Anda di halaman 1dari 18

Nama Mida Afifahsari Nur Islami

NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM

PENGAMATAN KAPANG, PENGECATAN SEDERHANA SEL KHAMIR,


DAN UJI KATALASE

NAMA MIDA AFIFAHSARI NUR ISLAMI


NIM 195100107111046
KELOMPOK D5
KELAS D
ASISTEN SYAFIRA KINTAN MAHARANI

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
0
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

PRELAB

11 April 2020
Tanggal Praktikum
Praktikum PENGAMATAN KAPANG, PENGECATAN
SEDERHANA SEL KHAMIR, DAN UJI KATALASE

1. Jelaskan prinsip pengamatan sederhana kapang!

Prinsip dari pengamatan kapang yaitu mengamati dan membedakan jenis kapang.
Pengamatan ini dibedakan dari morfologi kapang yang telah diperbesar oleh
mikroskop. Selain itu, untuk mengetahui komponen-komponen yang ada pada kapang.
Pengamatan kapang sendiri memiliki tujuan untuk membuat preparat basah dan
mempelajari morfologi kapang (Grag, 2010).

2. Sebutkan tujuan dari pengamatan sederhana kapang!


Kapang merupakan sekelompok mikroba yang tergolon dalam fungi dengan ciri khas
memiliki filamen. Kapang ini berperan penting dalam industry makanan, namun kapang
juga menjadi penyebab kerusakan pada produk pangan. Pengamatan kapang sendiri
memiliki tujuan untuk membuat preparat basah dan mempelajari morfologi kapang.
Sifat-sifat kapang baik mikroskopis ataupun makroskopis digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengklasifikasi kapang (Grag, 2010).

3. Jelaskan prinsip pengecatan sederhana sel khamir!


Khamir merupakan sekelompok jamur yang terdiri dari sel-sel tunggal atau hifa
sederhana maupun miselium sempurna yang berkembangbiak dengan tunas membelah
atau spora. Prinsip pengecatan sederhana sel khamir yaitu pengecatan pada sel khamir
dengan menggunakan metilen 0,01%. Tujuan dari pengecatan tersebut adalah untuk
melihat bentuk sel, membedakan sel khamir yang hidup dan mati dengan pengecatan,
serta untuk menghitung persentase kematian sel khamir (Mahreni, 2011).

4. Jelaskan prinsip uji katalase!


Katalase merupakan enzim yang mengkatalisa penguraian hidrogen peroksida
menjadi H2O dan O2. Prinsip pada uji katalase yaitu dengan menambahkan H2O2 pada
kultur. Tujuan pada uji katalase ini untuk mengamati ada tidaknya aktivitas mikroba dan
menentukan bakteri katalase negative atau katalase positif. Pada bakteri katalase positif
menghasilkan gelembung-gelembung oksigen karena pemecahan H2O2. Sedangkan
pada bakteri katalase negatif tidak menghasilkan gelembung-gelembung karena H2O2
yang diberikan tidak terpecah (Irianto, 2013).

1
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

DIAGRAM ALIR KAPANG, KHAMIR, KATALASE


A. Pengamatan Kapang

B. Pengecatan Sederhana Sel Khamir

C. Uji Katalase
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

1. Pengamatan Kapang
1. Gelas obyek dibersihkan dengan alkohol tujuannya agar
Gelas Objek gelas obyek bersih dan supaya tidak terjadi kontaminasi.
2. Kemudian gelas obyek dibersihkan dengan aquades
Dibersihkan dengan alkohol tujuannya agar gelas obyek bersih dan supaya tidak terjadi
1
70% kontaminasi.
3. Kemudian Digambar area pengamatan kapang, tujuannya
Dibersihkan dengan aquades 2 supaya mempermudah dalam pengamatan.
4. Teteskan larutan laktofenol sebanyak 1 tetes pada area
3 Digambar area pengamatan kapang yang telah digambar .
1 tetes larutan 5. Ambil biakan murni jamur dengan jarum preparat dan
laktofenol
4 letakkan diatas gelas benda yang telah diberi laktofenol.
Biakan murni Jika masa miselium jamur menggumpal, harap dipisahkan
jamur dengan menggunakan duabuah jarum preparat.
5
6. Tutup gelas dengan penutup, harus dijaga agar pada waktu
6 Ditutup dengan gelas penutup peletakan gelas penutup tidak ada gelembung udara dalam
preparat. Tujuannya supaya tidak mengganggu dalam
7 pengamatan.
Diamati dengan mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x
7. Amati dengan mikroskop perbesaaran lemah (100x) dan
untuk jamur yang ukurannya kecil dengan perbesaran
Hasil
sedang (400x). Pengamatan bias segera dicatat.
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

2. Pengecatan Sederhana Sel Khamir


1. Gelas obyek dibersihkan dengan alkohol dan aquades,
Gelas Objek tujuannya agar gelas obyek bersih dan supaya tidak terjadi
kontaminasi.
2. Kemudian Digambar area penempatan khamir dibelakang,
Dibersihkan dengan alcohol 70% 1
tujuannya supaya mempermudah dalam pengamatan.
3. Ambil satu tetes larutan biru metilen 0.01% dan letakkan
Dibersihkan dengan aquades ditengah-tengah gelas benda.
4. Ambil secara aseptic satu ose biakan murni khamir berumur
24 jam dan campurkan pada larutan metilen biru pada gelas
Dibersihkan dengan alcohol 70% benda tersebut.
5. Tutuplah dengan gelas penutup, dan usahakan tidak ada
2 gelembung udara didalam preparat. Tujuannya supaya tidak
Digambar area penempatan khamir dibelakang
kaca preparat 3 mengganggu dalam pengamatan.
1 tetes metilen biru 0.01% 6. Amati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah,
kemudian dengan perbesaran sedang. Sel khamir yang mari
satu ose biakan murni akan berwarna biru, sedangkan yang hidup berwarna
khamir berumur 24 jam 4 transparan.
5 Ditutup dengan gelas 7. Hitung presentasi kamatian menggunakan rumus. Lakukan
pengamatan dengan cepat agar khamir tidak banyak yang
6 mati
Diamati dengan mikroskop dengan perbesaran 100x dan 400x 8. Ulangi pengamatan tersebut dengan khamir yang berumur
48 jam, dan hasilnya bias dibandingkan.
7
Dihitung presentasi kematian dengan rumus
8
Duplo pada khamir yang berumur 48 jam Hasil
4
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

3. Uji Katalase

5 ml kultur Lactobacillus dan Acetobacter yang 1. Siapkan 5 ml kultur Lactobacillus dan Acetobacter
1 yang berumur 24 jam pada media media NB sebagai
berumur 24 jam pada media media NB
bahan pengamatan.
2. Letakkan kultur pada gelas obyek. Sebagai bahan
pengamatan.
2 Letakkan kultur pada gelas obyek 3. Berilah 1-2 tetes larutan 3% H2O2.
4. Amati perubahan yang terjadi, adanya enzim katalase
1-2 tetes H2O2 3% 3 ditandai dengan terbentuknya gelembung-gelembung
kecil oksigen yang terlihat seperti busa sabun
4 Amari perubahan yang terjadi

Hasil

5
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

DATA HASIL PENGAMATAN

1. Gambar bentuk kapang yang anda amati dibawah mikroskop dengan pensil warna. Dan beri
keterangan bagian-bagian kapang yang nampak pada gambar anda!

Perbesaran : 100 X Perbesaran : 400 X


Nama preparat : A.niger Nama preparat : A.niger
Keterangan : Bentuk seperti daun- Keterangan : Bentuk seperti daun
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQcemara dan sel terlihat lebih jelas
cemara

Perbesaran : 100 X Perbesaran : 400 X


Nama preparat : Tricoderma Nama preparat : Tricoderma
Keterangan : Gelembung udara Keterangan : Spora
spora/karena saat pengambilan kultur
hanya dipermukaan saja
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

2. Bahas data yang anda peroleh dari bagian-bagian kapang yang nampak!

Pada pengamatan kapang, menggunakan preparat Trichoderma sp. dan Aspergilus niger.
Pada Aspergilus niger perbesaran 100x, spora Aspergilus niger yang teramati berbentuk
seperti daun cemara. Sedangkan pada perbesaran 400x spora yang teramati berbentuk
seperti daun cemara dan sel yang terlihat lebih jelas. Pada preparat yang kedua
menggunakan Trichoderma sp. Pengamatan Trichoderma sp yang terlihat pada perbesaran
100x yaitu adanya gelembung udara spora dan pengambilan kultur hanya dipermukaan
saja. Sedangkan pada perbesaran 400x pengamatan Trichoderman sp yang nampak adalah
adanya gelembung udara dan spora yang terlihat karena saat pengambilan kultur hanya
dipermukaan saja. Dalam pengamatan ditambahkan gliserol 10%, fungsi reagen gliserol
10%, yaitu: untuk menjaga stabilitas dan viabilitas sel kapang sehingga kemungkinan
terjadi lisis pada sel akan semakin rendah dan sel semakin mudah diamati, untuk
memudahkan penempatan biakan dari ose ke preparat, dan untuk melembabkan biakan
serta nutrisi bagi kultur.

3. Bandingkan dan bahas data anda pada perbesaran yang berbeda!


Prinsip dari uji pengamatan kapang ini yaitu dengan mendeteksi bagian struktur dari
kapang dengan menggunakan mikroskop dari perbesaran yang lemah sampai yang
kuat.Sedangkan tujuan dari uji pengamatan kapang ini yaitu agar praktikan dapat membuat
preparat basah dan mempelajari morfologi jamur. Pada sampel Trichoderma sp. Dengan
perbesaran 100x telah nampak bentuk dari Trichoderma sp. tersebut. Bagian – bagiannya
seperti konidia, konidiofor, serta fialid punsudah cukup terlihat. Sementara pada
perbesaran 400x, tampilan Trichoderma sp. yang nampak terlihat cukup memenuhi
mikroskop. Bagian-bagian dari trichoderma pun masihdapat terdeteksi seperti konidia,
kondiofor, dan fialid. Hanya saja pada saat praktikan memfoto tampilan sampel nya,
terlihat sedikit buram. Pada literature dilakukan pengamatan tricodherma didapatkan
perbesaran 400x didapatkan hasil yang jelas terlihat yaitu pada batang, sporangium dan
sekat pada hifa dengan warna cokelat kehitaman (Mulyono, 2016).

7
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

DATA HASIL PENGAMATAN

1. Gambar bentuk sel khamir yang anda amati dibawah mikroskop dengan pensil warna!

Perbesaran : 100 X Perbesaran : 100 X


Nama preparat : S.cerevisiae 24 jam Nama preparat : S.cerevisiae 48 jam
Keterangan : Lebih banyak yang hidup Keterangan : Lebih banyak yang mati

2. Tuliskan data pengamatan yang diperoleh dari praktikum pengecatan sederhana sel
khamir!
Bidang Umur kultur 24 jam Umur kultur 48 jam
Pemandangan Mati Hidup Mati Hidup
1 110 80 821 137
2 140 250 350 186
3 90 160 278 283
4 97 143 40 87
5 103 137 9 33
6 11 40 63 113
7 741 330 54 89
8 216 428 47 223
9 83 137 119 94
10 93 267 215 133
Rerata 168 197 199 138

3. Hitung persentase kematiannya!


1. 24 jam
Persentase kematian = Rerata B (mati) x 100%
Rerata A (hidup) + Rerata B (mati)
= 168 : (168 + 197) x 100%
= 0.460%
2. 48 jam
Persentase kematian = Rerata B (mati) x 100%
Rerata A (hidup) + Rerata B (mati)
= 199 : (199 + 138) x 100%
= 0.590%
8
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

1. Bandingkan dan bahas data yang anda peroleh antara sel khamir umur 24 jam dan 48
jam!

Prinsip dari uji pengecatan sederhana sel khamir ini yaitu membedakan sel
khamirhidup dan sel khamir mati serta menghitung presentase kematian dengan
pengecatan sederhana menggunakan reagen metilen blue. Sedangkan tujuan dari
uji pengecatan sederhanasel khamir ini yaitu agar praktikan dapat melihat bentuk
sel serta dapat membedakan selkhamir yang hidup dan sel khamir yang mati dan
juga agar praktikan mampu menghitung presentase kematian sel khamir tersebut.
Pada pengecatan sel khamir ini sel khamir yang mati dan sel khamir yang hidup
dapat dibedakan dengan adanya perbedaan warna pada sel khamir tersebut. Sel
khamir yang mati akan berwarna biru, sedangkan sel khamir yang hidup tidak
berwarna (transparan). Terbentuk warna biru pada sel yang mati disebabkan
karena sifat semipermiabel membrane dari sel khamir yang mati tidak berfungsi
lagi, sehingga sel khamir yang mati menyerap warna biru dari metilen blue. Selain
itu terjadi reaksi antara muatan negatif dari inti sel dengan ion positif dari zat
pewarna metilen blue. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kematian
sel khamir , yaitu nutrisi, karena terjadi kompetisi antar sel khamir untuk mendapat
nutrisi, pH optimum pertumbuhan khamir 4-4,5, suhu optimum pertumbuhan
khamir 25-300C dan suhu maksimum pertumbuhan khamir 35-370C, adanya
oksigen, khamir bersifat anaerob, dan adanya senyawa penghambat (Pommerville,
2010).

Pada pengamatan pengecatan sederhana sel khamir, menggunakan sel khamir


berumur 24 jam dan 48 jam. Preparat atau sampel yang digunakan adalah
S.cerevisiae 24 jam dan S.cerevisiae 48 jam dengan perbesaran 100x. Pada
S.cerevisiae berumur 24 jam lebih banyak sel yang hidup, dengan persentase
kematian 0.460%. Sedangkan pada S.cerevisiae berumur 48 jam lebih banyak
selyang mati dengan persentase kematian 0.590%. Perhitungan % kematian dapat
diperoleh dari rumus

% kematian = Rerata B (mati) x 100%


Rerata A (hidup) + Rerata B (mati) (Cheesbrough, 2013).

Hal tersebut sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin lama waktu
simpan, maka jumlah sel matiakan semakin banyak karena dari lag phase akan
memasuki masa stationary phase dan barulah sampai pada death phase (Pelczar,
2010). Artinya, semakin lama kultur dibiakkan maka presentasi kematian akan
semakin besar.

9
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
DATA HASIL PENGAMATAN

1. Tuliskan hasil pengamatan uji katalase pada tabel berikut.

Jenis Mikroba Gelembung Katalase


(ada / tidak) (positif/negatif)
A. xylinum Ada Positif
L. Plantarum Tidak Negatif

2. Bahas data yang anda peroleh.


Prinsip dari uji katalase ini dengan menentukan bakteri katalase negatif ataupun bakteri
katalase negatif dengan mengamati ada tidaknya gelembuhg udara yang terbentuk
setelah pemberian H2O2. Adapun tujuan dari katalase ini adalah ada tidaknya aktivitas
katalase mikroba dengan menentukan bakteri katalase negatif ataupun bakteri katalase
negatif.Pada data hasil pengamatan, didapatkan hasil bahwa pada bakteri A.xylinum
dihasilkan gelembung udara. Hal tersebut menandakan bahwa bakteri tersebut
merupakan bakteri katalase positif. Sementara pada bakteri L.plantarum tidak dihasilkan
gelembung udara. Oleh karena itu bakteri tersebut merupakan bakteri katalase negatif.
Uji katalase dilakukan dengan menambahkan larutan H2O2 kepada bakteri tertentu akan
menghasilkan enzim katalase yang dapat memecah H2O2 menjadi air dan oksigen
sehingga dari uji positif yang tampak yakni ditandai dengan gelembung-gelembung hasil
dari reaksi enzimatis tersebut. Bakteri tertentu memproduksi enzim katalase karena
sangat penting untuk kelangsungan hidup bakteri itu sendiri, hal ini dikarenakan H2O2
adalah senyawa yang bersifat toksik yang akan membahayakan sel bakteri itu. Oleh
karena itu dihasilkan enzim katalase untuk memecahnya. Berikut adalah beberapa
kelompok bakteri katalase negative antara lain Lactobacillus, Clostridium,
Streptococcus dll, sedangkan bakteri katalase positif antara lain Acetobacter, E. coli dll.
Tentu hal ini sudah sesuai literature karena dari data sekunder bakteri A. xylinum dapat
menghasilkan gelembung dan merupakan kelompok bakteri katalase positif. Begitu juga
dengan data primer dari bakteri L. plantarum yang sudah diamati merupakan bakteri
negative yang tidak menghasilkan gelembung dan merupakan kelompok bakteri
negative (Pommerville, 2014).

10
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
PEMBAHASAN
Kelompok D5

1. Sebutkan bagian-bagian dari morfologi Rhizopus berikut!

A. Sporangium

B. Sporangeofor (hifa)

C. Spora

D. Kolumela

E. Stollon

F. Rhioid

(Pelczar, 2010).

2. Mengapa sel khamir yang mati berwarna biru, sedangkan yang hidup warnanya
transparan ? Jelaskan!
Pada pengecatan sel khamir ini sel khamir yang mati dan sel khamir yang hidup dapat
dibedakan dengan adanya perbedaan warna pada sel khamir tersebut. Sel khamir yang mati
akan berwarna biru, sedangkan sel khamir yang hidup tidak berwarna (transparan). Terbentuk
warna biru pada sel yang mati disebabkan karena sifat semipermiabel membrane dari sel
khamir yang mati tidak berfungsi lagi, sehingga sel khamir yang mati menyerap warna biru
dari metilen blue. Selain itu terjadi reaksi antara muatan negatif dari inti sel dengan ion positif
dari zat pewarna metilen blue. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kematian sel
khamir , yaitu nutrisi, karena terjadi kompetisi antar sel khamir untuk mendapat nutrisi, pH
optimum pertumbuhan khamir 4-4,5, suhu optimum pertumbuhan khamir 25-300C dan suhu
maksimum pertumbuhan khamir 35-370C, adanya oksigen, khamir bersifat anaerob, dan
adanya senyawa penghambat (Watson, 2014)

3. Apakah substrat yang diperlukan untuk terjadinya reaksi katalase ? Tuliskan persamaan
reaksinya!

Substrat yang diperlukan dalam reaksi katalase adalah H2O2. Enzim Katalase adalah enzim
yang mengkatalisasi penguraian senyawa toksik hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan
oksigen. H2O2 terbentuk sewaktu metabolism aerob sehingga mikroba yang tumbuh di
lingkungan aerob dapat menguraikan zat toxic tersebut. Penentuan adanya aktivitas enzim
katalase dilihat dari adanya gelembung setelah penambahan H2O2 pada sekitar koloni bakteri.
Berikut merupakan reaksi yang terjadi H2O2 ---> H2O + ½ O2 (gelembung udara) (Pelczar,
2010).

11
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

4. Apa fungsi dari katalase untuk bakteri tertentu? Berikan contoh 3 bakteri yang
menghasilkan katalase!
Tujuan dari uji katalase adalah mengamati ada tidaknya aktivitas katalase oleh bakteri
dan menentukan bakteri katalase positif atau negative. Enzim katalase berfungsi untuk
mengkatalis proses pemecahan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air dan oksigen.
Dalam hal ini, 2 molekul peroksida akan diurai menjadi 2 molekul air dan 1 molekul
oksigen. Proses tersebut sangatlah penting karena hidrogen peroksida merupakan suatu
senyawa toksik yang dapat meracuni sel, membuat sel bermutasi, bahkan mati (Irianto,
2013). Adapun contoh bakteri yang menghasilkan enzim katalase atau bakteri katalase
positif antara lain, Neisseria cinereal, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus
citreus (Gupta, 2014).

12
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

KESIMPULAN

Tujuan dilakukannya pengamatan sel kapang adalah membuat perparat basah dan
mempelajari morfologi jamur. Pengamatan kapang memiliki prinsip yaitu mengamati dan
membedakan jenis kapang Trichoderma sp dan Aspergillus Niger dengan menggunakan
perbesaran mikroskop 100x dan 400x. Berdasarkan data hasil praktikum, didapatkan data
bahwa bagian yang terlihat pada preparat A. Niger adalah konidiofor, fialid, dan konidia.
Tujuan dari praktikum pengecatan sederhana sel khamir yaitu agar mahasiswa dapat
melihat bentuk sel serta dapat membedakan sel yang hidup dan yang mati dan juga agar
mahasiswa mampu menghitung presentase kematian sel khamir dengan pengecatan
sederhana. Prinsip dari praktikum ini yaitu membedakan sel hidup dan mati serta
menghitung presentase kematian dengan pengecatan sederhana menggunakan larutan
metilen blue sebagai cat yang akan mewarnai dinding sel mikroba yang mati. Didapatkan
hasil yaitu rata-rata jumlah kultur Sacharomyces cerevisiae berumur 24 jam yang mati
adalah 168 sel/bidang pandang dan yang hidup sebanyak 197 sel/bidang pandang.
Sedangkan rata-rata jumlah kultur Sacharomyces cerevisiae berumur 48 jam yang mati
adalah sebanyak 199 sel/bidang pandang dan yang hidup sebanyak 138 sel/bidang
pandang. Sehingga apabila dimasukkan pada rumus presentase kematian sel khamir,
didapatkan hasil presentase kematian kultur Sacharomyces cerevisiae berumur 24 jam
sebesar 0.460%. Sedangkan presentase kematian kultur Sacharomyces cerevisiae berumur
48 jam sebesar 0.590%
Tujuan dilakukannya uji biokimiawi atau uji katalase ini untuk mengamati ada tidaknya
aktivitas katalase mikroba dan menentukan bakteri katalagi negatif atau katalase positif.
Prinsip yang digunakan yaitu menentukan bakteri katalase negatif atau positif dengan
mengamati ada tidaknya gelembung oksigen yang dihasilkan dengan reaksi pemberian
H2O2 3% yang akan dirombak menjadi H2O dan O2. Berdasarkan data hasil praktikum,
didapatkandata bahwa Acetobacter xylinum menghasilkan uji positif (mempunyai aktivitas
katalase) dan Lactobacillus plantarum menghasilkan uji negative (tidak mempunyai
aktivitas katalase).

13
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

DAFTAR PUSTAKA

Grag, Neelima. 2010. Laboratory Manual of Food Microbiology. New Delhi.


QQQQInternational Publishing House Pvt. Ltd
Irianto, Hari Eko. 2013. Produk Fermentasi Ikan. Depok. Swadaya
Mahreni, 2011. Kinetika Pertumbuhan Sel Sacharomyces Cerevisiae Dalam Media
QQQQTepung Kulit Pisang. Yogyakarta. Universitas Pembangunan Nasional

14
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Cheesbrough, Monica. 2013. District Laboratory Practice in Tropical Countries.


QQQQCambridge. Cambridge University Press
Gupta, Vijai K, et al. 2014. Biotechnology and Biology of Trichoderma. Oxford.
QQQQElsevier
Mulyono. 2016. Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga.
QQQQJakarta. Agromedia Pustaka
Pelczar, Michael J. 2010.Microbiology: An Application Based Approach. New Delhi.
QQQQTataMcGraw Hill
Pommerville, Jeffrey C. 2010. Alcamo’s Laboratory Fundamentals of Microbiology.
QQQQSudburry City. Jones and Bartlett Learning
Pommerville, Jeffrey C. 2014. Alcamo’s Laboratory Fundamentals of Microbiology.
QQQQSudburry City. Jones and Bartlett Learning
Watson, Richard. 2014. Microbiology. Berlin. Springer

15
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

LAMPIRAN

16
Nama Mida Afifahsari Nur Islami
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

17

Anda mungkin juga menyukai