Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perairan air tawar memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan
sumber air rumah tangga dan industri yang murah. Perairan air tawar merupakan
tempat disposal/pembuangan yang mudah dan murah. Suatu ekosistem dapat
terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk dan lingkungannya, baik antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya danantara makhluk hidup dengan
lingkungan abiotik (habitat). Interaksi dalam ekosistem didasari adanya hubungan
saling membutuhkan antara sesama makhluk hidup dan adanya eksploitasi
lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup bagi makhluk hidup.
Dilihat dari aspek kebutuhannya, sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidup
umumnya merupakan upaya mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang
meliputi pertumbuhan, pemeliharaan, reproduksi dan pergerakan. Keberlangsungan
tersebut membuat setiap individu berjuang untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Sehingga mereka memproduksi segala hal yang mereka
butuhkan dalam melangsungkan hidupnya. Organisme yang hidup di air tawar pada
umumnya telah beradaptasi. Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air,
tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai brikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan ekosistem air tawar?
2. Bagaimanakah ciri-ciri, faktor pembatas dan jenis-jenis ekosistem air tawar?
3. Bagaimanakan peranan organisme dalam ekosistem air tawar?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri ekosistem air tawar.
2. Untuk mengetahui factor pembatas dan jenis-jenis ekosistem air tawar.
3. Untuk mengetahui peranan berbagai macam organisme dalam ekosistem air tawar.
4. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Limnologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem Air Tawar


Secara umum, maksud ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik yang
terjadi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Disekitar kita, ada banyak sekali
ekosistem yang terjadi, mungkin itu ekosistem air tawar, ekosistem, pantai, ekosistem
darat, dan sebagainya tergantung dari lingkungan tempat hidup makhluk tersebut.
Sedangkan yang dimaksud ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau
tatanan yang ada didalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup
didalam air tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar akan
saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Komponen
pembentuk ekosistem dapat dibedakan menjadi komponen hidup (biotik) dan
komponen tidak hidup (abiotik). Interaksi antara komponen biotik dengan komponen
abiotik akan membentuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang
menjadikan sebuah ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya.

2.2 Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar


Ekosistem air tawar ini memiliki ciri-ciri tertentu antara lain:
1. Pada wilayah tersebut tidak terdapat variasi suhu yang mencolok.
2. Kecenderungan penetrasi terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh
cuaca juga iklim.
3. Tumbuhan yang banyak dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah jenis
ganggang.
4. Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini umumnya telah mengalami fase
adaptasi.
5. Kadar garam sangat rendah bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan kadar
garam pada protoplasma organisme air.

3
6. Kadar garam/salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah dari
kadar garam protoplasma organisme akuatik.
7. Variasi suhu sangat rendah.
8. Penetrasi cahaya matahari kurang.
9. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

2.3 Faktor Pembatas Ekosistem Air Tawar


Faktor-faktor pembatas yang cukup penting pada air tawar, dan yang akan
dibicarakan mendalam pada tiap pembahasan dari sistem akuatik adalah :
1. Suhu.
Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang
secara bersama-sama mengurani perubahan suhu sampai tingkat minimal, sehingga
perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat dari
pada udara. Sifat yang terpenting adalah :
 Panas jenis yang tinggi, relatif sejumlah besar panas dibutuhkan untuk merubah
suhu air. 1 gram kalori (gkal) panas dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 ml (=1
o
gram) air 1 C lebih tinggi (antara 15-16o) hanya amonia dan beberapa senyawa
lain mempunyai nilai lebih dari satu.
 Panas fusi yang tinggi. 80 kalori dibutuhkan untuk mengubah 1 gram es menjadi
air tanpa mengubah suhunya (dan sebaliknya).
 Panas evaporasi yang tinggi. 536 kalori diserap sewaktu evaporasi yang dapat
dikatakan berlangsung terus menerus dari permukaan vegetasi, air dan es,
sebagian besar sinar matahari digunakan untuk evaporasi air dari ekosistem
didunia dan alur energi ini mengubah iklim dan memungkinkan perkembangan
kehidupan dalam semua keanekaragaman yang menakjubkan.

 Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 40 C ; diatas dan dibawah titik tersebut
air akan berkembang dan menjadi lebih ringan. Sifat unik ini menyebabkan airan
danau tidak membeku seluruhnya pada musim dingin.

4
Walaupun variasi suhu dalam air tidak sebesar di udara, hal ini merupakan
faktor pembatas utama, karena organisme akuatik seringkali mempunyai toleransi
yang sempit ( stenotermal ). Maka, walaupun terjadi populasi panas yang sedang oleh
manusia, akibatnya dapat amat luas. Perubahan suhu menyebabkan pola sirkulasi
yang khas dan stratifikasi, yang amat mempengaruhi kehidupan akuatik. Daerah
perairan yang cukup luas dapat mempengaruhi iklim daerah daratan di sekitarnya.
Suhu air paling baik dan efisien diukur menggunakan sensor elektronis seperti
termistor. Pembacaan dan pencatatan langsung dari termistor memudahkan para
pemula untuk mengambil profil suhu dari habitat akuatik.
2. Kejernihan
Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air,
membatasi zona fotosintesis, dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman.
Kekeruhan, terutama bila disebabkan oleh lumpur dan partikel yangdapat mengendap,
seringkali penting sebagai faktor pembatas. Sebaliknya, bila kekeruhan disebabkan
oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktivitas. Kejernihan
dapat diukur dengan alat yang amat sederhana yang disebut cakram secchi. Cakram
secchi berupa cakram putih dengan garis tengah kira-kira 20 cm dan dimasukkan
kedalam air sampai tidak terlihat dari permukaan. Kedalaman itu disebut kejernihan
cakram secchi, yang dapat mencapai 40 m pada air yang amat keruh dan berkisar
antara beberapa cm pada air yang amat jernih, tidak produktif didanau yang tinggi
letaknya seperti Danau Crater di Taman Nasional Crater Lake, Oregon. Danau-danau
di Wiesconsin yang telah dipelajari dengan intensif menggunakan cakram secchi
sampai kedalaman dimana penetrasi cahaya kira-kira 5% dari radiasi yang mencapai
permukaan. Sementara fotosintesa masih terjadi pada intensitas rendah, tingkatan 5%
menandai batas bawah kebanyakan zona fotosintesa. Walaupun elas bahwa alat-alat
sintesa modern akan memberikan data yang akurat tentang penetrasi cahaya, cakram
secchi masih dianggap alat yang berguna oleh ahli limnologi yangseringkali
mengunakan teknik ini untuk mengatur tingkat fertilisasi untuk menghasilkan
pertumbuhan fitoplankton yang baik tapi tidak terlalu tinggi.

5
3. Arus
Air cukup “padat”, maka arah arus amat penting sebagai faktor pembatas,
terutama pada aliran air. Disamping itu, arus air sering kali amat menentukan
distribusi gas yang vital, garam dan organisme kecil.
4. Konsentrasi gas pernapasan
Berbeda dengan lingkungan laut konsentrasi oksigen dan karbon dioksida
sering kali terbatas pada lingkungan air tawar. Pada ”zaman polusi” ini konsentrasi
oksigen terlarut dan kebutuhan oksigen biologis sering kali diukur dan merupakan
faktor fisik yang paling intensif dipelajari. Sebagai suatu gambaran dari ”kantong
oksigen” yang disebabkan polusi dan konsekuensinya dalam hal biota biasanya
berlaku berlawanan, ahli ekologi tentang populasi makin lama makin memperhatikan
penyuburan dibandingkan dengan pengaruh yang membatasi dari karbon dioksida
dalam air tawar.
5. Konsentrasi garam biogenik
Nitrat dan pospat sampai batas tertentu tampaknya terbatas jumlahnya hampir
pada semua ekosistem air awar. Dalam air danau dan aliran air dengan kesadahan
rendah, kalsium dan garam-garam lain uga tampaknya terbatas. Kecuali pada
beberapa mata air mineral, bahkan pada air dengan kesadahan tertinggi hanya
mempunyai kadar garam atau salinitas kurang dari 0,5%, dibandingkan dengan 30-
37% dalam air laut. Dua ciri lain dari air tawar dapat mempengaruhi umlah dan
distribusi dari jenis yan ada (atau kekayaan kualitas biota). Karena habitat air tawar
seringkali terisolasi satu dari yang lain oleh daratan dan lautan, organisme dengan
penyebaran rendah melewati halangan ini mungkin telah gagal untuk mapan
ditempat-tempatyang tidak sesuai. Ikan terutama menadi subek dari pembatasan ini ;
aliran air, misalnya walaupun hanya beberapa kilometer jaraknya didaratan tetapi
karena terisolasi oleh air, mungkin daerahnya (niche) ditempati oleh jenis yang
berbeda. Sebaliknya, kebanyakan organisme kecil seperti panggang, udang, protozoa
dan bakteri mempunyai kemampuan penyebaran yang tinggi. Maka seseorang
mungkin akan menemukan Daphnia dalam kolam di Amerika Serikat dan di Inggris.

6
Buku pegangan untuk invertebrata air tawar yang ditulis untuk pulau-pulau di Inggris,
misalnya dapat digunakan di Amerika Serikat paling tidak sampai tingkat family atau
genus, tanaman rendah dan invertebrata air tawar menunjukkan tingkat kosmopolitan
yang tinggi. Oranisme air tawar mempunyai persoalan tertentu untuk dipecahkan
dalam hubungan dengan pengaturan tekanan osmose (osmoregulasi). Karena
konsentrasi garam dalam cairan tubuh atau sel lebih besar daripada lingkungan air
tawar (yaitu disebut cairan hipertonik), maka air cenderung masuk ke dalam tubuh
secara osmosis bila selaputnya (membran) dapat ditembus air (permeabel), atau kadar
aram akan menjadi tinggi bila membran relatif tidak permeabel. Binatang air tawar,
seperti protozoa dengan selaput sel yang tipis dan ikan dengan insangnya harus
mempunyai cara efisien untuk mengeluarkan air (terlaksana dengan vakuola
kontraktil pada protozoa dan ginjal pada ikan) atau badannya akan membesar dan
meletus. Kesukaran dalam osmoregulasi dapat diterangkan ,paling tidak sebagian,
mengapa sejumlah besar hewan laut dari seluruh Phyllum, kenyataanya belum pernah
berhasil memasuki lingkungan air tawar. Sebaliknya ikan bertulang (juga burung laut
dan mamalia) yang cairan tubuhnya berkadar garam lebih rendah dari air laut (yaitu
hipotonik) berhasil masuk kembali ke laut dengan merubah osmoregulasi metabolis
secara perlahan-lahan yang meliputi pembuangan garam dan penanganan air.

2.4 Jenis Ekosistem Air Tawar


Secara umum ekosistem air tawar dibagi menjadi dua jenis yaitu ekosistem
lentik atau air tenang dan ekosistem air yang mengalir atau lotik.
1. Ekosistem Lentik atau Ekosistem Air Tenang
Perairan menggenang (lentik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di
dalamnya aliran atau arus air tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran
air tidak begitu besar atau tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di
dalamnya. Pada perairan ini faktor yang amat penting diperhatikan adalah pembagian
wilayah air secara vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap lapisannya.

7
Perairan menggenang di bagi dalam tiga lapisan utama yang didasari oleh ada
tidaknya penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan
profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur perairannya, perairan
menggenang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: metalimnion, epilimnion, dan
hipolimnion. Kelompok organisme di perairan menggenang berdasarkan niche utama
dalam kedudukan rantai makanan meliputi produser (autotrof), makro konsumer
(heterotrof) dan mikrokonsumer (dekomposer). Kelompok organisme yang ada di
perairan menggenang berdasarkan cara hidupnya meliputi: benthos, plankton,
perifiton, nekton dan neuston. Contoh kosistem air tenang yaitu danau, rawa air
tawar, kolam, rawa gambut dan lain sebagainya:
a. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari
beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian
daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari, yaitu daerah yang dapat ditembus
cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik dan daerah yang
tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah
perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah
yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan
tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
b. Kolam
Kolam umumnya di definisikan sebagai kumpulan air yang dangkal dan sifat
umumnya relatif merupakan air tenang dan kaya akan vegetasi. Kolam merupakan
tempat tinggal yang baik bagi hewan-hewan invertebrate.
c. Rawa air tawar
Rawa merupakan bentuk peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa
biasanya dikelilingi vegetasi, umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi
rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh
tamnaman merambat. Variasi atau keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat
protozoa, rotifer, nematode, larva capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kura-kura.

8
Pada lapisan dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam keadaan yang tidak
menyenangkan penghuni rawa membentuk kista. Sebagai contoh ikan (lepidosiner
dan ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama beberapa bulan.

2. Ekosistem Lotik atau Ekosistem Air Mengalir


Perairan mengalir (lotik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di
dalamnya aliran atau arus air memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air
cukup begitu besar contohnya yaitu sungai. Sungai adalah suatu badan air yang
mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen
dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air.
Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Komunitas yang
berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak
mendukung keberadaan komunitas plankton, karena akan terbawa arus. Sebagai
gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar,
sehingga dapat mendukung rantai makanan. Organisme sungai dapat bertahan tidak
terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis
dorsoventral dan dapat melekat pada batu. Beberapa jenis serangga yang hidup di
sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air.

