Anda di halaman 1dari 16

A.

PENDAHULUAN

Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis


rangsangan tertentu pada manusia. Serabut syaraf yang melayaninya merupakan alat
perantara yang membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indra menuju
otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti
sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara.
Lidah merupakan salah satu dari panca indra manusia. Lidah berfungsi sebagai
pengecap dan juga sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor). Lidah
merupakan bagian dari organ pencernaan. Saat bayi masih dalam kandungan,
lidahnya sudah terbentuk sejak embrionya berusia 4 minggu kehamilan. Lidah
terletak didasar mulut dan melekat pada tulang hioid. Lidah berwarna merah dan
permukaannnya tidak rata.
Lidah merupakan suatu organ muskuler yang sangat mobil dan mempunyai
bentuk yang dapat berubah-ubah dalam waktu yang singkat sesuai dengan kemauan
dan kebutuhan. Pada saat istirahat lidah menempati bagian terbesar kavitas oris
proprium atau rongga mulut utama. Organ ini terdiri dari tiga bagian, yaitu radiks
lingua, korpus lingua dan apeks lingua. Radiks atau basis adalah bagian posterior
yang terikat, terutama ke dasar mulut. Fungsi lidah berhubungan dengan proses-
proses mengunyah atau penghancuran makanan, mengecap, menelan, berbicara dan
membersihkan mulut, tetapi fungsi utamanya ialah untuk mengantarkan makanan ke
dalam faring ketika menelan dan membentuk kata-kata saat berbicara. Sebagian besar
lidah terdapat di dalam kavum oris dan sebagian kecil lagi di dalam orofaring.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat
kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap
rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat
yang berbeda-beda.
B. Anatomi Lidah

Gambar. 1 Anatomi Dorsum Lidah (bagian atas lidah)

Lidah merupakan organ muscular yang bergerak pada dasar mulut. Lidah
secara anatomi terbagi menjadi 2 bagian terbagi oleh sulkus terminal yang berbentuk
huruf V menjadi pars oral yang terletak di anterior dan pars faringeal di posteriornya.:

Bagian Lidah

No Keterangan Pars Pharyngealis Pars Oralis


(Bagian sepertiga belakang lidah) (Bagian dua pertiga depan
lidah)
1. Definisi Bagian dua pertiga anterior
Bagian sepertiga posterior lidah dari lidah yang terletak di
yang terletak di pharynx. Dibatasi
secara bilateral oleh dua Arcus
palatinus (Arcus palatoglosus dan
dalam mulut
palatopharyngeus), dan di posterior
dibatasi oleh epiglottis.

- Corpus linguae (badan


lidah)
2. Terdiri dari Radiks linguae (Pangkal lidah)
- Apeks linguae (ujung
lidah)
Permukaan tidak rata karena
memiliki tonjolan-tonjolan tidak Permukaan teraba kasar
Membran teratur, disebabkan oleh adanya karena mengandung banyak
3.
mucossa tonsila linguae yang merupakan papilla kecil yang terlihat
bagian dari nodi lymphoidea secara mikroskopis.
dibawahnya.
N. Glossopaharyngeus (IX) dan N. Facialis (VII)
4. Persyarafan
N. Vagus (X)
Disalurkan ke cervicalis
profunda inferior oleh
Disalurkan ke cervicalis profunda
5. Aliran Limfa corpus linguae
superior dikedua sisi
Disalurkan ke submentalis
oleh apeks linguae.
Gambar 2. Lidah; Ventral linguae (bagian bawah lidah) dan Lateral linguae (bagian samping lidah).
No Lidah
Keterangan
. Dorsum Linguae Ventral Linguae Lateral Linguae
1. Ciri khas  Dibagi menjadi 2 bagian  Memiliki Frenulum linguae Ditandai dengan adanya
(Pars pharyngealis dan Pars yang merupakan lipatam- Ridge Vertical dari
oralis) oleh Sulkus lipatan mukosa yang papilla lingualis yang
Terminalis linguae, yang menghubungkan permukaan disebut papilla lingualis
berbentuk V. bawah lidah dengan dasar foliata.
 Pada apeks Sulkus mulut.
Terminalis Linguae terdapat  Pada sisi lateral frenulum
lubang kecil yang disebut linguae terdapat vena
Foramen ceccum linguae lingualis profundus yang
(pangkal dari Ductus dapat dilihat melalui
Thyroglossalis) yang membrane mukosa
merupakan sisa dari  Lateral terhadap v. lingualis
embriologis. profundus terdapat lipatan
 Terdapat pula Sulkus membrane mukosa yang
medianus linguae letaknya disebut Plica Fimbriata.
sesuai dengan posisi struktur
fibrosa midline.
Otot-Otot lidah

Sebagaimana telah dijelaskan diawal bahwa lidah tersusun atas oto-otot


rangka dan selaput lendir, otot-otot pembentuk lidah digolongkan kedalam dua
bagian, yaitu:

A. Otot Ekstrinsik – Otot Ekstrinsik memiliki fungsi utama untuk mengubah


posisi lidah sehingga memungkinkan untuk menjulur, melakukan gerak dari
sisi ke sisi dan gerakan retraksi.
1. Otot Genioglossus – muncul dari mandibula dan membuat lidah dapat
menjulur. Otot genioglossus juga dikenal sebagai otot keselamatan
(safety muscle) karena merupakan satu-satunya otot lidah yang
memiliki gerakan ke depan.
2. Otot Hyoglossus – muncul dari tulang hyoid memiliki fungsi
menekan dan meretraksi lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.
3. Otot Styloglossus – timbul dari proses styloid tulang temporal.
Membuat kita bisa memanjangkan dan menarik lidah ke belakang
lidah. Styloglossus menarik sisi lidah ke atas sehingga membuat
cekungan untuk menelan
4. Otot Palatoglossus – muncul dari aponeurosis palatina, menekan
langit-langit lunak.
B. Otot Instrinsik – Empat pasang otot instrinsik lidah ada dibagian dalam
lidah. Otot-otot ini mempengaruhi bentuk lidah dengan memperpanjang dan
memperpendek lidah, menggulung dan meluruskan puncak dan tepian lidah
serta mendatarkan dan membulatkan lidah.
1. Otot lingitudinal superior – otot ini melintang di permukaan superior
lidah, dibawah membran mukus.
2. Otot longitudinal inferior – melintang dibagian sisi lidah dan
bergabung dengan otot styloglossis
3. Otot vertikal – terletak di bagian tengah lidah dan bergabung dengan
otot longitudinal superior dan otot longitudinal inferior
4. Otot transversi – merupakan otot yang melintang di tengah lidah dan
melekat pada selaput lendir yang ada disepanjang sisi lidah.

Nama otot Persarafan Fungsi


OTOT-OTOT INSTRINSIK
N.XII
Secara umum Mengubah bentuk lidah
(hypoglossus)
Longitudinal
Menarik balik lidah dan juga perluasan gerakan lidah yang
Superior dan N. XII
berhubungan dengan itu
Inferior
N. XII
Transversal Pengerutan lidah dan juga gerakan menjulurkan lidah

Vertikal N. XII Melebarkan dan mendatarkan ujung lidah


OTOT-OTOT EKSTRINSIK
M.Genioglossus N. XII Menjulurkan apeks linguae ke luar rongga mulut
M. Hyoglossus N. XII Menarik lidah ke bawah
M.Styloglossus N. XII Menarik lidah keatas dan kebelakang
Plexus
M.Palatoglossus Menarik akar lidah ke atas dan kebelakang
pharingeus
Gambar 3. Pembuluh darah dan persarafan lidah

Vaskularisasi lidah berasal dari arteri carotis interna, arteri ini bercabang
menjadi arteri sublingualis yang akan memberi vaskularisasi pada musculus
mylohyoid, glandula sublingualis, dan mukosa membran mulut menuju vena jugularis
interna. Terdapat tiga vena yang menjadi percabangan dari nervus hypoglossi yaitu
vena lingualis profundus, vena lingualis dorsalis dan vena comitantens. Vena
lingualis inilah yang mendampingi arteri lingualis menuju vena lingualis intern.
Tergantung lokasinya pada lidah, taste buds dapat disarafi oleh akson sensoris oleh
nervus kranialis fasialis (N.VII), glossofaringeus (N.IX), atau vagus (N.X).
Pensarafan sensoris umum lidah, anterior dari sulkus terminalis melalui cabang
lingual dari mandibularis (N.V), sementara sensasi gustatoris daerah ini, kecuali
untuk papilla sirkumvalata, adalah melalui cabang chorda thympani dari nervus
fasialis (N.VII), yang menyertai nervus lingualis. Taste buds pada papilla
sirkumvalata dan bagian faringeal lidah disarafi cabang lingual dari nervus
glossopharingeus (N.XI). Taste buds pada epiglottis dan bagian paling posterior lidah
disarafi oleh cabang laringeal superior dari nervus vagus (N.X)

C. Histologi Lidah

Gambar 4. Histologi Lidah

Lidah adalah masa otot yang ditutupi oleh membran mukosa dengan struktur
yang bervariasi sesuai dengan bagian yang diamati. Secara histologi lidah terdiri dari
3 lapisan. Apabila dilihat dari permukaan luar kedalam adalah sebagai berikut.
1. Selaput lendir lidah atau membran mukosa yang menutupi lidah tersusun dari sel-
sel epitel berlapis gepeng (stratified squamous epithelium). Ditinjau dari
permukaan dorsal dan ventral lidah, histologinya adalah sebagai berikut.
a. Membran mukosa pada bagian ventral lidah adalah tipis dan licin dikarenakan
pada bagian ini terdiri dari sel epitel berlapis gepeng tidak berkeratin, sedang
b. Pada membrane mukosa dari bagian duapertiga anterior lidah permukaannya
teraba kasar karena sebagian sel penyusunnya adalah berjenis sel epitel
berlapis gepeng terkeratin. Selain itu, yang menyebabkan dorsum lidah teraba
kasar adalah adanya tonjolan-tonjolan yang merupakan akhiran dari saraf
pengecap berada diseluruh permukaan lidah yang disebut papilla. Ada 4 jenis
papilla pada lidah yaitu papilla filiformis, Papilla fungiformis, papilla
sirkumvalata, dan papilla foliata. Perbedaannya adalah sebagai berikut.

No Parameter Jenis Papila


. Pembeda Filiformis Fungiformis Sirkumvalata Foliata
Berbentuk seperti
Seperti lipatan-
Langsing, Berbentuk seperti jamur tetapi jauh
1. Bentuk lipatan tidak
berbentuk kerucut. jamur lebih besar dari
teratur.
fungiformis
Bisa dikatakan
tidak ada pada
2. Jumlah Sangat banyak Banyak 8-12 buah manusia.
(rudimenter
pada manusia).
3. Ukuran Kecil Sedang Besar Kecil
Di bagian
Di bagian
ventral dan
Di seluruh belakang pada
lateral lidah
permukaan Relative diarah daerah duapertiga
4. Letak tetapi tidak
duapertiga anterior pinggir apeks lidah anterior lidah di
berkembang
dorsum lidah depan sulkus
(poorly
terminalis linguae
development)
Papila
5. Ada Ada Ada
skunder
Bagian
Banyak dan
6. lamina Ada Ada Sangat sedikit
vascular
propria
7. Taste bud Tidak ada Ada Ada Ada
Memiliki banyak
duktus
8. Ciri khas ekskretorius dari
Kelenjar serosa
(von ebner).

9. Gambar

Gambar 3. Papil Lidah

Taste bud adalah sel pengecap bagian perifer yang ada pada lidah
meliputi seluruh permukaan dorsum dari duapertiga anterior lidah, memiliki
garis tengah sekitar 1/30 mm dan panjang sekitar 1/16 mm. Ujung luar taste
bud tersusun disekitar pori-pori pengecap atau taste pore yang sangat kecil.
Dari ujung setiap sel pengecap, beberapa mikrovili atau rambut pengecap
akan menonjol keluar menuju pori-pori pengecap dan serabut/rambut inilah
yang memberikan reseptor untuk pengecap.
Lokasi taste bud: ditemukan pada tiga papilla lidah yaitu (1) Sebagian
besar taste bud terletak di dinding saluran yang mengelilingi papilla
sirkumvalata, yang membentuk garis V di permukaan lidah posterior. (2)
Sejumlah taste bud terletak pada papilla fungiformis diatas anterior lidah. (3)
Sejumlah lainnya terletak pada papilla foliata yang terdapat di lipatan-lipatan
sepanjang permukaan lateral lidah.
Masa hidup: ±10 hari dan akan digantikan dengan sel-sel baru
melalui pembelahan mitosis.

Sensasi Rasa pada Lidah

Ada empat sensasi dasar pengecapan yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Rasa
manis dideteksi pada ujung lidah, rasa asin dideteksi pada tepi lateral lidah, rasa asam
dan pahit dirasakan pada aspek posterior lidah. Sedangkan sinergi rumit gerakan lidah
dengan gerakan rahang, faring dan laring dalam fonasi dan menelan dilakukan oleh
otot ekstrinsik lidah. Keempat rasa ini dikenal dengan istilah sensasi rasa primer.
Selain itu, ada rasa kelima yang telah teridentifikasi yakni umami yang dominan
ditemukan pada L-glutamat.
Gambar 6. Lokasi Sensasi Rasa pada Lidah

 Rasa Manis
Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula,
glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat,
asam halogen, dan garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir
semua zat yang menyebabkan rasa manis merupakan zat kimia organik; satu-
satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa manis merupakan garam-garam
tertentu dari timah hitam dan berillium.

 Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion
hydrogen maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan
logaritma konsentrasi ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin asam suatu
makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.

 Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion
sodium. Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam
lainnya karena beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di samping
rasa asin.

 Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia,
tetapi zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat
organik. Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah: (1)
Zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan (2) alkaloid. Alkaloid
terdiri dari banyak obat yangdigunakan dalam kedokteran seperti kuinin,
kafein, striknin, dan nikotin.

 Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami
mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya, termasuk
sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-glutamat dan 5'-
ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya. Umamiadalah rasa
yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung L-glutamat
(terdapat pada ekstrak daging dan keju).
Daftar Pustaka

1. J. Waschke dan Paulsen, F. 2013. Sabotta Atlas Anatomi Manusia Buku


Tabel. Jakarta: EGC

2. Eroschenko, V P. 2010.  Atlas Histologi di Fiore,edisi 11. Jakarta: EGC

3. Jacob T. 2010,A tutorial on the sense of taste (Cardiff University UK).

Anda mungkin juga menyukai