Kelompok 2 :
Ira siswika
Isnaeni Saka
Khaerunnisa
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan
ini kami panjatkan puji syukur kehadirat –Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan “Pembuatan Probotik dari Sari
Kurma”.
Adapun makalah ini telah kami buat semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat membantu dam memberikan inspirasi
terhadap pembaca dan kami
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami
memohon maaf bila ada kekurangan dalam makalah ini
penyusun
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BABI PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1.Latar belakang .................................................................................................................... 1
1.2.Rumusan masalah .............................................................................................................. 1
1.3.Tujuan ................................................................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 2
1.1 Probiotik............................................................................................................................. 2
BAB III PEMBUATAN PROBIOTIK .................................................................................... 6
3.1. Bahan baku........................................................................................................................ 6
3.2. Tahapan proses probiotik .................................................................................................. 6
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 8
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUATAKA ............................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Pada zaman sekarang ini manusia sering mengalami gangguan pencernaan karena pola
makan yang tidak teratur sehingga berkembanglah bakteri pathogen yaitu Listeria
monocytogenes, Escherichia coli, dan Salmonella sp, yang ada diusus yang membuat manusia
mengalami gangguan pencernaan. Bakteri pathogen yang merugikan manusia dapat diatasi dengan
adanya bakteri BAL yang dapat mencapai saluran pencernaan manusia sehingga dapat
memperbaiki keseimbangan mikrobia dalam saluran pencernaan bakteri tersebut adalah
Bifidobacteria (B. bifidum, B. infantis, B. breve, B. adolescentis, dan B. longum), beberapa spesies
Lactobacillus (L. acidophilus, L. salivarus, L. fermentum, L. casei, L. plantarum, L. brevis, dan L.
buchneri), dan beberapa Enterococci. Minuman probiotik adalah salah satu minuman yang
mengandung bakteri baik, sehingga dapat mengatasi gangguan pencernaan.
1.2.Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan minuman probiotik ?
2. Bakteri apa saja yang digunakan?
3. Bagaimana mekanisme kerja probiotik?
4. Bagaimana tahapan pembuatan minuman probiotik?
5. Apa saja mafaat dari minuman probiotik?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui definisi minuman probiotik
2. Mengetahui bakteri yang akan digunakan
3. Mengetahui mekanisme kerja probiotik
4. Mengetahui tahapan pembuatan minuman probiotik sari kurma
5. Mengetahui manfaat dari minuman probiotik sari kurma
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1.Probiotik
Probiotik merupakan nutrisi yang mengandung bakteri baik yang secara aktif dapat
meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan bakteri baik dalam saluran
pencernaan sehingga bakteri patogen yang merugikan dapat dikurangi.
Bakteri Asam Laktat
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan salah satu mikrobiota atau bakteri alami yang
banyak dimanfaatkan sebagai agensia fermentasi. Bakteri asam laktat pada proses fermentasi
karbohidrat dapat menghasilkan asam laktat yang dapat menurunkan pH. Penurunan nilai pH
dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, terutama bakteri pathogen (Harimurti
et al., 2005).
Syarat-syarat Bakteri Probiotik
Sifat terpenting dari strain bakteri asam laktat probiotik adalah mampu bertahan hidup
saat melalui mulut, lambung, usus kecil dan usus besar. Sifat-sifat strain bakteri probiotik yang
baik menurut Salminen (1993) adalah:
1. Bersifat nonpatogenik dan mewakili mikrobiota normal pada usus inangnya, serta masih
aktif pada kondisi asam lambung dan garam empedu yang bersifat bakterisidal.
2. Dapat tumbuh dan bermetabolisme dengan cepat serta terdapat dalam jumlah yang tinggi
dalam usus halus.
3. Mampu mengkolonisasi beberapa bagian dari saluran usus inangnya.
4. Dapat memproduksi asam-asam organik secara efisien dan memiliki sifat antimikroba
terhadap bakteri pathogen
5. Mudah diproduksi, mampu tumbuh dalam sistem produksi skala besar, dan hidup selama
kondisi penyimpanan.
Lactobacillus casei yang digunakan sebagai starter pada produk minuman probiotik
termasuk jenis bakteri asam laktat homofermentatif, yaitu bakteri yang memfermentasi glukosa
menjadi asam laktat dalam jumlah yang besar (90%). Selain asam laktat juga dihasilkan asam
sitrat, malat, suksinat, asetaldehid, diasetil dan asetoin dalam jumlah yang kecil, yang
mempengaruhi cita rasa minuman probiotik (Speck, 1978). Berdasarkan suhu pertumbuhannya,
bakteri ini termasuk bakteri mesofil yang dapat hidup pada suhu 15 - 41°C dan pada pH 3,5 atau
lebih, sedangkan kondisi optimum pertumbuhannya adalah pada suhu 37℃ dan pH 6.8 (Mutai,
1981).
Bahan baku yang digunakan ialah daging buah kurma dimana daging buah kurma
mengandung komponen penyusun buah yang sebagian besar merupakan gula pereduksi, yaitu
glukosa dan fruktosa sekitar 20-70% (bobot kering), Mengandung 0,10-0,73% lemak, dan 2,12-
5,60% protein, serat pangan (dietary fiber), yaitu sebesar 2,49 –12,31% dan buah kurma
mengandung antioksidan yang tinggi, diantaranya adalah vitamin A, vitamin B1, vitamin B2,
vitamin B3, tanin, dan antosianin.
3.2. Tahapan Proses Probiotik
Dalam proses pembuatan produk minuman probiotik sari buah kurma dilakukan beberapa
tahapan. Diantaranya adalah pembuatan stok kultur, pembuatan starter, pembuatan minuman sari
buah kurma, pembuatan minuman probiotik sari buah kurma.
Diagram alir pembuatan probiotik sari kurma:
Lactobacillus Lactobacillus
casei plantarum
Pertumbuhan
Penyortiran Kurma
bakteri
MRS agar
Inkubasi Penghancuran
Suhu 37 C
Waktu 24 jam
Penyaringan
Pmeliharaan Ampas
kultur
MRS Broth
Inkubasi
Suhu 37 C Waktu
24 jam Blanching
Inkubasi
Suhu 37 C Waktu12, Probiotik sari
Fermentasi
kurma
14 dan 16
Bakteri Lactobacillus casei FNCC 0090 kultur agar miring dari Laboratorium
Mikrobiologi THP UB dan Lactobacillus plantarum FNCC 027 kultur agar miring dari Lab.
Mikrobiologi, Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM ditumbuhkan dalam medium MRS agar
miring steril, di inkubasi suhu 37℃ selama 24 jam. Setelah itu Stok kultur agar miring di
simpan dalam refrigerator suhu 2-3℃.
Selanjutnya stok kultur agar miring digores, lalu kultur dipindahkan dalam 10ml
medium MRS Broth steril, di inkubasi pada suhu 37oC selama 12 jam untuk Lactobacillus
casei FNCC 0090 dan 16 jam untuk Lactobacillus plantarum FNCC 027. Diambil masing-
masing 2% dari MRS Broth yang telah berisi kultur kemudian dipindahkan ke dalam 8ml
MRS Broth steril. Kemudian di inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. 10ml medium MRS
Broth yang berisi kultur dipindahkan ke dalam 90ml sari buah kurma steril yang telah
ditambahkan 1% susu skim. Starter cair siap dipakai.
Sortasi buah kurma dilakukan dengan cara memilih buah kurma yang baik. Kemudian
biji kurma dipisahkan dari buahnya. Buah kurma dihancurkan menggunakan blender dengan
menambahkan air (pengenceran) sesuai dengan kebutuhan, yaitu 1:4, 1:5, 1:6. Kemudian sari
buah kurma disaring dan dipisahkan dari ampasnya. Sari buah kurma yang telah dipisahkan
dari ampas selanjutnya di blanching. Dilakukan blanching bertujuan untuk inaktivasi enzim
dan mengurangi jumlah mikroba awal.
Didapatkan sari buah kurma dengan perbandingan 1:4, 1:5, dan 1:6 sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Masing-masing ditambahkan susu skim sebanyak 10%. Selanjutnya
sari buah kurma di pasteurisasi pada suhu 85℃, selama 15 menit. Setelah dilakukan
pasteurisasi, lalu didinginkan pada suhu ruang. Setelah dingin dilakukan penambahan kultur
Lactobacillus casei FNCC 0090 dan Lactobacillus plantarum FNCC 027 sebanyak 1% (v/v)
dari masing-masing kultur yang dilakukan secara aseptis. Di inkubasi dalam inkubator
dengan suhu 37℃, selama 12 jam, 14 jam, dan 16 jam, hingga mencapai pH 3.50–4.
Minuman probiotik sari buah kurma yang telah selesai di inkubasi kemudian disimpan dalam
refrigerator suhu 4℃.
BAB IV
.4.1.Kesimpulan
a. Minuman probiotik adalah minuman yang mengandung nutrisi dan bakteri yang berfungsi
untuk menyeimbangkan mikroorganisme yang ada di usus dan mengurangi bakteri
pathogen.
b. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum
c. Mekanisme kerja probiotik adalah :
1. Melekat / menempel dan berkolonisasi dalam saluran pencernaan.
2. Berkompetisi terhadap makanan dan memproduksi zat anti microbial Mikroba
3. Menstimulasi mukosa dan meningkatkan sistem kekebalan inang
d. Tahapan pembuatan dari minuman probiotik yaitu pembuatan stok kultur, pembuatan
starter, pembuatan minuman sari buah kurma dan pembuatan minuman probiotik sari buah
kurma.
e. Manfaat dari munuman probiotik :
1. Mengurangi kadar bakteri yang mendukung perkembangan kanker usus.
2. Organisme probiotik memiliki resistensi yang lebih besar terhadap berbagai infeksi
usus karena menghambat pertumbuhan bakteri patogen daripada yang bukan probiotik
3. Merangsang usus untuk memproduksi asam organik seperti asam laktat yang berguna
untuk membantu proses pencernaan dan penyerapan zat-zat.
4. Mengura&i jumlah bakteri patogen dan pembusuk, serta menekan produksi senyawa
beracun di dalam tubuh seperti amonia, fenol dan hidrogen sulfida.
5. Reduksi (mengurangi) konsentrasi enzim pemicu kanker (cancer-promoting enzymes)
dan/atau metabolit putrefactive (bacterial) di usus.
DAFTAR PUSTAKA
Rofiq Sunaryanto, dkk. 2014. Uji kemampuan Lactobacillus Casei sebagai agensia probiotik.
Indonesia. Jurnal Bioteknologi dan biosains Indonesia. Vol. 01, nomor 01.
Uswatun Hasanah. 2014. Bakteri Asam Laktat dari daging ikan peda sebagai agen probiotika dan
enzim kolesterol reduktase. Jurnal keluarga sehat sejahterah. Vol. 12 nomor 23
Thomas indarto P. seseno dkk. 2000. Kajian lama penyimpanan terhadap daya anti mikroba
lactobacillus casei pada beberapa bakteri pathogen. Jurnal teknologi pandan dan gizi. Vol. 1
nomor 1.
Artha Regina Tambunan. 2016. Karakteristik Probiotik Berbagai Jenis Bakteri Asam Laktat (Bal)
Pada Minuman Fermentasi Laktat Sari Buah Nanas. Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Bandar Lampung. Skipsi.
Dito Anurogo. 2014. Problematika dan Progresivitasnya. Indonesian Young Health Professionals'
Society (IYHPS), detik.com, KLINIKITA Semarang. Vol. 27 No.3
Christine. 2010. Probiotic dan Prebiotic pada Pediatri. Jurnal Clinical Report dari American
Academy of Pediatrics. Vol. 126 No. 6.
Sri Sumarsih dkk. 2012. Peran Probiotik Bakteri Asam Laktat Terhadap Produktivitas Unggas.
Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Vol.10 No.1.
Endang Nur Widiyaningsih. 2011. Peran Probiotik Untuk Kesehatan. Jurnal Kesehatan. ISSN
1979-7621, Vol. 4, No. 1.