Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM IV

IDENTIFIKASI BAKTERI SECARA MIKROSKOPIS


KELOMPOK B3-1

OLEH :
FARAH NUR HANDAYANI ( 191610101129 )
MARIA FRANSISCA UTHA ( 191610101130 )
HELMY AFFAN F ( 191610101131 )
AFIFAH GRANDIS DELLASMEDSA C ( 191610101132 )
RACHEL MURWANENDA ( 191610101133 )

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2020
A. Tujuan
Mengidentifikasi morfologi sel bakteri yang relevan dibidang Kedokteran Gigi dan
Kedokteran Umum secara mikroskopis.

B. Alat
1. Mikroskop medan terang
2. Preparat bakteri yang relevan dibidang kedokteran gigi dan kedokteran umum
dengan metode pewarnaan Gram.

C. Bahan
1. Minyak imersi
2. Kertas lensa
3. Alkohol 70%

D. Prosedur
1. Pertama-tama, nyalakan sumber cahaya dan sesuaikan intensitas cahaya dengan
bantuan rheostat atau brightness control (pengontrol kecerahan).
2. Tempatkan glass slide yang sdh disiapkan dengan sampel pada meja mikroskop
dan putar revolver ke lensa obyektif daya paling rendah yaitu pada lensa obyektif
4x.
3. Amati sampel melalui mikroskop dan sesuaikan diafragma dengan diameter
terbesar untuk membuat background (latar belakang ) yang lebih cerah.
4. Kemudian tutup ¾ diafragma , dan sesuaikan knop makrometer (penyesuai kasar)
(coarse ajustment) hingga sampel (spesimen) dalam fokus.
5. Lalu putar knop mikrometer (penyesuai halus) (fine ajustment) untuk melihat
gambar lebih jelas dengan resolusi yang baik.
6. Putar lagi revolver ke lensa obyektif 10x dan 40x dan ulangi langkah yang sama
untuk memfokukans sampel (specimen) dan untuk mendapatkan gambar sampel
yang lebih baik dan lebih jelas.
7. Kemudian putar revolver mikroskop sedemikian ruapa sehingga sampel
(specimen) berada diantara lensa obyektif 40x dan 100x, dan tambahkan sedikit
tetesan minyak imersi di tengah slide.
8. Sekali lagi putar revolver sehingga lensa obyektif minyak imersi 100x menyentuh
minyak.
9. Kemudian buka diafragma iris sepenuhnya dan sesuaikan knop mikrometer
(penyesuai halus) hingga gambar menjadi lebih jelas.
10. Lepaskan slide dan bersihkan lensa obyektif minyak imersi 100x dengan hati-hati
dengan menggunakan kertas lensa untuk menghilangkan minyak.
11. Terakhir matikan sumber cahaya.

E. Hasil Pengamatan

A.
1. Morfologi sel bakteri (pilih sel-sel bakteri dan beri tanda panah atau lingkaran)
B.
C.a.Bentuk : Coccus
D.
b.Susunan : Streptococcus
E.
F.
c.Warna : Biru Keunguan

d.Keadaan istimewa (jika ada): -


G.
H.

2. Morfologi sel bakteri (pilih sel-sel bakteri dan beri tanda panah atau lingkaran)

a.Bentuk : Bacillus

b.Susunan : Streptobacillus

c.Warna : Biru

d.Keadaan istimewa (jika ada): -


I.3. Morfologi sel bakteri (pilih sel-sel bakteri dan beri tanda panah atau lingkaran)

a.Bentuk : Bacillus

b.Susunan : Diplobacillus

c.Warna : Biru

d.Keadaan istimewa (jika ada): -


J.4. Morfologi sel bakteri (pilih sel-sel bakteri dan beri tanda panah atau lingkaran)

a.Bentuk : Coccus

b.Susunan : Monococcus

c.Warna : Merah muda

d.Keadaan istimewa (jika ada): -


5. Morfologi sel bakteri (pilih sel-sel bakteri dan beri tanda panah atau lingkaran)

a.Bentuk : Coccus

b.Susunan : Staphylococcus

c.Warna : Biru

d.Keadaan istimewa (jika ada): -


6. Morfologi sel bakteri (pilih sel-sel bakteri dan beri tanda panah atau lingkaran)

a.Bentuk : Bacillus

b.Susunan : Monobacillus

c.Warna : Ungu
K.
d.Keadaan istimewa (jika ada): Endospora (bagian yang dilingkari)
F. Pembahasan
a) Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya Medan Terang
Mikroskop cahaya menggunakan system mikroskop optic. Mikroskop optic berfungsi
berdasarkan teori optic lensa dimana dengan lensa dapat memperbesar gambar yang
dihasilkan oleh lewatnya gelombang sampel atau yang dicerminkan oleh sampel.
System mikroskop optic dasar yang digunakan dilaboratorium adalah mikroskop
cahaya, dimana cahaya tampak akan melewati secara langsung lensa dan sampel atau
specimen. Mikroskop cahaya dapat dikategorikan menjadi mikroskop medan terang,
mikroskop contrast phase dan mikroskop fluorescence. Tiga hal yang penting pada
mikroskop cahaya adalah, perbesaran, resolusi dan kontras.
Prosedur pemeriksaan mikroskopis yaitu pertama tama nyalahkan sumber
cahaya dan sesuaikan intensitas cahaya dengan bantuan brightness control.
Tempatkan glass slide yang sudah disiapkan dengan sampel pada meja mikroskop dan
putar revolver ke lensa objektif daya paling rendah yaitu pada lensa objektif 4x.
Amati sampel melalui mikroskop dan sesuaikan diafragma dengan diameter terbesar
untuk membuat background yang lebih cerah. Kemudian tutup ¾ diafragma dan
sesuaikan kenot makrometer atau penyesuai kasar hingga sampel atau specimen
dalam focus. Lalu putar kenot micrometer atau penyesuai halus untuk melihat gambar
lebih jelas dengan resolusi yang baik. Putar lagi revolver ke lensa objektiv 10x dan
40x dan ulangi langkah yang sama untuk memfokuskan sampel atau specimen dan
untuk mendapatkan gambar sampel yang lebih baik dan lebih jelas.
Kemudian putar revolver mikroskop sedemikian rupa sehingga sampel atau
specimen berada di lensa objektiv 40x dan 100x dan tambahkansedikit tetesan minyak
emersi di tengah slide, sekali lagi putar revolver sehingga lensa objektiv minyak
emersi 100x menyentuh minyak. Kemudian buka diafragma sepenuhnya dan
sesuaikan kenot micrometer atau penyesuai halus hingga gambar menjadi lebih jelas.
Lepaskan slide dan bersihkan lensa objektif minyak emersi 100x dengan hati-hati
dengan menggunakan kertas lensa untuk menghilangkan minyak. Terakhir, matikan
sumber cahaya.
b) Pembelahan Sel

i. Mitosis

Melalui peristiwa pembelahan sel akan dihasilkan berbagai sifat makhluk


hidup yang sesuai dengan induknya sehingga beberapa sifat makhluk hidup akan
dapat dipertahankan oleh keturunannya. Melalui peristiwa ini pula makhluk hidup
dapat tumbuh dan berkembang, sehingga bertambah jumlah dan ukurannya. Banyak
sifat-sifat unggul dari tumbuhan dan hewan di Indonesia yang diwariskan dari
induk kepada keturunannya, misalnya buah-buahan seperti mangga, durian,
pisang, dan beberapa hewan seperti ayam, sapi, dan lain-lain. Semua itu dapat
melengkapi kebutuhan kita. Oleh sebab itulah sudah semestinya jika kita harus
selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan selalu menjaga kelestarian
semua makhluk hidup ciptaan-Nya.
Dalam bidang genetika, pembelahan mitosis merupakan proses yang
menghasilkan dua sel anak yang identik. Pembelahan mitosis terjadi secara tidak
langsung karena melalui tahap-tahap fase pembelahan, atau dikatakan sebagai
pembelahan secara tidak langsung yang melibatkan benang-benang gelendong
untuk mengatur tingkah laku kromosom.
Pembelahan mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Pembelahan ini diawali
dengan pembelahan inti (kariokinesis) dan dilanjutkan dengan pembelahan
sitoplasma (sitokinesis). Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa
yang memiliki ciri-ciri antara lain:
1. pembelahan berlangsung satu kali;
2. jumlah sel anak yang dihasilkan adalah dua buah;
3. jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom pada
induknya, yaitu 2n (diploid);
4. sifat sel anak sama dengan sifat pada induknya;
5. terjadi pada sel tubuh (sel somatik) misalnya pada jaringan embrional antara
lain ujung akar, ujung batang, lingkaran kambium;
6. tujuan pembelahan mitosis adalah untuk memperbanyak sel-sel seperti
pertumbuhan atau perbaikan sel yang rusak;
7. melewati tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase,
dan telofase, namun secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap
semula sehingga membentuk suatu siklus sel.

ii. Meiosis

Jenis kelamin manusia di dunia ini ada dua, yaitu laki-laki dan wanita. Pada
waktu terjadi pertumbuhannya, ayah memberikan setengah dari sel kelaminnya dan
ibu juga setengah dari sel kelaminnya, sehingga kita mewarisi masing-masing sel
setengah dari sel kelamin dari orang tua kita.

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada
meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan
pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis II terjadi pada sel tumbuhan.
Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II. Baik pada
pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis.
Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase
II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali proses
pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel
baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari
jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada
pembelahan ini terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya.
Pembelahan meiosis ini memiliki sifat-sifat berikut.
1. Pembelahan berlangsung dua kali.
2. Jumlah sel anak yang dihasilkan adalah 4 buah.
3. Jumlah kromosom sel anak adalah setengah dari jumlah kromosom induk,
yaitu n (haploid).
4. Sifat sel anak berbeda dengan sel induknya.
5. Terjadi pada sel kelamin (sel gamet).
6. Tujuan pembelahan meiosis yaitu agar generasi berikutnya mempunyai jumlah
kromoson tetap.
iii. Contoh spesies bakteri yang sesuai dengan diagnosis sementara
 Streptococcus gram positif cotoh bakterinya yaitu Streptococcus
mutans,Streptococcus sanguis, Streptococcus salivarius.
 Streptobacillus gram positif contoh bakterinyaStreptobacillus felis,
Streptobacillus hongkongensis, Streptobacillus ratti
 Diplobacillus gram positif contoh bakterinya yaitu Lactobacillus acidophilus,
Salmonella typhi
 Monococcus gram negatif contoh bakterinya yaitu Porphyrromonas gingivalis,
Monococcus gonorhoe
 Staphylococcus gram positif contoh bakterinya yaitu Staphylococcus aureus
 Monobacilus gram negatif contoh bakterinya Clostridiu botulinum

G. Kesimpulan
Pembelahan Sel. Melalui peristiwa pembelahan sel akan dihasilkan berbagai
sifat makhluk hidup yang sesuai dengan induknya sehingga beberapa sifat makhluk
hidup akan dapat dipertahankan oleh keturunannya. Dalam bidang
genetika, pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak
yang identik. Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-
tahap fase pembelahan, atau dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung
yang melibatkan benang-benang gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom.
Pembelahan mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Pembelahan ini diawali dengan
pembelahan inti dan dilanjutkan dengan pembelahan sitoplasma .
Tahapan pembelahan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan
telofase, namun secara umum tahap-tahap tersebut akan kembali ke tahap semula
sehingga membentuk suatu siklus sel. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali
periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I dan pembelahan II . Baik pada
pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada
mitosis. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel
induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung
jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi karena pada
pembelahan ini terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi
separuhnya. Pembelahan meiosis ini memiliki sifat-sifat berikut. Sel anak yang
dihasilkan adalah 4 buah. Tujuan pembelahan meiosis yaitu agar generasi berikutnya
mempunyai jumlah kromoson tetap.
Daftar Pustaka
Rustama, Mia Miranti, et al. "Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak air dan etanol
bawang putih (Allium sativum L.) terhadap bakteri Gram negatif dan Gram
positif." BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi 4.2 (2005).
Fitri, Lenni, and Yekki Yasmin. "Isolasi dan pengamatan morfologi koloni bakteri
kitinolitik." Jurnal Biologi Edukasi 3.2 (2011): 20-25.
Jurnal PPKU IPB

Anda mungkin juga menyukai