2.5 Peranan Berbagai organisme dalam ekosistem air tawar


Terdapat berbaga organism yang memiliki perana penting dalam ekosistem air
tawar antara lain, yaitu :
1. Tumbuhan air
Tumbuhan air tawar merupakan organisme yang memiliki akar,batang dan daun
untuk tumbuhan tingkat tinggi, serta melakukan proses photosintesis, yang mana
seluruh atau sebagian siklus hidupnya berada di air tawar. Peranan tumbuhan air
dalam ekosistem air tawar, yaitu:
 Menjadi habitat ikan

9
Air bisa menjadi tempat berlindung dan bertelur ikan. Tanaman air dengan
ukuran daun yang lebar dapat melindungi ikan dari teriknya matahari,
sementara akarnya yang panjang merupakan tempat berlindung ikan dari
predator dan juga perubahan lingkungan. Akar tanaman bisa menjadi tempat
ikan untuk meletakkan telurnya.
 Menyerap racun pada air
Kotoran dan urinen ikan dapat menghasilkan zat yang berbahaya bagi ikan itu
sendiri. Selain itu, sisa makanan dan zat yang membusuk juga dapat
menghasilkan amoniak yang akan menjadi racun bagi ikan. Kehadiran
tanaman air dapat menjadi solusinya. Tanaman air mampu menyerap amoniak
yang akan diubah menjadi makanan bagi tanaman tersebut. Berkat tanaman
air, kadar amoniak pada air akan berkurang sehingga air terbebas dari zat yang
membahayakan bagi ikan.
 Meningkatkan kandungan oksigen dalam air
Seperti layaknya tanaman berklorofil, tanaman air juga dapat menghasilkan
oksigen. Saat proses fotosintesis, tanaman air akan membentuk bahan organik
dengan bantuan sinar matahari. Dari proses tersebut, tanaman ini akan
menghasilkan oksigen yang dilepaskan ke dalam air. Dengan meningkatnya
kadar oksigen di dalam air, ikan dan hewan lainnya dalam air dapat bernafas
dengan baik.
 Mencegah pertumbuhan lumut
Lumut sangat cepat tumbuh di tempat yang basah. Jika sudah begini tentunya
sangat mengganggu pemandangan, juga mengesankan kolam yang tidak
terawat. Dengan kehadiran tanaman air dalam kolam, pertumbuhan lumut
dapat dicegah. Lumut dapat tumbuh pesat jika terjadi kelebihan zat makanan
dalam air, namun tanaman air lebih cepat menyerap zat makanan di dalam air
dibandingkan lumut. Sehingga lumut akan “kalah” oleh tanaman air.
 Elemen estetika pada kolam

10
Estetika menjadi alasan utama mengapa kita menggunakan tanaman pada
kolam. Sebuah rumah tanpa kehadiran taman bakal tampak kurang asri.
Begitu pula kolam yang tidak dihiasi tanaman air, terasa sepi dan dingin.
Selain itu, tanaman air juga dapat menjadi solusi bagi kita yang tinggal di
rumah dengan lahan terbatas. Dari pada menanam tanaman yang langsung
ditanam di tanah, tanaman air yang mengambang bisa menjadi pilihan.
Terdapat beberapa contoh tanaman air, yaitu :
a. Eceng gondok
Eceng gondok hidup mengapung
di air dan kadang-kadang berakar
dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 –
0,8 meter. Tidak mempunyai batang.
Daunnya tunggal dan berbentuk oval.
Ujung dan pangkalnya meruncing,
pangkal tangkai daun menggelembung.
Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk,
berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna
hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar
serabut. Manfaatnya, yaitu sebagai pembersih polutan logam berat, sebagai bahan
pembuatan kerajinan tangan dan sebagai bahan alat tangkap ikan
b. Teratai (Nymphaea alba)
Tanaman tumbuh di permukaan air
yang tenang. Bunga dan daun terdapat di
permukaan air, keluar dari tangkai yang
berasal dari rizoma yang berada di dalam
lumpur pada dasar kolam, sungai atau
rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah
daun Daun berbentuk bundar atau bentuk
oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun

11
tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak
membentuk butiran air. Manfaatnya, yaitu: memperindah perairan, sebagai tempat
melekatkan telur ikan pada kolam atau danau
c. Lagarosiphon major
Lagarosiphon merupakan salah satu
tanaman pengganggu, lagarosiphon
dikatakan sebagai tanaman gulma karena
mengganggu tanaman lain, karena dia
menyebar dengan sangat cepat.
Lagarosiphon menyebar dengan cepat,
menggusur tanaman asli dan membuat air
idak bias mengalir dengan baik.lagarosiphon Ini dapat tumbuh hingga 4 meter
panjangnya. Manfaatnya, yaitu: berguna sebagai penyedia makanan dan tempat hidup
ikan, tempat berlindung organism air dan meletakan telur.
d. Brachiaria mutica
Sebuah spesies yang banyak di jumpai, rumput
merayap menyebar melalui stolons, setek, dan benih.
Batang menjulur ke atas dengan akar di dasar, dan
dapat mencapai hingga 8 meter tingginya, setelah
berbulu bening dan sarung. Daun baling-baling
adalah 4-12 inci panjang dan lebar ½ inci. Batang
dapat sampai 12 inci, dengan menyebarkan berbagai
cabang. Bulir kira-kira 0,12 inci, elips, dengan tulang
punggung keunguan. Meskipun ada banyak kepala
bunga yang dihasilkan oleh para rumput, produksi benih sangat miskin dengan
kelangsungan hidup benih yang sangat sulit untuk bertahan. Manfaatnya, yaitu
sebagai makanan ternak dan sebagai tempat berlindung organisme kecil

12
2. Plankton
Plankton berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti mengapung,
Plankton biasanya mengalir bersama arus laut. Plankton juga biasanya disebut biota
yang hidup di mintakat pelagic dan mengapung, menghanyutkan atau berenang
sangat lincah, artinya mereka tidak dapat melawan arus. Ukuran Plankton sangat
beranekaragam dari yang terkecil yang disebut Ultraplankton dengan ukuran <0,005
mikro, Nanoplankton yang berukuran 60-70 mikro, dan Netplankton yang dapat
berukuran beberapa millimeter dan dapat dikumpulkan dengan jarring plankton.
Makro plankton berukuran besar baik berupa tumbuhan ataupun hewan. Plankton
memiliki peranan ekologis sangat penting dalam menunjang kehidupan di perairan.
Tapi jika pertumbuhannya tidak terkendali akan merugikan. Plankton digolongkan
menjadi beberapa kategori :
 Phytoplankton
Plankton nabati/tumbuhan, yang hidupnya mengapung, berukuran sangat kecil
2-200 mikro mili (1:0,001 ml). Umumnya dia bersifat sel tunggal tapi ada juga yang
berbentuk rantai, dapat tumbuh dengan sangat cepat sehingga dapat menyebabkan
perubahan warna Air. Phytoplankton bersifat Autotropik (Mampu menghasilkan
bahan organik sebagai makanannya). Disamping itu peranan phytoplankton energy
yang terkandung di dalam tubuhnya dijadikan aliran energy melalui rantai makanan.
Contoh : Clorela sp, Spirulina sp, Diatom
 Zooplankton
Plankton Hewani adalah hewan yang hidupnya mengapung / melayang dalam
perairan, kemampuan renangnya sangat terbatas sehingga sangat tergantung arus.
Sifat Zooplankton (Heterotropik/tak dapat memproduksi sendiri bahan
organik/energy ukurannya berkisar 0,2-2mm. Contoh: copepod, Ampipoda.
 Bakterio Plankton
Bakteri yang hidupnya sebagai plankton ukurannya sangat halus < 0,2 micro
mili.Peranan dan bakteri plankton sangat penting dalam siklus unsur hara juga

13
sebagai Dikompuser (pengurai). Contoh : Psidomonas sp (H2S), Nitrobacter sp (N),
Aeromonas sp(HNO2).
 Virioplankton
Virus yang hidup sebagai plankton. Ciri-ciri virioplankton, yaitu tidak mampu
hidup tanpa ada inang dan biasanya inang yang digunakan adalah Bakterio Plankton
dan Phytoplankton. Contoh white spot, Imononicrosis Hepato Pancreas, semicularis
hepatovirus.
Kelimpahan plankton yang terdiri dari phytoplankton dan zooplankton sangat
diperlukan untuk mengetahui kesuburan suatu perairan yang akan dipergunakan
untuk kegiatan budidaya. Plankton sebagai organisme perairan tingkat rendah yang
melayang-layang di air dalam waktu yang relatif lama mengikuti pergerakan arus air.
Peranan plankton semakin mutlak diperlukan oleh organisme lainnya sebagai bahan
makanan. Di perairan pelagis, fitoplankton adalah satu-satunya organisme yang
berperan sebagai mesin kehidupan, yang mampu menghasilkan bahan organik.

3. Bentos
Bentos merupakan organisme yang hidup di dasar wilayah perairan atau
endapan, seperti laut, sungai dan perairan lainnya. Binatang yang disebut bentos ini
dapat di bagi berdasarkan cara makanannya menjadi pemakan penyaring (seperti
kerang) dan pemakan deposit (seperti siput). Kelompok bentos yang relatif mudah
diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah invertebrata
makro atau lebih dikenal dengan bentos. Bentos dapat diklasifikasikan berdasarkan:
1. Ukurannya
a. Mikrobenthos Hewan yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0,1 mm. Contohnya
bakteri, diatom, ciliata, amoeba , dan flagellate
b. Meibenthos Merupakan benthos yang mempunyai ukuran antara 0,1 mm sampai
1,0 mm. Contohnya : nematode, cepepoda dan foraminifera
c. Makrobenthos Merupakan benthos yang memiliki ukuran lebih dari 1 mm (0,04
inch). Contohnya cacing, annelid, molusca, sponge dan crustacea

14
2. Tempat Hidupnya
a. Epifauna. Epifauna adalah hewan yang hidupnya di atas permukaan dasar lautan.
Contohnya, kepiting, siput laut, dan bintang laut.
b. Infauna. Infauna adalah hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang pada
dasar lautan. Contohnya cacing, tiram, macoma dan remis.
3. Jenisnya
a. Zoobenthos, merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya
berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang.
Hewan ini memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses
dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan, serta
menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan. Zoobenthos
membantu mempercepat proses dekomposisi materi organik. Berbagai jenis
zoobenthos ada yang berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang
berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen yang menempati tempat
yang lebih tinggi. Pada umumnya, zoobenthos merupakan makanan alami bagi
ikan-ikan pemakan di dasar. Berbagai jenis zoobenthos ada yang berperan sebagai
konsumen primer dan ada pula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau
konsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi.
b. Phytobenthos, merupakan tanaman milik benthos. Sumber makanan utama untuk
benthos adalah alga dan organik limpasan dari tanah.
4. Cara Memperoleh Makanan
a. Filter feeder (suspension feeder) adalah hewan yang makan dengan menyaring
padatan tersuspensi dan partikel makanan dari air, biasanya dengan
melewatkan air melalui struktur penyaringan khusus. Contohya seperti spons
dan bivalvia yang memiliki tubuh yang keras. Proses ini dapat terjadi pada
daerah yang berpasir.
b. Deposit feeders adalah binatang atau hewan yang mengkonsumsi sisa-sisa
makanan pada substratum di bagian bawah air. Seperti polychaetes yang
memiliki permukaan tubuh yang lunak.

15
Bentos mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus nutrient di dasar
perairan. Karena bentos berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam
aliran energi dan siklus dari alga planktonik sampai konsumen tingkat tinggi.
Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang berpengaruh
diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi
hewan bentos, Adapun faktor abiotik adalah fisik-kimia air yang diantaranya suhu,
arus, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi (BOD), dan kimia (COD)
serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air dan substrat dasar.
Hewan benthos yang relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan
lingkungan perairan adalah jenis yang tergolong ke dalam kelompok
makroinvertebrata air. Makroinvertebrata air dikenal juga dengan istilah
makrozoobenthos. Hewan ini memegang peranan penting. dalam perairan seperti
dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki
perairan. Hewan benthos, terutama yang bersifat herbivor dan detrivor dapat
menghancurkan makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang
masuk ke dalam perairan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga
mempermudah mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen
perairan. Odum (1994), menyatakan makroinvertebrata air (makrozoobenthos)
memegang peranan penting dalam ekosistem perairan dan menduduki beberapa
tingkatan trofik pada rantai makanan. Kedudukan makroinvertebrata air di dalam
tingkatan trofik digolongkan ke dalam kelompok:
a. Grazers dan Serapers adalah herbivor pemakan tumbuhan air dan periphyton.
Takson yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Ecdyonurus sp.
(Ephemeroptera), Gastropoda, Elmis sp dan Latelmis sp, (Coleoptera).
b. Shredders adalah detritivor pemakan partikel organik kasar. Takson yang
tergolong ke dalam golongan ini adalah Tipula sp. (Diptera), Neumora sp.
(Plecoptera).

16
c. Collector adalah detritivor pemakan organik halus. Berdasarkan cara
pengambilan makanannya collector dapat dibagi dua yaitu filter feeder dan
deposit feeder. Golongan filter feeder adalah collector yang mengambil makanan
dengan cara menyaring materi yang terlarut di dalam air. Karakteristik collector
dari golongan ini adalah mempunyai fila di daerah mulut atau kaki sebagai alat
pengumpul makanan. Takson yang termasuk golongan filter feeder adalah
Simulidae (Diptera), Rheotanytarsus sp., Hydropsyche sp. Golongan deposit
feeder adalah collector yang mengambil makanan yang ada di permukaan dasar
perairan. Takson yang termasuk golongan ini adalah Chiromonidae,
Orthoeladine, Diamesiae
d. Predator adalah carnivor pemakan hewan lain. Takson yang termasuk golongan
ini adalah Tanypodidae (Diptera), Perla sp (Plecoptera) dan Hirudinae. Sebagai
organisme dasar perairan, benthos memiliki habitat yang relatif tetap. Dengan
sifat yang demikian, perubahan-perubahan kualitas air dan substrat tampa
hidupnya sangat mempengaruhi komposisi maupun kelimpahannya. Komposisi
maupun kelimpahan makroinvertebrata tergantung kepada kepekaan/toleransinya
terhadap perubahan lingkungan. Setiap komunitas memberikan respon terhadap
perubahan kualitas habitat dengan cara penyesuaian diri pada struktur
komunitas. Pada kondisi lingkungan yang relatif stabil, komposisi dan
kelimpahan makroinvertebrata air relatif tetap (APHA, 1992). Gaufin dalam
Wilhm (1975) mengelompokkan spesies makrozobenthos berdasarkan
kepekaannya terhadap pencemaran karena bahan organik ke dalam kelompok:
 Intoleran, yaitu organisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam
kisaran kondisi lingkungan yang sempit dan jarang dijumpai di perairan
yang kaya organik. Organisme ini tidak dapat beradaptasi bila kondisi
perairan mengalami penurunan kualitas.
 Fakultatif, yaitu organisme yang dapat bertahan hidup pada kisaran kondisi
lingkungan yang lebih besar bila dibandingkan dengan organisme intoleran.

17
Walaupun organisme ini dapat bertahan hidup diperairan yang banyak bahan
organik namun tidak dapat mentolerir tekanan lingkungan.
 Toleran, yaitu organisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kisaran
kondisi lingkungan yang luas, yaitu organisme yang sering dijumpai
diperairan yang berkualitas jelek. Pada umumnya organisme tersebut tidak
peka terhadap berbagai tekanan lingkungan dan kelimpahannya dapat
bertambah diperairan yang tercemar oleh bahan organik.

4. Periphyton
Perifiton (Periphyton) adalah
kumpulan jasad renik hewan maupun
tumbuh-tumbuhan (kumpulan ganggang
cyanobacteria dan mikroinvertebrata)
yang hidup menetap di sekitar epifiton
dalam perairan tawar. Sebagian besar
perifiton berupa Amoeba, cacing
Rotaroria dan udang renik. Jasad renik tersebut melekat pada permukaan yang
terendam di dalam air. Perifiton berfungsi sebagai sumber makanan penting bagi
konsumen kecil, seperti invertebrata dan beberapa ikan. Perifiton juga dapat
menstabilkan polusi yang terjadi di air. Perifiton menjadi indikator penting dalam
memonitor kualitas air (indikator perubahan kondisi) karena bisa dengan cepat
merespons perubahan lingkungan yang terjadi.
Distrik peengelolaan air di Florida Selatan menunjukkan pentingnya perifiton
untuk kualitas air dan interaksinya dengan komponen ekosistem lainnya. Melalui
interaksi physiochemical dengan lingkungan dan biota sekitarnya, perifiton
mempengaruhi kehidupan biologis dan unsur-unsur ekosistem termasuk konsentrasi
hara, kualitas tanah dan gas-gas terlarut. Misalnya, perifiton menyediakan oksigen

