ISOLASI PROTEIN
Disusun Oleh:
Nim: B1D120055
Kelas: 2020B
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM ISOLASI PROTEIN
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang
terbentuk dari satu rantai panjang asam amino atau lebih. Protein memiliki
banyak fungsi dalam makhluk hidup, di antaranya mempercepat reaksi-
reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan, memberi
bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu lokasi ke lokasi
lain.
Perbedaan utama antara satu protein dan protein lainnya adalah
urutan asam amino-asam aminonya, yang ditentukan oleh urutan
nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya menyebabkan lipatan protein
menjadi struktur tiga dimensi khusus yang sesuai dengan fungsinya.
Susunan protein pada semua spesies mulai dari bakteri sampai manusia
dibentuk dari 20 asam amino yang sama dan tidak pernah berubah selama
evolusi.
Protein merupakan molekul yang sangat besar, sehingga mudah
sekali mengalami perubahan bentuk fisik maupun aktivitas biologis.
Banyak faktor yang menyebabkan perubahan sifat alamiah protein
misalnya : panas, asam, basa, pelarut organik, pH, garam, logam berat,
maupun sinar radiasi radioaktif. Perubahan sifat fisik yang mudah diamati
adalah terjadinya penjendalan (menjadi tidak larut) atau pemadatan. Ada
protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak larut dalam air, tetapi
semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti misalnya etil eter.
Daya larut protein akan berkurang jika ditambahkan garam, akibatnya
protein akan terpisah sebagai endapan. Apabila protein dipanaskan atau
ditambahkan alkohol, maka protein akan menggumpal. Hal ini disebabkan
alkohol menarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein.
2. Rumusan Masalah
- Bagaimana teknik Isolasi Protein?
- Apa tujuan Isolasi Protein?
- Bagaimana cara kerja alat SDS – Page?
3. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kami kali ini yaitu:
- Untuk mengaplikasikan teknik isolasi protein
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Isolasi Protein
B. Presipitasi Protein
a. TCA/Aseton
b. Phenol-Chloroform
c. Salting out
METODE PERCOBAAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu
- Sentrifuse
- Pipet
- Mikrotube
- Ikan Bandeng
- Udang
- Aquadest
B. Prosedur Kerja
A. Hasil
B. Pembahasan
Komposisi gizi per 100 gram daging ikan bandeng adalah energi
129 kkal, protein 20 gr, lemak 4,8 gr, kalsium 20 mg, fosfor 150 mg, besi
2 mg, vitamin A150 SI dan vitamin B1 0.05 mg. Protein bandeng cukup
tinggi, sehingga kondisi ini menjadikan ikan bandeng sangat mudah
dicerna dan baik di konsumsi oleh semua usia untuk mencukupi kebutuhan
protein tubuh, menjaga dan memelihara kesehatan serta mencegah
penyakit akibat kekurangan zat gizi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran