Anda di halaman 1dari 25

PRAKTIK AKUNTANSI ASET TETAP PADA PEMERINTAH

KABUPATEN BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH


OLeh
Ali Tafriji Biswan & Fathditya Falaqi
Politeknik Keuangan Negara STAN

Abstract

T he issuance of Law No. 1 Year 2004 on State Treasury requires the central government and
local governments to carry out accounting related to the management of state finances.
Government Regulation (PP) No. 71 Year 2010 became the basis for the enactment of accrual-
based accounting practices for the government. It is interesting to examine government
accounting practices since the accrual basis is applied. One of them is about accounting
practices of fixed assets of Boyolali District Government. This qualitative approach aims to
analyze the accounting practices of fixed assets and their conformity with accounting standards.
The results show that in general the definition, classification, and practice of accounting
recognition, measurement, and reporting in accordance with accounting standards. However,
it needs better environmental support for better accounting practices that more detailed
BAST information, re-checking each SKPD of capital expenditures and classification, and an
explanation of the balance of fixed asset accounts, in particular costs and fixed asset transfers.
Keywords: PP No. 71 Year 2010, accounting practice, fixed assets.

Abstrak

D ikeluarkannya Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


mengharuskan pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyelenggarakan akuntansi
terkait pengelolaan keuangan negara. Peraturan Pemerintah No. (PP) No. 71 Tahun 2010
menjadi dasar pemberlakuan praktik akuntansi berbasis akrual bagi pemerintah. Menarik
untuk diteliti praktik akuntansi pemerintah sejak diberlakukan basis akrual tersebut. Salah
satunya tentang praktik akuntansi aset tetap Pemkab Boyolali. Studi dengan pendekatan
kualitatif ini bertujuan menganalisis praktik akuntansi aset tetap dan kesesuaiannya dengan
standar akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pendefinisian,
pengklasifikasian, dan praktik akuntansi pengakuan, pengukuran, dan pelaporan sesuai
dengan standar akuntansi. Namun demikian, diperlukan dukungan lingkungan penerapan
praktik akuntansi yang lebih baik yakni informasi BAST lebih rinci, pengecekan ulang pada
tiap SKPD mengenai belanja modal dan klasifikasinya, dan penjelasan saldo akun aset tetap,
terutama biaya-biaya serta mutasi aset tetap.
Kata kunci: PP No. 71 Tahun 2010, praktik akuntansi, aset tetap.

PENDAHULUAN 2004 tentang Perbendaharaan Negara.


UU ini mengharuskan pemerintah

E ksekutif pemerintahan dan


legislatif menyepakati pengaturan
perbendaharaan negara melalui
pusat dan pemerintah daerah untuk
menyelenggarakan sistem akuntansi
untuk pengelolaan keuangan negara. Di
Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun samping itu, Pasal 36 ayat (1) UU No. 17

39
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ekonomis dan manfaat sosial. Karena
menyatakan bahwa selama pengakuan terus digunakan, aset tetap bersifat
dan pengukuran pendapatan dan rentan terhadap penurunan kapasitas.
belanja berbasis akrual belum Oleh karenanya pemerintah harus
dilaksanakan, digunakan pengakuan menjaga pencatatan dan penilaian aset
dan pengukuran berbasis kas. Basis tetap (Hoesada, 2018).
akrual memungkinkan pengakuan hak Akhir-akhir ini Pemerintah
dan kewajiban pemerintah secara lebih Kabupaten (Pemkab) Boyolali gencar
utuh sehingga mendorong informasi membangun infrastruktur, seperti
kinerja yang lebih baik (Biswan, 2014). pembangunan gedung kantor kabupaten,
Bathó (2012) juga menyebutkan Alun-Alun Boyolali, Gedung Sapi Ndekem,
bahwa akuntansi berbasis akrual dapat Simpang Lima, dan jembatan. Karena
mengelola permasalahan penggunaan ada berbagai bentuk bangunan dan
aset berwujud, meningkatkan alokasi infrastruktur tersebut, peneliti ingin
sumber daya, menyediakan informasi memahami lebih mendalam praktik
terkini utang baik periode berjalan akuntansi aset tetap pada Pemkab
maupun komitmen mendatang Boyolali pada periode 2016 dan 2015.
sehingga memudahkan audit. Analisis atas kebijakan akuntansi aset
Untuk mengakomodasi basis akrual, tetap pada Pemkab Boyolali yang meliputi
diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) klasifikasi, pengakuan, pengukuran aset
No. 71 Tahun 2010 tentang Standar tetap, metode penyusutan, dan penyajian
Akuntansi Pemerintahan menggantikan aset tetap di laporan keuangan. Unit
PP No. 24 Tahun 2005. Pengaturan analisis sebagai objek penelitian ini
akuntansi pemerintahan berbasis adalah pihak penyusun laporan keuangan
akrual diterapkan paling lambat Tahun Pemkab Boyolali yakni Dinas Pendapatan
Anggaran 2015 (Amriani, 2014). Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Karena transisi ini, beberapa perlakuan Berdasarkan uraian ini, penelitian ini
akuntansi perlu mendapat perhatian bertujuan:
akibat salah tafsir dalam penerapannya.
1.
mengamati praktik akuntansi
Salah satu tantangan implementasi
pemerintah khususnya yang terkait
akuntansi berbasis akrual yang
dengan aset tetap yang dilakukan oleh
berdampak pada opini audit laporan
Pemkab Boyolali,
keuangan adalah sistem akuntansi masih
lemah dan sumber daya belum memadai 2. membandingkan antara teori standar
(Hamzah dan Kustiani, 2014). akuntansi dengan praktik di lapangan
khususnya tentang akuntansi aset
Seiring penerapan akrual, Neraca
tetap,
penting artinya bagi pelaporan
pemerintah. Aset tetap merupakan 3. mengetahui permasalahan yang
komponen Neraca yang digunakan muncul dalam pelaksanaan akuntansi
untuk mendukung kegiatan operasional aset tetap pada Pemkab Boyolali
pemerintahan (Buletin Teknis Standar dengan basis akrual,
Akuntansi Pemerintahan (Bultek) No. 4. memberikan masukan untuk perbaikan
15). Aset tetap dimiliki dan dikuasai oleh praktik akuntansi aset tetap yang
pemerintah untuk menghasilkan manfaat diterapkan oleh Pemkab Boyolali.

40
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

KAJIAN LITERATUR 2. Peralatan dan mesin, yaitu peralatan dan


Menurut Suryanovi (2014, 245), aset mesin yang diperoleh dengan maksud
adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai digunakan untuk kegiatan operasional
dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai pemerintah dan dalam kondisi siap
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari pakai yang nilainya signifikan atau
mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di memenuhi batas minimal kapitalisasi
masa depan diharapkan dapat diperoleh, dan masa manfaatnya lebih dari 12
baik oleh pemerintah maupun masyarakat, bulan.
serta dapat diukur dalam satuan uang, 3. Gedung dan bangunan, mencakup
termasuk sumber daya nonkeuangan yang seluruh gedung dan bangunan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi diperoleh dengan maksud untuk
masyarakat umum dan sumber-sumber dipakai dalam kegiatan operasional
daya yang dipelihara karena alasan sejarah pemerintah dan dalam kondisi siap
dan budaya. dipakai.
Mahmudi (2011, 291) menyatakan 4. Jalan, irigasi, dan jaringan, mencakup
aset tetap merupakan bagian dari aset jalan, irigasi, dan jaringan yang
pemerintah yang didefinisikan sebagai dibangun oleh pemerintah serta
aset berwujud yang mempunyai masa dimiliki dan/atau dikuasai oleh
manfaat lebih dari 12 bulan untuk pemerintah dan dalam kondisi siap
digunakan, atau dimaksudkan untuk dipakai.
digunakan, dalam kegiatan pemerintah 5. Aset tetap lainnya, mencakup aset tetap
atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. yang tidak dapat dikelompokkan ke
Dari definisi tersebut, suatu aset diakui dalam kelompok aset tetap di atas, yang
sebagai aset tetap jika memenuhi kriteria diperoleh dan dimanfaatkan untuk
berwujud, mempunyai masa manfaat kegiatan operasional pemerintah dan
lebih dari 12 bulan, tidak dimaksudkan dalam kondisi siap dipakai.
untuk dijual dalam kegiatan operasional
6. Konstruksi dalam pengerjaan (KDP),
entitas, dan diperoleh atau dibangun
mencakup aset tetap yang sedang
dengan maksud untuk digunakan. Dengan
dalam proses pembangunan namun
demikian, aset tetap merupakan bagian
pada tanggal laporan keuangan belum
utama aset pemerintah yang digunakan
selesai seluruhnya.
untuk keperluan operasional pemerintah
(Hammam, 2017). Aset tetap yang tidak Aset tetap tersebut diakui pada saat
memenuhi definisi tersebut harus disajikan manfaat ekonomi masa depan dapat
di pos aset lainnya sesuai dengan nilai diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan
tercatatnya. andal (Safitri dan Rahayu, 2017).
Pernyataan Standar Akuntansi Tujuan utama perolehan aset tetap
Pemerintahan (PSAP) No. 7 terkait aset pemerintah adalah digunakan untuk
tetap mengklasifikasikan aset tetap sebagai mendukung kegiatan operasionalnya
berikut. dan bukan dimaksudkan untuk dijual.
1. Tanah, yang diperoleh dengan Hal ini senada dengan simpulan studi
maksud untuk dipakai dalam kegiatan Gauthier bahwa: “Items acquired for
operasional pemerintah dan dalam resale should not be treated as capital
kondisi siap dipakai. assets” (Gauthier, 2009). Pengakuan

41
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

aset tetap akan andal bila aset tetap harus diakui pada saat terdapat bukti
telah diterima atau diserahkan hak bahwa penguasaan atas aset tetap
kepemilikannya dan/atau pada saat tersebut telah berpindah, misalnya telah
penguasaannya (Houston, 2005). Saat terjadi pembayaran dan penguasaan
pengakuan, aset akan dapat diandalkan atas sertifikat tanah atas nama pemilik
apabila terdapat bukti bahwa telah sebelumnya.
terjadi perpindahan hak kepemilikan Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri
dan/atau penguasaan secara hukum, (Permendagri) No. 64 Tahun 2013, dalam
misalnya sertifikat tanah dan bukti kasus pembelian aset tetap berdasarkan
kepemilikan kendaraan bermotor. bukti transaksi berupa Berita Acara
Apabila perolehan aset tetap belum Penerimaan Barang, Pejabat Pembuat
didukung dengan bukti secara hukum Komitmen Satuan Kerja Perangkat Daerah
dikarenakan masih adanya suatu proses (PPK-SKPD) akan membuat bukti memorial
administrasi yang diharuskan, seperti aset tetap yang kemudian diotorisasi
pembelian tanah yang masih harus oleh Pengguna Anggaran. Berdasarkan
diselesaikan proses jual beli (akta) dan bukti memorial aset tetap ini, PPK-SKPD
sertifikat kepemilikannya di instansi mencatat “Aset Tetap.....” di debit dan “Utang
berwenang, maka aset tetap tersebut Belanja Modal” di kredit dengan jurnal:

Akun (Rp)
No Tanggal Deskripsi Ref.
Debit Kredit
1. 2/2/2015 Aset tetap Rp xxx
Utang Belanja Modal Rp xxx

Selanjutnya dilaksanakan proses penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana


penatausahaan untuk pembayaran aset (SP2D). Berdasarkan SP2D tersebut, PPK-
tetap tersebut mulai dari pengajuan Surat SKPD akan mencatat “Utang Belanja Modal”
Perintah Pembayaran (SPP), pembuatan di debit dan “Rekening Koran-PPKD (RK-
Surat Perintah Membayar (SPM), hingga PPKD)” di kredit dengan jurnal:

Akun (Rp)
No Tanggal Deskripsi Ref.
Debit Kredit
1. 2/3/2015 Utang Belanja Modal Rp xxx
RK-PPKD Rp xxx

Sebagai transaksi realisasi anggaran, (sesuai jenisnya)” di debit dan “Estimasi


PPK-SKPD juga mencatat “Belanja Modal Perubahan SAL” di kredit dengan jurnal:

Akun (Rp)
No Tanggal Deskripsi Ref.
Debit Kredit
1. 2/1/2015 Belanja Modal Rp xxx

Estimasi Perubahan SAL Rp xxx

42
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

PSAP No. 7 juga menyebutkan Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri
bahwa aset tetap dinilai dengan biaya dari harga belinya atau konstruksinya,
perolehan. Apabila penilaian aset tetap termasuk bea impor dan setiap biaya yang
dengan menggunakan biaya perolehan dapat diatribusikan secara langsung dalam
tidak memungkinkan, maka nilai aset membawa aset tersebut ke kondisi yang
tetap didasarkan pada nilai wajar pada membuat aset tersebut dapat bekerja untuk
saat perolehan. Barang berwujud yang penggunaan yang dimaksudkan. Contoh
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai biaya yang dapat diatribusikan secara
suatu aset dan dikelompokkan sebagai langsung adalah:
aset tetap, pada awalnya harus diukur 1. biaya persiapan tempat,
berdasarkan biaya perolehan. Bila aset
tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya 2. biaya pengiriman awal (initial delivery)
aset tersebut adalah sebesar nilai wajar dan biaya simpan dan bongkar muat
pada saat aset tersebut diperoleh. Suatu (handling cost),
aset tetap mungkin diterima pemerintah 3. biaya pemasangan (installation cost),
sebagai hadiah atau donasi. Sebagai 4. biaya profesional seperti arsitek dan
contoh, tanah mungkin dihadiahkan ke insinyur, dan
pemerintah daerah oleh pengembang
5. biaya konstruksi.
(developer) dengan tanpa nilai yang
memungkinkan pemerintah daerah untuk Tanah diakui pertama kali sebesar
membangun tempat parkir, jalan, ataupun biaya perolehan. Biaya perolehan
untuk tempat pejalan kaki. Suatu aset juga mencakup harga pembelian atau biaya
mungkin diperoleh tanpa nilai melalui pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan
pengimplementasian wewenang yang dalam rangka memperoleh hak, biaya
dimiliki pemerintah. pematangan, pengukuran, penimbunan,
Sebagai contoh, dikarenakan dan biaya lainnya yang dikeluarkan
wewenang dan peraturan yang ada, maupun yang masih harus dikeluarkan
pemerintah daerah melakukan penyitaan sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai
tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang
atas sebidang tanah dan bangunan yang
terletak pada tanah yang dibeli tersebut
kemudian akan digunakan sebagai tempat
jika bangunan tua tersebut dimaksudkan
operasi pemerintahan. Untuk kedua hal
untuk dimusnahkan. Biaya perolehan
di atas aset tetap yang diperoleh harus
peralatan dan mesin menggambarkan
dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat
jumlah pengeluaran yang telah dan yang
aset tetap tersebut diperoleh. Namun
masih harus dilakukan untuk memperoleh
demikian, PSAP No. 7 menyebutkan bahwa
peralatan dan mesin tersebut sampai siap
untuk keperluan penyusunan neraca awal
pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga
suatu entitas, biaya perolehan aset tetap pembelian, biaya pengangkutan, biaya
yang digunakan adalah nilai wajar pada instalasi, serta biaya langsung lainnya
saat neraca awal tersebut disusun. Untuk untuk memperoleh dan mempersiapkan
periode selanjutnya setelah tanggal sampai peralatan dan mesin tersebut siap
Neraca awal, atas perolehan aset tetap digunakan. Biaya perolehan gedung dan
baru, suatu entitas menggunakan biaya bangunan menggambarkan seluruh biaya
perolehan atau harga wajar bila biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus
perolehan tidak ada. dikeluarkan untuk memperoleh gedung

43
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

dan bangunan sampai siap pakai. Biaya dinamika akuntansi keuangan. Otoritas
ini antara lain meliputi harga pembelian terus didorong agar menemukan dan
atau biaya konstruksi, termasuk biaya membangun harmonisasi praktik akuntansi
pengurusan izin mendirikan bangunan pemerintahan dengan akuntansi keuangan
(IMB), notaris, dan pajak. Biaya perolehan komersial (Ellwood dan Newberry, 2016).
aset tetap lainnya menggambarkan seluruh Berdasarkan PSAP No. 7, pengeluaran
biaya yang dikeluarkan dan yang masih setelah perolehan awal suatu aset tetap
harus dikeluarkan untuk memperoleh yang memperpanjang masa manfaat
aset tersebut sampai siap pakai. Biaya atau yang kemungkinan besar memberi
administrasi dan biaya umum lainnya manfaat ekonomi di masa yang akan datang
bukan merupakan suatu komponen biaya dalam bentuk kapasitas, mutu produksi,
aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak
atau peningkatan standar kinerja, harus
dapat diatribusikan secara langsung pada
ditambahkan pada nilai tercatat aset
biaya perolehan aset atau membawa aset
yang bersangkutan. Kapitalisasi biaya
ke kondisi kerjanya. Demikian pula biaya
dimaksud pada harus ditetapkan dalam
permulaan (start-up cost) dan pra-produksi
kebijakan akuntansi suatu entitas berupa
serupa tidak merupakan bagian biaya suatu
kriteria seperti suatu batasan jumlah biaya
aset kecuali biaya tersebut perlu untuk
(capitalization thresholds) tertentu untuk
membawa aset ke kondisi kerjanya.
dapat digunakan dalam penentuan apakah
Biaya perolehan suatu aset yang suatu pengeluaran harus dikapitalisasi atau
dibangun dengan cara swakelola ditentukan tidak. Dikarenakan organisasi pemerintah
menggunakan prinsip yang sama seperti sangatlah beragam dalam jumlah dan
aset yang dibeli. Setiap potongan dagang dan penggunan aset tetap, maka suatu batasan
rabat dikurangkan dari harga pembelian. jumlah biaya kapitalisasi (capitalization
Untuk konstruksi dalam pengerjaan, jika thresholds) tidak dapat diseragamkan untuk
penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap seluruh entitas yang ada. Masing-masing
melebihi dan atau melewati satu periode entitas harus menetapkan batasan jumlah
tahun anggaran, maka aset tetap yang tersebut dengan mempertimbangkan
belum selesai tersebut digolongkan dan kondisi keuangan dan operasionalnya. Bila
dilaporkan sebagai konstruksi dalam telah terbentuk, maka batasan jumlah biaya
pengerjaan sampai dengan aset tersebut kapitalisasi (capitalization thresholds)
selesai dan siap dipakai. Konstruksi dalam harus diterapkan secara konsisten dan
pengerjaan yang sudah selesai dibuat atau diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
dibangun dan telah siap dipakai harus Keuangan.
segera direklasifikasikan ke salah satu akun Setelah ditentukan biaya perolehan,
yang sesuai dalam pos aset tetap. Hal ini aset tetap yang digunakan tidak terlepas
juga ditegaskan dalam akuntansi komersial. dari konteks penyusutan. Menurut Mulyana
Secara umum perolehan aset tetap (2014, 88), penyusutan adalah alokasi yang
tersebut senada dalam pengaturan sistematis atas nilai aset tetap yang dapat
akuntansi komersial, misalnya dalam hal disusutkan (depreciable assets) selama
penilaian menggunakan historical cost masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai
(Kieso, Weygandt, & Warfield, 2014). penyusutan untuk masing-masing periode
Hal ini karena penyelarasan akuntansi diakui sebagai pengurang nilai tercatat
pemerintahan terus dilakukan seiring suatu aset tetap dalam neraca dan beban

44
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

penyusutan dalam Laporan Operasional. data dan informasi tersebut, penelitian


Metode penyusutan yang digunakan harus dapat menjadi lebih bermakna. Pada
dapat menggambarkan manfaat ekonomi intinya peneliti menganalisis perlakuan
yang akan mengalir ke pemerintah. Selain akuntansi aset tetap mulai pengakuan,
tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, pengukuran, pengeluaran setelah
aset tetap disusutkan sesuai dengan sifat perolehan, penyusutan, penghentian dan
dan karakteristik aset tersebut. Alternatif pelepasan, serta pengungkapan hingga
metode penyusutan adalah metode garis pelaporannya. Teknik pengumpulan data
lurus (straight-line method), dan dapat dilakukan melalui observasi, wawancara,
dirumuskan sebagai berikut. dan dokumentasi. Penelitian dilakukan
Metode lainnya adalah metode saldo pada Desember 2016 s. d. Juni 2017. Uraian
menurun berganda dan metode jumlah unit kualitatif deskriptif dimaksudkan untuk
produksi. Di antara ketiganya, metode garis menjelaskan praktik akuntansi aset tetap,
lurus yang paling lazim digunakan (Kieso, lalu menganalisis kesesuaiannya dengan
Weygandt, & Warfield, 2014). standar akuntansinya.

Berdasarkan PSAP No. 07, aset


tetap disajikan di Neraca sebesar biaya Teknik Pengumpulan Data
perolehannya, dan di bawahnya disajikan Untuk mendapatkan hasil pembahasan
akun akumulasi penyusutan sebagai yang memadai, teknik pengumpulan
akun pengurang. Jika dalam pelaksanaan data dilakukan dengan studi pustaka,
konstruksi aset tetap secara swakelola dokumentasi, dan observasi dan
terdapat sisa bahan bangunan setelah aset wawancara. Dalam hal ini studi pustaka
tetap dimaksud selesai dibangun, yang merupakan teknik pengumpulan data
jumlah maupun nilainya material dan dengan mengadakan studi penelaahan
masih dapat digunakan, maka disajikan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
dalam neraca sebagai persediaan. Aset catatan-catatan, dan laporan-laporan
tetap harus disajikan di dalam neraca sesuai yang ada hubungannya dengan masalah
dengan klasifiksasi aset tetap tersebut. yang dipecahkan. Dalam praktiknya,
Di samping itu, setiap entitas pelaporan data diperoleh dengan membaca dan
diharuskan untuk menyajikan Catatan atas mempelajari buku-buku literatur, media
Laporan Keuangan sebagai bagian yang tak cetak, literatur ilmiah, situs-situs internet,
terpisahkan dari laporan keuangan untuk serta peraturan perundang-undangan yang
tujuan umum (KSAP, 2017). relevan dengan objek yang dianalisis.

METODE PENELITIAN Adapun dokumentasi adalah


mencari dan mengumpulkan data
Penelitian ini menggunakan pendekatan
mengenai hal-hal yang berupa catatan,
kualitatif deskriptif. Sugiyono (2014)
mengemukakan bahwa metode penelitian
transkip, buku, surat kabar, majalah,
kualitatif adalah metode penelitian yang notulen, rapot, agenda dan sebagainya.
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, Dokumentasi memiliki keunggulan
untuk meneliti kondisi objek yang alamiah praktis dan sumber yang baik
(sebagai lawannya adalah eksperimen) yang dalam mendapatkan latar belakang
peneliti adalah sebagai instrumen kunci. informasi (Department of Health
Dengan menekankan pada penggalian and Human Services, 2009). Metode

45
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

dokumentasi dalam penelitian ini akan HASIL DAN PEMBAHASAN


dilakukan dengan mengumpulkan dan
Berdasarkan struktur organisasi,
mempelajari dokumen yang berkaitan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dengan pokok pembahasan penelitian,
dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali
dalam hal ini berupa Laporan Keuangan
terdiri atas Kepala, Kelompok Jabatan
Pemkab Boyolali tahun 2016. Tata cara
Fungsional, Sekretariat, Bidang-Bidang,
yang ditempuh untuk memperoleh data
dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
dengan metode dokumentasi, yakni
Terdapat tiga Subbagian yang berada di
dengan mendapatkan data tersebut dari
bawah Sekretariat, antara lain Subbagian
situs resmi Pemkab Boyolali dengan
Umum dan Kepegawaian, Subbagian
komunikasi secara elektronik, dan/
Keuangan, dan Subbagian Perencanaan
atau dengan kunjungan langsung ke
dan Pelaporan. Bidang yang terdapat pada
Pemkab Boyolali. Observasi merupakan
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
salah satu metode penelitian lapangan
dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali antara
yang dilakukan dengan melihat dan
lain Bidang Pajak Bumi Bangunan dan Bea
mengamati kondisi di lapangan secara
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan,
langsung terutama pada hal-hal yang
Bidang Pajak Daerah dan Pendapatan Lain-
berkaitan dengan topik yang menjadi
lain, Bidang Anggaran, Bidang Akuntansi
bahasan guna mendapatkan data yang
dan Perbendaharaan, serta Bidang
lengkap dan akurat. Disebutkan bahwa:
Pengelolaan dan Pembiayaan Aset Daerah,
“Observation is useful for generating in-
yang setiap bagian dari organisasi tersebut
depth descriptions of organizations or
memiliki tugas pokok dan fungsi masing-
events, for obtaining information that is
masing.
otherwise inaccessible, and for conducting
research when other methods are Bidang yang terkait membuat laporan
inadequate” (https://web.csulb.edu). berkala sesuai bidang tugasnya. Dinas
Di samping observasi, wawancara Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
menjadi bagian penting dalam Aset Daerah merupakan unsur pelaksana
penelitian kualitatif ini (Rachmawati, otonomi daerah dipimpin oleh seorang
2007). Wawancara merupakan proses Kepala Dinas yang mempunyai tugas
memperoleh keterangan untuk tujuan memimpin dan mengoordinasikan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
bertatap muka antara si penanya atau berdasarkan atas otonomi daerah dan
pewawancara dengan si penjawab atau tugas pembantuan di bidang pendapatan,
responden dengan menggunakan alat
pengelolaan keuangan, dan aset daerah.
yang dinamakan panduan wawancara.
Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan
Teknik ini dilakukan dengan melakukan
wawancara secara langsung dengan pihak- bertanggung jawab kepada Bupati melalui
pihak yang terkait untuk mendapatkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten
informasi yang berhubungan dengan Boyolali. Dinas Pendapatan Pengelolaan
kajian ilmiah yakni pejabat Dinas Keuangan dan Aset Daerah mempunyai
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan tugas menyelesaikan urusan pemerintah
Aset Daerah Kabupaten Boyolali. daerah berdasarkan asas otonomi

46
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

daerah dan tugas di bidang pendapatan, membawahi beberapa seksi, yaitu:


pengelolaan keuangan, dan aset daerah. 1. Seksi Pengelolaan Aset Daerah
Dengan demikian, Dinas Pendapatan
2. Seksi Pendataan Aset Daerah
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
mempunyai fungsi, yaitu: 3. Seksi Utang Piutang dan Investasi
1. pelaksanaan perumusan kebijakan Fungsi pelaporan atau pembukuan atas
teknis di bidang pendapatan, aset tetap daerah merupakan wewenang
pengelolaan keuangan, dan aset daerah, dari Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan
pada Seksi Pembukuan dan Pelaporan.
2. pengorganisasian dan perencanaan
dalam upaya pengelolaan pendapatan
anggaran, akuntansi, perbendaharaan, Tinjauan atas Klasifikasi Aset Tetap
serta pembiayaan dan pengelolaan aset
daerah. Sesuai PSAP No. 07, aset tetap
Pengelolaan keuangan daerah pada diklasifikasikan berdasarkan kesamaan
Kabupaten Boyolali dilaksanakan oleh dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan operasi entitas. Klasifikasi aset tetap berupa
dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali. Sesuai tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
dengan tugas pokok dan fungsinya yang bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset
tertuang pada Pasal 22 Peraturan Daerah tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan.
Kabupaten Boyolali No. 16 Tahun 2011. Aset tetap yang tidak digunakan untuk
Kedudukan dan tugas pokok keseluruhan keperluan operasional pemerintah tidak
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan memenuhi definisi aset tetap dan harus
dan Aset Daerah sebagai berikut. disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan
nilai tercatatnya. Berdasarkan penggalian
1. Dinas Pendapatan Pengelolaan
data, klasifikasi aset tetap di Pemkab
Keuangan dan Aset Daerah merupakan
Boyolali secara garis besar digolongkan
unsur pelaksana otonomi daerah,
berdasarkan kesamaan dalam sifat atau
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
fungsinya dalam aktivitas operasinya, yang
yang berkedudukan di bawah dan
terdiri dari tanah, peralatan dan mesin,
bertanggung jawab kepada Bupati
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
melalui Sekretaris Daerah,
jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi
2. Dinas Pendapatan Pengelolaan dalam pengerjaan.
Keuangan dan Aset Daerah mempunyai
tugas pokok melaksanakan urusan Kebijakan akuntansi Pemkab Boyolali
pemerintahan daerah berdasarkan dalam pengklasifikasian aset tetap telah
asas otonomi dan tugas pembantuan di sesuai dengan teori yang telah dipaparkan,
bidang pendapatan daerah, pengelolaan yaitu aset tetap ini diklasifikasikan
keuangan, dan pengelolaan aset. berdasarkan kesamaan dalam sifat atau
fungsinya dalam aktivitas operasi entitas.
Fungsi pengelolaan dari aset daerah Ikhtisar tinjauan kesesuaian dalam
adalah wewenang dari Bidang Pengelolaan pengklasifikasian aset tetap dapat dilihat
dan Pembiayaan Aset Daerah, yang pada Tabel 1.

47
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

Tabel 1
Tinjauan Kesesuaian Klasifikasi Aset Tetap

Perbedaan
Kesesuaian Keterangan
Item
Berdasarkan Praktik Berdasarkan
Ya Tidak
Pemkab Boyolali PSAP No. 07
Klasifi- Jenis aset tetap Aset tetap diklasifi- Jenis aset tetap Pem-
kasi aset Pemkab Boyolali kasikan berdasarkan kab Boyolali diklas-
tetap yaitu tanah, pera- kesamaan dalam sifat ifikasikan yaitu tanah,
latan dan mesin, ge- atau fungsinya dalam peralatan dan mesin,
dung dan bangunan, aktivitas operasi gedung dan bangu-
jalan, irigasi dan entitas nan, jalan, irigasi dan
jaringan, aset tetap jaringan, aset tetap
lainnya, konstruksi lainnya, konstruksi
dalam pengerjaan dalam pengerjaan.
Hal ini sesuai dengan
PSAP.

Sumber: Diolah dari Kebijakan/Sistem Akuntansi Pemkab Boyolali dan PSAP No. 07.

Tinjauan Atas Pengakuan Aset Tetap Berita Acara Serah Terima dari pihak
pemberi hibah. Contohnya, Komite Sekolah
Pemkab Boyolali telah menerapkan SMA N 1 Boyolali membangun sebuah
basis akrual pada 2015. Sebelum tahun gedung baru dari dana yang dimiliki oleh
2015, Pemkab Boyolali menerapkan basis komite sekolah. Pada saat selesainya
kas menuju akrual. Penerapan basis akrual pembangunan, gedung diserahkan kepada
pada pengelolaan keuangan Pemkab sekolah (dalam hal ini adalah Pemkab
Boyolali mengacu pada PP No. 71 Tahun Boyolali), melalui Berita Acara Serah
2010 dan Peraturan Bupati Boyolali No. Terima aset tetap berupa gedung dari
40 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Komite Sekolah kepada Pemda. Berita
Peraturan Bupati Boyolali No. 6 Tahun Acara Serah Terima ini sifatnya wajib pada
2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemkab setiap penyerahan aset yang diadakan
Boyolali. atau diberikan kepada Pemkab Boyolali.
Berdasarkan wawancara dengan Dinas Dalam Berita Acara Serah Terima tersebut
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan dicantumkan aset tetap apa yang diserahkan
Aset Daerah, suatu aset tetap yang dibeli dan juga nilai dari aset tersebut, sehingga
oleh Pemkab Boyolali diakui keberadaannya pencatatan dapat langsung dilakukan
pada saat adanya Berita Acara Penyerahan. berdasarkan nilai yang tercantum di dalam
Berita Acara Serah Terima tersebut timbul Berita Acara Serah Terima itu.
pada akhir dari proses pengadaan aset Pemkab Boyolali juga memperoleh aset
tetap oleh Pemkab Boyolali, lalu aset tetap tetap dari pembangunan (jasa konstruksi).
tersebut diukur pada harga perolehannya. Konstruksi bangunan yang belum selesai dan
Terkait aset tetap yang dihibahkan belum dapat digunakan akan diklasifikasikan
kepada Pemkab Boyolali, dibuatkan suatu dalam KIB (F) konstruksi dalam pengerjaan.

48
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

Sampai konstruksi tersebut siap untuk Pada saat memperoleh tanah dan
digunakan dan dimanfaatkan (selesai kendaraan bermotor, apabila perolehan
pengerjaan), barulah aset konstruksi yang aset tersebut belum didukung bukti secara
diklasifikasikan ke KIB (F) konstruksi dalam hukum dikarenakan masih adanya proses
pengerjaan itu direklasifikasi menjadi administrasi yang diharuskan, seperti
bagian dalam aset gedung dan bangunan pembelian tanah yang masih diharuskan
KIB C (Gedung). Saat penyerahan bangunan diselesaikan dalam proses jual beli (akta)
dari kontraktor kepada Pemda, ditunjukkan dan sertifikat kepemilikannya di instansi
bukti penyerahan berupa PHO (Provisional berwenang, maka aset tetap tersebut diakui
Hand Over). Hampir serupa dengan Berita pada saat terbukti bahwa penguasaan aset
Acara Serah Terima, namun penggunaan tetap tersebut telah berpindah, misalnya
Provisional Hand Over lebih ke penyerahan telah terjadi pembayaran dan penguasaan
suatu aset yang diperoleh dari jasa atas sertifikat tanah atas pemilik
konstruksi. sebelumnya. Hal ini sejalan dengan PSAP
No. 07, Aset tetap diakui pada saat manfaat
Pengakuan dari aset tetap Kabupaten
ekonomi masa depan dapat diperoleh dan
Boyolali dimulai saat manfaat ekonomi
nilainya dapat diukur dengan andal. Untuk
masa depan dapat diperoleh dan nilainya
dapat diakui sebagai aset tetap harus
dapat diukur dengan andal. Aset tetap yang
dipenuhi kriteria sebagai berikut. 
dibeli oleh Pemkab Boyolali diakui juga saat
penyerahan Berita Acara Serah Terima aset 1. berwujud,
tersebut atau dokumen lain yang disamakan 2. mempunyai masa manfaat lebih dari
dengan Berita Acara Serah Terima tersebut. 12 (dua belas) bulan,
Sepanjang aset tersebut memenuhi kriteria
3. biaya perolehan aset dapat diukur
dari aset tetap yaitu:
secara andal,
1. berwujud,
4. tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
2. mempunyai masa manfaat lebih dari operasi normal entitas, dan
12 bulan,
5. diperoleh atau dibangun dengan
3. biaya perolehan didapatkan secara maksud untuk digunakan.
andal,
Pengakuan aset tetap akan andal bila
4. tidak untuk dijual dalam operasi
aset tetap telah diterima atau diserahkan
normal pemerintah,
hak kepemilikannya dan atau pada saat
5. diperoleh atau dibangun untuk penguasaannya berpindah. Saat pengakuan
dipergunakan dalam operasional, aset akan dapat diandalkan apabila terdapat
6. nilai rupiah pembelian barang atau bukti bahwa telah terjadi perpindahan hak
material memenuhi batasan minimal kepemilikan dan/atau penguasaan secara
kapitalisasi aset tetap. hukum, misalnya sertifikat tanah dan bukti
kepemilikan kendaraan bermotor. Apabila
Perolehan aset tetap yang tidak disertai perolehan aset tetap belum didukung
oleh Berita Acara Serah Terima tidak dengan bukti secara hukum dikarenakan
dimasukkan ke dalam sistem akuntansi masih adanya suatu proses administrasi
karena tidak memiliki bukti yang cukup yang diharuskan, seperti pembelian tanah
untuk diakui sebagai aset pemerintah yang masih harus diselesaikan proses jual
daerah. beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya

49
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

di instansi berwenang, maka aset tetap Terima.


tersebut harus diakui pada saat terdapat Sebagaimana diuraikan sebelumnya,
bukti bahwa penguasaan atas aset tetap PSAP No. 7 membebaskan setiap entitas
tersebut telah berpindah, misalnya telah pemerintah dalam mengkapitalisasi biaya
terjadi pembayaran dan penguasaan pengakuan aset tetap tergantung besar
atas sertifikat tanah atas nama pemilik kecilnya entitas pemerintah tersebut
sebelumnya. Sejalan dengan PSAP ini, dan bagaimana biaya perolehan tersebut
Pemkab Boyolali tidak mengakui aset berdampak secara material bagi entitas
tetap yang penyerahannya tidak disertai pemerintah. Dalam praktiknya, Pemkab
pembuatan dokumen Berita Acara Serah Boyolali menentukan kapitalisasi minimum
Tabel 2
Tinjauan Kesesuaian Pengakuan Aset Tetap

Perbandingan Kesesuaian

Berdasarkan Keterangan
Item
Berdasarkan Praktik PSAP No. 07
Ya Tidak
Pemkab Boyolali

No
1. Pengakuan Aset tetap diakui Aset tetap diakui Aset tetap diakui
ketika saat manfaat pada saat manfaat ketika telah
aset tetap ekonomi masa depan ekonomi masa memenuhi syarat
dapat diperoleh dan depan dapat diper- sebagai aset tetap
nilainya dapat diukur oleh dan nilainya dan telah diteri-
dengan andal dengan dapat diukur den- ma Berita Acara
adanya Berita Acara gan andal Serah Terima/do-
Serah Terima/doku- kumen lain yang
men yang dipersa- dipersamakan
makan dengan Berita
Acara Serah
Terima
2. Batas Terdapat batas mini- Membebaskan Peralatan dan
minimum mum kapitalisasi aset setiap entitas mesin sebesar
kapitalisasi tetap pemerintah untuk Rp1.000.000,00,
menentukan batas gedung dan
minimal kapital- bangunan sebesar
isasi Rp15.000.000,00,
tanah dan KDP
tidak ada batas
minimum kapital-
isasi

Sumber: Diolah dari Kebijakan/Sistem Akuntansi Pemkab Boyolali, wawancara narasumber,


dan PSAP No. 07.

50
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali juga dikapitalisasikan menjadi nilai aset


No. 40 Tahun 2015, yaitu Rp1.000.000,00 tersebut. Contohnya, biaya perjalanan dinas
sebagai batas minimum untuk kapitalisasi saat pengecekan harga dari Kabupaten
peralatan dan mesin, dan Rp15.000.000,00 Boyolali ke kontraktor di Solo.
sebagai nilai kapitalisasi minimum untuk Untuk perlakuan aset tetap yang
gedung dan bangunan. Untuk tanah dan diperoleh dari hibah atau pemberian dari
konstruksi dalam pengerjaan, Pemkab pihak lain di luar entitas pemerintahan
Boyolali tidak menentukan batasan diakui sebesar biaya perolehan atas aset
minimum kapitalisasi. tetap tersebut yang dicatat oleh pihak
Penetapan batas minimum kapitalisasi pemberi. Jika biaya perolehan tersebut
aset juga dipatuhi dengan menjadikan tidak dapat atau susah teridentifikasi, maka
beban-beban yang terjadi terkait aset aset tetap itu dicatat dan dinilai sebesar
tetap yang tidak memenuhi nilai minimum biaya wajar di dalam pasar.
kapitalisasi menjadi beban operasional
Berdasarkan wawancara dengan Dinas
pada yang berjalan. Akhirnya beban yang
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
terjadi terkait aset yang nilainya kurang
Aset Daerah mengenai kebijakan akuntansi
dari batas minimum tidak dimasukkan
Pemkab Boyolali, dapat disimpulkan bahwa
dalam nilai aset yang bersangkutan.
yang didefinisikan sebagai aset tetap adalah
Meskipun suatu beban itu berupa aset yang
suatu aset tetap semisal perkantoran,
siap pakai, namun nilai dari beban tersebut
sekolah, yang dicatat sebagai belanja modal.
kurang dari nilai minimum kapitalisasi,
Jadi, apa yang dicatat sebagai belanja modal
maka tetap akan diklasifikasikan sebagai
yang berbentuk aset tetap oleh Pemkab
beban dan tidak menambah nilai aset.
Boyolali dianggap masuk menjadi aset
Ikhtisar tinjauan kesesuaian dalam hal
tetap bangunan. Termasuk biaya perbaikan,
pengakuan aset tetap di Pemkab Boyolali
biaya perawatan yang terkait dengan aset
dapat dilihat pada Tabel 2.
tetap bangunan dengan jumlah minimal
Rp15.000.000,00. Biaya tersebut langsung
Tinjauan atas Pengukuran dan dikapitalisasikan kepada nilai gedung dan
Pancatatan Awal Aset Tetap bangunan yang bersangkutan.
Menurut Kepala Dinas Pendapatan Sesuai PSAP No. 07, aset tetap dinilai
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan biaya perolehan. Apabila penilaian
Kabupaten Boyolali, yang dimaksud dengan aset tetap dengan menggunakan biaya
harga perolehan pada Pemkab Boyolali perolehan tidak memungkinkan, maka
adalah harga pembelian suatu aset tetap nilai aset tetap didasarkan pada nilai
ditambahkan dengan biaya penunjang wajar pada saat perolehan. Aset tetap
yang terkait dengan pengadaan aset tetap diukur sebesar nilai perolehannya sampai
itu. Biaya penunjang di Pemkab Boyolali aset tetap tersebut siap digunakan oleh
termasuk di dalamnya adalah PPN dan PPh. entitas pemerintah. Biaya perolehan
Termasuk juga di dalamnya adalah honor- aset tetap yang dibangun dengan cara
honor yang berkaitan dengan pengadaan swakelola meliputi biaya langsung untuk
aset tetap, dan juga alat tulis kantor yang tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak
dikeluarkan pada saat proses administrasi langsung termasuk biaya perencanaan
dari aset tetap itu. Biaya perjalanan dinas dan pengawasan, perlengkapan, tenaga
yang terkait pengadaan aset tetap tersebut listrik, sewa peralatan, dan semua biaya

51
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

lainnya yang terjadi berkenaan dengan Berdasarkan pengamatan yang telah


pembangunan aset tetap tersebut. Untuk dilakukan, perolehan aset tetap di Pemkab
tahun 2016, dalam hal pengukuran aset Boyolali ini dilakukan dengan berbagi cara.
tetap Pemkab Boyolali, biaya perolehan Cara perolehan aset tetap adalah dengan
aset tetap yang digunakan adalah nilai kepemilikan langsung dan melalui hibah.
wajar pada saat neraca awal tersebut Berdasarkan kebijakan akuntansi Pemkab
disusun. Untuk periode selanjutnya setelah Boyolali, aset tetap yang diperoleh dengan
tanggal Neraca awal, atas perolehan cara pemilikan langsung (pembelian)
aset tetap baru, entitas menggunakan diukur setara harga tunai yang dikeluarkan
biaya perolehan atau harga wajar bila perusahaan. Hal ini dicatat sebesar harga
biaya perolehan tidak ada. Untuk tujuan taksiran atau harga pasar yang layak pada
pernyataan ini, penggunaan nilai wajar tanggal pengakuan dengan didasarkan
pada saat perolehan bukan merupakan pada biaya perolehan. Kebijakan Pemkab
proses penilaian kembali (revaluasi) dan Boyolali dengan cara pembelian langsung
tetap konsisten dengan biaya perolehan. sudah sesuai dengan standar, demikian
Penilaian kembali yang dimaksud hanya juga dengan pencatatan perolehan dari
diterapkan pada penilaian untuk periode pembelian langsung. Hanya dibedakan
pelaporan selanjutnya, bukan pada saat dalam jurnal akrualnya saja, untuk jurnal
perolehan awal. anggarannya sudah sama. Sebagai ilustrasi,
Dalam keadaan suatu aset yang untuk tahun 2016, Pemkab Boyolali
dikonstruksi/dibangun sendiri, suatu melakukan belanja modal terkait gedung
pengukuran yang dapat diandalkan atas dan bangunan. Rincian dari total belanja
biaya dapat diperoleh dari transaksi pihak modal tersebut adalah:
eksternal dengan entitas tersebut untuk 1. Belanja modal konstruksi/pembelian
perolehan bahan baku, tenaga kerja, dan bangunan sebesar Rp317.819.000,00
biaya lain yang digunakan dalam proses
konstruksi. Biaya perolehan suatu aset 2. Belanja modal alat pengendalian
tetap terdiri dari harga belinya atau dan pengamanan jalan sebsar
konstruksinya, termasuk bea impor dan Rp29.700.000,00
setiap biaya yang dapat diatribusikan secara Selain itu, terdapat biaya atribusi
langsung dalam membawa aset tersebut berupa belanja jasa konsultasi
ke kondisi yang membuat aset tersebut perencanaan dan pengawasan pada
dapat bekerja untuk penggunaan yang beberapa SKPD Pemkab Boyolali
dimaksudkan. Biaya administrasi dan biaya sebesar Rp44.700.000,00. Keseluruhan
umum lainnya bukan merupakan suatu jumlah tersebut, oleh Pemkab
komponen biaya aset tetap sepanjang biaya Boyolali merupakan biaya-biaya yang
tersebut tidak dapat diatribusikan secara menambah perolehan aset tetap gedung
langsung pada biaya perolehan aset atau dan bangunan Kabupaten Boyolali
membawa aset ke kondisi kerjanya. Setiap dengan total realiasasi belanja modal
potongan dagang dan rabat dikurangkan gedung dan bangunan adalah sebesar
dari harga pembelian. Hal ini sudah Rp392.219.000,00. Jurnal pengakuan
dijelaskan dalam Catatan atas Laporan dan pengukuran belanja modal aset
Keungan Pemkab Boyolali. Jadi, menurut tetap secara akrualnya, Pemkab Boyolali
peneliti, hal tersebut sudah sesuai dengan dapat jurnal sebagai berikut di jurnal
yang disyaratkan oleh PSAP No. 07. akrualnya:

52
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

Akun (Rp)
No Tanggal Deskripsi Ref.
Debit Kredit
1. 2/2/2016 Aset Tetap 392.219.000

Utang Pengadaan Aset Tetap 392.219.000

2. 2/3/2016 Utang Pengadaan Aset Tetap 392.219.000

RK-PPKD 392.219.000

Jurnal sesuai dengan PSAP:

Akun (Rp)
No Tanggal Deskripsi Ref.
Debit Kredit
1. 2/2/2016 Aset Tetap 392.219.000
Utang Belanja Modal 392.219.000

2. 2/3/2016 Utang Belanja Modal 392.219.000

RK-PPKD 392.219.000

Perbedaan ini hanya pada penamaan dari aset yang dihibahkan. Aset tetap
akun saja, PSAP No. 07 menggunakan yang diperoleh dari sumbangan (donasi)
Utang Belanja Modal, sedangkan harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat
Pemkab Boyolali menggunakan Utang perolehan. Apabila perolehan aset tetap
Pengadaan Aset Tetap. Secara konsep, memenuhi kriteria perolehan aset donasi,
pencatatan yang dilakukan oleh Pemkab maka perolehan tersebut diakui sebagai
Boyolali sudah sesuai dengan PSAP No. pendapatan operasional. Sebagai ilustrasi,
07. untuk tahun 2016, Pemkab Boyolali
Pengukuran dan prosedur pencatatan memperoleh sumbangan peralatan medis
perolehan aset tetap dengan cara hibah dari BOK Dinkes senilai Rp65.000.000,00.
telah sesuai dengan teori yang telah Jurnal yang diperlukan untuk mencatat
dipaparkan dalam PSAP No. 07, yaitu hibah berdasarkan Pemkab Boyolali dan
dinilai seharga taksiran nilai pasar wajar PSAP No. 07 yaitu:

Akun (Rp)
No Tanggal Deskripsi Ref.
Debit Kredit
1. 13/2/2015 Aset Tetap 65.000.000

Pendapatan Hibah-LO 65.000.000

Tinjauan kesesuaian dalam hal pengukuran aset tetap dapat dilihat pada Tabel 3.

