Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI UMUM

PENGECATAN GRAM DAN ENDOSPORA

NAMA MOCHAMMAD ILHAN NAAFI


NIM 205100107111016
KELOMPOK D6
KELAS D
ASISTEN ELSHAFIRA FIRDA A

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

Tanggal Praktikum 27 April 2021


Praktikum PENGECATAN GRAM DAN ENDOSPORA

PRELAB

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis metode identifikasi mikroorganisme!


Pada identifikasi mikroorganisme terdapat beberapa macam jenis metode yang dapat
dilakukan. Metode-metode tersebut diantaranya:
a. Pemeriksaan mikroskopis
- Pemeriksaan langsung
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengamati pergerakan sel, pembelahan biner,
serta perubahan bentuk atau ukuran sel yang diakibatkan oleh fiksasi panas dan
lainnya.
- Pewarnaan
Metode perwarnaan ini terbagi menjadi dua pewarnaan yaitu pewarnaan
sederhana dan pewarnaan diferensial. Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan
dengan menggunakan 1 jenis warna saja yang mana bertujuan untuk mengamati
bentuk dan morfologi suatu mikroorganisme. Pewarnaan sederhana ini dibagi
menjadi dua macam yaitu pewarnaan asam dan basa. Pada pewarnaan
diferensial adalah pewarnaan yang tidak menggunakan 1 macam zat warna saja
sehingga nantinya akan menghasilkan perbedaan antara sel-sel mikroba atau
bagian-bagian dari sel tersebut. Contoh dari pewarnaan diferensial ini yaitu
pewarnaan gram, kapsul, dan spora.
b. Pemeriksaan makroskopis
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengamati karakteristik dari pola
pertumbuhan mikroorganisme pada media tanpa menggunakan alat bantu atau
hanya dengan menggunakan mata telanjang.
c. Persyaratan lingkungan
Yaitu metode yang menunjukaan kemampuan dari mikroorganisme untuk bertahan
pada lingkungan tertentu. Persyaratan ini berupa faktor suhu, pH, kadar oksigen,
dan garam atau nutrisi.
d. Persyaratan nutrisi
Yaitu metode yang menunjukan kemampuan mikroorganisme dalam memanfaatkan
nutrisi berupa karbon dan nitorgen yang tersedia pada media atau lingkungan yang
disediakan.
e. Resisten
Metode yang menunjukan adanya adaptasi antara mikroba dengan antibiotik dan
logam berat.
f. Antig
Yaitu metode yang digunakan untuk menentukan jenis mikroba berdasarkan
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

immunologi dan serologi.


g. Subseluler
Yaitu metode identifikasi dengan memngidentifikasi bagian-bagian sel dan
dikelompokan berdasarkan takson atau kelompok.

2. Jelaskan prinsip pengecatan gram?


Pengecatan gram bertujuan untuk melakukan pengecatan gram pada bakteri uji dan untuk
menentukan gram positif atau gram negatif bakteri yang diuji. Prinsip dari pengecatan
gram ini adalah proses pewarnaan pada bakteri untuk membedakan antara gram positif
dengan gram negatif dengan menggunakan empat macam reagan diantaranya larutan violet
kristal, mordan, bahan peluntur, dan cat penutup. Pewarnaan gram ini hanya diberlakukan
pada bakteri saja karena berhubungan dengan prosedur identifikasi bakteri. Membedakan
antara gram positif dengan gram negatif dapat dilihat dari struktur dinding selnya. Bakteri
gram positif ini mempunyai kemapuan dalam menyerap zat warna kristal ungu atau violet,
sedangkan pada gram negatif tidak dapat menyerap zat warna tersebut. Hal tersebut
dikarenakan sifat dari dinding sel bakteri tersebut.

3. Apa yang dimaksud dengan Bakteri Gram (-) dan Gram (+) ? Jelaskan dan beri contoh
(masing-masing 2 bakteri)!
Bakteri gram positif adalah bakteri yang dinding selnya mampu menyerap warna violet
dan mempunyai lapisan peptidoglikan yang tebal. Tebalnya lapisan peptidoglikan
tersebut berkisar pada 20 hingga 80 nm. Karakteristik dari bakteri gram positif
diantaranya mempunyai sitoplasma lipid membran, lapisan peptidoglikan yang tebal,
beberapa spesies mempunyai flagellum, beberapa spesies memiliki kapsul polisakarida,
dan toksin yang diproduksi berupa eksotoksin dan endotoksin. Contoh dari bakteri gram
positif ini yaitu Bacillus antrhracis, Staphylococcus aureus, dan Clostridium botulinum.
Kemudian bakteri gram negatif adalah bakteri yang dinding selnya mampu menyerap
warna merah dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Lapisan peptidoglikan pada
bakteri gram negatif ini terletak pada periplasmik antara membran plasma dengan
membran luar. Ukuran dari lapisan peptidoglikan bakteri gram negatif ini berkisar pada 5
hingga 10 nm. Karakteristik dari bakteri gram negatif ini diantaranya mempunyai
sitoplasmik membran, lapisan peptidoglikan yang tipis, tidak resisten pada gangguan
fisik, dan mengandung lemak yang banyak pada dinding sel. Contoh dari bakteri gram
negatif ini yaitu Escherichia coli, Salmonella typhi, dan Neisseria gonorrchoeae.

4. Jelaskan prinsip pengecatan endospora!


Pengecatan atau pewarnaan endospora bertujuan untuk melakukan pewarnaan pada
endospora dan untuk melihat ada atau tidaknya spora pada bakteri yang diuji. Prinsip dari
pengecatan atau pewarnaan endospora ini untuk membedakan spora dari sel vegetatif
dengan menggunakan zat warna yaitu malachite green dan sfranin sebagai counterstain.
Zat warna yaitu malachite green adalah zat yang nantinya akan diikat oleh spora dari
bakteri yang diuji. Dengan digunakannya cara ini endospora yang masih terdapat pada sel
vegetatif maupun spora bebas akan berwarna hijau-biru, sedangkan sel vegetatif akan
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

berwarna merah sampai merah muda. Endospora ini diproduksi oleh sel-sel dari spesies
bakteri genus Clostridium dan Bacillus. Jika sel semakin tua, maka sel vegetatif akan
pecah dan endospora akan terlepas menjadi spora bebas, sedangkan pada sel vegetatif
spora akan lebih tahan lama dalam keadaan lingkungan ekstrem sekaligus. Sehingga
spora akan lebih tahan pada pewarnaan yang mana sekali diwarnai spora tersebut akan
sukar untuk diwarnai kembali atau melepas warna sebelumnya.

5. Apa yang dimaksud dengan endospora dan sel vegetatif?


Endospora adalah spora yang dihasilkan dari sel vegetatif dan endospora ini dapat
tumbuh dan bereproduksi dengan banyak dikarenakan bakteri yang mampu menghasilkan
endospora ini umumnya memiliki tubuh yang mempunyai dinding sel yang tebal dan
dihasilkan oleh bakteri spesies Bacillus, Clostridium, dan Sporosarcina. Endospora ini
mengandung DNA, sitoplasma kecil yang dikelilingi oleh penutup luar pelindung, serta
mengandung banyak asam dipikolinat. Endospora ini juga merupakan struktur tahan yang
diproduksi oleh bakteri untuk kemudian bertahan hidup dalam keadaan atau kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan atau ektrem. Sel vegetatif adalah sel yang
memproduksi spora jenis endospora atau dengan kata lain sel vegetatif ini adalah tempat
pembentukan dari endospora. Sel vegetatif ini jika dibandingkan dengan spora tidak
seresisten spora yang dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan seperti suhu yang tinggi, kekeringan, dan bahan-bahan kimia yang
menjadi senyawa penghambat.
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
DIAGRAM ALIR Kelompok D6

a. Pengecatan Gram

Preparat Biakan murni B. subtilis


dan E. coli

Dibuat bulatan d = 1cm dipreparat, bagian tengah dibawah preparat


Diambil satu ose
secara aseptis
Ditetesi 1 tetes aquades dipreparat

Meretakan kultur dengan ose diatas aquades

Difiksasi dibunsen
2 tetes kristal violet
Diamkan selama 1 menit

Dicuci dengan air mengalir dari botol aquades

Dikeringanginkan
1 tetes iodin
Diamkan selama 1 menit

Dicuci ddengan air mengalir

Dikeringanginkan
3 tetes etanol 95%
Didiamkan 30 detik

Dicuci dengan air mengalir

Dikeringanginkan
2 tetes Safranin
Didiamkan selama 2 menit

Dicuci dengan ari mengalir

Dikeringanginkan
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

Ditutup dengan gelas penutup


1 tetes minyak emersi
Diamati dengan mikroskop perbesaran 1000x

Hasil
Biakan B. subtilis
dan E. coli
b. Pengecatan Endospora
Preparat
diremajakan Tidak
diremajakan
Dibuat bulatan d = 1 cm dipreparat, bagian tengah dibawah

Ditetesi 1 tetes aquades di preparat


Diambil satu ose
secara aseptis
Meratakan kultur dengan ose

Difiksasi
2 tetes malachite green

Dipanaskan diatas air mendidih selama 5 menit

Didinginkan

Dicuci dengan air mengalir

Dikeringanginkan
2 tetes Safranin
Diamkan selama 1 menit

Dicuci dengan air mengalir

Dikeringanginkan

Ditutup dengan gelas penutup


Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6
1 tetes minyak emersi
Diamati dengan mikroskop perbesaran 1000x

Hasil
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

1. Pengecatan Gram 1. Pengecatan gram menggunakan biakan Bacillus subtilis dan


E.coli. Pengecatan ini berfungsi untuk membedakan bakteri
1.
Biakan murni B. subtilis dan E. coli gram negatif dan positif.
2. Ose diambil secara aseptis agar tidak ada kontaminan yang akan
2.
Diambil 1 ose secara aseptis mengganggu pengamatan dan pengecatan biakan.
3. Membuat bulatan agar mempermudah pengamatan dan
3. pewarnaan, serta sebagai daerah pewarnaan.
Dibuat bulatan d = 1 cm di preparat 4. Penambahan 1 tetes aquades berfungsi untuk membuat biakan
menempel pada gelas benda dan menempelkan gelas benda
Ditetesi 1 tetes aquades di preparat 4. dengan gelas penutup.
5. Preparat difiksasi untuk mencegah autolisis dan degradasi
Difiksasi di bunsen 5. jaringan serta komponen jaringan sehingga mereka dapat diamati
baik secara anatomis dan mikroskopis.
2 tetes kristal violet
6. Preparat ditetes dengan kristal violet sebagai proses pewarnaan
4.
Diamkan selama 1 menit dan didiamkan agar zat pewarnaan dapat terikat pada protein
6.
kreatin sel spora.
7. 7. Dilakukan pencucian dengan aquades agar menghilangkan zat
Dicuci dengan air mengalir dari botol aquades
pewarna yang ada di preparat.
8. 8. Pengeringan berfungsi agar aquades tidak bercampur dengan
Dikeringkan
reagen selanjutnya.
1 tetes iodin 9. Pemberian iodin untuk mengintensifkan cat utama (kompleks
antara cat utama dengan senyawa yang dicat). Proses didiamkan
Diamkan selama 1 menit 9. agar reagen dapat masuk pada sel.
10. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan sisa iodin yang ada
pada preparat.
.
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

11. Pengeringan dilakukan agar aquades yang digunakan tidak


bercampur dengan reagen yang selanjutnya akan diberikan.
Dicuci dengan air mengalir 10. 9.
12. Etanol diteteskan pada noda bakteri hingga cat utama dapat luntur.
Dandidiamkan agar cat utama dapat luntur semua.
Dikeringkan 11. 13. Pencucian dan pengeringan berfungsi untuk menghilangkan sisa
etanol, sehingga etanol tidak bereaksi dengan reagen selanjutnya.
Diamkan selama 30 detik 14. Pemberian safranin untuk mewarnai Kembali sel-sel yang telah
kehilangan cat utama setelah perlakuan dengan alcohol. Warna cat
Dicuci dan dikeringkan 12. penutup harus berbeda dengan warna utama. Pendiaman dilakukan
agarzat pewarna dapat masuk.
Diamkan selama 1 menit 13. 15. Pencucian dilakukan untuk mengilangkan zat pewarna yang berada
3. di preparat, sehingga tidak mengganggu pengamatan.
16. Pengeringan dilakukan agar preparat dapat diamati.
Dicuci dengan air mengalir 14. 17. Ditutup dengan gelas penutup agar preparat dapat diamati
menggunakan mikroskop.
Dikeringkan 15. 18. Preparat diamati dengan perbesaran 1000x agar dapat membedakan
hasil pada tiap biakan.
Ditutup dengan gelas penutup 16. 4. 19. Didapatkan hasil dari percobaan tersebut.

Diamati dengan mikroskop pada perbesaran 1000x 17.

Hasil 18.

