54 Mida Afifahsari Nur Islami 195100107111046
54 Mida Afifahsari Nur Islami 195100107111046
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM
PRELAB
11 April 2020
Tanggal Praktikum
Praktikum PENGAMATAN KAPANG, PENGECATAN
SEDERHANA SEL KHAMIR, DAN UJI KATALASE
Prinsip dari pengamatan kapang yaitu mengamati dan membedakan jenis kapang.
Pengamatan ini dibedakan dari morfologi kapang yang telah diperbesar oleh
mikroskop. Selain itu, untuk mengetahui komponen-komponen yang ada pada kapang.
Pengamatan kapang sendiri memiliki tujuan untuk membuat preparat basah dan
mempelajari morfologi kapang (Grag, 2010).
1
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
C. Uji Katalase
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
1. Pengamatan Kapang
1. Gelas obyek dibersihkan dengan alkohol tujuannya agar
Gelas Objek gelas obyek bersih dan supaya tidak terjadi kontaminasi.
2. Kemudian gelas obyek dibersihkan dengan aquades
Dibersihkan dengan alkohol tujuannya agar gelas obyek bersih dan supaya tidak terjadi
1
70% kontaminasi.
3. Kemudian Digambar area pengamatan kapang, tujuannya
Dibersihkan dengan aquades 2 supaya mempermudah dalam pengamatan.
4. Teteskan larutan laktofenol sebanyak 1 tetes pada area
3 Digambar area pengamatan kapang yang telah digambar .
1 tetes larutan 5. Ambil biakan murni jamur dengan jarum preparat dan
laktofenol
4 letakkan diatas gelas benda yang telah diberi laktofenol.
Biakan murni Jika masa miselium jamur menggumpal, harap dipisahkan
jamur dengan menggunakan duabuah jarum preparat.
5
6. Tutup gelas dengan penutup, harus dijaga agar pada waktu
6 Ditutup dengan gelas penutup peletakan gelas penutup tidak ada gelembung udara dalam
preparat. Tujuannya supaya tidak mengganggu dalam
7 pengamatan.
Diamati dengan mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x
7. Amati dengan mikroskop perbesaaran lemah (100x) dan
untuk jamur yang ukurannya kecil dengan perbesaran
Hasil
sedang (400x). Pengamatan bias segera dicatat.
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
3. Uji Katalase
5 ml kultur Lactobacillus dan Acetobacter yang 1. Siapkan 5 ml kultur Lactobacillus dan Acetobacter
1 yang berumur 24 jam pada media media NB sebagai
berumur 24 jam pada media media NB
bahan pengamatan.
2. Letakkan kultur pada gelas obyek. Sebagai bahan
pengamatan.
2 Letakkan kultur pada gelas obyek 3. Berilah 1-2 tetes larutan 3% H2O2.
4. Amati perubahan yang terjadi, adanya enzim katalase
1-2 tetes H2O2 3% 3 ditandai dengan terbentuknya gelembung-gelembung
kecil oksigen yang terlihat seperti busa sabun
4 Amari perubahan yang terjadi
Hasil
5
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
1. Gambar bentuk kapang yang anda amati dibawah mikroskop dengan pensil warna. Dan beri
keterangan bagian-bagian kapang yang nampak pada gambar anda!
2. Bahas data yang anda peroleh dari bagian-bagian kapang yang nampak!
Pada pengamatan kapang, menggunakan preparat Trichoderma sp. dan Aspergilus niger.
Pada Aspergilus niger perbesaran 100x, spora Aspergilus niger yang teramati berbentuk
seperti daun cemara. Sedangkan pada perbesaran 400x spora yang teramati berbentuk
seperti daun cemara dan sel yang terlihat lebih jelas. Pada preparat yang kedua
menggunakan Trichoderma sp. Pengamatan Trichoderma sp yang terlihat pada perbesaran
100x yaitu adanya gelembung udara spora dan pengambilan kultur hanya dipermukaan
saja. Sedangkan pada perbesaran 400x pengamatan Trichoderman sp yang nampak adalah
adanya gelembung udara dan spora yang terlihat karena saat pengambilan kultur hanya
dipermukaan saja. Dalam pengamatan ditambahkan gliserol 10%, fungsi reagen gliserol
10%, yaitu: untuk menjaga stabilitas dan viabilitas sel kapang sehingga kemungkinan
terjadi lisis pada sel akan semakin rendah dan sel semakin mudah diamati, untuk
memudahkan penempatan biakan dari ose ke preparat, dan untuk melembabkan biakan
serta nutrisi bagi kultur.