53
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

Tabel 3
Tinjauan Kesesuaian Pengukuran Aset Tetap

Perbandingan Kesesuaian

No Item Berdasar- Keterangan


Berdasarkan
kan Pemkab Ya Tidak
PSAP No. 07
Boyolali

1. Perolehan Aset tetap Aset tetap dinilai Biaya perolehan suatu


dengan diukur meng- dengan biaya per- aset tetap terdiri dari
pembelian gunakan biaya olehan atau harga harga belinya, termasuk
langsung perolehan atau wajar bea impor dan setiap
harga wajar bila biaya yang dapat diatri-
biaya perolehan busikan secara lan-
tidak ada gsung dalam membawa
aset tersebut ke kondisi
yang membuat aset
tersebut dapat bekerja
untuk penggunaan yang
dimaksudkan

2. Perolehan Aset tetap Aset tetap diukur Diukur dengan nilai


dari hibah/ diukur sebesar sebesar nilai wa- wajar pasar yang ber-
sumbangan/ nilai wajar yang jar saat perolehan laku atau dinilai oleh
donasi berlaku yang penilai (appraiser)
dinilai oleh seo-
rang penilai

3. Perolehan Aset tetap Aset tetap diukur Aset tetap diukur ber-
dengan diukur berdasar- berdasarkan dasarkan biaya untuk
pemba- kan atas biaya biaya langsung perolehan bahan baku,
ngunan dapat diperoleh untuk tenaga tenaga kerja dan biaya
swakelola dari transaksi kerja, bahan lain yang digunakan
pihak ekster- baku, dan biaya dalam proses konstruk-
nal dengan tidak langsung si. Sebelum konstruksi
entitas tersebut termasuk biaya selesai biaya tersebut
untuk perolehan perencanaan dan diakui sebagai kon-
bahan baku, pengawasan, struksi dalam penger-
tenaga kerja perlengkapan, jaan. Setelah konstruksi
dan biaya lain tenaga listrik, selesai, kontruksi da-
yang digunakan sewa peralatan, lam pengerjaan tersebut
dalam proses dan semua biaya akan ditutup ke akun
konstruksi. lainnya yang aset tetap yang terkait.
terjadi berkenaan
dengan pemban-
gunan aset tetap
tersebut.

Sumber: Diolah dari Kebijakan/Sistem Akuntansi Pemkab Boyolali, wawancara narasumber, dan
PSAP No. 07.

54
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

Tinjuan Atas Pengeluaran setelah awal aset tetap di Pemkab Boyolali yang
Perolehan Awal menyebabkan adanya penambahan
masa manfaat dan fungsi dari aset tetap
PSAP No. 07 menjelaskan bahwa dan melebihi batas kapitalisasi akan
entitas pemerintah dapat saja melakukan dikapitalisasi. Hal ini telah dijelaskan dalam
pengeluaran terkait aset tetap setelah Catatan atas Laporan Keuangan Pemkab
perolehan awalnya. Pengeluaran tersebut Boyolali dan Peraturan Bupati No. 40
ada yang bisa menambah masa manfaat atau Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi
fungsi atau kinerja dari suatu aset tetap, Pemkab Boyolali. Untuk pengeluaran yang
ada juga yang tidak. Untuk pengeluaran tidak menambah masa manfaat atau fungsi
yang menambah masa manfaat, fungsi dari aset tetap yakni pemeliharaan rutin/
atau kinerja dari aset tetap, maka berkala/terjadwal atau yang dimaksudkan
pengeluaran tersebut harus dikapitalisasi agar aset tetap tersebut berfungsi dengaan
sebagai nilai penambah aset tetap terkait. baik/normal atau hanya memperindah
Dalam praktiknya pada 2016, transaksi atau mempercantik suatu aset tetap diakui
terkait pengeluaran setelah perolehan sebagai beban barang dan jasa.

Tabel 4.

Tabel Tinjauan Kesesuaian Pengeluaran setelah Perolehan Awal Aset Tetap

Perbandingan Kesesuaian
Keterangan
Item Berdasarkan Pe-
Berdasarkan
merintah Daerah Ya Tidak
PSAP No. 07
Kabupaten Boyolali
Pengelu- Pengeluaran yang Pengeluaran yang Pengeluaran yang
aran setelah memperpanjang menambah masa man- bertujuan agar aset
perolehan masa manfaat faat, fungsi atau kinerja tetap tersebut dapat
awal atau kemungkinan dari aset tetap, maka bekerja optimal sep-
menambah manfaat pengeluaran tersebut erti pada awal per-
ekonomik masa harus dikapitalisasi olehan dan sebagai
depan dalam bentuk sebagai nilai penambah pemeliharaan rutin/
kapasitas atau aset tetap terkait berkala terhadap
mutu produksi dan aset yang dimiliki
melebihi nilai batas diakui sebagai be-
minimal kapitalisa- ban pemeliharaan.
si, maka pengelu- Rehabilitasi sedang
aran tersebut harus atau berat pada aset
dikapitalisasi se- tetap yang menam-
bagai nilai penam- bah masa manfaat,
bah aset tetap fungsi, kinerja aset
tetap dan melebihi
batas minimum
kapitalisasi maka
dikapitalisasi
sebagai penambah
nilai aset tetap.

Sumber: Diolah dari Perda Kabupaten Boyolali dan PSAP No. 07.

55
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

Perlakuan untuk pengeluaran setelah asset) selama masa manfaat aset yang
perolehan awal tersebut telah sesuai bersangkutan. Nilai penyusutan untuk tiap
dengan PSAP dan Bultek. Sebagai ilustrasi, periode diakui sebagai pengurang nilai
biaya belanja pemeliharaan rutin/berkala tercatat aset tetap dalam neraca dan beban
gedung kantor dan rehabilitasi sedang/ penyusutan dalam Laporan Operasional.
berat gedung kantor pada Kecamatan Berdasarkan wawancara dengan Kepala
Karanggede, yang masing-masing Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
jumlahnya adalah: dan Aset Daerah, penyusutan atas aset
1. Belanja pemeliharaan rutin/berkala ge- tetap dilakukan dengan metode garis lurus
dung kantor sebesar Rp47.042.000,00 dengan basis nilai perolehan dan masa
manfaat yang telah ditentukan dalam
2. Rehabilitasi sedang/berat gedung kebijakan akuntansi Pemkab Boyolali. Aset
kantor sebesar Rp368.811.000,00 tetap yang disusutkan meliputi peralatan
Atas pengeluaran tersebut, Pem- dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,
kab Boyo­lali menambah jumlah irigasi, dan jaringan. Aset-aset berupa
Rp368.811.000,00 sebagai penambah tanah, buku dan perpustakaan, barang
nilai perolehan aset tetap dan sebagai be- bercorak kesenian dan kebudayaan, hewan
lanja modal, serta mengakui beban peme- dan tanaman, serta konstruksi dalam
liharaan rutin/berkala gedung sebesar pengerjaan tidak disusutkan. Hal ini sesuai
Rp47.042.000,00 sebagai belanja barang dengan Buletin Teknis No. 18 tentang
dan jasa. Penyusutan Aset Tetap, yang dikecualikan
Selama tahun 2016, Pemkab Boyolali dari perlakuan penyusutan adalah tanah
melakukan pemeliharaan atas aset dan konstruksi dalam pengerjaan seluruh
tetap yang dimilikinya dan perawatan aset tetap. Aset tetap selain tanah dan
kendaraan bermotor. Pemeliharaan kontruksi dalam pengerjaan disusutkan
ini bertujuan agar aset tetap tersebut menurut sifat dan karakteristik aset
dapat bekerja optimal seperti pada awal tersebut. Dijelaskan bahwa penyusutan
perolehan dan perawatan kendaraan dilakukan dengan berbagai metode yang
bermotor ini sebagai pemeliharaan sistematis sesuai dengan masa manfaat aset
rutin/berkala terhadap kendaraan yang yang bersangkutan. Metode penyusutan
dimiliki. Pada 2016, Pemkab Boyolali yang dipakai haruslah menggambarkan
telah merealisasikan beban pemeliharaan manfaat ekonomis dan kemungkinan
sebesar Rp3.155.447.904,00,00 dan beban jasa yang akan mengalir ke pemerintah.
perawatan kendaraan bermotor sebesar Nilai penyusutan untuk masing-masing
Rp3.261.808.749,00. Ikhtisar tinjauan akun aset pada tiap periode dicatat pada
kesesuaian dalam hal pengeluaran setelah akun Beban Penyusutan dan kontra akun
perolehan awal dapat dilihat pada Tabel 4 Akumulasi Penyusutan.
di muka. Permasalahan dalam penetapan
besaran angka penyusutan pada umumnya
Tinjauan atas Penyusutan Aset Tetap
terletak pada penentuan jenis aset yang
Penyusutan adalah alokasi yang disusutkan, jumlah yang disusutkan,
sistematis atas nilai suatu aset tetap metode penyusutan dan penentuan masa
yang dapat disusutkan (depreciable manfaat keekonomian. Untuk Pemkab

56
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

Boyolali sendiri telah menentukan sikapnya diolah dengan aplikasi Sistem Informasi
di dalam kebijakan akuntansinya, di mana Manajemen Daerah Barang Milik Daerah
untuk jumlah nilai aset yang disusutkan (SIMDA-BMD).
adalah senilai dengan harga perolehan Dalam Buletin Teknis 18 tentang
awal atau nilai pengakuan awal (jika aset Penyusutan diatur mengenai teknis
diperoleh sebelum Tahun Anggaran 2015), pengakuan penyusutan, yaitu berdasarkan
metode penyusutan yang dipakai adalah hari penggunaan, bulan penggunaan,
metode penyusutan garis lurus, serta pada semester, dan tahunan. Setiap kebijakan
masa manfaat dari tiap jenis aset tetap telah yang dipilih harus dituangkan di dalam
dibagi menurut kodifikasinya di dalam kebijakan akuntansi pemerintah supaya
bagan akun standarnya. Sebagai tambahan tidak ada salah tafsir yang terjadi antara
dalam pencatatan pengakuan penyusutan penyusun laporan dan pengguna laporan
ini, Pemkab Boyolali menerapkan keuangan. Penerapan akuntansi penyusutan
penyusutan dengan metode garis lurus pada Pemkab Boyolali meskipun secara
dengan pengakuan dari beban penyusutan pengakuan telah sesuai dengan apa yang
setiap setahun sekali. dimandatkan oleh Bultek No. 18 tentang
Penyusutan, namun penyusutan yang
Dapat diartikan pula Pemkab Boyolali diakui secara tahunan kurang menunjukkan
mengakui secara penuh beban penyusutan nilai yang sesungguhnya dari penyusutan
atas suatu aset di setiap tahun di dalam tersebut. Dikarenakan beban yang dicatat
masa manfaatnya. Misalnya, jika aset selalu dihitung satu tahun penuh meskipun
tersebut diperoleh pada saat awal tahun, aset tersebut baru diperoleh selama 3 bulan
pemerintah daerah menghitung proses atau bahkan 2 hari.
penyusutan dari tanggal pelaporan hingga
satu tahun penuh dalam laporan. Apabila Penambahan masa manfaat yang
aset tersebut diperoleh pada awal bulan yang dilakukan oleh Pemkab Boyolali
tidak diatur secara teknis di dalam SAP
Juli meskipun pengakuan dari aset tersebut
sehingga penggolongan penambahan masa
masih berumur 6 bulan (belum genap 12
manfaat yang dilakukan lebih baik dari
bulan/1 tahun), pengakuan dari beban
SAP sendiri. Besaran jumlah masa manfaat
penyusutan tetap dihitung secara penuh
yang ditambahkan dirasa cukup untuk
12 bulan. Pengakuan dari penyusutan
digunakan dalam pelaporan dan standar
aset tetap yang diperoleh sebelum tahun
akuntansi pemerintah daerah yakni
2015 adalah dengan membebankan membuat perhitungan penyusutan lebih
penyusutan yang telah terjadi sebagai mencerminkan kondisi yang sesungguhnya
pengurang ekuitas pada Neraca. Adapun atau kondisi sekarang setelah mengalami
penambahan masa manfaat yang dilakukan renovasi. Dengan meninjau proses yang
Pemkab Boyolali apabila terjadi renovasi/ telah dilaksanakan oleh Pemkab Boyolali,
restorasi/overhaul dari suatu aset tersebut. akuntansi penyusutan untuk aset tetap
Nilai penambahan masa manfaat pada telah dilaksanakan sesuai PSAP No. 07
bangunan tergantung pada jenis bangunan dan Bultek No. 18 yang berlaku. Ikhtisar
dan persentase renovasi/restorasi/ tinjauan kesesuaian dalam hal metode
overhaul yang dilakukan terhadap suatu penyusutan yang digunakan oleh Pemkab
aset tetap bangunan tersebut. Perhitungan Boyolali dengan PSAP No. 07 dan Bultek No.
penyusutan Pemkab Boyolali dihitung dan 18 dapat dilihat dalam Tabel 5.

57
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

Tabel 5
Tinjauan Kesesuaian Penyusutan Aset Tetap

Perbandingan Kesesuaiaan
No Item Berdasarkan Berdasarkan Keterangan
Praktik Pemkab PSAP No. 07/ Ya Tidak
Boyolali Bultek No. 18
1. Penamba- Nilai penambahan Tidak diatur Penambahan
han masa masa manfaat secara teknis di masa manfaat ti-
manfaat pada bangunan dalam SAP dak diatur secara
tergantung pada teknis di dalam
jenis bangunan SAP Namun,
dan persentase dengan penam-
renovasi/restora- bahan masa
si/overhaul yang manfaat yang
dilakukan terh- dilakukan per-
adap suatu aset hitungan penyu-
tetap bangunan sutan dapat lebih
tersebut mencerminkan
keadaan sesung-
guhnya
2. Penga- Tahunan Hari penggunan, Penyusutan yang
kuan bulan penggu- diakui tahunan
Penyu- nan, semesteran, diperbolehkan
sutan tahunan oleh PSAP
namun kurang
menunjukkan
besar peny-
usutan yang
sesungguhnya
3. Masa masa manfaat Masa manfaat se- Diukur dengan
manfaat dari tiap jenis suai jenis asetnya nilai wajar pasar
aset tetap telah yang berlaku
dibagi menurut atau dinilai oleh
kodifikasinya di penilai (apprais-
dalam bagan akun er)
standarnya
4. Metode Menggunakan Metode garis Metode yang
penyu- metode garis lurus, menurun dipilih diboleh-
sutan lurus berganda, dan kan oleh PSAP
jumlah angka
tahun

Sumber: Diolah dari Praktik Akuntansi Pemkab Boyolali, wawancara narasumber, dan PSAP No. 07.

Tinjauan atas Penyajian Laporan yang disyaratkan oleh PSAP No. 07 terkait
Keuangan aset tetap. PSAP No. 07 mensyaratkan
Jika melihat Neraca Pemkab Boyolali bahwa aset tetap disajikan dengan
tahun 2016, penyajian akun aset tetap milik klasifikasi: tanah; peralatan dan mesin;
Pemkab Boyolali telah memenuhi kriteria gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

58
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

jaringan; aset tetap lainnya; dan konstruksi b. rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal
dalam pengerjaan. Penyajian tersebut dan akhir periode yang menunjukkan:
juga disyaratkan dengan membandingkan
1) penambahan,
nilai aset tetap yang tersaji pada
berjalan dengan nilai yang tersaji tahun 2) pelepasan,
sebelumnya. Penyajian akun aset tetap 3)
akumulasi penyusutan dan
pada Neraca Kabupaten Boyolali telah perubahan nilai, jika ada,
sesuai dengan yang disyaratkan oleh PSAP.
Untuk tahun 2016, Pemkab Boyolali telah 4) mutasi aset tetap lainnya.
menyajikan aset tetap tersebut dengan
membandingkannya dengan saldo tahun
c. informasi penyusutan, yang meliputi:
sebelumnya, yaitu tahun 2015. Nilai-nilai
aset tetap yang tersaji di Neraca tahun 2016, 1) nilai penyusutan,
setelah ditelusuri dengan data yang ada 2)
metode penyusutan yang
di Catatan atas Laporan Keuangan, semua digunakan,
pengungkapan terkait akun aset tetap yang
dibutuhkan sudah tersaji di Catatan atas 3) masa manfaat atau tarif penyusutan
Laporan Keuangan yakni: yang digunakan, dan

a. dasar penilaian yang digunakan untuk 4) nilai tercatat bruto dan akumulasi
menentukan nilai tercatat (carrying penyusutan pada awal dan akhir
amount), periode.

Tabel 6
Tinjauan Kesesuaian Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap
Perbandingan Kesesuaian
Keterangan
No Berdasar-
Berdasarkan
kan Pemkab
PSAP No. 07
Item Boyolali Ya Tidak
1. Penyajian Aset tetap disa- Aset tetap Pemkab Boyolali telah
aset tetap jikan di Neraca disajikan di menyajikan aset tetap
dan diband- Neraca dan  tersebut dengan mem-
ingkan dengan dibandingkan bandingkannya dengan
nilai tahun dengan nilai saldo tahun sebelumn-
sebelumnya tahun sebel- ya, yaitu tahun 2015
umnya

2. Pengung- Catatan atas Ada pengung- Catatan atas Laporan


kapan Laporan kapan yang Keuangan Pemkab
aset tetap Keuangan su- harus dilaku- Boyolali sudah sesuai
dah mengung- kan dengan PSAP
kapkan semua
terkait aset

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan Pemkab Boyolali.

59
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

Untuk pengungkapan secara perolehan aset yang meliputi


keseluruhan, Pemkab Boyolali sudah harga pembelian dan beban-beban
mengikuti prosedur pengungkapan yang lain yang totalnya harus lebih atau
disyaratkan oleh PSAP No. 7 tentang Aset sama dengan jumlah minimum
Tetap. Pada lampiran dalam Catatan atas kapitalisasi. Pengukuran tersebut
Laporan Keuangan juga telah diungkapkan telah sesuai dengan ketentuan
penambahan atau pengurangan aset yang tercantum pada PSAP.
tetap tersebut pada SKPD mana saja. • Pencatatan perolehan aset tetap
Ikhtisar tinjauan kesesuaian penyajian dan yang dilakukan Pemkab Boyolali
pengungkapan aset tetap dapat dilihat pada sudah sesuai dengan Permendagri
Tabel 6 di muka. No. 64 Tahun 2013 hanya terdapat
perbedaan dalam penamaan
SIMPULAN DAN SARAN akunnya saja.
Simpulan • Dalam akuntansi penyusutan
dilakukan per tahun. Metode
Berdasarkan pengolahan data, analisis, pengakuan penyusutan ini kurang
serta pembahasan mengenai penerapan relevan karena penyusutan tidak
akuntansi aset tetap pada Pemkab Boyolali, digambarkan dengan akurat jika
maka dapat ditarik beberapa simpulan perolehan aset tetap yang terkait
sebagai berikut. kurang dari satu tahun anggaran.
1. Pelaksanaan penyelenggaraan Meski begitu, pengakuan akuntansi
akuntansi untuk aset tetap, simpulan penyusutan oleh Pemkab Boyolali
yang didapatkan adalah: telah sesuai dengan PSAP yang
• Definisi dari aset tetap yang berlaku.
ditentukan oleh Pemkab Boyolali • Penerapan metode penyusutan
ke dalam klasifikasi aset tetap pada Pemkab Boyolali telah sesuai
itu sudah benar adanya, sesuai dengan SAP karena memakai
dengan kriteria yang telah metode penyusutan garis lurus
ditetapkan sebelumnya antara sehingga telah sesuai dengan
lain: berwujud, masa manfaat lebih metode penyusutan yang terdapat
dari 12 bulan, digunakan dalam pada PSAP.
operasional pemerintah, tidak • Pengakuan penyusutan sebelum
dimaksudkan untuk dijual, dan tahun 2015 diakui sebagai
memenuhi prasyarat minimum pembebanan ke ekuitas, sehingga
nilai kapitalisasi aset Kabupaten ekuitas dari tahun 2014 menuju
Boyolali. 2015 menurun secara signifikan.
• Pengakuan aset tetap Pemkab Hal ini telah sesuai dengan SAP
Boyolali diakui setelah penyerahan yang berlaku saat ini.
aset tetap yang disertai dengan • Neraca Pemkab Boyolali sudah
Berita Acara Serah Terima. Hal ini disajikan dengan benar sesuai
sesuai dengan PSAP. PP No. 71 Tahun 2010 yaitu
• Pengukuran biaya perolehan membandingkan nilai saldo akun
aset tetap pada Pemkab Boyolali tahun berjalan dengan saldo akun
didasarkan kepada biaya tahun sebelumnya. Untuk aset

60
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

tetap, Pemkab Boyolali dalam wewenang ini memberi kesan baik


menyajikannya di Neraca sudah terhadap laporan tentang aset tetap
sesuai dengan klasifikasi menurut karena dilakukan pada dua bidang yang
PSAP No. 07, yaitu tanah, peralatan berbeda, sehingga mengurangi praktik
dan mesin, gedung dan bangunan, curang dalam mengubah dan mengatur
jalan, irigasi dan jaringan, aset nilai aset yang bersangkutan.
tetap lainnya, dan konstruksi 4. Kendala-kendala yang terjadi pada
dalam pengerjaan. proses akuntansi aset tetap bangunan
• Pengungkapan tentang aset di Pemkab Boyolali secara garis besar
pada Catatan atas Laporan antara lain:
Keuangan Pemkab Boyolali dirasa • Boyolali terdiri atas kurang
kurang lengkap karena hanya lebih 180 SKPD yang tersebar di
mendefinisikan aset tetap secara setiap kecamatan yang ada pada
keseluruhan dan harus melihat Kabupaten Boyolali. Kendala
kembali pada kebijakan akuntansi yang paling dirasakan karena
yang ada pada Peraturan Bupati tersebarnya SKPD yang ada di
No. 40 Tahun 2015. Penjelasan Kabupaten Boyolali ini adalah jarak
tersebut kurang sesuai dengan tempuh yang lumayan menyita
kaidah di dalam PSAP dan aturan- waktu.
aturan yang berlaku saat ini.
• Dari beberapa SKPD yang terdapat
2. Berdasarkan analisis pada Pemkab pada Kabupaten Boyolali, dalam
Boyolali, secara garis besar dapat belanja modalnya terkadang
dikatakan pelaksanaan akuntansi aset salah memposisikan klasifikasi
tetap telah berjalan dengan cukup aset tetapnya. Misalnya, suatu
baik dengan menerapkan standar SKPD harusnya mencatat belanja
akuntansi pemerintah pada hampir modal pada perolehan gedung dan
semua penyelenggaraan akuntansi bangunan, namun mencatatnya
aset tetapnya. Dari wawancara dengan pada peralatan. Oleh karena itu,
Kepala Bidang Aset Dinas Pendapatan membutuhkan waktu lagi untuk
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mereklasifikasi aset yang salah
Kabupaten Boyolali, pencatatan atas penempatannya tersebut.
pengakuan nilai bangunan dicatat
• Keterlambatan sering terjadi
berdasarkan nilai yang tercatat pada
karena banyaknya SKPD yang ada
Berita Acara Serah Terima. Selain dari
di Kabupaten Boyolali, sehingga
nilai tersebut, Pemkab Boyolali tidak
penyusunan akhir/finalnya juga
mengakui nilai lain.
ikut mundur. Kesulitan data yang
3. Dari observasi pada Dinas Pendapatan timbul dari pendapatan di luar
Pengelolaan Keuangan dan Aset entitas pemerintah, seperti dana
Daerah Kabupaten Boyolali, Bidang BOS yang berasal dari pemerintah
Aset hanya mengurus data tentang Provinsi. Data akurat mengenai
penilaian, pengukuran, dan penyusutan data yang masuk dan untuk apa
suatu aset, sedangkan dalam proses dipergunakannya itu sulit untuk
pelaporan akuntansinya diserahkan didapatkan sehingga mengalami
pada Bidang Akuntansi. Pemisahan keterlambatan.

61
Jurnal Otonomi Keuangan Daerah/Vol. 6/No. 1/Juni 2018 [39 – 63]

Saran DAFTAR PUSTAKA


Setelah dilakukan pengamatan dan
wawancara atas permasalahan yang ada, Amriani, Tenry Nur. (2014). Menyongsong
saran yang dapat berikan demi perbaikan Penerapan Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual, edisi 16 Mei 2014.
pelaksanaan akuntansi aset tetap pada https://bppk. Kemenkeu. Go. Id.
Pemkab Boyolali untuk:
Bathó, Ferenc. (2012). Which Way Now?
1. menerapkan Berita Acara Serah A Theoretical Programme for
Terima yang lebih rinci mengenai the Transition to Accrual-Based
Accounting. Public Finance Quarterly;
perolehan suatu aset tetap pada
Budapest Vol. LVII, Iss. 4,  (2012): 394-
awal perolehannya/penerimaannya, 411.
sehingga tidak terdapat banyak
Biswan, Ali Tafriji. (2014). “Peran Akuntansi
data yang menyimpang dan perlu Berbasis Akrual: Makna di Balik
diklarifikasi dahulu pada akhir Angka.” InfoArtha: Jurnal Informasi
penyusunan laporan; Keuangan dan Akuntansi. Ed. Khusus
Vol. 3/Tahun XII/2014.
2. melakukan pengecekan ulang di
Department of Health and Human Services.
tiap SKPD mengenai belanja modal 2009. Data Collection Methods for
dan klasifikasi aset tetap untuk Evaluation: Document Review. eTA
meminimalisasi kesalahan klasifikasi Evaluation Briefs. Vol. 18, Januari 2009.
aset tetap bangunan; Ellwood, S. M. & Newberry, S. M. (2016).
New Development: The Conceptual
3. memberikan penjelasan lebih detail Underpinnings of International Public
lagi terkait saldo akun aset tetap, Sector Accounting. Public Money and
terutama biaya-biaya serta mutasi- Management, 36(3), 231-234.
mutasi aset tetap yang menambah Gauthier, Stephen J. (2009). Capital Confusion 12:
ataupun mengurangi saldo aset tetap Misunderstandings about Accounting
for Capital Assets. Government Finance
tersebut dalam hal pengungkapan, Review. April 2009.
meskipun sudah cukup lengkap dan
Hamzah, Andy P. dan Nur Aisyah Kustiani.
jelas; (2014). Seri Akuntansi Pemerintah
4. mengembangkan IT yang tepat guna Indonesia: Dasar-dasar Akuntansi
Pemerintahan. Tangerang Selatan:
untuk membantu menepis jarak STAN Press.
antara SKPD dan Dinas Pendapatan
Hammam, Muhammad. (2017). Perjalanan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Akuntansi Aset Tetap Pada
dalam menyusun laporan mengenai Pemerintah Daerah di Indonesia dan
aset tetap bangunan. Contohnya, Capital Charging Sebagai Wacana
Pengembangannya. Jurnal Tata Kelola
penggunaan dokumen elektronik yang
& Akuntabilitas Keuangan Negara.
dapat dikirim dan dikonfirmasi secara Volume 3, No. 1, Jan - Jun 2017: 21 –
online. 31.

5. terus mengembangkan kemampuan Hoesada, Jan. (2018). Fenomena Revaluasi Aset


Tetap Pemerintahan 2017 dan 2018,
SDM di bidang akuntansi pemerintahan 23 April 2018. https://www. Ksap.
pada tiap SKPD. Org/sap.

62
[Ali T. Biswan & Fathditya Falaqi]: Praktik Akuntansi Aset Tetap Pada Pemkab Boyolali ...
....

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, & Terry


City of Houston. (2005). Asset Acquisitions. Fixed
D. Warfield. (2014). Intermediate
Asset Accounting and Management
Accounting: IFRS Edition, Ed. 2. China:
Procedures Manual Section 7. February
John Wiley & Sons, Inc.
2005.
KSAP. (2017). Study on Notes to The Financial
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
Statement. Studi dan Riset Akuntansi
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Pemerintahan. https://www. Ksap.
R&D. Bandung: Alfabeta.
Org.
Suryanovi, Sri. (2014). Seri Akuntansi
Mahmudi. (2011). Akuntansi Sektor Publik.
Pemerintah Indonesia: Akuntansi
Yogyakarta: UII Press.
Pemerintah Pusat. Tangerang Selatan:
Mulyana, Budi. (2014). Seri Akuntansi STAN Press.
Pemerintah Indonesia: Akuntansi
Pemerintah Daerah. Tangerang
Peraturan Perundang-Undangan
Selatan: STAN Press.
Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan
PPA 696 Research Methods Data Collection
No. 15 tentang Akuntansi Aset Tetap
Strategies II: Qualitative Research.
Berbasis Akrual.
https://web. Csulb. Edu/~msaintg/
ppa696/696quali. Htm. Diakses Mei Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun
2018. 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Rachmawati, Imami Nur. (2007). Pengumpulan
Data dalam Penelitian Kualitatif: Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah No.
Wawancara. Jurnal Keperawatan 07 tentang Akuntansi Aset Tetap.
Indonesia, Volume 11, No.1, Maret
Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005
2007; hal 35-40.
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Safitri, Rizkie Sari Indah dan Yuliastuti Rahayu.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang
(2017). Analisis Perlakuan Akuntansi
Keuangan Negara.
Aset Tetap Berdasarkan PSAP No.
07. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang
Volume 6, No. 10, Oktober 2017. Perbendaharaan Negara.

63

Anda mungkin juga menyukai