Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN PSAP 05 TENTANG AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA

KANTOR INSPEKTORAT KAB. BANTAENG

Wa Hendri1, Mariati M2, Tamsil3


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar.
Wahendri97@gmail.com1, Mariatimuhammad29@gmail.com2, Tamsilpattalolo@gmail.com3

ABSTRACT
This research aims at finding out the suitability of Inventory Accounting in Inspectorate Office of Bantaeng
based on PSAP 05 in 2010. Inventory accounting is inventory recognition, inventory measurement, inventory
expense, inventory disclosure. The data analysis method is descriptive comparative, it compares the inventory
accounting applying in Inspectorate Office of Bantaeng with PSAP 05 in 2010. The data collection technique
was documentation. Documentation is a supporting data such Financial Report of Inspectorate Office of
Bantaeng. The results conclude that the inventory accounting applied is based on PSAP 05 in Inspectorate
Office of Bantaeng is in accordance with PSAP 05 2010.

Keywords: inventory accounting, PP No. 71 In 2010.

PENDAHULUAN tetapkan dengan peraturan pemerintah setelah


terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari
Era globalisasi saat ini merupakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).Sesuai
sesuatu yang tidak dapat kita hindari oleh dengan amanat Undang-Undang Keuangan
seluruh masyarakat dunia. Bangsa Indonesia Negara tersebut, pemerintah telah menetapkan
sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki peraturan Nomor 24 Tahun 2005 tentang
kewajiban untuk secara terus menerus Standar Akuntansii Pemerintah. Standar
berpartisipasi dalam mewujudkan Akuntansi Pemerintah tersebut menggunakan
pemerintahan yang baik (good governance), basis kas untuk pengakuan transaksi
yaitu dengan cara menciptakan transparansi, pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan
akuntanbilitas dan efektivitas serta efisiensi basis akrual untuk pengakuan asset,
dalam pengelolaan keuangan negara. Sebagai kewajiban, dan ekuitas dana.
usaha dalam mewujudkan suatu sistem Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor
penataan pemerintahan yang baik, perlu 24 tahun 2005 masih bersifat sementara
adanya reformasi di bidang akuntansi sebagaimana diamanatkan dalam pasal 36 ayat
pemerintah, karena melalui proses akuntansi (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
dapat menghasilkan informasi keuangan untuk dilaksanakn paling lambat 5 (lima) tahun. Oleh
digunakan berbagai pihak sesuai dengan karena itu ditetapkanlah Peraturan Pemarintah
tujuan masing-masing. Nomor 71 Tahun 2010 sebagai pengganti
Suatu perubahan yang terjadi dalam peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.
aspek akuntansi harus di dasari dengan suatu Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71
dasar yang kuat yaitu dengan adanya Standar tahun 2010 terdapat dua entitas dalam
Akuntansi Pemerintah (SAP), yang bermaksud pelaksanaan Akuntansi pada pemerintahan
memberikan pedoman dalam penyusunan dan yaitu entitas akuntansi dan entitas pelaporan.
penyajian laporan keuangan pemerintah, baik Entitas akuntansi merupakan unit pada
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. pemerintahan yang mengelola anggaran,
Standar Akuntansi Pemerintah merupakan kekayaan dan kewajiban yang
persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan
dalam upaya peningkatan kualitas laporan laporan keuangan.
keuangan pemerintah di Indonesia. Tahun 2014 merupakan tahun terakhir
Standar Akuntansi Pemerintah tersebut diterapkan standar akuntansi pemerintah
disusun oleh Komite Standar Akuntansi berbasis cash towards accrual. Mulai tahun
Pemerintahan (KSAP) yang independen dan di 2015, baik pemerintah pusat maupun daerah

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 305-312 305


Penerapan PSAP 05 Tentang

sudah harus menerapkan peraturan Pemerintah Pengelolaan persediaan yang teratur harus
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh
akuntansi berbasis akrual, yang di dalamnya setiap instansi pemerintah agar dapat
terdapat Pernyataan Standar Akuntansi meminimalisir kekeliriuan yang terjadi dalam
Pemerintah (PSAP) yang tidak terpisahkan pencatatan persediaan karena dalam laporan
dari peraturan pemerintah ini, pada tahun 31 keuangan terdapat aset lancar yang salah
Desember 2014, pemerintah daerah termasuk satunya adalah persediaan maka dalam instansi
Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) telah pemerintah harus mengelola persediaan
menyusun laporan keuangan sesuai dengan dengan baik karena laporan keuangan tidak
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis cash dapat disusun tanpa mengetahui nilai
towards accrual (Tanjung: 2015). Salah satu persediaan.
laporan keuangan yang disusun adalah Berdasarkan latar belakang masalah
neraca.Persediaan disajikan di neraca pada tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah
bagian aset lancar. Persediaan yang disajikan dalam proposal penelitian ini adalah, “Apakah
adalah jumlah persediaan hasil opname fisik penerapan akuntansi persediaan pada
dikalikan dengan nilai per unit sesuai dengan SatuanOrganisasi perangkat daerah Kabupaten
metode penilaian yang di gunakan termasuk Bantaeng telah sesuai dengan Pernyataan
dalam persediaan tersebut adalah barang yang Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) 05
dibeli dengan belanja hibah atau belanja Tahun 2010?”
bantuan sosial yang belum didistribusikan Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk
sampai dengan akhir periode laporan mengetahui kesesuaian penerapan akuntansi
Penerapan SAP berbasis akrual harus persediaan pada Satuan Organisasi Perangkat
dilakukan secara hati-hati dengan persiapan Daerah Kabupaten Bantaeng dengan
yang matang dan terstruktur terkait dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
peraturan seperti komitmen organisasi, sumber (PSAP) 05 Tahun 2010.
daya manusia, infrastruktur dan sistem
informasi kesuksesan penerapan SAP berbasis TINJAUAN LITERATUR
akrual sangat di perlukan sehingga pemerintah
dapat menghasilkan laporan keungan yang Akuntansi Persediaan. Persediaan berdasarkan
lebih transparan dan lebih akuntabel Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
Persediaan dalam pemerintahan (PSAP) No. 5 paragraf 4 Nomor 71 Tahun
sebagian besar bergantung pada karakter 2010 adalah aset lancar bentuk barang atau
organisasi pemerintahan tersebut. Pengelolaan perlengkapan yang dimaksudkan untuk
persediaan perlu dilakukan dengan baik mendukung kegiatan operasional pemerintah,
mengacu kepada PSAP Nomor 05 tentang dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
Akuntansi Persediaan yang terdapat pada dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
peraturan Nomor 71 tahun 2010 tentang pelayanan kepada masyarakat. Secara spesifik,
Standar Akuntansi Pemerintah. Sebagai asset tujuan utama entitas pemerintahan adalah
lancar persediaan dianggap sebagai bahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
habis pakai yang sulit dipertanggung melalui pelayanan (Nordiawan, 2015).
jawabkan. Pengelolaan persediaan perlu Persediaan termasuk aset, dimana
dilakukan dengan baik secara akuntabel dan merupakan sumber daya ekonomi yang
transparan. Pengelolaan persediaan yang dikuasai atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
teratur harus menjadi hal yang perlu akibat masa lalu dan dari mana manfaat
diperhatikan oleh setiap instansi pemerintah ekonomi atau sosial di masa depan diharapkan
agar dapat meminimalisir kekeliriuan yang dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
terjadi dalam pencatatan persediaan masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
(Aprilinda, 2018). uang, termasuk sumber daya non keuangan
Akuntansi Persediaan yang terdapat yang diperlukan untuk penyedia jasa bagi
pada peraturan Nomor 71 tahun 2010 tentang masyarakat umum dan sumber daya yang
Standar Akuntansi Pemerintah. Sebagai aset dipelihara karena alasan sejarah dan budaya
lancar persediaan dianggap sebagai bahan (Paragraf 5 No 71 Tahun 2010).
habis pakai yang sulit dipertanggungjawabkan. Penerapan Standar Akuntansi
Pengelolaan persediaan perlu dilakukan Pemerintah. Berdasarkan PP No. 71 Tahun
dengan baik secara akuntabel dan transparan. 2010 pasal 1 ayat (3) tentang standar akuntansi

306 Wa Hendri, Mariati M, Tamsil


ACCOUNTING Journal
STIE YPUP Makassar

pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya
yang diterapkan dalam menyusun dan pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi
menyajikan laporan keuangan pemerintah. (dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas
Adapun karateristik pokok standar akunkunsi diterima atau dibayar).Oleh karena itu,
pemerintahan sesuai dengan Peraturan transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 adalah dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui
(Badric Siregar: 2017) : a) Jumlah pernyataan dalam laporan keuangan pada periode
standar meliputi PSAP 1 tentang penyajian terjadinya. (Halim & Kusufi). Standar
Laporan Keuangan, PSAP 2 tentang Laporan Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual
Realisasi Anggaran, PSAP 3 tentang Laporan adalah standar yang mengakui pendapatan,
Arus Kas, PSAP 4 tentang catatan atas beban, aset, utang dan ekuitas dalam pelaporan
Laporan Keuangan, PSAP 5 tentang akuntansi finansial berbasis akrual, serta mengakui
Persediaan, PSAP 6 tentang Akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam
Investasi, PSAP 7 tentang Akuntansi Aset pelopran pelaksanaan anggaran berdasarkan
Tetap, PSAP 8 tentang Akuntansi Konstruksi basis yang ditetapkan dalam. APBN/APBD.
Dalam Pengerjaan, PSAP 9 tentang Akuntansi Laporan keuangan yang dihasilkan dari
Kewajiban, PSAP 10 tentang Koreksi penerapan SAP berbasis Akrual dimaksudkan
Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, untuk memberi manfaat lebih baik bagi para
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi pemangku kepentingan, baik para pengguna
yang tidak Dilanjutkan, PSAP 11 tentang maupun muapun pemeriksa laporan keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasian, serta PSAP pemerintah.
12 tentang Laporan Operasional. b) Basis Pentingnya Penerapan Standar
Akuntansi yang digunakan adalah basis akrual. Akuntansi Pemerintah. Standar Akuntansi
Berdasarkan basis ini, pendapatan LO, beban, Pemerintah (SAP) pedoman untuk menyatukan
aset, kewajiban, ekuitas, dicatat dengan basis presepsi antara penyusun, pengguna dan
akrual. Kalau anggaran disusun dengan basis auditor.Pemerintah pusat juga pemerintah
kas maka digunakan pencatatan basis kas; daeah wajib menyajikan laporan keuangan
apabila anggaran disusun dengan basis akrual sesuai dengan SAP. Pengguna laporan
maka pencatatan anggaran juga menggunakan keuangan termasuk legislatif akan
basis akrual. c) Laporan Keuangan pokok yang menggunakan sebagai kriteria dalam
dihasilkan meliputi laporan reaslisasi pelaksanaan audit (Dhedy Triwadana 2017)
anggaran, laporan perubahan saldo anggaran Penerapan Standar Akuntansi
lebih, neraca, laporan opersaional, laporan arus Pemerintah yang sesuai dalam pemenuhan
kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan kewajiban pelaporan pertanggungjawaban
atas laporan keuangan. d) Informasi Keuangan keuangan daerah merupakan penentu atas
yang disediakan adalah aset, kewajiban, kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.
ekuitas, pendapatan LRA, belanja, transfer, Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan
pembiayaan, saldo anggaran lebih, pendapatan salah satu aspek penting yang diperlukan
LO, beban, dan arus kas untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan
Menurut Suwanda & Santosa (2014) yaitu meningkatkan daya banding,
Standar Akuntansi Pemerintah adalah prinsip- keterpahaman, relevansi dan keandalan
prinsip akuntansi yang diterapkan dalam laopran keuangan (Mahmudi, 2011)
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
pemerintah. Dalam hal ini tentu bersifat wajib METODE PENELITIAN
bagi pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah untuk peningkatan kualitas Laporan Desain penelitian merupakan rancangan
Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan penelitian untuk mengarahkan kerja penelitian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah agar lebih efektif, efisiensi dan tepat sasaran.
(LKPD).Standar Akuntansi Pemerintah Menjabarkan berbagai variable yang akan
dinyatakan dalam bentuk pernyataan Standar dilteliti, kemudian mebuat hubungan antara
Akuntansi Pemerintah (SAP), yaitu Standar suatu variable dengan variable lain sehingga
AKuntansi Pemerintah diberi judul, nomor dan akan mudah dirumuskan masalah
tanggal efektif (Nurlaila 2014). penelitiannya, pemilihan teori yang relevan,
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis metode penelitian, instrument penelitian dan
Akrual. Basis Akrual adalah dasar akuntansi teknik analisis data yang akan digunakan serta

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 305-312 307


Penerapan PSAP 05 Tentang

kesimpulan yang di harapkan. Untuk Observasi yaitu melakukan pengamatan


mengetahui kesesuaian penerapan antara langsung terhadap obyek penelitian, cara
Akuntansii Persediaan berdasarkan Pernyataan tersebut dapat memberikan data yang lebih
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis akurat dan berdasarkan kenyataan yang ada. 2)
Akrual dengan Penerapan yang di terapkan Wawancara yaitu dilakukan dengan
pada Satuan Organisasi Perangkat Daerah mengadakan tanya jawab secara langsung
Kabupaten Bantaeng menggunakan teknik dengan pihak Intstansi yang diteliti. 3)
pengumpulan data observasi, wawancara dan Dokumentasi adalah dogunakan untuk
dokumentasi.Analisis data yang digunakan memperoleh data mengenai dokumen serta
yaitu deskriptif komparatif. arsip-arsip yang akan digunakan dalam
Lokasi Penelitian ini dilakukan pada penelitian ini..
Kantor Insepkotorat Kabupaten Bantaeng Teknik analisa data yang digunakan
berlokasi di jalan Andi Mannapiang No dalam penelitian adalah deskriptif komperatif
11.Penelitian. Waktuan Penelitian ini adalah yaitu menjelaskan dan membandingkan
kurang lebih selama dua bulam dari bulan Juli penerapan akuntansi persediaan Kantor
sampai bulan agustus. Inspektorat Kabupaten Bantaeng dengan PSAP
Data penelitian ini yang digunakan No. 5 Tahun 2010.Sehingga data memberikan
adalah Jenis data dan sumber data. Jenis data gambaran yang sebenarnya tentang akuntansi
yaitu: 1) Data kualitatif adalah data yang persediaan Kantor Inspektorat Kabupaten
diperoleh berupa keterangan-keterangan secara Bantaeng.
lisan ataupun tertulis, seperti gambaran
perusahaan dan informasi lain yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN
2) Data kuantitatif adalah yaitu data yang
berupa anngka-angka yang diambil dari Klasifikasi persediaan. Klasifikasi
laporan keuangan untuk kegiatan program persediaan pada Kantor Inspektorat Kab.
peneyelenggaraan pemerintah. Sumber data Bantaeng berdasarkan fungsinya sesuai dengan
yaitu: 1) Data primer yaitu data yang diperoleh kondisi operasional yaitu Persediaan habis
dari hasil pengamatan langsung terhadap objek pakai (ATK)
penelitian, dengan tujuan untuk Pengakuan persediaan. Pengakuan
mengumpulkan data informasi dari Kantor persediaan pada kantor Inspetorat Kab.
Inspektorat Kab. Bantaeng. 2) Data sekunder Bantaeng memiliki nilai dan terdapat berita
yaitu data yang di peroleh dengan mempelajari acara penyerahan barang.
berbagai literatur-literatur seperti buku-buku, Pengukuran persediaan. Pengukuran
jurnal-jurnal maupun artikel ilmiah yang persediaan barang dan jasa pada Kantor
berkaitan dengan penelitian ini. Menurut Inspektorat Kabupaten bantaeng membeli
Astuty (2018) Data sekunder yaitu sumber melalui rekanan yang ada dalam surat
data yang diperoleh peneliti secara langsung perjanjian kerja.
melalui media perantara. Data sekunder pada Pengungkapan persediaan pada Kantor
umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan Inspektorat Kab. Bantaeng diajukan sebagai
historis yang telah tersusun dalam arsip (data bagian dari aset lancar dineraca pemerintahan
dokumentasi). kab. Bantaeng
Teknik Pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah: 1)

Tabel 4.1
Perbandingan Standar SAP No. 5 dengan Penerapan Kantor Inspektorat Kabupaten Bantaeng.

No. Penerapan kantor Inspektorat Ket.


Standar SAP No. 5 Kabupaten Bantaeng
1. Definisi :
Persediaan adalah aset lancar Persediaan adalah asset lancar
dalam bentuk barang atau dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan perlengkapan yang dimaksudkan Sesuai
untuk mendukung kegiatan untuk mendukung kegiatan

308 Wa Hendri, Mariati M, Tamsil


ACCOUNTING Journal
STIE YPUP Makassar

operasional pemerintah, dan operasional pemerintah, dan


barang-barang yang dimaksudkan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual dan/atau diserahkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam ranga pelayanan kepada dalam ranga pelayanan kepada
masyarakat. masyarakat.

2.. Klasifikasi :
persediaan merupakan asset yang
berupa :
persediaan merupakan asset yang
berupa :
a. Barang atau perlengkapan Barang atau perlengkapan
(supplies) yang digunakan (supplies) yang digunakan dalam
dalam rangka kegiatan rangka kegiatan operasional kantor sesuai
operasional pemerintah Inspektorat Kabupaten Bantaeng,
daerah, misalnya barang pakai contoh barang habis pakai seperti
habis seperti alat tulis kantor, alat tulis kantor.
barang tak habis pakai seperti
komponen peralatan, pipa dan
lain sebagainya.
b. Barang atau perlengkapan
(supplies) yang akan
digunakan dalam proses
produksi, misalnya bahan
baku pembuatan alat-alat
pertanian, bahan baku
pembuatan benih. Tidak terdapat
c. Barang dalam proses produksi transaksi
yang dimaksudkan untuk pembelian
dijual atau diserahkan kepada persediaan untuk
masyarakat. dijual atau
d. Barang yang disimpan untuk diserahkan
dijual atau diserahkan kepada kepada
masyarakat dalam rangka masyarakat
kegiatan pemerintahan.
3. Pengakuan
Persediaan diakui :
a. Pada saat potensi manfaat a. Persediaan alat
ekonomi masa depan tulis kantor Sesuai
diperoleh pemerintah dan memiliki manfaat
mempunyai nilai atau biaya dan mempunyai
yang dapat diukur dengan nilai.
andal.
b. Pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/atau b. Diakui saat
kepenguasaannya berpindah. terdapat berita
acara penyerahan
barang, surat
perjanjian kerja Sesuai

(D) Beban Persediaan Barang


Rp. 104.708.882
(K) Utang Belanja Kantor Inspektorat Kabupaten
Rp. 104.708.882 Bantaeng

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 305-312 309


Penerapan PSAP 05 Tentang

menggunakan
(D) Utang Belanja ATK pendekatan beban,
Rp. 2.114.500 setiap alat tulis kantor Sesuai
(K) Perubahan SAL yang dibeli untuk
Rp. 2.114.500 penggunaannya pendekatan
dihabiskan pada setiap beban, namun
(D) Belanja Barang & Jasa kegiatan. pada
Rp. 144.884.792 pendekatan
(K) Perubahan SAL aset belum
Rp. 144.884.792 terdapat
transaksinya.
(D) Utang Belanja Barang
Rp. 7.313.581
(K) Kas Di Bendahara
Pengeluaran Rp. 7.313.581

(D) Belanja Barang & Jasa


Rp. 144.884.792
(K) Perubahan SAL
Rp. 144.884.792

(D) Belanja Persediaan


Rp. 325.500
(K) Persediaan
Rp. 325.500

Pengakuan Beban Persediaan


Terdapat dua pendekatan ::
a. Pengakuan beban
persediaan
b. Pendekatan aset
4. Pengukuran
Persediaan disajikan sebesar :
a. Biaya perolehan apabila
diperoleh dengan pembelian. Kantor Inspektorat Kab. Bantaeng
b. Harga pokok produksi apabila sesuai untuk pendekatan beban,
diperoleh dengan pendekatan aset belum terdapat
memproduksi sendiri. transaksinya Dalam surat perjanjian
c. Nilai wajar, apabila diperoleh kerja. Sesuai
dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
5. Pencatatan Kantor Inspektorat Kabupaten Persediaan yang
Sistem pencatatan : Bantaeng terdapat di Kantor
1. Metode Prepetual menggunakan metode Inspektorat
2. Metode Fisik fisik untuk persedian Kabupaten
ATK. Bantaeng adalah
persediaan ATK.

310 Wa Hendri, Mariati M, Tamsil


ACCOUNTING Journal
STIE YPUP Makassar

6. Pengungkapan:
Laporan keuangan
mengungkapkan :
a. Kebijakan akuntansi yang Persediaan disajikan
digunakan dalam pengukuran sebagai bagian dari Sesuai
persediaan. aset lancar di neraca
b. Penjelasan lebih lanjut pemerintah Kabupaten Bantaeng
persediaan seperti barang atau
perlengkapan yang digunakan
dalam pelayanan masyarakat,
barang atau perlengkapan
yang digunakan dalam proses
produksi, barang yang
disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada
masyarakat.
c. Jenis,jumlah, dan nilai
persediaan dalam kondisi
rusak atau usang.

Pembahasan Berdasarkan hasil Adapun beberapa kriteria persediaan


penelitian diatas dari definisi persediaan, yaitu : a) Bahan atau perlengkapan (supplies)
pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.
pada Kantor Inspektorat Kabupaten Bantaeng Misalnya bahan baku pembuatan alat-alat
menyatakan bahwa penerapannya telah sesuai pertanian, bahan baku pembuatan benih. b)
dengan standar akuntansi pemerintahan PP No. Barang dalam proses yang dimaksudkan untuk
71 Tahun 2010, yang merupakan acuan bagi dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
pemerintah daerah baik kabupaten, kota, Misalnya alat-alat pertanian setengah jadi,
provinsi maupun pemerintah pusat. benih yang belum cukup umur. c) Barang yang
Dalam pengukuran Kantor Inspektorat disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
Kabupaten Bantaeng memiliki pendekatan masyarakat dalam rangka kegiatan
beban, yang dimana sesuai dengan penerapan pemerintahan, misalnya hewan dan bibit
SAP No.5 yang menyatakan tentang tanaman , untuk dijual atau diserahkan kepada
persediaan disajikan sebesar biaya perolehan masyarakat.
apabila diperoleh dengan pembelian dan harga Pada Kantor Inspektorat Kabupaten
pokok produksi apabila diperoleh dengan Bantaeng tidak memiliki kriteria ke tiga di
memproduksi sendiri. atas, karena tidak terdapat barang atau
Pengakuan kantor Inspektorat perlengkapan dalam proses produksi maupun
Kabupaten Bantaeng, persediaan Alat Tulis barang yang di simpan atau dijual kepada
Kantor (ATK) memiliki manfaat dan masyarakat. Dimana persediaan di Kantor
mempunyai nilai yang andal, hal ini juga sesui Inspektorat Kabupaten Bantaeng hanya berupa
dengan penerapan SAP No. 5 yang dimana Alat Tulis Kantor (ATK).
dimaksudkan bahwa persediaan diakui pada
suatu potensi manfaat ekonomi masa depan PENUTUP
diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian
Sedangkan pengungkapannya terhadap penerapan akuntansi persediaan pada
menggunakan persediaan yang disajikan Kantor Inspektorat Kabupaten Bantaeng, maka
sebagai bagian dari aset lancar dan neraca dapat disimpulkan sebagai berikut :
pemerintah kabupaten hal ini juga, sesuai Akuntansi persediaan Kantor
dengan penerapan SAP No.5 yang dimana Inspektorat Bantaeng telah sesuai dengan
salah satu laporan keuangan mengungkapakan standar yang berlaku, dengan berdasarkan
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pada indikator pengukuran sebagai berikut : 1)
pengukuran persediaan. Pengakuan persediaan yang menggunakan
pendekatan beban pada Kantor Inspektorat

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 305-312 311


Penerapan PSAP 05 Tentang

Kabupaten Bantaeng telah sesuai dengan ypup.ac.id/index.php/equity/issue/view/


PSAP No. 5 PP No.71 Tahun 2010. 2) 9/Astuty%20Hasti%2C%20Claudia%20
Pengukuran persediaan dan beban persediaan La%20Mareta%20Cosari%20Artiska.
Kantor Inspektorat Kabupaten Bantaeng telah Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik.
sesuai dengan PSAP No.5 PP No. 71 Tahun Cetakan Pertama. Yogyakarta: UUI
2010. 3) Pengungkapan persediaan pada Press.
Kantor Inspektorat Kabupaten Bantaeng telah Nordiawan, Deddi, dkk. 2009. Akuntansi
sesuai dengan PSAP No. 5 PP No. 71 Tahun Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat
2010. Nurlaila. 2014. Pengaruh Efektivitas
Saran. Berdasarkan kesimpulan di atas Penerapan Standar Akuntansi
maka saran yang dapat di berikan kepada Pemerintahan, Makassar: Universitas
Kantor Inspektorat Kabupaten Bantaeng Hasanuddin Makassar Diakses pada
adalah guna menghasilkan laporan keungan tanggal 12 Mei 2019 melalu website
yang baik dan benar, kantor Inspektorat Kab. http://responsitory.unhas.ac.id/bitstream
Bantaeng harus menganalisis transaksi dengan /handle/123456789/9922/skripsi%20LE
benar pula. Hal ini mengingat proses awal NGKAP-FEB-AKUNTANSI-
penyusunan laporan keuangan adalah NURLAILA.pdf.
menganalisis dan menjurnal transaksi. Agar Siregar, Baldric. 2017. Akuntansi Sektor
analisis transaksi yang dilakukan benar, maka Publik.Edisi II. Cetakan Pertama:
sangat diperlukann pemahaman mengenai Yogyakarta. UPP STIM YKPN
perlakuan akuntansi yaitu pengakuan, Suwanda, D & Santosa, H (2014).Kebijakan
pengukuran, pencatatan dan pengungkapan Akuntansi Berbasis Akrual Berpedoman
yang diperlukan dari setiap akun. Pada SAP. Cetakan Pertama. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2010 Standar
Aprilinda, 2018. Analisis Penerapan Akuntansi pemerintahan Daerah
Akuntansi Persediaan. Universitas Sam Pernyataan Nomor 5 tentang Akuntansi
Ratulangi Persediaan.
Dhedy Triwardana 2017. Pengaruh Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Standar Akuntansi Pemerintahan, Tentang Standar Akuntansi
penerapan sistem Akuntansi Pemerintahan. Diakses pada tanggal 30
Pemerintahan Daerah dan Kompetendi April 2019 melalui website
Sumber Daya Manusia Terhadap http://www.djpk.depkeu.go.id//attach/po
Kualitas Laporan Keuangan. st-pp-no-71-tahun-2010-tentang-
Erlina, dkk. 2015. Akuntansi Keuangan standar-akuntansi-pemerintah/PP71.pdf
Daerah Berbasis Akrual. Jakarta: Tanjung, Abdul Hafiz .2015. Akuntansi
Salemba Empat Keuangan Daerah Berbasisi Akrual
Halim, A & Kusufi M (2018). Akuntansi untuk SKPD.Edisi Pertama. Bandung:
Sektor Publik.Cetakan Keempat. Edisi ALFABETA
Empat. Jakarta: Salemba Empat Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2003
Hasti, A. (2018). Evaluasi Sistem Akuntansi Tentang Keuangan Negara: Jakarta.
Penjualan Kredit Pada PT. Sekawan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
Mujur Sejahtera Makassar. Jurnal Tentang Perbendaharaan Negara.
Equity, Vol. 15 (2). Makassar: STIE Jakarta.
YPUP. Diakses pada tanggal 23
September melalui website
http://ojs.stkip-

312 Wa Hendri, Mariati M, Tamsil

Anda mungkin juga menyukai