Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

INJEKSI LIDOCAIN

KELOMPOK 4 :

WISYA ISKAMAYA

SRI DEVI

SUCI INDAH SARI

NURUL RAMADHANI

EFFENDY SAFRUDDIN

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TAHUN AKADEMIK 2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril.
Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai
akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Konsep ini
menyatakan bahwa steril adalah kondisi mutlak bebas dari mikrorganisme hanya
dapat diduga atas angka kematian mikroba. (Lachman, hal 1254).
Vial adalah salah satu wadah dari bentuk sediaan steril yang umumnya
digunakan pada dosis ganda dan memiliki kapasitas atau volume 0,5-100 ml. Vial
dapat berupa takaran tunggal atau ganda. Digunakan untuk mewadahi serbuk
bahan obat, larutan atau suspensi dengan volume sebanyak 5 mL atau lebih besar.
Bila diperdagangan, botol ini ditutup dengan sejenis logam yang dapat dirobek
atau ditembus oleh jarum injeksi untuk menghisap cairan injeksi. (R. Voight hal
464).
Air yang digunakan untuk injeksi adalah Aqua pro Injectione. Air untuk
injeksi, dibuat dengan menyuling kembali air suling segar dengan alat gelas netral
atau wadah logam yang cocok dengan labu percik. Hasil sulingan pertama
dibuang dan sulingan selanjutnya ditampung dan segera digunakan harus
disterilkan dengan cara Sterilisasi A atau C segera ditampung. Air untuk injeksi
bebas udara dibuat dengan mendidihkan air untuk injeksi segar selama 10 menit
sambil dicegah hubungan dengan udara sesempurna mungkin, didinginkan dan
segera digunakan. Jika dimaksudkan sebagai pelarut untuk injeksi, harus
disterilkan dengan cara sterilisasi A, segera setelah diwadahkan (Ansel, 1989).
Sediaan steril yang akan dibuat adalah injeksi lidokain. Injeksi lidokain yaitu
larutan yang dibuat dari Lidokain Hidroklorida dengan penambahan asam klorida
P dalam air untuk injeksi atau dari lidokain hidroklorida dalam air untuk injeksi.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui cara pembuatan sediaan steril injeksi ampul lidokain dan

mengetahui khasiat dan penggunaan injeksi ampul lidokain menggunakan

pembawa Aqua Pro Injeksi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I URAIAN RESEP

II.I.I RESEP ASLI

No . 5 Tgl.8/11/2017

R/ injeksi lidocain

Pro : muli

II.I.2 RESEP LENGKAP

Dr.Muh.Arief
Jln.Syarif Al-QadriPangkajeneSidrap
SIP : 013/SIP/SK/DINKES

No. 5 Tgl.8/11/2017

R/ injeksi lidocain
∫pro injeksi

Pro : muli
Umur : 19 tahun
Alamat : soreang
II.I.3 URAIAN BAHAN

a. LIDOCAINI HIDROCHLORIDUM ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI


III HALAMAN 350 )

NamaResmi : Lidocaini Hydrochloridum

Nama Lain : Lidokain hidroclorida

Pemerian : Serbuk hablur, tidak berbau , rasa agak pahit


disertai rasa tebal.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol( 95


%)

Penggunaan : Anti septikum local ( mencegah luka luar )

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

b. NATRII CHLORIDUM ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III


HALAMAN 403 )

NamaResmi : Natrii Chloridum

Nama Lain : Natriumklorida

Pemerian : hablur heksa hedrat tidak berbau atau serbuk


hablur putih tidak berbau, rasa asin

Kelarutan : larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam kurang dari 10 bagian
gliseron, sukar larut dalam etanol.
Penggunaan : Sumber ion dannatrium

Penyimpanan : Dalamwadahtertutupbaik

c. METIL PARABEN ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III HALAMAN


378 )

Nama Resmi : Methylis Parabenum

Nama Lain : Nipagin, Metil paraben

Pemerian : Serbuk hablur, putih , hamper tidak berbau, tidak


mempunyai rasa , agak membakar di ikuti rasa
tebal

Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalm 20 bagian air


mendidih dan dalam 3,5 bagian etanol 95 % dan
dalam 3 bagian aseton, mudah larut dalam eter
dan dalam larutan alkali hidroksida , larut dalam
60 bagian gliserol panas dan dalam 40 bagian
gliserin , minyak lemak nabati panas, jika
digunakan tetap jernih.

Penggunaan : Zat pengawet

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

d. AQUA PRO INJECTION ( FARMAKOPE INDONESIA EDISI III


HALAMAN 97)

NamaResmi : Aqua Pro Injection


Nama Lain : Air untuk Injeksi

Pemerian : Cairan jernih ,tidak berbau , berwarna , dan berasa

Penggunaan : Untuk pembuatan injeksi

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap,


BAB III

METODE KERJA

III.I ALAT DAN BAHAN

III.I.I ALAT

- Erlenmeyer 2 Buah

- Gelas kimia 1 Buah

- Gelas ukur 1 Buah

- Pinset 1 Buah

- Sendok tanduk 1 Buah

- Corong gelas 1 Buah

- Spoit 10 cc 1 Buah

- Vial 6 Vial

III.I.2 BAHAN

- Lidocain Hidrocloridum 2 Gram

- Methylis Parabenum 100 mg

- Natrii Cloridum 600 mg

- Aqua Pro Injection ad 100 ml


III.2 PERHITUNGAN BAHAN

Perhitungan volume obat :

- Volume obat : 10 ml x 6 = 60 ml

- Volume dilebihkan : 0,05 ml x 6 = 3 ml

- Volume pembilas : ad 100 ml

Perhitungan bahan

- Lidokain hydrocloridum : 100 ml x 20 mg = 2 gram

1 ml

- Natrii clorida : 100 ml x 6 mg = 0,6 gram

1 ml

- Methyl parabenum : 100 ml x 1 mg = 0,1 gram

1 ml

III.I.3 PROSEDUR KERJA

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Disterilkan semua alat yang ingin digunakan, dimasukkan kedalam


autoclaf pada suhu hingga 121˚ C
3. Setelah disterilkan , lalu dikelurkan dari autoclaf

4. Ditimbang masing – masing bahan yaitu lidokain 2 gram, natrii cloridum


600 mg, dan methyl paraben 100 mg

5. Dimasukkan methyl paraben 100 mg didalam gelas Erlenmeyer ,


kemudian dipanaskan hingga larut

6. Dimasukkan lidokain 2 gram dan natrii cloridum 600 mg ke dalam gelas


Erlenmeyer yang berisi methyl paraben, lalu dikocok hingga homogen

7. Disaring larutan yang telah dilarutkan

8. Dimasukkan kedalam vial sebanyak 10 ml/vial, kemudian ditutup

9. Disterilkan, kemudian setelah disterilkan lalu diberi kemasan dan etiket


untuk injeksi
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.I HASIL
Pada percobaan ini di peroleh hasil bahwa sediaan injeksi lidocain yang
dibuat tetap jernih bahkan setelah di sterilkan di autoclaf,

IV.2 PEMBAHASAN

Pada praktikum lidocain injeksi memiliki tujuancara pembuatan sediaan steril


injeksi ampu llidokain dan mengetahui khasiat dan penggunaan injeksi ampul
lidokain menggunakan pembawa Aqua Pro Injeksi.Dalam pembuatan lidokain
injeksi hal pertama yang dilakukan sebelum proses pembuatan sediaan adalah
sterilisasi alat. Dimana kami melakukan sterilisasi alat pada autoklaf pada suhu
121o C selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan persiapan bahan – bahan yang
akan digunakan.Kemudian melakukan penimbangan bahan – bahan yang
akandigunakan.
Setelah semua bahan tercampur, masukkan ke dalam saring larutan tersebut
lalu cukupkan volumenya dengan A.P.I hingga 100 mL, lalu dimasukkan kedalam
vial sebanyak 10 ml dengan menggunakan spoit 1 CC. Kelebihan 0,05 mL ke
dalam tiap wadah dimaksudkan agar pada saat penggunaan ampul ini dapat sesuai
dengan volume yang diinginkan. Setelah semua wadah terisi maka vial ditutup
kembali. Kemudiaan dilakukan sterilisasi kembali dalam autoklaf pada suhu
1210C selama 15 menit.
Setelah sterilisasi selesai, dilakukan evaluasi kebocoran dan hasilnya
adalahwadah vial tetap berisi atau volumenya tetapdanobat yang didalam vial
tidak terkontaminasi atau berubah warna. Setelah semua proses evaluasi selesai
barulah sediaan tersebut diberi etiket, brosur dan kemasan.
BAB V

PENUTUP

V.I KESIMPULAN
Dalam praktikum ini pembuatan injeksi lidokain harus memperhatikan
semua alat yang diguanakan disterilkan di dalam autoclaf pada suhu 1210C selama
15 menit.Dan memperhatikan volume obat dan perhitungan bahan.Karena dapat
mempengaruhi hasil atau kadar obat pada injeksi yang dibuat. Dimana volume
obat harus dilebihkan sebanyak 0,05 ml, agar injeksi yang akan digunakan pada
saat penyuntikan tidak berkurang dosisnya.

V.2 SARAN
Didalam praktikum selanjutnya agar kiranya asisten yang mendampingi
praktikan harus memperhatikan praktikan dan mengajari praktikan dalam
melakukan percobaan, supaya tidak ada yang terkendala dalam praktikum dan
praktikkan harus lebih telitih.
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: UI Press

Dijen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI

Dirjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI

Dirjen POM, 1995. Farmakologiterapi . Jakarta: Depkes RI

Lahman, L.H.A Lieberman. 2012. Teori dan Praktik Farmasi Industri. Jakarta: UI

Tjay, Tan Hoandan Kirana Rahardja. 2007.Obat-obat Penting Khasiat


Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya Edisi Keenam. Jakarta: Elex
Media.

Voight, Rudolf. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: UGM


LAMPIRAN

I.I FOTO SEDIAAN

I.2 ETIKET APOTEK STIMUH FARMA


Jln. Syarif Al-Qadri Pangkajene Sidrap
APOTEKER : WISYA ISKAMAYA, S.FARM.APT
NO.5 Tgl. 8/11/2017

Injeksi lidocain

Pro :Muli

Anda mungkin juga menyukai