11.
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

2. Pengecatan Endospora 1. Pengecatan endospora menggunakan biakan murni Bacillus


subtilis dan E. coli. Pengecatan endospore berfungsi untuk
1.
Biakan murni B. subtilis dan E. coli membedakan endosporesuatu bakteri dan sel vegetatifnya.
1. 2. Pengambilan biakan secara aseptis agar tidak ada kontaminasi
yang bercampur saat pewarnaan, sehingga tidak mempengaruhi
Diambil 1 ose secara aseptis 2.
pengecatanmaupun pengamatan.
3. Pembuatan bulatan dipreparat untuk menandai daerah yang akan
Dibuat bulatan d = 1 cm di preparat 3. diberi warna, sehingga dapat mempermudah proses peawarnaan.
4. Pemberian 1 tetes aquades agar biakan dapat menempel dalam
Ditetesi 1 tetes aquades di preparat 4. preparat.
5. Preparat difiksasi untuk mencegah autolisis dan degradasi
Difiksasi di bunsen 5. jaringan serta komponen jaringan sehingga mereka dapat diamati
baik secaraanatomis dan mikroskopis.
2 tetes malachite green 6. Penambahan malachite green sebagai zat pewarna utama.
Dipanaskanagar zat warna dapat menembus lapisan lilin dari sel
Dipanaskan di atas air mendidih selama 5 menit 6. biakan.
7. Pendinginan dilakukan agar tidak mempengaruhi proses
Didinginkan 7. selanjutnya.
8. Biakan dicuci agar menghilangkan sisa malachine green yang
Dicuci dengan air mengalir 8. tidakteresap oleh sel, sehingga mudah diamati.
9. Pengeringan dilakukan agar aquades tidak bercampur dengan
9.
Dikeringkan reagenselanjutnya yang bisa mempengaruhi masuknya reagen
2 tetes safranin selanjunya dalam sel.
10. Pemberian safranin untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah
10. kehilangan cat utama setelah pencucian. Warna cat penutup
harus berbeda dengan warna utama. Pendiaman dilakukan agar
zat pewarna dapat masuk ke dalam sel.
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6
DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

Diamkan selama 1 menit 11. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan zat pewarna yang berada
1. 6. 11. 2. di preparat, sehingga tidak mengganggu pengamatan.
12. Pengeringan dilakukan agar preparat dapat diamati.
Dicuci dengan air mengalir 11. 11. 13. Pemberian minyak agar memperjelas biakan saat dilakukan
perbesaran kuat, sehingga dapat diamati.
Ditutup dengan gelas penutup 10.
12. 14. Preparat diamati dengan perbesaran 1000x agar dapat membedakan
hasil pada tiap biakan.
15. Didapatkan hasil dari percobaan tersebut.
Diamati dengan mikroskop pada perbesaran 1000x 13.

14.
Hasil
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

DATA HASIL PENGAMATAN

A. Gambar morfologi dan bentuk sel bakteri pengecatan gram yang anda amati dibawah
mikroskop dengan pensil warna!

Perbesaran: 400x Perbesaran: 1000x


Nama preparat: E. coli Nama preparat: E. coli
Keterangan: berwarna merah, Keterangan: berwarna pink/
berkoloni, berbentuk basil, dan merah muda, berbentuk basil,
merupakan bakteri gram negatif berkoloni, dan merupakan bakteri
gram negatif

Perbesaran: 400x Perbesaran: 1000x


Nama preparat: Bacillus subtilis Nama preparat: Bacillus subtilis
Keterangan: berwarna ungu, Keterangan: berwarna ungu
berbentuk basil, berkoloni, dan gelap, berbentuk basil, dan
termasuk bakteri gram positif termasuk bakteri gram positif
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

B. Bandingkan antara keduanya, dan berikan penjelasan terkait dengan hasil preparat yang
anda peroleh! Bandingkan dengan literatur

Pada pengecatan gram ini digunakan dua macam bakteri yaitu bakteri E. coli dan
Bacillus subtilis serta pada pengecatan gram ini digunakan mikroskop sebagai
pengamatan dengan perbesaran 400x dan 1000x. Pada preparat E. coli dengan
perbesaran 400x didapatkan hasil berupa bakteri berwarna merah, berkoloni, bakteri
berbentuk basil, dan termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Sedangkan pada
perbesaran 1000x bakteri E. coli ini didapatkan hasil berupa bakteri berwarna merah
muda, bakteri berbentuk basil, berkoloni, dan merupakan bakteri negatif. Kemudian
pada preparat berikutnya yaitu Bacillus subtilis pada perbesaran 400x didapatkan hasil
berupa bewarna ungu, bakteri berbentuk basil, berkoloni, dan termasuk ke dalam
bakteri gram positif. Kemudian pada perbesaran 100x didapatkan hasil berupa
berwarna ungu gelap, bakteri berbentuk basil, dan termasuk ke dalam bakteri gram
positif.

Berdasarkan dari hasil pengamatan pada kedua preparat ini kita dapat mengetahui
bakteri yang termasuk ke dalam bakteri gram positif yaitu bakteri Bacillus subtilis dan
bakteri E. coli merupakan bakteri gram negatif. Hal tersebut dapat kita ketahui pada
literatur dikatakan bahwa uji positif dari bakteri gram positif akan dihasilkan warna
ungu atau violet, sedangkan pada bakteri gram negatif akan dihasilkan warna merah
atau merah muda. Dihasilkan warna ungu pada bakteri gram positif dikarenakan
tebalnya lapisan yang dimiliki oleh bakteri yang berhubungan dengan sifat
permeabilitas dinding selnya. Pada bakteri gram positif akan berwarna ungu
dikarenakan sifat permeabilitasnya kurang sehingga cenderung akan mempertahankan
warna cat utama atau violet ungu, sedangkan pada bakteri gram negatif memiliki
permeabilitas yang tinggis sehingga cenderung melepas kristal violet dan
mempertahankan warna dari safranin yang berwarna merah (Idroes, dkk, 2019).

Jika data hasil pengamatan tersebut dibandingkan dengan literatur yang ada, maka data
hasil pengamatan tersebut sudah sesuai dengan apa yang tertera pada literatur.
Berdasarkan literatur dikatakan bahwa bakteri E. coli ini merupakan salah satu bakteri
yang termasuk ke dalam bakteri gram negatif dan bakteri Bacillus subtilis merupakan
bakteri gram positif. Kemudian bentuk sel menurut literatur pada bakteri gram positif
memiliki bentuk sel berupa bulat, batang, filamen. Pada bakteri gram negatif memiliki
bentuk sel berupa bulat, oval, batang lurus atau melingkar, dan filamen. Jika melihat
dari literatur tersebut bentuk sel yang tertera pada data hasil pengamatan sudah sesuai
dengan yang tertera pada literatur. Pada literatur juga disebutkan bahwa uji positif dari
bakteri gram positif akan terbentuk warna ungu violet yang berasal dari cat utama,
sedangkan pada bakteri gram negatif akan dihasilkan warna merah muda yang berasal
dari safranin (Djaenuddin dan Muis, 2015). Hal tersebut dikarenakan pada bakteri gram
positif cenderung mempertahankan dan bakteri gram negatif cenderung melepaskan zat
warna kristal violet ini dan disebabkan oleh ketebalan lapisan peptidoglikan yang
dimiliki masing-masing jenis bakteri gram positif dan bakteri gram negatif tersebut
(Idroes, dkk, 2019).
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

DATA HASIL PENGAMATAN

A. Gambar hasil dari pengamatan endospora yang telah dimati dibawah mikroskop!

Perbesaran: 400x Perbesaran: 1000x


Nama preparat: Bacillus subtilis Nama preparat: Bacillus subtilis
Keterangan: bakteri terlihat berwarna hijau Keterangan: bakteri terlihat berwarna hijau,
muda, berkoloni, berbentuk basil, dan berkoloni, berbentuk basil, dan
mengandung banyak endospora (+) mengandung banyak endospora (+)
Warna spora: hijau, karena spora menyerap Warna spora: hijau, karena spora menyerap
larutan malachite green larutan malachite green
Warna sel vegetatif: hijau, karena spora Warna sel vegetatif: hijau, karena spora
menyerap larutan malachite green menyerap larutan malachite green

Perbesaran: 400x Perbesaran: 1000x


Nama preparat: E. coli Nama preparat: E. coli
Keterangan: bakteri berwarna biru, tidak Keterangan: bakteri berwarna biru gelap,
memiliki endospora (-), berkoloni, dan tidak memiliki endospora (-), berkolni, dan
berbentuk basil berbentuk basil
Warna spora: biru, karena terlalu banyak Warna spora: biru, karena terlalu banyak
larutan malachite green larutan malachite green
Warna sel vegetatif: biru, karena terlalu Warna sel vegetatif: biru, karena terlalu
banyak larutan malachite green banyak larutan malachite green
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

B. Bandingkan antara keduanya, dan berikan penjelasan terkait dengan hasil preparat yang anda
peroleh! Bandingkan dengan literatur
Pada uji pengecatan endospora ini digunakan dua jenis bakteri yaitu bakteri Bacillus
subtilis dan bakteri E. coli. Sama halnya pengecatan gram pada pengecatan endospora ini
juga menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x dan 1000x untuk pengamatan
bentuk serta hasil yang terbentuk. Berdasarkan hasil pengamatan pada bakteri Bacillus
subtilis dengan perbesaran 400x didapatkan hasil berupa bakteri berwarna hijau muda,
berkoloni, bakteri berbentuk basil, dan mengandung banyak endospora. Kemudian pada
perbesaran 1000x didapatkan hasil berupa bateri berwarna hijau, berkoloni, bakteri
berbentuk basil, dan mengandung banyak endospora. Sedangkan pada bakteri E. coli
dengan perbesaran 400x didapatkan hasil berupa bakteri berwarna biru, tidak ada
endospora, berkoloni, dan bakteri berbentuk basil, kemudian pada perbesaran 1000x
didapatkan hasil berupa bakteri berwarna biru gelap, tidak ada endospora, berkoloni, dan
berbentuk basil.

Jika kedua bakteri ini dibandingkan, pada bakteri Bacillus subtilis ini merupakan bakteri
yang memiliki endospora dan bakteri E. coli tidak termasuk ke dalam bakteri yang
menghasilkan endospora. Pada pengecatan ini akan dihasilkan dua warna yaitu hijau dan
pink. Untuk uji yang menghasilkan warna hijau merupakan bakteri yang menghasilkan
endospora dan warna pink merupakan warna yang akan ditunjukkan oleh bakteri yang
memiliki sel vegetatif. Dilihat dari warna yang dihasilkan ini dapat kita katakan bahwa
bakteri Bacillus subtilis ini merupakan bakteri yang akan menghasilkan warna hijau yang
berarti merupaka bakteri yang memproduksi endospora, sedangkan bakteri E. coli
merupakan bakteri yang memiliki sel vegetatif yang ditunjukkan oleh warna merah muda
yang artinya memiliki sel vegetatif dan tidak memproduksi endospora (Muthmainnah,
2018).

Jika data hasil pengamatan ini dibandingkan dengan literatur yang ada pada bakteri Bacillus
subtilis sudah sesuai, akan tetapi pada bakteri E. coli ini belum sesuai dengan literatur.
Bakteri Bacillus diakatan sebagai bakteri yang akan menghasilkan endospora pada literatur
dan pada hasil pengamatan ini dihasilkan uji yang sesuai. Kesesuaian ini dapat dilihat dari
hasil warna yang ditunjukkan pada akhir pengujian. Warna yang ditampilkan yaitu warna
hijau yang artinya zat warna dari malachite green ini diikat oleh endospora walaupun
dilakukan pencucian beberapa kali atau endospora cenderung mempertahankan malachite
green ini (Djaenuddin dan Muis, 2015). Pada bakteri E. coli ini dapat diakatan sebagai
salah satu contoh bakteri yang tidak menghasilkan endospora akan tetapi memiliki sel
vegetatif. Pada literatur yang ada dikatakan bahwa bakteri yang memiliki sel vegetatif akan
ditunjukkan oleh warna pink atau merah muda yang dikarenakan pada pewarnaan dengan
safranin pada akhir uji dan bakteri yang menghasilkan sel vegetatif cenderung melarutkan
zat warna hijau dari malachite green pada saat pencucian beberapa kali (Muthmainnah,
2018). Akan tetapi, pada hasil pengamatan ini dihasilkan warna biru bukan warna merah
muda yang merupakan identitas dari bakteri yanng memiliki sel vegetatif. Warna biru pada
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

bakteri E. coli ini dikarenakan terlalu banyak warna malachite green yang digunakan atau
berlebih dan juga pelarutan warna dengan pencucian ini tidak sesuai dengan syarat yang
ada yaitu hingga warna hilang pada air yang mengalir. Hal tersebut menyebabkan
tercampurnya warna malachite green dengan safranin dan menghasilkan warna biru. Hal
tersebut termasuk ke dalam salah satu faktor yang mempengaruhi pewarnaan yaitu adanya
intensifikasi warna. Jadi, secara garis besar pada bakteri Bacillus subtilis sudah sesuai dan
bakteri E. coli tidak sesuai dikarenakan terdapat kesalahan atau kegagalan yang
menyebabkan tidak terbentuk warna yang seharusnya (Samad, 2013).
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6
PEMBAHASAN

1. Apa perbedaan dinding sel bakteri Gram (+) dan Gram (-) ? Jelaskan!
Pada uji pengecatan gram ini bertujuan untuk membedakan antara bakteri gram positif
dan bakteri gram negatif. Secara garis besar bakteri gram positif dan bakteri gram negatif
dibedakan dari ukuran ketebalan lapisan peptidoglikan yang dimiliki oleh masing-masing
jenis bakteri gram. Bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki ukuran yang
tebal pada lapisan peptidoglikannya, sedangkan bakteri gram negatif merupakan bakteri
yang memiliki lapisan yang tipis dari lapisan peptidoglikannya. Ukuran dari lapisan
peptidoglikan pada bakteri gram positif yaitu setebal 20 hingga 80 nm, sedangkan pada
bakteri gram negatif memiliki lapisan sekitar 5 hingga 10 nm. Ketebalan dari lapisan
tersebut akan mempengaruhi dari proses pewarnaan gram itu sendiri yang disebut
permeabilitas dinding sel. Jika dilihat dari sifat permeabilitas bakteri gram positif
memiliki sifat permeabilitas yang kurang yang artinya bakteri gram positif ini tidak
mudah untuk mengeluarkan zat warna kristal violet, sehingga cenderung
mempertahankan warna kristal violet ini. Pada bakteri gram negatif memiliki sifat
permeabilitas dinding yang tinggi, sehingga masih dimungkinkan zat kristal violet untuk
dilepaskan oleh sel (Craft, et all, 2018).

2. Mengapa tidak semua bakteri memiliki endospora ? dan apakah fungsi dari endospora ?
Jelaskan!
Endospora adalah struktur dormant yang termasuk ke dalam non-reproduksi yang
dibentuk oleh bakteri tertentu saja. Endospora ini tidak terdapat pada semua bakteri.
Hal tersebut dikarenakan endospora hanya akan diproduksi pada saat keadaan atau
kondisi yang dialami oleh bakteri termasuk ke dalam kondisi yang ekstrem. Hal ini
berkaitan erat dengan fungsi dari endospora itu sendiri. Fungsi dari endospora ini
sebagai bentuk pertahanan bagi bakteri pada lingkungan yang ektrem seperti suhu yang
tinggi, keadaan asam, adanya radiasi sinar UV, dan adanya zat penganggu kimia serta
sebagai survival structure (struktur dorman). Pada saat itulah endospora ini akan
dihasilkan atau diproduksi oleh bakteri untuk penunjang kehidupan ke depannya atau
dengan kata lain endospora ini dibentuk ketika nutrisi yang tersedia pada lingkungan
tertentu sudah mulai habis dan dapat dikatergorikan sebagai keadaan ekstrem bagi
bakteri. Sehingga bakteri dapat bertahan hidup walau pada lingkungan yang tidak
sesuai (Juwaidin, 2018).
Nama Mochammad Ilhan Naafi
NIM 205100107111016
Kelas D
Kelompok D6

KESIMPULAN
Tujuan dari praktikum pengecatan gram yaitu melakukan pengecatan gram pada
bakteri uji dan menentukan gram positif atau negatif bakteri yang diuji. Sedangkan
pada pengecatan endospora bertujuan untuk melakukan pengecatan endospora dan
melihat ada tidaknya spora pada bakteri yang diuji. Prinsip dari pengecatan gram
adalah membedakan gram positif dan gram negatif dengan menggunakan reagen
kristal violet dan safranin yang merupakan cat utama dan sekunder, sehingga apabila
gram positif maka cat utama akan diikat oleh peptidoglikan setelah pencucian dengan
air dan akan luntur apabila mikroba tersebut termasuk ke dalam gram negatif karena
peptidogikannya yang titpis. Prinsip dari pengecatan endospora adalah membedakan
sel spora dari sel vegetatif dengan menggunakan malachite green yang akan tetap
diikat oleh spora setelah pencucian dengan air dan sebagi counter stain (zat pewarna
tandingannya) sehingga pada akhirnya mampu melihat ada tidaknya spora pada uji
tersebut dimana bakteri penghasil spora akan berwarna hijau dan yang mempunyai sel
vegetatif berwarna merah muda.

DHP singkat dari pengecatan gram, pada preparat E. coli dengan perbesaran 400x
didapatkan hasil berupa bakteri berwarna merah, berkoloni, bakteri berbentuk basil,
dan termasuk ke dalam bakteri gram negatif. Sedangkan pada perbesaran 1000x
bakteri E. coli ini didapatkan hasil berupa bakteri berwarna merah muda, bakteri
berbentuk basil, berkoloni, dan merupakan bakteri negatif. Kemudian pada preparat
berikutnya yaitu Bacillus subtilis pada perbesaran 400x didapatkan hasil berupa
bewarna ungu, bakteri berbentuk basil, berkoloni, dan termasuk ke dalam bakteri gram
positif. Kemudian pada perbesaran 100x didapatkan hasil berupa berwarna ungu gelap,
bakteri berbentuk basil, dan termasuk ke dalam bakteri gram positif.

Berdasarkan hasil pengamatan pengecatan endospora, pada bakteri Bacillus subtilis


dengan perbesaran 400x didapatkan hasil berupa bakteri berwarna hijau muda,
berkoloni, bakteri berbentuk basil, dan mengandung banyak endospora. Kemudian
pada perbesaran 1000x didapatkan hasil berupa bateri berwarna hijau, berkoloni,
bakteri berbentuk basil, dan mengandung banyak endospora. Warna spora ditunjukan
dengan warna hijau dan sel vegetatif berwarna hijau. Sedangkan pada bakteri E. coli
dengan perbesaran 400x didapatkan hasil berupa bakteri berwarna biru, tidak ada
endospora, berkoloni, dan bakteri berbentuk basil, kemudian pada perbesaran 1000x
didapatkan hasil berupa bakteri berwarna biru gelap, tidak ada endospora, berkoloni,
dan berbentuk basil. Warna spora ditunjukkan dengan warna biru dan sel vegetatif
berwarna biru.
DAFTAR PUSTAKA
Engelkirk, Paul G., Janet Duben-Engelkirk, and Robert Fader. 2020. Burton’s Microbiology
for The Health Sciences: Enchanced Eleventh Edition. Burlington: Jones & Bartlett
Learning.

Jain, Amita, Jyotsna Agarwal, and Vimala Venkatesh. 2018. Micobiology Practical Manual:
1st Edition. New Delhi: Elsevier Health Sciences.

Jenkins, Rowena and Maddocks Sarah. 2019. Bacteriology Methods for The Study of
Infectious Diseases. London: Academic Press.

Lestari, Purwaning Budi dan Triasih Wahyu Hartati. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry.
Malang: Penerbit Gunung Samudera.

Swandi, Monica K., Periadnadi, dan Nurmiati. 2015. Isolasi Bakteri Pendegradasi Limbah
Cair Industri Minyak Sawit. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 4(1): 72 – 75.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Craft, Judy A., Chritopher J G., Sur E Huether, et all. 2018. Understanding Pathophysiology
3E. Chatswood Australia: Elsevier.

Djaenuddin, Nurasiah dan Amran Muis. 2015. Karakteristik Bakteri Antagonis Bacillus
subtilis dan Potensinya sebagai Agens Pengendali Hayati Penyakit Tanaman.
Prosiding Seminar Nasional Serealia. 1(1): 490 – 491.

Idroes, R., Khairan, Novi Wulan N, dkk. 2019. Skrining Aktivitas Tumbuhan yang Berpotensi
sebagai Bahan Antimikroba Di Kawasan le Brok (Upflow Gethermal Zone) Aceh
Besar. Aceh: Syiah Kuala University Press.

Juwaidin. 2018. Uji Potensi Bakteri Bacillus amyloliquefaciens subsp. plantarum sebagai
Kandidat Probiotik pada Unggus. Publikasi Ilmiah. Mataram: Universitas Mataram.

Muthmainnah, Miftahul. 2018. Isolasi Bakteri Kitinolitik dari Lumpur Mangrove Baejay
Bakau Resort dan Uji Aktivitas Enzim Kitinase dengan Variasi Suhu Inkubasi.
Skripsi. Malang: Unibersitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Samad, Fatmawati. 2013. Identifikasi Beberapa Bakteri Filosfer pada Padi Pulu Mandoti dari
Kabupaten Enrekang Sulawaesi Selatan. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin.
SCREENSHOT DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Anda mungkin juga menyukai