Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang
Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin

meningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang
lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat terfasilitasi
dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiansian waktu, biaya dan resource,
sehingga akan menghasikan output yang optimal. Disisi lain kebutuhan akan
akses data itu terhalangi oleh adanya jarak dan waktu, terkadang kita
membutuhkan akses informasi saudara kita yang berada di negara yang berbeda.
Pierre Martineau, dalam penelitianya mengenai kelas sosial di amerika,
menemukan perbedaan yang mendasar antara orang kaya dan orang miskin,
perbedaan yang tidak dapat diukur dengan jumlah uang yang dimiliki atau tidak
dimiliki. Saat kita membahas kebutuhan informasi khusus eksekutif, kita
menemukan bahwa ada perbedaan yang membedakan eksekutif dari pada manajer
di tingkat yang lebih rendah. Eksekutif berbeda bukan dalam hal karakteristik
pribadi tetapi dalam hal perkerjaannya dan pelaksanaannya. Kita dapat
menafsirkan kembali kalimat Martineau dan mengatakan "eksekutif bukanlah
sekedar manajer tingkat rendah dengan pangkat yang lebih tinggi". Ketika
manajer mencapai puncak, pekerjaannya berubah derastis,dan manajer harus
mapu memenuhi tantangan tersebut. Jika kita tidak menyertakan sistem informasi
eksekutif dan hanya menyertakan sistem-sistem informasi fungsional. Manajer
tingkat puncak akan menerima semua informasi mereka dari subsistem-subsistem
fungsional, dan para eksekutif ini harus menyarikan dan mensistesis data menjadi
suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan
eksekutif dari tugas tersebut.
Sistem informasi eksekutif berada di puncak sistem-sistem informasi
fungsional, dan menyediakan informasi bagi eksekutif. Informasi berasal dari
dalam perusahaan dan dari lingkungannya. Secara umum sudah diketahui bahwa
infomasi lingkungan sangat penting pada tingkat puncak.
1

1.2.

Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat kami simpulkan sebuah rumusan masalah

yang terdiri atas:


1. Bagaimanakah peranan executive information system dalam sebuah
organisasi?
2. Apakah karakteristik executive information system tersebut?
3. Apakah fungsi utama dari executive information system dalam sebuah
organinsasi?
4. Komponen-komponen apa sajakah yang tergabung dalam executive
information system tersebut?
5. Bagaimanakah konsep dasar sistem informasi tersebut?
1.3.

Tujuan masalah
Dari rumasan masalah diatas dapat kita ketahui bahwa tujuan dari

pembuatan makalah ini adalah agar kita mengetahui peranan, karakteristik,


fungsi , komponen-komponen, konsep dasar dari

executive information system

yang dibuat.
1.4.

Batasan masalah

Agar pembuatan makalah ini tidak meyebar luas maka kami perlu membuat suatu
batasan masalah berupa:
1. Makalah ini hanya membahas tentang peranan executive information
system dalam sebuah organisasi.
2. Mkalah ini hanya berfokus membahas karakteristik, fungsi, komponenkomponen, konsep dasar serta kelebihan dan kekurangan dari executive
information system.
3. Tidak membahas tentang program-program dan aplikasi-aplikasi secara
detail dan jelas yang berhubungan dengan executive information system.
4. Makalah kami hanya berfokus kepada pengetahuan umum dan tidak
membahas tentang perbedaan sistem informasi menajemen yang terkait
kepada executive information system.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah executive information system

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber
informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta). Sistem
informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya Accounting Information
System mendefinisikan bahwa: sistem informasi adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan.
Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem
dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna
untuk mencapai suatu tujuan.
Secara umum,

sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti

mainframe program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi


sekumpulan data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset
pemasaran untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur
pemasaran,

dan

petugas

eksekutif

pemimpin.

Obyektif

adalah

untuk

mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk


memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS menyediakan
data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi
seluruh perusahaan.
Hari ini, aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga
di komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal. EIS sekarang seberangi
platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan keterangan menyimpan
pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers. Sebagai beberapa
perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi perusahaan yang terakhir,
karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi mereka untuk memperoleh
akses ke data perusahaan dan memutuskan data yang adalah relevan untuk
pembuatan keputusan mereka. Perbuatan pengaturan ini semua, pengguna mampu
untuk menyesuaikan akses mereka ke perusahaan sesuai data dan menyediakan
4

keterangan relevan terhadap keduanya bagian atas dan tingkat yang lebih rendah
di perusahaan.
2.2. Pengertian executive information system
Menurut Laudon (1994) system informasi adalah sekumpulan komponen
yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi untuk membantu seorang manajer dalam pengambilan
keputusan dalam pengontrolan, pengkoordinasian, penganalisaan masalah dan
penanggulanggan masalah yang kompleks dalam suatu organisasi.
Menurut Bagus Kurniawan (2002:1), sistem informasi manajemen (SIM)
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola data secara
terkomputerisasi.
Sedangkan menurut Davis dan Olson (1985:6), sistem informasi
manajemen adalah sebagai usermachine system yang terintegrasi untuk
menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi
pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.
Menurut (Kadir, 2003:120), pengertian dari Sistem Informasi Eksekutif
(Executive Information System atau EIS) terkadang disebut sebagai sistem
pendukung eksekutif (Executive Support System atau ESS). Sistem ini merupakan
sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan
ekesekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk
mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang.
Menurut Jogiyanto (2003:339) pengertian dari Sistem Informasi Eksekutif
adalah sistem informasi yang digunakan oleh manajer tingkat atas untuk
membantu pemecahan masalah tidak terstrukutur (unstructured), karena SIE
mempunyai karakteristik yang khusus.
Menurut Mcleod, Jr (2001) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu
sistem yang khusus dirancang bagi manajer tingkat perencanaan strategis yang
menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.

Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian.
Informasi dapat ditampilkan dengan bentuk grafik, tabel, atau narasi.
Berbeda dengan tipe sistem informasi yang lain, pada dasarnya EIS tidak
dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu. EIS dirancang untuk membantu
eksekutif mencari informasi yang diperlukan manakala mereka membutuhkannya
dan dalam bentuk apa pun yang paling bermanfaat. Sebagai implementasinya,
pemakai EIS dapat memilih format grafik, mengatur tampilan informasi yang
dikehendaki, dan mengetahui pemicu laporan perkecualian. Kemampuan
drilldown yang tersedia pada sistem ini memungkinkan eksekutif dapat melihat
rinci suatu informasi. (Kadir, 2003:122).
Jadi pengertian secara umum sistem informasi eksekutif adalah suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan
perusahaan, di mana informasi tersebut dapat diambil dengan mudah dan dalam
berbagai tingkat rincian (Mc Leod, 1996). Sedangkan menurut Turban ( 1993),
EIS adalah sistem informasi berbasiskan komputer yang menyajikan informasi
yang dibutuhkan oleh para eksekutif, dimana sistem ini menyediakan akses yang
cepat pada informasi yang tepat waktu dan akses lansung kepada laporan-laporan
manajemen.
2.3. Karakteristik executive information system
Executive information system memiliki beberapa karakteristik khusus yang
membedakan dengan aplikasi software lainnya. Suatu penerapan EIS

yang

berhasil akan meminimalkan penggunaan laporan-laporan hard-copy, namun tetap


memberikan informasi-informasi yang paling mutakhir kepada eksekutif. Dengan
EIS, informasi yang kualitatif dapat diperoleh tanpa penggunaan banyak kertas.
2.4. Fungsi executive information system
Fungsi executive information system menurut Thierauf harus mampu
menyajikan beberapa sarana sbb:

2.4.1. Sarana presentasi informasi


Sarana presentasi informasi yang memiliki fungsi untuk:
a. Menyajikan data rutin

dan merinci suatu informasi (Drill Down)

Menampilkan ringkasan informasi yang paling detil ke bawah secara rinci


dan interaktif lansung di monitor dengan menggabungka dua teknologi
informasi yaitu database terpusat dan menu pilihan yang dimanis. Dalam
implementasi Sistem Informasi Eksekutif lansung memasuki pelaporan
global, tapi jika seorang eksekutif menginginkan informasi yang lebih
rinci, maka drill down ini dapat dimanfaatkan.
b. Pemantauan kecenderungan (Trend Monitoring)
Memberikan informasi tentang perbedaan informasi

yang perlu

diperhatikan dan tidak. Dengan trend monitoring eksekutif dapat melihat


informasi yang paling berkaitan dan berurutan sesuai waktunya
(kronologis) sehingga eksekutif mampu mengikuti perkembangan trend
yang berlaku.
c. Laporan pengecualian (Exception Report)
Menyajikan informasi tentang penyimpangan standar yang telah terjadi.
Laporan ini dibuat secara dinamis dengan menggunakan model yang ada
dibentuk parameter-parameter yang dapat secara fleksibel bergerak sesuai
parameter yang diinginkan. Laporan ini membantu eksekutif secara
otomatis untuk mengarahkan masalah yang dihadapi dan menganalisa
semua masalah dan penyimpangan yang ada. Eksekutif tidak perlu
menelusuri sendiri setiap detil laporan untuk mengetahui adanya suatu
penyimpangan.
d. Mutimedia analisa
Analisa ini mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan
keputusan dengan berbagai sudut pandang.
2.4.2. Sarana pembentukan keputusan (Decision Support System)
Sarana pembentukan keputusan (Decision Support System) yang dapat
membantu eksekutif dalam:
a. Menjelaskan dan menjabarkan penyimpangan/kekecualian yang terjadi.
7

b. Membentuk suatu model sistem.


c. Melihat hal-hal yang mungkin bersifat subyektif dari informasi yang
diterimanya.
2.4.3. Sarana sistem permintaan secara multi dimensi (Multi Dimension Query)
dan Multi Dimensi dengan Time Series Data.
Sarana sistem permintaan secara multi dimensi (Multi Dimension Query)
dan Multi Dimensi dengan Time Series Data memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Informasi database dibentuk menjadi Matriks Multidimendian (2 dimensi,
.n dimensi).
b. Matriks multidimensi dapat dibuat dalam bentuk Sistem Waktu Berseri
tertentu (Time Series).
c. Mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusanm karena
informasi sudah dalam bentuk Matriks dan per periodik waktu.
2.5. Komponen executive information system
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagianbagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem, misalnya suatu
perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri yang merupakan
sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang
industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka
sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai
suatu sistem, maka perusahaan adalah supra sistem dan industri adalah supra dari
supra sistem.

1. Komponen input
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi
2. Komponen model
Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data
yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan
3. Komponen output
Output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.
5. Komponen basis data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan
didalam komputer dengan menggunakan software database.

6. Komponen kontrol
Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap
sistem informasi. Pada komponen kontrol ini meliputi berbagai aspek sebagai
berikut:
a. Orang (People)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau sponsor
sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang
sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development).
b. Aktivitas
9

Sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai,


memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari sistem
informasi tersebut.
c. Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas,
dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung
secara langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai sekumpulan fakta
mentah dalam isolasi.
d. Perangkat Keras (Hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, printer, monitor, harddisk,
dll.
e. Perangkat Lunak (Sotfware)
Sekumpulan

instruksi-instruksi

atau

perintah-perintah

yang

memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau


sering disebut sebagai program.
f. Jaringan (Network)
Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara
bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda

2.5.1. Jenis-jenis executive information system


1. Objektif memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Mengenal berbagai sistem informasi dari berbagai sudut pandang.
b. Memahami secara singkat proses berbgai jenis sistem informasi.
c. Memahami manfaat masing-masing jenis sistem informasi.
2. Cara pandang pengklasifikasi terdiri atas:
a. Level organisasi.
b. Area fungsional.
c. Dukungan yang diterima.
d. Arsitektur

10

3. Sistem informasi menurut level organisasi


a. Sistem informasi departemen
Contoh: Sistem informasi SDM (HRIS)
b. Sistem informasi perusahaan (enterprise information system)
Contoh: Sistem informasi perguruan tinggi.
c. Sistem informasi antarorganisasi
Contoh: Ecommerce.

