Anda di halaman 1dari 48

FARMASETIKA

Ratna Wijayatri,M.Sc.,Apt
RESEP

Definisi

Bagian-bagian
dalam resep
Pelayanan
resep
Definisi
• Pengertian : Permintaan tertulis dari dokter
(umum/spesialis), dokter gigi, dokter hewan
kepada Apoteker untuk membuatkan obat
dalam bentuk sediaan tertentu dan
menyerahkan kepada pasien
• dr.umum/spesialis : tdk ada pembatasan
jenis obat yang diberikan
• drg. : jenis obat gigi
• drh. : obat untuk hewan
Bagian-bagian dari resep
• Inscriptio
• Praescriptio
• Signatura
• subscribtio
inscriptio

Berisikan dokter
penulis Resep, SIP
(Surat Ijin Praktek),
alamat, tanggal
penulisan Resep dan
R/
Praescriptio

Berisikan inti
resep,nama obat,
bentuk sediaan, dosis
obat,jumlah obat
Signatura

Berisikan petunjuk
pemakaian obat, nama
pasien, umur pasien,
Berat Badan Pasien,
Alamat pasien
Subscriptio
• Berisi tanda tangan atau paraf dokter
Salinan resep (apograph)
Adalah salinan Memuat semua Tanda tangan atau
yang dibuat oleh yang ada di dalam paraf APA,
apotek resep ditambah Det (detur) untuk
nama apotek, obat yang sudah
alamat apotek, SIA diserahkan
apotek, nama
apoteker dan SIPA Ne det (ne detur)
apoteker, untuk obat yang
belum diserahkan,
nomer resep dan
Pcc artinya tanggal pembuatan
resep salinan resep
sudah ditulis
sesuai dengan
Pcc (pro copy
aslinya conform)
Salinan resep
Contoh membuat copy resep
• Keterangan:
• Tamofen sudah diambil sebanyak 30 tablet, diketahui dari
copy resepnya terdapat tanda det. det (detur) à sudah
diambil semua.
• Theragran M belum diambil oleh pasien, diketahui dari copy
resepnya tertulis ne det (belum diserahkan).
• Misalkan pada copy resep untuk Tamofen tertulis det X,
berarti untuk Tamofen sudah diserahkan sebanyak 10 tablet
kepada pasien (bisa jadi karena sediaan di apotek hanya
tinggal 10 tablet), dan pasien masih bisa mengambil 20 tablet
lagi dengan copy resepnya (total 30 tablet).
• Jika tertulis det XX, berarti pasien baru mendapat Tamofen
20 tablet dan copy resepnya masih bisa digunakan untuk
menebus 10 tablet lagi (total 30 tablet).
Contoh iterasi atau pengulangan
Kalau tertulis Iter 2x berarti????
obat dalam resep boleh diberikan sebanyak 3
kali, dimana pengambilan yang pertama
menggunakan resep asli, pengambilan yang
kedua menggunakan copy resep pertama
(pengulangan yang ke-1x), dan pengambilan
yang kedua dengan menggunakan copy
resep kedua (pengulangan yang ke-2x).
Contoh copy resep jika ada penggantian obat
• PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian dalam
pasal 24 berbunyi:
• “mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang
sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas
persetujuan dokter dan/atau pasien”
Skrinning resep
• Sebelum kita melakukan pelayanan resep harus dilakukan
skrining resep dulu
Kelengkapan administratif, meliputi :

• Nama, SIP dan alamat dokter


• Tanggal penulisan resep
• Tanda tangan / paraf dokter penulis resep.
• Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.
• Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta.
• Cara pemakaian yang jelas.
• Informasi lainnya.
Kesesuaian farmasetik, meliputi :

• Bentuk sediaan,
• Dosis,
• Potensi,
• Stabilitas,
• Inkompatibilitas,
• Cara dan lama pemberian
Pertimbangan klinis, meliputi :

• Adanya alergi
• Efeksamping
• Interaksi
• Kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain)
Ketentuan resep

Ditulis dikertas Resep menggunakan tinta yang jelas terbaca

• Penulisan dalam bahasa latin (merupakan bahasa baku


untuk kedokteran dan farmasi dan berlaku
internasional)
Resep yang mengandung Narkotika ditulis terpisah, tdk boleh ada pengulangan
(iter) atau n.i (ne iter), identitas pasien jelas, tdk boleh ditulis suc (signa usus
cognitus/ sudah dikethui cara pakainya) dan digaris bawah merah
• Prioritas pelayanan resep dgn memperhatikan tanda yg ditulis
di bagian kanan atas Resep; cito, urgent (pelayanan segera) ,
PIM /periculum in mora (berbahaya bila ditunda)
Kaidah penulisan resep
Penulisan satuan : Penulisan angka Kekuatan dan
desimal dihindari jumlah obat ditulis
g(gram),
(10 mg bukan jelas; terutama jika
mg(miligram)
0.01g) satu obat punya 2
Aturan pakai dan kekuatan
jumlah obat ditulis
(mis. Tab.Valium 2
dlm angka romawi
mg, 5 mg atau 10
mg)
Susunan penulisan obat pada resep
1. Remedium cardinale (senyawa utama dlm obat )
2. Remedium adjuvants (bahan penunjang obat utama)
3. Constituent/exipiens (bahan tambahan sebagai
pengisi atau pemberi bentuk sediaan akhir dan
meningkatkan volume obat); laktosa , amilum, talk,
aquadest, vaselin
4. Corrigensia (bahan tambahan utk memperbaiki rasa,
warna dan aroma obat utama)
a. corigens saporis (rasa); sirup simplek, aqua mentha
pip
b. corigens odoris (aroma); oleum rosarum,
ol.menth.pip
c. corigens coloris (warna); karamel, karmin, yellow
aturan pakai yang sering ditulis
• Omni hora cochlear (o.h.c): tiap jam 1 sdm
• Omni bihora cochlear (o.b.h.c): tiap 2 jam 1
sdm
• Post coenam (p.c): sesudah makan
• Ante coenam (a.c): sebelum makan
• Durante coenum (d.c):pd waktu makan
• Mane (m):pagi2
• Ante meridiem (a.merid): sebelum tengah hari
• Mane et vesvere (m.et.ves): pagi & sore
• Ante nocte (a.n): sebelum tidur/malam
Aturan pakai yang sering ditulis
• Pemberian obat
– In manum medici (i.m.m): diserahkan dr
– da.in duplo (d.i.dulp): berikan 2 x
– Iteratur ter : diulang 3 x
Aturan pakai yang sering ditulis
• Signa (s) artinya tandai
• a.p (ante prandium) sebelum sarapan pagi
• a.h (alteris horis) selang satu jam
• h.v (hora vespertina) malam hari
• n(nocte) malam hari
• h.s (hora somni) waktu tidur
• h.m (hora matutina) pagi hari
Aturan pakai yang sering digunakan
• s.d.d (semel de die) sekali sehari
• b.d.d (bis de die) dua kali sehari
• t.d.d (ter de die) tiga kali sehari
• q.d.d (quarter de die) empat kali sehari
• s.n.s (si necesse sit) jika perlu
• s.o.s (si opus sit) jka perlu
• p.r.n (pro renata) jika perlu
Aturan pakai yang sering digunakan
• i.m.m (in manus medici) berikan kepada dokter
• u.c (usus cognitus) cara pakai sudah diketahui
• u.p (usus propius) untuk dipakai sendiri
• gtt (guttae) tetes
• C (cochlear) sendok makan 15 ml
• C.p (cochclear parvum) sendok bubur 8ml
• Cth (cochclear theae) sendok the 5 ml tapi dalam
farmakope belanda dituliskn 3ml
Aturan peracikan yang sering di minta dalam
resep
• m.f (misce fac) campur dan buatlah
• a.a. (ana) masing-masing
• a.d (ad) sampai
• Hati-hati, ad berbeda dengan aa. Jika ad maka ditambahkan
bahan tersebut sampai volume/bobot total sesuai dengan
yang tercantum dalam resep. Jadi angka yang tertulis
adalah hasil akhir.
• Namun jika tertulis aa maka tambahkan bahan tersebut
sesuai yang tercantum dalam resep. Jadi angka yang
tertulis adalah jumlah bahan yang ditambahkan.
• Jika tertulis aa ad, maka perlu dihitung dahulu selisih
bobot/volume antara sediaan akhir yang ingin dibuat
dengan bobot/volume bahan yang ada.
• Selisih bobot/volume tersebut lalu dibagi dengan bahan
yang terkena perintah ini, sehingga hasil akhir sediaan
tetap sama dengan yang tertulis dalam resep
• add (adde) tambahkan
Berbeda lagi dengan aa dan ad. Kalo adde berarti tinggal
ditambahkan bahan sesuai yang tertulis dalam resep.
• ad.libit. (ad libitum) sesukanya
Contoh pada pembuatan pulveres maka bahan pengisi dapat
diberi perintah ini agar hasil akhir pulveres dapat
didekatkan ke 250mg atau 500mg.
• q.s (quantum satis) secukupnya
• d.t.d (da tales doses) berikan dalam dosis demikian
– Jika ada dtd maka penimbangan dilakukan dengan mengalikan
masing masing bahan dengan jumlah sediaan yang dibuat,
sehingga bobot setiap bahan dalam tiap sediaan akhir akan
sesuai dengan yang tertulis di resep.
• d.i.d (da in dimidio) berikan setengahnya
– Ingat yang dimaksud setengah adalah jumlah sediaannya, bukan
dosisnya.
• Contoh di resep tertulis 10 kapsul, maka dibuat 5 kapsul saja, bukan
dibuat 10 kapsul dengan dosis setengahnya.
Farmakope
• Buku resmi (ditetapkan secara hukum)
• Memuat standardisasi obat dan persyaratan, identitas, kadar, kemurnian,
metode analisis dan resep standar sediaan farmasi
• Disusun oleh negara masing-2 (sesuai perkembangan kondisi alam dan
IPTEK) ≈ FDA, WHO
• FI, USP, BP, JP, NF
• FI Ed. I, II, III, IV
• Ekstra Farmakope 1974
• Buku lain : Formularium Nasional

