Anda di halaman 1dari 2

Komponen dan Proses mikrosirkulasi di Rongga Mulut Pada

keadaan Patologis

Gusi dan membran periodontal dialiri cabang-cabang dari arteri posterior- superior
dan alveolaris inferior yang merupakan cabang arteri maksilaris. Cabang- cabang
interradikulasi dan interseptal dari kedua arteri alveolaris masuk ke daerah tulang
septal dan radikulat dekat dengan daerah apikal gigi. Kemudian melewati koronal dan
mengirimkan cabang-cabang melalui daerah cortical plate untuk mensuplai membrane
periodontal dan marginal gingiva. Cabang-cabang yang lain dari arteri alveolaris
mensuplai ligamen periodontal secara langsung. Arteriol-arteriol dari cabang-cabang
ligamen periodontal tersebut naik untuk mensuplai marginal gingiva. Juga pada lidah,
mentalis, platinal dan arteri businator mengeluarkan cabang untuk mensuplai
periosteum maksila dan mandibula. Selanjutnya cabang-cabang arteri periosteum ini
mensuplai jaringan gingival. Pada aspek palatinal arteri palatinal yang lebih besar
mengirimkan cabang ke palatal gingival dan membran mukosa.

Pada keadaan patologis, tubuh akan merespons injury atau kerusakan yang dapat
mempengaruhi hemodinamika, permeabilitas, dan seluler dalam mikrovesel serta
jaringan di sekitarnya. Adapun kaitannya antara mikrosirkulasi pada rongga mulut
dengan penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan hipertensi, juga stroke. salah
satunya adalah periodontitis.
Periodontitis merupakan suatu penyakit infeksi pada jaringan pendukung gigi yang
disebabkan oleh mikroorganisme dan terjadi kerusakan progresif pada jaringan
periodontal. Faktor lokal yang mengakibatkan terjadinya penyakit jaringan
periodontal yaitu karena adanya akumulasi plak bakteri atau bisa juga faktor sistemik
yang merupakan faktor predisposisi ikut mempengaruhi reaksi jaringan terhadap
iritasi lokal.

Pada penderita hipertensi ditemukan gangguan fungsi dari mikrosirkulasi dan


kapiler pembuluh darah. Tekanan darah yang berlebih dapat mendorong
pengembangan hipertrofi ventrikel jantung dan menyebabkan penyempitan diameter
mikrovaskuler Penyempitan diameter mikrovaskuler dapat mengakibatkan kerusakan
pada mikro- sirkulasi jaringan periodontal sehingga menjadi lebih mudah ruptur dan
berdarah. Pendarahan bisa terjadi dalam bentuk perdarahan hebat yang sulit berhenti
atau bisa berupa rembesan darah yang sulit berhenti. Periodontitis Juga merupakan
salah satu dari enam komplikasi DM. Pada sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
keparahan penyakit periodontal meningkat pada penderita diabetes dibandingkan pada
individu yang sehat. Beberapa peneliti menyatakan bahwa keparahan penyakit
periodontal pada penderita DM dipengaruhi oleh penurunan respon imun. Kondisi
tersebut ditandai terjadinya sejumlah perubahan jaringan yang menyebabkan
kerentanan terhadap penyakit. Perubahan vaskuler yang terjadi menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas kolagen serta perubahan respon dan kemotaksis dari PMN
terhadap antigen plak, sehingga menyebabkan fagositosis terhambat.

Peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) pada penderita DM menyebabkan


komplikasi berupa mikrovaskuler yang ditandai dengan peningkatan AGE pada
plasma dan jaringan. Sekresi dan sintesis sitokin yang diperantarai oleh adanya infeksi
periodontal, memperkuat besarnya respon sitokin yang dimediasi AGEs atau
sebaliknya.16 Advanced glycation end- product yang terbentuk dapat terjadi pada
protein, lipid dan asam nukleat. Pembentukan AGE pada protein, menyebabkan rantai
silang antara polipeptida kolagen dan menangkap plasma non glikosilasi atau protein
interstitial. Pengendapan low density lipoprotein (LDL) terjadi pada pembuluh darah
besar dan deposit kolesterol di intima. Advanced glycation end-product menyebabkan
terbentuknya rantai silang kolagen tipe IV membran basalis, berakibat melemahnya
interaksi kolagen dan komponen matriks lain (laminin, proteoglikan), menghasilkan
jejas struktur dan fungsi membran basalis. Keadaan hiperglikemia akan menimbulkan
AGEs, yang kemudian berinteraksi dengan RAGE pada endotel . sehingga
menimbulkan stres oksidatif, sebagai akibatnya akan terjadi gangguan pembuluh
darah pada jaringan periodontal. Gangguan pembuluh darah akan menyebabkan
gangguan distribusi nutrisi dan oksigen pada jaringan periodontal, sehingga bakteri
gram negatif anaerob yang merupakan bakteri komensal pada poket periodontal akan.
menjadi lebih patogen. Gangguan pembuluh darah juga akan mempengaruhi
pembuangan sisa metabolisme dalam jaringan periodontal, sehingga akan terjadi 9.
toksikasi jaringan periodontal dan gingiva.Advanced glycation end-product juga
mengadakan ikatan dengan reseptor bermacam sel seperti endotelium, monosit,
makrofag, limfosit dan mesenkim. Ikatan menyebabkan aktivitas biologik
sepertii.emigrasi monosit, pembebasan sitokin dan faktor pertumbuhan oleh
makrofag,

Jurnal Ked Gi, Vol. 4, No. 4, Oktober 2013 tentang EFEKTIVITAS APLIKASI
MADU MURNI TERHADAP PENYEMBUHAN JARINGAN PERIODONTAL
PADA PERAWATAN PERIODONTITIS PENDERITA HIPERTENSI, oleh Andi
Setiawan, Sri Pramestri Lastianny, dan Dahlia Herawati mahasiswa Program Studi
Periodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Jurnal Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 9 No. 3 2012 tentang PERIODONTITIS


DAN DIABETES MELITUS oleh Tantin Ermawati, Bagian Periodonsia, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai