Anda di halaman 1dari 6

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

Disusun Oleh :

Murzalin ( 01044822326004)

Dosen Pengajar :

Aryanto,S.E,M.Ti.Ak.CA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem Informasi eksekutif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, selain itu
peran Sistem Informasi eksekutif memiliki peran dalam pembentukan kepribadian mahasiswa yang baik dan harmonis.
Rasa estatis dan etika untuk mencapai kecerdasan intelektual, kecerdasan management, kecerdasan Sistem informasi
dan kecerdasan kreativitas dalam menjadi seorang manajer. oleh sebab itu pelajaran Sistem informasi Eksekutif
merupakan hal yang paling penting di ajarkan dikalangan mahasiswa sitem informasi eksekutif. sebagai materi
apresiasi dan ekspresi dalam pengolahan program dan pengolahan analisis program.
Makalah ini terdiri beberapa bagian-bagian penting dalam ilmu Sistem informasi eksekutif yang terikat
makna beserta fungsinya. karena itulah ini di sebut sistem.
Sistem Informasi Manajemen Informasi khususnya Sistem informasi Eksekutif sangat dibutuhkan oleh
personal (sang manajer), kelompok atau organisasi (perusahaan) oleh karena itu, kita sangat membutuhkan referensi
yang membahas tentang Sistem Informasi Eksekutif (SIE) untuk memudahkan kita dalam penaplikasiannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsure (manusia dan peralatan) yang bekerja secara bersama
untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya.
Tipologi Sistem Informasi Berdasar Tingkatan Manajemen Secara klasik dalam suatu organisasi dikenal
ada tiga tingkatan manajemen yaitu Tingkatan Strategi, Taktik dan Operasional. Tingkat Strategis berkaitan dengan
kebijakan jangka panjang serta penempatan organisasi pada lingkungan. Tingkat Manajemen Taktis bertugas untuk
menterjemahkan kebijakan strategis menjadi bagianbagian yang harus dikerjakanserta mengatur korodinasi internal
organisasi. Sedangkan Tingkat manajemen Operasional bertugas untuk menjalankan roda organisasi sesuai dengan
rencana jangka panjang dan pedoman yang telah disusun oleh manajemen tingkat taktis.
Berdasarkan pembagian tingkatan manajemen secara klasik itu, sistem informasi dibagi menjadi 6 kategori
antara lain :
1. Sistem Informasi operasional
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Informasi Pendukung Keputusan
4. Sistem Informasi Eksekutif
5. Sistem Pakar
6. Sistem Informasi Perkantoran

B. Sistem Informasi Eksekutif


Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsure (manusia dan peralatan) yang bekerja secara bersama untuk
melaksanakan pengolahan informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya.
Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka
panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada
sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional
dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem
informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Eksekutif merupakan pelaksana atau yang bertindak untuk melaksanakan suatu sistem informasi.contoh:
direktur, kepala-kepala bagian, presiden atau gubernur bagian.
Jadi, Sistem Informasi Eksekutif Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja
keseluruhan perusahaan. Disingkat dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi pada station
kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas kepadanya mengenai standar penting serta
kejadian-kejadian, sebelum terlambat dalam menanganinya. Data khususnya gambaran pasar, informasi keuangan,
dan statistik industri, dikumpulkan dari sistem pemprosesan bisnis on-line milik perusahaan dan organisasi pihak
ketiga. Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa konsep dasar yang bertujuan memungkinkan
para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Karakteristik dari sistem informasi eksekutif (SIE) antara lain :
- Top level management
- Designed to the individual
- Ties CEO to all levels
- Very expensive to keep up
- Extensive support staff
Sistem informasi eksekutif juga disebut sebagai sistem pendukung eksekutif. Sistem ini merupakan sistem
informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal
yang berguna untuk mengindentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit
mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk
menggunakannya. Sistem Informasi Eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang
diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat.
Pemakai SIE dapat melakukan permintaan informasi, memilih sendiri format grafik, tampilan informasi yang
dikehendaki. Kemampuan drill down yang tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat lebih
rinci suatu informasi. Drill down berarti eksekutif dapat memulai dari gambaran sekilas dan kemudian secara
bertahap mengambil informasi yang lebih terinci:

C. Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif


Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas,
yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors), management by exception, dan model mental.
Dengan Penjelasan sebagai berikut :
a. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi.
Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D.
Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari
satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini
adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya
sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian
personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi.
b. Management by Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung
didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat
mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
c. Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk
meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan
menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.

D. Model Sistem Informasi Eksekutif


Suatu sistem informasi eksekutif pada dasarnya terdiri atas sebuah computer personal (PC) yang terhubung
ke suatu basis data ekksekutiif. Sistem ini akan memberikan tampilan yang sesuai dengan permintaan iformasi,
terutama yang sifatnya insidental.
Selain basis data eksekutiif EIS terhubung ke SIM organisasi, sehingga EIS dapat memperoleh data inti atau
data ringkasan semua sistem fungsional dalam orgganisasi sehingga eksekutif dappat memperoleh gambaran lengkap
tentang organisasi.
Komponen Sistem Informasi Eksekutif (SIE) antara lain :
- Perangkat keras (Hardware)
- Perangkat lunak (Software)
- User Interface.
- Telekomunikasi.
a. Perangkat Keras (Hardware).
v Input data (Input Device)
Bagian ini mengizinkan eksekutif untuk masuk ke sebuah data, memverifikasi, atau merubah dengan seketika.
v CPU (Central Proccesing Unit)
Bagian yang mengontrol komponen unit / mesin computer lain.
v File Penyimpan Data
Eksekutif dappat mempergunakan ini terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis berguna, dan bagian ini juga
membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.
v Output Device
Menyediakan data visual bagi eksekutif untuk disimpan atau dibaca. Output device dapat berupa data visual, atau hasil
printer.
Perangkat penndukung lainnya adalah jaringan LAN yang berperan dalam penyebaran informasi ke tiap
unit kerja lain, dan juga memudahkan mengakses informasi dari unit kerja lain dalam satu perusahaan tersebut.
b. Perangkat Lunak (Software).
Pemilihan software dapat mempengaruhi keefektifan dalam mendesain suatu sistem informasi eksekutif (SIE).
Oleh karena itu, komponen perangkat lunak ddan baggaimana mengintegrasikan datanya ke dalam suatu sistem
sangatlah penting. Software dasar yang diperlukan untuk suatu SIE meliputi empat komponen yaitu:
v Text base Software
Dokumentasi yang sering digunakan.
v Database
Database heterogen yang dimasukan dalam jaringan, baik data internal maupun eksistensi yang dapat diakses oleh
eksekutif.
v Grafis Dasar
Data yang dipersembahkan dalam benttuk visual. Biasanya berupa bagan, gugus berkala, diagram, peta, grafis letak,
bagan urutan, dan perbandingan graf orientasi (bagan balok).
v Model Dasar
Memodelkan SIE dalam bentuk data statistik. Dapat berupa data keuangan dan analisa kuantitatif lain.
v User interface
User interface sangat memerlukan fleksibitas, kelengkapan data, menu-sub, dan pilihan bantuan, terutama
pengambilan keputusan, dan akan sangat berpengaruh bagi jalannya organisasi.
v Telekomunikasi
Telekomunikasi memegang peranan penting dalam mengirimkan data dari suati tempat ke tempat lain, telekomunikasi
dapat mempercepat distribusi data dan kebutuan akan akses data.

E. Keuntungan Dan Kekurangan SIE

Keuntungan
Ä Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalaman dalam dunia computer.
Ä Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan.
Ä Keterangan yang di sediakan semakiin mudah dimengerti.
Ä Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.
Ä Melakukan penyaringan data untuk manajemen.
Ä Meningkatkan pemeriksaan keterangan.
Ä Dapat mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas.
Kekurangan
Ä Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.
Ä Pada perusahaan kecil mungkin menghadapi biaya yang berlebihan untuk membuat implementasi.
Ä Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.
Ä Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.
Ä Eksekutif mungkin menghadapi beban terlalu berat untuk membuat keterangannya.

F. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan penerapan EIS


Ä Sponsor Eksekutif.
Yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak (CEO) harus buerfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar
mampu menorong penerapan EIS diperusahaan.
Ä Sponsor operas.
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada eksekutif puncak lain sebagai sponsor
operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan.
Ä Staff Jasa Informasi yang Sesuai.
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif
menggunakan sistem tersebut.
Ä Teeknologi Informasi yang sesuai.
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
Ä Manajemen Data.
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh mana kemutakhiran dari data dan
informasi yang dihasilkan.
Ä Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis.
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis.
Ä Managemen atas Penolakan Organisasi.
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu
masalah yang dihadapi eksekutif tersebut untuk penerapannya.
Ä Manajemen atas ppenyebaran dan evolusi Sistem.
jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi
yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas
mengangap masalah tersebut tidak terkendali

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Eksekutif merupakan manajer tingkat atas yang berpengaruh kuat pada kegiatan dan arah organisasi.
Eksekutif lebih peduli dengan cara membuat jaringanya bekerja mencapai agenda itu daripada dengan keputusan
spesifik. Eksekutif menggunakan instuisi maupun analis rasional dalam memecahkan masalah, menerapkan instuisi
pada tiap langkah dengan urutan yang sama.
Kita menyadari betul bahwa dalam penulisan makalah ini kurang dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca khusunya sanggat kaita harapkan untuk penulisan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Handayaningrat, Soewarno. 1995. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Gunung Agung.
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE .
Hasibuan, Melayu S.P. 2000. Menejemen (dasar,pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksa .
Herujito Yayat, M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.
Silalahi, Ulbert. 2009. Studi tentang Ilmu Administrasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.Kotler, P.(1980), Marketing
Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed. London: Prentice-Hall, Inc.
Stanton, W.J.(1978), Fundamentals of Marketing, 5th Ed. Tokyo: Kogakusha, McGraw-Hill Book Company.
Ferrel, O.C, Hirt, G. & Ferrel, L.(2008). Business: A Changing World. New York: McGraw-Hill Book
Company.
Suandy, Erly. 2001. Perpajakan, Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai