Anda di halaman 1dari 7

1

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ESKTRAK BUNGA KEMBANG SEPATU


(Hibiscus rosa-sinensis L.) DAN DAUN MIANA (coleus atropurpureus Benth) SEBAGAI
ZAT PEWARNA ALTERNATIF PENGGANTI SAFRANIN PADA PEWARNAAN
GRAM

Syawal Abdulrrahman1, Ahmad Shaleh2, Fitri Adriana3


syawalabdurrahman@gmail.com 1,ahmadsalehfarmasimw@gmail.com2,
fitriadriana82@gmail.com3
STIKES Mandala Waluya Kendari

Ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan Daun Miana (Coleus
atropurpureus Benth) merupakan zat warna alami yang diperoleh dari alam mengandung banyak
jenis senyawa kimia seperti fenol,tanin, flavonoid, minyak atsiri dan memiliki aktivitas fisiologis
yang lebih kuat. Karena karakternya yang alami dan tidak berbahaya. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi esktrak bunga kembang sepatu dan daun miana
sebagai pewarna alternatif pengganti safranin pada pewarnaan gram. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium Klinik Terpadu STIKES Mandala
Waluya Kendari. Populasi pada penelitian ini ialah tumbuhan bunga kembang sepatu dan daun
miana, dengan jumlah sampel menggunakan rumus replikasi 3 preparat dengan 4 perlakuan jadi
total sampel sebanyak 12. Metode analisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian
menunjukkan nilai uji statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis mempunyai nilai signifikan dari
sisi kejelasan dan kekontrasan untuk esktrak bunga kembang sepatu dimana nilai sig 0,015 <
0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Dan esktrak daun miana menunjukkan nilai sig 0,012
< 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi 80% esktrak bunga kembang sepatu dapat mendekati kontrol dan menunjukkan tidak
ada pengaruh variasi konsentrasi esktrak bunga kembang sepatu. Sedangkan untuk daun miana,
ketiga konsentrasi tidak ada yang mendekati kontrol. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengruhi hasil pewarnaan menggunakan pewarna
alami yang mengandung antosianin seperti pH, suhu, stabilitas lainnya sehingga diperoleh hasil
yang lebih baik.

Kata Kunci : Esktrak Bunga Kembang Sepatu, Daun Miana, Variasi Konsentrasi, Pewarna
Alternatif, Safranin.

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.4 No.1, Juli 2020


2

PENDAHULUAN negatif dibedakan berdasarkan penyusun


Indonesia merupakan negara yang peptidoglikan pada struktur dinding selnya.
memiliki potensi sumber daya alam melimpah Zat warna dalam pewarnaan gram
sehingga menjadi peluang dalam terdiri atas 4 jenis cat gram yaitu cat gram A
pengembangan sumber daya manusia, salah berwarna ungu karena mengandung kristal
satunya dengan memanfaatkan sumber daya violet, cat Gram B berwarna coklat karena
alam yang diolah menjadi zat pewarna alam mengandung iodium, cat gram C tidak
(Hidayat dan saati, 2006). Zat warna sintetik berwarna/bening, cat Gram D berwarna merah
umumnya bersifat lebih stabil, lebih cerah, dan karena mengandung safranin. Ke empat zat
lebih bervariasi tetapi kelemahan dalam warna gram ini merupakan pewarna sintetik,
penggunaan pewarna ini sering kali karena kelemahannya dalam penyimpanan
menimbulkan masalah kesehatan. Keadaan ini kurang efektif sehingga dibutuhkan alternatif
menimbulkan keinginan orang-orang untuk lain pengganti pewarna sintetik.
menggunakan pewarna alami. Dalam mewarnai bakteri gram negatif
Di dunia laboratorium khususnya di misalnya bakteri E.Coli, zat gram D yaitu
bidang mikrobiologi, pewarnaan merupakan safranin sangat dibutuhkan karena gram negatif
salah satu bagian terpenting. Pewarnaan hanya bisa mengikat zat warna safranin setelah
berfungsi untuk memudahkan melihat bakteri kehilangan zat warna utamanya yaitu kristal
dengan menggunakan mikroskop, memperjelas violet. Tetapi safranin memiliki kelemahan
ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat diantaranya yaitu harga reagennya yang mahal
struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti selain itu sulit juga dalam penyimpanan serta
dinding sel vakuola, menghasilkan sifat–sifat mudah rusak (Winarti S,dkk 2008). Sehingga
dan kimia yang khas bakteri dengan zat warna, dibutuhkan alternatif lain sebagai pengganti
serta meningkatkan kontras mikroorganisme safranin misalnya dengan pewarna alternatif
dengan sekitarnya (Pelczar & Chan,2009). dari tumbuhan yang memiliki fungsi sama
Pewarnaan bakteri yang biasa dilakukan seperti safranin yaitu dengan menggunakan
salah satunya adalah pewarnaan gram. bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
Pewarnaan gram bertujuan untuk membedakan L.) dan daun miana (Coleus atropurpureus
antara bakteri gram positif dan bakteri gram Benth).
negatif. Bakteri gram postif dan bakteri gram Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.4 No.1, Juli 2020


3

sinensis L) lebih dikenal sebagai tanaman hias, dijadikan sebagai pewarna makanan dan
karena memiliki berbagai karakter bunga minuman serta dapat menggantikan pewarna
dengan warna maupun bentuk mahkota yang sintetis. Antosianin berperan dalam pemberian
beranekaragam (Hajar 2011). Studi fitokimia zat warna mulai dari merah tua sampai biru
terhadap bunga kembang sepatu (Hibiscus pada bunga, buah dan daun tanaman. Selain
rosa-sinensis L) terdapat bahan-bahan kimia dapat dijadikan sebagai pewarna, antosianin
diantaranya flavonoid, flavonoid glikosida, juga termasuk dalam senyawa flavonoid yang
hibiscetine, asam tartrat, siklopropenoid dan memiliki fungsi sebagai antioksidan alami
pigmen antosianin (Nuryanti dkk, 2016). (Nuryanti, et,al., 2006). Peneletian sebelumnya
Dalam penelitian wahyuni (2012) bunga menyatakan bahwa senyawa antosianin ini
kembang sepatu dijadikan sebagai bahan berfungsi sebagai pembentuk warna (pemberi
pewarna alternatif pengganti safranin dalam pigmen) misalnya yang diesktrak dari daun jati
pengamatan mikroskopis stomata jagung (zea sehingga hasil akhinya dapat diaplikasikan
mays). pada pewarna penutup pada pewarnaan gram.
Daun miana atau yang biasa disebut Penelitian Wahyuni (2012) dalam
dengan tanaman iler yang mempunyai nama pewarnaan dengan pewarna ekstrak bit dan
ilmiah (Coleus benth) memiliki kandungan ekstrak kembang sepatu dengan konsentrasi
senyawa kimia golongan minyak atsiri, 100%, 75%, 50%, dan 25% dengan perlakuan
flavonoid, alkaloid, steroid, tannin dan saponin menggunakan safranin (W0) sebagai control
(Lisdawati, 2008). Dari kandungan kimia diperoleh hasil penelitian yang meliputi
tersebut menurut (Winarti dkk, 2008) kenampakan stomata, kejelasan stomata dan
menyatakan bahwa bahwa Pigmen alami dalam kekontrasan warna. Pewarnaan dengan
daun miana dapat menggantikan penggunaan pewarna ekstrak bit dan ekstrak kembang
pigmen sintetik yang memiliki dampak negatif sepatu dengan konsentrasi 75% menunjukkan
bagi kesehatan manusia dan lingkungan. hasil kenampakan dan kejelasan stomata yang
Artinya daun miana dapat memproduksi sangat jelas sedangkan sel-sel epidermis dapat
pigmen alami yaitu antosianin turunan dibedakan dengan jelas. Berdasarkan hasil
flavonoid yang dapat dijadikan sebagai penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak bit
pewarna alami. dan ekstrak kembang sepatu dengan
Antosianin adalah salah satu pigmen konsentrasi 75% efektif sebagai pewarnaan
yang terdapat pada tanaman yang berpotensi alami pada pengamatan mikroskopis stomata

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.4 No.1, Juli 2020


4

sehingga dapat digunakan sebagai pewarna Miana (coleus atropurpureus Benth) Sebagai
alternatif pengganti safranin. Zat Pewarna Alternatif Pengganti Safranin
Berdasarkan penelitian tersebut peneliti Pada Pewarnaan Gram”.
bermaksud melakukan penelitian dengan METODE PENELITIAN
menggantikan pewarna safranin dengan Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen
pewarna alternatif dari tumbuhan yang memliki yakni dilakukan treatment pada konsentrasi
fungsi yang sama dengan safranin dengan ekstrak Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-
memvariasikan konsentrasi larutan esktrak sinensis L.) dan Daun miana (coleus
menjadi konsentrasi 70%, 80%, dan 100% atropurpureus Benth) dengan variasi masing-
untuk melihat konsentrasi yang paling masing yaitu konsentrasi 70%, 80% dan 100%
mendekati dengan kontrol. Penentuan terhadap preparat bakteri E.coli. Populasi
konsentrasi ini didasarkan oleh konsentrasi penelitian ini adalah tumbuhan Bunga
optimum pada penelitian sebelumnya oleh Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Wahyuni (2012), sehingga peneliti ingin dan Daun Miana (Coleus atropurpureus
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Benth). Data yang diperoleh dianalisis dengan
Variasi Konsentrasi Esktrak Bunga Kembang uji Kruskal-Wallis.
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Dan Daun
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Hasil Pewarnaan Bakteri menggunakan esktrak bunga kembang sepatu dan ekstrak
daun miana
Hasil Pewarnaan/Penilaian mikroskopik
No.
Kontrol Esktrak bunga kembang sepatu Esktrak daun miana
1.

Konsentrasi 70% Konsentrasi 70%

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.4 No.1, Juli 2020


5

2.

Konsentrasi 80% Konsentrasi 80%


3.

Konsentrasi 100% Konsentrasi 100%


(Sumber: Data Primer, 2019).
Berdasarkan Tabel 4 Menunjukkan bahwa Konsntrasi 100% 12 4,50
penggunaan kontrol dalam penelitian ini (Sumber: Data Primer, 2019).
menghasilkan pengamatan sel yang sangat jelas Tabel 2 merupakan uji hipotesis penelitian
dan sangat kontras. Untuk esktrak bunga sampel esktrak bunga kembang sepatu dengan
kembang sepatu konsentrasi 70% tidak jelas menggunakan Uji Kruskal-Wallis Hasil uji
dan kontras, konsentrasi 80% menghasilkan hipotesis indikator penilaian kejelasan
pengamatan sel yang sangat jelas dan kontras menunjukan bahwa nilai sig 0,015, yang berarti
serta konsentrasi 100% terlihat jelas dan < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa H0
kontras. Sedangkan untuk esktrak daun miana diterima dan H1 ditolak yaitu tidak terdapat
konsentrasi 70%, 80% dan 100% rata-rata pengaruh yang signifikan antara variasi
pengamatan sel terlihat tidak jelas dan tidak konsentrasi esktrak kembang sepatu terhadap
kontras. pewarnaan gram sebagai pengganti pewarna
Tabel 2. Uji Hipotesis Penelitian sampel penutup (safranin).
esktrak bunga kembang sepatu Tabel 3. Uji Hipotesis Penelitian sampel
Perlakuan N Rata- Sig(2 esktrak daun miana
rata Tailed Perlakuan N Rata- Sig(2
) rata Tailed)
Kontrol 12 9,50 Kontrol 12 11,00
Konsentrasi 70% 12 2,50 0,015 Konsentrasi 70% 12 5,00 0,012
Konsentrasi 80% 12 9,50 Konsentrasi 80% 12 5,00

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.4 No.1, Juli 2020


6

Konsntrasi 100% 12 5,00 sampel jelas dan kontras serta satu sampel
(Sumber: Data Primer, 2019). tidak jelas dan kontras sedangkan pada
Tabel 3 merupakan uji hipotesis penelitian ekstrak daun miana diperoleh hasil tidak
dengan menggunakan Uji Kruskal-Wallis. jelas dan tidak kontras pada pewarnaan
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa nilai sig bakteri E.coli .
0,012 < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
H0 diterima dan H1 ditolak yaitu tidak terdapat Hidayat dan Saati. 2006. Membuat Pewarna
pengaruh yang signifikan antara variasi Alami : Cara Sehat dan Aman Membuat
konsentrasi esktrak daun miana terhadap Pewarna Makanan dari Bahan Alami.
pewarnaan gram sebagai pengganti pewarna Surabaya : Trubus Agrisarana.
penutup (safranin). Lisdawati, Vivi; Mutiatikum, D; Alegantina, S;
KESIMPULAN N, Y.A. Karakterisasi Daun Miana
Berdasarkan data hasil dari hitung jumlah (Plectranthus scutellarioides (L.) Bth.)
leukosit yang menggunakan larutan Turk dan dan Buah Sirih (Piper betle L.) secara
ekstrak bunga kembang sepatu da konsentrasi Fisiko Kimia dari Ramuan Lokal
70%, 80%, dan 100% dapat disimpulkan Antimalaria Daerah Sulawesi Utara.
sebagai berikut : Media Litbang Kesehatan. Badan
1. Pada larutan ekstrak bunga kembang sepatu Litbangkes: Sumatera Utara. 2008. Vol
dengan konsentrasi 70% diperoleh hasil 18, 213-225. Pakadang, S.R; Wahyuni,
tidak jelas dan kontras sedangkan pada C.U; Notobroto, H.B; Winarni, D;
ekstrak daun miana diperoleh hasil tidak Dwiyanti, R;.
jelas dan tidak kontras pada pewarnaan Nuryanti, Siti., dkk. 2006. Indikator Titrasi
bakteri E.coli. Asam-Basa dari Ekstrak Bunga Sepatu
2. Pada larutan ekstrak bunga kembang (Hibiscus rosa sinensis L). Jurnal
sepatu dengan konsentrasi 80% diperoleh AGRITECH, Vol 3(3).
hasil rata-rata sangat jelas dan kontras Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. 2009.
sedangkan pada ekstrak daun miana Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I. Jakarta
diperoleh hasil tidak jelas dan tidak kontras : UI Press.s
pada pewarnaan bakteri E.coli Wahyuni Dwi. 2012. Pemanfaatan Esktrak bit
3. Pada larutan ekstrak bunga kembang sepatu (Beta vulgaris) dan kembang sepatu
dengan konsentrasi 100% diperoleh hasil 2 (Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.4 No.1, Juli 2020


7

penambahan dan prosentase etanol yang Winarti S, Sarofa U, Anggrahini D. 2008.


berbeda sebagai bahan pewarnaan pada Ekstraksi dan Stabilitas Warna Ubi Jalar
pengamatan mikroskopis stomata jagung Ungu (Ipomoes batatas L.) sebagai
(Zea mays). Skripsi. Universitas Pewarna Alami. Jurnal Teknik Kimia,
Muhammadiyah Surakarta : Surakarta. 3(1):207-14.

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.4 No.1, Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai