PEWARNAAN GRAM
DISUSUN OLEH
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri merupakan organisme prokariot. Umumnya ukuran bakteri sanga
kecil, bentuk tubuh bakteri baru dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
dengan pembesaran 1.000 X atau lebih. Sel bakteri memiliki panjang yang
beragam, sel beberapa spesies dapat berukuran 100 kali lebih panjang daripada
sel spesies yang lain. Bakteri merupakan makhluk hidup dengan ukuran antara
0,1 sampai 0,3 µm. Bentuk bakteri bermacam – macam yaitu elips, bulat,
batang dan spiral. Bakteri lebih sering diamati dalam olesan terwarnai dengan
suatu zat pewarna kimia agar mudah diamati atau dilihat dengan jelas dalam
hal ukuran, bentuk, susunan dan keadaan struktur internal dan butiran. Sel sel
individu bakteri dapat berbentuk seperti bola/elips, batang (silindris), atau
spiral(heliks). (Anisa, 2016).
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan
mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar
dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-
sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat warna, serta
meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya. Teknik pewarnaan
warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu pengecatan
sederhana, pengecatan diferensial dan pengecatan struktural. (Anisa, 2016).
Pemberian warna pada bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan
menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau olesan,
yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan sederhana. Prosedur pewarnaan
yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel
mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial. Teknik pewarnaan warna pada
bakteri dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu pengecatan sederhana,
pengecatan diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian warna pada
bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu
pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan
pewarnaan sederhana. (Anisa, 2016).
Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel
mikroba atau bagian-bagian sel mikroba disebut teknik pewarnaan
diferensial. Bakteri yang diwarnai dengan teknik pewarnaan gram terbagi
dua golongan, yaitu: gram positif , bila warna zat pewarna pertama (karbol
gentian violet) tetap bertahan, dengan demikian warna se bakteri tampak
ungu tua; dan gram negatif, bila warna zat pewarna pertama tidak
bertahan (luntur) kemudian tercat oleh zat pewarna tandingannya, misal:
air fuchsin, safranin, dan oleh zat pewarna tandingan lainnya. (Anisa,
2016).
Penyebab terjadinya dua golongan bakteri yaitu gram positif dan
gram negatif ialah setelah diberi zat pewarna fenomenanya ini,
berhubungan dengan struktur dan komposisi dinding sel. Perbedaan
ketebalan antara kedua golongan itu dapat merupakan hal yang penting;
dinding sel bakteri gram negatif pada umumnnya lebih tipis dari yang
dimiliki bakteri gram positif. Presentasi kandungan lipid bakteri gram
negatif lebih tinggi daripada gram positif. Kenyataannya dalam
eksperimen pengecatan mennjukkan bahwa perlakuan dengan alkohol
mengeskstrak lipid, yang menyebabkan poisitas atau permeabilitas didding
sel meningkat. (Anisa, 2016)
Dengan demikian, kompleks karbol gentian violet dan lugol dapat
disari keluar dan bakteri gram negatif terwarnakan. Keterangan lain yang
hampir sama juga mendasarkan pada perbedaan permeabilitas antara
kedua golongan bakteri itu, yaitu pada bakteri gram negatif kandungan
peptidoglikan jauh lebih sedikit sehingga kerapatan jalinannya jauh lebih
sedikit daripada baktri gram posiif. (Anisa, 2016).
Pori-pori dalam peptidoglikan bakteri gram negatif tetap masih
cukup besar untuk dapat disari keluar kompleks karbol gentian violet dan
lugol. Selautnya, bila sel-sel gram psitif diperlakukan dngan lisozim untuk
menyingkirkan dinding selnya, sisa strukturnya yang disebut protoplas
atau sel tanpa dinding akan tercatat juga oleh kompleks karbol gentian
violet dan lugol. Tetapi, sel ini mudah dihapuskan oleh alkohol. Kenyataan
ini menunjukkan bahwa struktur dinding sel bakteri gram positif itu yag
menjadi tempat tertahannya zat pewarna pertama yaitu karbol gentian
violet. (Anisa, 2016).
B. Tujuan pratikum
Tujuan dari pratikum ini untuk mnegetahui bentuk dan morfologi
dari bakteri gram positif dan gram negatif serta dapat melakukan prosedur
pembuatan gram.
BAB II
TINJAU PUSTAKA
organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya
sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. (Adelia,
dkk. 2016).
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen),
bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi
ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita.
Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi
bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan
gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.Metode ini
gram ini bertujuan untuk mlihat bakteri bersifat gram positif atau negatif dan
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif
3. Pencuci atau peluntur zat warna (alcohol atau aseton) yaitu solven organic
4. Zat warna kedua atau cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai
Kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga
alcohol.
metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
multilayer.
3. lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat
kristal violet.
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil
ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru
1. Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau
monolayer.
ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari
4. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu
diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki
selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan
kristal violet, pori- pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol
sehingga dinding sel tetap menahan warna biru. Sel bakteri gram positif mungkin
akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram
negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek. (Rina, 2019).
pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak
sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan
pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri
gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan
bakteri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis
Prinsip pewarnaan gram yaitu dinding sel bakteri gram positif terdiri dari
mempunyai kandungan lipid yang tinggi dibandingkan dinding sel bakteri gram
postif. Pada bakteri gram positif akan terbentuk persenyawaan kompleks Kristal
violet yang tidak larut dalam pemucat. Pada gram negatif memiliki kandungan
Lipid yang tebal, lipid ini akan larut dalam alkohol dan aseton yang digunakan
meningkatkan daya larut kompleks Kristal violet pada dinding sel bakteri gram
warna merah, karena persenyawaan kompleks Kristal violet larut dan dinding sel
METODE PRATIKUM
A. Waktu Pratikum
1. Waktu
Hari : Sabtu
2. Tempat
Mega rezky.
1. Alat-alat
a. Objek glass
b. Ose/nald
c. Rak Pewarnaan
d. Gegep Kayu
e. Bunsen
f. Mikroskop
2. Bahan-bahan
a. Aquadest
c. lugol, alkohol 96 %,
d. air fuchsin
e. Media (Biakan )
C. Prinsip Kerja
kandungan lipid yang tinggi dibandingkan dinding sel bakteri gram postif.
violet yang tidak larut dalam pemucat. Pada gram negative memiliki
kandungan Lipid yang tebal, lipid ini akan larut dalam alkohol dan aseton
kompleks Kristal violet larut dan dinding sel kemudian mengikat zat
warna terakhir
D. Cara Kerja
1. Dibuat preparat ulas dengan mengulaskan 1-2 ose biakan bakteri di atas
menit.
4. Diberi larutan pemucat (alkohol 96%/) setetes demi setetes hingga etanol
5. Diteteskan air fuchsin dan tunggu selama ± 1 menit. Cuci dengan air
mengalir.
emersi)
BAB IV
A. Tabel Pengamatan
NO Preparat Interprestasi
Gambar
2 Warna1.1 Bakteri Biru Keterangan
berbentuk
96% dan NACLbasil dengan pembesaran 100x
0,9%.
Gambar Pengamatan
C. Pembahasan
Pada pratikum pewarnann gram positif yang dilakukan pada hari Kamis
yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar
a. Kristal violet
kan kompleks zat warna Kristal violet dengan dinding sel bakteri.
b. Larutan lugol
2. Setelah penambahan lugol, zat warna Kristal violet lebih jelas terlihat.
3. Setelah penambahan lugol zat warna Kristal violet lebih sulit dilarutkan
4. Tanpa penambahan lugol, zat warna Kristal violet akan larut sewaktu
berwarna ungu.
c. Larutan Pemucat
violet-lugol.
d. Air fuchsin
larut dan dinding sel kemudian mengikat zat warna kedua.Pewarnaan Gram atau
metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan
sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.Metode ini diberi nama berdasarkan
Adapun hal pertama yang dilakukan pada saat melakukan pewarnaan gram
adalah sterilisasi kaca objek dengan cara di bersihkan menggunakan alkohol 70%.
mikroorganisme termasuk spora bakteri yang resisten dalam alat yang akan
digunakan.
kaca objek, tetapi sebelumnya ose di fiksasi diatas api pada pembakar spiritus
yang bertujuan untuk mematikan bakteri dengan cepat pada ose, supaya tidak
bakteri kaca objek di beri tanda lingkaran di bawahnya sebagai tanda area untuk
setelah itu teteskam cristal violet hingga menutupi olesan. Diamkan Selama 1
menit kemudian cuci menggunakan air mengalir. Lalu teteskan 1-2 tetes lugol
selamat 1 menit. Setelah itu teteskan Kembali akkohol 96% hingga memucat
terakhir yairtu carbon fucshin selamat 1 menit kemudian, bilas menggunakan air
pemberian warna dan umur biakan yang diwarnai (umur biakan yang baik adalah
dibangun oleh ion-ion yang bermuatan positif dan negatif dimana salah satu ion
tersebut berwarna. Zat warna dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat pewarna yang
bersifat asam dan basa. Jika ion yang mengandung warna adalah ion positif maka
zat warna tersebut disebut pewarna basa. Dan bila ion yang mengandung warna
adalah ion negatif maka zat warna tersebut disebut pewarna negatif..(Iman, 2015).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan