PEWARNAAN GRAM
DISUSUN OLEH:
NIM : B1D120055
KELAS : 2020 B
KELOMPOK : 3 (TIGA)
Asisten Praktikan
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tempat hidupnya tersebar luas mulai dari tanah, air, tubuh manusia, sampai
bersifat komensal, namun ada juga beberapa yang bersifat patogen. Bakteri
yaitu coccus (bulat), basil (batang), dan spirochaetes (heliks). Bakteri ini juga
sehingga tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Struktur sel bakteri terdiri
Dinding sel berfungsi untuk memberi bentuk dan kekuatan sel. Selain itu
Disamping itu yang tak kalah pentingnya adalah fungsinya dalam pembelahan
B. Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri berasal dari kata “bakterion” (bahasa Yunani) yang berarti tongkat
mikroorganisme yang bersel satu, berbiak dengan pembelahan diri, serta demikian
suatu struktur sel yang tidak mempunyai inti sejati (inti yang tidak dikelilingi oleh
atau Pleuropneumonia like Organism (PPLO) dan Archeae. Dinding sel berfungsi
untuk memberi bentuk dan kekuatan sel. Selain itu juga berperan dalam
memelihara tekanan osmosis cairan intraseluler sel. Disamping itu yang tak kalah
dari bobot kering dinding selnya. Namun biasanya terdiri dari selapis sel yang
sangat tebal (10- 50 nm). Selain peptidoglikan dijumpai pula berbagai polimer
polisakarida serta poliposfat yang dikenal sebagai asam teikoat (Latin “teichos”
berarti dinding). Asam-asam ini berupa polimer yang larut dalam air dan
berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat ribitol (alkohol gula dengan
5 atom C) dan asam teikoat gliserol (alkohol gula dengan 3 atom C) yang
dihubungkan satu sama lain melalui jembatan pospodiester. Karena satu ujung
asam teikoat yang terikat dengan membran dan berasosiasi dengan lipida dalam
membran sel, maka disebut pula sebagai asam lipoteikoat. Asam teikoat terletak
sel yang normal. Hal ini dapat dilihat pada sel yang kehilangan kemampuannya
untuk ,membuat asam teikoat akan gagal/ cacat dalam pembelahan. (Hafsan.
2011)
muatan negatif tersebut dapat membantu transformasi ion ke dalam atau keluar sel
Dinding sel bakteri Gram negatif mempunyai susunan kimiawi yang lebih
kompleks dibandingkan dengan dinding sel bakteri gram positif. Dinding sel
melebihi 10% dari bobot kering dindingnya. Letak lapisan peptidoglikan mula-
mula dipertelakan oleh W. Weidel pada dinding sel Esherichia coli, yaitu terletak
pada lapisan dalam dari struktur lapis ganda dinding sel dan berupa kantong yang
sama sekali seperti halnya bakteri Gram positif. Di samping itu struktur
peptidoglikan pada umumnya hanya mengandung asam meso-diaminopimelat
Perbedaan utama pula yang dapat dijumpai pada dinding bakteri Gram
negatif ialah dinding selnya terdapat lapisan dinding luar yang disebut “outer wall
diketemukan pada dinding sel bakteri Gram positif. Oleh karena lapisan tersebut
Lapisan ini mempunyai susunan yang kompleks, tidak hanya terdiri dari
posfolipida saja seperti pada membran sitoplasma tetapi juga mengandung lipida,
protein, dan polisakarida. Lipida dan polisakarida ini berhubungan erat dan
membentuk struktur khas yang disebut Lipopolisakarida atau LPS. (Hafsan. 2011)
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan
gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini
dkk. 2017)
Pada pewarnaan Gram, hasil yang didapat akan ditentukan dari komposisi
dinding sel bakteri. Pada pewarnaan Gram ini, reagen yang digunakan ada 4 jenis,
yaitu Kristal violet, iodine, alkohol dan safranin. Bakteri Gram positif akan
mikroskop akan menunjukkan warna ungu sedangkan bakteri Gram negative tidak
dapat mempertahankan warna ungu dari Kristal violet tetapi zat warna safranin
dapat terserap pada dinding sel sehingga akan memperlihatkan warna merah. Uji
biokimia untuk gram negative adalah uji oksidasi sedangkan untuk gram positif
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif
menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk
warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
bakteri gram negative tidak. Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel.
sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram
positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah
dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Putri,
dkk. 2017)
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil
ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau
ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah
muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan
didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri gram positif
mengandung protein dan gram negatif mengandung lemak dalam presentase lebih
tinggi dan dinding selnya tipis. Pemberian alkohol (etanol) pada praktikum
menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negatif sedangkan
pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan perlakuan alkohol,
pori – pori mengkerut, daya rembes dinding sel dan membran menurun sehingga
pewarna safranin tidak dapat masuk sehingga sel berwarna ungu, yang merupakan
METODE PRAKTIKUM
1. Waktu
Hari : Kamis
Waktu : 09:00-Selesai
2. Tempat
1. Alat
a) Objek glass
b) Ose bulat
c) Gegep Kayu
d) Bunsen
e) Mikroskop
f) Pipet tetes
2. Bahan
a) Safranin
b) Kristal violet
c) Lugol
d) Alkohol 96%
e) Oil emersi
f) Biakan
C. Prinsip Kerja
Dinding sel bakteri gram positif terdiri dari peptidoglikan yang tebal,
sedangkan dinding sel bakteri gram negatif mempunyai kandungan lipid yang
tinggi dibandingkan dinding sel bakteri gram positif. Pada bakteri gram
positif akan terbentuk persenyawaan kompleks Kristal violet yang tidak larut
dalam pemucat. Pada gram negatif memiliki kandungan Lipid yang tebal,
lipid ini akan larut dalam alkohol dan aseton yang digunakan sebagai larutan
larut kompleks Kristal violet pada dinding sel bakteri gram negatif. Sehingga
karena persenyawaan kompleks Kristal violet larut dan dinding sel kemudian
D. Cara Kerja
1. Diambil preparat dan ose bulat lalu fiksasi diatas api bunsen
2. Diambil biakan bakteri menggunakan ose bulat lalu dibuat ulesan diatas
preparat
4. Diteteskan zat warna kristal violet menggunakan pipet tetes dan tunggu
selama 1 menit
8. Diteteskan dengan alkohol 96% sedikit demi sedikit hingga terlihat pucat
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Praktikum ini dimulai dengan melakukan sterilisasi pada ose dan preparat
bakteri yang resisten dalam alat yang akan digunakan. Langkah selanjutnya
yaitu mengambil biakan bakteri menggunakan ose bulat dan membuat ulasan
diatas preparat.
Dalam membuat ulasan tidak boleh terlalu tebal atau tipis. Pada olesan
yang tebal sel-sel yang terwarnai tidak akan memucat secepat seperti olesan
dengan kerapatan sel yang normal. Sehingga bakteri tetap terwarnai oleh
warna primer. Setelah itu di fiksasi di atas api dengan cara di lewat-lewatkan
tidak terlalu dengan api agar bakteri tidak mati. Fiksasi dalam tahap ini
bertujuan melekatkan sel bakteri pada objek glass tanpa merusak struktur
belum dicat.
Tahap selanjutnya yaitu pemberian zat warna Kristal violet. Kristal violet
akan mewarnai seluruh permukaan bakteri gram positif dan negatif. Pewarna
ini digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram klasifikasi bakteri.
Selanjutnya ditunggu selama 1 menit lalu di bilas dibawah air mengalir dan
dikeringkan.
negatif yang memiliki banyak lapisan lemak (lipid larut dalam etanol). Dalam
pemberian larutan pemucat dilakukan sedikit demi sedikit dan jangan sampai
Tahap terakhir yaitu pemberian zat pewarna lawan (counter stain), yaitu
safranin. Fungsi zat pewarna lawan adalah akan memberikan warna pink atau
merah pada bakteri gram negatif, sedangkan pada bakteri gram positif tetap
berwarna ungu. Safranin dalah noda biologis yang digunakan dalam histologi
dan sitologi.
Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan Bakteri yang berbentuk basil
dan berwarna merah. Sehingga bisa disimpulkan bahwa bakteri yang diamati
sedangkan yang lain seperti salmonella dan shigella merupakan patogen yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
bakteri dengan tanda berwarna merah dan berbentuk basil. Dari warna