7
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
1. Gambar bentuk sel khamir yang anda amati dibawah mikroskop dengan pensil warna!
2. Tuliskan data pengamatan yang diperoleh dari praktikum pengecatan sederhana sel
khamir!
Bidang Umur kultur 24 jam Umur kultur 48 jam
Pemandangan Mati Hidup Mati Hidup
1 110 80 821 137
2 140 250 350 186
3 90 160 278 283
4 97 143 40 87
5 103 137 9 33
6 11 40 63 113
7 741 330 54 89
8 216 428 47 223
9 83 137 119 94
10 93 267 215 133
Rerata 168 197 199 138
1. Bandingkan dan bahas data yang anda peroleh antara sel khamir umur 24 jam dan 48
jam!
Prinsip dari uji pengecatan sederhana sel khamir ini yaitu membedakan sel
khamirhidup dan sel khamir mati serta menghitung presentase kematian dengan
pengecatan sederhana menggunakan reagen metilen blue. Sedangkan tujuan dari
uji pengecatan sederhanasel khamir ini yaitu agar praktikan dapat melihat bentuk
sel serta dapat membedakan selkhamir yang hidup dan sel khamir yang mati dan
juga agar praktikan mampu menghitung presentase kematian sel khamir tersebut.
Pada pengecatan sel khamir ini sel khamir yang mati dan sel khamir yang hidup
dapat dibedakan dengan adanya perbedaan warna pada sel khamir tersebut. Sel
khamir yang mati akan berwarna biru, sedangkan sel khamir yang hidup tidak
berwarna (transparan). Terbentuk warna biru pada sel yang mati disebabkan
karena sifat semipermiabel membrane dari sel khamir yang mati tidak berfungsi
lagi, sehingga sel khamir yang mati menyerap warna biru dari metilen blue. Selain
itu terjadi reaksi antara muatan negatif dari inti sel dengan ion positif dari zat
pewarna metilen blue. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kematian
sel khamir , yaitu nutrisi, karena terjadi kompetisi antar sel khamir untuk mendapat
nutrisi, pH optimum pertumbuhan khamir 4-4,5, suhu optimum pertumbuhan
khamir 25-300C dan suhu maksimum pertumbuhan khamir 35-370C, adanya
oksigen, khamir bersifat anaerob, dan adanya senyawa penghambat (Pommerville,
2010).
Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin lama waktu
simpan, maka jumlah sel matiakan semakin banyak karena dari lag phase akan
memasuki masa stationary phase dan barulah sampai pada death phase (Pelczar,
2010). Artinya, semakin lama kultur dibiakkan maka presentasi kematian akan
semakin besar.
9
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
DATA HASIL PENGAMATAN
10
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
PEMBAHASAN
Kelompok D5
A. Sporangium
B. Sporangeofor (hifa)
C. Spora
D. Kolumela
E. Stollon
F. Rhioid
(Pelczar, 2010).
2. Mengapa sel khamir yang mati berwarna biru, sedangkan yang hidup warnanya
transparan ? Jelaskan!
Pada pengecatan sel khamir ini sel khamir yang mati dan sel khamir yang hidup dapat
dibedakan dengan adanya perbedaan warna pada sel khamir tersebut. Sel khamir yang mati
akan berwarna biru, sedangkan sel khamir yang hidup tidak berwarna (transparan). Terbentuk
warna biru pada sel yang mati disebabkan karena sifat semipermiabel membrane dari sel
khamir yang mati tidak berfungsi lagi, sehingga sel khamir yang mati menyerap warna biru
dari metilen blue. Selain itu terjadi reaksi antara muatan negatif dari inti sel dengan ion positif
dari zat pewarna metilen blue. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kematian sel
khamir , yaitu nutrisi, karena terjadi kompetisi antar sel khamir untuk mendapat nutrisi, pH
optimum pertumbuhan khamir 4-4,5, suhu optimum pertumbuhan khamir 25-300C dan suhu
maksimum pertumbuhan khamir 35-370C, adanya oksigen, khamir bersifat anaerob, dan
adanya senyawa penghambat (Watson, 2014)
3. Apakah substrat yang diperlukan untuk terjadinya reaksi katalase ? Tuliskan persamaan
reaksinya!
Substrat yang diperlukan dalam reaksi katalase adalah H2O2. Enzim Katalase adalah enzim
yang mengkatalisasi penguraian senyawa toksik hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan
oksigen. H2O2 terbentuk sewaktu metabolism aerob sehingga mikroba yang tumbuh di
lingkungan aerob dapat menguraikan zat toxic tersebut. Penentuan adanya aktivitas enzim
katalase dilihat dari adanya gelembung setelah penambahan H2O2 pada sekitar koloni bakteri.
Berikut merupakan reaksi yang terjadi H2O2 ---> H2O + ½ O2 (gelembung udara) (Pelczar,
2010).
11
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
4. Apa fungsi dari katalase untuk bakteri tertentu? Berikan contoh 3 bakteri yang
menghasilkan katalase!
Tujuan dari uji katalase adalah mengamati ada tidaknya aktivitas katalase oleh bakteri
dan menentukan bakteri katalase positif atau negative. Enzim katalase berfungsi untuk
mengkatalis proses pemecahan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan oksigen.
Dalam hal ini, 2 molekul peroksida akan diurai menjadi 2 molekul air dan 1 molekul
oksigen. Proses tersebut sangatlah penting karena hidrogen peroksida merupakan suatu
senyawa toksik yang dapat meracuni sel, membuat sel bermutasi, bahkan mati (Irianto,
2013). Adapun contoh bakteri yang menghasilkan enzim katalase atau bakteri katalase
positif antara lain, Neisseria cinereal, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus
citreus (Gupta, 2014).
12
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
KESIMPULAN
Tujuan dilakukannya pengamatan sel kapang adalah membuat perparat basah dan
mempelajari morfologi jamur. Pengamatan kapang memiliki prinsip yaitu mengamati dan
membedakan jenis kapang Trichoderma sp dan Aspergillus Niger dengan menggunakan
perbesaran mikroskop 100x dan 400x. Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan data
bahwa bagian yang terlihat pada preparat A. Niger adalah konidiofor, fialid, dan konidia.
Tujuan dari praktikum pengecatan sederhana sel khamir yaitu agar mahasiswa dapat
melihat bentuk sel serta dapat membedakan sel yang hidup dan yang mati dan juga agar
mahasiswa mampu menghitung presentase kematian sel khamir dengan pengecatan
sederhana. Prinsip dari praktikum ini yaitu membedakan sel hidup dan mati serta
menghitung presentase kematian dengan pengecatan sederhana menggunakan larutan
metilen blue sebagai cat yang akan mewarnai dinding sel mikroba yang mati. Didapatkan
hasil yaitu rata-rata jumlah kultur Sacharomyces cerevisiae berumur 24 jam yang mati
adalah 168 sel/bidang pandang dan yang hidup sebanyak 197 sel/bidang pandang.
Sedangkan rata-rata jumlah kultur Sacharomyces cerevisiae berumur 48 jam yang mati
adalah sebanyak 199 sel/bidang pandang dan yang hidup sebanyak 138 sel/bidang
pandang. Sehingga apabila dimasukkan pada rumus presentase kematian sel khamir,
didapatkan hasil presentase kematian kultur Sacharomyces cerevisiae berumur 24 jam
sebesar 0.460%. Sedangkan presentase kematian kultur Sacharomyces cerevisiae berumur
48 jam sebesar 0.590%
Tujuan dilakukannya uji biokimiawi atau uji katalase ini untuk mengamati ada tidaknya
aktivitas katalase mikroba dan menentukan bakteri katalagi negatif atau katalase positif.
Prinsip yang digunakan yaitu menentukan bakteri katalase negatif atau positif dengan
mengamati ada tidaknya gelembung oksigen yang dihasilkan dengan reaksi pemberian
H2O2 3% yang akan dirombak menjadi H2O dan O2. Berdasarkan data hasil praktikum,
didapatkandata bahwa Acetobacter xylinum menghasilkan uji positif (mempunyai aktivitas
katalase) dan Lactobacillus plantarum menghasilkan uji negative (tidak mempunyai
aktivitas katalase).
13
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
DAFTAR PUSTAKA
14
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
15
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
LAMPIRAN
16
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
17