38
FI; ketentuan umum
Tata nama memuat nama Latin & nama Indonesia, spt contoh sbb :

Nama Latin Indonesia Sinonim NamaKimia

Acidum Asam nikotinat niasin As piridin-3-


nicotinicum karboksilat
Acidum Asam askorbat Vit C 3-okso-L-
ascorbicum gulofuranolakton
Acidum Asam asetosal 2-Acetoxybenzoic
acetylsalycylicum asetilsalisilat acid

39
FI; ketentuan umum
• Etanol; kadar atau persentase kemurnian (100%)
• Air; pengujian dan penetapan kadar (air yang dimurnikan ≈ aquadest)
• Bahan tambahan; bahan dasar dan pelengkap (penyalut, pewarna,
penyedap, pembawa, dll) utk meningkatkan stabilitas, manfaat,
penampilan sediaan
• Tangas uap dan tangas air
• Indikator, bobot jenis, suhu (suhu kamar terkendali, dingin, lemari
pendingin & pembeku, suhu sejuk, suhu kamar, hangat & panas).

40
FI; ketentuan umum
• Pernyataan : lebih kurang, penyaringan,
• Istilah kelarutan
sangat mudah larut <1
mudah larut 1-10
larut 10-30
agak sukar larut 30-100
sukar larut 100-1.000
sangat sukar larut 1.000-10.000
praktis tidak larut > 10.000
• Wadah

41
FI; ketentuan umum
Kadar larutan:
1. Lar volumetri
Molalitas (m); gram/1 kg
Molaritas (M); gram/1 liter
Normalitas (N); bobot ekivalen/1 liter
2. Persen
% b/b; gram/100 g larutan/campuran (u/
bhn padat, setengah padat)
% b/v; gram/100 mL larutan (u/ larutan, susp pdt,
atau gas dlm cairan)
% v/v; mL/100 mL larutan (u/ cairan dlm cairan)

42
43
44
45
46
47
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai