Anda di halaman 1dari 35

MODUL PENGABDIAN MASYARAKAT

TEKNOLOGI TEPAT GUNA HIDROPONIK TANAMAN


PAKCOY DI KELURAHAN KEDUNG COWEK

Disusun Oleh :
ROZIANA FEBRIANITA, S.SOS., M.A NIDN. 0011028205
RIRIN AMBARWATI NPM. 19025010001
FIBRA ZELVIANA GITA NPM. 19041010119

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2022
MODUL PENGABDIAN MASYARAKAT
TEKNOLOGI TEPAT GUNA HIDROPONIK TANAMAN
PAKCOY DI KELURAHAN KEDUNG COWEK

Disusun Oleh :
ROZIANA FEBRIANITA, S.SOS., M.A NIDN. 0011028205
RIRIN AMBARWATI NPM. 19025010001
FIBRA ZELVIANA GITA NPM. 19041010119

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Modul :TEKNOLOGI TEPAT GUNA


HIDROPONIK TANAMAN PAKCOY
DI KELURAHAN KEDUNG COWEK
2. Pemanfaatan Ipteks : Pertanian dan Teknologi
3. Nama Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Roziana Febrianita, S.Sos.,M.A,
b. NIDN : 001 1 028205
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Program Studi : Ilmu Komunikasi
e. Nomor HP : 082139597434
f. Alamat e-mail : roziana.ilkom@upnjatim.ac.id
g. Perguruan Tinggi : UPN "Veteran" Jawa Timur
4. Lokasi Kegiatan : Kelurahan Kedung Cowek
Kecamatan Bulak Kota Surabaya
5. Anggota :
a. Nama Lengkap : Ririn Ambarwati
NPM : 19025010001
Prodi : Agroteknologi
b. Nama Lengkap : Fibra Zelviana Gita
NPM : 19041010119
Prodi : Administrasi Publik
Surabaya, 27 Juni 2022

Menyetujui,
Dekan Ketua Pelaksana

Dr.Drs.Ec Gendut Sukarno, M.S.CHRA Rizki Suma Pratama


0 NIP. 195907011987031001 0 NPM. 19012010150

Mengetahui,
Ketua LPPM

Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP


NIP. 19660114 199203 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas


limpahan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan modul
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berjudul “TEKNOLOGI
TEPAT GUNA HIDROPONIK TANAMAN PAKCOY DI
KELURAHAN KEDUNG COWEK” Pembuatan modul ini
bertujuan untuk membantu masyarakat Kelurahan Kedung
Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya dalam memahami tata
cara menanam tanaman pakcoy secara hidroponik.

Kedung Cowek merupakan salah satu kelurahan di Kota


Surabaya yang memiliki banyak potensi wisata serta UMKM
penunjang wisata. Dengan adanya hal tersebut, maka diperlukan
upaya untuk mengembangkan dan mengenalkan potensi wisata
dan UMKM sebagai pendukung terbentuknya desa wisata.
Metode penyampaian informasi kepada masyarakat adalah
melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan. Modul ini berisi
tentang materi mengenai penulisan berita, dari tahap awal hingga
akhir yaitu tahap mulai menanam tanaman sawi sampai panen
secara hidroponik Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu proses penyelesain modul ini, terutama
dosen pendamping lapangan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
yaitu Ibu Roziana Febrianita, M.A yang telah membimbing
penyusun dalam pembuatan modul ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima


kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam proses
penyelesaian modul ini, diantaranya:

1. Nama Lengkap : Rizki Suma Pratama


NPM : 19012010150
Prodi : Manajemen
2. Nama Lengkap : Ferdiansyah Adi Prasetyo
NPM : 19041010067
Prodi : Administrasi Publik
3. Nama Lengkap : Gea Tamara
NPM : 19041010117
Prodi : Administrasi Publik
4. Nama Lengkap : Fernanda Bagas Musa
NPM : 19013010216
Prodi : Akuntansi
5. Nama Lengkap : Adelya Eka Cahyono Putri
NPM : 19013010062
Prodi : Akuntansi
6. Nama Lengkap : Fibra Zelviana Gita
NPM : 19041010119
Prodi : Administrasi Publik
7. Nama Lengkap : Taufiq Ismail
NPM : 19011010003
Prodi : Ekonomi Pembangunan
8. Nama Lengkap : Ririn Ambarwati
NPM : 19025010001
Prodi : Angroteknologi
9. Nama Lengkap : Julia Dwi Budiasih
NPM : 19011010144
Prodi : Ekonomi Pembangunan

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan modul ini. Sehingga penulis menerima kritik
maupun saran demi memperbaiki modul ini menjadi lebih baik
lagi.
Surabaya, 24 Juni 2022

` ` Rizki Suma Pratama


DAFTAR ISI
Sampul Dalam................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................viii
1. PENDAHULUAN..........................................................................1
2. PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................2
3. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................3
2
3.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna (TTG).....................................3
2
3.2 Definisi Hidroponik......................................................................3
4
3.3 Macam-macam Hidroponik..........................................................5
3.4 Faktor-faktor penting dalam Budidaya Hidroponik......................6
3.5 Langkah-langkah Teknik Hidroponik NFT ................................21
3.6 Pemeliharaan Hidroponik Tanaman Pakcoy..............................23
4. PENUTUP.......................................................................................29
4.1     Kesimpulan.............................................................................29
4.2     Saran.......................................................................................29
5. DAFTAR PUSTAKA...................................................................31
6. LAMPIRAN.................................................................................32
Lampiran 1 Surat Keterangan Kesanggupan Mitra Menjadi Lokasi
KKN-T MBKM................................................................................32
Lampiran 2 Peta Lokasi KKNT Kelompok 64..................................33
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Menulis dan Publikasi
Berita................................................................................................34
Lampiran 4 Tampilan Beberapa Slide Materi...................................35
TEKNOLOGI TEPAT GUNA HIDROPONIK TANAMAN
PAKCOY DI KELURAHAN KEDUNG COWEK
1
Roziana Febrianita, S.Sos.,M.A, 2Ririn Ambarwati,
3
Fibra Zelviana Gita

email:
1
roziana.ilkom@upnjatim.ac.id,219025010001@student.upnjatim
.ac.id, 319041010119@student.upnjatim.ac.id,

1. PENDAHULUAN
Branding Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah sebuah
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bersifat
dinamis, tidak merusak lingkungan, mudah digunakan yang
diciptakan untuk meningkatkan nilai tambah produksi dan
ekonomi masyarakat. Seiring berkembanganya teknologi di
Indonesia maka seiring itupun lahan pertanian semakin sempit.
Hal ini diakibatkan adanya alih fungsi lahan dampak dari
pertumbuhan teknologi. Pembangunan yang terus menerus saat ini
sudah mulai memasuki pedesaan, hal ini mengakibatkan banyak
lahan pertanian beralih fungsi, menjadi jalan tol, perumahan,
swalayan, tempat-tempat hiburan, perkantoran dan sarana-sarana
umum lainnya.
Berdasarkan masalah tersebut diatas, maka banyak solusi
muncul untuk membantu para petani yang telah kehilangan lahan
pertanian mereka akan tidak kehilangan mata pencahariannya
juga. Salah satu solusinya adalah dengan memperkenalkan
Hidroponik.Istilah hidroponik selama ini mungkin tidak asing
bagi beberapa orang di perkotaan, tapi ini merupakan hal yang
baru bagi para petani di pedesaan. Hidroponik merupakan cara
bertatam dengan tidak menggunakan tanah sebagai media
tanamnya.
Penerapan budidaya pakcoy tersebut dapat dilakukan
dengan sistem hidroponik Tidak seperti budidaya tanaman yang
dilakukan dengan media tanah, budidaya tanaman secara
hidroponik dilakukan tanpa tanah, tetapi menggunakan larutan
nutrisi sebagai sumber utama pasokan nutrisi tanaman. Pada
budidaya tanaman dengan media tanah, tanaman memperoleh
unsur hara dari tanah, tetapi pada budidaya tanaman secara
hidroponik, tanaman memperoleh unsur hara dari larutan nutrisi
yang dipersiapkan khusus
Pembentukan modul berisi .mengenai cara kerja dari
teknik hidroponik tanaman sawi dari pembibitan sampai dengan
panen tanaman. Oleh karena itu, memasyarakatkan teknologi
tepat guna Hidroponik tanaman pakcoy sangatlah penting dan
sangat berguna bagi masyarkaat kelurahan Kedung Cowek yang
berada di wilayah perkotaan. Diharapkan setelah pembentukan
modul ini dapat memotivasi masyarakat Kelurahan Kedung
Cowek untuk mengaplikasikan di pekarangan rumah maupun di
lingkungan sekitar.

2. PELAKSANAAN KEGIATAN
Berdasarkan informasi lengkap mengenai teknik
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tentang teknologi
tepat guna hidroponik tanaman sawi dilaksanakan Senin, 27 juni
2022 di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota
Surabaya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna (TTG)
Pengertian Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah sebuah teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bersifat dinamis, tidak
merusak lingkungan, mudah digunakan yang diciptakan untuk
meningkatkan nilai tambah produksi dan ekonomi masyarakat.
Tujuan teknologi tepat guna adalah membantu meningkatkan
mutu kehidupan masyarakat dengan meningkatkan sumber daya
manusia dan memanfaatkan sumber daya alam dengan sentuhan
berbagai teknologi tepat guna.
Oleh karena itu, memasyarakatkan teknologi tepat guna sangatlah
penting. Mengingat, TTG selain dapat membantu masyarakat desa
dalam memecahkan permasalahan usaha dengan sentuhan
teknologi tepat guna.TTG juga bisa meningkatkan kemampuan,
pengetahuan dan keterampilan masyarakat melalui berbagai
pelatihan
3.2 Definisi Hidroponik
          Hidroponik berasal dari bahsa Yunani, yaitu hydro = air dan
ponos = kerja. Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk
menjelaskan cara bercocok tanam tanpa menggunakan media
tanah sebagai media bercocok tanamnya. Dalam hidroponik,
fungsi tanah . kultur larutan nutrisi. Dari masing-masing sistem,
ada ratusan variasi desain sistem hidroponik, tetapi semua sistem
hidroponik adalah kombinasi dari kedua sistem tersebut.
Hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam yang
menggunakan air, nutrisi, dan oksigen sebagai media tanamnya.
Seiring berkembangnya teknologi, media yang digunakan pada
sistem hidroponik pun lebih banyak dan sengaja dibuat khusus.
Misalnya wadah yang digunakan untuk bertanam seperti rokwoll,
bisa diganti dengan gelas plastik dan bisa di sambungkan dengan
pipa-pipa paralon dengan menggunakan alat penujuk kebutuhan
air, tapi ada pula yang menggunakan kerikil sintesis.Hidroponik
adalah suatu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah
sebagai tempat menanam tanaman.
Pada kultur media tanam, penanaman dilakukan menggunakan
media tanam padat berpori sebagai tempat dimana akar tanaman
tumbuh. Media tanam yang digunakan dapat berupa media
organik, anorganik, atau campuran keduanya. Berdasarkan metode
pemberian larutan nutrisinya, kultur media dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu sub irrigation (irigasi bawah permukaan) dan top
irrigation (irigasi permukaan). Karena top irrigation sering
diaplikasikan pada sistem hidroponik dengan menggunakan
penetes maka sistem ini lebih terkenal dengan sebutan drip system
(sistem tetes). Sub irrigation dibagi dua, yaitu passive sub
irrigation (sistem irigasi dengan prinsip kapiler), dan ebb and flow
(sistem irigasi genang dan alir).
Pada kultur larutan nutrisi, penanaman dilakukan tidak
menggunakan media tanam atau media tumbuh, sehingga akar
tanaman tumbuh di dalam larutan nutrisi atau di udara. Kultur
larutan nutrisi dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu
hidroponik larutan diam hidroponik dengan larutan nutrisi yang
disirkulasikan dan aeroponik. Sistem hidroponik dipilih
berdasarkan pertimbangan jenis tanaman yang akan
dibudidayakan, kebijakan investasi, kompetensi tenaga kerja, dan
kondisi iklim. Penggunaan sistem hidroponik banyak digunakan
untuk tumbuhan holtikultura seperti sawi.

3.3 Macam-macam Teknik Hidroponik


a. Sistem Wick
Sistem hidroponik wick adalah salah satu metode
hidroponik yang paling mudah dan sederhana untuk dilakukan.
Dalam sistem wick, tanaman akan ditempatkan pada sebuah
wadah yang diletakkan tepat pada sebuah tempat penyimpanan
air. Wadah penyimpanan air tersebut sebelumnya sudah diberikan
larutan nutrisi seperti pupuk dan penyubur tanaman. Sistem ini
bisa dibuat dengan mudah hanya dengan menggunakan tali atau
kain wol dan wadah yang terbuat dari plastik.
. Menanam tanaman hidroponik dengan menggunakan
sistem wick memang membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama
dan membatasi jenis-jenis tanaman yang bisa Anda tanam.
Metode ini juga cocok digabungkan dengan sistem aerasi agar
tanaman bisa mendapatkan oksigen lebih banyak.

Gambar 1. Hidroponik Sistem Wick


b. Sistem Deep Water Culture
Sistem hidroponik yang selanjutnya adalah sistem deep
water culture. Metode ini cukup sederhana karena tanaman yang
akan Anda tanam cukup dimasukkan ke dalam air aerasi. Metode
ini merupakan salah satu metode hidroponik yang paling
sederhana dan paling populer digunakan oleh banyak orang.
Banyak yang beranggapan bahwa metode ini merupakan sistem
hidroponik yang paling tidak repot untuk dilakukan.
Akar dari tanaman yang akan Anda tanam akan selalu
berada di bawah permukaan air sehingga Anda akan
membutuhkan sistem aerasi yang benar agar tanaman Anda bisa
tumbuh secara normal dan cepat. Pasanglah sistem aerasi pada
dasar wadah dan mengalirkan udara dari mesin oksigen dengan
menggunakan selang karet yang sudah dilubangi agar oksigen bisa
terbagi secara merata pada seluruh tanaman.

Gambar 2. Hidroponik Sistem Deep Water Culture


C. Sistem Aeroponik
Sistem hidroponik yang selanjutnya adalah sistem
aeroponik. Metode aeroponik ini menggunakan air yang sudah
dikabutkan dan dialirkan pada akar-akar dari tanaman yang sudah
disusun dengan cara sedemikian rupa. Metode penanaman ini
termasuk salah satu cara yang paling sulit untuk dilakukan dan
mahal tetapi tidak memerlukan tempat yang banyak di rumah
Anda.

Gambar 3. Hidroponik Aeroponik


d. Sistem Drip
Metode hidroponik yang selanjutnya adalah sistem drip.
Metode ini menggunakan sistem aerasi untuk mengalirkan air
yang sebelumnya sudah diberikan nutrisi seperti pupuk dan
penyubur tanaman dan akan diteteskan pada akar dan batang
tanaman secara berkala. Metode ini memang cukup kompleks
karena Anda harus memastikan agar air hasil aerasi yang
berlebihan terbuang dan tidak membuat tanaman Anda menjadi
busuk karena kelebihan nutrisi. Metode ini juga memungkinkan
Anda untuk menanam tanaman yang berukuran besar karena tidak
memerlukan banyak tempat untuk mengaliri air pada bagian
bawah dari wadahnya.

Gambar 4. Hidroponik Sistem Drip


e. Metode EBB dan Flow
Metode penanaman hidroponik berikutnya adalah EBB
dan Flow. Pada metode ini terdapat sebuah timer yang akan
mengatur waktu untuk mengaliri air yang sudah diberikan pupuk
pada tanaman Anda dalam waktu yang sudah ditentukan. Metode
ini juga menggunakan tabung untuk mengaliri air yang berlebih
agar tidak merusak tanaman dan buah yang sudah Anda tanam.
Gambar 5. Hidroponik Metode EBB dan Flow
f. Metode NFT
Pada metode nurtrient film, tanaman hidroponik Anda
akan secara berkala dialirkan air yang mengandung pupuk dan
nutrisi lainnya dengan menggunakan pipa di bawah tanaman yang
Anda tanam. Metode ini cukup berbeda dengan cara lainnya
karena akar dari tanaman Anda tidak akan terendam di dalam air
dan hanya akan dialiri oleh air saja. Metode ini mengharuskan
Anda agar akar dari tanaman tidak menutupi aliran air dan
menjadikan tanaman lain menjadi kekurangan nutrisi.

Gambar 6. Hidroponik sistem NFT


g. Sistem Fertigasi
Metode yang terakhir bisa Anda gunakan adalah sistem
fertigasi. Teknik ini mengharuskan Anda untuk mengalirkan air
yang mengandung nutrisi dan unsur hara dengan menggunakan
cara irigasi. Dalam sistem ini biaya untuk melakukan pemupukan
akan berkurang karena pupuk akan langsung diberikan secara
bersamaan dengan penyiraman tanaman Anda. Metode ini juga
membuat Anda menjadi lebih berhemat karena pemakaian pupuk
akan menjadi berkurang karena akan diberikan pada tanaman
Anda dalam jumlah yang sedikit namun secara terus menerus.

Gambar 7. Hidroponik Sistem Feertigasi

3.4 Faktor-faktor penting dalam budidaya hidroponik


a. Unsur hara
Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting,
karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan
sarana meneruskan larutan atau air yang berlebihan. Hara tersedia
bagi tanaman pada pH 5,5 – 7,5, tetapi yang terbaik adalah 6,5.
Sebab dalam kondisi ini unsur hara tersedia bagi tanaman. Selain
pH, suhu larutan nutrisi juga perlu dikontrol, dengan tujuan agar
perubahan yang terjadi oleh penyerapan air dan ion nutrisi
tanaman (terutama dalam hidroponik dengan sistem yang tertutup)
dapat dipertahankan. Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi
pada larutan nutrisi dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan
air dan ion nutrisi, untuk tanaman sayuran suhu optimal antara 5-
15oC dan tanaman buah antara 15-25oC.
Menurut Dwijoseputro (1992), tanaman membutuhkan 16 unsur
hara esensial. Disebut esensial karena bila satu saja diantaranya
tidak tersedia maka tanaman akan mati atau minimal tanaman
tidak mampu menyelesaikan siklus hidupnya. Ke-16 unsur hara
esensial tersebut digolongkan menjadi unsur hara makro dan
unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah
besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi. Termasuk
unsur hara makro adalah C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur
hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah, yang
meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl. Kebutuhan tanaman
akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya
dan jenis tanamannnya.
b. Media tanam hidroponik
Media tanam hidroponik substrat dapat berasal dari bahan
organik maupun bahan anorganik. Contoh bahan organik yang
dapat digunakan adalah : gambut, potongan kayu, serbuk gergaji,
kertas, arang sekam, arang kayu, batang pakis, cocopeat (sabut
kelapa). Sementara itu contoh bahan anorganik yang dapat
digunakan adalah pasir, kerikil alam, kerikil sintetik, batu kali,
batu apung, perlit, zeolit, pecahan batal genting, spons, serabut
batuan (rockwool) (Suhardiyanto et. al., 2006)
Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh
terhadappertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang
baik membuat unsur hara tetap tersedia, kelembaban terjamin, dan
drainase baik. Media substrat sebaiknya tidak terbuat dari bahan
empuk karena bahan tersebut mudah menjadi rusak, struktur dan
ukuran partikelnya menjadi kecil sehingga gampang memadat.
Kondisi ini akan menyebabkan aerasi akar menjadi sulit. Selain
itu, media harusdapat menyerap nutrisi, air, dan oksigen serta
mendukung akar tanaman sehingga dapat berfungsi seperti tanah
(Arshad, 2003).
Kemampuan mengikat kelembaban suatu media
tergantung dari ukuran partikel, bentuk, porositasnya. Semakin
kecil ukuran partikel, semakin besar luas permukaan jumlah pori,
maka semakin besar pula kemampun menahan air. Bentuk partikel
media yang tidak beraturan lebih banyak menyerap air dibanding
yang berbentuk bulat rata. Media yang berpori juga memiliki
kemampuan lebih besar menahan air. Disamping harus mampu
menahan air, media juga harus meneruskan air (mempunyai
drainase yang baik). Sesuai syarat ini, media atau substrat yang
partikelnya berukuran halus sebaiknya dihindari. Hal ini
dilakukan guna memperlancar lalu lintas oksigen dalam substrat.
Jadi, substrat berpartikel kecil dengan kemapuan besar menahan
air tidak selalu ideal dijadikan media.Apabila hidroponik dibuat di
luar ruangan, substrat yang bertepi tajam harus dihindari karena
batang yang bergerak akibat adanya angin dapat bergesekan
dengan substrat. Akar tanamanpun akan menjadi luka sehingga
memudahkan masuknya parasit.
C. Oksigen
Keberadaan oksigen dalam sistem hidroponik sangat
penting. Rendahnya oksigen menyebabkan permeabilitas
membran sel menurun, sehingga dinding sel makin sukar untuk
ditembus. Akibatnya, tanaman akan kekurangan air. Hal ini dapat
menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang
tergenang.
Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempegaruhi
perkembangan rambut akar. Pemberian oksigen ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberikan gelembung-
gelembung pada larutan atau kultur air, penggantian larutan hara
yang berulang-ulang, mencuci atau mengabuti akar yang
terekspose dalam larutan hara dan memberikan lubang ventilasi
pada tempat penanaman untuk kultur agregat.
d. Air
Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman
secara hidroponik mempunyai tingkat salinitas yang tidak
melebihi 2.500 ppm atau mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0
mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam
jumlah besar, karena dapat meracuni tanaman.
e. Kelembaban
Kelembaban juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman hidroponik. Menurut Salisbury dan Ross (1995),
kelembaban atau kadar air ada kaitannya dengan laju transpirasi
melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju
pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Bila kelembaban
tinggimaka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel
sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan
tumbuh bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air
sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Tetapi, kelembabapan
yang tinggi memicu tumbuhnya hama dan penyakit yang dapat
menurunkan hasil panen. Sedangkan bila kelembaban terlalu
rendah, maka evapotranspirasi akan meningkat, air yang menguap
akan lebih banyak dari daya serap akar. Akibatnya, sel tanaman
akan kehilangan tekanan turgor, jaringan mengkerut.
3.5 Langkah-langkah Teknik Hidroponik NFT
1. Alat dan Bahan
 Paralon
 Cutter
 Gunting
 Gergaji paralon
 Bak/wadah penampung air
 Netpot
 Pisau
 Media tanam (Rockwoll)
 Benih tanaman pakcoy
 Nutrisi pupuk Ab mix
 Air
Tabel 1. Langkah-langkah Hidroponik NFT Tanaman Pakcoy
No Gambar Keterangan
1. Menyiapkan pipa
paralon Yang sudah
dipotong

2. Mengukur dan
memberi lubang pipa
paralon sesuai ukuran
netpot

3. Memasang pipa
paralon untuk
Hidroponik NFT
4. Menyiapkan media
tanam rockwoll

5. Menyiapkan benih
tanaman pakcoy yang
sudah siap tanam

6. Membasahi media
tanam rockwoll
dengan air terlebih
dahulu
7. Menanam benih
tanaman pakcoy yang
sudah siap tanam ke
dalam media tanam
rockwoll dan
disemaikan selama 3
hari

8. Hasil Menyemaikan
media tanam pakcoy
selama 3 hari dengan
dibungkus plastik

9. setelah disemai
tanaman pakcoy siap
dipindahkan ke netpot
dan paralon

10. Memasang selang


aliran air listrik
kedalam bak
penampung air
11. Memberi larutan
nutrisi Ab mix ke
dalam air untuk
menyiram nutrisi
secara otomatis
menggunakan listrik

12. Hasil dari Hidroponik


pakcoy dengan sistem
NFT

3.6 Pemeliharaan Hidroponik NFT Tanaman Pakcoy


1. Pembibitan
Pembibitan dilakukan dengan menaburkan benih sawi
hijau Brassica juncea L. di dalam wadah persemaian yang berisi
rockwoll. Pemeliharaan bibit dilakukan selama 7 hari sebelum
dipindahkan ke tempat permanen atau sistem hidroponik. Proses
penyemaian dilakukan dengan memotong rockwall menjadi
beberapa bagian, menyusun rockwall tersebut ke dalam nampan,
membuka benih yang telah dibeli kemudian tabur di kertas,
menyiapkan air bersih digelas ,mencelupkan lidi kedalam air
bersih tadi kemudian ambil benih tersebut dengan menggunakan
lidi basah, lidi yang terdapat benih tersebut kemudian ditusukan
ke rockwall, setelah rockwall terisi benih basahkan dengan air
bersih dan berikan sedikit nutrisi yang telah di encerkan (keadaan
rockwall harus lembab dan tidak boleh terlalu basah).Tutuplah
benih tersebut dengan kertas simpan selama 3 hari ditempat yang
gelap. Setelah 3 hari wadah yang berisi benih mulai berkecambah
dan pindakan ketempat yang terpadat sinar matahari tetapi tidak
secara langsung. Bibit siap dipindakhan di media apabila sehat
dan sudah memiliki lembaran daun minimal 2 helai.
2.Penanaman
Penanaman Sama seperti teknik hidroponik lainya yang
media utamanya air adapun NFT ini memiliki ciri khas dengan air
yang selalu mengalir. Prinsip dasar Hidroponik Sistem Nutrient
Film Tehnique (NFT) adalah mensirkulasikan larutan nutrisi
tanaman secara terus-menerus selama 24 jam pada rangkaian
aliran terbuka. Larutan nutrisi tanaman di dalam tangki dipompa
oleh pompa air menuju pipa distribusi penanaman melalui
jaringan irigasi pipa, kemudian larutan nutrisi tanaman di dalam
pipa distribusi penanaman dialirkan kembali menuju tangki.
Penanaman bibit sawi ini sebanarnya sederhana saja, yakni hanya
memilih bibit yang siap di tanam ke lubang-lubang tanam yang
telah disediakan. Hanya saja dalam pemilihan bibit harus sehat,
viogor dan memiliki daun lembaga minimal 2 helai. Dalam sistem
ini aliran air yang sudah dicampur nutrisi (Biasanya AB mix)
harus dipastikan mengalir. Masa dari penanaman hingga panen
biasanya berlangsung selama 3 minggu.
3.Perawatan.
a. Pada proses perawatannya yang harus sangat diperhatikan
adalah pemberian nutrisi pada tanaman agar mempercepat
pertumbuhan. Nutrisi yang dibutuhkan setiap tanaman akan
berbeda-beda. Nutrisi dapat dukur dengan ppm meter.
b. Cek kondisi air di bak penampungan agar tanaman tidak
kekurangan air karena dapat menghambat pertumbuhan
tanaman.
c. Pembersihan berkala media tanaman dari lumut atau jamur
yang menempel pada media tanam.
d. Pengecekan kondisi tanaman secara berkala apabila ada yang
terserang hama buang dan jauhkan tanaman yang sakit dari
tanaman yang sehat.
Perawatan Untuk menjaga suhu agar tidak terlalu panas
maka diberi perlindungan pada bagian atas dengan menggunakan
pelastik UV menjaga airasi aliran air pada pipa. Dalam mengatasi
listrik mati sudah disediakan gengset, untuk air yang digunakan
adalah dengan menggunakan air hujan yang sudah ditampung dan
dalam pemberian nutrisi disesuaikan dengan konsentrasi ppm
sawi. Dan untuk volume air tetap dijaga dengan komsumsi air
sebanyak lima liter air per 4 hari.Untuk pembersihan paralon
dilakukan setelah panen, dan masa pemanenan itu dilakukan 3
minggu sekali. Merawat dan memelihara tanaman sawi dengan
sistem hidroponik adalah sebuah tugas yang sangat mudah
dijalankan
Hal utama yang harus selalu dilakukan yaitu
membersihkan lumut setelah pemanenan dengan cara menyemprot
paralon dengan alat pompa air bertekanan tinggi, Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan agar lumut yang terdapat di dalam
paralon tidak menggangu pertumbuhan tanaman utama dalam hal
penyerapan unsur hara sehingga tanaman utama dapat tumbuh
dengan optimal. Pada tanaman sawi yang dibudidayakan hanya
hama kutu yang menyerang tanaman sawi tersebut. Untuk
pengendaliannya, pemberian nutrisi untuk tanaman harus
diperhitungkan dengan sebaik mungkin agar tanaman dapat
memperoleh unsur hara sesusai dengan kebutuhan tanaman.
4.Panen
Jika berada di lokasi yang bagus, kamu bisa memanen
pakcoy hidroponik dalam kurun waktu 45– 60 HSS (Hari Setelah
Semai) atau 30 – 35 HST (Hari Setelah Tanam). Jika dikonversi ke
minggu berarti sekitar 3 – 4 minggu. Panen pakcoy dilakukan
dengan cara memetik pangkal daunnya menggunakan gunting atau
dicabut langsung dengan akarnya dari dalam tanah. Pemanenan
dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak bagian pangkal dan
daun
.
5. Penanganan Pasca Panen
a. Sortasi
Sortasi merupakan usaha untuk memisahkan hasil panen
yang bak dengan hasil panen yang rusak. Untuk industri, sortasi
ini sangat penting dilakukan untuk menarik harga pasar yang baik

b. Perompesan
Perompesan adalah proses perapihan atau penataan daun
sawi yang tua, rusak, busuk atau terserang organisme pengganggu
tanaman. Daun yang dirompes dibuang karena bisa menurunkan
kualitas produk dan harga jual. Sedangkan akarnya tidak dibuang,
tetapi digulung dengan rapi untuk menjada kesegaran sayuran.
c..Penimbangan
Hasil panen pakcoy yang telah disortasi dan dirompes
kemudian ditimbang beserta akar dan rock wool. Sebaiknya berat
ditambahkan untuk mencegah penyusutan karena penguapan.
Pada saat penimbangan, juga dilakukan pemilihan tinggi tanaman
yang seragam untuk memudahkan proses pengemasan.
d. Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk melindungi sayuran dari
pengaruh lingkungan seperti sinar matahari dan kelembaban, serta
kerusakan fisik.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kelurahan Kedung Cowek memiliki letak di pertengahan kota
yang padat penduduk, dimana untuk melakukan kegiatan
pertanian sangat sulit dilakukan karena terbatasnya lahan yang
ada. Oleh karena itu sistem budidaya dengan Hidroponik ini
sangat cocok dilakukan di Kelurahan Kedung Cowek. Hidroponik.
Mempunyai keuntungan dan kelemahan.
Beberapa keuntungan pemakaian NFT dalam hidroponik pak coy
antara lain, dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran
tanaman, kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah,
keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan
jenis tanaman, tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan
periode tanam yang pendek, sangat baik untuk pelaksanaan
penelitian dan eksperimen dengan variabel yang dapat terkontrol.
Selain itu, peredaran larutan nutrisi pada NFT mengalir secara
konstan selama 24 jam/hari sehingga tidak diperlukan timer dalam
pengerjaanya. Namun NFT mempunyai beberapa kelemahan
seperti investasi dan biaya perawatan yang mahal, sangat
tergantung terhadap energi listrik
4.2 Saran
Diharapkan dengan adanya modul ini masyarakat di Kelurahan
Kedung Cowek dapat termotivasi untuk mengaplikasikan
budidaya tanaman secara Hidroponik
5. DAFTAR PUSTAKA

Muslimin, K. (2019). Jurnalistik Dasar: Jurus Jitu


Menulis Berita, Feature Biografi, Artikel Populer, dan
Editorial. UNISNU PRESS.
Muttaqien, M., & Wardana, L. K. (2020). PELATIHAN
JURNALISME WARGA SEBAGAI SARANA
PENGEMBANGAN BAKAT REMAJA DALAM DUNIA
DIGITAL SERTA PROMOSI PARIWISATA DESA
SAMIRAN KECAMATAN SELO KABUPATEN
BOYOLALI. Jurnal’KACANEGARA Jurnal Pengabdian
Pada Masyarakat, 3(2), 137-145.
Hamson, Z. (2022). Workshop Jurnalisme Peduli
Pariwisata Dalam Menunjang Program Desa Wisata.
BAKTIMAS: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 4(1), 9-17.
Sumadiria, AS Haris. 2011. Jurnalistik Indonesia
Menulis Berita dan feature Panduan Praktis Jurnalis
Prodesional. Cetakan ke-4. Bandung : Simbiosa Rekatama
Media
Miranti, Adita dkk. (2020). Pelatihan Jurnalistik dalam
Membangun Literasi Media pada Anak-Anak di Sanggar Ar-
Rosyid Purwokerto. Jurnal Komunitas: Jurnal Pengabdian
kepada Masyarakat Vol. 2, No. 2, Januari 2020, pp. 111 – 117.
https://ojs.stiami.ac.id/index.php/jks/arti cle/view/732
6. LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Kesanggupan Mitra Menjadi


Lokasi KKN-T MBKM
Lampiran 2 Peta Lokasi KKNT Kelompok 64
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan Teknologi Tepat Guna
(TTG) Hidroponik Tanamna Pakcoy Sistem NFT
Lampiran 4 Tampilan Beberapa Slide Materi

          

Anda mungkin juga menyukai