4. Sistem informasi fungsional


a. Sistem informasi berdasarkan area fungsional
b. Ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang
berada pada bagian tertentu dalam perusahaan.
Contoh: Sistem Informasi Akuntansi yang menyediakan informasi
yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian
Akuntansi)Mencakup semua transaksi yang berhubungan
dengan keuangan dalam perusahaan.
c. Sistem Informasi Keuanganyang menyediakan informasi pada fungsi
keuangan yang menyangkut keuangan perusahaan. Misalnya Cash
Flow dan informasi pembayaran.

5. Klasifikasi SI berdasarkan fungsi (Jeffrey L. Whiiten)


a. Sistem
pemrosesan
transaksi
(Transaction

Processing

System/TPS)Sebuah sistem yang meng-capture dan memproses data


transaksi bisnis. Misalnya: pesanan, kartu absensi, pembayaran, KRS,
reservasi dll
b. Sistem informasi manajemen (Managemen Information System/MIS).
Sistem informasi yang menyediakan pelaporan yang berorientasi
manajemen berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi organisasi.
c. Sistem pendukung keputusan (Decissin Support System/DSS). Sistem
informasi yang menindentifikasi berbagai alternatif keputusan atau
menyediakan informasi untuk membantu pembuatan keputusan.

11

d. Sistem informasi eksekutif (Executive Information System/EIS). Sistem


informasi yang diperuntukkan oleh manajer eksekutif untuk mendukung
perencanaan bisnis dan menilai performa rencana tersebut.
e. Sistem pakar (Expert System). Sistem informasi yang meng-capture dan
menghasilkan kembali pengetahuan ahli pemecahan masalah atau para
pengambil keputusan dan mensimulasikan kembali pemikiran ahli
tersebut.
f. Sistem komunikasi dan kolaborasi (Communication and Collaboration
System). Sistem yang memungkinkan komunikasi lebih efektif antara
orang-orang dalam maupun luar organisasi untuk meningkatkan
kemampuan berkolaborasi.
g. Sistem otomatisasi kantor (Office Automation System). Sistem informasi
yang mendukung aktifitas bisnis kantor secara luas yang menyediakan
aliran kerja yang diperbaiki antar personil.

6. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia


a. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system atau TPS).
b. Sistem informasi manajemen(management information system atau
c.
d.
e.
f.
g.

MIS).
Sistem otomasi perkantoran (office automation system atau OAS).
Sistem pendukung keputusan (decission support system atau DSS).
Sistem informasi eksekutif (executive information systematau EIS).
Sistem pendukung kelompok (group support system atau GSS).
Sistem pendukung cerdas (intelligent support system atau ISS)

2.5.2. Data executive information system


1. Konsep dasar sistem informasi
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan

12

sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan uruturutan operasi didalam sistem.
Pendekatan

sistem

yang

lebih

menekankan

pada

elemen

atau

komponennya mendefinisikan sistem. Sistem adalah kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendekatan sistem
yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau
subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak
diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem
atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam
suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.

2. Karakteristik sistem
Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai

batas

(boundary),

lingkungan

luar

sistem

(environments),

penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process),


dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
a. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
b. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem.

13

c. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi
subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
d. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan
sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya
sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
e. Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan
laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.
f. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
3. Klasifikasi sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut ini:

14

a. Sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara
manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupan sistem yang ada secara fisik
misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem produksi.
b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made
system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem
yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan
interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine
system atau ada yang menyebut dengan man machine system, karena
menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic
system). Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi. Inteaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem
komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya
turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup
ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya,
karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya,
maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.
Sistem-sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara

15

relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan
terbuka untuk pengaruh yang baik saja.
4. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki
sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan
diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu:
a. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang
terjamin.
b. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.
c. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari
pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
2.6. Kelebihan dan kekurangan executive information system
Dalam mengentahui tentang kelebihan dan kekurangan dari executive
information system dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:
Kelebihan

Kekurangan

Mudah untuk digunakan eksekutif


tingkat atas.

