Tim Dosen
1`
Tujuan Perkuliahan
• Memahami teori dasar farmasetika meliputi
pengertian resep, penulisan dan
pengelolaan resep; penggolongan obat;
perhitungan dosis
• Memahami prinsip teknologi dan preparasi
sediaan padat, cair dan semi padat
• Memahami jenis/bentuk sediaan farmasi
2
Pokok Bahasan
• Resep; pengertian resep, penulisan,
kelengkapan,pengelolaan, aspek sosial,
penggolongan obat; perhitungan dosis
• Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan
farmasi
• Peralatan dan perlengkapan dalam
pembuatan sediaan farmasi
• Jenis dan macam sediaan farmasi
• Pengenalan wadah dan etiket
3
Sediaan Farmasi
• Perkembangan obat dan ketentuan
umum FI
• Bahasa latin
• Prescriptio
• Bentuk sediaan dan cara pemberian
• Pulvis/pulveres
• Kapsul
• Pil
4
• Supositoria
• Sediaan semi solid
• Larutan, suspensi, emulsi
• Tingtur, ekstrak dan infus
5
Pendahuluan
• Farmasi berasal dari kata Yunani: Farmakon
yang artinya medika / obat.
8
FI; ketentuan umum
Tata nama memuat nama Latin & nama Indonesia, spt
contoh sbb :
9
FI; ketentuan umum
• Etanol; kadar atau persentase kemurnian (100%)
• Air; pengujian dan penetapan kadar (air yang
dimurnikan ≈ aquadest)
• Bahan tambahan; bahan dasar dan pelengkap
(penyalut, pewarna, penyedap, pembawa, dll)
utk meningkatkan stabilitas, manfaat,
penampilan sediaan
• Tangas uap dan tangas air
• Indikator, bobot jenis, suhu (suhu kamar
terkendali, dingin, lemari pendingin & pembeku,
suhu sejuk, suhu kamar, hangat & panas).
10
FI; ketentuan umum
• Pernyataan : lebih kurang, penyaringan,
• Istilah kelarutan
sangat mudah larut <1
mudah larut 1-10
larut 10-30
agak sukar larut 30-100
sukar larut 100-1.000
sangat sukar larut 1.000-10.000
praktis tidak larut > 10.000
• Wadah
11
FI; ketentuan umum
Kadar larutan:
1. Lar volumetri
Molalitas (m); gram/1 kg
Molaritas (M); gram/1 liter
Normalitas (N); bobot ekivalen/1 liter
2. Persen
% b/b; gram/100 g larutan/campuran (u/
bhn padat, setengah padat)
% b/v; gram/100 mL larutan (u/ larutan, susp pdt,
atau gas dlm cairan)
% v/v; mL/100 mL larutan (u/ cairan dlm cairan)
12
13
14
15
16
17
Resep & Pelayanan
Resep
18
RESEP
• Definisi resep
• Kelengkapan resep
• Penandaaan resep
• Salinan resep (definisi, kelengkapan
salinan R/, penyimpanan salinan
resep)
• Obat-obat penyusun resep
• Macam-macam dosis dan rumusnya
Resep
• Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter
(umum/spesialis), dokter gigi, dokter
hewan kepada Apoteker untuk
membuatkan obat dalam bentuk sediaan
tertentu dan menyerahkan kepada pasien
• dr.umum/spesialis : tdk ada
pembatasan jenis obat yang diberikan
• drg. : jenis obat gigi
• drh. : obat untuk hewan
20
Ketentuan Resep
• Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta
yang jelas terbaca
• Penulisan dalam bahasa latin (merupakan
bahasa baku untuk kedokteran dan farmasi
dan berlaku internasional)
• Resep yang mengandung Narkotika ditulis
terpisah, tdk boleh ada pengulangan (iter),
identitas pasien jelas tdk boleh m.i,tdk boleh
ditulis suc
• Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan
tanda yg ditulis di bagian kanan atas Resep;
cito, urgent (pelayanan segera) , PIM
(berbahaya bila ditunda)
21
Kaedah Penulisan Resep
c.Corrigensia actionis
d.Corrigensia coloris, caramel, carmin,
curcumin
d.Corrigensia solubilis, lar.KI/NaI
4. Constituens/Vehiculum/Exipiens, zat
tambahan yang bersifat netral digunakan
sebagai bahan pengisi
cq.laktosum pada serbuk/puyer, amylum
dan talkum pada bedak tabur
resep
• Resep Rasional
Penulisan resep harus memperhatikan
beberapa aspek ilmu dan menggunakan
falsafah berikut:
#5T#
*Tepat obat
*Tepat dosis
*Tepat bentuk sediaan
*Tepat waktu
*Tepat penderita
Resep irasional
• Resep Irasional:
*Menuliskan obat lebih banyak pada satu
R/ untuk indikasi yang sama (polifarmasi)
*Pemberian obat dalam jumlah yang
banyak, kecuali untuk penyakity yang
kronis
*Pemberian antibiotika yang tidak sesuai
dengan aturan pemakaian (minimal 5-6
hari dan harus dihabiskan)
Tempat Pelayanan Resep
1.Apotek RS
-hanya melayani resep dari dokter
RS yang bersangkutan
-pada resep harus mencantumkan
dengan jelas identitas RS dan bagian
pelayanan polikliniknya (penyakit
dalam, THT, Mata, Anak dll) serta
mencantumkan nama dokter penulis
resep
Tempat Pelayanan Resep
2.Apotek Umum
-Apotek swasta
*melayani semua resep dokter
*melayani penjualan obat bebas, obat
bebas terbatas
Tempat pelayanan resep
3.Puskesmas
-hanya melayani resep dari dokter
yang praktek dipuskesmas
-pada resep harus mencantumkan
dengan jelas identitas puskesmas dan
bagian pelayanan polikliniknya
(penyakit paru, umum,kebidanan, dll)
serta mencantumkan nama dokter
penulis resep
Salinan Resep
Adalah salinan resep yang dibuat oleh apotek,
selain memuat semua hal yang terdapat dalam
resep asli juga harus memuat:
1)Nama dan alamat apotek
2)Nama dan SIK/SP APA SIPA
3)Tanda tangan/paraf APA
4)Tanda det (detur) untuk obat yang sudah
diserahkan dan tanda nedet(nedetur) untuk
obat yang belum diserahkan, bila terdapat
tanda ITER.......X maka diberi tanda detur
orig/detur......X
5)Nomor resep dan tgl pembuatan, stempel
apotek dan tulisan pcc
Salinan resep
• Persyaratan • Peracikan
administrasi • Etiket
• Kesesuaian • Kemasan obat yg
farmasetik diserahkan
• Pertimbangan klinis • Penyerahan obat
• Informasi obat
• Konseling
• Monitor penggunaan
obat
37
Persyaratan Administratif resep
• Nama,SIP dan alamat dokter
• Tanggal penulisan resep
• Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
• Nama,alamat,umur,jenis kelamin dan
berat badan pasien
• Nama obat,potensi,dosis,jumlah yang
diminta
• Cara pemakaian yang jelas
• Informasi lainnya 38
Ketentuan lain
39
Kesesuaian farmasetika
• Bentuk sediaan, dosis, potensi,
stabilitas, inkompabilitas, cara dan lama
pemberian
Pertimbangan klinis
• Adanya alergi, ESO, interaksi,
kesesuaian (dosis,durasi, jumlah obat
dll)
40
41
Aturan pakai yang sering ditulis
• Omni hora cochlear (o.h.c): tiap jam 1 sdm
• Omni bihora cochlear (o.b.h.c): tiap 2 jam 1
sdm
• Post coenam (p.c): sesudah makan
• Ante coenam (a.c): sebelum makan
• Durante coenum (d.c):pd waktu makan
• Mane (m):pagi2
• Ante meridiem (a.merid):sebelum tengah hari
• Mane et vesvere (m.et.ves):pagi & sore
• Ante nocte (a.n):sebelum tidur/malam 42
• Tempat yg sakit • Pemberian obat
– Pone aurem(pon.aur) – In manum medici
(i.m.m): diserahkan dr
dibelakang telinga
– Dain duplo (d.i.dulp):
– Ad nucham (ad nuch)
berikan 2 x
ditengkuk
– Iteratur ter : diulang 3
x
43
OBAT
44
• Pengertian Obat dalam Resep
45
Lanjutan
- obat baru, yaitu obat2 yg berisi zat, baik
yg berkhasiat maupun yg tdk berkhasiat
spt lapisan, pengisi, pelarut, pembantu,
atau komponen lain yg blm dikenal
sehingga tdk diketahui khasiat &
kegunaannya.
46
Lanjutan
- obat esensial, yaitu obat yg paling
banyak dibutuhkan untuk
yankesmas yg tercantum dlm DOEN
yg ditetapkan oleh Menkes RI.
47
Penggolongan obat
• Menurut kegunaan obat
• Menurut cara penggunaan obat
• Menurut cara kerja obat
• Menurut undang-undang
• Menurut sumber obat
• Menurut bentuk sediaan obat
• Menurut proses fisiologis dan biokimia
tubuh
48
• Menurut kegunaan • Menurut cara
obat penggunaan obat
– Untuk menyembukan – Pemakaian dalam
(terapeutic) melalui oral
– Untuk mencegah – Pemakaian luar
(prophylactic)
– Untuk diagnosa
(diagnostic)
49
• Menurut cara kerja • Menurut undang-undang
obat – Narkotik, merupakan obat
– Lokal : bekerja yang dibutuhkan dalam
dijaringan setempat bidang pengobatan dan
iptek serta dapat
– Sistemik : obat
menimbulkan
didistribusikan
ketergantungan dan
kesuluruh tubuh
adiksi
– Psikotropik, obat yang
mempengaruhi sikap
mental, merangsang ata
menenangkan, mengubah
pikiran,perasaan/kelakuan
seseorang
50
– Obat keras, adalah – Obat bebas terbatas,
semua obat yang : obat keras yang dapat
diserahkan tanpa resep
• Memiliki TM/DM atau dokter dalam bungkus
tercantum dalam aslinya, kemudian diberi
daftar obat keras tanda lingkaran bulat
yang ditetapkan berwarna biru dengan
pemerintah garis tepi hitam serta
• Diberi tanda lingkaran diberi tanda peringatan
bulat berwarna (P No.1 s/d P No.6)
merah dengan garis – Obat bebas, obat yang
tepi hitam&huruf K dapat dibeli secara bebas
yang menyentuh dan tidak
garis tepi membahayakan si
• Semua obat,kecuali pemakai, diberi tanda
dinyatakan lingkaran erwarna hijau
pemerintah tidak dengan garis tepi hitam
mebahayakan
51
52
• Menurut sumber • Menurut bentuk
obat sediaan obat
– Tumbuhan : kina, – Padat
digitalis – Setengah padat
– Hewan : minyak – Cair
ikan, adeps lanae – Gas : aerosol
– Mineral : sintetis :
kamfer, vitamin C
– Mikroba & fungi:
penicillin
53
• Menurut proses fisiologis dan biokimia
tubuh
54
Aspek Sosial mengenai resep
ASPEK LEGAL
• Diatur oleh Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah mengenai kesehatan dan
kefarmasian;
- UU No.23 thn 1992 tentang kesehatan,
-PerMenKes No.919/Menkes/per/X/1993,
- Kep.MenKes No.924/Menkes/per/X/1993,
- Kep. MenKes No.925/Menkes/per/X/1993,
- UU RI No.5 thn 1997,
- UU RI No.22 thn 1997
- PP No. 51 thn 2009
55
ASPEK ETIKA
• Etika kedokteran dan farmasi; kode etik
sesuai standar etika profesi
• Etika intra-profesi : antar sesama profesi
kesehatan, dokter-dokter, apoteker-apoteker
• Etika inter profesi : dokter-apoteker-tenaga
medis lain
ASPEK SOSIAL
• Memperhatikan kondisi ekonomi pasien
(pemilihan alternatif obat dgn harga yg
sesuai) 56
Penyerahan Obat
• Obat diserahkan dengan wadah sesuai dan
dilengkapi etiket yang memuat identitas
apotek (nama dan alamat apotekn, nama
dan SIK APA, nama dan juml.obat,
identitas pasien (nama, umur, jenis
kelamin), aturan pakai, tanda lain yang
diperlukan)
• Etiket warna putih : obat dalam
• Etiket warna biru : obat luar
57
Penyimpanan Obat
• Dalam wadah yang sesuai dengan etiket dan label jelas
• Kondisi ruang penyimpanan diatur untuk mencegah
kerusakan obat karena udara, suhu, cahaya/ sinar
• Obat yang berbahaya/toksik disimpan dalam lemari
terkunci; narkotika
• Waktu kadaluwarsa obat dicantumkan pada wadah
Penulisan Obat pada Resep :
- Nama resmi obat (sesuai Farmakope dan buku resmi
lainnya; Acidum acetylosalicylicum
- Nama generik obat, atau yang umum dipakai
(INN/International Non-propietory Name; Acetosal,
Chloramphenicol
- Nama paten obat (sesuai nama dari industri); Aspirin
(Bayer), Kemicetin (Carlo Erba), dll 58
DOSIS
Juml. Obat yang diberikan kpd penderita dlm satuan berat (gram, mg,µg) atau
Juml. Obat yang diberikan kpd penderita dlm satuan berat (gram, mg,µg) atau
satuan isi (mL,L) atau unit lain
satuan isi (mL,L) atau unit lain
•dosis lazim
•dosis lazim
Jumlah obat yg memberikan efek terapi
Jumlah obat yg memberikan efek terapi
• dosis toksik
• dosis toksik
jumlah obat yg mengakibatkan keracunan
jumlah obat yg mengakibatkan keracunan
• dosis letal
• dosis letal
jumlah obat yg dapat mengakibatkan kematian
jumlah obat yg dapat mengakibatkan kematian
• dosis maksimal
• dosis maksimal
jumlah obat yg masih aman diberikan dalam takarannya
jumlah obat yg masih aman diberikan dalam takarannya
59
60
DOSIS
Faktor
Faktoryang
yangmempengaruhi
mempengaruhidosis
dosis: :
• •Faktor obat;
Faktor obat;
sifat fisika,sifat kimia, toksisitas, bentuk sediaan
sifat fisika,sifat kimia, toksisitas, bentuk sediaan
• •Cara pemberian obat;
Cara pemberian obat;
oral, parenteral, rektal, vaginal, uretral,topikal,dll
oral, parenteral, rektal, vaginal, uretral,topikal,dll
• •Faktor penderita;
Faktor penderita;
umur, BB, jenis kelamin, ras, toleransi, dll
umur, BB, jenis kelamin, ras, toleransi, dll
• •Interaksi Obat;
Interaksi Obat;
fisik, kimia, farmakologi
fisik, kimia, farmakologi
- efek positif : memperpanjang efek kerja obat
- efek positif : memperpanjang efek kerja obat
- efek negatif : mengganggu penyerapan obat yg lain
- efek negatif : mengganggu penyerapan obat yg lain
61
DOSIS
• DOSIS DEWASA
• DOSIS DEWASA
• DOSIS ANAK :
• DOSIS ANAK :
perbdgn dosis dewasa :
perbdgn dosis dewasa :
- perbandingan usia (20-24 thn)
- perbandingan usia (20-24 thn)
- perbandingan BB (70 kg)
- perbandingan BB (70 kg)
- perbandingan LPT (1,73 m2) 2
- perbandingan LPT (1,73 m )
berdasarkan ukuran fisik individual
berdasarkan ukuran fisik individual
- BB anak dlm kg
- BB anak dlm kg
- LPT anak (m2) 2
- LPT anak (m )
- Rumus R.O. Mosteller
- Rumus R.O. Mosteller
LPT =
LPT = (cm) xBB(kg )
360
62
DOSIS
DOSIS
DOSISANAK
ANAK: :
- -dinyatakan dalam sekian mg per kg
dinyatakan dalam sekian mg per kg
BBBBperperhari
hari
-dosis
-dosisper
perkali,
kali,dgn
dgnmembagi
membagidosis
dosisper
per
haritdk
hari tdkmelewati
melewatiDM DM
63
DOSIS
• DOSIS OBESITAS
• DOSIS OBESITAS
BB 20% diatas BB ideal
BB 20% diatas BB ideal
Perbedaan antar obat (daya larut lemak) dan distribusi obat dlm jar.lemak dan air
Perbedaan antar obat (daya larut lemak) dan distribusi obat dlm jar.lemak dan air
Deviasi besar dari komposisi tubuh
Deviasi besar dari komposisi tubuh
• DOSIS GERIATRI
• DOSIS GERIATRI
Perubahan fisiologis dan patologis tubuh
Perubahan fisiologis dan patologis tubuh
- konsentrasi obat; ADME
- konsentrasi obat; ADME
- kecepatan absorpsi menurun
- kecepatan absorpsi menurun
- perubahan mukosa GIT
- perubahan mukosa GIT
64
DOSIS
Alat
AlatPenakar
PenakarDosis
Dosis: :
••sendok
sendokresmi
resmi(FI)
(FI)
sendok makan ( C ) ~ 15 ml
sendok makan ( C ) ~ 15 ml
sendok
sendokteh (c.th)~~55ml
teh(c.th) ml
••wadah
wadahobat
obatminum
minum
••gelas
gelasobat
obat(batasan
(batasangaris
garistanda
tandavolume)
volume)
••obat
obat minum tetes→
minumtetes →penetes
penetesbaku
baku
((11ml
ml==20
20gtt)
gtt)
65
CARA PERHITUNGAN DOSIS
• Pemilihan dan penetapan dosis memang
tidak mudah karena harus memperhatikan
– Faktor penderita; meliputi umur, bobt badan,
jenis kelamin,LPT,toleransi,habituasi,adiksi,dan
sensitifitas serta kondisi pasien
– Faktor obat;sifat fisika kimia obat,sifat
farmakokinetik
– Faktor penyakit;meliputi sifat dan jenis
penyakit serta kasus penyakit
• Tdk ada aturan pokok mengenai
perhitungan dosis pada anak 66
Beberapa rumus perhitungan dosis
• Perhitungan dosis berdasarkan umur
• Perhitungan dosis berdasarkan bobot
badan
• Perhitungan dosis berdasarkan luas
permukaan
• Perhitungan dosis dengan pemakaian
berdasarkan jam
67
Perhitungan dosis berdasarkan umur
• Rumus young
• Rumus Fried
• Rumus Dilling
68
• Rumus Gaubius
0-1 tahun = ½ x dosis dewasa
1-2 tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3 tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4 tahun = ¼ x dosis dewasa
4-7 tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14 tahun = ½ x dosis dewasa
14-20 tahun = 2/3 x dosis dewasa
21-60 tahun = dosis dewasa
69
• Rumus Bastedo
Perhitungan dosis berdasarkan bobot badan
70
Perhitungan dosis berdasarkan luas
permukaan
• Dari kumpulan kuliah farmakologi UI thn
1968
• Rumus Catzel
71
Perhitungan dosis dengan pemakaian berdasarkan
jam
• Menurut FI III
72
Dosis maksimum gabungan
• Harus dihitung apabila terdapat 2 obat
atau lebih yang kerjanya searah dan
tidak boleh melampaui jumlah dosis
obat-obat tersebut
73
74
75
76
77
contoh
1 dr. Stevy 2 dr. Stevy
SIP. 123.10/12 SIP. 123.10/12
78
• TM Aminophilin 500 mg/1,5 g
• TM Phenobarbital 300 mg/600 mg
Aminophillin
Phenobarbital
79
Contoh
3 dr. Stevy 4 dr. Stevy
SIP. 123.10/12 SIP. 123.10/12
81