PENDAHULUAN
Lidah merupakan organ muscular yang bergerak pada dasar mulut. Lidah
secara anatomi terbagi menjadi 2 bagian terbagi oleh sulkus terminal yang berbentuk
huruf V menjadi pars oral yang terletak di anterior dan pars faringeal di posteriornya.:
Bagian Lidah
Vaskularisasi lidah berasal dari arteri carotis interna, arteri ini bercabang
menjadi arteri sublingualis yang akan memberi vaskularisasi pada musculus
mylohyoid, glandula sublingualis, dan mukosa membran mulut menuju vena jugularis
interna. Terdapat tiga vena yang menjadi percabangan dari nervus hypoglossi yaitu
vena lingualis profundus, vena lingualis dorsalis dan vena comitantens. Vena
lingualis inilah yang mendampingi arteri lingualis menuju vena lingualis intern.
Tergantung lokasinya pada lidah, taste buds dapat disarafi oleh akson sensoris oleh
nervus kranialis fasialis (N.VII), glossofaringeus (N.IX), atau vagus (N.X).
Pensarafan sensoris umum lidah, anterior dari sulkus terminalis melalui cabang
lingual dari mandibularis (N.V), sementara sensasi gustatoris daerah ini, kecuali
untuk papilla sirkumvalata, adalah melalui cabang chorda thympani dari nervus
fasialis (N.VII), yang menyertai nervus lingualis. Taste buds pada papilla
sirkumvalata dan bagian faringeal lidah disarafi cabang lingual dari nervus
glossopharingeus (N.XI). Taste buds pada epiglottis dan bagian paling posterior lidah
disarafi oleh cabang laringeal superior dari nervus vagus (N.X)
C. Histologi Lidah
Lidah adalah masa otot yang ditutupi oleh membran mukosa dengan struktur
yang bervariasi sesuai dengan bagian yang diamati. Secara histologi lidah terdiri dari
3 lapisan. Apabila dilihat dari permukaan luar kedalam adalah sebagai berikut.
1. Selaput lendir lidah atau membran mukosa yang menutupi lidah tersusun dari sel-
sel epitel berlapis gepeng (stratified squamous epithelium). Ditinjau dari
permukaan dorsal dan ventral lidah, histologinya adalah sebagai berikut.
a. Membran mukosa pada bagian ventral lidah adalah tipis dan licin dikarenakan
pada bagian ini terdiri dari sel epitel berlapis gepeng tidak berkeratin, sedang
b. Pada membrane mukosa dari bagian duapertiga anterior lidah permukaannya
teraba kasar karena sebagian sel penyusunnya adalah berjenis sel epitel
berlapis gepeng terkeratin. Selain itu, yang menyebabkan dorsum lidah teraba
kasar adalah adanya tonjolan-tonjolan yang merupakan akhiran dari saraf
pengecap berada diseluruh permukaan lidah yang disebut papilla. Ada 4 jenis
papilla pada lidah yaitu papilla filiformis, Papilla fungiformis, papilla
sirkumvalata, dan papilla foliata. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
9. Gambar
Taste bud adalah sel pengecap bagian perifer yang ada pada lidah
meliputi seluruh permukaan dorsum dari duapertiga anterior lidah, memiliki
garis tengah sekitar 1/30 mm dan panjang sekitar 1/16 mm. Ujung luar taste
bud tersusun disekitar pori-pori pengecap atau taste pore yang sangat kecil.
Dari ujung setiap sel pengecap, beberapa mikrovili atau rambut pengecap
akan menonjol keluar menuju pori-pori pengecap dan serabut/rambut inilah
yang memberikan reseptor untuk pengecap.
Lokasi taste bud: ditemukan pada tiga papilla lidah yaitu (1) Sebagian
besar taste bud terletak di dinding saluran yang mengelilingi papilla
sirkumvalata, yang membentuk garis V di permukaan lidah posterior. (2)
Sejumlah taste bud terletak pada papilla fungiformis diatas anterior lidah. (3)
Sejumlah lainnya terletak pada papilla foliata yang terdapat di lipatan-lipatan
sepanjang permukaan lateral lidah.
Masa hidup: ±10 hari dan akan digantikan dengan sel-sel baru
melalui pembelahan mitosis.
Ada empat sensasi dasar pengecapan yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Rasa
manis dideteksi pada ujung lidah, rasa asin dideteksi pada tepi lateral lidah, rasa asam
dan pahit dirasakan pada aspek posterior lidah. Sedangkan sinergi rumit gerakan lidah
dengan gerakan rahang, faring dan laring dalam fonasi dan menelan dilakukan oleh
otot ekstrinsik lidah. Keempat rasa ini dikenal dengan istilah sensasi rasa primer.
Selain itu, ada rasa kelima yang telah teridentifikasi yakni umami yang dominan
ditemukan pada L-glutamat.
Gambar 6. Lokasi Sensasi Rasa pada Lidah
Rasa Manis
Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula,
glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat,
asam halogen, dan garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir
semua zat yang menyebabkan rasa manis merupakan zat kimia organik; satu-
satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa manis merupakan garam-garam
tertentu dari timah hitam dan berillium.
Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion
hydrogen maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan
logaritma konsentrasi ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin asam suatu
makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.
Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion
sodium. Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam
lainnya karena beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di samping
rasa asin.
Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia,
tetapi zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat
organik. Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah: (1)
Zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan (2) alkaloid. Alkaloid
terdiri dari banyak obat yangdigunakan dalam kedokteran seperti kuinin,
kafein, striknin, dan nikotin.
Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami
mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya, termasuk
sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-glutamat dan 5'-
ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya. Umamiadalah rasa
yang dominan ditemukan pada makanan yang mengandung L-glutamat
(terdapat pada ekstrak daging dan keju).
Daftar Pustaka