Pengoperasian tidak membutuhkan


pengetahuan

komputer

yang

ekstensif.

Menyediakan

informasi

summary

Menyediakan pemahaman yang lebih


baik terhadap informasi.

Menyaring data untuk manajemen


waktu yang lebih baik.

Tidak bisa melakukan perhitungan


yang kompleks.

Sulit untuk mengkuantifikasikan


manfaat dari implementasi SIE.

perusahaan secara tepat waktu.

Fungsi yang terbatas.

Bisa

mengakibatkan

kelebihan

informasi bagi banyak eksekutif.

Sistem bisa menjadi terlalu besar


untuk dikelola.

Sulit dalam menjaga data tetap


mutakhir.

Menyediakan sistem untuk tracking


16

informasi yang semakin meningkat.

Data input requirements tambahan


seringkali kurang diperhitungkan.

Memberikan

masalah

data

security.

BkAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dari kami membuat kesimpulan bahwa sistem
informasi eksekutif adalah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi
eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, di mana informasi tersebut
dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian.
Executive information system memiliki beberapa karakteristik khusus yang
membedakan dengan aplikasi software lainnya. Suatu penerapan EIS

yang

berhasil akan meminimalkan penggunaan laporan-laporan hard-copy, namun tetap


memberikan informasi-informasi yang paling mutakhir kepada eksekutif.
Executive information system mampu menampilkan ringkasan informasi
yang paling detil ke bawah secara rinci dan interaktif lansung di monitor dengan
menggabungkan dua teknologi informasi yaitu database terpusat dan menu
pilihan yang dimanis. Dalam implementasi Sistem Informasi Eksekutif lansung
memasuki pelaporan global, tapi jika seorang eksekutif menginginkan informasi
yang lebih rinci.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
17

kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.


Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem
dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem,
misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri
yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau
dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai
subsistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan
sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan uruturutan operasi didalam sistem.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari Executive information system
kepada pembuat makalah berikutnya apabila ingin mengembangkan lebih lanjut
dari makalah ini untuk lebih menjelaskan secara rinci tentang aplikasi-aplikasi
yang

terhubung

dalam

Executive

information

system

serta

tata

cara

penggunaannya dalam suatu organisasi.

18

DAFTAR RUJUKAN (DAFTAR FUSTAKA)


Thierauf, Robert J. Executive Information System: A Guide for Senior
Management and MIS Professionals. Quorum Books, 1991.
Executive information systems (January 1994). Retrieved June 17, 2006, from
http://www.cs.ui.ac.id/staf/sjarif/eis.htm
Salmeron, Jose L. and Herrero, Ines. An AHP-based methodology to rank critical
success factors of executive information systems. Computer Standards &
Interfaces, Volume 28, Issue 1, July 2005, pp. 1-12.
Salmeron, Jose L. EIS Success: Keys and difficulties in major companies.
Technovation Volume 23, Issue 1, 2003, pp. 35-38
Salmeron, Jose L. EIS Evolution in Large Spanish Businesses. Information &
Management Volume 40, Issue 1, 2002, pp. 41-50
Salmeron, Jose L. EIS profitability, costs and benefits: An evolutionary approach.
Industrial Management & Data Systems Volume 102, Issue 5-6, 2002, pp. 284288.

19

Salmeron, Jose L. EIS data: Findings from an evolutionary study. Journal of


Systems and Software Volume 64, Issue 2, 2002, pp. 111-114.
Yuhefizar, ilmukomputer.com
http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/makalahsisteminformasi.html

20

Anda mungkin juga menyukai