18
terlarut melalui fotosintesis untuk mempertahankan sebagian besar kehidupan di
sekitarnya. Perifiton dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Epilithic, perifiton yang menempel pada batu.
b. Epidendritic, perifiton yang menempel pada kayu.
c. Epiphytic, perifiton yang menempel atau hidup pada permukaan daun
maupun batang tumbuhan.
d. Epizoic, perifiton yang menempel pada permukaan tubuh hewan.
e. Epipelic, perifiton yang menempel pada permukaan sedimen.
f. Epipsamic, perifiton yang menempel pada permukaan pasir. Perifiton dalam
ekosistem perairan berfungsi sebagai sumber makanan penting bagi organisme
dengan tingkat trofik yang lebih tinggi, seperti: avertebrata, larva, dan beberapa
ikan. Perifiton juga dapat menyerap bahan pencemar yang ada di perairan,
sehingga dapat membatasi penyebarannya di lingkungan khususnya perairan.
Komunitas perifiton biasa digunakan dalam sistem produksi akuakultur yaitu
sebagai sumber makanan bagi ikan

5. Ikan
Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya
di air tawar, seperti sungai dan danau dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam
banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang
paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan
membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan
konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air
tawar.
Hal ini karena spesiasi yang cepat yang menjadikan habitat yang terpencar
menjadi mungkin untuk ditinggali. Ikan air tawar berbeda
secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa aspek. Insang mereka harus mampu
mendifusikan air untuk menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan.
Adaptasi pada bagian sisik ikan juga memainkan peran penting; ikan air tawar yang

19
kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke
dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Karakteristik lainnya terkait
ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar
berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.
Ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik
dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya
adalah kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Salah
satu contohnya adalah Ikan Nila maupun mujaer yang merupakan ikan air tawar yang
lezat, serta memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu
mengurangi berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, mempercepat perbaikan
dan pertumbuhan seluruh tubuh, membangun tulang yang kuat, mengurangi risiko
berbagai penyakit kronis, menurunkan kadar trigliserida, mencegah arthritis,
mencegah penurunan kognitif, mencegah berbagai jenis kanker, mengurangi tanda-
tanda penuaan, meningkatkan kesehatan rambut, dan memperkuat sistem kekebalan
tubuh Anda .

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Ekosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada
didalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam air
tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri.
2. Ekosistem air tawar ini memiliki ciri-ciri tertentu antara lain: Pada wilayah
tersebut tidak terdapat variasi suhu yang mencolok, Kecenderungan penetrasi
terhadap cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh cuaca juga iklim,
Tumbuhan yang banyak dijumpai pada ekosistem yang satu ini adalah jenis
ganggang. Penetrasi cahaya matahari kurang. Dan dipengaruhi oleh iklim dan
cuaca.
3. Terdapat berbaga organism yang memiliki perana penting dalam ekosistem air
tawar antara lain, yaitu :
a. Tumbuhan air
 Menjadi habitat ikan
 Menyerap racun pada air
 Meningkatkan kandungan oksigen dalam air
 Mencegah pertumbuhan lumut
 Elemen estetika pada kolam
b. Plankton
Kelimpahan plankton yang terdiri dari phytoplankton dan zooplankton
sangat diperlukan untuk mengetahui kesuburan suatu perairan yang akan
dipergunakan untuk kegiatan budidaya. Peranan plankton semakin mutlak
diperlukan oleh organisme lainnya sebagai bahan makanan. Di perairan pelagis,

21
fitoplankton adalah satu-satunya organisme yang berperan sebagai mesin
kehidupan, yang mampu menghasilkan bahan organik.
c. Bentos
Bentos mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus nutrient di
dasar perairan. Karena bentos berperan sebagai salah satu mata rantai
penghubung dalam aliran energi dan siklus dari alga planktonik sampai
konsumen tingkat tinggi.
d. Periphyton
Periphyton berfungsi sebagai sumber makanan penting bagi konsumen
kecil, seperti invertebrata dan beberapa ikan. Periphyton juga dapat
menstabilkan polusi yang terjadi di air. Periphyton menjadi indikator penting
dalam memonitor kualitas air (indikator perubahan kondisi) karena bisa dengan
cepat merespons perubahan lingkungan yang terjadi.
e. Ikan
Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh
hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau dengan salinitas kurang dari
0,05%. Ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang
sangat baik dan prospektif.

3.2 Saran
Adapun saran penyusun dalam pembuatan makalah ini agar kiranya bagi
pembaca dapat memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat, baik berupa saran
maupun kritikan yang sifatnya membangun sehingga makalah ini akan mendekati
kesempurnaan sehingga dapat dijadikan salah satu referensi bagi penggunanya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang. 2007. Geomorfologi Umum. Surakarta: Surakarta Maret University


Press
McNaughton, S.J. dan Wolf, Larry L. 1990. Ekologi Umum. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Odum, Eugene P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press

23

Anda mungkin juga menyukai