.

Palembang,
Dosen Pembimbing,

Rizal Effendi, S.E, M.Si


NIDN. 0204046501
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................2


1.1 Latar Belakang............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3
1.3 Luaran yang Diharapkan.............................................................................3
1.4 Manfaat........................................................................................................3

BAB II TINJUAN PUSTAKA.................................................................................5


2.1 Esensi Kuliah Kerja Nyata (KKN).............................................................3
2.2 Usaha Mikro Kecil Dan Menengah............................................................4

BAB III METODE PELAKSANAAN .................................................................10


3.7 Sasaran......................................................................................................10
3.8 Metode Penerapan.....................................................................................10
3.9 Pelaksanaan Kegiatan...............................................................................11
3.10 Evaluasi Kegiatan..................................................................................12
3.11 Pembahasan............................................................................................12
3.12 Faktor pendukung dan pnghambat.........................................................13

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................14

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa dituntut untuk dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia


(SDM), dengan cara meningkatkan keterampilan dan intelektualitas melalui
pengabdian langsung di masyarakat dengan bekal yang didapat atau diterima di
bangku kuliah agar mahasiswa dapat mengatasi setiap permasalahan yang ada di
lingkungan nyata. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat melakukan sesuatu atau
kegiatan secara sistematik, aplikatif, dan terencana tentunya bertujuna agar
mahasiswa menjadi pribadi yang intelektualnya berkualitas dan tanggap terhadap
permasalahan yang akan dihadapinya di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat
serta dapat mencari jalan keluar terhadap peremasalahan tersebut.
Dalam mewujudkan tujuan diatas, dilakukanlah program Kuliah Kerja
Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk suatu pengabdian
mahasiswa terhadap masyarakat dan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
KKN kali ini terletak di RT 31 dan 25, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako.
Batas wilayah dari lokasi KKN kelompok 17 adalah :
- RT 31 Terdapat 6 lorong yaitu Lr. Bersama, sampai Lr. Bersama 6.
- RT 25 Juga terdapat 6 lorong, serta memiliki paud (Taman Kanak- kanak).
- Masing-masing wilayah RT 31 dan 25 memiliki 1 buah lapangan badminton.
- RT 31 juga memiliki pusat IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) yang
diadakan oleh pemerintahan.
- Wilayah RT 31 maupun 25 terletak di dalam perumahan Griya Sako Permai
Tahap III.
Pada RT 31 masyarakat mengajukan saran yaitu berupa Pada RT 31
masyarakat mengajukan saran yaitu berupa usaha mikro kecil menengah
(UMKM), sedikitnya warga yang menjual makanan membuat mahasiwa kkn
antusias dalam melakukan usaha yaitu menjual salad. Banyaknya orang dewasa
dan anak-anak yang menyukai makanan ini. Maka dari itu penulis mengusulkan
judul program “Usaha Mikro Kecil Menengah”.

2
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan beberapa permasalahan yaitu


sebagai berikut :
1. Bagaimana cara agar warga tertarik untuk melakukan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM)?
2. Bagaimana cara agar masyarakat tertarik untuk membeli makanan yang dijual
oleh mahasiswa KKN?

1.3 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari usulan Program Kreativitas Mahasiswa yaitu,
agar masyarakat tertarik atau termotivasi untuk melakukan kegiatan UMKM
sebagai penambah penghasilan bagi ibu rumah tangga.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa ini
adalah:
1. Bagi Mahasiswa
a. PKM ini dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dengan bekal ilmu
yang diterima di perkulihaan.
b. PKM ini dapat menjadi pengalaman langsung yang berharga untuk
mahasiswa dalam keterlibatan langsung terhadap permasalahan yang ada
di masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat dapat dengan aman untuk setiap kekhawatiran ketika keluarga
jauh atau menunggu paket yang dipesan sampai kerumah dengan cepat dan
tepat.
b. Masyarakat dapat menunjukkan indentitas jelas untuk setiap alamat rumah
mereka masing- masing.
3. Bagi Universitas
a. Memperoleh umpan balik hasil dari integrasi mahasiswa dengan
masyarakat.

3
b. Universitas dapat memberikan para dosen pengalaman baru untuk
pengembangan kegiatan penelitian.
c. Memperbaik citra nama baik Universitas di mata masyarakat.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Esensi Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan pembelajaran bagi
mahasiswa dan instansi dengan melakukan kegiatan langsung di tengah-tengah
masyarakat agar mahasiswa menjadi bagian dari masyarakat, aktif dan kreatif
dalam setiap persoalan yang terjadi di masyarakat. Dengan terlibatnya mahasiswa
dapat memberi pengaruh positif terhadap masyarakat serta memberi kan warna
baru dalam pengembangan masyarakat. KKN pada intinya adalah bentuk suatu
pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat dan bagian dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang diperoleh melalui bangku
kuliah.
KKN harus lah dilakukan mahasiswa secara instituonal, interdisipliner,
dan kemitraan. Ketiga aspek diatas dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang,
harmonis, dan terpadu agar mahasiswa menjadi manusia ynag berkualitas, dan
terampil dalam setiap bidangnya masing-masing, serta mampu melakukan
penelitian dan mengabdikan diri demi Negara pada umunya untuk masyarakat
Indonesia. KKN ditujukan untuk masyarakat umum, sekolah, universitas, dan
industri (kelompok tertentu).
KKN adalah kegiatan yang dilakukan pendidikan tinggi yang
diselenggarakan berdasarkan UUD 1945. Pasal 31 menyatakan “Tiap-tiap warga
negara berhak mendapatkan pengajaran”, Pasal 20 ayat 2 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan Pendidikan,
Penelitian, dan pengabdian masyarakat”, Pasal 2 ayat 1 butir b Peraturan
Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan “Tujuan
Pendidikan Tinggi adalah mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional”, Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

5
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan “Perguruan tinggi memiliki
otonom untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan
pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat”. Serta banyak
pasal lain seperti Pasal 3 ayat 1 dan 4 Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 2 ayat 1 KEPMEN DIKNAS RI 232/U/2000 dan
Pasal 3 ayat 2 butir b.
Berdasarkan dasar hukum itulah, mata kuliah KKN disiapkan dalam
rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa dan diharapkan mahasiswa
mendapatkan kemampuan berupa kecakapan seperti berpikir secara analitik,
berdasarkan sumber yang realistik, dan jelas agar dapat menyelesaikan setiap
permasalahan di masyarakat. Dengan demikian mahasiswa mendapatkan
wawasan, pengalaman, keterampilan dalam bermasyarakat sebagai nilai tambah
selama menimba ilmu di bangku kuliah.

2.2 Usaha Mikro Kecil Dan Menengah


2.2.4 Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
Usaha mikro kecil menengah adalah istilah umum dalam dunia ekonomi
yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan
maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-
undang No. 20 tahun 2008. UMKM dapat berarti bisnis yang dijalankan
individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Penggolongan UMKM
didasarkan batasan omzet pendapatan per tahun, jumlah kekayaan aset, serta
jumlah pegawai. Sedangkan yang tidak masuk kategori UMKM atau masuk
dalam hitungan usaha besar, yaitu usaha ekonomi produktif yang dijalankan oleh
badan usaha dengan total kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih
besar dari usaha menengah.[1]
UMKM diatur dan dikelompokkan dengan PP Nomor 7 tahun 2021. Usaha
Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

6
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau rnenjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha Menengah.
Berdasarkan modal usaha yang termasuk kriteria Usaha Mikro adalah yang
memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha Kecil
memiliki modal usaha lebih dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha Menengah merniliki modal usaha lebih
dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
Berdasarkan hasil penjualan tahunan kriteria Usaha Mikro ialah yang
memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan paling banyak
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Usaha Kecil memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah). Usaha Menengah
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp15.000.000.000,00 (lima belas
miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah).

2.2.4 Tujuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah


UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia karena
memberikan sumbangan signifikan khususnya dalam pembentukan produk
domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja. UMKM juga dipercaya memiliki
ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas
sistem keuangan dan perekonomian.

7
2.2.3 Tahap-tahap Pemberdayaan
1. Bantuan UMKM
Dalam rangka memulihkan perekonomian Indonesia karena pandemi
Covid-19, pemerintah pun menggalakkan beberapa program termasuk
Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil,
Menengah). Untuk mendapatkan bantuan yang kemudian Bantuan Presiden
Produktif Untuk Usaha Menengah (BPUM) ini maka masyarakat harus
memenuhi beberapa ketentuan dan persyaratannya. Berikut informasi lengkap
mengenai persyaratan dan prosedur pelaksanaan program BLT UMKM dari
Kementerian Koperasi dan UMKM.
2. Syarat Bantuan UMKM
Berikut kriteria dan syarat orang yang bisa mengajukan Bantuan
Presiden Produktif Untuk Usaha Menengah (BPUM) .
a) Warga Negara Indonesia (WNI)
b) Punya Nomor Induk Kependudukan (NIK)
c) Punya Usaha mikro yang dibuktikan surat usulan calon penerima dan
pengusul BPUM serta lampirannya yang merupakan satu kesatuan
d) Tidak sedang menerima kredit atau pembiayaan dari perbankan dan KUR
e) Bukan ASN, anggota TNI/Polri, pegawai BUMN atau BUMD
f) Bagi pelaku usaha mikro yang alamat KTP dan lokasi usaha berbeda dapat
melampirkan Surat Keterangan Usaha (SKU).
Setelah memenuhi beberapa kriteria dan syarat, pelaku UMKM harus
mendaftar. Berikut cara mendaftar Bantuan Presiden Produktif Untuk Usaha
Menengah (BPUM) :
1. Calon penerima BPUM diusulkan pengusul BPUM. Para pengusul
penerima bantuan UMKM sendiri antara lain dinas yang bertanggung
jawab atas koperasi dan UKM, koperasi yang disahkan sebagai badan
hukum, kementerian atau lembaga, perbankan dan perusahaan. Setelah
itu pengusul menyampaikan data usulan calon penerima BPUM pada
Menteri cq. Deputi penanggung jawab program BPUM secara sekaligus

8
atau bertahap. Data usulan calon penerima BPUM ini sendiri terdiri dari:
NIK, nama lengkap, alamat tempat tinggal sesuai KTP, bidang usaha,
nomor telepon serta Surat Keterangan Usaha (SKU) dan Nomor Induk
Berusaha (NIB).

2.2.4 Sasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


1. Usaha Mikro
Usaha mikro dalam UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang
dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro.
Sebuah usaha bisa dikatakan sebagai usaha mikro UMKM adalah bila memiliki
keuntungan dari usahanya sebesar Rp 300 juta, dan memiliki aset atau
kekayaan bersih minimal sebanyak Rp 50 juta (di luar aset tanah dan
bangunan). Terkadang, keuangan usaha mikro masih tercampur dengan
keuangan pribadi pemiliknya. Contoh UMKM mikro adalah pedagang kecil di
pasar, usaha pangkas rambut,pedangan asongan,dan sebagainya.
2. Usaha Kecil
Usaha kecil UMKM adalah suatu usaha ekonomi produktif yang
independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau kelompok
dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Dikuasai dan
dimiliki serta menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah. Pengelolaan keuangan usaha kecil juga sudah lebih profesional
ketimbang usaha mikro. Contoh UMKM kecil adalah usaha binatu, restoran
kecil, bengkel motor, katering,usahafotocopy,dansebagainya.
3. Usaha Menengah
Uusaha menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan bukan
merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat. Serta menjadi
bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha kecil atau usaha
besar dengan total kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur dengan
peraturan perundang-undangan.
Kriteria kekayaan bersih dari usaha menengah sudah di atas Rp 500 juta
hingga Rp 10 miliar (tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha).
Kemudian hasil penjualan per tahunnya mencapai Rp 2,5 miliar sampai Rp 50
miliar. Selain pengelolaan keuangan yang sudah terpisah, usaha menengah juga

9
sudah memiliki legalitas. Contoh UMKM menengah adalah perusahaan
pembuat roti skala rumahan, restoran besar, hingga toko bangunan.

2.3 Pendekatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


Sebagai sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia, sektor Usaha Mikro,
Kecil dan Menegah (UMKM) harus terus dibina dan dikembangkan., ada 3
langkah pendekatan yang bisa dilakukan lembaga pengembang usaha mikro dan
perbankan untuk mendukung UMKM agar naik kelas.
“Pertama, dengan karateristik UMKM yang tidak bankable walaupun feasible
(layak), bisa diatasi dengan upaya memberikan pelatihan dan pendampingan,”
Kemudian, langkah kedua adalah dengan melakukan pendekatan
kelompok. Risiko penyaluran bantuan modal, kredit, atau pun pembiayaan akan
semakin kecil jika ada lebih banyak orang yang berkomitmen untuk
menanggungnya. Jika ada yang tidak mampu membayar, anggota kelompok lain
akan mampu menanggung beban risiko tersebut.
Terakhir, langkah terakhir adalah dengan memberikan bantuan penjaminan
dari pemerintah. Tujuannya agar pembiayaan di usaha mikro dan kecil bisa
berjalan lancar. Menurut Piter, lembaga pemerintahan seperti Jamkrindo bisa
membantu UMKM untuk memberikan jaminan pembiayaan.

2.4 Strategi Usaha Mikro Kecil dan Menengah


1. Tentukan Harga Sesuai Kualitas
Di masa ekonomi yang sulit seperti saat ini, harga produk menjadi sesuatu
yang besar pengaruhnya. Dengan selisih harga sedikit saja dan kualitas yang
sama, maka konsumen akan memilih yang lebih murah. Namun, bukan berarti
juga Anda harus membanting harga semurah-murahnya. Tentukan kisaran
harga yang masih berada di kisaran (range) produk sejenis. Perhitungkan juga
berapa ongkos operasional dan biaya lainnya untuk menentukan harga terbaik.
2. Pilih Jenis Produk
Selanjutnya, Anda harus jeli memilih jenis produk yang akan ditawarkan
kepada masyarakat. Perhatikan dan lakukan survei produk untuk mengetahui
apa yang paling dibutuhkan saat ini. Contohnya, produk suplemen kesehatan,
produk kebersihan, sembako dan sebagainya.

10
3. Pilih Sistem Promosi yang Efektif
Bagaimana orang bisa tertarik untuk membeli produk Anda kalau mereka
tidak mengetahuinya. Ceritakan mengenai produk dari usaha Anda tersebut
melalui cara-cara promosi yang efektif. Anda bisa menggunakan berbagai
platform media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube dan lainnya. 
4. Lakukan Inovasi dalam Bisnis
Orang akan cenderung mudah bosan kalau menemukan produk yang
begitu-begitu saja. Itulah alasannya mengapa Anda perlu melakukan inovasi
agar konsumen tetap bertahan. Inovasi dalam usaha juga bertujuan untuk
membuat produk Anda berbeda dengan kompetitor. Contohnya produk
minuman tradisional seperti jamu. Agar bisa menjangkau lebih banyak
konsumen, Anda bisa mengemas dengan bungkus yang menarik dan dilengkapi
dengan izin BPOM.
5. Kenali Kompetitor Anda
Agar usaha UMKM Anda bisa terus berkembang, sebaiknya kenali siapa
dan bagaimana kompetitor Anda bekerja. Pelajari apa saja yang menjadi
kelebihan serta kekurangan mereka lalu bandingkan dengan bisnis Anda. Tutup
faktor yang menjadi kekurangan kompetitor melalui kelebihan dari usaha Anda
sehingga konsumen akan memilih produk Anda.
6. Gunakan Fasilitas Pinjaman Usaha
Mungkin ide-ide sudah ada di dalam kepala Anda, namun terkendala
dengan dana dan modal. Tidak perlu risau karena Anda bisa mengambil
pinjaman usaha dari berbagai sumber. Salah satunya adalah melalui Investree
yang menyediakan pinjaman bisnis tanpa jaminan yang dapat Anda
manfaatkan. Dengan plafon hingga Rp 2 miliar dan bunga yang kompetitif,
sistem dan proses pencairan juga mudah dan cepat. Tentu hal dapat menjadi
salah satu peluang bagi Anda dalam mengembangkan bisnis yang tengah Anda
jalani saat ini,

11
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Sasaran
A. Meningkatnya Usaha Kecil menegah yang berkualitas
B. Meningkatnya Kreatifitas dan Inovasi usaha Mikro di daerah Sako Baru
C. Menumbuhkan keakraban antara masyarakat dan mahasiswa pada lingkungan
sekitar
3.2 Metode Penerapan
Metode yang dilakukan dalam menjalankan UMKM ini Menjual Produk
pada pasar kalangan yang berda pada RT 31 , Pasar Tersebut dilaksanakan Setiap
Hari selasa Sore.
Dalam proses pelaksanaan program kreatif mahasiswa, tahapan kegiatan
yang dilakukan sebagai berikut :
1. Tahapan pertama, menentukan isu yang akan di bahas, menyusun dan mencari
data secara valid.
2. Tahapan kedua, Melakukan observasi lapangan dengan tujuan untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya yang sedang terjadi.
3. Tahapan ketiga, menentukan lokasi – lokasi tempat untuk penjualan
4. Tahapan keempat, melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing
mengenaiUMKM yang akan dilaksanakan
5. Tahap Kelima Melakukan penjualan secara langsung di lokasi pasar kalangan
6. Tahapan kedelapan, pembuatan laporan akhir sebagai bukti bahwa telah
melaksanakan program yang telah dibuat dan dapat di pertanggung jawabkan.

12
Adapun Alat dan Bahan dalam Melaksanakan Umkm berupa :
1. Lokasi Penjualan
2. Meja dan Kursi
3. Buah Bauh Segar
4. Mentimun
5. Mayones
6. Biji Selasi
7. Es batu
8. Keju Chedar
9. Youghrt
10. Cup Plasik
11. Sendok Plastik

3.3 Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Pelaksanaan Lokasi Bukti Kegiatan

14/2/2022 Pasar Kalangan Sako


ada
Baru Rt 31

Pasar Kalangan Sako


21/2/2022 ada
Baru Rt 31

Pasar Kalangan Sako


28/2/2022 ada
Baru Rt 31

3.4 Evaluasi Kegiatan


Tahap Evaluasi dan Pelaporan dilaksanakan dalam bentuk evaluasi
harian yang dilakukan oleh Panitia dan Pemateri.
3.5 Pembahasan
Berdasarkan dari kegiatan dan pelaksanaan Program Kreatif Mahasiswa
Selama satu bulan penuh di RT 31 Kec. Sako baru UMKM yang di jalan kan
berupa Salad Buah dan Es Mentium sehat mampu memberi dampak inovatif
kepada masyarakat di sekitar serta menjadi Jembatan silahturahmi terhadap

13
masyarat di sekitar , Pengenalan Usaha melalui akun sosial media juga di lakukan
sehingga masyarat sekitar pun termotivasi untuk melakukan penjualan secara
online . Dengan memberikan kreatifan dalam menjual secara online membantu
umkm disekitar dalam menambah penghasilanya.

3.6 Faktor pendukung dan penghambat

Yang menjadi faktor penghambat dalam menjalankan UMKM selama KKN


1. Minimnya Pengaturan Manajemen
2. Sistem Lokasi / Tempat yang tidak teratur
3. Daya Tarik Pembeli
4. Pengetahuan masyarat disekitar tentang manfaat salad

14
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya Salad Buah dan Es Timun Sehat

Jumlah Bahan Biaya

1kg Buah Naga 25.000

1kg Jeruk 25.000

1kg Anggur 35.000

1kg Melon 25.000

1kotak Stowberry 15.000

1pcs Mayones 25.000

1kaleng Susu kental manis 15.000

1pcs Youghrt 12.000

50pcs Cup dan Box 50.000

25pcs Sendok 6.000

1bungkus Pipet 2.000

1pak Plastik 6.000

15
1kg Timun 20.000

1kg Gula Pasir 20.000

1bungkus Biji Selasi 5.000

6 buah Es batu 6.000

2lembar Stiker 20.000

Total 304.000

4.2 Jadwal Pelaksanaan

Tanggal Pelaksanaan Lokasi

14/2/2022 Pasar Kalangan Sako


Baru Rt 31

21/2/2022 Pasar Kalangan Sako


Baru Rt 31

28/2/2022 Pasar Kalangan Sako


Baru Rt 31

16
Lampiran :

17
Foto Dokumentasi :

18

Anda mungkin juga menyukai